Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

ISTILAH DAN PERALATAN DASAR

NAMA : ERSHA RIZKI MADEPUUNGENG

NPM : 1606875320

KELOMPOK : 6 PAGI

TANGGAL PRAKTIKUM : 10 SEPTEMBER 2018

ASISTEN : NISRINA NURFITRI

UNIVERSITAS INDONESIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

DEPARTEMEN BIOLOGI

2018
2

ISTILAH DAN PERALATAN DASAR

I. TUJUAN
1. Memahami istilah-istilah dasar dalam mikrobiologi
2. Memahami fungsi dan prinsip kerja peralatan dasar dalam mikrobiologi

II. PEMBAHASAN
2.1 Istilah-istilah dasar dalam mikrobiologi
Terdapat beberapa istilah yang sering disebut dalam mikrobiologi. Sampel
adalah bahan yang akan di uji di laboratorium dengan merepresentasikan
keseluruhan objek yang akan diamati (Sri Harti 2015: 178). Isolasi merupakan
cara pembiakan mikroorganisme yang bertujuan untuk mendapatkan baikan
murni, sedangkan isolat merupakan mikroorganisme hasil isolasi dari sample atau
biakan campuran (Sri Harti 2015: 127). Inokulasi adalah suatu cara memindahkan
atau menanam biakan murni dari suatu media ke media lain yang sama atau
berbeda. (Sri Harti 2015: 127). Inokulum merupakan mikroorganisme awal yang
ditumbuhkan dalam media kultur. Biasanya murni namun ada juga yang belum
termurnikan. (Sri Harti 2015: 194).
Sebelum dilakukan inokulasi, biasanya dilakukan sterilisasi. Sterilisasi
adalah pembebasan suatu material bahan ataupun alat dari berbagai
mikroorganisme hidup atau spora yang bersifat dorman untuk mencapai steril.
Steril adalah kondisi tidak adanya sel mikroorganisme baik yang hidup maupun
spora yang bersifat dorman (Schlegel 1994: 639). Antiseptik dan desinfektan
digunakan untuk sterilisasi. Antiseptik adalah antibakteri yang melawan flora
patologis secara mekanis, kimiawi atau gabungan keduanya, dengan tujuan
membunuh, menghambat atau menurunkan jumlah mikroorganisme. Desinfektan
adalah senyawa untuk mencegah infeksi dari mikroorganisme dengan
penghancuran atau pelarutan jasad renik patogen dikenakan pada jaringan tak
hidup (Hamijaya dkk 2014: 329).
Inokulasi dilakukan pada suatu medium. Medium merupakan media berisi
nutrien yang dibutuhkan mikroorganisme untuk pertumbuhan secara in vitro.
Berdasarkan konsistensi terdapat tiga jenis media umum. Pertama adalah media
3

