Anda di halaman 1dari 2

Mata Kuliah : Hukum & Adm Perencanaan

Tanggal : 06 Oktober 2018


Nama : Arwina Adia Novtiani
: 163060062

3.1 Kerangka Hukum Penataan Ruang

UUD 1945

Pasal 25A Pasal 33 (3)


WILAYAH NEGARA PEREKONOMIAN NASIONAL
Negara Kesatuan Republik Indonesia DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
adalah sebuah negara kepulauan yang Bumi dan air dan kekayaan alam yang
berciri Nusantara dengan wilayah terkandung di dalamnya dikuasai oleh
yang batas-batas dan hak-haknya negara dan dipergunakan untuk
ditetapkan dengan undang-undang. sebesar-besar kemakmuran rakyat.

UU No. 26 Tahun 2007 UU No. 25 Tahun 2004


PENATAAN RUANG SISTEM PERENCANAAN
PEMBANGUNAN NASIONAL

Kaitan antara Hukum dan Perencanaan


Dalam perencanaan wilayah dan kota diperlukan suatu peranan hukum untuk mengatur
dan mengikatnya. Hukum yang juga dikenal sebagai peraturan tercipta karena adanya
masyarakat, dimana ada masyarakat disitu pula akan tercipta suatu hukum. UUD 1945 sebagai
acuan hukum dalam penataan ruang. Adapun cakupan hukum penataan ruang berupa :

1. Lingkungan yang berdimensi sebagai Wadah untuk perairan, ZEE dan Konvensi
hukum laut, dll. Dimensi SD Alam berupa sumber daya air, pertambangan,
kehutanan, dll. Dimensi terakhir ialah adanya kegiatan jalan, LL angkutan jalan,
pelayaran, dll.
2. Hak Warga Negara atas Tata Ruang ialah pokok agraria, pencabutan hak atas tanah
dan kewarganegaraan.
3. Proses Perencanaan yaitu SPPN, Penyelengaraan Negara Bersih Bebas KKN dan
Pembentukan Peraturan Perundangan-undangan.
Kelembagaan Dalam Penataan Ruang
Adanya kesepakatan dalam sebuah Rencana berupa Perencanaan dari sisi Teknokratis
dan Perencanaan dari sisi Politis yang keduan perencanaan tersebut harus disepakati agar bisa
direncanakan.

Pembuat rekomendasi : Pengambilan keputusan :

 Dewan kota/kabupaten  Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

 Dewan kelurahan  Komisi Perencanaan

 Tim pertimbangan arsitektur kota  Badan Pertimbangan Urusan


tanah
 Tim pertimbangan penggunaan lahan
 Badan Perencanaan Daerah
 Badan kesejarahan
 Dinas Tata Kota

Peran hukum dalam perencanaan merupakan dasar seorang perencana untuk menyusun
suatu rencana pemanfaatan ruang dalam wilayah dan kota. Selain itu, hukum juga dapat
digunakan untuk mengendalikan dan mengevaluasi rencana yang telah disusunnya. Dengan
adanya peranan hukum, rencana dapat disusun dengan terarah sehingga hasilnya sejalan
dengan hukum yang berlaku. Rencana pemanfaatan ruang dalam wilayah dan kota tidak
terlepas dari peran serta masyarakat.

Dalam perencanaan wilayah dan kota terdapat suatu produk tata ruang yang dapat
dirumuskan dan dihasilkan dengan melibatkan peran serta masyarakat dalam penataan
ruangnya. Selanjutnya dalam rangka mendorong peningkatan peran serta masyarakat secara
maksimal dalam kegiatan penataan ruang, maka diperlukan upaya dan tindakan konkrit dari
aparat. Peranan aparatur sangat dominan untuk mengatur jalannya kegiatan dalam penataan
ruang agar kebijakan baru yang nantinya disahkan, juga ditaati oleh masyarakat karena
kebijakan tersebut berasal dari masyarakat sendiri dan agar mencegah adanya kecurangan
dalam pemanfaatan ruang wlayah dan kota.

Sumber : http://mediacerita.com/peran-hukum-perencanaan-wilayah-dan-kota/

https://intanghina.wordpress.com/2008/12/17/tinjauan-teori-penataan-ruang-dan-kebijakan-
penataan-ruang-terhadap-lingkungan-hidup/

Anda mungkin juga menyukai