Agil Al Haddar
ABSTRAK
Olahraga futsal di Indonesia cukup digemari oleh masyarakat Futsal di Indonesia.Olahraga futsal
didaerah Surabaya dari tahun ke tahun berkembang tidak cukup baik. Ini setidaknya dapat dilihat dari
menurunnya prestasi yang berhasil diraih oleh klub futsal Al Irsyad.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:Untuk mendeskripsikan kekuatan (Strenght) yang
dimiliki oleh pembinaan olahraga futsal di Al-Irsyad klub Surabaya.Untuk mendeskripsikan kelemahan
(Weakness) yang menjadikan pembinaan olahraga futsal di Al-Irsyad klub Surabaya kurang
berkembang.Untuk mendeskripsikan peluang (Opportunities) yang dimiliki oleh pembinaan olahraga
futsal di Al-Irsyad klub Surabaya ke depan.Untuk mendeskripsikan tantangan (Threats) yang dihadapi
oleh pembinaan olahraga futsal di Al-Irsyad klub Surabaya.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan : (1) kekuataan (strenght)
yang dimiliki klub Futsal Al Irsyad Surabaya : Kekuatan dalam pembinaan futsal di klub futsal Al Irsyad
adalah memiliki atlet-atlet yang berbakat dan berpengalaman, (2) Kelemahan : Kelemahan utama dalam
pembinaan di klub futsal. Al Irsyad surabaya adalah dana yang diperoleh berasal dari para pengurus dan
pemain senior saja, yang tidak dapat mencukupi kebutuhan klub, (3) Peluang : Peluang meraih prestasi
yang lebih balk lagi dengan pembinaan atlet berbakat yang dimilki. Dan atlet futsal di klub futsal Al
Irsyad bisa menjadi atlet nasional dan meraih beasiswa bagi atlet berprestasi, (4) Ancaman : Ancaman
pada klub futsal Al Irsyad adalah menurunnya kemauan dari atlet untuk mengikuti latihan secara rutin dan
juga untuk bertanding, rendahnya minat masyarakat untuk menyaksikan pertandingan futsal ataupun
terlibat di dalamnya.
ABSTRACK
Olahraga futsal didaerah Surabaya dari Sedangkan Sutojo dan Kleinsteuber (2002 :
tahun ke tahun berkembang tidak cukup baik. Ini 8) bahwa : "Analisis SWOT adalah menentukan
setidaknya dapat dilihat dari menurunnya prestasi tujuan usaha yang realistis, sesuai dengan
yang berhasil diraih oleh klub futsal Al Irsyad. Masih kondisi perusahan dan oleh karenanya
ada kekurangan yang perlu dibenahi dalam diharapkan lebih mudah tercapai."
Analisis Swot Pembinaan Olahraga Futsal Pada Klub Futsal Al Irsyad Surabaya
6. Zona pergantian: daerah 5 m (5 m dari garis Analisis SWOT Untuk Membina Futsal
tengah lapangan) pada sisi tribun dari
pelemparan Analisis SWOT adalah modalanalisis
7. Gawang: tinggi 2 m x lebar 3 m yang paling sering digunakan,pada dasarnya
8. Permukaan daerah pelemparan: halus, rata, analisis SWOT adalah metode perencanaan
dan tak abrasif strategis yang digunakan untuk mengevaluasi
kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses),
peluang (opportunities), dan ancaman (threats)
Bola
dalam suatu proyek atau spekulasi bisnis.
