Anda di halaman 1dari 40

PROPOSAL KEGIATAN

PAKET PENGEMBARAAN
GUNUNG MERBABU

Jalur Naik : Cunthel, Kopeng, Getasan, Salatiga


Jalur Turun : Tarubatang, Genting, Selo, Boyolali

DISUSUN OLEH :
1. Ahmad Mahdi Zulham E
2. Anggit Catur Isnan R
3. Arti Anggraeni
4. Danik Febri Purnamaningrum
5. Filda Nur Chasanah
6. Nita Syarifah
7. Shela Rahmanida

SATUAN BAKTI HUSADA PECINTA ALAM


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2015

SABDAPALA |PAKET PENGEMBARAAN 2015


HALAMAN PENGESAHAN

Dengan ini meneranglan bahwa Proposal kegiatan Paket Pengembaraan Gunung


Merbabu yang dilakukan pada tanggal ....... April 2015 yang disusun oleh :
1. Ahmad Mahdi Zulham E
2. Anggit Catur Isnan R
3. Arti Anggraeni
4. Danik Febri Purnamaningrum
5. Filda Nur Chasanah
6. Nita Syarifah
7. Shela Rahmanida

Didanai oleh dana operasional pribadi sebanyak .....


Telah disahkan dan disetujui pada :
Hari :
Tanggal :
Tempat : Semarang

Mengesahkan, Mengetahui,
Ketua SABDAPALA Ketua Pendidikan

Oktha Hidayati Dany Afrianto


NIA NIA

SABDAPALA |PAKET PENGEMBARAAN 2015


PERSEMBAHAN

”Berisi tentang persembahan yang ingin diberikan penulis kepada pihak-pihak yang
telah membantu”
 Teman-teman satu angkatan SABDAPALA
 Pembimbing
 Anggota aktif SABDAPALA
 Bapak Ibu Tercinta
 Bapak Pudir III
 Bapak Direktur Poltekkes Kemenkes Semarang
 Allah SWT

SABDAPALA |PAKET PENGEMBARAAN 2015


MOTTO

Dalam melaksanakan Kegiatan Paket Pengembaraan ini kami memiliki motto yang
kami jadikan pedoman agar kegiatan ini berjalan lancar. Motto kami adalah :
” Naik ke Puncak Tertinggi dan Melampauinya”

SABDAPALA |PAKET PENGEMBARAAN 2015


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat
serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan proposal kegiatan Paket
Pengembaraan ini dengan tema “ Pendakian Perdana di Puncak Gunung Merbabu ” dengan
tepat waktu.
Dalam pembuatan proposal pertanggungjawaban ini kami banyak mendaatkan
bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu, kami menyampaikan ucaan terima kasih kepada
semua pihak yang membantu kami dalam menyelesaikan proposal kegiatan ini. Ucapan
terima kasih ini kami tujukan kepada :
1. Allah SWT
2. Bapak Direktur Poltekkes Kemenkes Semarang
3. Bapak Pudir III
4. Bapak Ibu kami tercinta
5. Anggota aktif SABDAPALA
6. Pembimbing
7. Teman-teman satu angkatan SABDAPALA
Kami menyadari bahwa penulisan proposal kegiatan ini masih kurang sempurna, oleh
karena itu kami bersedia menerima kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.
Semoga proposal kegiatan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Semarang, .. Maret 2015.

Tim Penyusun

SABDAPALA |PAKET PENGEMBARAAN 2015


Contoh
Abstrak

Gunung Merbabu adalah gunung api yang bertipe Strato yang berada di wilayah
Kabupaten Magelang di lereng sebelah barat dan Kabupaten Boyolali di lereng sebelah timur
dan selatan,Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang di lereng sebelah utara, Provinsi Jawa
Tengah. Puncak gunung Merbabu berada pada ketinggian 3.145 meter di atas permukaan air
laut. Terdapat 2 buah puncak yakni puncak Syarif (3119m) dan puncak Kenteng Songo
(3142m). Gunung Merbabu mempunyai kawasan Hutan Dipterokarp Bukit, Hutan
Dipterokarp Atas, Hutan Montane, dan hutan Ericaceous atau hutan gunung. Gunung ini
dikenal sebagai gunung tidur meskipun sebenarnya memiliki 5 buah kawah: kawah
Condrodimuko, kawah Kombang, Kendang, Rebab, dan kawah Sambernyowo.
Terdapat 4 jalur pendakian gunung Merbabu yanitu : Tekelan yang melewati Pos
Tekelan, Pos Pending, Pos I kita akan melewati Pereng Putih, Pos I Gumuk, Pos II Lempong
Sampan, Pos III Watu Gubug, Pos IV yang berada di puncak Gn. Watu Tulis dengan
ketinggian mencapai 2.896 mdpl (Pos Pemancar). Pos Vatan Setan. Kemudian kita akan
sampai di persimpangan, ke kiri menuju Puncak Syarif (Gunung Pregodalem) dan ke kanan
menuju puncak Kenteng Songo ( Gunung Kenteng Songo) yang memanjang.
Pendakian dari Jalur Wekas yang melewati Lintasan pos I, Pos II , pos V (Watu
Tulis), pos Helipad, Jembatan Setan. Kemudian kita akan sampai di persimpangan, ke kiri
menuju Puncak Syarif (Gunung Pregodalem) dan ke kanan menuju puncak Kenteng Songo (
Gunung Kenteng Songo) yang memanjang.
Pendakian dari Jalur Kopeng Cunthel melewati pos Bayangan I, Bayangan II. Pos
Pemancar (gunung Watu Tulis berada di ketinggian 2.896 mdpl), Pos Helipad,Jembatan
Setan, persimpanga menuju Puncak Syarif (Gunung Pregodalem) dan Kenteng Songo (
Gunung Kenteng Songo) yang memanjang.
Pendakian dari Jalur Selo melewati Pos 1 atau Pos Dok Malang, Tikungan Macan,
Pos 2 (Pos Pandaan), Pos 3 atau Pos Watu Tulis, Pos 4 atau Sabana 1.

