30dwc14 Ryan Ramadani Tuan
30dwc14 Ryan Ramadani Tuan
Tuan,
Tuan,
Tuan,
Katanya kita ayah dan anak. Tapi kenapa aku merasa Tuan tak
peduli pada benih yang telah Tuan tanam. Sedikit pun tak pernah
Tuan tanyakan apa yang terjadi padaku. Apa yang telah aku lalui
dalam hidup ini. Kepedihan apa saja yang telah tertanam di
dalam hati ini. Matahari macam apa dirimu? Masih ada sudut
gelap yang tak mampu Tuan sinari.
Kita sedarah Tuan, tapi kenapa terasa seperti orang asing satu
sama lain. Kita berada di satu rumah, Tuan. Lalu, kenapa kita
terbungkus diam. Tolong beri aku jawaban, apa artinya aku
dalam hidupmu? Sejauh ini, Tuan tak pernah menunjukkan
bahwa Tuan peduli padaku.
Aku hanya ingin lebih dekat denganmu. Tidak ada jarak. Bebas
dan saling bercerita layaknya seorang ayah dan anak. Marahlah
padaku secara langsung. Aku ingin Tuan marah tanpa melalui
perantara. Aku ingin matahari itu langsung menyinariku.
Tuan,
“Tidak terlihat bukan berarti tak ada. Begitulah cinta ayah pada
anaknya. Tak terbilangkan oleh kata-kata tapi dia nyata adanya”
(Riyan Rahmadani)