1. Ukuran: 4 Dalam analisis SWOT untuk pembinaan
2. Keliling: 62-64 cm futsal diketahui beberapa aspek dalam
3. Berat: 0,4 - 0,44 kg pembinaan prestasi suatu cabang olahraga
4. Lambungan: 55-65 cm pada pantulan diantaranya:
pertama
5. Bahan: kulit atau bahan yang cocok lainnya 1. Sistem Pelatihan
(yaitu bahan tak berbahaya) Kualitas sistem pelatihan
dipengaruhi baik secara langsung dan tidak
Jumlah pemain (per team) langsung. Komponen yang langsung
mempengaruhi kualitas sistem pelatihan
1. Jumlah pemain maksimal untuk memulai diantaranya adalah pelaksanaan pelatihan,
pertandingan: 5, salah satunya penjaga penilaian, dan komponen tidak langsung
gawang atau pendukung diantaranya adalah sarana,
2. Jumlah pemain minimal untuk mengakhiri prasarana, administrasi, kondisi ekonomi
pertandingan: 2 (tidak termasuk cedera) dan gaya hidup masyarakat. Pelaksanaan
3. Jumlah pemain cadangan maksimal: 9 pelatihan dipengaruhi oleh pengajaran,
4. Jumlah wasit: 2 + 1 instruktur pertandingan teknik, taktik, dan rencanapelatihan,
5. Jumlah hakim garis: 0 pelatihan fisik (Prawirasaputra, Sudradjat,
6. Batas jumlah pergantian pemain: tak 2000: 13).
terbatas
2. Progam Pelatihan
7. Wasit tidak boleh menginjak arena
Bahwa program latihan adalah
lapangan , hanya boleh di luar garis
petunjuk atau pedoman latihan yang
lapangan saja , terkecuali jika ada
bertujuan untuk menentukan tujuan latihan,
pelanggaran-pelanggaran yang harus
menentukan cara-cara yang efektif serta
memasuki lapangan
usaha-usaha untuk mencapai tujuan dari
latihan yang dilakukan.
Lama permainan
Menurut Suharno (1993:1) program
1. Lama normal: 2x20 menit latihan adalah suatu petunjuk atau pedoman
2. Lama istirahat: 10 menit yang mengikat secara tertulis berisi cara-
3. Lama perpanjangan waktu: 2x5 menit (bila cara yang akanditempuh untuk mencapai
hasil masih imbang setelah 2x20 menit tujuan masa mendatang yang telah
waktu normal) ditetapkan. Selain itu dalam buku yang sama
4. Ada adu pinalti jika jumlah gol kedua tim juga mengungkapkan program latihan
seri saat perpanjangan waktu selesai ( adalah cara seorang pelatih untuk
jumlah penendang awal adalah 3 orang mempersiapkan atletnya guna menunjang
eksekutor ) program latihan yang telah direncanakan
5. Time-out: 1x per tim per babak; tak ada atau terprogram.
dalam waktu tambahan
6. Waktu pergantian babak: maksimal 10 menit Suharno (1993:1) Program latihan
dikatakan baik dan tepat apabila rencana
dibuat telah mempertimbangkan faktor-
faktor penentu untukmencapai tujuan, faktor
itu antara lain: bakat atau materi atlet,
kemampuan atlet, umur atlet, sarana dan
prasarana, dana, lingkungan atlet, tenaga
Analisis Swot Pembinaan Olahraga Futsal Pada Klub Futsal Al Irsyad Surabaya
meliputi seluruh staff diharapkan memiliki komitmen adalah penelitian yang dilakukan untuk meneliti
serta kebanggan terhadap apa yang mereka kerjakan. suatu objek, kelompok manusia, suatu kondisi
Selain itu,Lyle (1997) mengatakanbahwamanajemen ataupun sistem pemikiran.
mempunyai kaitan yang efektif dengan sumber daya Penelitian kualitatif pada
untuk mencapai hasil yang disetujui. hakikatnya adalah mengamati orang dalam
penting bahwa dalam setiap manajemen ada lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan
4 unsur yang harus diperhatikan yaitu: planning, mereka tentang dunia sekitarnya. (Sugiyono
organizing, implementing, and controlling. ,2008:205)
Planningdalam dunia olahraga meliputi hal-
hal apa yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan Sumber Data
sebuah even, seperti kota penyelenggara,
kelengkapan fasilitas yang ada, pihak penyiaran, dan Menurut Lofland dalam Moleong
lain-lain. Namun pada akhirnya semua yang (2006:157) sumber data utama dalam penelitian
dibutuhkan akan bermuara pada keuntungan yang kualitatif adalah kata-kata, tindakan, selebihnya
akan diperoleh dan hal inilah yang menjadi dasar adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-
utama dalam menentukan keputusan yang akan lain.
diambil.