SABDAPALA |PAKET PENGEMBARAAN 2015


Gambar Jalur pendakian Gunung Merbabu

SABDAPALA |PAKET PENGEMBARAAN 2015


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i


HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. ii
PERSEMBAHAN ..................................................................................................... iii
MOTTO .................................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR .............................................................................................. v
ABSTRAK ................................................................................................................ vi
DAFTAR ISI ............................................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................
BAB II ISI MANAJEMEN ........................................................................................
BAB III PENUTUP ..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR

SABDAPALA |PAKET PENGEMBARAAN 2015


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Nama Kegiatan : Paket Pengembaraan Gunung Merbabu Jalur Cunthel


1.2. Tema : Pendakian Perdana di Puncak Gunung Merbabu
1.3.Tujuan : Untuk mengikuti pendidikan di SABDAPALA
1.4.Peserta
Tabel 1.4. Peserta
N Nama Kelas NIM Alamat No. HP No. HP Orang Gol.
o. Tua Darah
1 Achmad Mahdi Z DIII Kep P1337425114050 Jln. Pakunden tengah no 1105, 085727744365 081575011289 O
E Gigi Semarang
2 Anggit Catur Isnan DIV Gizi P1336431214028 Jenggawur 01/01, Banjarmangu, 085200819500 081548922521 O
R Banjarnegara
3 ArtiAnggraeni DIV Kep P1337425214008 Panusupan 06/05, Rembang, 085741664734 08164280921 O
Gigi Purbalingga
4 Danik Febri P N DIII P1337437114017 Blongkeng 01/03, Blongkeng, 085729703319 08122780765 O
RMIK Ngluwar, Magelang
5 Filda Nur C DIII Kep P1337420114013 Jln. Depok Sari dlm 1 06/27 no 085640058636 08156669133 AB
Smg 7, Semarang

SABDAPALA |PAKET PENGEMBARAAN 2015


6 Nita Syarifah DIV Kep P133742521029 Kedon 04/02, Pasuruhan, 085600417966 087705376912 O
Gigi Mertoyudan, Magelang
7 Shela Rahmanida DIV Gizi P1337431214008 Jln. Bima IV No. 188 GTI, 085741731873 08122829537 AB
Tahunan, Jepara

SABDAPALA |PAKET PENGEMBARAAN 2015


1.1.Pelaksanaan Kegiatan
Hari : Kamis - Sabtu
Tanggal : 2 – 4 April 2015
Tempat : Gunung Merbabu
Jalur Naik : Cunthel, Kopeng, Salatiga
Jalur Turun : Selo, Selo, Boyolali

1.2.Susuanan Panitia
Koordinator : Ahmad Mahdi Zulfam E
Sekertaris : Siti Solikhah
Bendahara : Nita Syarifah
Humas : Arti Anggraeni
Logistik : Danik Febri P N
Filda Nur Chasanah
Shela Rahmanida
Dokumentasi : Anggit Catur Isnan R

SABDAPALA |PAKET PENGEMBARAAN 2015


1.1.Timeline Perencanaan
Tabel 1.1. Timeline Perencanaan
Nama Kegiatan Maret
1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1
0 1 2 3 4 5 6
5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1
Sosialisasi
Cari Referensi
Pinjam Peta
Beri Materi
Tes Fisik
Asistensi Proposal
Ujian Proposal

Revisi Proposal
Pengumpulan Proposal
Pelaksanaan Kegiatan
Asistensi LPJ
Ujian LPJ
Revisi LPJ
Pengumpulan LPJ

SABDAPALA |PAKET PENGEMBARAAN 2015


2.2. Manajemen Ploting Area
2.2.1. Pengertian
Ploting area adalah ilmu orientasi medan di mana bertujuan untuk menentukan jalur
pendakian yang kita lewati baik naik maupun turun, juga titik peristirahatan pada peta dengan
jarak tempuh yang mempertimbangkan segala aspek dipeta, seperti kontur, legenda, dan lain-
lain.
2.2.2. Tujuan
Tujuan dari ploting area adalah sebagai berikut :
1. Menetukan jalur naik dan jalur turun
2. Menentukan titik peristirahatan
3. Menentukan jarak di peta dan jarak sebenarnya

