Anda di halaman 1dari 11

Analisis Swot Pembinaan Olahraga Futsal Pada Klub Futsal Al Irsyad Surabaya

Analisis Swot pada Klub Futsal Al Irsyad Surabaya

Agil Al Haddar

S-1 Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Surabaya


Agilalhaddar21@gmail.com

ABSTRAK

KATA KUNCI : Futsal, Analisis SWOT, Klub Futsal Al Irsyad

Olahraga futsal di Indonesia cukup digemari oleh masyarakat Futsal di Indonesia.Olahraga futsal
didaerah Surabaya dari tahun ke tahun berkembang tidak cukup baik. Ini setidaknya dapat dilihat dari
menurunnya prestasi yang berhasil diraih oleh klub futsal Al Irsyad.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:Untuk mendeskripsikan kekuatan (Strenght) yang
dimiliki oleh pembinaan olahraga futsal di Al-Irsyad klub Surabaya.Untuk mendeskripsikan kelemahan
(Weakness) yang menjadikan pembinaan olahraga futsal di Al-Irsyad klub Surabaya kurang
berkembang.Untuk mendeskripsikan peluang (Opportunities) yang dimiliki oleh pembinaan olahraga
futsal di Al-Irsyad klub Surabaya ke depan.Untuk mendeskripsikan tantangan (Threats) yang dihadapi
oleh pembinaan olahraga futsal di Al-Irsyad klub Surabaya.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan : (1) kekuataan (strenght)
yang dimiliki klub Futsal Al Irsyad Surabaya : Kekuatan dalam pembinaan futsal di klub futsal Al Irsyad
adalah memiliki atlet-atlet yang berbakat dan berpengalaman, (2) Kelemahan : Kelemahan utama dalam
pembinaan di klub futsal. Al Irsyad surabaya adalah dana yang diperoleh berasal dari para pengurus dan
pemain senior saja, yang tidak dapat mencukupi kebutuhan klub, (3) Peluang : Peluang meraih prestasi
yang lebih balk lagi dengan pembinaan atlet berbakat yang dimilki. Dan atlet futsal di klub futsal Al
Irsyad bisa menjadi atlet nasional dan meraih beasiswa bagi atlet berprestasi, (4) Ancaman : Ancaman
pada klub futsal Al Irsyad adalah menurunnya kemauan dari atlet untuk mengikuti latihan secara rutin dan
juga untuk bertanding, rendahnya minat masyarakat untuk menyaksikan pertandingan futsal ataupun
terlibat di dalamnya.

ABSTRACK

Keywords : Futsal, SWOT Analysis, Futsal Club Al Irsyad

Sports futsal in Indonesia is quite liked by people in Indonesian Futsal.


Sports futsal Surabaya region growing from year to year is not good enough. This at least can be seen
from the decreased performance that were achieved by the futsal club Al Irsyad.
The purpose of this study is: To describe the strength (Strength) which is owned by sports
coaching futsal club Al-IrsyadSurabaya.todescribe weakness (Weakness), which makes sports coaching
futsal club in Surabaya Al-Irsyadless, to describe opportunities (Opportunities) owned by sports coaching
futsal club Al-irsyad Surabaya, to describe the challenge (Threats) faced by sports coaching futsal club
Al-IrsyadSurabaya.
Based on the results of research and discussion, it can be concluded: (1) buck (strenght) Futsal
club owned by Al IrsyadSurabaya: Strength in coaching futsal indoor soccer club Al Irsyadis to have
athletes who are talented and experienced, (2) Weakness: Weakness major in futsal coaching at the club.
Al IrsyadSurabaya is proceeds derived from the board and senior players only, which can not meet the
needs of the club, (3) Opportunities: Opportunities achievement that was better again with coaching a
talented athlete that I owned. And futsal athletes at the futsal club Al Irsyad could be a national athlete
and won scholarships to outstanding athletes, (4) Threats: Threats to the indoor soccer club Al Irsyadis
declining willingness of athletes to participate in regular exercise and also to compete, the low interest of
the public to witness futsal match or be involved in it.
Jurnal Kesehatan Olahraga Volume 03 Nomor 01 Tahun 2015, 274-285