padat yang mengandung agar-agar 1,2-1,5%, biasanya dalam bentuk plate agar
atau agar miring. Kedua adalah media semi padat yang mengandung 0,6-0,75%
agar seperti SIM (Sulfida, Indol, Motilitas). SIM biasa digunakan untuk
pengamatan motilitas. Ketiga adalah media cair (liquid media) yang tidak
mmengandung agar, Brain Heart Infusion (Sri Harti 2015: 120).
Setiap bahan dan larutan dalam praktikum mikrobiologi memiliki
komposisi masing-masing. Komposisi larutan adalah perbandingan zat-zat di
dalam campuran. Komposisi larutan ditentukan dengan istilah kadar atau
konsentrasi. Istilah-istilah tersebut menyatakan kuantitas zat terlarut dengan
satuan tertentu. Satuan yang biasa digunakan untuk menyatakan kadar larutan
adalah persen volume (%v/v), dan ppm (part per million). Persen berat
menyatakan banyaknya berat zat terlarut terhadap berat larutan. Persen berat bisa
diterapkan dalam campuran padat-cair atau padat-padat. Part per million adalah
kepanjangan dari ppm. Dalam solusi, ppm umumnya dianggap larutan L-1 terlarut
mg sehinggga satuannya mg/L. Dalam padatan, ppm umumnya dibawa ke mean
mg analit kg-1 total massa sehingga satuangga mg/kg. Rumus V1N1 = V2N2
seringkali digunakan dalam titrasi volumetrik, dimana N = Normalitas dan M =
Molaritas dan n = jumlah elektron yang terlibat. Parts Per Million (ppm) dapat
digunakan untuk rumus pengenceran solusi. Molaritas (M), atau konsentrasi
molar adalah jumlah mol terlarut setiap liter larutan. Rumus molaritas adalah
jumlah mol terlarut dibagi volume larutan dalam liter (Setiadi dan Muftlika 2012:
263) (Pepper & Gerba 2004: 207).
Terdapat beberapa metode untuk menginokulasi mikroorganisme,
diantaranya adalah metode streak, stab, dan pour plate method. Metode streak
adalah prinsip menggoreskan suspensi sampel pada permukaan media agar
menggunakan jarum inokulasi secara aseptik. Metode stab adalah prinsip
menginokulasi biakan secara tertusuk dengan jarum inokulasi secara tegak lurus.
Metode pour plate adalah prinsip mencampur sejumlah suspensi bahan dengan
serial dilution pada media agar yang dicairkan, lalu dituang pada cawan petri dan
dibiarkan padat serta di inkubasi. Serial dilution merupakan pengenceran
bertingkat. Konsentrasi menurun dengan jumlah yang sama di setiap langkah
berturut-turut (Zelterman dkk 2010: 411) (Sri Harti 2015: 126).
4

Gambar 1. Serial Dilution


[University of California Press: http://abt.ucpress.edu/content/72/5/35]

Inkubasi dilakukan pada mikroorganisme yang telah diinokulasikan pada


medium tertentu. Inkubasi adalah proses memelihara kultur mikroba dalam suhu
tertentu selama jangka waktu tertentu untuk memantau pertumbuhan bakteri
(Suprapti 2011: 32).
Bakteri yang telah tumbuh akan di identifikasi. Identifikasi adalah proses
menetapkan nama takson yang sudah ada sebelumnya ke individu organisme
berdasarkan karakter alami individu yang dilihat secara eksperimental (Burns dkk
2004: 1). Identifikasi dilakukan dengan mengkarakterisasi objek yang diamati.
Karakterisasi adalah kegiatan untuk mendapatkan deskripsi sifat dari suatu objek
yang diamati. Deskripsi merupakan ciri dari sifat suatu objek yang dikoleksi.
Karakterisasi dapat dilakukan berdasarkan sifat sitologi (bentuk sel, gerak atau
motilitas, sifat Gram dan endospora), sifat morfologi, dan sifat fisiologi
(Kusandryani dkk 2005: 55). Organisme dapa diidentifikasi lebih akuran dengan
melihat strain yang ada. Strain adalah taksonomi tingkat rendah yang digunakan
pada tingkat intraspesifik dalam suatu spesies. Strain sering dilihat sebagai
konsep buatan yang dicirikan dengan maksud khusus (Dijkshoorn 2000: 397).
Setelah mengamati keseluruhan objek, dapat diperkirakan spesies dari objek yang
diamati. Spesies adalah kelompok organisme hidup, terdiri dari individu dengan
karakteristik yang sama dan mampu menghasilkan keturunan (Cambridge
Dictionary 2018: 1).
5