2.2.3. Perlengkapan Ploting Area


Navigasi Darat adalah penentuan posisi dan arah perjalanan baik dimedan yang
sebenarnya maupun di peta atau cara menentukan kedudukan atau arah lintasan. Alatnya berupa
kompas, protaktor, peta, dan alat tulis.
1) Peta dinyatakan sebagai penggambaran dua dimensi atau bidang datar dari sebagian atau
seluruh permukaan bumi yang dilihat dari atas dan diperkecil atau diperbesar dengan
skala tertentu.
 Jenis-jenis peta :
a. Peta Geografis adalah peta yang menyajikan gambaran dari seluruh
permukaan fisik bumi sepeti atlas atau globe
b. Peta Topografi adalah peta yang menentukan tempat dipermukaan bumi yang
berketinggian sama baik permukaan laut menjadi bentuk garis kontur
c. Peta Chorografi adalah peta yang menggambarkan permukaan bumi secara
umum. Biasanya berskala sedang dan hanya menggambarkan sebagian dari
bumi.
Contoh : Peta Atlas
 Unsur-unsur dalam peta :
a. Judul peta adalah bagian yang menunjukan nama daerah yang dimuat dalam
peta tersebut. Contoh : PONCOL
b. Nomor peta, biasanya dicantumkan di sebelah kanan atas peta. Selain sebagai
nomor registrasi dari badan pembuat, nomor peta juga berguna sebagai
petunjuk jika kita memerlukan peta daerah yang terpetakan. Contoh : Lembar
1508-132
c. Tahun peta adalah tahun dalam pembuatan peta tersebut.
Contoh : Edisi I-2001, artinya edisi 1 yang diterbitkan tahun 2001
d. Koordinat peta adalh sekumpulan aturan yang menentukan bagaimana
koordinat-koordinat yang bersangkutan mempresentasikan titik-titik pada
sebuah peta. Sistem koordinat yang digunakan secara resmi yaitu koordinat
geografis dan koodinat grid.
- Koordinat geografis adalah koordinat yang membagi bumi menjadi dua
bagian irisan yaitu irisan melintang dan irisan membujur.
- Koordinat grid, dalam sistemmini kedudukan titik dinyatakan dalam
ukuran jarak terhadap titik acuan (Grid). Untuk wilayah Indonesia titik
acuan nol terdapat di sebelah barat Jakarta pada 60o LU dan 98o BT
(tergantung versi peta)
e. Kontur adalah garis khayl yang menghubungkan titik yang berketinggian
sama dari permukaan laut.
- Sifat Kontu :
1. Garis kontur dengan ketinggian yang lebih rendah selalu mengelilingi
garis kontur yang lebih tinggi
2. Garis kontur tidak pernah saling berpotongan
3. Beda ketinggian antara dua garis kontur adalah tetap walaupun
kerapatan kedua garis berubah.
4. Daerah datar mempunyai kontur yang jarang, sedangkan daerah yang
terjal atau curam mempunyai kontu yang rapat
5. Punggungan gunung atau bukit terlihat di peta sebagai rangkaian
kontur bentuk “U” yang ujungnya menjauhi puncak
6. Lembah terlihat di peta sebagai rangkaian kontur berbentuk “U” yang
ujungnya tajam dan menjorok kea rah puncak
7. Angka atau harga yang terletak pada garis kontur selalu mengarah ke
daerah yang lebih tinggi
f. Skala peta adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak yang
sebenarnya.
- Jenis-jenis skala :
 Skala angka adalah skala yang menunjukan perbandingan antara
jarak dipeta dan jarak sebenarnya. Skala ini biasanya digunakan
pada peta topografi.
Contoh : 1:25.000, artinya 1 cm pada peta mewakili 0,25 km jarak
sebenarnya
 Skala garis adalah skala yang ditujukan oleh garis lurus yang
dibagi dalam beberapa ruas, dan setia ruas menunjukan satua
panjang yang sama.
Contoh :

g. Arah Mata
Angin
Arah utara di peta ada 3, yaitu :
1. Utara sebenarnya (Geografi) adalah kutub utara bumi yang biasanya
dilambangkan dengan lambing bintang yang merupakan garis lintang
bumi.
2. Utara gris (UTM) adalah garis yang terletak lurus vertical dari grid suatu
peta. Garis ini dibentuk dari hasil proyeksi garis bujur dan lintang pada
peta yang kemudian diproyeksikan kedalam koordinat grid.
3. Utara magnetic adalah arah utara yang ditunjukan kompas.
h. Legenda peta adalah keterangan-keterangan yang menjelaskan symbol-simbol
pada peta.
i. Karvak adalah pertemuan garis bujur dan garis lintang pada peta
Tabel 2.2.1. Jarak Karvak
Skala Peta Jarak Karvak
1:10.000 0,4 km
1:25.000 1 km
1:50.000 1,85 km
1:100.000 3,7 km

