Anda di halaman 1dari 40

MODUL 1

MANAJEMEN STRATEJIK

PENDAHULUAN
Materi pokok yang disajikan dalam modul ini manajemen strategik dengan tujuan
membekali mahasiswa untuk memperoleh pemahaman tentang konsep dasar manajemen
strategik. Dengan memahami yang disajikan dalam modul. Mahasiswa diharapkan
memiliki konsep dasar yang menjadi bekal dalam mempelajari materi materi mata kuliah
manajemen strategik,
Materi yang dipaparkan merupakan perpaduan antara teori dan praktek sehingga
setiap fenomena yang berkaitan dengan praktek penyelenggaraan pemerintahan di
Indonesia akan selalu dianalisis berdasarkan bingkai teoritik tertentu, sehingga pemahaman
dan wawasan akan lebih komprehensif .
Secara lengkap materi yang disajikan dalam modul ini adalah sebagai berikut:
MODUL 1:
A. Konsep Dasar Manajemen Strategi
1.Pengertian Manajemen
2.Unsur unsur Manajemen
3.Pengertian Strategi
4. Arti dan pentingnya Manajemen Strategi
B. Perkembangan konsep Manajemen Strategi
C. Aspek penting Manajemen \strategi
D. Manfaat Manajemen Strategi
E. Proses dan Model Manajemen Strategi

MODUL 2 ; Proses Manajemen Strategi


MODUL 3 ; SWOT Analisis

1
Materi yang disajikan merupakan perpaduan suatu secara teoritis maupun praktis
sehingga antara satu bagian dengan bagian lainnya menjadu suatu kesatuan. Dengan
demikian para mahasiswa akan memperoleh pemahaman secara komprehensif tentang
konsep manajemen strategik itu sendiri.
Untuk memudahkan para mahasiswa mempelajari dan memahami materi yang
disajikan, Dilengkapi beberapa komponen pendukung berupa;
1. Soal-soal latihan, bertujuan untuk mengevaluasi tingkat pegetahuan dan
pemahaman mahasiswa terhadap setiap materi pokok yang disajikan.
2. Petunjuk jawaban latihan, bertujuan untuk mengarahkan para mahasiswa menjawab
soal-soal latihan dalam setiap materi pokok yang disampaikan
3. Soal-soal test formatif, yang bertujuan untuk mengukur tingkat penguasaan
terhadap materi yang disampaikan.
Kompetensi yang diharapkan setelah mempelajari modul ini, adalah mahasiswa dapat
menjelaskan tentang:
1. Konsep Manajemen
2. Konsep Stratejik dalam Manajemen
3. Pengambilan Keputuan Stratejik
4. Lingkungan Global. Strategi Multibisnis dan Kepemimpinan
5. Manajemen Strategik Sektor Publik
Keberhasilan dalam mempelajari modul ini, bergantung pada kesungguhan alam
belajar dan mengikuti petunjuk yang telah dibuat, terutama dalam hal menyelesaikan
soal-soal latihan dan soal-soal test formatif. Akhirnya penulis menyampaikan selamat
belajar, semoga kesungguhan iniakan membawa keberhasilan dalam belajar.

Manfaat Mata Kuliah


Manajemen Strategi memberikan gambaran pada mahasiswa bagaimana cara yang terbaik
dalam mengambil keputusan penting tentang manajemen Strategi khususnya dalam
penggunaan berbagai strategi dalam dunia bisnis. Melatih mahasiswa untuk mengunakan
analisis SWOT dan proses strategis kemudian digabungkan dengan fungsi manajemen
diharapkan mahasiswa akan dapat melihat permasalahan perusahaan secara strategis dan
mengambil keputusan strategis.

Deskripsi Perkuliahan

2
Dalam mata kuliah ini membahas tentang konsep Manajemen Strategi memberikan
gambaran pada mahasiswa bagaimana cara yang terbaik dalam mengambil keputusan
penting tentang manajemen Strategi khususnya dalam penggunaan berbagai strategi dalam
dunia bisnis. Mulai dari penentuan visi, misis, tujuan, mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan serta penilaian terhadap kesempatan dan ancaman dengan menggunakan
analisis SWOT dan proses strategis kemudian digabungkan dengan fungsi manajemen yaitu
perencanaan penerapan dan pengawasan manajemen strategic diharapkan mahasiswa akan
dapat melihat permasalahan perusahaan secara strategis dan mengambil keputusan
strategis.

Manajemen Strategi

Konsep – Konsep Visi, Misi, Tujuan, dan SWOT Analisis Pembuatan


manajemen Strategi Sasaran Strategi

Variasi & Jenis Strategi Penerapan Strategi Evaluasi Strategi

Pada mata kuliah ini berusaha digambarkan Manajemen Strategi yang berlangsung di suatu
organisasi, melalui berbagai contoh yang ada di beberapa perusahaan.
Tujuan Instruksional
Pada akhir perkuliahan ini, Anda diharapkan mampu:
1. Menjelaskan dan memahami definisi Manajemen Strategi beserta implikasinya
2. Memahami aspek-aspek/urutan proses dalam Manajemen Strategi
3. Menjelaskan pentingnya Manajemen Strategi & aplikasinya dalam suatu organisasi
4. Menjelaskan pihak-pihak terkait dalam Manajemen Strategi

Strategi Perkuliahan
Materi kuliah telah diberikan beberapa hari sebelumnya, sehingga mahasiswa dapat
mempelajari lebih dulu. Metode pengajaran yang digunakan dalam perkuliahan ini adalah
dengan memberikan kuliah singkat selama satu jam di awal pertemuan untuk memberikan
latar belakang dan kerangka berpikir bagi diskusi kelas. Fokus diskusi yang dikemas
dengan game-game dan tugas mandiri yang membahas berbagai masalah yang berkaitan

3
dengan pokok bahasan dan mencoba mengidentifikasikan alternatif pemecahan
masalah.Terakhir dilanjutkan dengan ujian akhir berlangsung selama kurang lebih satu jam.

KONSEP DASAR MANAJEMEN STRATEJIK

4
Materi pokok yang disajikan dalam modul ini adalah Manajemen dengan tujuan
membekali mahasiwa untuk memperoleh pemahaman tentang konsep dasar manajemen,
dengan memahami materi yang disajikan dalam modul, mahasiswa diharapkan memiliki
konsep dasar yang menjadi bekal dalam mempelajari materi-materi manajemen strategik.
Materi yang dipaparkan merupakan perpaduan antara teori dan praktek sehingga
setiap fenomena yang berkaitan dengan praktek penyelenggaran strategi manajemen
strategi akan selalu dianalisis berdasarkan bimgkai teorittik tertentu, sehingga pemahaman
dan wawasan akan lebih komprehensif.
Secara lengkap materi yang disajikan dalam modul ini adalah sebagai berikut;
A. Konsep Dasar Manajemen strategi
1. Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno “menagement” yang artinya: seni
melaskanakan dan mengatur. Manajemen juga sering diartikan mengurus/tata laksana, cara
bagaimana manajer mengatur, membimbing dan memimpin bawahan agar dapat mencapai
tujuan yang telah ditentuka sebelumnya.
- Apa yang diatur?
Yang diatur adalah semua unsur-unsur manajemen yang terdiri dari, men, money,
methods, materials, machines, a nd market, dan ditambah dengan teknologi dan
information untuk era modern sekarang ini. Yang disingkat dengan 6 M+1 T+1i dan
semua aktivitas yang ditimbulkannya dalam proses manajemen itu.
- Kenapa harus diatur?
Agar 6 M+1 T+1i lebih berdaya guna, berhasil guna, terintegrasi, dan terkoordinasi
dalam mencapai tujuan yang optimal.
- Siapa yang mengatur?
Yang mengatur adalah pemimpin dengan wewenang kepemimpinannya melalui
instruksi atau persuasi, sehingga 6 M+1 T+1i dan semua proses manajemen tertuju
serta terarah kepada tujuan yang diinginkannya.
- Bagaimana mengaturnya?
Mengaturnya yaitu melalui proses dari urutan fungsi-fungsi manajemen
(perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian = planning,
organizing, directing and controlling)
- Dimana harus diatur?
Di dalam suatu organisasi atau perusahaan, karena organisasi merupakan “alat” dan
“wadah” (tempat) untuk mengatur 6 M+1 T+1i dan semua aktivitas proses manajemen
dalam mencapai tujuannya. Tegasnya, pengaturan hanya dapat dilakukan di dalam suatu
organisasi (wadah/tempat). Sebab dalam wadah (organisasi) inilah tempat kerja sama,