Organizing dalam dunia olahraga meliputi Data dalam penelitian ini dikumpulkan
bagaimana cara menjalankan sebuah kompetisi/even melalui wawancara, observasi, maupun lewat
olahraga. Dalam hal ini finansial dan sumberdaya dokumentasi. Data yang harus dikumpulkan
manusia harus berjalan selaras karena untuk berupa sumber data utama (data primer) dan
menjalankan sebuah even butuh dana yang besar. sumber data kedua (data sekunder), sumber data
Selain itu, hubungan dalam sebuah tim haruslah kuat yang utama diambil melalui prosedur dan teknik
untuk mendorong kesuksesan sebuah even, namun pengumpulan data berupa interview, observasi,
hal ini memiliki kendala seperti dalam sebuah terdiri dan dokumentasi..Sedangkan sumber datakedua
dari banyak hal yang mungkin tidak bisa disatukan diperoleh dari sumber data tertulis dapat dibagi
dengan secara bersama-sama hubungan antar staff, atas sumber data buku dan majalah ilmiah,
sistem pengambilan keputusan dan juga motivasi sumber dari arsip, dokumen pribadi, dan
yang berbeda dari setiap staff untuk menyelesaikan dokumen resmi (Moleong, 2006: 157-159).
pekerjaan. Selain itu, pembagian peran antar individu
Dalam penelitian ini sumber data utama
harus sesuai dengan kompetensi masing-masing.
dan sumber data kedua diperoleh melalui hasil
Implementingadalah proses pelaksanaan dari
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Untuk
apa saja yang sudah direncanakan dalam planning.
wawancara ditunjukkan pada atlet, pelatih,
Dalam sebuah proses implementinghendaknya terlalu
pengurus Al-Irsyad Futsal Club
melenceng jauh dari apa yang sudah direncanakan.
Komunikasi memegang peranan penting dalam Observasi dilakukan mulai dari studi
proses ini, biasanya manajemen yang baik bisa pendahuluan sampai proses pengambilan data.
mengkomunikasikan dengan baik pula apa yang Observasi dilakukan dengan mendatangi tempat
menjadi tujuan dan rencana yang akan dilakukan. latihan, kantor sekretariat Al-Irsyad Futsal klub.
Selain itu, pihak manajemen harus bisa mendapatkan Sedangkan untuk data yang diperoleh dari
informasi untuk meningkatkan kinerja dari dokumentasi dilakukan dengan meminta arsip
organisasi. maupun dokumen pribadi, dan dari hasil foto
yang dilakukan oleh peneliti.
Controlling dalam hal ini meliputi menjaga
supaya apa yang dilakukan bisa sesuai dengan apa Lokasi Penelitian
yang telah direncanakan sebelumnya. Mengukur Lokasi Penelitian mengenai Analisis
kinerja yang telah dilakukan dan dibandingkannya SWOT di klub futsal Al-Irsyad Surabaya
denganstandar yang ada bisa membantu untuk dilakukan di lapangan futsal AWS di jalan
mengevaluasi apa saja yang menjadi kekurangan Nginden Intan Timur, Surabaya.
didalam pelaksanaan Sasaran Penelitian
Sasaran penelitian adalah pembina klub
METODE PENELTIAN Futsal Al-Irsyad, pelatih dan atlet yang
Jenis Penelitian tergabung dalam Klub Al-Irsyad.
Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah deskriptif kualitatif karena
menggunakan wawancara. Penelitian deskriptif
Analisis Swot Pembinaan Olahraga Futsal Pada Klub Futsal Al Irsyad Surabaya
nasional, namun pelatih Al Irsyad surabaya belum Selain itu sarana dan prasarana yang ada di
memiliki lisensi kepelatihan. daerah surabaya juga masih banyak yang tidak sesuai
dengan standar nasional.
a. Kekuatan (Strength) Adapun upaya yang dilakukan oleh
Kekuatan dalampembinaan futsal di klub pengurus klub Al Irsyad guna memperbaiki
futsal Al Irsyad adalah memiliki atlet-atlet yang kelemahan pada klub dengan melakukan sistem
berbakat dan berpengalaman. latihan yang lebih baik agar dapat meningkatkan
Pelatih merupakan kekuatan yang ada dalam kemampuan dan bakat atlet sehingga dapat
pembinaan futsal di Al Irsyad, dalam mencetak atlet membantu klub Al Irsyad meraih prestasi dan
yang berbakat dan mengembangkan kernampuan atlet menarik minat sponsor untuk memberikan dana bagi
atlet di klub futsal Al Irsyad Surabaya. klub futsal Al Irsyad.
Motivasi dan dukungan dari pengurus dan pelatih
yang membuat atlet termotivasi untuk c. Peluang (Opportunity)
mengembangkan kemampuan dan memberikan Peluang dalam pembinaan di klub futsal Al
kernampuan terbaik untuk meraih prestasi bersarna Irsyad adalah Peluang meraih prestasi yang lebih baik
klub futsal Al Irsyad Surabaya. lagi dengan pembinaan atlet berbakat yang
Untuk kompetisi yang ada di wilayah dimilki.Dan atlet futsal di klub futsal Al Irsyad bisa
Surabaya adalah Liga Futsal Amatir Jawa Timur menjadi atlet nasional dan meraih beasiswa bagi atlet
yang berjalan selama setahun dan jadwal berprestasi.
pertandingan berlangsung pada sabtu dan
minggu.Dan juga adanya turnamen turnamen atau d. Ancaman (Threats)
kejuaraan tingkat daerah maupun nasional.Dengan Ancaman pada klub futsal Al Irsyad adalah
adanya jadwal panjang agenda pertandingan maka menurunnya kemauan dari atlet untuk mengikuti
dapat membantu meningkatkan bakat dan prestasi latihan secara rutin dan juga untuk bertanding,
atlet.Dalam kompetisi Liga Futsal Amatir ini di rendahnya minat masyarakat untuk menyaksikan
pimpin oleh wasit-wasit yang memiliki lisensi dan pertandingan futsal ataupun terlibat di dalamnya.
pengalaman dalam dunia perwasitan. Kualitas wasit Selain itu ancaman yang di dapat adalah
ini tidak perlu diragukan dalam memimpin kurangnya fasilitas yang di berikan pada atlet atlet
pertandingan sehingga kompetisi akan berjalan nya yang dimana klub klub lain di surabaya sudah
dengan baik dan sportif. memfasilitasi atletnya untuk ber istirahat ataupun
tinggal di MES dan fasilitas berupa sumber daya
b. Kelemahan (Weakness) pangan.
Kelemahan dalam pembinaan prestasi Saat ini pengurus klub Futsal Al Irsyad
olahraga futsal di klub Al Irsyad adalah dari masalah sedang berusaha menyediakan fasilitas MES berupa
lisensi yang tidak dimiliki pelatih. Dalam sebuah tim rumah agar pemain dapat berkumpul dan beristirahat
seharusnya ditangani oleh 2 atau 3 orang pelatih agar di MES yang disediakan yang juga bertujuan untuk
dalam latihan ada berbagai macam variasi atau membuat seluruh atlet lebih mengenal satu sama lain
metode latihan yang diterapkan yang mampu dan menjaga kebersamaan seluruh anggota klub
mengasah dan mengembangkan bakat atlet agar lebih futsal AlIrsyad Surabaya.
matang dan meraih prestasi yang lebih baik lagi
(Yunus, M. 1992: 1).