PENDAHULUAN pembinaan prestasi olahraga futsal di klub futsal Al


Irsyad Surabaya yaitu masalah sarana dan prasarana
Olahraga futsal di Indonesia cukup digemari yang kurang baik, jumlah pelatih yang belum
oleh masyarakat. Futsal di Indonesia.Mulai tahun memiliki lisensi kepelatihan dan juga kualitas
2006 telah disahkan oleh pemerintah yaitu dengan kompetisi yang perlu diperbaiki. Dalam
dibentuknya Badan Futsal Nasional (BFN). BFN pembinaannya ada peluang untuk wilayah Surabaya
sendiri dinilai cukup sukses dalam mengukir prestasi mendapat prestasi yang lebih baik lagi dengan
di level internasional,pada tahun 2003, 2005 dan kelebihan yangdimiliki dalam pembinaan olahraga
2009 meraih Juara III di kejuaraan AFF (Piala Asia futsal tersebut baik dari segi atlet, manajemen, sarana
Tenggara),pada tahun 2006 dan 2008 meraih Juara II dan faktor pendukung lainnya. Adanya peluang maka
di kejuaraan AFF (Piala Asia Tenggara),dan juga ada ancaman yang akan dihadapi oleh
puncaknya pads tahun 2010 berhasil meraih Juara I di pembinaan futsal di Klub futsal AlIrsyad Surabaya
kejuaraan AFF (Piala Asia Tenggara), jika yaitu ancaman dari tim-tim lain yang kekuatannya
dibandingkan dengan PSSI yang mengatur dunia lebih merata,dan memiliki ambisi yang tinggi dan
persepakbolaan di tanah air yang sedang mengalami dana yang cukup kuat.
degradasi prestasi,hal ini juga sebagai salah satu
alasan banyak masyarakat di Indonesia yang gemar Untuk mengetahui perkembangan futsal di
akan futsal (Wikipedia, 2010). Surabaya dari tahun ke tahun, oleh karena itu
kegiatan menggali, memperkenalkan, serta
Klub futsal Al-Irsyad berdiri pada 7 juli mempertahankan prestasi dan meningkatkan prestasi
2001, dalam pengelolaannya dibina oleh orang-orang itu sangat tinggi, khususnya di wilayah Surabaya
yang punya peranan penting di kalangan Arab yaitu maka direalisasikan dalam bentuk penelitian ilmiah
diantaranya adalah Drs.Abdul Aziz Hassan dan Salim melalui analisis Strenght, Weakness, Opportunities,
Bahmid, banyak juga prestasi yang telah diraih baik Threats (SWOT). Penggunaan analisis SWOT ini
di tingkat daerah maupun nasional, yaitu pada Pada sebenamya sudah muncul sejak ribuan tahun yang
tahun 2005 Juara II di kejuaraan Djarum super soccer lalu, konsep dasar Analisis SWOT ini tampak
game (Nasional),2006 Juara III di kejuaraan Djarum sederhana sekali yaitu apabila kita sudah mengenal
super soccer game (Nasional),2007 Juara I di kekuatan dan kelemahan maka kita akan mudah
kejuaraan Djarum super soccer game(Nasional), 2007 menganalisis penelitian ini (Rangkuti, 2002: 1).
Juara II di kejuaraan Sriwijaya Cup 2007 (Piala Analisis ini berdasarkan pada logika yang dapat
Sriwijaya Air), 2008 Juara I di kejuaraan Yamaha memaksimalkan kekuatan, peluang, namun dapat
Futsal Cup, 2008 Juara I di kejuaraan Piala meminimalkan kelemahan dan tantangan.Hasil
Kemerdekaan Surabaya (zona Surabaya Utara), 2009 analisis ini sebagai acuan untuk mengatur strategi
Juara I di kejuaraan Arab Jatim Community, 2011 dalam upaya menentukan langkah-langkah
Juara I kejuaraan Futsal antar Al Irsyad se Indonesia perkembangan prestasi olahraga futsal khusus nya
(Nasional), 2012 Juara III di kejuaraan KIT pada klub futsal Al Irsyad Surabaya dan umum nya
Futsalismo Jatim. Namun Al Irsyad Surabaya klub futsal di wilayah Surabaya.
mengalami penurunan prestasi pada tahun 2013 dan
2014 yang gagal mendapatkan prestasi. KAJIAN PUSTAKA
Analisis SWOT
Sejak tahun 2008 hingga 2011 Klub futsal Analisis SWOT adalah analisis yang terdiri
Al-Irsyad pernah mendapatkan sponsorship dari dari analisis lingkungan mikro yang bertujuan
Enduro Matic Pertamina, PT.Pertamina yang kita untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan
ketahui bersama merupakan Badan Usaha Milik perusahaan, dan analisis lingkungan makro yang
Negara terbesar satusatunya yang bergerak di bidang bertujuan untuk mengetahui peluang dan
minyak dan gas dan jugs merupakan sumber ancaman bagi perusahaan atau organisasi."
pemasukan negara terbesar kedua setelah pajak. Hal- Menurut Kotler (2008 : 88) mengemukakan
hal tersebut yang mendorong ketertarikan penulis bahwa : "Analisis SWOT adalah evaluasi
untuk memilih kiub futsal Al-Irsyad sebagai objek terhadap keseluruhan kekuatan, kelemahan,
penelitian. peluang dan ancaman."

Olahraga futsal didaerah Surabaya dari Sedangkan Sutojo dan Kleinsteuber (2002 :
tahun ke tahun berkembang tidak cukup baik. Ini 8) bahwa : "Analisis SWOT adalah menentukan
setidaknya dapat dilihat dari menurunnya prestasi tujuan usaha yang realistis, sesuai dengan
yang berhasil diraih oleh klub futsal Al Irsyad. Masih kondisi perusahan dan oleh karenanya
ada kekurangan yang perlu dibenahi dalam diharapkan lebih mudah tercapai."
Analisis Swot Pembinaan Olahraga Futsal Pada Klub Futsal Al Irsyad Surabaya