5
proses manajemen, pembagian kerja, delegation of authority, koordinasi, dan integrasi
dilakukan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Perlu dihayati bahwa manajemen dan organisasi bukan tujuan, tetapi hanya alat untuk
mencapai tujuan yang diinginkan, karena tujuan yang ingin dicapai itu adalah pelayanan
dan atau laba (profit)
Walaupun manajemen dan organisasi hanya merupakan “alat dan wadah” saja. Tetapi
harus diatur dengan sebaik-baiknya, karena jika manajemen dan organisasi ini baik, maka
tujuan optimal dapat diwujudkan, pemborosan terhindari, dan semua potensi yang
dimiliki akan lebih bermanfaat.
Mismanagement (salah urus) harus dihindari, karena mismanagement akan menimbulkan
kerugian, pemborosan, bahkan tujuan tidak tercapai. Untuk lebih jelasnya pengertian
manajemen ini penulis mengutif beberapa definisi sebagai berikut:
Malayu S.P. Hasibuan
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia
dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu.
Andrew F. Sikula
Management in general refers to planning, organizing, controlling,
staffing,leading,motivating, communicatting, and decision making activities performed
by any organization in order to coordinate the varied resources of the enterprise so as to
bring an efficient creation of some product or service.
Manajemen pada umumnya dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas perencanaan,
pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan, pemotivasian, komunikasi,
dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk
mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga akan
dihasilkan suatu produk atau jasa secara efisien.
G.R. Terry
Management is a distinct process consisting og planning, organizing, actuating, and
controlling, performed to determine, and accomplish stated objectives by the use of
human being and other resources.
Manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan untuk
menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan
sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.
Harold Koontz dan Cyril O’Donnel
Management is getting things done through people. In bringging about this
coordinating of group activity, the manager, as a manager plans, organized staffs, direct
and control the activities other people.

6
Manajemen adalah usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.
Dengan demikian manajer mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas orang lain
yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penempatan, pengarahan, dan
pengendalian.
Berdasarkan pengertian diatas dapat di simpulkan bahwa manajemen merupakan
suatu Proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan perencanan, pengorganisasian,
pergerakan dan pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk menentukan dan
mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber daya lainnya.

2. Unsur-Unsur Manajemen
Unsur Unsur Manajemen dalam penerapannya di dalam perusahaan saling berkaitan
erat satu sama lainnya. Masing-masing dari unsur tersebut tidak bisa dipisahkan antara satu
dengan yang lainnya. Tanpa adanya salah satu maka penerapan fungsi manajemen dalam
perusahaan tidak akan bisa berjalan dengan baik dan semestinya.
Enam Unsur manajemen terpenting dalam fungsi Manajemen;
 Sumber Daya Manusia
Unsur manajemen yang paling Man (Sumbervital adalah sumber daya manusia.
Manusia yang membuat perencanaan dan mereka pula yang melakukan proses untuk
mencapai tujuan tersebut. Tanpa adanya sumber daya manusia maka tidak ada proses
kerja, sebab pada prinsip dasarnya mereka adalah makhluk pekerja.
 Money (uang)
Perusahaan dalam menjalankan seluruh aktifitas sehari-harinya tidak akan bisa
terlepas dari biaya yang diukur dengan satuan sejumlah uang.
Dengan ketersediaan uang atau dana yang memadai maka manajemen perusahaan
akan lebih leluasa dalam melakukan sejumlah efisiensi untuk mencapai tujuan akhir
perseroan yaitu memperoleh laba yang maksimal.
Pembelian bahan material atau bahan baku nilainya akan jauh lebih murah jika
dilakukan dengan pembayaran tunai begitu pula dengan jumlah atau quantity, semakin
banyak quantity yang dipesan maka secara otomatis akan mendapatkan jumlah
harga discount khusus dari vendor.
 Materials (bahan baku)
Ketersediaan bangah jadi bahan baku atau material sangat vital dalam proses
produksi, sehingga dibutuhkan Tenaga Ahli untuk mengolah bahan baku menjadi
barang jadi atau setengah jadi. Sumber Daya Manusia dan bahan baku sangat berkitan
erat satu sama lain dan tidak bisa dipisahkan.

7
 Machine (Peralatan Mesin)
Untuk mengolah bahan baku menjadi barang jadi dibutuhkan seperangkat mesin
dan peralatan kerja, dengan adanya mesin, maka waktu yang dibutukan dlam proses
produksi akan semakin cepat dan efisien. Disamping efisien, tingkat kesalahan
manusia atau human error diminalisir, namun dibutuhkan Sumber Daya yng handal
dan bahan bakunya.
 Methods (metode)
Dalam menerapkan manajemen untuk mengelola sejumlah unsur-unsur diatas
dibutuhkan suatu metode atau standard opartional prosedure yang baku.
Setiap divisi di dalam perusahaan memiliki fungsi pokok tugas atau job desk
tersendiri dan masing masing divisi tersebut saling berkaitan erat dalam menjalankan
aktifitas perusahaan.
 Market (pasar)
Konsumen atau pasar merupakan elemen yang sangat penting, tanpa permintaan
maka proses produksi akan terhenti dan segala aktifitas perusahaan akan vakum. Agar
dapat menguasai segmentasi pasar pihak manajemen harus memiliki strategi
pemasaran yang handal dan dapat bersaing dengan kompetitor market sejenis baik dari
sisi harga, kualitas maupun kuantitas.
Enam unsur manajemen diatas saling berkaitan erat satu sama lainnya, dan masing-
masing elemen sangat penting dalam rangka penerapan fungsi manajemen untuk
mencapai hasil yang masimal dan efisiensi dalam aktifitas perusahaan.
3. Pengertian Strategi
Kata strategi berasal dari bahasa yunani “Strategos” terdiri dari dua kata Stratos
yang berarti militer dan ag yang berarti memimpin yang berarti generalship atau sesuatu
yang dikerjakan oleh para jenderal perang untuk memenangkan perang. (Agustinus, 1996:
19)
Pengertian strategi secara umum:
 Strategi: Proses penentuan rencana pemimpin puncak berfokus pada tujuan
jangka panjang organisasi, disertai penyusunan cara/upaya bagaimana agar
tujuan dapat tercapai.
 Strategi: proses yang menentukan adanya perencanaan terhadap top manajer
yang terarah pada tujuan jangka panjang perusahaan, disertai penyusunan upaya
bagaimana agar mencapai tujuan yang diharapkan.
Pengertian strategi secara khusus;

8
 Strategi: tindakan yang bersifat senantiasa meningkat, terus menerus dilakukan
berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan pelanggan di masa
depan. Strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan
dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan
perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti, perusahaan perlu
mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan.
 Strategi: tindakan yang bersifat terus menerus, mengalami peningkatan an
dilakukan sesuai sudut pandang tentang apa yang diinginkan serta diharapkan
oleh konsumen di masa depan. Dengan strategi ini maka ada yang hampir
dimulai dari apa yang selalu untuk bisa terjadi dan bukan yang dimulai dari apa
yang terjadi. Dengan terjadinya ada suatu kecepatan berinovasi pada pasar yang
baru dan juga perubahan pola konsumen yang sangat memerlukan kemampuan
inti, maka hendaknya perusahaan perlu mencari dan mengambil kemampuan
inti/kompetensi inti dalam bisnis yang dilakukan.
Strategi yang baik adalah mampu memenangkan persaingan tanpa harus
berkonfrontasi dan melakukan pengorbanan yang terlalu besar atau mengeluarkan
cost yang besar.

