Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

PEMBAHASAN

A.Pembahasan

Kasus tren issue dalam praktik keperawatan yang masih viral saat ini adalah pelecehan
seksual yang dilakukan oleh seorang perawat di RS National Hospital Surabaya .Video viral
yang menayangkan isak tangis korban pelecehan seksual oleh salah seorang perawat di
sebuah Rumah Sakit National Hospital, Surabaya menjadi buah bibir masyarakat baru-baru
ini. Dalam video tersebut tampak pelaku pelecehan meminta maaf kepada korban yang
sedang tidak berdaya di hadapan perawat lain dan keluarga korban. Pasca viralnya video ini,
bermunculan berbagai pengakuan korban-korban lain yang pernah merasakan kejadian yang
sama di rumah sakit. Hal ini tentu menjadi catatan penting bagi pihak semua pihak, terutama
rumah sakit, organisasi profesi baik perawat maupun dokter, serta pemerintah untuk mengkaji
kembali penerapan sistem yang membuka celah terjadinya peristiwa yang sama. peristiwa
pelecehan oleh perawat kepada seorang ibu di Surabaya merupakan pelanggaran sumpah
perawat, kode etik perawat sekaligus pelanggaran hukum pidana. rumah sakit harus terus
melakukan evaluasi dan pembinaan etik perawatnya, yakni melalui Komite Keperawatan
Rumah Sakit maupun Komisariat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).

Kelalaian pihak rumah sakit sebagai salah satu bentuk pelanggaran terhadap UU No.8
Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Menurutnya, aspek yang dilanggar yakni salah
satu hak konsumen atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam mengkonsumsi
barang dan atau jasa, sebagaimana diatur dalam Pasal 4 huruf a UU Perlindungan konsumen
tersebut menyatakan, konsumen berhak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam
mengkonsumsi barang dan/atau jasa. sebagai sebuah profesi perilaku perawat di rumah sakit
juga diatur dalam Kode Etik Keperawatan. Pada angka 4 bagian Perawat dan Praktik
disebutkan bahwa perawat harus menunjukkan perilaku profesional serta senantiasa
menjunjung tinggi nama baik profesi.Pada kasus ini perawat bersikap tidak profesional
melalui bentuk pelecehan terhadap pasien, sehingga merusak nama baik profesi, maka izin
praktik perawat tersebut dapat dicabut dan dapat dikeluarkan dari organisasi keperawatan.

Pada Kasus ini Istri dari perawat ZA menuntut atas pencemaran nama baik. Ada bukti
rekaman. Bahwa perawat ZA disuruh mengaku nanti masalah ini selesai," Pengacara Winda,
Gerardus Gegen, mengatakan, pihaknya menduga ada fakta yang disembunyikan dalam kasus
dugaan pelecehan seksual ini. Apalagi kasus tersebut dinilai tak kunjung menemui titik
terang. Belum lagi majelis etik keperawatan yang menyatakan ZA tak melakukan pelecehan
seks sebagaimana dituduhkan. Selain membuat laporan kepolisian, ZA dan tim advokasi
Korps Perawat telah mengadu ke Komisi IX DPR dan Ombudsman terkait kasus ini. Mantan
anggota Kompolnas, M Nasir, yang ikut mendampingi menuturkan, menyesalkan publikasi
rekaman yang dilakukan suami pasien. Apalagi video yang diunggah tidak utuh. "Kenapa
sampai diunggah. Dari sisi pidana tidak benar. Itu pelanggaran Pasal 27 khususnya ayat 3
secara melawan hak melakukan pencemaran nama baik," ucap Nasir. Nasir menemukan fakta
di lapangan bahwa 70 persen pengguna obat general anestesi memiliki efek halusinasi
seksual. Banyak kasus yang terjadi di dunia medis terkait kesalahpahaman yang ditimbulkan
dari pasien yang mengonsumsi obat tersebut."Banyak jenis obat bius yang bisa menyebabkan
halusinasi. Tidak hanya obat bius, tapi obat sedatif juga. Sebelum operasi kita dibuat tenang,
tidak tahu. Itu juga berakibat berhalusinasi seksual.

Melihat kasus ini dan masih banyak trend issue dalam dunia kesehatan terutama
keperawatan maka untuk itu sebagai tenaga kesehatan harus melakukan konsep perubahan
manajemen keperawatan dalam proses profesionalisme untuk mencegah terjadinya kasus-
kasus yang terjadi dalam dunia kesehatan.Perubahan pelayanan kesehatan /Keperawatan
merupakan kesatuan yang menyatu dalam perkembangan dan perubahan keperawatan di
indonesia bahkan adalah sesuatu yang aneh atau tidak semestinya terjadi apabila massyarakat
umum dan lingkungannya terus-menerus berubah ,sedangkan keperawatan yang merupakan
bagian massyarakat tersebut tidak berubah dalam menata kehidupan
keprofesiannya.perubahan adalah cara perawat mempertahankan diri sebagai profesi dan
berperan aktiv dalam menghadapi era kesejagatan .pada era kesejagatan ini bukan sebagai
suatu ancaman untuk ditakuti atau di hindari tetapi merupakan tantangan untuk berupaya
lebih keras memacu proses profesionalisasi keperawatan.terkait kasus ini perubahan yang
harus dilakukan sebagai seorang tenaga kesehatan pada saat memberikan asuhan keperawatan
harus profesional sesuai SOP yang sudah ditetapkan dan tetap menjaga kode etik
keperawatan yang tidak boleh dilanggar untuk melakukan perubahan ini seorang manajer
harus bersifat tegas dan menekankan kembali aturan-aturan yang sudah ada sebagai seorang
perawat diperlukan suatu komitmen dan motivasi dalam proses perubahan .pandangan
manajer terhadap perubahan yang akan dilakukan harus dapat diterima oleh staf dan dapat
dipercaya .manajer harus mampu menunjukan motivasi yang tinggi dan keseriusan .dalam hal
ini semua tenaga kesehatan harus menjaga komitmen perubahan yang sudah di buat.agar
tidak terjadi kesalahan dan kesalahpahaman dalam pemberi asuhan keperawatan

B. Implikasi Dalam Ilmu Keperawatan


Seorang perawat sebelum memberi asuhan keperawatan tetap harus profesional dan sesuai
prosedur yang sudah ditetapkan ,memberi penjelasan kepada klien terkait tindakan yang akan
diberikan agar tidak terjadi kesalah pahaman pada saat memberi asuhan keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai