Anda di halaman 1dari 8

Hari, tanggal : Selasa, 27 November 2018

Dosen : Prof Dr dra Ietje Wientarsih, Apt., MSc


Dr. Bayu Febram Prasetyo, S.Si, Apt., M.Si
Rini Madyastuti Purwono, S.Si, Apt., M.Si
Dr. Lina Noviyanti Sutardi, S.Si, Apt., M.Si
Drh. Arifin Rizal Akbari, M.Si

Formula Shampoo untuk Pengobatan Jamur pada Hewan


Disusun Oleh
Kelompok 5

Fadhila Ikhtiari B04150104


Naufal Karmawan B04150114
Meisi Nuriski Bo4150127
Klasta Javasea Sanjaya B04150142
Anggri Azhari Khoerunnisa B04150145
Maria Equita B04150149
Jonathan Suryo Adi Nugroho B04150150

DEPARTEMEN KLINIK, REPRODUKSI, DAN PATOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2018
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Penyakit jamur merupakan salah satu penyakit yang sering kali


menyerang hewan kesayangan terutama anjing dan kucing. Jamur sendiri
merupakan organisme uniseluler maupun multiseluler (umumnya berbentuk
benang disebut hifa, dinding sel mengandung kitin , eukariotik, tidak
berklorofil). Infeksi karena jamur disebut mikosis, umumnya
bersifatkronis.Mikosis ringan menyerang permukaan kulit (mikosis kutan),
tetapi dapat juga menembus kulit sehingga menimbulkan mikosis subkutan.
Gejala dari penyakit ini adalah warna kulit kemerahan, bersisik, dan adanya
penebalan kulit juga disertai rasa gatal dan tidak nyaman pada hewan
kesayangan.
Negara Indonesia sendiri merupakan negara tropis, jamur dapat
tumbuh dengan baik dan menginfeksi pada kondisi yang panas dan lembab
pada negara yang beriklim tropis dan subtropics. Tingginya kasus penyakit
jamur pada anjing dan kucing menjadikan penyakit ini perlu mendapatkan
perhatian lebih, terutama pada negara Indonesia. Salah satu cara mengobati
ataupun mencegah penyakit jamur adalah dengan menggunakan shampo anti
jamur.
Sampo didefinisikan sebagai sediaan yang mengandung surfaktan
dalam bentuk yang cocok dan berguna untuk menghilangkan kotoran dan
lemak yang melekat pada rambut dan kulit agar tidak membahayakan rambut,
kulit kepala, dan kesehatan. Sampo anti jamur merupakan sediaan sampo yang
memiliki kandungan bahan aktif yang berfungsi untuk menghilangkan
ataupun mencegah infeksi jamur.
Tujuan

Tujuan dibuatnya makalah ini yaitu untuk mengetahui formula pada


shampoo yang digunakan untuk pengobatan hewan yang memiliki masalah
jamur pada kulit dan rambutnya

