oleh:
Nama : M Razif Dwi Kurniawan Nama : Farras Adam Pramudy
NIM : 14521251 NIM : 14521231
i
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui
Pembimbing Kerja Praktek
Mengetahui
Ketua Program Studi Teknik Kimia
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Islam Indonesia
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya karena hanya dengan rahmat dan hidayah-Nya semata penulis dapat
menyelesaikan kerja praktek beserta laporan hasil kerja praktek di PT. Aneka Gas
Industri Kendal.
Laporan kerja praktek ini disusun sebagai penerapan dari ilmu teknik kimia
yang telah didapat di bangku kuliah dan sebagai salah satu syarat untuk
Penulisan laporan kerja praktek ini dapat diselesaikan tidak lepas dari
dukungan, bimbingan dan bantuan dari banyak pihak yang sangat berarti bagi
penulis. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan
terimakasih kepada :
1. Allah SWT yang menyertai dan meridhoi setiap jalan yang dilalui dan
2. Kedua orang tua dan keluarga besar penulis atas semua doa yang tidak
3. Drs. Ir. Faisal RM, M.T., Ph.D. selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia,
iii
4. Lucky Wahyu Nuzulia S., S.T., M.Eng, selaku Dosen Pembimbing Kerja
ini.
5. Bapak Ir. Muhammmad Rifai, selaku Manajer Produksi PT. Aneka Gas
Industri Kendal.
7. Seluruh kepala shift, operator produksi dan staf Quality Control PT. Aneka
ini.
Penulis menyadari bahwa laporan kerja praktek ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak umumnya dan
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................. ix
v
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................68
LAMPIRAN-LAMPIRAN
INSTITUSI...........................................................................................................109
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.4 Jenis Oli Yang Digunakan Pada Beberapa Mesin .................................30
Tabel 4.5 Neraca massa pada High Level Freon Cooler (H14) ............................87
Tabel 4.6 Neraca massa pada Molecular Sieve Tower (T18 A&B) ......................88
Tabel 4.7 Neraca massa pada High Pressure Column (K50) ................................91
Tabel 4.8 Neraca massa pada Low Pressure Column (K51) .................................96
Tabel 4.11 Neraca massa pada Pure Argon Column (K56) ................................105
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
ABSTRAK
.PT Aneka Gas Industri Kendal adalah suatu perusahaan yang memproduksi
oksigen, argon dan nitrogen dalam bentuk cair yang dibutuhkan oleh industri
dengan menggunakan bahan baku udara bebas yang berada di sekitar pabrik. Secara
garis besar proses pembuatan oksigen, nitrogen dan argon ini terdiri dari empat
tahap. Tahap pertama yaitu langkah persiapan bahan baku untuk menghilangkan
impuritas yang ada pada udara umpan. Langkah kedua yaitu proses penekanan
udara dimana pada tahap ini udara di beri tekanan kurang lebih 5,7 kg/cm2. Langkah
ketiga yaitu proses pembentukan produk di kolom destilasi yang didasarkan pada
dihasilkan adalah sebagai berikut: oksigen cair dengan laju alir 2000 Nm3/jam dan
kemurnian 99,6 %, nitrogen cair dengan laju alir 1000 Nm3/jam dan kandungan
impuritas O2 maksimal sebesar 1 ppm, dan argon cair dengan laju alir 60 Nm3/jam
ix
BAB I
PENDAHULUAN
Setelah itu sekitar tahun 1958 NV WA Hoek dan NV Javasche dinasionalisasi oleh
pemerintah Indonesia menjadi Perusahaan Negara (PN) Zatas dan PN Asam Arang.
13 tahun setelah itu tepatnya pada tahun 1971 PN Zatas dan PN Asam Arang
Departemen Perindustrian.
saham AGI, mendampingi pemerintah Republik Indonesia (RI). Tak berselang lama
saham lain dimana Messer Griesheim GmbH akan menguasai 70% dan PT Tira
(PMA). Tahun 2003 Messer menjual seluruh sahamnya di AGI kepada PT Tira
Austenite dan Bapak Johnny Widjaja. Kemudian, pada tahun yang sama Bapak
Johnny Widjaja menjual seluruh sahamnya di AGI kepada Bapak Arief Harsono
1
AGI mengubah statusnya menjadi perusahaan Penanaman Modal Dalam
sahamnya di AGI kepada keluarga Harsono dan sejak tahun 2004 hingga sekarang,
AGI dikuasai penuh oleh keluarga Harsono secara langsung maupun tidak langsung.
Aneka Mega Energi dan Rachmat Harsono dimana komposisi kepemilikan menjadi
PT Aneka Mega Energi 99,9% dan Rachmat Harsono 0,1%. AGI menerbitkan
beroperasi, Aneka Gas Industri mulai mengoperasikan Air Separation Plant (ASP)
baru di Batam, Kepulauan Riau dan Makassar, Sulawesi Selatan. Tiga pabrik baru
mulai beroperasi yaitu satu ASP di Bitung, Sulawesi Utara, satu ASP di Surabaya,
Jawa Timur dan satu pabrik CO2 di Subang, Jawa Barat serta tahun 2015 lalu Dua
ASP tambahan lagi mulai beroperasi di Medan, Sumatra Utara dan Banyu Asin,
Sumatra Selatan.