Sumber : gitarscale.blogspot.com
2) Kompas adalah alat untuk menentukan arah mata angina dengan ketentuan sudut derajat
dari arah utara magnetis bumi.
 Jenis-jenis kompas :
a. Kompas bidik adalah kompas yang berfungsi untuk membidik sudut pada
alam yang sebenarnya.
Contoh : kompas prisma
b. Kompas orienteering adalah kompas yang berfungsi untuk mempermudah
pembacaac peta secara langsung. Biasanya kompas dibuat transparan untuk
mempermudah pembacaac peta yang diletakkan dibawahnya.
Contoh : kompassilva
kompas prisma
 Bagian-Bagian Kompas :
a. Dial, adalah permukaan kompas di mana tertera angka derajat dan
huruf mata angin
b. Visir, adalah lubang dengankawat halus untuk membidik sasaran
c. Kaca pembesar, digunakan untuk melihat derajat kompas
d. Jarum penunjuk, adalah alat yang menunjukan utara magnet
e. Tutup dial dengan dua garis bersudut 45 yang dapat diputar
f. Alat penyangkut , adalah alat tempat ibu jari untuk menopang kompas
saat membidik
 Langkah-Langkah Dalam Melakukan Peta Kompas :
a. Cari tempat datar/terbuka dan bisa melihat medan lain yang terdapat
pada peta
b. Letakkan peta pada bidang datar
c. Samakan arah utara kompas dengan peta
d. Carilah tnda medan yang paling jelas di peta dan disekitar kita
e. Membidik obyek yang ditentukkan
f. Mengingat-ingat tanda medan yang kita bidik
 Teknis Peta Kompas :
a. Azimuth : sudut horizontal yang diukur searah jarum jam dari garis
dasar atausecara ringkasnya sudut dari suatu titik
terhadap arah utara pengampat
b. Back azimuth : sudut arah dari satu garis dilihat menurut arah
kebalikannya.
- Cara menghitungnya :
Jika sudut azimuthnya <180˚, maka sudut azimuthnya +180˚
Jika sudut azimuthnya >180˚, maka back azimuthnya -180˚
 Cara Peta Kompas
- Resection : menentukan kedudukan /posisi kita di peta dengan
Menggunakan dua ataulebih tanda medan yang kitkenal.
Langkah-langkah resection :
a. Lakukan orientasi peta
b. Tentukan minimal 2 tandda medan di lapangan dan kita ukur azimuth dan
back azimuthnya. Sudut antara tempat kitya dengan 2 tanda medan
tersebut minimal 30 dan maksimal 150
c. Tarik garis back azimuth dari kedua titik medan itu sehinnga terjadi
perpotongan antara keduanya
d. Perpotongan tersebut adalah kedudukan kita di peta

Intersection : menentukan posisi suatu titik /benda di peta dengan menggunakan


dua atau lebih tanda medan yang dikenali di lapangan.
Langkah-langkah intersection:
a. Lakukan orientasi peta dan resection untuk menentukan posisi kita
b. Bidik obyek dari titik A, catat azimut dan back azimutnya
c. Pindah ke posisi lain dan melakukan orientasi serta resection untuk
menentukan posisi kita di titik B
d. Bidik obyek dari titik B, catat azimut dan back azimutnya
e. Perpotongan azimut dari titik A dan B tersebut adalah letak obyek yang
kita inginkan di peta

Obyek

A B
3) Alat tulis, terdiri dari :
a) Pensil
b) Penghapus
c) Kertas
d) Rautan
e) Bolpoin/ spidol warna
f) Penggaris
4) Protaktor adalah yang berbentuk persegi empat yang digunakan untuk
mempermudah kita menentukan koordinat dan sudut pada peta.

2.2.4. Teknik Ploting Area


1. Cara membuat jalur:
a. Menentukan titik awal / start
b. Menentukan titik akhir /finish
c. Memperhatikan kontur untuk membuat jalur berdasarkan medan di peta.

2. Menentukan titik peristirahatan:


a. Melihat jalur yang dibuat
b. Tempat yang digunakan peristirahatan adalah tempat yang landai
c. Menetapkan koordinat yang telah ditetapkan
 Menetapakan derajat
Misal :

7˚10’00”
25 garis
20 garis
7˚10’30”

109˚56’30” 109˚57’00”
Contoh :
Peta skala 1:25.000
1 karvak ada 30 detik
1 karvak tersebut diwakili 46 garis di protaktor
Titik tersebut terletak di 109˚56’30”-109˚57’00”BT
Dan 7˚10’00”-7˚10’30”LS
20 garis =(30/46)x20=13 detik
109˚56’30”BT
13”

109˚56’43”BT

25 garis =(30/46) x 25 = 16,3”

7˚10’00”LS
16,3”

7˚10’16,3”LS

Jadi, titik koordinatnya berada di 09˚56’40,4”BT


Dan 7˚10’16,3”LS

 Mencari Titik
7˚07’30”

7˚08’00”

7˚08’30”

7˚09’00”

109˚52’3 109˚53’00” 109˚53’30


0”` ”
Contoh :
pos 1 07˚07’35” BT
109˚52’38” LS
1 karvak ada 30 detik
1 kapak diwakili 46 garis di protaktor
Maka 1 garis mewaliki 3,33 detik
7˚07’30” - 7˚07’35” selisih 5”
Koordinat 07˚07’35” BT = (46/30) x 5” = 7,7 garis
109˚52’30” - 109˚52’38” selisih 8”
koordinat 109˚52’38” LS = (46/30) x 8” = 12,3 garis
3. Mengukur jarak sebenarnya pada peta, yaitu sebagai berikut :
a. Ukur jarak pada peta dengan benang yang sudah dibasahi, luruskan
benang tersebut lalu ukur dengan penggaris
b. kalikan jarak pada peta dengan skala pada peta
c. Hitung jumlah kontur dari jarak pada peta yang sudah dicari
d. Jumlah kontur dikalik interval pada peta
Interval yaitu jarak antar kontur
Tabel 2.2.2. Interval dan Indeks Kontur
Interval Indeks
Skala peta Kontur (m) Kontur (m)
1 : 10.000 5 25
1 : 25.000 12,5 50
1 : 50.000 25 100
1 : 100.000 50 200
1 : 250.000 100 500