Rumusan masalah

1. Apa saja bahan aktif yang terdapat pada shampoo antijamur?


2. Apa saja fungsi atau kegunaan dari bahan aktif tersebut?
3. Apa saja bahan tambahan dalam formula shmapoo anitjamur?

TINJAUAN PUSTAKA

Tulisan ini akan membahas tentang komposisi shampo yang digunakan


untukterapi antifungal pada hewan. Merk yang diambil untuk dibahas adalah
sebazole.Shampo merupakan sediaan kosmetik yang fungsi utamanya untuk
membersihkan rambut dan kulit kepala (Jusnita dan Syah 2017). Tujuan selanjutnya
pemakaian shampo pada hewan adalah untuk membuat kulit kepala dan rambut
menjadi bersihdan sedapat mungkin menjadi lembut, mudah diatur, dan berkilau.
Shampo juga merupakan produk perawatan rambut yang digunakan untuk
menghilangkan minyak, debu, serpihan kulit, dan kotoran lain dari rambut..
Kata shampo berasal dari bahasa Hindi champo, bentuk imperatif dari
champna, "memijat". Di Indonesia dulu shampoo dibuat dari merang yang dibakar
menjadi abu dan dicampur dengan air. Hewan peliharaan seperti anjing dan kucing
rentan terhadap infestasi jamur. Perawatan yang diberikan yakni denganmenjaga
kebersihan hewan dengan pemberian shampoo terapi untuk membersihkan kulit dan
rambut dari cendawan maupun infestasi ektoparasit. Selain itu pasien diberikan pakan
khusus untuk menunjang dan memperbaiki kualitas kulit (Deskiharto 2016)
Formulasi untuk sampo harus mengandung bahan-bahan yang berfungsi
sebagai surfaktan, foaming agent dan stabilizer, opacifier, hydrotopes, viscosity
modifier, dan pengawet. Bahan-bahan dalam sampo harus aman dan mudah
terdegradasi sebagai mana kosmetik perawatan tubuh lain. Setiap bahan harus
memilki fungsi dan peran yang spesifik (Mottram 2000)
Sampo hewan sama seperti sampo manusia, harus
memastikan pembersihan rambut dan kulit, melembutkan,
melenturkan, berkilau dan mudah diatur. Namun demikian, sampo h e w a n
harus memiliki sifat pembersih ya n g
l e b i h b a i k d a r i p a d a s a m p o m a n u s i a . Oleh karena itu, sampo hewan dibuat
dengan konsentrasi agen pembersih yang lebih tinggi dan harus dikombinasikan
dengan surfaktan yang tepat untuk menggabungkan sifat pembersihan yang baik dan
toleransi lokal yang sempurna pada kulit anjing dan kucing.

Surfaktan disebut juga molekul ampifilik yaitu molekul dengan


afinitas ganda baik untuk air dan minyak. Surfaktan terdiri dari bagian
hidrofilik dn bagian lipofilik. Disebut surfaktan (bahan aktif permukaan)
karena kecenderungan penyerapan pada berbagai permukaan (Minyak-air,
udara-air), memodifikasikan sifat permukaan dengan menurunkan
tegangan permukaan dan stabilitas permukaan (Carlotti dan Gatto 2004).

Sebazole mengandung sulfur dan sodium salicylate yang bersifat keratolitik


(melembutkan, melepas dan menghilangkankerak dan sisik pada kulit) dan
keratoplastik (efek menyembuhkan pada kulit yang diaplikasikan shampo secara
topical). Bahan aktif ini juga bersifat antibacterial, antifungal, dan antipruritik.
Kondisi kering dan bersisik ini adalah yang sering disebut dengan ketombe atau
dandruff.
Ketombe (dandruff) adalah pengelupasan kulit kepala yang berlebihan dengan
bentuk besar-besar epertisisik-sisik, disertai dengan adanya kotoran-kotoran
berlemak, rasa gatal,dan kerontokan rambut. Ketombe termasuk penyakit kulit yang
disebut dengan dermatitis seboroik dengan tanda tanda inflamasi atau peradangan
kulit pada daerah seborea (kulit kepala, alismata, bibir,telinga, dan lipat paha), yang
disebabkan karena keaktifan dari kelenjar keringat yang berlebihan (Harahap1990).

PEMBAHASAN

Antiseptic

Chloroxylenol (4-kloro-3 ,5-dimethylphenol) adalah disinfektan yang representatif


dan antiseptik. Merupakan senyawa antimikroba yang digunakan untuk
mengendalikan bakteri, ganggang, dan jamur dalam perekat, emulsi, cat, dan tangki
pencuci, digunakan juga oleh lembaga kesehatan seperti rumah sakit atau klinik.
Chloroxylenol mempunya rumus molekul dengan rumus : C8H9ClO. Chloroxylenol
juga sering digunakan dalam sabun antibakteri seperti Dettol dan salep.
Chloroxylenol dapat antibakterial karena gangguan membran sel potensi. Diantaranya
kegunaan Kloroksilenol adalah Sebagai pembunuh kuman dan bakteri, penghilang
bau, antiseptik, pewangi, pembersih lantai sampai menghilangkan ketombe dan
memghilangkan jamur. Chloroxylenol tidak signifikan beracun untuk manusia dan
mamalia, tidak beracun untuk burung, cukup beracun untuk invertebrata expose tawar
dan sangat beracun untuk ikan.