Selanjutnya Rangkuti (2008: 19) FUTSAL


mengemukakan bahwa : "Analisis SWOT Menurut Kamus Pintar Futsal
membandingkan antara faktor eksternal peluang (Murhananto, 2005: 22), futsal adalah
(opportunities) dan ancaman (threats) dengan permainanbola yang dimainkan oleh dua regu,
faktor internal kekuatan (strenghts) dan yang masing-masing beranggotakanlimaorang.
kelemahan (weakness)."
Tujuannya adalah memasukkan bola ke
Sistem Pembinaan Prestasi Olahraga gawang lawan, dengan
Menurut Prawirasaputra (1999:11) memanipulasi bola dengan kaki. Selain lima
mengemukakan sistem didefinisikan sebagai pemain utama, setiap regu juga
mengorganisasi atau cara untuk mencapai suatu diijinkan memiliki pemain cadangan. Tidak
tujuan,teori atau spekulasi. Sebuah sistem akan seperti permainan sepakbola
mencangkup cara cara keseluruhan dalam ruangan lainnya, lapangan futsal dibatasi
komponen,kumpulan pengalaman di masa lalu garis,bukan net atau papan.
secara asli,dan aplikasi hasiltemuan penelitian.
Untuk mengembangkan suatu sistem dalam Futsal diciptakan di Montevedeo,
suatu sistem dalam suatu negara tergantung dari Uruguay pada tahun 1930, olehJuan Carlos
pada sosial bangsa dan latar belakang Ceriani. Keunikan futsal mendapat perhatian di
kebudayaan suatu bangsa. Sistem pembinaan seluruh Amerika Serikat, terutama di
olahraga berdasarkan pada Brasil.Keunikan yang dikembangkan dalam
permainan ini dapat dilihat dari gaya terkenal
(1)pendidikan jasmani dan organisasi dunia yang diperlihatakn pemain-pemain Brasil
olahraga nasional, yang didalam mencangkup di luar ruangan, pada lapangan berukuran biasa.
program pendidikan sekolah,rekreasi dan klub Pele, bintang terkenal Brasil, contohnya,
olahraga dan struktur organisasi dalam mengembangkan bakatnya difutsal.Sementara
pemerintahaan, dan (2) sistem latihan olahraga. Brasil terus menjadi pusat futsal dunia,
permainan ini sekarang dimainkan dibawah
Dalam sistem olahraga nasional harus perlindungan FIFA diseluruh dunia, dari Eropa
memperhatikan dan mempertimbangkan nilai hinga Amerika Tengah dan Amerika Utara serta
nilai, kebiasaan, kondisi klimak, dan kekhasan Afrika, Asia, Osenia.
kecabangan olahraga, terutama bagi atlet muda.
Anak usia muda harus dikembangkan dasar Pertandingan futsal internasional
ketrampilan dan kebutuhan perkembangan pertama diadakanpada tahun 1965, Paraguay
fisiknya sebagai dasar umum masuk dalam menjuaraiPiala Amerika Selatan pertama.Enam
kecabangan olahraga yang akan datang. Suatu
perebutan Piala Amerika Selatan berikutnya
pembinaan olahraga, biasa mengikuti tahap-
tahap pembinaan yang didasarkan pada teori diselenggarakan hingga tahun 1979, dan semua
piramida.Berdasarkan konsep piramida gelaran juara disapu Brasil
pembinaan olahraga yang bertahap,berjenjang
dan berkesinambungan, maka jangkauan Peraturan Futsal berdasarkan FIFA
pembinaan olahraga yang terbesar
populasinya,sasarannya adalah kegiatan olahraga Luas lapangan
masyarakat yang bersifat 5M
(murah,menarik,meriah,massal dan
1. Ukuran: panjang 25-43 m x lebar 15-25 m
manfaat).Ada beberapa kegiatan dasar yang
2. Garis batas: garis selebar 8 cm, yakni garis
dilaksanakan dalam proses pembinaan atlet
sentuh di sisi, garis gawang di ujung-ujung,
untuk mencapai prestasi tinggi. Menurut
dan garis melintang tengah lapangan; 3 m
(Purwanto, 2009:174). Adapun kegiatan-
lingkaran tengah; tak ada tembok
kegiatan tersebut secara berurutan sebagai
penghalang atau papan
berikut:
3. Daerah penalti: busur berukuran 6 m dari
a. Permasalahan masing-masing tiang gawang
b. Pembibitan 4. Titik penalti: 6 m dari titik tengah garis
c. pemandu bakat gawang
d. sistem latihan 5. Titik penalti kedua: 10 m dari titik tengah
garis gawang
Jurnal Kesehatan Olahraga Volume 03 Nomor 01 Tahun 2015, 274-285

6. Zona pergantian: daerah 5 m (5 m dari garis Analisis SWOT Untuk Membina Futsal
tengah lapangan) pada sisi tribun dari
pelemparan Analisis SWOT adalah modalanalisis
7. Gawang: tinggi 2 m x lebar 3 m yang paling sering digunakan,pada dasarnya
8. Permukaan daerah pelemparan: halus, rata, analisis SWOT adalah metode perencanaan
dan tak abrasif strategis yang digunakan untuk mengevaluasi
kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses),
peluang (opportunities), dan ancaman (threats)
Bola
dalam suatu proyek atau spekulasi bisnis.
1. Ukuran: 4 Dalam analisis SWOT untuk pembinaan
2. Keliling: 62-64 cm futsal diketahui beberapa aspek dalam
3. Berat: 0,4 - 0,44 kg pembinaan prestasi suatu cabang olahraga
4. Lambungan: 55-65 cm pada pantulan diantaranya:
pertama
5. Bahan: kulit atau bahan yang cocok lainnya 1. Sistem Pelatihan
(yaitu bahan tak berbahaya) Kualitas sistem pelatihan
dipengaruhi baik secara langsung dan tidak
Jumlah pemain (per team) langsung. Komponen yang langsung
mempengaruhi kualitas sistem pelatihan
1. Jumlah pemain maksimal untuk memulai diantaranya adalah pelaksanaan pelatihan,
pertandingan: 5, salah satunya penjaga penilaian, dan komponen tidak langsung
gawang atau pendukung diantaranya adalah sarana,
2. Jumlah pemain minimal untuk mengakhiri prasarana, administrasi, kondisi ekonomi
pertandingan: 2 (tidak termasuk cedera) dan gaya hidup masyarakat. Pelaksanaan
3. Jumlah pemain cadangan maksimal: 9 pelatihan dipengaruhi oleh pengajaran,
4. Jumlah wasit: 2 + 1 instruktur pertandingan teknik, taktik, dan rencanapelatihan,
5. Jumlah hakim garis: 0 pelatihan fisik (Prawirasaputra, Sudradjat,
6. Batas jumlah pergantian pemain: tak 2000: 13).
terbatas
2. Progam Pelatihan
7. Wasit tidak boleh menginjak arena
Bahwa program latihan adalah
lapangan , hanya boleh di luar garis
petunjuk atau pedoman latihan yang
lapangan saja , terkecuali jika ada
bertujuan untuk menentukan tujuan latihan,
pelanggaran-pelanggaran yang harus
menentukan cara-cara yang efektif serta
memasuki lapangan
usaha-usaha untuk mencapai tujuan dari
latihan yang dilakukan.
Lama permainan
Menurut Suharno (1993:1) program
1. Lama normal: 2x20 menit latihan adalah suatu petunjuk atau pedoman
2. Lama istirahat: 10 menit yang mengikat secara tertulis berisi cara-
3. Lama perpanjangan waktu: 2x5 menit (bila cara yang akanditempuh untuk mencapai
hasil masih imbang setelah 2x20 menit tujuan masa mendatang yang telah
waktu normal) ditetapkan. Selain itu dalam buku yang sama
4. Ada adu pinalti jika jumlah gol kedua tim juga mengungkapkan program latihan
seri saat perpanjangan waktu selesai ( adalah cara seorang pelatih untuk
jumlah penendang awal adalah 3 orang mempersiapkan atletnya guna menunjang
eksekutor ) program latihan yang telah direncanakan
5. Time-out: 1x per tim per babak; tak ada atau terprogram.
dalam waktu tambahan
6. Waktu pergantian babak: maksimal 10 menit Suharno (1993:1) Program latihan
dikatakan baik dan tepat apabila rencana
dibuat telah mempertimbangkan faktor-
faktor penentu untukmencapai tujuan, faktor
itu antara lain: bakat atau materi atlet,
kemampuan atlet, umur atlet, sarana dan
prasarana, dana, lingkungan atlet, tenaga
Analisis Swot Pembinaan Olahraga Futsal Pada Klub Futsal Al Irsyad Surabaya