Aneka Gas Industri (AGI) Kendal memproduksi oksigen cair, nitrogen cair, dan
Pada mulanya pabrik ini bernama PT Indogas Raya Utama. Pada pendiriannya,
dibangunlah secara bertahap beberapa unit. Unit Air Separation Plant (ASP)
2
didirikan pada tahun 1990 dan mulai beroperasi pada tahun 1992, dengan lisensi
mesin dari Teisan, Jepang. Sedangkan unit hidrogen didirikan pada tahun 1995 dan
mulai beroperasi 6 bulan berikutnya. Namun unit ini berhenti beroperasi pada bulan
Mei 2016 karena PT Tensindo, yang sebelumnya meminta suplai gas hidrogen dan
nitrogen, berhenti berperasi dan pindah tempat produksi. Selain itu, tidak adanya
penggunaan biaya, sehingga plant ini pun ditutup dan suplai gas hidrogen diperoleh
Pada tahun 2004, PT Indogas Raya Utama berganti nama menjadi PT Samator
menjadi PT Aneka Gas Industri (AGI) Kendal pada Mei 2015 hingga sekarang.
Pada awal operasi, PT AGI Kendal memproduksi oksigen cair dengan kapasitas
Kendal 51372. Lokasi pabrik dapat dikatakan cukup strategis karena beberapa
3
1. Lokasi
industri baik kecil maupun besar. Selain itu, Kendal juga berdekatan dengan
Semarang, pusat industri dan ekonomi Jawa Tengah. Hal ini menyebabkan AGI
2. Bahan Baku
Udara bebas yang diambil dari sekitar kawasan pabrik masih terbilang bersih
dan bebas dari polutan. Hal ini dikarenakan AGI Kendal letaknya jauh dari kawasan
perkotaan maupun industri yang mengeluarkan banyak polutan. Selain itu, ada juga
3. Transportasi
merupakan jalur utama perdagangan di Pulau Jawa. Hal ini akan memudahkan
4. Pemasaran
4
Adapun tata letak pabrik adalah sebagai berikut:
5
1.3 Unit Produksi
Unit ASP atau Air Separation Plant ini merupakan unit utama di AGI Kendal,
yang mana unit ini berfungsi untuk memisahkan udara umpan menjadi produk
berupa oksigen cair, nitrogen cair, dan argon cair. Prinsip pemisahan udara
berdasarkan perbedaan fase yang disebabkan oleh titik didihnya pada tekanan
atmosfer. Kapasitas produksi yang dihasilkan adalah sebagai berikut: oksigen cair
2000 Nm3/h, nitrogen cair 1000 Nm3/h, dan argon cair 60 Nm3/h. Pembahasan di
Unit ini merupakan unit baru yang didirikan pada tahun 2014. Unit ini
berfungsi untuk memproses gas N2 balance process dari unit ASP yang sebelumnya
agar dapat dicairkan menjadi liquid N2. Penggunaan nitrogen dari Liquefaction N2
ini bersifat opsional, artinya apabila nitrogen yang digunakan pada proses di ASP
-Refrigerant
5
-gas H2 untuk proses pemurnian argon
a. Oksigen Cair
melalui proses fotosintesis, dan digunakan untuk proses respirasi seluler makhluk
hidup. Saat ini, atmosfer terdiri dari 21 persen oksigen sehingga ia merupakan
bahan baku yang berharga bagi industri. Adapun oksigen cair yang diproduksi AGI
keperluan medis.
Oksigen adalah suatu unsur pada suhu dan tekanan atmosfir berbentuk gas.
sebagai gas medis/ pertolongan, dan digunakan dalam pemotongan, pengelasan, dll.
1. Sifat umum
Rumus kimia : O2
Sifat kimia
6
- Bersifat membantu pembakaran
- Merubah oksidator.
Sifat fisik
- Tidak berwarna
- Tidak berbau
tabung)
2. Bahaya
- Dalam bentuk cair jika terkena kulit dapat menyebabkan luka bakar
7
3. Keselamatan
- Jauhkan oksigen dari minyak, gemuk dan zat-zat yang mudah terbakar
lainnya.
Pemindahan
Penyimpanan
terbakar
- Dilarang menyimpan botol baja oksigen dekat sumber api dan sumber
panas lainnya.
- Botol baja harus disimpan ditempat yang aman terhadap getaran atau
8
- Tutup valve harus selalu terpasang dengan baik.
- Botol baja harus disimpan dalam ruangan yang kering dengan ventilasi
yang baik dan dijauhkan dari zat zat yang bersifat korosif.
5. Tindakan penyelamatan
berikut:
- Semprotkan air pada botol-botol baja yang ada disekitar supaya dingin
- Jika terkena oksigen cair pada tubuh, siram dengan air sebanyak
mungkin.