2.2 Peralatan dasar dalam mikrobiologi


Peralatan dasar dalam mikrobiologi cukup beragam, diantaranya adalah
jarum inokulasi, pembakar spritus, botol alkohol, mikroskop, spatel, autoklaf,
inkubator, oven, shaker, shaker inkubator, laminar air flow, biosafety cabinet,
dan lainnya.
Jarum inokulasi memiliki beberapa macam sesuai kebutuhan,yaitu jarum
inokulasi loop dan jarum inokulasi lancip. Jarum inokulasi loop (ose) adalah
sebuah loop kawat logam tipis yang digunakan untuk mentransfer sejumlah kecil
bahan mikroba ke media baru untuk diisolasi atau membawa ke slide mikroskop
untuk observasi. Jarum inokulasi lancip atau needle digunakan untuk menanam
mikroba dengan cara tusukan, biasanya digunakan untuk menginokulasi
mikroorganisme yang membentuk filamen. Penggunaan jarum inokulasi dapat
disesuaikan dengan tujuan peggunaanya (Pepper & Gerba 2004: 207).
Batang L atau spatel adalah batang yang terbuat dari gelas berbentuk L
atau segitiga dibagian atasnya. Prinsiip kerja spatel yaitu menggunakan bagian
yang berbentk L atau segitiga untuk meratakan dan menyebarkan permukaan
cairan atau sebaran mikroorganisme pada medium (Andriani 2016: 2).
Mikroorganisme yang telah diambil akan diletakan pada medium agar. Medium
agar biasanya diletakan pada cawan petri. Cawan petri adalah sarana isolasi atau
kulvasi mikroorganisme (Sri Harti 2015: 5).
Sterilisasi alat dapat dilakukan dengan pembakar spritus, auoklaf dan
oven. Pembakar spiritus digunakan untuk mensterilkan peralatan seperti ose,
jarum, dan spatula dengan cara membakar ujung peralatan tersebut di atas api
bunsen sampai berpijar. Usahakan peralatan dipanaskan pada api yang berwarna
biru, karena api yang berwarna biru memiliki suhu yang paling panas. Ala yang
telah dipanaskan dimasukan kedalam botol berisi alkohol, tujuannya untuk
mendinginkan peralatan agar mikroorganisme tidak mati saat ingin diambil dan
peralatan tetap dalam kondisi steril karena sifat alcohol sebagai desinfektan
(Andriani 2016: 2).
Autoklaf digunakan untuk sterilisasi alat, bahan, atau media tertentu
dengan merusak sel mikroorganisme hidup maupun spora menggunakan uap air
panas (1210 C) bertekanan 15 lbs. Pemeriksaan dilakukan sebelum penggunaan
6

autoklaf. indikator biologi diperlukan pengecekan autoklaf masih bekerja dengan


baik atau bermasalah. Indikator biologi yang biasa digunakan adalah endospora
Bacillus stearothermophilus karena sporanya dapat resistan terhadap panas.
Apabila setelah sterilisasi masih ditemukan spora bakteri Bacillus
stearothermophilus, berarti autoklaf bermasalah. Cara pengecekan dimulai
dengan menaruh strip yang mengandung spora bakteri dengan material yang
disterilisasi pada autoklaf. Setelah proses sterilisasi selesai, tiap strip ditempatkan
di dalam medium cair. Apabila terjadi perubahan warna pH indikator pada
medium cair, berarti proses sterilisasi tidak berjalan sukses (Morello dkk., 2003:
83). Perlu diperhatikan saat pengisian bahan/alat yang ingin disterilkan, material
tersebut harus dikemas cukup longgar di dalam wadah (chamber) untuk
mempermudah penetrasi uap panas dan menghilangkan udara setelah proses
sterilisasi selesai (Andriani 2016: 2).
Oven adalah alat sterilisasi dengan menggunakan udara kering. Oven
dipakai untuk mensterilkan alat-alat gelas. Temperatur yang digunakan pada
sterilisasi menggunakan oven beragam, sekitar 1400-3000C. Lamanya sterilisasi
dan alat yang digunakan tergantung pada jumlah alat disterilkan dan ketahanan
alat terhadap panas. Autoklaf lebih efektif dibandingkan oven karena uap panas
memiliki kalor yang lebih besar dibandingkan udara (Pepper & Gerba 2004: 190-
199).
Pengerjaan aseptic dapat dilakukan pada Laminar Air Flow dan Biosafety
Cabinet. Laminar Air Flow berfungsi untuk pengerjaan sacara aseptis karena
mempunyai pola pengaturan dan penyaringan aliran udara sehingga aseptis Aliran
udara berasal dari udara ruangan yang ditarik ke dalam alat melalui filter pertama
(pre-filter), yang kemudian ditiupkan keluar melalui filter yang sangat halus yang
disebut HEPA (High efficiency Particulate Air Filter I), dengan menggunakan
blower. Prinsip penaseptisan suatu ruangan berdasarkan aliran udara keluar
dengan kontaminasi udara dapat diminimalkan (Andriani 2016: 6).
Media yang telah ditanami mikroba disimpan dalam sebuah ruangan yang
disebut inkubator. Inkubator digunakan untuk inkubasi media yang telah ditanami
mikroba dan untuk menyimpan bahan pemeriksaan. Prinsip kerja inkubator
7

