Kasus KONSTIPASI
Kasus KONSTIPASI
“Konstipasi Obstruksi”
Dosen Pembimbing:
Magdalena, A, M.Kes
Oleh:
Khatimah Husna
P07131116104
PENYELESAIN KASUS
NUTRITION CARE PROCESS (NCP)
A. Identitas Pasien/Klien
Nama : Tn. X
Usia : 48 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Pegawai Negeri
Berat Badan : 65 kg
Tinggi Badan : 170 cm
Keluhan : BAB ada pendarahan, gelisah dan susah tidur
Diagnosa : Konstipasi obstruksi
B. Nutrition Assessment
1. Client History (CH)
Data Personal(CH 1.1)
CH 1.1.1 – usia 48 tahun
CH 1.1.2 – Laki-laki
Antropometri (AD)
Komposisi / pertumbuhan tubuh / riwayat berat badan (AD 1.1)
AD 1.1.1 Tinggi badan : 170 cm
AD 1.1.2 Berat badan : 65 kg
AD 1.1.5 IMT : 22.4 (Normal)
2. Data Biokimia (BD)
Profil Protein (BD 1.11)
BD 1.10.1 Hemoglobin: di bawah normal
BD 1.11.1 Albumin : di bawah normal
BD. Gamma globulin : Normal
3. Klinis (PD)
PD. Tekanan darah : Di atas nornal
C. Diagnosa Gizi
PAGT DOMAIN Sub-class Terminologi
Domain Keseimbangan NI1.2-Asupan energi inadekuat (P)
DIAGNOSIS
E. Intervensi Gizi
1. Tujuan Diet
Untuk memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi yang sedikit mungkin
meninggalkan sisa sehingga dapat membatasi volume feses, dan tidak merangsang
saluran cerna.
2. Jenis Diet
Diet Sisa Rendah 1(pemberian 6x)
3. Perhitungan Zat Gizi
BBI = (TB – 100) – 10% (TB – 100)
= (170 -100) – 10% (170 -100)
= 70 – 7
= 63 kg
BB 65
IMT = = (170)2m= 22.4 ( normal)
(TB)2m
Kebutuhan Energi
AMB = 30 x BB
= 30 x 65 kg
= 1950 kkal
(±10% = 1755 - 2145 kkal)
5. Prinsip Diet
Rendah Energi, Rendah Serat
6. Syarat Diet
a. Energi cukup yaitu 1950 kkal sesuai dengan umur, gender, dan aktivitas.
b. Protein cukup yaitu 73.125 gram dari kebutuhan energi total.
c. Lemak sedang yaitu 54.167 gramdari kebutuhan energi total.
d. Karbohidrat cukup yaitu 292.5 gram sisa kebutuhan energy total.
e. Menghindari makanan berserat tinggi dan sedang sehingga asupan serat
maksimal 8 g/hari. Pembatasan ini disesuaikan dengan toleransi perorangan.
f. Menghindari susu, produk susu, dan daging berserat kasar (liat) sesuai dengan
toleransi perorangan.
g. Menghindari makanan yang terlalu berlemak, terlalu manis, terlalu asam, dan
berbumbu tajam.
h. Makanan dimasak hingga lunak dan dihidangkan pada suhu tidak terlalu panas
dan dingin.
i. Makanan sering diberikan dalam porsi kecil.
j. Bila diberikan untuk jangka waktu lama atau dalam keadaan khusus, dirt perlu
disertai suplemen vitamin dan mineral, makanan formula, atau makanan
parenteral.
7. Bahan Makanan yang Dihindari dan Bahan Makanan yang Dianjurkan