- Suhu : -183 oC
- Kemurnian: 99,6 %
b. Nitrogen Cair
Nitrogen (N2) adalah gas serba guna sejati diantara gas lainnya. Aplikasi
nitrogen didasarkan pada pemanfaatan dua karakteristik dasar, baik sendiri maupun
9
Dalam bentuk cairan (dengan temperatur -196oC), nitrogen dipergunakan
karena ia menggantikan oksigen dalam udara yang dapat merusak atau bahkan
berbahaya untuk banyak proses. Dalam bentuk gas, nitrogen digunakan sebagai gas
atmosfir termodifikasi, gas lindung oleh industri kimia, petrokimia dan agro
Nitrogen adalah unsur yang pada suhu dan tekanan atmosfer berbentuk gas.
Kandungan nitrogen dalam udara kurang lebih 79%. Volume gas nitrogen
mempunyai sifat inert. Gas nitrogen banyak digunakan sebagai bahan floe testing,
1. Sifat umum :
- tidak terbakar
- tidak berwarna
- tidak berbau
10
- spesific gravity gas ( 21,11oC, 1 atm ) : 0,9669
2. Bahaya
- dalam bentuk cair jika terkena kulit dapat menyebabkan terbakar hebat
3. Keselamatan
Pemindahan :
- Menurunkan botol baja dari truk harus diberi bantalan kayu atau karet.
11
Penyimpanan
- Botol baja harus disimpan ditempat yang aman terhadap getaran atau
- Botol baja harus disimpan dalam ruangan yang kering dengan ventilasi
yang baik dan dijauhkan dari zat zat yang bersifat korosif.
pernapasan
- Dilarang menyimpan botol baja nitrogen dekat sumber api dan sumber
baja.
5. Tindakan penyelamatan
- Jika terkena nitrogen cair pada tubuh, siram dengan air sebanyak
mungkin.
12
6. Spesifikasi produk nitrogen cair yang diproduksi di AGI Kendal
- Tekanan: 5 kg/cm2 g
- Suhu: -191 oC
- Kemurnian: 99,999 %
c. Argon Cair
Argon (Ar) adalah suatu unsur yang pada suhu dan tekanan atmosfer berbentuk
gas. Kandungan argon dalam udara kurang lebih 0,9 % volume. Argon bersifat dua
setengah kali lebih mudah larut dalam air dibandingkan nitrogen dan memiliki
kelarutan mirip oksigen. Argon tidak berwarna dan tidak berbau, baik dalam bentuk
gas maupun cairan. Argon dipandang sebagai gas inert. AGI memasok argon dalam
Argon digunakan dalam bola lampu listrik dan juga digunakan sebagai gas
lindung inert untuk arc welding dan cutting, sebagai gas lindung untuk produksi
titanium dan unsur reaktif lainnya, dan sebagai atmosfir pelindung untuk
menumbuhkan silikon dan kristal germanium. Gas argon juga dipakai dalam
pengelasan TIG dan MIG, sebagai gas pengisi dalam lampu pijar, lampu neon,
1. Sifat umum
13
1.3 sifat fisik
- tidak berwarna
- tidak berbau
2. Bahaya
- dalam bentuk cair jika terkena kulit dapat menyebabkan terbakar hebat
3. Keselamatan
roller.
Pemindahan
14
- Tutup botol baja harus dalam keadaan tertutup.
- Menurunkan botol baja dari truk harus diberi bantalan kayu atau karet.
Penyimpanan
terbakar
- Dilarang menyimpan botol baja argon dekat sumber api dan sumber
botol baja.
- Botol baja harus disimpan ditempat yang aman terhadap getaran atau
- Botol baja harus disimpan dalam ruangan yang kering dengan ventilasi
yang baik dan dijauhkan dari zat zat yang bersifat korosif.
pernapasan
5. Tindakan penyelamatan
15
- Pindahkan korban ke tempat berudara bebas
- Jika terkena argon cair pada tubuh, segera siram dengan air sebanyak
mungkin.
- Suhu : -185 oC
- Kemurnian: 99,999%
Visi
Misi
16
3. Meningkatkan TCS (Total Customer Solution)
teknologi
General Manager dalam tugasnya dibantu oleh beberapa manajer, yaitu Manajer
Supervisor bertugas untuk mengkoordinir kerja para staf / operator sesuai dengan
bidangnya masing-masing.
neraca bulanan, mutasi kas, bank bulanan, laporan bulanan, serta laporan lain yang
bidang keuangan.