adalah menjaga suhu tetap stabil untuk memelihara mikroorganisme yang ada
didalamnya (Anonim 2006: 22).
Media liquid yang telah ditanami sel-sel mikroorganisme terkadang
memiliki perlakuan khusus agar pertumbuhan mikroorganisme dapat optimal.
Shaker adalah alat untuk mengocok suatu sampel untuk mencapai homogenitas
yaitu nutrient tersebar secara efektif sehingga pertumbuhan mikroba merata.
Shaker Incubator adalah alat untuk mengocok suatu sampel yang memerlukan
temperatur dan kecepatan. Prinsip kerja alat ini adalah memelihara biakan
mikroorganisme pada suhu optimum dengan pengocokan sehingga inkubasi
menjadi efektif karena sel-sel mikroorganisme dapat efektif menyerap nutrient
(Vadiska dkk 2015: 2).
Mikroorganisme yang telah tumbuh lebih lanjut akan diamati
menggunakan mikroskop. Mikroskop adalah alat yang memberikan perbesaran
sehingga struktur mikroorganisme dapat terlihat. Mikroskop memiliki prinsip
kerja yakni dengan memantulkan cahaya melalui cermin, lalu diteruskan hingga
lensa objektif. Di lensa objektif bayangan yang dihasilkan adalah maya, terbalik,
dan diperbesar. Kemudian bayangan akan diteruskan dan menghasilkan bayangan
yang tegak, nyata dan di perbesar oleh mata pengamat (Andriani 2016: 3).

III. KESIMPULAN
Mikrobiologi memiliki beberapa istilah yang sering digunakan dalam
pembelajarannya. Rumus V1N1 = V2N2 memiliki arti N = Normalitas dan M =
Molaritas dan n = jumlah elektron yang terlibat. Istilah yang digunakan untuk
suatu pengenceran adalah Parts Per Million (ppm), persen, dan Molaritas. Serial
dilution berarti pengenceeran bertingkat. Istilah yang sering disebut dalam
laboratorium diantaranya sampel, inokulasi, inokulat, sterilisasi, steril,
identifikasi, spesies, karakterisasi, atisepti, desinfektan, dan inkubasi. Terdapat
istilah yang menjelaskan tentang metode seperti streak dan stab.
Berdasarkan bahan, alat yang digunakan pada praktikum mikrobiologi
terbagi tiga bagian yaitu alat-alat elektrik ,alat-alat gelas, dan alat non-gelas. Alat-
alat pada praktikum mikrobiologi memiliki fungsi masing-masing seperti untuk
sterilisasi, transfer sel mikroorganisme, dan inkubasi. Prinsip kerja alat beragam,
8

misalnya autoklaf menggunakan uap air dan tekanan untuk membunuh


mikroorganisme hidup ataupun dorman (spora), inkubator yang mempertahankan
suhu yang stabil untuk menjaga biakan mikroorganisme, dan Laminar Air Flow
serta Biosafety Cabinet yang mengalirkan udara steril.

IV. DAFTAR ACUAN


Anonim. 2006. Panduan Praktikum Mikrobiologi. Yogjakarta: Fakultas Farmasi
Universiitas Sanata Dharma. 72 hlm.
Andriani R. 2016. Pengenalan Alat-Alat Laboratorium Mikrobiologi Untuk
Mengatasi Keselamatan Kerja dan Keberhasilan Praktikum. Fakultas
Farmasi Universitas Halu Oleo. 1(1) 1 – 7
Burns D., P.Harrison and P.Baverstock. 2004. Photographic identification of
individual humpback whales (Megaptera novaeangliae) on their southern
migration past Ballina, NSW, with comparisons to other humpback whale
databases from eastern Australia.
http://www.environment.gov.au/archive/coasts/publications/ballina-
workshop-2004/pubs/burns. 2hlm. 17 September 2018 pk 6.23 WIB

Cambridge Dictionary. 2018. Meaning of “species” in the English Dictionary.