Contoh perhitungan Skala 1 : 25.000


Interval kontur : 25.000 / 2.000 = 12,5 m
Indeks kontur : 12,5 x 4 = 50 m
e. Mencari jarak sebenarnya
Jarak sebenarnya : Jarak pada peta x Skala
4. Mencari tinggi sebenarnya
Tinggi sebenarnya : Interval x Jumlah Kontur
Beda Tinggi
5. Mencari jarak miring sebenarnya
menggunakan rumus phytagoras :
Jarak miring sebenarnya = √jarak datar sebenarnya2 + Beda tinggi2

Contoh soal :
Jarak datar sebenarnya = Jarak peta : skala
1
=7:
25.000
= 7 x 25.000
= 1.750.000 cm
= 1.750m
Beda Tinggi = Jumlah kontur x interval
(tinggi kontur) = 6x 12,5
= 75 m
Jarak miring sebenarnya = √jarak datar sebenarnya2 + Beda tinggi2
= √1.7502 + 752
= √3.062.500 + 5.625
=√3.068.125
=1.751,6 m
Tabel 2.2.4. Perencanaan Pendakian Gunung Merbabu

Titik Jarak pada Jarak datar Jumlah Beda Tinggi Jarak Miring keterangan
Pergerakan Peta Sebenarnya Kontur (m) Sebenarnya
(cm) (m) (m)
A-B 2,8 700 6 75 704,01 Naik
B-C 4 1.000 25 312,5 1.047,69 Naik
dst
Jumlah Jarak
Naik

- Keterangan :
- Skala yang digunakan 1 :25.000
- Interval 12,5
Perhitungan :
Titik A-B
Jarak datar sebenarnya = Jarak peta : skala
1
= 4,5 :
25.000
= 4,5 x 25.000
= 112.500 cm
= 1.125 m
Beda Tinggi = Jumlah kontur x interval
(tinggi kontur) = 32 x 12,5
= 400 m
Jarak miring sebenarnya = √jarak datar sebenarnya2 + Beda tinggi2
= √11252 + 4002
= √1265625 + 160000
=√1425625
= 1193,9m
Titik B - C
Jarak datar sebenarnya = Jarak peta : skala
1
= 3,2 :
25.000
= 3,2 x 25.000
= 80.000 cm
= 800 m
Beda Tinggi = Jumlah kontur x interval
(tinggi kontur) = 32 x 12,5
= 400 m
Jarak miring sebenarnya = √jarak datar sebenarnya2 + Beda tinggi2
= √8002 + 4002
= √640.000 + 160.000
=√800.000
= 894,4m
Titik C - D
Jarak datar sebenarnya = Jarak peta : skala
1
= 3,2 :
25.000
= 3,2 x 25.000
= 80.000 cm
= 800 m
Beda Tinggi = Jumlah kontur x interval
(tinggi kontur) = 24 x 12,5
= 300 m
Jarak miring sebenarnya = √jarak datar sebenarnya2 + Beda tinggi2
= √8002 + 3002
= √640.000 + 90.000
=√730.000
= 854,4m

Titik D - E
Jarak datar sebenarnya = Jarak peta : skala
1
=4:
25.000
= 4 x 25.000
= 100.000 cm
= 1000 m
Beda Tinggi = Jumlah kontur x interval
(tinggi kontur) = 36 x 12,5
= 450 m
Jarak miring sebenarnya = √jarak datar sebenarnya2 + Beda tinggi2
= √1.0002 + 4502
= √1.000.000 + 202.500
=√1.202.500
= 1096,5m
Titik E – F
Jarak datar sebenarnya = Jarak peta : skala
1
= 4,2 :
25.000
= 4,2 x 25.000
= 105.000 cm
= 1050 m
Beda Tinggi = Jumlah kontur x interval
(tinggi kontur) = 40 x 12,5
= 500 m
Jarak miring sebenarnya = √jarak datar sebenarnya2 + Beda tinggi2
= √1.0502 + 5002
= √1.102.500 + 250.000
=√1.352.500
= 1162,9 m