pelatih, dan waktu yang tersedia. Wibawa seorang coachtidak bisa


dipaksakan melainkan datang dengan
3. Atlet
Atlet menurut sukadianto dalam sendirinya melalui tingkah laku dan pribadi coach
andika (2011:8), Atlet adalah seseorang itu sendiri. Untuk itu coach harus :
yang menggeluti dan aktif melakukan 1. Bisa menjadi contoh.
latihan untuk meraih suatu prestasi di 2. Harus bersifat dewasa.
cabang olahraga pilihannya. 3. Bersikap jujur.
4. Mempunyai pengetahuan yang luas seputar cabang
4. Pelatih olahraganya.
Tugas utama seorang pelatihadalah 5.Memperhatikan atlit sebagai individu yang perlu
membantu atlet dalam prosesmencapai penghargaan dan kesejahteraan.
kinerja tertinggi (juara). Pengertian
5. Manajemen
membantu disini mulai pembibitan,
pemanduan bakat dan pembinaan sampai Manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan
mencapai kinerja tertinggi (suatu pekerjaan melalui oranglain. Definisi ini
proses).Mencermati tugas demikian, maka mengandung arti bahwa para manajer mencapai
seorang pelatih harus memahami dan tujuan tujuan organisasi melalui pengaturan orang
orang lain untuk melaksanakanberbagai tugas yang
menguasai ilmu kepelatihan dan seni mungkin diperlukan, atau berarti tidak melakukan
melatih.Karena itu, pelatih hendaknya tugas itu sendiri (Herlambang, susatyo 2013:2 )
dipandang terkala berhasil membawa atlet
menjadi juara tapi dibenci dan dicemoh Prestasi, manajemen dan kepemimpinan
manakala gagal. dalam dunia olahraga adalah suatu hal yang tidak
bisa dipisahkan. Prestasi akan muncul secara alamiah
ketika pembinaan yang telah dilakukan melalui
Kriteria untuk menjadi coach yang baik proses dan manajemen yang berkualitas dan
menurut LAWTHERantara lain : professional. Kedua hal ini digambarkan dengan baik
1. Mempunyai pandangan filosofis. lewat model pembinaan piramida dan struktur Geoff
2. Mempunyai kemampuan mengevaluasi pemain. Cooke. Fondasi dan bagian terbesar dalam model ini
3. Mempunyai rasa keagungan pribadi dan bijaksana. adalah masyarakat yang berada di level pertama,
4. Berani. peran pemerintah yang dalam hal ini sebagai
5. Sportif. pemimpin dibagian kedua dan klub olahraga di
6. Mempunyai rasa sosial. bagian ketiga (Pikiran Rakyat, 12 September 2008).
7. Sehat dan penuh vitalitas. Oleh karena itu sebagai salah satu fondasi dari
8. Mempunyai pengetahuan dan skill yang tinggi. perkembangan olahraga, manajemen klub sangatlah
9. Mempunyai daya imajinasi dan pengalaman yang penting.
baik.
Menurut Parkhouse (2004) manajemen
10. Kemauan untuk menang.
olahraga adalah studi yang di dalamnya terdiri dari
disiplin ilmu seperti manajemen, keuangan, ekonomi,
TUTKO dan RICHARDSdalam bukunya pemasaran, hubungan pada masyarakat, percetakan,
psychology of coaching menyatakan bahwa seorang dan media masa. Menurut Weese (2002), pada saat
coach harus mempunyai pandangan filosofis dan ini dimana industri olahraga telah berkembang pesat
hendaknya harus bersifat sensitive terhadap tingkah banyak sekali dibutuhkan tenaga kerja yang
laku atlit. Tindakan coach pada saat pertandingan, berhubungan dengan industri olahraga, dan hal ini
saat mengadakan approach kepada atlit, saat direspon oleh beberapa fakultas dunia dengan
memotivasi atlit baik menang ataupun kalah, juga membuka program studi sport management.
merupakan faktor yang harus diperhatikan. Tutko dan Kurikulum sport management pertama kali
richards juga mengatakan pentingnya wibawa dikembangkan oleh professor Coral Gables dari
seorang coach. Kewibawaan ini ditandai dengan rasa Universitas Florida pada tahun 1957.
hormat dan disiplinnya atlit terhadap coach, serta Dalam dunia manajemen olahraga menurut
patuhnya atlit terhadap peraturan yang berlaku. Kaser dan Brooks (2005), hal penting yang menjadi
inti dari kesuksesan serta kemajuan dalam
manajemen olahraga adalah sumber daya
manusianya. Sumber daya manusia dalam hal ini
Jurnal Kesehatan Olahraga Volume 03 Nomor 01 Tahun 2015, 274-285

