Makalah Perekonomian Terbuka
Makalah Perekonomian Terbuka
PEREKONOMIAN TERBUKA
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
(IPS)
KELOMPOK III
KELAS XI IPS 3
Di Susun Oleh:
- Candra Gunawan
- Deny Rachman
- Ika Sapitri
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Keseimbangan Perekonomian Terbuka”. Makalah ini disusun sebagai tugas
mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi dan bertujuan agar dapat menambah
wawasan mengenai sistem perekonomian terbuka serta studi kasus yang
berkenaan dengan sistem tersebut. Kami mengucapkan terimakasih kepada
seluruh pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini:
Penyusun
Kelompok IX IPS 3
BAB I
PENDAHULUAN
Ada dua kegiatan pengeluaran yang penting dalam setiap ekonomi, yaitu
ekspor dan impor. Oleh karena itu analisis mengenai keseimbangan
pendapatan nasional perlu disempurnakan dengan memperhatikan pula
efek kegiatan perdagangan luar negeri, yaitu ekspor dan impor terhadap
pengeluaran agregat, pendapatan nasional dan tingkat kegiatan suatu
perekonomian. Apabila kegiatan ekspor dan impor diperhitungkan dalam
penentuan keseimbangan pendapatan nasional, maka analisis mengenai
kegiatan ekonomi dalam suatu Negara telah sepenuhnya menggambarkan
keadaan yang sebenarnya wujud dalam realitas
1.2 Hipotesa
KERANGKA TEORI
PEMBAHASAN
Ada dua masalah pokok dalam teori makro yang berkaitan dengan
sasaran keseimbangan intern dan keseimbangan ekstern ini. Yang
pertama adalah masalah kemungkinan ketidakserasian antara kedua
sasaran tersebut. Bila keseimbangan intern tercapai belum tentu
keseimbangan ekstern otomatis tercapai. Demikian pula sebaliknya
tercapainya keseimbangan ekstern tidak menjamin tercapainya
keseimbangan intern. Masalah pokok yang kedua, yang berkaitan erat
dengan masalah pertama, berkisar sekitar penentuan kebijaksanaan
atau kombinasi dari kebijaksanaan– kebijaksanaan yang tepat bagi
tercapainya kedua sasaran tersebut secara bersama – sama. Secara
teoritis bisa ditunjukkan bahwa kedua sasaran tersebut bisa dicapai
secara simultan asal saja bisa dirumuskan suatu kombinasi yang tepat
antara kebijaksanaan yang bersifat mempengaruhi tingkat pengeluaran
agregat, dengan kebijaksanaan yang mempengaruhi komposisi
pengeluaran tersebut, khususnya komposisi antara pengeluaran
tersebut, khususnya komposisi antara pengeluaran untuk barang yang
hanya di perdagangkan di dalam negeri dan pengeluaran untuk barang
yang di perdagangkan di luar negeri.
Oleh karena itu, pengujian tentang kerugian (injury test) merupakan hal
yang krusial. BMAD dapat dikenakan baik secara sementara maupun
tetap. Pengenaan BMAD hanya dapat dilakukan setelah dilakukan
investigasi oleh otoritas yang berwenang berdasarkan prosedur
sebagaimana diatur dalam Pasal 5 sampai dengan Pasal 14 AD
Agreement.
Ketentuan-ketentuan Anti Subsidi
Sejalan dengan itu, hampir dua pertiga kasus yang sedang 16 berjalan (12
dari 19 kasus) juga merupakan kasus remedi perdagangan. Demikian pula
5 dari 8 kasus aktif dalam tahap konsultasi formal yang berpotensi untuk
meminta dibentuk panel, juga kasus remedy 17 perdagangan. Sementara
itu, dalam sekian banyak kasus di WTO tersebut, Indonesia hanya terlibat
dalam 3 kasus saja, itu pun hanya dalam satu kasus Indonesia bertindak
sebagai pihak mandiri, sedangkan dalam dua kasus lainnya Indonesia
hanya bertindak sebagai pihak ketiga, atau turut menggugat bersama-
sama dengan negara lain.
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Ada dua masalah pokok dalam teori makro yang berkaitan dengan
sasaran keseimbangan intern dan keseimbangan ekstern ini. Yang
pertama adalah masalah kemungkinan ketidakserasian antara kedua
sasaran tersebut. Bila keseimbangan intern tercapai belum tentu
keseimbangan ekstern otomatis tercapai. Untuk menyeimbangkan
perekonomian intern dan ekstern Indonesia membuat kebijakan Trade
Remedies untuk menyeleksi secara ketat produk-produk yang akan masuk
ke Indonesia. Kebijakan ini selain berfungsi untuk memproteksi usaha-
usaha industri dalam negeri, juga bertujuan untuk menunda dengan
maksud memberi kesempatan pada industri dalam negeri untuk berbenah
dan mengembangkan kualitas produksinya lebih baik lagi sampai para
pengusaha tersebut siap berkompetisi di perdagangan global.
4.2. Saran
Agar kebijakan ini dapat efektif maka perlu diperketatnya sistem dan
implementasi hukum Remedi Perdagangan Indonesia. Kebijakan ini
memang mengatur masalah Anti Dumping dan Anti Subsidi, namun tidak
mengatur masalah Safeguards secara rinci, hanya menyebutkan
kewenangan pemerintah untuk memungut Bea Masuk Anti Dumping dan
Bea Masuk Imbalan, sedangkan bagaimana pengaturannya lebih lanjut
tidak diatur.
http://ekonomacconting.blogspot.com/2011/05/perekonomian-terbuka.html
http://verahadiyati.blogspot.com/2012/04/ekonomi-makro-keseimbangan-
ekonomi.html
http://tugas/ekonomi-makro-keseimbangan-ekonomi.html