Titik F – G
Jarak datar sebenarnya = Jarak peta : skala
1
= 3,4 :
25.000
= 3,4 x 25.000
= 85.000 cm
= 850 m
Beda Tinggi = Jumlah kontur x interval
(tinggi kontur) = 44 x 12,5
= 550 m
Jarak miring sebenarnya = √jarak datar sebenarnya2 + Beda tinggi2
= √8502 + 5502
= √722.500 + 302.500
=√1.025.000
= 1012,4 m
Titik G – H
Jarak datar sebenarnya = Jarak peta : skala
1
=5:
25.000
= 5 x 25.000
= 125.000 cm
= 1250 m
Beda Tinggi = Jumlah kontur x interval
(tinggi kontur) = 40 x 12,5
= 500 m
Jarak miring sebenarnya = √jarak datar sebenarnya2 + Beda tinggi2
= √1.2502 + 5002
= √1.562.500 + 250.000
=√1.812.500
= 1346,2 m
Titik H – I
Jarak datar sebenarnya = Jarak peta : skala
1
= 2,2 :
25.000
= 2,2 x 25.000
= 55.000 cm
= 550 m
Beda Tinggi = Jumlah kontur x interval
(tinggi kontur) = 24 x 12,5
= 300 m
Jarak miring sebenarnya = √jarak datar sebenarnya2 + Beda tinggi2
= √5502 + 3002
= √302.500 + 90.000
=√392.500
= 626,4 m
Titik I – J
Jarak datar sebenarnya = Jarak peta : skala
1
= 3,4 :
25.000
= 2,2 x 25.000
= 85.000 cm
= 850 m
Beda Tinggi = Jumlah kontur x interval
(tinggi kontur) = 32 x 12,5
= 400 m
Jarak miring sebenarnya = √jarak datar sebenarnya2 + Beda tinggi2
= √8502 + 4002
= √722.500 + 160.000
=√882.500
= 939,4 m
Titik J – K
Jarak datar sebenarnya = Jarak peta : skala
1
=4:
25.000
= 4 x 25.000
= 100.000 cm
=1.000 m
Beda Tinggi = Jumlah kontur x interval
(tinggi kontur) = 40 x 12,5
= 500 m
Jarak miring sebenarnya = √jarak datar sebenarnya2 + Beda tinggi2
= √10002 + 5002
= √1.000.000 + 250.000
=√1.250.000
=1118m
Tabel 2.2.4. Perencanaan Pendakian Gunung Merbabu

Titik Jarak pada Jarak datar Jumlah Beda Tinggi Jarak Miring keterangan
Pergerakan Peta Sebenarnya Kontur (m) Sebenarnya
(cm) (m) (m)
A-B 4,5 1.125 32 400 1193,9 Naik
B-C 3,2 800 32 400 894,4 Naik
C-D 3,2 800 24 300 854,4 Naik
D-E 4 1.000 36 450 1096,5 Naik
E-F 4,2 1.050 40 500 1162,9 Naik
F-G 3,4 850 44 550 1012,4 Turun
G-H 5 1.250 40 500 1346,2 Turun
H-I 2,2 550 24 300 626,4 Turun
I-J 3,4 850 32 400 939,4 Turun
J-K 4 1.000 40 500 1118 Turun
Jumlah Jarak 37,1 9275 344 4300 10244,5
Naik

- keterangan :
- Skala yang digunakan 1 :25.000
- interval 12,5
1.3. Manajemen Waktu
1.3.1. Pengertian
Manajemen waktu adalah pengaturan dan penghitungan waktu agar
pelaksanaan kegiatan dapat terkontrol dan berjalan dengan efektif dan efisien.
1.3.2. Fungsi
Fungsi dari manajemen waktu diantaranya sebagai berikut :
1. Meng efektifkan waktu
2. Dasar kontrol kegiatan
3. Dasar pembuatan jadwal
4. Menentukan lama kegiatan
5. Dasar menghitung kalori
1.3.3. Hal-hal yang perlu diperhatikan
Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum manajemen waktu sebagai berikut :
1. Perkiraan jarak tempuh
2. Kecepatan pergerakan
3. Mengenali medan tempuh
4. Kondisi fisik
5. Jenis kegiatan
6. Mengukur kecepatan :
A. Kecepatan naik/medan
B. Kecepatan turun/medan
C. Kecepatan datar/standar
1.3.4. Hal-hal yang dibutuhkan
Hal-hal yang dibutuhkan dalam perencanaan jadwal
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 (𝑠)
a. Unsur menentukan waktu : kecepatan (𝑣) = 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑡)
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘−504,9
b. Unsur menentukan VO2 Max =
44,73
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ (𝑚)
c. Menghitung waktu tempuh : 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ = +
𝐾𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 (𝑚/𝑠)
𝐵𝑒𝑑𝑎 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 (𝑚)
𝐾𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑛 𝑀𝑒𝑑𝑎𝑛 (𝑚/𝑠)

d. Menghitung kecepatan rata-rata medan : 𝐾𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑀𝑒𝑑𝑎𝑛 =


𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑛𝑎𝑖𝑘 +𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑡𝑢𝑟𝑢𝑛
2
e. Total Jarak = ( Keliling lapangan x 10 kali putaran) : jumlah waktu tempuh
VO2 Max = ( Jarak – 504,9 ) : 44,73

f. Tabel VO2 Max :


Perempuan
Umur Sangat Lemah Normal Baik Excellent Superior
Lemah
13-19 <25 25 - 30 32 - 34,9 35 - 8,9 39 – 41,9 >41,9
20-29 <23,6 23,6 – 28,9 29- 32,9 33- 36,9 37 - 41 >41

