Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENGUJIAN SLUMP BETON

1.1 Latar Belakang


Pembangunan kontruksi di Indonesia kini tengah berkembang pesat. Hampir
seluruh kota di Indonesia tengah membangun kota itu sendiri. Mulai dari gedung,
jalan, jembatan, pelabuhan, great wall, bandara, dan lainnya.Beton merupakan salah satu
pilihan sebagai bahan struktur dalam konstruksi bangunan selain kayu dan logam.Boleh
di katakan beton mempunyai peranan penting, karena hampir semua kontruksi di
Indonesia menggunakan beton.

Beton merupakan pilihan utama bagi kontruksi karena memiliki kelebihan-


kelebihan dibandingkan dengan kontruksi yang lain. Selain harganya relatif murah,
bahan pembuatan beton yaitu semen juga mudah didapat, dan juga beton ini mudah
dibentuk sesuai dengan perancanaan, serta kuat terhadap tekanan dan tahan api.

Menurut Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBBI 1971), beton didefinisikan


sebagai bahan yang diperoleh dengan mencampurkan agregat halus, agregat kasar,
semen portland dan air ( tanpa aditif ).

Pada umumnya beton konvensional yang homogen dan plastis mempunyai nilai
slump 6 - 8 cm. Pengujian slump untuk mengukur kekentalan dari campuran beton
tersebut. Apabila terlalu encer maka mutu beton tersebut akan berkurang, dan apabila
campuran beton terlalu kental maka pelaksanaan dilapangan akan sulit dikerjakan.

1.2 Tujuan Pengujian


Berdasarkan latar belakang, dapat ditarik tujuan sebagai berikut :
1.2.1 Mengetahui langkah dan besarnya nilai uji slump beton
1.2.2 Mengetahui peralatan dan bahan untuk pengujian slump beton
1.2.3 Mengetahui prosedur dan perhitungan pengujian slump beton

1.3 Dasar Teori Pengujian


Uji Slump adalah suatu uji empiris/metode yang digunakan untuk menentukan
konsistensi/kekakuan (dapat dikerjakan atau tidak)dari campuran beton segar (fresh
concrete) untuk menentukan tingkat workability nya. Kekakuan dalam suatu campuran
beton menunjukkan berapa banyak air yang digunakan. Untuk itu uji slump
menunjukkan apakah campuran beton kekurangan, kelebihan, atau cukup air.
Dalam suatu adukan/campuran beton, kadar air sangat diperhatikan karena
menentukan tingkat workability nya atau tidak. Campuran beton yang terlalu cair akan
menyebabkan mutu beton rendah, dan lama mengering. Sedangkan campuran beton
yang terlalu kering menyebabkan adukan tidak merata dan sulit untuk dicetak.

Uji Slump mengacu pada SNI 1972-2008 dan ICS 91.100.30

Slump dapat dilakukan di laboratorium maupun di lapangan (biasanya ketika ready


mix sampai, diuji setiap kedatangan). Hasil dari Uji Slump beton yaitu nilai slump. Nilai
yang tertera dinyatakan dalam satuan internasional (SI) dan mempunyai standar.

1.4 Peralatan dan Bahan


1.4.1 Peralatan Pengujian
1.4.2

1 2 3
b 2
et
o
n
se
g
ar
4 5 6

Gambar 1.1 Peralatan Pengujian Slump Beton


Keterangan Gambar 1.1 :
1. Corong Slump & Pelat Alas 4. Sendok Cekung
2. Tongkat Pemadat 5. Meteran
3. Nampan Besar 6. Sendok Spesi

1.4.3 Bahan-bahan Pengujian

1
b
et
Gambar 1.2 Bahan-bahan Pengujian Slump Beton
o
n
Keterangan Gambar 1.2 se
g
1. Beton Segar
ar
1.5 Prosedur Pengujian
1. Persiapkan alat dan bahan pengujian slump beton

Gambar 1.3 Persiapan Alat dan Bahan

2. Ambil adukan beton yang telah diaduk dalam mesin pengaduk

Gambar 1.4 Ambil adukan beton


3. Letakkan corong slump diatas pelat alas dalam kondisi dasar yang rata dan
tuangkan adukan beton

Gambar 1.5 Siapkan alat dan tuang adukan

4. Memasukkan adukan beton ke dalam corong kurang lebih 3 lapis sama tebal
lalu menusuk-nusuk dengan batang pemadat secara merata sebanyak 25 kali
pada setiap lapis

Gambar 1.6 Mengisi corong slump sebanyak tiga lapis


5. Ratakan permukaan corong bila ada kelebihan bahan adonan dengan tongkat
pemadat dan diamkan selama 30 detik

Gambar 1.7 Ratakan permukaan corong

6. Setelah 30 detik, angkat corong slump secara vertical dan dengan hati-hati

Gambar 1.8 Angkat corong slump


7. Ukur penurunan dari adukan beton (slump). Pengukuran dilakukan pada
beberapa titik sesuai kebutuhan, yang nilai penurunannya diambil harga rata-
ratanya.

1.6 Hasil Pengujian


Tabel Pengujian Slump

No Uji Slump (cm)


1 4.5
2 3.5
3 4.5
4 4
Rata- rata 4.125

1.6.1 Pembahasan
Nilai slump = tinggi cetakan – tinggi rata – rata benda uji
= 30 – 4.125
= 25.875
1.7 Penutup
1.7.1 Kesimpulan
1.7.1.1 Dari pengujian slump beton di dapatkan penurunan sekitar 4. 1 cm
1.7.1.2 Nilai slump pada pengujian ini didapat sebesar 25.875 cm
1.7.2 Saran-saran
1.7.2.1 Ketika ingin menguji beton segar harus cepat karena nanti akan kering
1.7.2.2 Jika ingin mengangkat kerucut harus berhati-hati supaya beton tidak
jatuh atau hancur.

Anda mungkin juga menyukai