meliputi seluruh staff diharapkan memiliki komitmen adalah penelitian yang dilakukan untuk meneliti
serta kebanggan terhadap apa yang mereka kerjakan. suatu objek, kelompok manusia, suatu kondisi
Selain itu,Lyle (1997) mengatakanbahwamanajemen ataupun sistem pemikiran.
mempunyai kaitan yang efektif dengan sumber daya Penelitian kualitatif pada
untuk mencapai hasil yang disetujui. hakikatnya adalah mengamati orang dalam
penting bahwa dalam setiap manajemen ada lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan
4 unsur yang harus diperhatikan yaitu: planning, mereka tentang dunia sekitarnya. (Sugiyono
organizing, implementing, and controlling. ,2008:205)
Planningdalam dunia olahraga meliputi hal-
hal apa yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan Sumber Data
sebuah even, seperti kota penyelenggara,
kelengkapan fasilitas yang ada, pihak penyiaran, dan Menurut Lofland dalam Moleong
lain-lain. Namun pada akhirnya semua yang (2006:157) sumber data utama dalam penelitian
dibutuhkan akan bermuara pada keuntungan yang kualitatif adalah kata-kata, tindakan, selebihnya
akan diperoleh dan hal inilah yang menjadi dasar adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-
utama dalam menentukan keputusan yang akan lain.
diambil.
Organizing dalam dunia olahraga meliputi Data dalam penelitian ini dikumpulkan
bagaimana cara menjalankan sebuah kompetisi/even melalui wawancara, observasi, maupun lewat
olahraga. Dalam hal ini finansial dan sumberdaya dokumentasi. Data yang harus dikumpulkan
manusia harus berjalan selaras karena untuk berupa sumber data utama (data primer) dan
menjalankan sebuah even butuh dana yang besar. sumber data kedua (data sekunder), sumber data
Selain itu, hubungan dalam sebuah tim haruslah kuat yang utama diambil melalui prosedur dan teknik
untuk mendorong kesuksesan sebuah even, namun pengumpulan data berupa interview, observasi,
hal ini memiliki kendala seperti dalam sebuah terdiri dan dokumentasi..Sedangkan sumber datakedua
dari banyak hal yang mungkin tidak bisa disatukan diperoleh dari sumber data tertulis dapat dibagi
dengan secara bersama-sama hubungan antar staff, atas sumber data buku dan majalah ilmiah,
sistem pengambilan keputusan dan juga motivasi sumber dari arsip, dokumen pribadi, dan
yang berbeda dari setiap staff untuk menyelesaikan dokumen resmi (Moleong, 2006: 157-159).
pekerjaan. Selain itu, pembagian peran antar individu
Dalam penelitian ini sumber data utama
harus sesuai dengan kompetensi masing-masing.
dan sumber data kedua diperoleh melalui hasil
Implementingadalah proses pelaksanaan dari
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Untuk
apa saja yang sudah direncanakan dalam planning.
wawancara ditunjukkan pada atlet, pelatih,
Dalam sebuah proses implementinghendaknya terlalu
pengurus Al-Irsyad Futsal Club
melenceng jauh dari apa yang sudah direncanakan.
Komunikasi memegang peranan penting dalam Observasi dilakukan mulai dari studi
proses ini, biasanya manajemen yang baik bisa pendahuluan sampai proses pengambilan data.
mengkomunikasikan dengan baik pula apa yang Observasi dilakukan dengan mendatangi tempat
menjadi tujuan dan rencana yang akan dilakukan. latihan, kantor sekretariat Al-Irsyad Futsal klub.
Selain itu, pihak manajemen harus bisa mendapatkan Sedangkan untuk data yang diperoleh dari
informasi untuk meningkatkan kinerja dari dokumentasi dilakukan dengan meminta arsip
organisasi. maupun dokumen pribadi, dan dari hasil foto
yang dilakukan oleh peneliti.
Controlling dalam hal ini meliputi menjaga
supaya apa yang dilakukan bisa sesuai dengan apa Lokasi Penelitian
yang telah direncanakan sebelumnya. Mengukur Lokasi Penelitian mengenai Analisis
kinerja yang telah dilakukan dan dibandingkannya SWOT di klub futsal Al-Irsyad Surabaya
denganstandar yang ada bisa membantu untuk dilakukan di lapangan futsal AWS di jalan
mengevaluasi apa saja yang menjadi kekurangan Nginden Intan Timur, Surabaya.
didalam pelaksanaan Sasaran Penelitian
Sasaran penelitian adalah pembina klub
METODE PENELTIAN Futsal Al-Irsyad, pelatih dan atlet yang
Jenis Penelitian tergabung dalam Klub Al-Irsyad.
Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah deskriptif kualitatif karena
menggunakan wawancara. Penelitian deskriptif
Analisis Swot Pembinaan Olahraga Futsal Pada Klub Futsal Al Irsyad Surabaya

Instrumen Penelitian dan pengurus Al-Irsyad Futsal Klub


Sesuai dengan penelitian kualitatif maka Surabaya.Prosedur wawancara kepada atlet dan
instrumen utama dalam penelitian ini adalah pelatih dilakukan di sela-sela waktu latihan, untuk
menggunakan instrument berupa wawancara, wawancara kepada atlet didampingi oleh pelatih,
observasi dan dokumentasi dengan alat tape selain itu data diperoleh melalui dokumentasi
recorder,kamera,dan komputer. danobservasi.
Teknik Analisis Data
Teknik Pengumpulan Data Teknik analisis data dalam penelitian
kualitatif adalah dengan Triangulasi yaitu validasi
Teknik pengumpulan data merupakan data dengan memeriksa fakta dari sumber sumber
langkah yang paling strategis dalam penelitian, data yang berbeda atau sumber data lain dan
karena tujuan dari penelitian adalah mendapatkan kemudian menggunakannya untuk membangun
data. Dan data yang terkumpul akan digunakan sebuah jastifikasi yang koheren terhadap ide ide.
sebagai bahan memecahkan masalah penelitian.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
HASIL dan PEMBAHASAN
Wawancara
Hasil Penelitian
Wawancara adalah tanya jawab lisan antara
Hasil penelitian mendeskripsikan tentang
dua orang atau lebih secara langsung. Pewawancara
analisis SWOT pembinaan olahraga futsal di kiub
disebut (interviewer), sedangkan orang yang
futsal Al Irsyad Surabaya. Dalam usaha meraih
diwawancarai disebut (interviewee) (Usman,
prestasi dibutuhkan kualitas latihan yang baik dan
1998:57-58).Wawancara bertujuan untuk
kerjasama tim yang baik. Selain itu untuk
memperoleh data-data yang diperlukan dari pihak-
memperoleh prestasi yang maksimal diperlukan
pihak bersangkutan, baik dengan menggunakan
dukungan dari semua pihak. Sesuai dengan rumusan
wawancara secara terstruktur maupun wawancara
masalah, tujuan penelitian dan hasil penelitian
tidak terstruktur. Wawancara secara terstruktur
tentang analisis SWOT pembinaan olahraga futsal di
digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila
klub futsal Al Irsyad Surabaya diperoleh hasil
peneliti atau pengumpulan data telah mengetahui
sebagai berikut
dengan pasti tentang informasi apa yang akan
Kekuatan (Strenght)
diperoleh. Sedangkan wawancara tidak terstruktur
adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak Atlet Berbakat atau Berprestasi
menggunakan pedoman Memiliki atlet-atlet yang berbakat, hal ini
wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan terbukti dengan adanya 2 pemain yaitu Heru hayaze
lengkap untuk pengumpulan datanya. (Sugiyono, dan Ali alhamid yang di panggil oleh tim PraPon
2008:233). futsal Jawa Timur dan Ali dipercaya menjadi kapten
di Tim PraPon futsal Jawa Timur pada tahun 2011.
2. Observasi Pelatih dan Pembina
Pengamatan dilakukan untuk mengetahui Pelatih dan pembina merupakan faktor
kejadian secara langsung terhadap kejadian dan penting dalam memajukan prestasi olahraga di klub
perilaku subjek.Sehingga data yang diperoleh melalui futsal Al Irsyad Surabaya.klub futsal Al Irsyad
pengamatan sebagai data tambahan dari data yang Surabayamemiliki seorang pelatih yang
telah diperoleh.Observasi dalam penelitian ini berpengalaman dan pernah membawa klub futsal Al
dilakukan mulai dari studi pendahuluan sampai Irsyad meraih prestasi di tingkat provinsi maupun
pengambilan data utama. Observasi dilakukan nasional.
dengan mendatangi tempat latihan dan kantor Motivasi dan Dukungan
sekretariat Al-Irsyad Futsal Klub Surabaya. Motivasi para pengurus dalam mengelola
3. Dokumen dan mengembangkan pembinaan disini adalah
Data yang diperoleh melalui dokumen yaitu mencetak atlet futsal sebagai atlet yang berprestasi.
data internal dan eksternal yang berhubungan dengan Serta dukungan yang diberikan dari pembina, pelatih,
penelitian.Kemudian data diolah dan disajikan dalam dan pengurus kepada atlet adalah dukungan moral
penulisan, data yang diperoleh dari dokumentasi dan dukungan material berupa bonus uang supaya
dilakukan dengan meminta arsip dan dokumentasi atlet lebih termotivasi untuk menjadi atlet yang
pribadi, dan dari hasil foto yang dilakukan oleh berprestasi dan membawa nama klub futsal Al Irsyad
peneliti. Surabaya.
Sedangkan dalam penelitian ini, data
diperoleh dari hasil wawancara kepada atlet, pelatih
Jurnal Kesehatan Olahraga Volume 03 Nomor 01 Tahun 2015, 274-285