Laki-laki
Umur Sangat Lemah Normal Baik Excellent Superior
Lemah
13-19 <35 35 – 38,3 38,3 - 45,1 45,2 – 50,9 51,0 – 55,9 >55,9
20-29 <35 33 – 36,4 36,5 – 42,4 42,5 – 46,4 46,5 – 52,4 >52,4
Tabel 2.3.1. Waktu berlari dengan keliling lapangan 180 m
Nama Lari 3x Lari 3x Lari 3x Lari 1x Jumlah Jarak VO2 Max
Achmad Mahdi Z 5’14” 5’36” 5’14” 55” 16’59” 1302 m 17,82
Anggit
Arti Anggraeni 6’00” 6’01” 5’11” 1’35” 18’47” 1169 m 14,85
Danik Febri P N 5’23” 5’21” 5’17” 1’15” 17’16” 1259 m 16,86
Filda Nur Chasanah 5’50” 6’08’ 5’50” 1’20” 19’08” 1132 m 14,02
Nita Syarifah 5’35” 6’10” 6’10” 1’12” 19’07” 1135 m 14,09
Ria 5’45” 6’11” 6’02” 1’34” 19’31” 1118 m 13,71
Shela Rahmanida 5’01” 5’19” 5’13” 1’03” 16’36” 1320 m 18,22
Tabel 2.3.2 Kecepatan Standar Acuan 1 Orang
Kecepatan Standar Kecepatan Medan
No Nama Jarak Waktu Datar Jarak Waktu Naik Waktu Turun
(m) (s) (m/s) (m) (s) (m/s) (s) (m/s)
1 Ria 1000 1033” 0,48 1000 1890” 0,53 1580” 0,63

 Acuan Kecepatan :
Kecepatan Standar : F dengan kecepatan standar 0,48 m/s
Kecepatan Medan Naik : F dengan kecepatan medan 0,53 m/s
Kecepatan Medan Turun : F dengan kecepatan medan 0,63 m/s

 Perhitungan :
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 (𝑠)
Kecepatan Standar (v) = 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑡)
1000 1000
= 1033 ×2 = 2066 = 0,48 m/s
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 (𝑠)
Kecepatan Medan Naik (v) = 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑡)
1000
= 1890 = 0,53 m/s
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 (𝑠)
Kecepatan Medan Turun (v) = 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑡)
1000
= 1580 = 0,63 m/s
𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑡𝑢𝑟𝑢𝑛+𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑛𝑎𝑖𝑘
Kecepatan Medan Rata-rata (v) =
2
0,63+0,53 1,16
= = = 0,58 m/s
2 2
Tabel 2.3.3. Perencanaan Menghitung Waktu Tempuh
No. Titik Jarak Beda Kecepatan Kecepatan Waktu Istirahat dan Total
datar Tinggi Keterangan
Pergeraka Standar Medan Tempuh Estimasi (menit)
Sebenarnya (m)
n (m) (m/s) (m/s) (menit) (menit)