https://dictionary.cambridge.org/dictionary/english/species. 1 hlm. 17
September 2018 pk 6.48 WIB

Dijkshoorn, L., Ursing, B.M., Ursing, J.B. 2000. Strain, clone and species:
comments on three basic concepts of bacteriology. Journal of Medical
Microbiology. 49: 397 – 401

Hamijaya, L., Prihatiningsih, dan Mario, G. W. 2014. Perbedaan Daya


Antibakteri Tetrachlorodecaoxide, Povidon Iodine, dan H2O2 Terhadap
Bakteri Pseudomonas aeruginosa Secara Invitro. FKG: Universitas Gadjah
Mada Yogyakarta. Vol 5(4): 329 – 335

Kusandryani, Y., Luthfy., Gunawan. 2005. Karakterisasi dan Deskripsi Plasma


Nutfah Tomat. Lembang: Buletin Plasma Nutfah. 11(2) 55-59

Morello, J. A., P. A. Granato & H. E. Mizer. 2003. Laboratory manual and


workbook in microbiology: Applications to patient care. xiii + 285 hlm
9

Pepper, I.L. and C.P. Gerba. 2004. Environtmental Microbiology A Laboratory


Manual, Second Edition. Elsevier Academic Press, New York. xvii + 209
hlm.

Suprapti, F.D. 2011. Isolasi Mikroba dari Tanah Ampas Tebu dan Karakterisasi
Enzim Dektranase yang dihasilkannya. Jember: FAKULTAS FARMASI
Universitas Jember: vi + 43 hlm.
Sri Harti, Agnes. 2015. Mikrobiologi Kesehatan; Peran Mikrobiologi dalam
Kesehatan. Jogjakarta: ANDI OFFSET: xiv + 274 hlm.
Setiadi ,R., dan A, A Muflika. 2012. Eksplorasi Pemberdayaan Courseware
Simulasi PhET untuk Membangun Keterampilan Proses Sains Siswa SMA.
Bandung: FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia: 17(2) 259 – 270
Schlegel, Hans, G., dan Karin Schmidt. 1994. Mikrobiologi Umum edisi keenam.
Terjemahan Tedjo Baskoro: Allgemeine Mikrobiologie 6. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press: xxi+688 hlm.

Vadiska, R.T., I Dewa, G.H.W., M.R. Mak’ruf. 2015. Orbital Shaking Incubator
Berbasis Mikrokontroller ATMEGA 8535. http://digilib.poltekkesdepkes-
sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Studi-634-DraftSeminar.pdf. 12 hlm.
17 September 2018 pk 21.26 WIB
Zelterman D., Alexander T., Robert H.A. Nadia A. 2010. Statistical design for a
small serial dilution series. Department of Epidemiology and Public Health,
Yale University, New Haven: 29(3): 411–420.
10

LAMPIRAN

Gambar 1.Macam-macam jarum inoculum


[Sumber: https://www.thomassci.com/Laboratory-
Supplies/Inoculating/_/Inoculating-Loops-And-Needles]
11

Gambar 2. Inkubator
[sumber: https://800ezmicro.com/equipment/incubators/48-memmert-
incubators.html]

Gambar 3. Hot Air Oven


[Sumber: http://en.kentonchina.com/list/hot-air-oven.html]

Gambar 4. Autoklaf
[Sumber: https://equiponovatech.com/en/producto/autoclave/autoclave-vertical-
manual]
12

Gambar 5. Shaker & Inkubator shaker


[Sumber: https://gmi-inc.com/lab-companion-sk-600-benchtop-shaker.html]

Gambar 6. Pembakar Spirtus


[http://www.orionperaga.id/public/detail-product/eyJpdiI6Im9S]

Gambar 7. Laminar Air Flow


13

Gambar 8. Biosafety Cabinet


[https://www.indiamart.com/proddetail/biosafety-cabinet-14205707588.html]

Gambar 9. Cawan Petri


[http://www.pricearea.com/result/cawan+petri]

Gambar 10. Mikroskop


[https://www.tokopedia.com/rofalaboratorium/mikroskop-cahaya-perbesaran-50x-
500x]
14

Anda mungkin juga menyukai