Pembibitan Peluang (Opportunity)


Pembibitan di klub futsal Al Irsyad telah Peluang yang ada dalam pembinaan
berjalan 9 tahun, pembibitan pemain di mulai pada olahraga futsal di klub futsal Al Irsyad Surabaya
usia dini yang kemudian di masukkan pada Tim adalah
Senior untuk mengikuti Kompetisi internal Liga Peluang meraih prestasi yang lebih baik lagi dengan
Futsal Amatir Jawa Timur (LFAJ). Sampai saat ini kualitas latihan yang semakin balk.
pembibitan pemain masih berlangsung dan banyak Peluang mencetak atlet yang berprestasi dengan
pemain yang bergabung pads klub futsal Al Irsyad pembibitan pemain yang lebih baik.
berasal dari pembibitan yang dilakukan oleh klub ini. Peluang meraih sponsor dan dana tambahan dengan
Kompetisi menjadi tim yangberprestasi.
Kompetisi Internal yang berjalan secara Ancaman (Threat)
rutin dan kejuaraan yang selalu diadakan tiap Ancaman dalam pembinaan olahraga futsal
tahunnya berjalan dengan cukup baik dan membuat di klub futsal Al Irsyad Surabaya adalah
pemain memiliki jam terbang yang cukup tinggi dan Ancaman dari dalam
berusaha menunjukan kemampuan yang dimiliki. Hal Turunnya motivasi atlet dalam bertanding
ini terbukti. bahwa kompetisi Internal ini telah maupun pelatihan.
berjalan selama lima tahun ( 2009-2014) dan di ikuti Tidak konsistennya pengiriman atlet dalam mengikuti
oleh 27 Tim dari berbagai daerah di jawa timur yang berbagai kejuaraannasional karena dana yang tidak
terbagi menjadi 2 divisi yaitu divisi 1 terdiri dari 13 memadai.
tim dan divisi 2 terdiri dari 14 tim. Kurangnya fasilitas yang di dapat oleh atlet.
Ancaman dari luar
Kelemahan (Weakness) Kurangnya minat masyarakat pada olahraga
Manajemen Futsal.
Kepengurusan di klub futsal Al Irsyad ini Kalah bersaing dengan tim lain yang
manajemenya tidak cukup baik dimana manajemen memiliki dana berlebih untuk menarik minat Atlet
tidak bekerja sesuai dengan kalender kerja klub, bergabung dengan klub Al Irsyad.
tugas dan fungsi dari kepengurusan tidak berjalan
atau tidak berfungsi karena sebagian pengurus tidak Pembahasan
aktif ikut serta dalam pembinaan olahraga futsal yang Pembinaan olahraga futsal di klub futsal Al
ada di klub futsal Al Irsyad Surabaya. Irsyad Surabaya sejauh ini memiliki masalah
Dana kurangnya dana, karena dana yang didapat saat ini di
Salah satu kelemahan yang dimiliki dalam hasilkan melalui para pengurus dan pemain senior
pembinaan olahraga futsal di klub futsal. Al Irsyad yang ikut mendirikan tim Al Irsyad. Pengurus
Surabaya adalah masalah minimnya dana yang berusaha mendapatkan kembali sponsor dari luar dan
dimiliki. Dana yang digunakan untuk pembinaan dari pihak swasta untuk mendapatkan bantuan dana
berasal dari dana para pengurus dan pemain senior untuk pembinaan olahraga futsal di klub futsal Al
yang mampu. Irsyad Surabaya.
Sarana dan Prasarana Manajemen yang ada dalam kepengurusan
Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh klub futsal Al Irsyad tidak cukup baik, ini dapat
klub futsal Al Irsyad Surabaya kurang memadai dilihat dari fungsi dari kepengurusan tidak berjalan
karena lapangan yang digunakan masih menyewa di atau tidak berfungsi karena sebagian pengurus tidak
lapangan AWS STIKOSA dan kualitas lapangan aktif ikut serta dalam pembinaan olahraga futsal yang
yang belum memenuhi standar futsal nasional.Selain ada di klub futsal Al Irsyad Surabaya.
itu, terlalu jauh jarak yang harus di tempuh menuju Untuk sarana dan prasarana yang dimiliki
lapangan untuk latihan. oleh pembinaan klub futsal Al Irsyad surabaya
Pelatih merupakan lapangan yang masih menyewa lapangan
Pelatih dan pembina merupakan faktor penting dalam indoor dan memiliki fasilitas yang dibutuhkan untuk
memajukan prestasi olahraga di klub futsal Al Irsyad menunjang pembinaan futsal, akan tetapi lapangan
Surabaya.klub futsal Al Irsyad Surabaya memiliki yang di pakai belum memenuhi standar nasional dan
seorang pelatih yang belum memiliki lisensi jauh nya jarak yang harus di tempuh untuk menuju
kepelatihan. lapangan.
Pelatih yang menangani pembinaan futsal di
klub futsal Al Irsyad Surabaya sudah memiliki
pengalaman dan jam terbang yang tinggi dan sudah
membawa atletnya bertanding hingga tingkat
Analisis Swot Pembinaan Olahraga Futsal Pada Klub Futsal Al Irsyad Surabaya

