Case Neuro Stroke Iskemik
Case Neuro Stroke Iskemik
Pembimbing :
Penyusun :
Putri Yuliani
030.05.174
Nama : Tn. S
Usia : 56 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Mampang Prapatan
B. Anamnesis
Dilakukan autoanamnesis dan alloanamnesis terhadap istri pasien pada tanggal 29
April 2010
Keluhan Utama
Lemas pada sisi sebelah kanan tubuh sejak 2 jam sebelum masuk rumah sakit
(SMRS).
Keluhan Tambahan
Bicara pelo
Sering tersedak saat makan atau minum
Riwayat Kebiasaan
Beberapa bulan terakhir ini pasien menjalani diet, tidak makan nasi diganti dengan
kentang. Sebelumnya pasien suka mengkonsumsi goreng-gorengan namun tidak suka
makan daging dan ayam.
Tidak merokok. Minum kopi sesekali. Tidak minum alkohol.
C. Pemeriksaan Fisik
Tanggal 30 April 2010
Status Generalis
Keadaan Umum : lemah, sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
Sikap : berbaring pasif
Kooperasi : kooperatif
Tanda vital :
Tek. Darah : 140/90 mmHg
Nadi : 72 kali/menit
Laju Napas : 18 kali/ menit
Suhu : 36,5ºC
BB : ± 75 kg
Keadaan lokal : baik
Trauma/stigmata : keloid pada tengah sternum
Pulsasi Aa.Carotis : reguler, cukup, equal kanan dan kiri
Pemb. darah perifer : capillary refill time < 2 detik
Kel. Getah bening : tidak teraba membesar
Columna vertebralis : lurus ditengah
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba di ICS V midklavikularis sinistra
Perkusi :
Batas atas : ICS III linea parasternalis sinistra
Batas kanan : ICS IV linea parasternalis dextra
Batas kiri : ICS V midklavikularis sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung I normal, Bunyi jantung II normal, reguler,
tidak terdengar murmur dan gallop
Paru
Inspeksi : simetris dalam keadaan statis dan dinamis
Palpasi : vocal fremitus simetris di kedua hemithoraks
Perkusi : sonor pada kedua hemithoraks
Auskultasi : suara napas vesikuler, tidak terdengar ronchi, tidak terdengar
wheezing.
Abdomen
Inspeksi : datar
Auskultasi : bising usus (+) normal
Palpasi : supel, nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), tidak teraba massa, tidak
teraba pembesaran hepar dan lien
Perkusi : timpani, nyeri ketuk (-)
Status Neurologis
GCS : E4 M6 V(disartria berat)
Rangsang selaput otak
a. Kaku kuduk : (-)
b. Laseque : >70°/ >70°
c. Laseque menyilang : -/-
d. Kernig : >135°/ >135°
e. Brudzinski I : -/-
f. Brudzinski II : -/-
Saraf-saraf Kranialis
N.II
Kanan Kiri
Pupil
Kanan Kiri
N.V
Kanan Kiri
Cabang motorik baik baik
Cabang sensorik
Opthalmikus baik baik
Maxillaris baik baik
Mandibularis baik baik
N.VII
Kanan Kiri
Motorik orbitofrontalis baik baik
Motorik orbicularis oculi baik baik
Motorik orbicularis oris sulcus nasolabialis mendatar
Pengecap 2/3 anterior lidah baik baik
N.VIII
Kanan Kiri
Vestibular
Vertigo (-) (-)
Nistagmus (-) (-)
Cochlearis
N.IX dan X
N.XI
kanan kiri
N.XII
Atrofi : (-)
Fasikulasi : (-)
Tremor : (-)
Sistem Motorik
Kekuatan motorik 0 0 0 0 2 2 4 4
0 0 0 0 2 2 2 2
Gerakan Involunter
Tremor : (-)
Chorea : (-)
Athetose : (-)
Mioklonik : (-)
Tics : (-)
Trofik : eutrofik
Tonus : normotonus
Fungsi otonom
Refleks fisiologis
Kanan kiri
Refleks Patologis
Keadaan Psikis
Intelegensia : baik
Demensia : (-)
Tanda regresi : (-)
D. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
a. Darah :
o. GDP 128
p. GDPP 128
r. HDL 14
s. LDL 153
t. Trigliserida 139
b. Pemeriksaan platelet aggregation
Kesan : hypoaggregation
E. PEMERIKSAAN PENCITRAAN
a. Foto polos thoraks
Corakan bronkovaskuler tidak meningkat
CTR < 50%
b. CT Scan kepala
Sulci dan gyri baik
Tidak tampak lesi hipo/hiperdens, SOL intracerebri