1 A-B 1.125 400 0,48 0,58 50 22,5 72,5 Naik


2 B-C 800 400 0,48 0,58 39 16 55 Naik
3 C-D 800 300 0,48 0,58 36 16 52 Naik
4 D-E 1.000 450 0,48 0,58 47 20 67 Naik
5 E-F 1.050 500 0,48 0,58 50 21 71 Naik
6 F-G 850 550 0,48 0,58 45 17 62 Turun
7 G-H 1.250 500 0,48 0,58 57 25 82 Turun
8 H-I 550 300 0,48 0,58 27 11 38 Turun
9 I-J 850 400 0,48 0,58 41 17 58 Turun
10 J-K 1.000 500 0,48 0,58 49 20 69 Turun
Keterangan :
a. Tiap 100 meter istirahat 1 menit dan estimasi waktu 1 menit
b. Skala 1: 25.000
c. Selang kontur 12,5 km
d. Kecepatan standar datar 0,48 diperoleh dari data milik ria
e. Kecepatan standar medan 0,58 diperoleh dari rata-rata V naik ria (0,53 m/s) ditambah V turun ria (0,63 m/s)
(0,53 + 0,63) / 2 = 0,58 m/s
Perhitungan :
a. Titik pergerakan A-B
Waktu tempuh = Jarak Tempuh (m) + Beda Tinggi (m)
Kecepatan Standar (m/s) Kecepatan Medan (m/s)
= ( 1125 / 0,48) + ( 400 / 0,58) = 50 menit
b. Titik pergerakan B-C
Waktu tempuh = Jarak Tempuh (m) + Beda Tinggi (m)
Kecepatan Standar (m/s) Kecepatan Medan (m/s)
= ( 800 / 0,48) + ( 400 / 0,58) = 39 menit
c. Titik pergerakan C-D
Waktu tempuh = Jarak Tempuh (m) + Beda Tinggi (m)
Kecepatan Standar (m/s) Kecepatan Medan (m/s)
= ( 800 / 0,48) + ( 300 / 0,58) = 36 menit
d. Titik pergerakan D-E
Waktu tempuh = Jarak Tempuh (m) + Beda Tinggi (m)
Kecepatan Standar (m/s) Kecepatan Medan (m/s)
= ( 1000 / 0,48) + ( 450 / 0,58) = 47 menit
e. Titik pergerakan E-F
Waktu tempuh = Jarak Tempuh (m) + Beda Tinggi (m)
Kecepatan Standar (m/s) Kecepatan Medan (m/s)
= ( 1050 / 0,48) + ( 500 / 0,58) = 50
f. Titik pergerakan F-G
Waktu tempuh = Jarak Tempuh (m) + Beda Tinggi (m)
Kecepatan Standar (m/s) Kecepatan Medan (m/s)
= ( 850 / 0,48) + ( 550 /0,58) = 45 menit
g. Titik pergerakan G-H
Waktu tempuh = Jarak Tempuh (m) + Beda Tinggi (m)
Kecepatan Standar (m/s) Kecepatan Medan (m/s)
= ( 1250 / 0,48) + ( 500 / 0,58) = 57 menit
h. Titik pergerakan H-I
Waktu tempuh = Jarak Tempuh (m) + Beda Tinggi (m)
Kecepatan Standar (m/s) Kecepatan Medan (m/s)
= ( 550 / 0,48) + ( 300 / 0,58) = 27 menit
i. Titik pergerakan I-J
Waktu tempuh = Jarak Tempuh (m) + Beda Tinggi (m)
Kecepatan Standar (m/s) Kecepatan Medan (m/s)
= ( 850 / 0,48) + ( 400 /0,58) = 41 menit
j. Titik pergerakan J-K
Waktu tempuh = Jarak Tempuh (m) + Beda Tinggi (m)
Kecepatan Standar (m/s) Kecepatan Medan (m/s)
= ( 1000 / 0,48) + ( 500 / 0,58) = 49 menit
Tabel 2.3.4
No. Hari / Waktu Durasi Kegiatan Tempat Keterangan Penanggung
Tanggal (WIB) (menit) Jawab Kegiatan
1 Jumat, 3 06.00-07.00 60 Peserta Paket Masjid Peserta paket Danik
April 2015 Pengembaraan Datang Poltekkes pengembaraan datang
07.00-07.30 30 Upacara Pemberangkatan Depan Upacara pemberangkatan Mahdi
Auditorium Paket Pengembaraan
dilakukan di depan
Auditorium
07.30-07.40 10 Perjalanan ke Jalan Raya Jalan Jalan Kaki Arti
07.40-07.50 10 Menunggu angkutan Jalan Peserta menunggu Anggit
Ngesrep-UNDIP angkutan Ngesrep-
UNDIP
07.50-08.20 30 Perjalanan dari Poltekkes Jalan Raya Naik angkutan Ngesrep- Shela
ke Sukun Semarang UNDIP
08.20-08.30 10 Menunggu bus Sukun Peserta menunggu bus Filda
Semarang-Solo Semarang-Solo
08.30-10.00 90 Perjalanan dari Sukun ke Jalan Raya Naik bus Semarang-Solo Nita
Pasar Sapi Salatiga
10.00-11.00 60 Perjalanan dari Pasar Jalan Raya Naik bus Salatiga- Arti
Sapi Salatiga ke Cunthel Magelang
11.00-11.30 30 Perjalanan dari Cunthel Jalan Raya Naik angkutan sayur Mahdi
ke titik A
11.30-12.30 60 ISHOMA Basecamp Sholat, Istirahat, Makan Danik
Cunthel
12.30-13.45 75 Perjalanan dari A-B Jalur Perjalanan dari titik A ke Filda
Pendakian titik B
13.45-14.40 55 Perjalanan dari B-C Jalur Perjalanan dari titik B Shela
Pendakian menuju ke titik C
14.40-15.32 52 Perjalanan dari C-D Jalur Perjalanan dari titik C Nita
Pendakian menuju ke titik D
15.32-16.39 67 Perjalanan dari D-E Jalur Perjalanan dari titik D Anggit
Pendakian menuju titik E
16.39-03.00 621 ISHOMA POS Pemancar Mendirikan tenda, Danik
Istirahat, Makan
2 Sabtu, 4 03.00-04.00 60 Persiapan perjalanan POS Pemancar Packing semua barang Arti
April 2015 untuk persiapan
perjalanan
04.00-05.11 71 Perjalanan dari E-F Jalur Perjalanan dari titik E Nita
Pendakian menuju titik F
05.11-08.00 169 Foto-foto di Puncak Puncak Sampai puncak kenteng Shela
Kentengsongo songo, foto-foto, makan
08.00-09.02 62 Perjalanan dari F-G Jalur Perjalanan dari titik F Mahdi
Pendakian menuju titik G
09.02-10.24 82 Perjalanan dari G-H Jalur Perjalanan dari titik G Filda
Pendakian menuju titik H
10.24-10.62 38 Perjalanan dari H-I Jalur Perjalanan dari titik H Anggit
Pendakian menuju titik I
10.62-12.00 58 Perjalanan dari I-J Jalur Perjalanan dari titik I Nita
Pendakian menuju titik J
12.00-13.09 69 Perjalanan dari J-K Jalur Perjalanan dari titik J Arti
Pendakian menuju titik K
13.00-14.30 90 ISHOMA Basecamp Selo Istirahat, sholat, makan, Danik
Persiapan perjalanan
14.30-15.00 30 Perjalanan dari Selo ke Jalan Raya Perjalanan dari Selo ke Mahdi
Pasar Cipogo Pasar Cipogo
15.00-15.30 30 Perjalanan dari Pasar Jalan Raya Perjalanan dari Pasar Shela
Cipogo ke Boyolali Cipogo menuju terminal
Boyolali
15.30-17.30 120 Perjalanan dari Pasar Jalan Raya Perjalanan dari terminal Danik
Boyolali ke Sukun Boyolali menuju terminal
Sukun
17.30-18.00 30 Perjalanan dari Sukun- Jalan Raya Perjalanan dari terminal Arti
Poltekkes Sukun menuju Poltekkes

Anda mungkin juga menyukai