17
mengkoordinasi dan melakukan pengawasan sesuai dengan kebijakan yang telah
ditetapkan.
d. Manajer Produksi
e. Manajer Penjualan
1.5.3 Karyawan
Jumlah karyawan di PT AGI Kendal adalah 105 orang yang terdiri dari:
18
- Bagian Produksi : 33 orang
2. Seragam dan alat pelindung diri bagi siapa saja yang bekerja di area berisiko
3. Koperasi karyawan
4. Pengobatan
7. Tunjangan perkawinan
8. Tunjangan kematian
Pembagian jam kerja karyawan dibagi menjadi dua, yaitu karyawan shift dan
karyawan staff. Karyawan shift adalah operator yang bertugas pada bagian produksi
dan pengisian cairan di unit Air Separation Process (ASP) dan Liquefaction N2,
sedangkan karyawan staf adalah karyawan yang bekerja di luar unit ASP dan
Liquefaction N2.
19
Shift 2 : jam 15.00 – 23.00 WIB
Pergantian shift dilakukan tiap 2 hari sekali dengan 2 kali hari libur.
Karyawan staf:
20
Gambar 1.2. Struktur Organisasi PT Aneka Gas Industri Kendal
Keterangan:
21
1.6 Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
- Menjamin agar sumber produksi dapat dipelihara dengan baik dan dapat
hambatan apapun.
- helm
22
- kaos tangan
2. Perlindungan mata
3. Perlindungan kaki
Penyumbat telinga
Selain hal tersebut diatas PT AGI juga menerapkan kebijakan Health and
Safety Environment (HSE) yang menyatakan bahwa Samator Group taat dan tunduk
Group beroperasi.
Tujuan dari Samator Group yang berkenaan dengan penerapan kebijakan HSE
- Membuat dan memelihara plant, equipment dan sistem kerja yang aman.
23
- Memelihara tempat kerja dalam kondisi yang aman tanpa adanya bahaya
yang terbaru.
yang berlaku untuk menghindari terjadinya potensi bahaya yang lebih besar
- Selalu mematikan tutup (turn off) gas, air, listrik, pipa gas dan bahan kimia
dengan baik.
24
BAB II
PROSES PRODUKSI
Bahan baku yang digunakan pada AGI Kendal adalah udara bebas yang
diperoleh dari sekitar pabrik. Udara dimasukkan melalui air filter dan kemudian
ada dan menyesuaikan kondisi udara dengan kondisi di dalam High Pressure
25
Sedangkan batas maksimum kotoran yang diijinkan untuk kelancaran proses
H2O Jenuh
CO2 350
NO+NO2 0,025
O3 0,025
C2H2 0,5
CH4 2
C2-C6 (P) 1
Diene 0,025
26
Sifat-sifat fisis dari komponen utama penyusun udara adalah sebagai berikut:
( 0o, 1 atm )
( 0o, 1 atm )
o
Temperatur C -193 -182,97 -195,81 -185,9
didih/cair
o
Temperatur C -140,7 -118,8 (147,10) -122,4
kritis
27
2.1.2 Persiapan Bahan Pembantu
a. Molecular Sieve
Merupakan zeolit buatan dengan pori-pori yang sangat kecil dan dapat dibuat
sesuai dengan zat apa yang akan diserap. Molekul gas/udara yang lebih besar dari
adsorben CO2 (menyerap CO2 agar tidak terbentuk dry ice di pipa atau exchanger
untuk menyerap air dan karbon dioksida tetapi juga impuritas udara lainnya.
Penyerapan tidak hanya dengan pori-pori, tetapi juga dengan gaya tarik molekul.
Molekul polar dapat ditarik dengan mudah sehingga tidak dapat lolos, sehingga
Molecular Sieve hanya dapat dilewati oleh molekul gas oksigen, nitrogen dan
argon. Sedangkan air dan karbon dioksida yang memiliki molekul yang lebih besar
akan tertahan. Molecular Sieve terdiri dari berbagai macam komponen seperti
Silicon Oxide, Sodium Oxide, Aluminium Oxide (non fibrous) dan Magnesium
Oxide. Molecular sieve yang digunakan yaitu tipe sylobead MS C544. Kapasitas
b. Alumina Gel
Pada bagian dasar unit Molecular sieves terdapat lapisan tambahan yaitu
Alumina Gel. Alumina Gel ini berfungsi sebagai pengering gas dengan cara
menyerap air yang masih dapat lolos dari Molecular Sieve. Alumina gel yang
gas yang dapat dikeringkan diantaranya : udara, argon, helium, hidrogen, metana,
etana, propana, asetilen, dan uap air. Alumina gel sebelum digunakan biasanya
28
disimpan dalam drum yang didalamnya dilapisi plastik. Alumina gel yang
digunakan yaitu activated alumina yang masih aktif bertipe porocel D 848 size 1/8
c. Gas Hidrogen
Gas hidrogen ini digunakan sebagai pengikat oksigen pada proses pemurnian
gas argon. Dulu Kebutuhan gas hidrogen diperoleh dari unit lain di PT AGI yaitu
Unit Hidrogen. Proses pembuatan hidrogen ini menggunakan proses cracking atau
steam reforming. Bahan baku utama yang digunakan adalah LNG (Liquified
Namun unit tersebut sekarang sudah tidak beroperasi lagi, dan sekarang
Perlit merupakan serbuk kaca yg sangat lembut dan sangat ringan sebagai
isolator untuk mempertahankan suhu agar tetap terjaga pada cold box dan Air
Exchanger. Sebelum dipakai, perlite disimpan dalam karung– karung dan perlite
dan Recycle Compressor. Pelumas ini disirkulasikan ke tiap mesin dengan bantuan
29
Tabel 2.4 Jenis Oli Yang Digunakan Pada Beberapa Mesin
* Filter bag
30
- kekuatan tarik : (N/5x20 cm), lengkungan : 1200,
kain : 1400
* Air Filter
- ketebalan : 1-2 cm
Udara masuk melalui Air Filter (F10) dengan bantuan hisapan udara dari
kompresor. Alat ini berupa kantung filter yang terbuat dari polyester yang berfungsi
untuk menahan debu. Debu yang ada dapat menyebabkan tersumbatnya kompresor
31
udara sehingga menghambat jalannya proses. Alat ini terletak di udara terbuka dan
Udara yang sudah difilter langsung menuju Air Compressor (C10). Alat ini
memiliki tekanan yang cukup untuk dimasukkan ke dalam High Pressure Column
(K50). Udara akan masuk ke kompresor dengan kecepatan 10000 Nm3/jam. Setelah
keluar dari kompresor, udara akan memiliki tekanan 5,7 kg/cm2 dan suhu sebesar
110oC.