Sistem ventrikel dan sisterna normal
Sinus paranasalis normal
Tulang-tulang normal
Kesan : tidak tampak infark, perdarahan, ataupun SOL intracerebri
F. RESUME
Pasien, laki-laki, 56 tahun datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUP
Fatmawati dengan keluhan lemas pada sisi sebelah kanan tubuh sejak 2 jam SMRS. 2
jam SMRS baru saja selesai senam pagi di rumah dan hendak berangkat untuk kerja
bakti. Pasien tiba-tiba merasa sisi sebelah kanan tubuhnya lemas sehingga pasien
dipapah ke tempat tidur dan dibaringkan. Saat itu pasien masih dapat berbicara. Istri
pasien menyatakan pasien tidak terjatuh dan tidak kehilangan kesadarannya. Pasien
kemudian segera dibawa ke rumah sakit. Sakit kepala (-), mual (-), muntah (-), pusing
berputar (-) dan penglihatan berbayang (-), sering tersedak bila minum atau makan
(+). 6 jam setelah tiba di rumah sakit, pasien mulai tidak bisa bicara. 2 hari SMRS,
pasien mengeluhkan lengan kanannya terasa sakit dan kaku. Pasien juga mengeluhkan
badannya terasa lemas. Istri pasien menyatakan keluhannya ini timbul setelah pasien
pulang dari terapi akupunktur dengan dokter Puskesmas. Riwayat DM (+), riwayat
hipertensi dan penyakit jantung disangkal. Riwayat DM pada keluarga (+).
Riwayat stroke pada bulan Mei 2009, mengalami kelemahan pada sisi kiri
tubuh dan bicara pelo, saat itu dikatakan penyebab stroke karena penyumbatan.
Dirawat ke Rumah Sakit Pasar Rebo, saat pulang bicara sudah tidak pelo, namun
masih merasa lemah pada sisi kiri tubuh. Kaki kiri sudah dapat digerakkan namun
lengan atas kiri masih lemah.
Pasien merupakan penderita diabetes mellitus sejak ± 6 tahun yang lalu.
Berobat di Puskesmas namun tidak teratur, terakhir kali kontrol 2 bulan yang lalu.
Mengkonsumsi obat Glibenclamide, 1 kali/hari. Pasien juga akhir-akhir ini berobat ke
akupunktur di dokter puskesmas, sudah pertemuan yang kelima kali. Riwayat stroke
pada keluarga tidak ada. Riwayat hipertensi pada keluarga tidak ada. Kakek dan ayah
pasien merupakan penderita kencing manis.
Beberapa bulan terakhir ini pasien menjalani diet, tidak makan nasi diganti
dengan kentang. Sebelumnya pasien suka mengkonsumsi goreng-gorengan namun
tidak suka makan daging dan ayam.Tidak merokok. Minum kopi sesekali. Tidak
minum alkohol.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan keadaan umum pasien sakit sedang,
kesadaran compos mentis. Tekanan darah 140/90 mmHg, nadi 72 kali/menit, laju
napas 18 kali/ menit, suhu 36,5ºC. Status generalis dalam batas normal. Pada status
neurologis, ditemukan keadaan pasien sebagai berikut :
GCS : E4M6Vdisartria berat
Pupil : bulat isokor, ø3mm/ø3mm, RCL +/+, RCTL +/+
TRM : kaku kuduk (-), laseq >70°/>70°, kernig >135°/>135°
Peningkatan TIK : (-)
Nervus kranialis : parese N.VII dextra et sinistra (sequelae) sentral
Parese N.IX dan X dextra
Parese N. XII dextra sentral
Motorik : 0 0 0 0 2 2 4 4 , Refleks fisiologis +2 +2
0 0 0 0 2 2 2 2 +2 +2
Refleks
Sensorik : sulit dinilai
Otonom : terpasang kateter
G. DIAGNOSA KERJA
Diagnosa Klinis : Hemiparese dupleks, parese N.VII dextra et sinistra (sequelae)
sentral, parese N.XII dextra sentral, parese N.IX dan X dextra,
DM tipe II, hipertensi
H. PENATALAKSANAAN
Nonmedikamentosa:
Speech phisiotherapy
Medikamentosa :
Glibenclamide 1x1
Citicholine 3 x 250 mg
As. Asetilsalisilat 1 x 80 mg
Simvastatin 1 x 20 mg
Ranitidin 2 x 1 ampul
Meloxicam 1 x 15
I. ANJURAN PEMERIKSAAN
CT Scan ulang
GDP dan GDPP berkala
J. PROGNOSIS
Ad vitam : Dubia ad bonam
Ad functionam : Dubia ad malam
Ad sanationam : Dubia ad malam