4. Arti dan pentingnya Manajemen Strategi


Kajian tentang manajemen strategik yang terus berkembang selalu diarahkan untuk
menghasilkan berbagai pendekatan yang memudahkan organisasi untuk melakukan
penyesuaian strategi yang dipilihnya dalam kerangka menjamin keberhasilan
usahanya.Dalam lingkungan bisnis yang semakin dinamis, bagaimanapun juga organisasi
harus sanggup secara konstan menghadapi perubahan yang demikian cepat [Rainer dan
Chaharbaghi, 1995]. Formulasi strategi harus berupa proses kognitif dibanding proses
konsepsi semata. Dalam kerangka inilah pembelajaran organisasi menjadi fokus perhatian
utama riset dan kemampuan belajar diakui sebagai satu-satunya sumber keunggulan
kompetitif yang berkelanjutan (sustainable competitive advantage) (Nonaka, 1991).
Fred R.David, Manajemen Strategi adalah seni dan ilmu untuk memformulasikan,
mengimplementasikan dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang memungkinkan
organisasi dapat mencapai tujuan.
Michael A. Hitt & R.Duane Ireland & Robert E Hoslisson (1997,XV) Manajemen
strategi adalah proses untuk membantu organisasi dalam mengidentifikasi apa yang ingin
mereka capai, dan bagaimana seharusnya mereka mencapai hasil yang bernilai. Besarnya

9
peranan manajemen strategi semakin banyak diakui pada masa-masa ini dibanding masa-
masa sebelumnya. Dalam perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang
dan jasa secara bebas diatara berbagai negara, perusahaan-perusahaan terus ditantang untuk
semakin kompetitif. Banyak dari perusahaan yang telah meningkatkan tingkat
kompetisinya ini manawarkan produk kepada konsumen dengan nilai yang lebih tinggi, dan
hal ini sering menghasilkan laba diatas rata-rata.
H.Igor Ansoff, manajemen strategi adalah analisis yang logis tentang bagaimana
perusahaan dapat beradaptasi terhadap lingkungan baik yang berupa ancaman maupun
kesempatan dalam berbagai aktivitasnya.
Dari definisi diatas diketahui bahwa unsur-unsur yang ada dalam manajemen
tersebut apabila dijabarkan dalam penjelasan adalah sebagai berikut:
 Perencanaan (planning) dalam manajemen, perencanaan adalah proses
mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan
mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses
terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi
lain- pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan.
 Pengorganisasian (organizing), proses yang menyangkut bagaimana strategi dan
taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan di desain dalam sebuah struktur
organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang
kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja
secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi.
 Pelaksanaan (Action), proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh
seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut
dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas
yang tinggi.
 Penganggaran (Budgeting), penganggaran merupakan rencana yang terorganisasi
dan menyeluruh, dinyatakan dalam unit moneter untuk operasi dan sumber daya
suatu perusahaan selama periode tertentu di masa yang akan datang. Berikut poin
penting dalam penganggaran:
Keseluruhan rencana, merupakan penentuan kegiatan yang dilakukan pada waktu
yang akan datang.
Kegiatan perusahaan, meliputi seluruh kegiatan yang akan dilakukan oleh semua
bagian-bagian dalam perusahaan. Dinyatakan dalamangka adalah keseluruhan
mengenai apa-apa saja yang akan terjadi pada masa yang akan datang.

10
 Pengendalian (Controlling), proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh
rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan
diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun
berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.

F. Perkembangan Konsep Manajemen Strategi


Membahas konsep manajemen strategi berartimembicarakan hubungan antara
organisasi dengan lingkungannya, baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternal.
Memberi petunjuk bagaimana menghadapi dan menanggulangi perubahan yang terjadi
dalam lingkungan internal dan eksternal, dan memberi petunjuk kepada eksekutif dalam
upaya mempengaruhi dan mengendalikan lingkungan sehingga tidak sekedar rekatif
terhadapnya, agar organisasi tetap mampu mengendalikan arah perjalanannya menuju
sasaran yang dikehendaki. Embrio dari perkembangan konsep manajemen stratejik adalah
pemikiran tentang sistem perencanaan stratejik.

Sistem perencanaan yang efektif sangat diperlukan:


 Untuk merespons perubahan lingkungan eksternal
 Untuk mengorganisasi sumber daya agi peningkatan kinerja
Inti kegiatan perencanaan adalah menyuun program kerja yang jelas da dapat
diimplementasikan, sehingga dapat menjamin keberlangsungan dan perkembangan hidup
organisasi alam lingkungan yang seantiasa berubah, berikiut ini adalah periode evolusi
manajemen stratejik beserta peredaannya:
Tabel 1
Periode Evolusi Manajemen Strategi

I II III IV V VI
Akhir Akhir tahun
Tahun
Periode Tahun 1950- Tahun 1960- Tahun 1970- tahun 1970, 1980,
1990 s/d
an an an awal tahun awal tahun
sekarang
1980 1990
Perencanaan Perencanaan Strategi Analisis Eksplorasi Manajeme
anggaran & organisasi organisasi lingkungan keunggulan n kinerja
Tema pengawasan industri kompetitif
dan
persaingan
Fokus Pengawasan Perencanaan Perencanaan Pilihan Sumber Perumusa

11
keuangan pertumbuhan portofolio indsutri, keunggulan n tujuan
atas pasar, kompetitif (outcomes
pelaksanaan segmentasi, dalam )
anggaran & perusahaan,
positioning aspek
di dinamis
dalamnya dalam
strategi
- Penganggar - Peramalan - Matriks - Analisis - Analisis Pengukur
an pasar analisis unit struktur sumber an kinerja
- Diversifika
keuangan bisnis indsutri daya
- Perencanaa si dan - Analisis - Analisis - Analisis
n investasi analisis kurva pesaing kompetensi
- Penilaian - Analisis
strategi pengalama dan
proyek dampak
n dan hasil kemampuan
Konsep keuntunga
dari pangsa organisasi
dan n - Analisis
pasar
Teknik terhadap keunggulan
pasar dalam
kecepatan,
responsivita
s, dan
kepelopora
n
Organis Fungsi - Pengemban -Pengintegras - Divestasi - Restrukturis
asi dan manajemen gan rencana ian terhadap asi bisnis
Implikas keuangan organisasi pengawasan unit bisnis organisasi
- Munculnya
i organisasi keuangan yang tidak dan proses
konglomera
dan rencana menguntu bisnis
si - Membangu
strategis ngkan
-Dialog - Manajem n aliansi
rencana en asset strategi dan
strategi aktif membuat
antara bentuk

12
kantor pusat organisasi
dengan baru
divisi-divisi

 Periode tahun 1950-an (perencanaan anggaran dan pengawasan)


Tema utama adalah perencanaan anggaran dengan fokus utama pengawasan
operasional di bidang keuangan/anggaran dengan prinsip pengawasan
anggaran keuangan dalam rangka investasi dan menekankan pentingnya
penilaian kelayakan proyek/kegiatan yang akan dilaksanakan. Implementasi
hal ini pada oganisasi dititikberatkan pada fungsi manajemen keuangan
organisasi.
 Periode tahun 1960-an (perencanaan organisasi)
Tema utama perencanaan organisasi, folus utama pada perencanaan

G. Konsep Manajemen Strategi Sektor Publik


Henry Mintzberg yang dikutip Wilopo dalam seri jurnal Administrasi Negara
UNIBRAW Malang berjudul Improvisasi Manajemen Strategis dalam sektor publik
mengatakan,
“Strategy formation must above all emphasize learning, notably in circumstances of
considerable uncertainty and unpredictabilkity, or ones of complexity in which much
power over strategy making has to be granted to a variety of actors deep inside the
organization. We also reject the model where in tends to be appied with superficial
understanding of the issues in question” (Wilopo, 2002:11)
Pendapat Mintzberg ini didalam melihat strategi itu pada dasarnya tidak ada
perbedaan antara strategi pada sektor publik dengan strategi pada sektor swasta, tetapi
lebih menekankan pada pendekatan yang maksimalisasi birokrasi yang profesional dalam
format organisasi. Sedangkan perbedaan terbesar strategi antara sektor publik dan swasta
akan nampak pada aspek konten ketimbang format. Menurut Anthony dan Young ( dalam
Salusu 2003) penekanan organisasi sektor publik dapat diklasifikasikan ke dalam 7 hal
yaitu:
1. Tidak bermotif mencari keuntungan.
2. Adanya pertimbangan khusus dalam pembebanan pajak.
3. Ada kecenderungan berorientasi semata-mata pada pelayanan.
4. Banyak mengahdapi kendala yang besar pada tujuan dan strategi.
5. Kurang banyak menggantungkan diri pada kliennya untuk mendapatkan bantuan
keuangan.
6. Dominasi profesional.

