Anda di halaman 1dari 3

RESUME KEPERAWATAN PADA BAYI BARU LAHIR (BBL)

DI RUANG PERINA BAWAH

A. Identitas Klien
Nama Klien : By Ny Siti Yuhaniz
Tanggal Lahir : 11 / 12 / 2018
Tanggal Pengkajian : 11 / 12 / 2018
Jenis Kelamin : Laki - laki
Apgar Score ( A/S) : 6/7
BB Lahir : 2000 gram
BB Saat Pengkajian : 2000 gram
Panjang Badan : 46 cm
Lingkar Kepala : 30 cm
Lingkar Dada : 28 cm
Usia Gestasi : ± 39 Minggu

B. Gambaran Kasus
Seorang bayi lahir pada tanggal 11 / 12/ 2018 di RSUD Kabupaten Tangerang dengan
usia kehamilan ± 39 minggu dengan cara Persalinan Normal jenis kelamin laki - laki,
dengan panjang badan 46 cm, lingkar kepala = 30 cm, lingkar dada = 28 cm, A / S = 6/7 dan
BB pada saat lahir = 2000 gram.
Bayi tersebut merupakan hasil buah cinta dari pasangan Ny. S dan Tn. H, dimana Ny.
S berumur 30 tahun berprofesi sebagai IRT dengan pendidikan SLTA sedangkan Tn. AI
berprofesi sebagai Karyawan Swasta. Keduanya sudah menikah dengan usia pernikahan 12
tahun dan di telah di karuniai 2 orang anak dan mereka tinggal di Jl. Kp. Periuk
Adapun pemeriksaan fisik yang dilakukan yakni pada kepala = kaput / sutura, wajah =
pink / kemerahan, nampak cairan amnion, mata = simetris kiri dan kanan, telinga = simetris
kiri dan kanan, hidung = simetris kiri dan kanan, mulut & bibir = lembab dan simetris kiri
kanan, dada = simetris kiri dan kanan, abdomen = simetris kiri dan kanan, nampak
pemotongan tali pusat, anus = paten, feses = mekonium, genetalia = nampak, tidak ada
kelainan, uretra = nampak, tidak ada kelainan dan ekstermitas = simetris baik atas maupun
bawah, garis telapak tangan dan kaki nampak jelas. Dengan refleks sucking (mengisap),
mero, rooting (pipi), dan babinski (ekstremitor).

C. Masalah Keperawatan
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan cairan amnion
DS :
DO : - Bayi baru lahir
- Keluar bersama – sama cairan amnion
D. Intervensi Keperawatan
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan cairan amnion
a) Tujuan : Bersihan jalan nafas efektif
b) Kriteria Hasil :
1) Tidak ada lendir/ darah/ mekonium pada jalan napas
2) Bayi bernapas spontan
3) Nilai apgar 7-10
4) Tidak ada sesak
5) Tidak retraksi
6) Tidak ada sianosis
7) Frekuensi pernapasan 40-60x/mnt
8) SaO2 >90%
9) Nilai analisa gas darah normal

c) Intevensi Keperawatan
1) Hisap lendir menggunakan suction
R / : Agar tidak ada sumbatan jalan nafas
2) Kaji frekuensi, irama, kedalaman bernapas setiap 3 jam atau kalau perlu
R/:
3) Bersihkan jalan nafas pada saat bayi baru lahir dengan cara mengusap wajah dan
mulut serta hidung dengan kain bersih / steril
R / : Agar cairan yang ada menempel pada wajah dan hidung tidak mengganggu
jalan pernafasan.
4) Akselerasi tangisan dan kesakitan bayi
R / : Tangisan bayi menandakan bahwa jalan nafsa longgar / tidak dapat halangan

E. Implementasi Keperawatan
1. Diagnosa
a. Hisap lendir
Hasil : Tidak mengganggu jalan pernafasan.
b. Kaji frekuensi, irama, kedalaman bernapas setiap 3 jam atau kalau perlu
Hasil : Pernapasan normal
c. Membersihkan jalan nafas pada saat bayi baru lahir dengan cara mengusap wajah dan
mulut serta hidung dengan kain bersih / steril.
Hasil : Tidak mengganggu jalan pernafasan.
d. Mengakselerasi tangisan dan kesakitan bayi
Hasil : Bayi menangis

F. Evaluasi Keperawatan
1. Diagnosa
S :-
O : Jalan nafas efektif, bayi menangis
A : Jalan nafas teratasi
P : Pertahankan Intervensi

Anda mungkin juga menyukai