menggunakan After Cooler (H13). Alat ini merupakan dua buah heat exchanger
tipe shell and tube. Media pendinginnya berupa air pendingin. Suhu dari udara
umpan akan turun menjadi 40oC setelah keluar dari alat ini.
Suhu dari udara umpan akan diturunkan kembali menggunakan High Level
Freon Cooler (H14). Alat ini merupakan seperangkat sistem penukar panas dan
sistem ekspansi untuk mengatur aliran freon yang digunakan. High Level Freon
Cooler juga dilengkapi dengan kompresor yang terdiri dari motor penggerak, cooler
kondenser, tandon, pemisah oli, pendingin oli dan filter pengering. Seperti namanya,
Udara yang keluar akan memiliki suhu 17oC dan tekanan 5,4 kg/cm2.
Kandungan uap air yang terdapat di udara umpan akan mengembun. Uap air
ini harus segera dipisahkan karena adanya air pada udara umpan berpotensi
32
menimbulkan es pada alat proses. Untuk memisahkannya digunakan Water
Separator (B14). Alat ini berupa tabung silinder yang dilengkapi dengan penangkap
air di dalam tabung untuk menyisihkan uap air dari udara proses dan drain trap
(saluran jebakan) otomatis. Uap air akan terpisah karena berat dari kondensat,
sedangkan udara umpan akan naik ke atas untuk dialirkan ke proses selanjutnya.
dan hidrokarbon yang masih terkandung di udara umpan. Keberadaan tiga zat ini
berupa tabung silinder yang berisi bahan penjerap berupa molecular sieve dan
alumina gel. Molecular sieve yang diletakkan di bagian atas bertugas untuk
menjerap CO2 dan hidrokarbon, sementara alumina gel yang diletakkan di bagian
bawah bertugas untuk menjerap air yang masih lolos dari proses sebelumnya. Di
unit ini pori-pori adsorber dapat menjerap partikel uap air, CO2, dan hidrokarbon
yang ukurannya lebih kecil atau sama besarnya dengan pori-pori adsorber.
Di unit ini terdapat dua menara (T18A &B). Kedua menara tersebut tidak
semuanya di gunakan. Bila satu menara dalam keadaan di pakai untuk proses, maka
menara yang lain di reaktifasi. Fungsi reaktifasi tersebut ialah untuk mengaktifkan
penjerap yang jenuh, dengan cara menguapkan CO2 dan air yang masih menempel
pada adsorben tersebut sehingga adsorben memiliki daya serap kembali. Untuk
mereaktifasi unit ini digunakan waste gas yang berasal dari Cold Box.
33
Gambar 2.1 Molecular Sieve Tower
1. Blowing (10 menit ): udara sisa proses pada tower yang hendak direaktivasi
2. Heating (75 menit): mengalirkan waste gas untuk memanaskan tower dan
34
4. Pressurizing (30 menit): penyamaan tekanan antara tower A dan B agar
5. Paralel Run (5 menit): kedua tower bekerja bersama-sama agar tower yang
Lama operasi pemurnian ini adalah kurang lebih 3,5 jam. Untuk setiap
menaranya, dibutuhkan molecular sieve sebanyak 4160 liter (2580 kg) dan alumina
Udara umpan yang sudah dimurnikan akan dimasukkan ke dalam Cold Box.