Kelemahan utama dalam pembinaan di klub SIMPULAN DAN SARAN
futsal. Al Irsyad surabaya adalah dana yang diperoleh Simpulan
berasal dari para pengurus dan pemain senior saja,
yang tidak dapat mencukupi kebutuhan klub. Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan, dan
Pengurus klub Al Irsyad sudah mengajukan untuk hasil penelitian tentang analisis SWOT pembinaan
mendapatkan sponsor atau pun dana tambahan olahraga futsal di klub futsal Al Irsyad Surabaya,
kepada perusahaan perusahaan namun belum maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
mendapat tanggapan.
Kepengurusan di klub futsal Al. Irsyad ini 1.Kekuatan
manajemenya tidak cukup baik karena manajemen
tidak bekerja sesuai dengan kalender kerja klub, A. Memiliki atlet-atlet yang berbakat, hal
tugas dan fungsi dari kepengurusan tidak berjalan ini terbukti dengan adanya 2 pemain
atau tidak berfungsi karena sebagian pengurus tidak yaitu Heru hayaze dan Ali alhamid
aktif ikut serta dalam pembinaan olahraga futsal yang yang di panggil oleh tim PraPon futsal
ada di klub futsal Al IrsyadSurabaya. Jawa Timur dan Ali dipercaya menjadi
Jurnal Kesehatan Olahraga Volume 03 Nomor 01 Tahun 2015, 274-285
kapten di Tim PraPon futsal Jawa Atlet atlet futsal dengan dana besar
Timur pada tahun 2011. yang dimiliki
Ancaman dari dalam
B. Pelatih dan Pembina telah mempunyai
banyak pengalaman dalam membawa a. Motivasi pemain Al Irsyad yang
atletnya bertanding pada level lokal, menurun baik dalam latihan maupun
dan nasional. pertandingan.
Saran
C. Kompetisi Internal yang berjalan rutin
dan berbagai kejuaraan yang selalu Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan,
diadakan tiap tahunnya berjalan dengan maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:
cukup baik dan menambah pengalaman
pemimpin. a. Program pembinaan dan program latihan
harus lebih baik kualitasnya agar
D. Motivasi dan dukungan yang diberikan dapatmeningkatkan dan mengembangkan
oleh pelatih, Pembina serta pengurus kemampuan atlet.
berperan penting bagi atlet dalam b. Menggunakan Lapangan yang berstandar
memotivasinya untuk meraih prestasi. nasional dengan kualitas lapangan yangbaik.
c. Mengikutkan pelatih untuk mengikuti
E. Sampai saat ini pembibitan pemain masih sertifikasi kepelatihan supaya pelatih yang
berlangsung dan banyak pemain yang ada di klub futsal Al Irsyad memiliki
bergabung pada klub futsal Al Irsyad sertifikasi atau lisensi kepelatihan sebagai
berasal dari pembibitan yang dilakukan pelatih sehingga mampu mengembangkan
oleh klub Al Irsyad. kemajuan pembinaan olahraga futsal di
wilayah Surabaya dan khususnya klub
2. Kelemahan Futsal Al Irsyad Surabaya.
d. Meningkatkan kualitas manajemen yang ada
a. Manejemen pada klub futsal Al Irsyad dan mengajak semua pengurus agar terlibat
belum maksimal karena sistern dan aktif dalam tugasnya masing masing dan
manajemen tidak berjalan dengan tugas untuk memajukan klub Al Irsyad lebih
fungsinya. baik lagi kedepan.
b. Masalah minimnya dana yang dimiliki. e. Memberikan fasilitas yang memadai untuk
Dana hanya berasal dari sumbangsih memberikan kenyamanan pads atlet.
pengurus dan pemain senior yang f. Usaha yang lebih untuk mendapatkan
mampu. sponsor agar dapat membantu pendanaan
c. Sarana dan prasarana yang ada di untuk pembinaan atlet di klub futsal Al
daerah surabaya juga masih banyak Irsyad Surabaya dan mendanai semua
yang tidak sesuai standar nasional. kebutuhan klub dalam proses menuju klub
d. Pelatih yang belum memiliki lisensi yang profesional dan mandiri.
kepelatihan.
3. Peluang