13
7. Pengaruh politik biasanya memainkan peranan yang sangat penting
(Salusu,2003:22).
Manajemen strategi tidak hanya digunakan pada sektor swasta tetapi juga sudah
diterapkan pada sektor publik (icuk, 2007:7). Artinya penerapan manajemen strategik pada
kedua jenis institusi tersebut tidaklah jauh berbeda. Menurut Icuk Rangga Bawono bahwa
manajemen strategi sektor publik yaitu, “Manajemen strategik sektor publik mengarahkan
organisasi sektor publik untuk melakukan perencanaan manajemen dengan
mempertimbangkan dengan baik faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam
organisasi melalui salah satu alat manajemen strategik yaitu analisis SWOT. Analisis
SWOT berusaha untuk menganalisis faktor pendukung dan penghambat yang ada dalam
organisasi kemudian berusaha menterjemahkannya kedalam suatu strategi utama untuk
mencapai visi, misi dan tujuan organisasi”. (Icuk, 2007:11).
Kemudian, apabila dijadikan satu kesatuan manajemen strategi merupakan
pendekatan sistematis untuk memformulasikan , mewujudkan dan monitoring strategi
(Toft dalam Rabin et.al, 2000:1) sedangkan Siagian (2004) mendefinisikan manajemen
stratejik sebagai berikut : “serangkaian keputusan dan tindakan mendasar yang dibuat oleh
manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran suatu organisasi dalam
rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut”. (Siagian, 2004:15).

H. Pengertian Visi, Misi, Tujuan :


Visi adalah cita-cita dimasa depan yang difikirkan oleh pendiri atau pemimpin
organisasi.
Misi adalah penjabaran dari visi kedalam statement organisasi yang terfokus kepada
kebutuhan stakeholdernya.
Falsafah atau kredo organisasi adalah nilai-nilai yang ditanamkan dan dijadikan
sebagai acuan dalam setiap gerak dan langkah perusahaan.
Tujuan perusahan adalah pernyataan kualitatif mengenai keadaan atau hasil yang ingin
dicapai dimasa yang akan datang, dimana penetapan tujuan dipertimbangkan atas dasar :
 Pangsa pasar.
 Biaya terendah.
 Pelayanan
 Keuntungan
 Inovasi yang tinggi.
 Efisiensi

14
 Tanggung jawab sosial
Tujuan dibuat harus memenuhi kaidah ; kaidah berikut atau dapat disingkat SMART:
 Simple : Tujuan harus dirumuskan dalam suatu yang sederhana dan mudah
dimengerti, sehingga dapat dipahami oleh semua anggota organisasi.
 Measurable : Jelas, kongkrit dan terukur dan mampu menjadi motivasi bagi
karyawan.
 Aplikabel : Layak atau perusahaan mampu untuk melakukannya.
 Reliabel : Selalu sesuai dengan harapan dan kepentingan stakeholder serta
perkembangan zaman atau realita kehidupan.
 Time Able : memiliki tenggang waktu atau kemampuan untuk dicapai dalam
waktu tertentu.

Visi

Misi

SWOT Strategik Intent

ANALYSIS Strategik Mission


I nput

Perumusan Strategi Penerapan Strategi

Strategi tingkat bisnis Kepemimpinan


Dinamika Persaingan Perusahaan
Strategi Tingkat Struktur dan
Perusahaan Pengendalian
ndakan

Strategi Restrukturisasi Kepemimpinan Strategis


dan Akuisisi Kewirausahaan dan
T

Strategi Internasional Inovasi

Daya Saing
Strategis
Output

Laba di atas rata-


Evaluasi &
Feed Back rata
Kontrol

15
Strategic Intent:
Adalah memanfaatkan sumber daya internal, kemampuan dan kompetensi inti untuk
mencapai tujuan dalam lingkungan yang kompetitif.
Strategic Mission:
Adalah pernyataan tujuan unik dan lingup operasi perusahaan dalam lingkup
produk dan pasar.
Daya Saing Strategis dicapai apabila sebuah perusahaan dengan baik merumuskan
serta menerapkan strategi pencipta nilai.
Keunggulan Bersaing diperoleh ketika perusahaan mampu menjadikan banyak
aktivitas berlainan yang dilakukan oleh perusahaan digabungkan dalam suatu rantai yang
dapat memberikan konstribusi nilai yang memberikan margin maksimal bagi perusahaan
(melaksanakan aktivitas-aktivitas yang penting secara strategis dengan lebih murah atau
lebih baik dibanding pesaing).
Rantai nilai perusahaan dalam industri berbeda-beda, dan ini mencerminkan
riwayat, strategi dan keberhasilan pelaksanaan.Sumber keunggulan bersaing dapat
diperoleh melalui cakupan bersaing dengan yang dimiliki oleh pesaing, baik itu berupa
cakupan segmen maupun jangkauan integrasi kedalam aktivitas, rantai nilai yang
terkoordinasi dapat menciptakan keunggulan bersaing antar hubungan.
Macam-macam keunggulan bersaing perusahaan bisa meliputi :
1. Superiority in Price, Keunggulan bersaing karena harga. Harga disini tidak
selalu harus lebih murah, boleh lebih tinggi tetapi pelanggan harus merasakan nilai
tambah yang lebih besar dibandingkan harganya.
2. Superiority quality and disain, keunggulan bersaing karena kualitas dan
disain yang lebih baik dibandingkan dengan pesaing.
3. Superiority in Customer responsiviness, keunggulan bersaing karena
perusahaan mampu merespon need and wants customer.
4. Superiority in inovation, Keunggulan bersaing karena inovasi yang terus
menerus

16
Keunggulan Bersaing yang Berkesinambungan dicapai pada saat perusahaan
menerapkan suatu pencipta nilai dan perusahaan pesaing tidak secara berkesinambungan
menerapkannya, serta saat perusahaan lain tidak mampu meniru keunggulan strategi
tersebut.

I. Aspek penting Manajemen Strategi


Makna konsep manajemen strategi:
 Menghubungkan fungsi perencanaan dengan sistem administrasi dsn struktur
organisasi
 Strategi dan implementasi merupakan satu kesatuan yang menggambarkan tugas
manajerial di semua tingkat dan lini oganisasi
 Tiga issue penting dalam konsep manajemen strategi :
- Pentingnya integrasi sistem administrasi dan struktur organisasi
- Pentingnya integrasi antara strategi dan implementasi
- Pentingnya infrastruktur manajerial dan budaya organisasi
Keuntungan manajemen strategi:
1. Memungkinkan identifikasi, pemrioritaskan dan pemanfaatan peluang
2. Menyediakan pandangan obyektif tentang persoalan anajemen
3. Mempresentasikan kerangka kerja untuk aktivitas koordinasi dan kontrol lebih baik
4. Meminimalkan efek dan kondisi serta perubahan yang tidak menguntungkan
5. Memungkinkan keputusan besar yang mampu mendukung tujuan yang telah
ditetapkan secara lebih baik
6. Memungkinkan alokasi lebih efektif, waktu dan sumber daya yang lebih sedikit
untuk mengejar peluang yang telah diidentifikasi
7. Memungkinkan pengalokasian sumber daya yang lebih efektif untukemperbaiki
kesalahan/membuat berbagai keputusan
8. Menciptakan kerangka kerja bagi komunikasi internal antarpersonal
9. Membantu mengintegrasikan perilaku individual menjadi upaya bersama
10. Menyediakan landasan untuk mengklarifiksi tanggung jawab individual
11. Mendorong hadirnya pemikiran ke depan
12. Menyediakan pendekatan kooperatif, terintegrasi, dan antusias untuk menangani
persoalan dan peluang
13. Mendorong perilaku yang positif terhadap perubahan
14. Menciptakan kedisiplinan dan formalitas pada manajemen (Greenley)
Sasaran utama manajemen straregi :
 Tumbuhnya perubahan di berbagai bidang secara terus menerus
 Menekankan pada pencapaian hasil dan dampaknya
 Meningkatnya kemampuan mengukur kinerja
Tahap Manajemen Strategi