nasional, namun pelatih Al Irsyad surabaya belum Selain itu sarana dan prasarana yang ada di
memiliki lisensi kepelatihan. daerah surabaya juga masih banyak yang tidak sesuai
dengan standar nasional.
a. Kekuatan (Strength) Adapun upaya yang dilakukan oleh
Kekuatan dalampembinaan futsal di klub pengurus klub Al Irsyad guna memperbaiki
futsal Al Irsyad adalah memiliki atlet-atlet yang kelemahan pada klub dengan melakukan sistem
berbakat dan berpengalaman. latihan yang lebih baik agar dapat meningkatkan
Pelatih merupakan kekuatan yang ada dalam kemampuan dan bakat atlet sehingga dapat
pembinaan futsal di Al Irsyad, dalam mencetak atlet membantu klub Al Irsyad meraih prestasi dan
yang berbakat dan mengembangkan kernampuan atlet menarik minat sponsor untuk memberikan dana bagi
atlet di klub futsal Al Irsyad Surabaya. klub futsal Al Irsyad.
Motivasi dan dukungan dari pengurus dan pelatih
yang membuat atlet termotivasi untuk c. Peluang (Opportunity)
mengembangkan kemampuan dan memberikan Peluang dalam pembinaan di klub futsal Al
kernampuan terbaik untuk meraih prestasi bersarna Irsyad adalah Peluang meraih prestasi yang lebih baik
klub futsal Al Irsyad Surabaya. lagi dengan pembinaan atlet berbakat yang
Untuk kompetisi yang ada di wilayah dimilki.Dan atlet futsal di klub futsal Al Irsyad bisa
Surabaya adalah Liga Futsal Amatir Jawa Timur menjadi atlet nasional dan meraih beasiswa bagi atlet
yang berjalan selama setahun dan jadwal berprestasi.
pertandingan berlangsung pada sabtu dan
minggu.Dan juga adanya turnamen turnamen atau d. Ancaman (Threats)
kejuaraan tingkat daerah maupun nasional.Dengan Ancaman pada klub futsal Al Irsyad adalah
adanya jadwal panjang agenda pertandingan maka menurunnya kemauan dari atlet untuk mengikuti
dapat membantu meningkatkan bakat dan prestasi latihan secara rutin dan juga untuk bertanding,
atlet.Dalam kompetisi Liga Futsal Amatir ini di rendahnya minat masyarakat untuk menyaksikan
pimpin oleh wasit-wasit yang memiliki lisensi dan pertandingan futsal ataupun terlibat di dalamnya.
pengalaman dalam dunia perwasitan. Kualitas wasit Selain itu ancaman yang di dapat adalah
ini tidak perlu diragukan dalam memimpin kurangnya fasilitas yang di berikan pada atlet atlet
pertandingan sehingga kompetisi akan berjalan nya yang dimana klub klub lain di surabaya sudah
dengan baik dan sportif. memfasilitasi atletnya untuk ber istirahat ataupun
tinggal di MES dan fasilitas berupa sumber daya
b. Kelemahan (Weakness) pangan.
Kelemahan dalam pembinaan prestasi Saat ini pengurus klub Futsal Al Irsyad
olahraga futsal di klub Al Irsyad adalah dari masalah sedang berusaha menyediakan fasilitas MES berupa
lisensi yang tidak dimiliki pelatih. Dalam sebuah tim rumah agar pemain dapat berkumpul dan beristirahat
seharusnya ditangani oleh 2 atau 3 orang pelatih agar di MES yang disediakan yang juga bertujuan untuk
dalam latihan ada berbagai macam variasi atau membuat seluruh atlet lebih mengenal satu sama lain
metode latihan yang diterapkan yang mampu dan menjaga kebersamaan seluruh anggota klub
mengasah dan mengembangkan bakat atlet agar lebih futsal AlIrsyad Surabaya.
matang dan meraih prestasi yang lebih baik lagi
(Yunus, M. 1992: 1).
Kelemahan utama dalam pembinaan di klub SIMPULAN DAN SARAN
futsal. Al Irsyad surabaya adalah dana yang diperoleh Simpulan
berasal dari para pengurus dan pemain senior saja,
yang tidak dapat mencukupi kebutuhan klub. Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan, dan
Pengurus klub Al Irsyad sudah mengajukan untuk hasil penelitian tentang analisis SWOT pembinaan
mendapatkan sponsor atau pun dana tambahan olahraga futsal di klub futsal Al Irsyad Surabaya,
kepada perusahaan perusahaan namun belum maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
mendapat tanggapan.
Kepengurusan di klub futsal Al. Irsyad ini 1.Kekuatan
manajemenya tidak cukup baik karena manajemen
tidak bekerja sesuai dengan kalender kerja klub, A. Memiliki atlet-atlet yang berbakat, hal
tugas dan fungsi dari kepengurusan tidak berjalan ini terbukti dengan adanya 2 pemain
atau tidak berfungsi karena sebagian pengurus tidak yaitu Heru hayaze dan Ali alhamid
aktif ikut serta dalam pembinaan olahraga futsal yang yang di panggil oleh tim PraPon futsal
ada di klub futsal Al IrsyadSurabaya. Jawa Timur dan Ali dipercaya menjadi
Jurnal Kesehatan Olahraga Volume 03 Nomor 01 Tahun 2015, 274-285

