PENDAHULUAN
1. Branding
Salah satu konsep marketing yang telah begitu popular sejak tahun 1980-
an dan diakui sangat potensial adalah Brand Equity. Munculnya brand equity
telah membawa dua arti yakni berita baik dan berita buruk. Berita baiknya
adalah bahwa brand telah menjadi lebih penting dalam strategi pemasaran,
yang sebelumnya sering diabaikan. Berita buruknya adalah bahwa Brand
Equity telah mempunyai begitu banyak definisi yang diciptakan
berdasarkan berbagai maksud atau kepentingan dan adakalanya
membingungkan dan menjadi perdebatan.
Secara fundamental, branding adalah sebuah penguatan terhadap
sebuah produk atau jasa dengan menggunakan Brand Equity. Walaupun
banyak perbedaan sudut pandang tentang brand equity, tetapi secara umum
para ahli menyatakan bahwa brand equity merupakan dampak unik yang
diakibatkan oleh sebuah brand.
Hal inilah yang menyebabkan proses penjual sebuah produk yang memiliki
brand equity yang tinggi berbeda dibandingkan produk yang brand equitynya rendah
atau malah tidak memiliki brand (Keller,2008,p37).
Pada dasamya branding merupakan seluruh kegiat:an yang bertujuan untuk
menciptakan differensiasi. Sebagian besar para ahli dibidang pemasaran
menyatakan prinsip dasar dari barand equity adalah sebagai berikut
a) Nilai t:ambah yang menjadi diferensiasi dari sebuah produk at:au jasa merupakan
sebuah penguat:an yang merupakan hasil dari aktifit:as pemasaran yang fokus
pada branddimasa lalu.
b) Nilai t:ambah dari brand ini dapat dihasilkan dengan banyak cara yang berbeda.
c) Brand equity memberikan sebuah angka tertentu untuk menginterpret:asikan
strategi marketing dan menet:apkan nilai sebuah brand.
d) Banyak cara untuk menyat:akan nilai sebuah brand terhadap manfaat yang
diberikan kepada sebuah perusahaan,dalam hal ini bisa berupa proses yang lebih
baik,biaya yang lebih rendah at:au gabungan dari keduanya.
Pada dasamya konsep yang ada menguatkan posisi brand sebagai sesuatu
yang penting didalam strategi pemasaran, yang didasari oleh prinsip-prinsip
manajemen brand yang telah diidentifikasikan diat:as (Keller,2008,p38)
Ekuitas merek dibentuk dari empat dimensi, yaitu: kesadaran merek (brand
awareness), persepsi kualitas (perceived quality), asosiasi merek (brand
association), dan loyalitas merek (brand loyalty). Penjelasan masing-masing dimensi
merek adalah sebagai berikut:
Loyalitas Merek (Brand Loyalty). Loyalitas merek adalah komitmen kuat dalam
berlangganan atau membeli kembali suatu merek secara konsisten di masa
mendatang.
Pilihan awal untuk elemen atau identitas merek yang membentuk merek (nama
merek, URL, logo, lambang, karakter, juru bicara, slogan, lagu, kemasan, dan
papan iklan. Produk dan jasa serta semua kegiatan pemasaran dan program
pemasaran pendukung yang menyertainya.
1. Tupperware
Tupperware adalah nama merek terkenal dari perusahaan yang telah lebih dari
70 tahun berkecimpung dalam pembuatan produk dari peralatan rumah tangga yang
terbuat dari plastik, termasuk didalamnya, wadah penyimpanan, wadah penyajian dan
beberapa peralatan dapur yang diperkenalkan untuk khalayak umum pada tahun 1946.
Mereka merancang, membuat dan menyebarkan produk-produknya ke seluruh dunia
melalui perusahaan induknya
Kelompok 1