17
1. Perumusan Strategi
Perumusan Srategi mencakup pengembangan visi, misi, identifikasi peluang dan
ancaman ekstenal suatu organisasi, kesadaran akan kekuatan dan kelemhan internal,
penetpan tujuan jangka panjang, pencarian strategi alternatif, dan pemilihan strategi
tertentu untuk mencapai ujuan. Isu perumusan strtegi mencakup penentuan bisnis apa yang
akn dimasuki, bisnis yang tidak akan dijalankan, bagaimana mengalokasikan sumber dya,
perlukah ekspansi operasi dilakukan, perlukh perusahaan terjun ke pasar internasional,
bagaiman menghindarkan pengambilalihan yang merugikan. Karena tidak ada organisasi
yang memiliki sumber daya yang tak terbatas, penyusun strategi harus memutuskan
strategi alternative mana yang paling menguntugkan perusahaan.
2. Penerapan Strategi
Penerapam Strategi mengharuskan perusahaan menetapkan tujuan tahunan, membuat
kebijakan, memotovasi karyawan, dan mengalokasikan umber daya, sehingga strategi
yang telah dirumuskan dapat dijalankan.Penetapan Strategi mencakup pengembangan
budaya yang suportif pada strategi, penciptaan struktur organisasional efektif, pengerahan
ulang upaya pemasaran, penyiapan anggaran dan kompensasi karyawan dengan kinerja
organisasi.
Penerapan Strategi sering disebut “tahap Aksi” dan manajemen strategi menerapkan
strategi bearti memobilisasi karyawan dan manajer untuk melaksanakan strategi yang telah
dirumuskan.Penerapan strategi yang berhasil bergantung pada kemampuan manajer yang
untuk temotivasi karyawan, yang lebih merupakan seni daripada pengetahuan.Strtegi
tersebut dirumuskan, namun bila tidak diterapkan tidak ada gunanya. Ketrampilan
interpersonal sangat penting bagi penerapan strategi yang berhasil.
3. Penilaian Strategi
Penilaian Strategi adalah tahap terakhir dalam manajemen strtegi.Manajer pasti tahu
kapan ketika strategi tertentu tidak berjalan dengan baik. Penilaian/evaluasi strtegi
merupakan cara utama untum memperoleh informasi semacam ini .semua strategi terbuka
untuk domodifikasi di masa yang akan datang, karena berbgai faktor eksternal dan internal
terus berubah. Tiga aktifitas penilaian strategi yang mendasar : 1) peninjauan ulang factor
eksternal dn internal yang menjadi landasan bagi strategi sat ini 2) pengukuran kinerja 3)
pengambilan langkh korektif. Penilaian strtegi diperlukan karena apa yang berhsil saat ini
tidak sealu berhasil nantinya akan berhasil. Keberhasilan menciptakan persoalan baru dan
berbeda. Organissi yang mudah berpuas diri akan menglami keggalan. Aktivitas

18
perumusan, penerapan, dan penilaian strtegi terjadi di tingkat hoerarkhi di organisasi
besar, orporat, divisional, atau unit bisnis strategi dan fungsional.
Strategic mana

MODUL 2

19
PROSES MANAJEMEN STRATEGI
Strategic Manajemen atau Manajemen strategi adalah suatu proses kombinasi tiga
kegiatan yang saling terkait, yaitu; Analisis, perumusan dan pelaksananaan strategi, yang
merupakan 3 komponen yang harus diperhatikan dalam menentukan strategi yang dapat
berlaku untuk organisasi baik perusahaan, organisasi kemasyarakatan, organisasi social
maupun lembaga pendidikan.
Rangkaian proses penyusunan manajemen strategi dapat dilihat pada beberapa manajemen
operasidel yang dikembangkan oleh para ahli. Salah satu Manajemen Operasidel yang
sering digunakan adalah dengan rangkaian sebagai berikut, Analisis lingkungan Internal,
eksternal, penyusunan berbagai strategi, pemilihan strategi, implementasi strategi dan
analisis srategi (Gregory Dess-Lex Miller, 1993). Manajemen operasidel tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut:
 Analisis lingkungan, adalah proses awal dalam manajemen strategi yang bertujuan
untuk memantau lingkunan perusahaan. Lingkungan perusahaan yang dimaksud
mencakup semua faktor baik yang berada didalam maupun diluar lingkungan
perusahaan yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan yang diinginkan. Hasil
dari analisis lingkungan ini setidaknya akan memberikan gambaran tentang keadaan
perusahaan yang biasanya digunakan dengan menggunakan Manajemen
Operasitret SWOT ( Strength, Weakness, oppurtinities and treathmen) yang
dimilikinya
Menentukan dan menerapkan arah organisasi setelah melakukan analisis lingkungan
eksternal dan internal diharapkan sudah dapat memiliki gambaran posisi perusahaan
dalam persaingan. Dimana kita harus pasti dalam mendefinisikan SWOT.
 Formulasi strategi, focus utama adalah bagaimana menyesuaikan diri agar dapat
lebih baik dan lebih cepat beraksi disbanding pesaing dalam persaingan yang ada.
 Implementasi strategi, masalah ini cukup rumit, oleh karena itu dalam penerapan
strategi organisasi dapat berhasil dengan baik, manajer harus memiliki gagasan
yang jelas, tentang issue-issue yang berkembang dan bagaimana cara untuk
mengatasinya. Dalam tahapan ini masalah struktur organisasi, budya perusahaan
dan pola kepemimpinan harus dibahas secara lebih mendalam.
 Pengendalian strategi, merupakan suatu jenis khusus dari pengendalian organisasi
yang berfokus pada pemantauan pengimplementasikan proses manajemen strategi.
Strategi operasi dalam lingkungan global;

20
Untuk menetapkan strategi bisnis dalam rangka mencapai keunggulan kompetitif
yang tepat, maka biasanya ada tiga langkah utama yang dilakukan perusahaan, yeitu;
1. Analisis Lingkungan,
Mengidentifikasin kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dan memahami
lingkungan, pelanggan, industry dan pesaing.
2. Menetapkan misi perusahaan.
Menetapkan alasan keberadaan perusahaan dan mengidentifikasi nilai produk yang
akan diciptakan oleh perusahaan
3. Membentuk strategi.
Membangun keunggulan bersaing seperti harga yang murah, fleksibilitas rancangan
atau isi mutu, penghataran yang cepat, ketergantungan jasa purna jual, atau lini
produk yang luas.
Adapun tiga strategi masing-masing yang memberikan peluang bagi para manajer
operasi untuk meraih keunggulan adalah;
- Bersaing pada perbedaan (Differantiation), keunikan dapat melalui
karakteristik fisik maupun atribut jasa yang ditawarkan kepada konsumen,
sehingga konsumen mempersepsikannya sebagai nilai.
- Bersaing pada biaya (cost leadership), untuk mencapai nilai maksimum
yang diinginkan pelanggan, tetapi dengan kualitas yang memadai.
- Bersaing pada respon (Rapid response), melalui keseluruhan nilai yang
terkait dengan pengembangan dan penghantaran barang yang tepat waktu,
penjadwalan yang dapat diandalkan serta kinerja yang fleksibel.
Peran-peran manajemen yang strategi, adalah:
1. Formula strategi….internal (pemilik, manajemen), dan eksternal (konsultan)
2. Implementasi strategi, yaitu seluruh personal
3. Evaluasi strategi….bawahan dievaluasi atasan
Fungsi manajemen strategi, adalah:
Financial
1. Meningkatkan sales
2. Meningkatkan produktifitas
3. Meningkatkan profitabilitas
Non-financial
1. Mengetahui strategi pesaing

21
2. Meningkatkan kesadaran akan ancaman
3. Mengurangi resistensi perubahan
4. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
Alasan perusahaan tidak menggunakan mnajemen strategi.
1. Gaji yang rendah
2. Kemalasan
3. Biaya yang banyak
4. Waktu yang lama
5. Pemadaman masalah
6. Terlalu percaya diri
7. Sudah puas dengan kesuksesan
8. Takut gagal
Fungsi tujuan bagi perusahaan,
1. Sebagai motivasi
2. Sebagai legitimasi
3. Sebagai dasar organisasi
4. Mengkhususkan daripada misi
5. Sebagai pedoman

Proses dan Tahapan Manajemen Strategi


David (2011:6) menjelaskan bahwa proses manajemen strategis terdiri dari tiga tahapan,
yaitu:
a. Perumusan Strategi (Strategy Formulation)
Perumusan strategi adalah tahap awal pada manajemen strategi, yang mencakup
mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasi peluang eksternal organisasi dan ancaman,
menentukan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang,
menghasilkan strategi alternatif, dan memilih strategi tertentu untuk mencapai tujuan.
b. Implementasi Strategi (Strategy Implemented)
Implementasi strategi adalah tahap selanjutnya sesudah perumusan strategi yang
ditetapkan. Penerapan strategi ini memerlukan suatu keputusan dari pihak yang berwenang
dalam mengambil keputusan untuk menetapkan tujuan tahunan, menyusun kebijakan,
memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang
dirumuskan dapat dilaksanakan. Pada tahap ini dilakukan pengembangan strategi