Cold Box adalah menara yang berisi beberapa alat proses yang sangat reaktif
terhadap panas, api dan cahaya, sehingga suhu pada alat-alat tersebut perlu dijaga
supaya tetap dingin. Untuk menjaga suhu pada Cold Box digunakan perlit, yaitu
serbuk kaca berwarna putih yang sangat ringan sebagai isolator untuk
suhu antara udara umpan dengan beberapa aliran udara yang berasal dari proses
sebelumnya, yaitu:
- Crude argon bersuhu -185oC yang berasal dari Argon Column (K55)
35
- Gas nitrogen bersuhu -179oC yang berasal dari Low Pressure Column (K51)
- Gas nitrogen bersuhu -177oC yang berasal dari High Pressure Column
(K50)
- Waste gas bersuhu -175oC yang berasal dari Rich Liquid Sub Cooler (E81)
- Gas oksigen bersuhu -178oC yang berasal dari Low Pressure Column (K51)
Udara umpan yang masuk ke Air Exchanger (E20) suhunya akan turun dari
sekitar 22-27 oC menjadi -168oC. Sedangkan tekanannya akan turun dari 5,3 kg/cm2
menjadi 5,2 kg/cm2. Laju alir udara umpan memasuki Air Exchanger adalah sebesar
10000 Nm3/h.
Pressure Column (K50). High Pressure Column adalah tabung yang dilengkapi
Pada kolom HP udara di pisahkan menjadi 3 bagian yaitu: gas nitrogen murni
yang terletak di atas kolom, nitrogen tak murni yang berada di tengah kolom dan
liquid yang kaya oksigen (rich liquid) berada di bagian paling bawah dari kolom.
Pemisahan ini terjadi karena adanya proses rektifikasi, yaitu kontaknya udara
umpan dari dasar kolom dengan refluks nitrogen cair dari puncak kolom sampai
36
antara nitrogen (-195,9oC) dan oksigen (-182,9oC) menyebabkan komponen dengan
titik didih lebih tinggi akan mencair terlebih dahulu. Oksigen akan mencair dan
turun ke dasar kolom sebagai rich liquid (cairan yang kaya oksigen), sedangkan gas
nitrogen akan naik ke atas melalui tray pemurnian dan terkumpul di puncak kolom.
Di bagian tengah kolom juga terdapat gas nitrogen yang tidak murni.
nitrogen akan dialirkan ke Main Condenser (E70), dimana aliran nitrogen ini akan
mengalami pertukaran panas dengan aliran oksigen bersuhu -178 oC dari Low
Pressure Column (K51). Dari sini, gas nitrogen dari Main Condenser akan dialirkan
ke tiga tempat. Yang pertama gas nitrogen langsung dibuang ke atmosfer. Yang
Storage Tank (R50) sebagai produk nitrogen cair. Yang ketiga nitrogen dialirkan
nitrogen dialirkan terlebih dahulu ke Reflux Pure Nitrogen Subcooler (E83) dimana
nitrogen mengalami pertukaran panas dengan nitrogen yang berasal dari puncak
Low Pressure Column (K51), sehingga suhunya berubah dari -177oC menjadi -
190oC. Kemudian, nitrogen akan dialirkan ke puncak kolom LP. Keluarnya dari
37
kolom LP, suhu nitrogen akan turun menjadi -194oC. Nitrogen ini dialirkan kembali
ke Reflux Pure Nitrogen Subcooler dengan debit 2000 Nm3/h. Sekeluarnya dari
subcooler tersebut, suhu nitrogen naik menjadi -179oC dan tekanannya turun
menjadi 0,21 kg/cm2. Nitrogen kemudian mengalami pertukaran panas di dalam Air
Exchanger, sehingga suhunya naik menjadi sekitar 22-27 oC dan tekanannya naik
N2 untuk dicairkan agar dapat digunakan kembali pada proses-proses di unit ASP.
Column (K50) juga akan mengalami refluks kembali ke High Pressure Column
Prosesnya sebagai berikut: mula-mula, nitrogen yang berasal dari Cold Box ditekan
hanya 4,75 kg/cm2 naik menjadi 40,4 kg/cm2. Nitrogen ini kemudian dialirkan ke
Low Level Freon Cooler (E32) untuk didinginkan suhunya menggunakan freon
sehingga suhunya turun dari 40oC menjadi -40oC. Nitrogen dari Low Level Freon
Column (K50).
Freon Cooler tahapannya sebagai berikut: nitrogen bertekanan tinggi dari Recycle
Exchanger (E30) sehingga suhunya turun menjadi -100oC. Nitrogen ini kemudian
38
dialirkan ke Expansion Turbine (D10) untuk diekspansikan secara adiabatis
semakin turun menjadi -167oC. Nitrogen dingin dari turbin ekspansi ini kemudian
sebelumnya dimasukkan ke Low Level Freon Cooler (E32). Nitrogen pendingin ini
Sementara itu, nitrogen tidak murni yang ada di bagian tengah High Pressure
didinginkan dengan waste gas dari Air Exchanger. Nitrogen cair ini kemudian
Rich liquid, atau cairan kaya oksigen yang berasal dari High Pressure Column
(K50), dialirkan menuju Rich Liquid Subcooler (E81). Di sini terjadi pertukaran
panas antara rich liquid bersuhu -172oC dengan waste gas dari Low Pressure
Column bersuhu -193oC sehingga suhu rich liquid naik menjadi -175oC. Sebagian
dari rich liquid ini masuk ke Low Pressure Column (K51) sebagai umpan,
Di Low Pressure Column, umpan yang masuk juga akan mengalami pemisahan
dengan prinsip perbedaan titik didih: gas nitrogen di puncak kolom, waste gas di
tengah puncak kolom, gas yang kaya argon di bagian tengah bawah, dan oksigen di
dasar kolom. Oksigen di dasar kolom akan dialirkan ke dua tempat: yang pertama
39
ke Air Exchanger (E20) sebagai penukar panas, dan yang kedua ke tangki
tujuan untuk memisahkan oksigen cair dengan uap oksigen. Uap oksigen dengan
suhu -178oC langsung digunakan sebagai pendingin udara umpan pada Air
Exchanger (E20). Gas ini kemudian langsung dibuang ke atmosfer melalui Silencer.