Chloroxylenol merupakan antiseptic spectrum luas terhadap bakteri gram positif dan
negative untuk membantu melawan infeksi kulit sekunder. Dapat digunakan
bersamaan dengan pengobatan sistemik untuk mengobati pertumbuhan berlebih dari
bakteri dan jamur.

http://www.epa.gov/oppsrrd1/REDs/factsheets/3045fact.pdf

econazole nitrate antijamur yang memiliki spectrum yang luas. obat yang digunakan
untuk mengatasi infeksi jamur pada kulit. Misalnya kurap , badan, atau lipat paha,
panu, dermatitis seboroik, serta ketombe. Obat antijamur ini mampu membunuh
jamur penyebab infeksi, sekaligus mencegahnya tumbuh kembali. Pada pemakaian
luar, digunakan untuk pengobatan infeksi jamur sistemik seperti histoplasmosis,
blastomikosis, parakokidioidomikosis, kokidioidomikosis, kandidiasis sistemik. Krim
dan sampo econazole yang disarankan adalah dengan kandungan 2%. Sampo
econazole dapat digunakan sebanyak 1 kali sehari selama maksimal 5 hari. Untuk
pemakaiannya, ratakan busa sampo hingga menutupi seluruh rambut dan kulit kepala.
Setelah itu, diamkan selama 5 menit sebelum dibilas hingga bersih. Jika mengenai
mata, segera basuh dengan air.

pH balance

Sodium salicylate adalah garam natrium dari asam salisilat, dapat dibuat dari sodium
phenolate dan karbon dioksida di bawah suhu dan tekanan yang lebih tinggi. Secara
historis, telah disintesis oleh hidrolisis metil salisilat (diekstraksi dari tanaman
wintergreen atau kulit pohon birch manis) dengan kelebihan natrium hidroksida dan
memanaskannya di bawah refluks. Sodium salicylate digunakan dalam pengobatan
sebagai analgesik dan antipiretik. Sodium salicylate juga bertindak sebagai obat anti-
inflamasi non-steroid (NSAID), dan menginduksi apoptosis pada sel kanker dan juga
nekrosis.

Dalam pengujian pH zat pemutih, natrium tiosulfat menetralkan efek pemutihan


warna dan memungkinkan untuk menguji pH larutan pemutih dengan indikator cair.
Reaksi yang relevan mirip dengan reaksi yodium: tiosulfat mengurangi hipoklorit
(bahan aktif dalam pemutih) dan dengan demikian teroksidasi menjadi sulfat. Reaksi
lengkapnya adalah:

4 NaClO + Na2S2O3 + 2 NaOH → 4 NaCl + 2 Na2SO4 + H2O

Demikian pula, natrium tiosulfat bereaksi dengan bromin, menghilangkan bromin


bebas dari larutan. Larutan natrium tiosulfat umumnya digunakan sebagai
pencegahan di laboratorium saat bekerja dengan bromin, yodium, atau oksidator kuat
lainnya.
Sodium Thiosulphate dan Sodium Salicylate digunakan untuk mengubah lingkungan
kulit dan meningkatkan penetrasi dari bahan antibakteri dan antijamur.

Simpulan

Kesimpulan dari makalah ini yaitu di dalam shampoo antijamur untuk hewan
memiliki berbagai macam bahan yang digunakan anatar lain adalah antieptik dan ph
balance yang harus disesuaikan dengan dengan keadaan kulit dan rambut hewan
tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Espinel A. 2012. Clinical relevance of antifungal resistance. Infect. Dis. Clin.N. Am.
11: 929-44.

Lehman JW. 2009. Operational Organich Chemistry 4th ed. New Jersey, Prentice
Hal.

Harahap M. 1990. Penyakit Kulit. Jakarta (ID): PT. Gramedia

Jusnita N, Syah RA. 2017. Formulasi dan uji stabilita sfisik sediaan shampoo dari
ekstrak etanol daun pare (Momordicacharantia Linn.). Indonesia Natural
Research Pharmaceutical Journal. 2(1): 24-38.

Carlotti DN, Gatto H. 2004. The art of shampoos in canine and feline dermatology:
treatment and prevantion strategies [Internet]. Tersedia pada:
http://us.Verbacderm.com.

Mottram FJ, Lees CE. 2000. Hair Treatments, Poucher’s Perfume Cosmetics and
Soap. London (UK): Kluwer Academic Publisher
Deskiharto A. 2016. Keberadaan kapang Dermatofita yang diisolasi dari klinik dan
took hewan peliharaan di kota Bogor, Jawa Barat [skripsi]. Bogor (ID):
Institut Pertanian Bogor.

Mahreni, Renung R.2015. Pembuatan Surfaktan Di Alkil Karbohidrat dari Alga.


Yogyakarta (ID): Pengembangan Teknologi Kimia untuk Pengolahan Sumber
Daya Alam Indonesia

Anda mungkin juga menyukai