22
pendukung budaya, merencanakan struktur organisasi yang efektif, mengatur ulang usaha
pemasaran yang dilakukan, mempersiapkan budget, mengembangkan dan utilisasi sistem
informasi serta menghubungkan kompensasi karyawan terhadap kinerja organisasi.
c. Evaluasi Strategi (Strategy Evaluation)
Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Manajer sangat
membutuhkan untuk tahu kapan strategi tertentu tidak bekerja dengan baik; Evaluasi
strategi adalah alat utama untuk memperoleh informasi ini. Hal tersebut dapat dilakukan
dengan penilaian atau melakukan proses evaluasi strategi. Dalam penilaian strategi terdapat
tiga aktivitas penilaian yang mendasar, yaitu: Peninjauan ulang faktor-faktor eksternal dan
internal yang menjadi landasan bagi strategi saat ini, Pengukuran kinerja, dan 3).
Pengambilan langkah korektif. Penilaian strategi sangat diperlukan oleh suatu perusahaan
karena strategi yang berhasil untuk saat ini tidak selalu berhasil untuk di masa yang akan
datang.

MODUL 3
SWOT ANALISIS
Redefinisi SWOT Analisis :

23
Adanya tingkat persaingan yang ketat dan perubahan yang cepat menyebabkan adanya
redefiisi terhadap SWOT analisis:
Konsep lama :
Kekuatan (S) “lawan” diterjemahka sebagai ancaman (T) bagi perusahaan.Oleh karena itu
kita harus menghancurkan dengan kekuatan kita.Sebaliknya kelemahan (W) “lawan
diterjemahkan sebagai peluang kita dimana pendekatan ini berarti melakukan pendekatan
Win Lose Solution.
Konsep Baru :
Kekuatan lawan kita rangkul untuk menutupi kelemahan kita, dan kekuatan kita digunakan
untuk menutup kelemahan lawan. Pendekatan ini disebut pendekatan Win-Win
Solution.Dalam praktek konsep ini berbentuk Aliansi Bisnis Strategik yakni suatu
perjanjian kerjasama biasanya jangka panjang antara 2 atau lebih badan usaha / organisasi
untuk menyatukan, menukar dan atau mengintegrasikan kemampuan dan berbagai sumber
daya mereka dalam mencapai tujuan bersama.
Keunggulan suatu perusahaan terdiri dari dua bagian :
1. Comparative Advantage :
Keunggulan dalam memiliki :
a. Sumber daya yang berlimpah, iklim yang mendukung, tenaga kerja yang
murah dan mudah diperoleh, lokasi strategis dan keamanan yang baik.
b. Skala usaha yang besar dan modern, pasar yang luas, daya beli masyarakat
yang tinggi dll.
2. Competitive Advantage :
Keunggulan bersaing yang dimiliki oleh perusahaan dibandingkan dengan
pesaingnya dalam kemampuan melakukan berbagai fungsi yang kait-mengkait
lewat rantai nilai.Dimana keunggulan ini sangat tergantung pada superioritas
kualitas SDM.

Analisa Kekuatan dan Kelemahan ( Strength (S) and Weaknes (W) )


Analisa mengenai kekuatan dan kelemahan organisasi dilakukan dengan membuat
kerangka umum yang biasanya dikenal dengan “resource base view of the firm“

24
(Wernerfelt, 1984). Dimana asumsi-asumsi dasar “resource base view of the firm“ sebagai
berikut:
1. Resource Heterogenity :
Perusahaan dipandang sebagai sejumlah sumber daya produktif dan setiap
perusahaan mempunyai sejumlah sumber daya yang berbeda.
2. Resource immobility :
Sumber daya yang membuat perusahaan mampu menetralisir ancaman dan
mengeksploitasi peluang. Kemampuan sumber daya ini hanya dimiliki oleh
perusahaan tertentu dan sulit untuk ditiru, kalaupun bisa akan memakan biaya yang
tinggi. Merupakan sumber daya yang potensial untuk daya saing perusahaan.
Sumber Daya ( Resource):
Kumpulan asset dan capabilities organisasi baik yang tangible maupun intangible yang
unik. Dimana nilai dari sumber daya perusahaan ditentukan oleh:
1. Customer Demand:
Fulfillment of customer needs (kemampuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen)
2. Resources Scarcity:
Distinctive competence, memiliki kompetensi yang berbeda dan sulit untuk ditiru.
Biasanya ada pada diri manusia dan dibentuk oleh capabilities manusia.
3. Appropriability: kemampuan untuk menyediakan dimana ini menyangkut
distribution profit (kemampuan perusahaan menjaga keseimbangan antara kebutuhan
karyawan dan perusahaan).
Umumnya sumber daya dikategorikan menjadi empat, yaitu modal keuangan, modal
fisik, modal manusia dan modal organisasi.

25
Sumber daya

Berwujud
tak berwujud

Kemampua
n

Kumpulan
sumber daya
Kompetensi inti

Sumber Keunggulan
bersaing

Keunggulan bersaing yang


berkesinambungan

Diperoleh dari kompetensi inti

Daya saing

Laba diatas rata-rata

Cheklist for Competitive and Competence Profils.


by H.I. Ansoff, Corporate Strategy ( New york: McGraw-Hill,1965 ).
Produk:
 Kedudukan produk dari sudut pandang pengguna, disetiap segmen pasar
luas dan dalamnya lini produk.

Penyalur/ Distribusi:
 Daya liput dan mutu saluran.
 Kekuatan hubungan saluran.
 Kemapuan untuk melayani saluran.

Pemasaran dan penjualan :


 Ketrampilan pada tiap-tiap aspek dari bauran pemasaran ( marketing mix).
 Ketrampilan dalam riset pasar dan pengembangan produk.
 Latihan dan ketrampilan wiraniaga.

26
Operasi:
 Posisi biaya pabrikasi-skala ekonomis, kurva pengalaman, kebaruan perlatan
dll.
 Kecanggihan teknologis dari fasilitas dan peralatan.
 Fleksibelitas fasilitas dan peralatan.
 Pengetahuan swa-milik (propietary know-how) serta paten yang unik atau
keunggulan biaya.
 Keterampilan dalam penambahan kapasitas, pengendalian mutu,
penggunaan perkakas dll.
 Lokasi, termasuk biaya tenaga kerja dan pengangkutan.
 Iklim tenaga kerja; situasi serikat pekerja.
 Akses dan biaya bahan baku.
 Derajat integrasi vertikal.

Riset dan Rekayasa


 Paten dan hak cipta.
 Kemampuan intern dalam proses riset dan pengembangan
Riset dasar, pengembangan, imitasi dll.
 Ketrampilan staf litbang dalam artian kreativitas, kesederhanaan, mutu,
reliabilitas dll.

Biaya Keseluruhan
 Biaya relatif keseluruhan.
 Biaya atau aktivitas yang ditanggung bersama dengan unit usaha lain.
 Dimana pesaing sedang mengembangkan skala atau faktor lain yang
merupakan keunggulan bagi posisi biayanya.

Kekuatan Keuangan (Financial Strength)


 Arus kas
 Kemampuan meminjam jangka pendek dan panjang (rasio pinjaman / modal
sendiri relatif)
 Kapasitas modal baru untuk masa depan yang dapat diperkirakan.

27
 Kemampuan manajemen keuangan, termasuk negosiasi, mendapatkan
modal, kredit, persediaan, serta piutang.

Organisasi
 Keseragaman nilai dan kejelasan misi dalam organisasi.
 Keletihan (fatique) organisasi berdasarkan kebutuhan yang dibebankan
atasnya.
 Kosistensi susunan organisasi dengan startegi.

Kemampuan Manajerial Umum


 Mutu kepemimpinan CEO; kemampuan CEO untuk memotifasi.
 Kemampuan untuk mengkoordinasifungsi atau kelompok fungsi tertentu
(misalnya koordinasi pabrikasi dengan riset).
 Usia, 1 tihan dan orientasi fungsional manajemen.
 Kedalaman manajemen (Depth of managemant).
 Fleksibilitas dan kemampuan penyesuaian diri dari manajemen.