Untuk yang kedua, oksigen dipompakan oleh LOX Process Pump (P10A/B) ke
nitrogen tak murni dari High Pressure Column, sehingga suhunya turun menjadi -
183oC, lalu langsung disimpan di Liquid Oxygen Storage Tank (R40). Oksigen cair
ini dialirkan ke tangki dengan debit 2000 Nm3/h dan kemurniannya mencapai
99,6 %.
Sebagian oksigen juga ada yang dilewatkan ke Liquid Oxygen Filter (T96)
untuk dihilangkan kandungan asetilen dan hidrokarbonnya. Lalu oksigen cair ini
kolom HP, kemudian dikembalikan ke dasar Low Pressure Column (K51) sebagai
refluks.
Argon dapat diperoleh dari bagian tengah Low Pressure Column (K51) melalui
proses rektifikasi. Namun, argon yang ada di bagian ini masih memiliki kandungan
oksigen yang amat tinggi, yaitu sebesar 88-90%. Selain itu, masih banyak
kandungan uap air yang terkandung di gas ini. Sehingga sebelum di simpan ke
40
tangki penyimpanan, argon harus dimurnikan terlebih dahulu melalui serangkaian
proses.
Gas yang kaya argon bertekanan 0,46 kg/cm2 dialirkan dari Low Pressure
Column (K51) menuju Argon Column (K55) dengan debit 2500 Nm3/h. Alat ini
memiliki prinsip kerja yang sama dengan kolom tekanan tinggi, yaitu pemisahan
dengan perbedaan titik didih. Crude argon akan terkumpul di bagian atas kolom,
mengingat titik didih argon (-185,9oC) lebih rendah dibandingkan titik didih
oksigen (-182,9oC). Sedangkan cairan yang kaya oksigen akan terkumpul di dasar
kolum. Crude argon ini akan didinginkan di dalam Argon Condensor (E75) dimana
sejumlah rich liquid dari High Column Pressure (K50) digunakan sebagai media
pendinginnya. Rich liquid ini juga akan dialirkan ke bagian tengah dari Low
Crude argon yang terbentuk di puncak Argon Column akan mencair di Argon
Condensor (E75) karena adanya pertukaran panas dengan rich liquid, lalu
dikembalikan ke kolom argon sebagai refluks. Sisa dari crude argon turun dari
Exchanger (E20) sehingga suhunya naik dari -187oC menjadi sekitar 22-27oC.
Selain itu kandungan oksigen yang terkandung di dalamnya juga sudah menurun
menjadi sekitar 2-3 %. Gas crude argon kemudian langsung dialirkan ke unit
41
Di unit pemurnian, gas crude argon masuk ke Suction Snubber (B70) lalu
masuk ke Argon Compressor (C70) untuk ditekan hingga mencapai 3,5 kg/cm2.
Suhu gas crude argon juga meningkat menjadi 40oC. Setelah ditambahkan hidrogen
sebanyak 2-5 Nm3/h, gas crude argon masuk ke Dust Filter (F70) untuk
menghilangkan debu-debu yang masih tersisa, lalu dialirkan ke Deoxo Tower (T71).
Deoxo Tower adalah tabung yang berisi katalis paladium yang berguna untuk
1
H2 + O2 → H2 O
2
Keluar dari Deoxo Tower, gas crude argon yang sudah dihilangkan argonnya
disebut sebagai deoxo argon. Deoxo argon ini akan didinginkan dalam beberapa
tahapan.
Deoxo argon dialirkan ke Air Cooler (V72) untuk didinginkan dengan udara,
sehingga suhunya turun menjadi 150oC. Lalu deoxo argon dialirkan ke Water
Cooler (H72) untuk didinginkan kembali dengan air sehingga suhunya turun
dimana deoxo argon didinginkan menggunakan media freon. Sesudah dari Freon
Cooler, kandungan air hasil kondensasi yang ada di deoxo argon dihilangkan
kembali di Water Separator (B73). Dari sini, deoxo argon ada yang dialirkan ke
42
Deoxo argon dengan suhu 17oC dan tekanan 3 kg/cm2 dialirkan ke Argon Dryer
(T78A/B) dengan debit 65 Nm3/h. Prinsip kerjanya mirip dengan Molecular Sieve
Tower (T18A/B), yaitu berupa tabung silinder yang berisi penyerap alumina gel
untuk menyerap uap air yang masih ada di deoxo argon, sehingga diharapkan deoxo
argon memiliki kandungan yang murni. Ada dua tower yang tersedia, dimana jika
salah satu tower digunakan, maka tower lainya direaktivasi menggunakan nitrogen.