kapten di Tim PraPon futsal Jawa Atlet atlet futsal dengan dana besar
Timur pada tahun 2011. yang dimiliki
Ancaman dari dalam
B. Pelatih dan Pembina telah mempunyai
banyak pengalaman dalam membawa a. Motivasi pemain Al Irsyad yang
atletnya bertanding pada level lokal, menurun baik dalam latihan maupun
dan nasional. pertandingan.
Saran
C. Kompetisi Internal yang berjalan rutin
dan berbagai kejuaraan yang selalu Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan,
diadakan tiap tahunnya berjalan dengan maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:
cukup baik dan menambah pengalaman
pemimpin. a. Program pembinaan dan program latihan
harus lebih baik kualitasnya agar
D. Motivasi dan dukungan yang diberikan dapatmeningkatkan dan mengembangkan
oleh pelatih, Pembina serta pengurus kemampuan atlet.
berperan penting bagi atlet dalam b. Menggunakan Lapangan yang berstandar
memotivasinya untuk meraih prestasi. nasional dengan kualitas lapangan yangbaik.
c. Mengikutkan pelatih untuk mengikuti
E. Sampai saat ini pembibitan pemain masih sertifikasi kepelatihan supaya pelatih yang
berlangsung dan banyak pemain yang ada di klub futsal Al Irsyad memiliki
bergabung pada klub futsal Al Irsyad sertifikasi atau lisensi kepelatihan sebagai
berasal dari pembibitan yang dilakukan pelatih sehingga mampu mengembangkan
oleh klub Al Irsyad. kemajuan pembinaan olahraga futsal di
wilayah Surabaya dan khususnya klub
2. Kelemahan Futsal Al Irsyad Surabaya.
d. Meningkatkan kualitas manajemen yang ada
a. Manejemen pada klub futsal Al Irsyad dan mengajak semua pengurus agar terlibat
belum maksimal karena sistern dan aktif dalam tugasnya masing masing dan
manajemen tidak berjalan dengan tugas untuk memajukan klub Al Irsyad lebih
fungsinya. baik lagi kedepan.
b. Masalah minimnya dana yang dimiliki. e. Memberikan fasilitas yang memadai untuk
Dana hanya berasal dari sumbangsih memberikan kenyamanan pads atlet.
pengurus dan pemain senior yang f. Usaha yang lebih untuk mendapatkan
mampu. sponsor agar dapat membantu pendanaan
c. Sarana dan prasarana yang ada di untuk pembinaan atlet di klub futsal Al
daerah surabaya juga masih banyak Irsyad Surabaya dan mendanai semua
yang tidak sesuai standar nasional. kebutuhan klub dalam proses menuju klub
d. Pelatih yang belum memiliki lisensi yang profesional dan mandiri.
kepelatihan.
3. Peluang

a. Al Irsyad memiliki peluang untuk


meraih prestasi dan mencetak atlet yang DAFTAR PUSTAKA
berprestasi dengan pembibitan pemain
yang lebih balk lagi, dan menarik minat Murhananto. 2005. Dasar dasar permainan Futsal,
sponsor untuk menyuplai dana bagi tim penerbit Kawan Pustaka, Jakarta Selatan.
futsal Al Irsyad Surabaya. Andika, Rivi. 2011. Potensi Prestasi Sekolah Sepak
4. Ancaman Bola (SSB) Se Kabupaten Blitar.Skripsi. Surabaya:
FIK Unesa. Tidak diterbitkan
Ancaman dari luar David, Fred R., 2006. Manajemen Strategis. Edisi
Sepuluh, Penerbit Salemba Empat, Jakarta
a. Kurangnya perhatian dari masyarakat
Erman. 2009. Metodologi Penelitian Olahraga.
membuat atlet olahraga futsal kurang
Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.
termotivasi dalam bertanding maupun
latihan. FIFA, Futsal Laws of the Game, 2006
b. Tim lain yang mampu menarik minat
Analisis Swot Pembinaan Olahraga Futsal Pada Klub Futsal Al Irsyad Surabaya

Herlambang, Susatyo. 2013. Pengantar Manajemen.


Yogyakarta: Gosyen Publishing.
Sutojo dan Kleinsteuber. 2008. Analisis
SWOT
.(http://globallivebook.blogspot.com/2013/08/p
engertian-analisisswot.html)
Meleong. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif.
Bandung: Remaja Rosdakarya. Nazir, M. 2005.
Metode Penelitian. Cetakan Keenam. Bogor :
Ghalia Indonesia.
Pedoman Penulisan Dan Ujian Skripsi. 2006.
Surabaya: Universitas Negeri Surabaya
Prawirasaputra, Sudradjat. 1999. Dasar Dasar
Kepelatihan. Jakarta: direktorat jendral
pendidikan dasar dan menengah.
Purwanto, Sugeng. 2009. Pembinaan Olahraga
Prestasi Karate Di Daerah Istimewah Yogyakarta.
Jurnal IPTEK Olahraga Vol, 11. No. 2.Him.171-
181.
Rangkuti, Freddy.(2006). Analisis SWOT Teknik
Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Sugiyono. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif.
Bandung: Alfabeta. Usman, Husaini.1998.
Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi
Aksara.
Parkhouse, Bonnie L. 2004. Women in Management
Review.Journal of Sport Management. Vol 19 No
6: Page:304
Purnomo. Pikiran Rakyat. 12 September 2008.
Piramida dan Struktur GeoffCooke.http://
www.pikiran-
rakyat.com/cetak/090812/06x6.htm
Weese, Tim. 2002. Investigating The Academic
Openings in Sport Management: An Analysis of
The Field’s Professional Position Announcements
and hires.Journal of International Sports. Vol 34
No 4: Page 35
Yorks, Lyle. 1994. Human Resources and Personnel
in Sport Management.Journal of Sport
Management. Vol 26 No 1: Page 16
Kaser, Kenneth dan John R. Brooks, Jr. 2005.Sport
and EntertainmentManagement.South-
Western, ThomsonCo.

Anda mungkin juga menyukai