Portofolio Perusahaan
 Kemampuan perusahaan untuk mendukung perubahan yang terencana dalam
semua unit usaha dalam bentuk sumber dana dan sumber daya lain.
 Kemampuan perusahaan untuk melengkapi atau memperkokoh kekuatan
unit usaha.

Lain-lain
 Perlakuan khusus oleh atau akses ke lembaga pemerintahan.
 Tingkat keluar masuk karyawan.

Analisis Value Chain sebagai Analisa kekuatan dan kelemahan perusahaan


Value Chain adalah merupakan serangkaian aktivitas bisnis secara vertikal seperti
kebutuhan akan bahan baku,produksi,pergudangan,distribusi, pemasaran,layanan purna
jual.

28
Terdapat dua generik value chain :
Pertama adalah model Mc Kinsey
Technology Product Manufacturing Marketing Distribution Service
Development
Design

S ource F unction I ntegration P rices C hannels W arranty


P hysical - A dvertising/Pro
S ophistication R aw material I ntegration S peed
characteristicA C apacity motion
P atent esthetics L ocation I nventory C aptive/Indepe
Q uality S ales force
P rocurement W arehousing ndent
P ackage
P art Production
A ssembly B rand T ransport P rices

Mc.Kinsey disini menunjukkan bahwa perusahaan merupakan serangkaian fungsi dan


menganalisis kinerja masing-masing fungsi meliputi nilai teknology development,nilai dari
produk disain,nilai dari manufacturing,nilai dari marketing, nilai dari distribution, nilai dari
service yang akan menghasilkan keunggulan bersaing suatu perusahaan.Konsep disini
hanya membahas fungsi dan bukan aktivitas dan tidak membedakan serta tidak
menunjukkan bagaimana aktivitas-aktivitas tersebut berkaitan.
Generic value chain yang kedua diusulkan oleh porter ( 1985)

P
Infrastruktur Perusahaan: Planning, Finance, MIS, Legal Service
e

n
Manajemen Sumber Daya Manusia
d

u
Pengembangan Teknologi
k

Prokuremen ( Pembelian)
Pelayanan
Logistik Logistik Pemasara
n dan
Ke dalam Operasi Ke luar Penjualan
Aktivitas – Aktivitas Utama

29
Pada gambar dapat dilihat aktivitas value chain dibagi menjadi dua kategori yaitu :aktivitas
utama yang merupakan aktivitas yang langsung berkaitan dengan proses produksi,
pemasaran, penjualan, dan pelayanan sesudah penjualan. Dan aktivitas pendukung
merupakan aktivitas yang mendukung aktivitas utama.
Analisis Kemampuan Pesaing:
KEMAMPUAN INTI (CORE CAPABILITIES)
 Apa saja kemampuan pesaing dalam tiap-tiap bidang fungsional? Dimana
kemampuan terbaiknya? Terburuknya?
 Bagaimana pesaing mengukur kosistensi dari strateginya (disajikan dalam
pengantar)?
 Adakah kemungkinan perubahan dalam kemampuan tersebut dengan
mendewasanya pesaing? Apakah kemampuan tersebut meningkat atau menurun
sepanjang waktu?

KEMAMPUAN UNTUK TUMBUH


 Akankah kemampuan pesaing meningkat atau menurun jika mereka
tumbuh? Pada bidang mana?
 Bagaimana kemampuan pesaing untuk tumbuh dalam bentuk manusia,
ketrampilan dan kapasitas pabrik?
 Bagaimana pertumbuhan terus menerus (sustainable growth) pesaing
dalam hal keuangan? Berdasarkan analisis Du Pont, dapatkah pesaing tumbuh
bersama industri? Dapatkah pesaing meningkatkan bagian pasar? Bagaimana
kepekaan pertumbuhannya terhadp penggunaan modal luar? Terhadap pencapaian
hasil keuangan jangka pendek?

KEMAMPUAN CEPAT TANGGAP


 Bagaimana kapasitas pesaing untuk menanggapi dengancepat gerakan pihak lain,
atau untuk melancarkan ofensif segera? ini akan ditentukan oleh faktor-faktor
sebagai berikut :
- Cadangan kas yang tidak terikat
- Kemampuan pinjaman cadangan
- Kelebihan kapasitas pabrik
- Produk baru yang belum diperkenalkan tetapi sudah siap untuk di luncurkan.

30
KEMAMPUAN UNTUK MENYESUAIKAN DIRI DENGAN PERUBAHAN
 Bagaimana biaya tetap dibandingkan dengan biaya variabel pesaing?
Biaya untuk kapasitas tak terpakainya? Ini akan mampengaruhi tanggapannya yang
mungkin terhadap perubahan
 Bagaimana kemampuan pesaing untuk menyesuaikan diri dan menaggapi kondisi
yang berubah di masing-masing bidang fungsional? sebagai contoh, dapatkah
pesaing menyesuaikan diri untuk
- Bersaing dalam biaya?
- Memperoleh lini produk yang lebih kompleks?
- Menambah produk baru?
- Bersaing dalam pelayanan?
- Meningkatkan kegiatan pemasaran?
 Dapatkah pesaing menaggapi peristiwa-peristiwa luar yang mungkin seperti
- Tingkat inflasi yang terus menerus tinggi?
- Perubahan teknologi yang membuat usang pabrik yang ada?
- Resesi?
- Kenaikan tingkat upah?
- Bentuk-bentuk peraturan pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis
ini?
 Apakah pesaing mempunyai hambatan keluar yang akan cenderung mencegahnya
untuk memperkecil atau menetup operasinya dalam bisnis?
 Apakah pesaing berbagai fasilitas pabrik, wiraniaga, atau fasilitas atau personil lain
dengan unit lain dari induk perusahaannya? Ini mungkin menjadi kendala untuk
adaptasi dan/ atau mungkin menghalagi pengendalian biaya.

DAYA TAHAN (STAYING POWER)


 Bagaimana kemampuan pesaing untuk bertahan terhadap perang yang berlarut-
larut, yang mungkin menekan laba atau arus kas? Ini akan merupakan fungsi dari
hal-hal berikut:
- Cadangan kas
- Kebulatan suara di kalangan manajemen
- Cakrawala waktu jangka panjang dalam tujuan keuangannya
- Ketiadaan tekanan pasar saham

31
Identifikasi Peluang dan Ancaman dengan model Structur Conduct Performance
( SCP) Jay Bay Barney, Gaining and Sustaining Competitive Advantage.

Industri Structure

Number of buyers and seller


Product differentiation.
barriers to entry
cost sructure
vertikal integration

Firm Conduct

Pricing Behavior
Product startegy.
Advertising
Researh and development
Investment in Plant and equipment

Performance

Firm level :Normal Below


normal,Above-Normal
performance.
Society : Productivity and Allocative
Efficiency, Level of employment
progress

 Sturcture: Struktur industri yang diukur melalui faktor-faktor jumlah pembeli dan
penjual dalam suatu industri, tingkat diferensiasi produk, halangan untuk masuk,
struktur biaya dan integrasi vertikal.
 Conduct: merupakan aktivitas perusahaan yang spesifik dalam suatu industri yakni
perilaku penetapan harga, strategi produk, iklan, R &D, investasi pada pabrik dan
peralatan.

32
 Performance: merupakan kinerja individu perusahaan dan secara keseluruhan.

33
Kekuatan-keuatan yang mempengaruhi persaingan industri
(Five Forces of Competitive) M. Porter (1980)

Pendatang Baru
Potensial

Ancaman masuknya pendatang baru

( threat of new entrans )


Kekuatan tawar menawar
pemasuk.(the bargaining power Para Pesaing Kekuatan tawar menawar
of suppliers ) pembeli (the bargaining power
Industri of customer)

Pemasuk Pembeli

Persaingan diantara
perusahaan yang ada

(rivalry among existing


Ancaman firms
produk atau jasa pengganti

( threat of subtitutes product )


Produk Penggant

 Ancaman pendatang baru


Banyaknya pendatang baru yang masuk kedalam industri tergantung dari Barriers of
entry industri tersebut yang meliputi:
a. Skala Ekonomi ( Economies of scale )
Skala ekonomis menggambarkan turunnya biaya satuan (unit cost) suatu produk
(operasi atau fungsi yang dihasilkan untuk menghasilkan produk) apabila volume
absolut perperiode meningkat.
b. Differensiasi Produk.( Produk differentiation )
Perusahaan mempunyai identifikasi merek dan kesetiaan pelanggan tertentu, yang
disebabkan oleh periklanan, pelayanan pelanggan, perbedaan produk dimasa yang
lampau atau sekedar karena merupakan perusahaan pertama. Diferensiasi
menciptakan hambatan masuk dengan memaksa pendatang baru mengeluarkan
biaya yang besar untuk mengatasi kesetiaan pelanngan yang ada.

34
c. Persyaratan modal. (Capital requirement)
Kebutuhan modal untuk produksi, membiayai R&D, pemasaran dan mengelola
persediaan bahan baku.
d. Biaya Peralihan (Switching cost)
Biaya yang dikeluarkan oleh konsumen untuk beralih ke pemasok atau produl
lain.
e. Akses ke saluran distribusi.(Access to distribution channels)
f. Keungulan biaya tidak tergantung dari skala ekonomi (Cost Advantages
Independent scale)
a. Teknologi produk milik sendiri.
b. Penguasaan yang menguntungkan atas bahan baku.
c. Lokasi yang menguntungkan.
d. Subsidi pemerintah.
e. Kurva belajar atau pengalaman.
b. Kebijakan pemerintah.

 Tingkat rivalitas diantara pesaing yang ada dalam industri


Tingkat persaingan yang ada merupakan akibat dari sejumlah faktor-faktor struktural
sbb :
1. Jumlah pesaing yang banyak atau seimbang.
2. Pertumbuhan industri yang lamban.
3. Biaya tetap atau biaya penyimpanan tinggi.
4. Ketiadaan diferensiasi atau biaya peralihan.
5. Penambahan kapasitas dalam jumlah besar.
6. Pesaing yang beragam.
7. Taruhan strategis yang besar.
8. Hambatan pengunduran diri yang tinggi.

 Tekanan dari produk pengganti


Produk pengganti yang perlu mendapatkan perhatian besar adalah produk-produk yang:
(1) mempunyai kecenderungan untuk memiliki harga atau prestasi yang lebih baik
ketimbang produk industri atau (2) dihasilkan oleh industri yang berlaba tinggi.

35
 Kekuatan tawar menawar pembeli.
Para pembeli akan mempunyai kekuatan tawar menawar yang tingi jika.
1. Kelompok pembeli terpusat atau membeli relatif dalam jumlah besar.
2. Produk yang dibeli dari industri adalah produk standar atau tidak terdiferensiasi.
3. Pembeli menghadapi biaya pengalihan yang kecil.
4. Pembeli mendapatkan laba kecil.
5. Pembeli menunjukkan ancaman untuk melakukan integrasi balik.
6. Produk industri tidak penting bagi mutu produk atau jaa pembeli.
7. Pembeli mempunyai informasi lengkap.

 Kekuatan tawar menawar pemasok.


Para pemasok akan memiliki kekuatan tawar menawar yang tinggi jika:
1. Para pemasok didominasi oleh beberapa perusahaan dan lebih terkonsentrasi
ketimbang industri dimana mereka menjual.
2. Tidak ada pemasok pengganti.
3. Industri bukanlah pembeli terpenting bagi pemasok.
4. Produk mereka merupakan input paling penting bagi industri.
5. Pemasok memiliki kekuatan untuk melakukan strategi forward integration.

Analisis lingkungan :
Adalah suatu proses yang digunakan pembuat strategi untuk memantau faktor lingkungan
dalam menentukan peluang dan ancaman terhadap perusahaannya.
Diagnosis lingkungan :
Adalah keputusan manajemen yang diambil berdasarkan penilaian pentingnya data peluang
dan ancaman yang diperoleh dari analisis lingkungan. Jadi Diagnosis adalah opini yang
dihasilkan oleh analisis lingkungan.
Analisis Lingkungan terdiri dari lingkungan external dan internal .
a. Menurut Wheelen & Hunger Faktor-faktor lingkungan eksternal terdiri atas :
 Social Environment  Task Environment
 Socio-Cultural Forces.  Competitors
 Economic-Forces.  Customers
 Political-legal forces.  Government
 Teknological Forces.  Suppliers

36
 Creditors
 Labour unions
 Trade Associations
 Stockholders (pemegang saham)
 Special inters group
 Mass media
 Global dll.

37
Faktor-faktor internal ( Strength and Weaknes )
1. Sumber daya.
 Bagian Produksi dan Operasi.
 Bagian Pemasaran dan Distribusi.
 Bagian personalia
 Bagian keuangan dan akunting
 Bagian litbang.
2. Budaya Perusahaan .
3. Struktur Organisasi.

Contoh Kondisi Internal Perusahaan Strategic Advantage Profile( SAP )


Faktor Intern Strength / Weakness
Produksi + mampu memproduksi barang berkualitas tinggi
- biaya produksi tinggi
Marketing + saluran distribusi luas
+ salesman handal
- unit penelitian pasar lemah
Keuangan + ratio-ratio keuangan (Rentabilitas,likuiditas,
Solvabilitas,Aktivitas) sehat.
- Akunting tidak baik
Personalia + Skilled labor
- Loyalitas karyawan rendah
Litbang + peralatan R&D canggih
- SDM R&D kursng profesional
Budaya perusahaan - Corporet culture lemah
Struktur Organisasi - Sutruktur organisasi terlalu luas
+ Ada pembagian pekerjaan melalui penciptaan
Unit
Manajemen + gaya manajemen puncak sudah pro aktif.

Keterangan :
Tanda + berarti Strength ; tanda – berarti weakness. Dalam SAP diatas terdiri dari 8 + dan 7 – ini
berarti S lebihbanyak 1 poin dibandingkan dengan W

38
Faktor-faktor eksternal ( Opportunity and treatmenth ).
1.Sosial budaya. 2. Ekonomi, 3.Politik, 4.Teknologi, 5.Pesaing, 6.Pelanggan, 7.Kreditur,
8.Debitur, 9.pemerintah, 10.pemasok, 11.serikat buruh, 12.Asosiasi usaha, 13.pesero,
14.lembaga-lembaga masyarakat, 15.media massa dll.

Kondisi eksternal perusahaan Envorimental Tjreat and opportunity profil (ETOP)


Faktor-faktor eksternal Dampak : opportunity / threat
Ekonomi Depresiasi Rupiah terhadap US Dolar
+ Income per kapita meningkat
+ Tingkat bunga kredit turun
Pemerintah + Perusahaan memperoleh tax holiday
+ Pemerintah memberi subsidi
- Pemerintah menerapkan Tight Money Policy
Politik -Keadilan politik tidak mendukung
Teknologi -Perusahaan belum mampu meremajakan mesin-mesin
Pesaing +Pesaing utama meninggalkan pasar
-Muncul barang substitusi
Pemasok -Pemasok raw materials mempunyai kedudukan
monopolistic
Pelanggan -Terjadi perubahan selera konsumen yang belum mampu
kita penuhi
Serikat buruh -Sering melancarkan tuntutan

Keterangan : notasi + berarti OPPORTUNITY; notasi – berarti THREAT


Ternyata terdapat 5 plus dan 8minus, jadi netto: 3 minus
Ini berarti THREAT lebih besar 3 points dari pada OPPORTUNITY

39
DIAGRAM SW-OT

II I

STABILITY EXPANSION
Mendukung Mendukung
Strategi
Strategi
W Ofensif S
Rasionalisasi

III IV

RETRENCHMEN COMBINATIO
T N
Mendukung Mendukung
Strategi
Strategi
T Diversifikasi
Defensif

 Pada kuadran I ( S O Strategi ) strategi umum yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah
menggunakan kekuatan perusahaan untuk mengambil setiap keunggulan pada kesempatan
yang ada.
 Pada kuadran II ( W O Strategi ) perusahaan dapat membuat keunggulan pada kesempatan
sebagi acuan untuk memfokuskan kegiatan dengan menghindari kelemahan.
 Pada kuadran III ( W T Strategi ) Meminimumkan segala kelemahan untuk menghadapi
setiap ancaman.
 Pada kuadran IV ( S T Strategi ) Menjadikan setiap kekuatan untuk menghadapi setiap
ancaman dengan menciptakan diversifikasi untuk menciptakan peluang.

40

Anda mungkin juga menyukai