(E66) dimana media pendinginnya adalah argon murni yang berasal dari Liquid
Argon Storage Tank (R70). Sekeluarnya dari alat ini suhu argon menurun dari 25oC
menjadi -179oC.
Argon yang keluar dari Argon Reboiler masuk ke bagian tengah Pure Argon
Column (K56) sebagai umpan dengan debit 65 Nm3/h. Alat ini merupakan tabung
silinder yang dilengkapi dengan sejumlah tray pemurni. Di kolom ini umpan argon
akan dipisahkan menjadi argon murni di dasar kolom dan waste gas di puncak
kolom. Kolom ini juga dilengkapi dengan Pure Argon Condensor (E76) di atasnya
yang berfungsi untuk mengembunkan argon sebagai refluks cairan dengan media
penukar panasnya berupa gas nitrogen tak murni yang berasal dari High Pressure
Column (K50).
dilewatkan ke Argon Reboiler (E66) terlebih dahulu sebagai media pendingin deoxo
argon yang berasal dari Deoxo Tower (T78A/B). Sementara waste gas ada yang
dialirkan kembali ke Low Pressure Column (K51) dan sisanya dibuang ke atmosfer
43
2.6 Pengemasan Produk
(Liquid Oxygen Nitrogen and Argon) ke Storage tank dan Pengisian Produk LONA
tank
Setelah oksigen cair, nitrogen cair, dan argon cair dihasilkan, maka
akan ditampung dalam storage tank. Laju alir yang dihasilkan untuk oksigen
cair sebesar 2000 Nm3/jam, nitrogen cair sebesar 1000 Nm3/jam, dan argon
dari bagian bawah Low Pressure Column dimana tekanan yang dihasilkan
tidak cukup kuat ( 0,64 kg/cm2 g ) untuk mengalirkan oksigen cair tersebut.
Hal ini juga untuk menghindari terjadinya penumpukan oksigen cair pada
storage tank tidak membutuhkan bantuan pompa karena nitrogen cair yang
dihasilkan dari High Pressure Column memiliki tekanan yang cukup kuat
yaitu sebesar 5,1 kg/cm2 g. Dengan tekanan 0,5-1 kg/cm2 g argon cair dapat
mengalir menuju ke storage tank karena laju alir yang dihasilkan tidaklah
sebagai berikut:
44
Tabel 2.5 Spesifikasi Tangki yang Digunakan AGI Kendal
1 2 Back
up
(gal)
Keterangan:
b. Pengisian Produk LONA (Liquid Oxygen Nitrogen and Argon) dari storage
gas dalam lorry tank dikeluarkan. Proses ini disebut sebagai venting. Untuk
mengetahui bahwa lorry tank sudah penuh adalah dengan keluarnya liquid
45
2.7 Distribusi Produk
Gas industri seperti oksigen, nitrogen, argon dan berbagai gas industri terkait
AGI tersebar di seluruh Indonesia dengan lebih dari 50 pabrik dan 100 stasiun
pengisian.
ke konsumen dan filling station yang ada. Istilah filling station digunakan karena
tempat tersebut tidak dapat mengolah langsung udara bebas menjadi gas yang
diinginkan, tetapi tujuan utamanya adalah sebagai tempat pengisian. Filling station
ini akan mengolah liquid (yang diproduksi pabrikan) menjadi gas. Di filling station,
gas-gas tersebut akan di kemas ke dalam tabung-tabung kecil yang beraneka macam
ukurannya.
46
8. Klaten (Filling Station O2 dan N2)
2.8 Utilitas
Utilitas adalah bagian yang penting dalam sebuah pabrik karena ia berfungsi
untuk menunjang kegiatan produksi di suatu industri. Di AGI Kendal sendiri unit
1. Penyediaan air
2. Penyediaan refrigerant
Air diambil dari sumur artesis yang berjumlah 3 buah sumur dengan kedalaman
sebagai berikut:
1. Kegiatan kebersihan, seperti untuk air di kamar mandi atau keran cuci tangan
47
Penyediaan cooling water mengambil dari sumur artetis dan kemudian
ditampung di bak Cooling Water Pool (UR1) yang digunakan sebagai raw water.
Namun, air untuk pendinginan di proses harus diberi beberapa perlakuan sebelum
untuk menghilangkan pengotor berupa zat organik maupun non-organik yang dapat
menyebabkan kerusakan pada alat proses seperti lumut, korosi, atau timbulnya
kerak.
Ketentuan air yang dapat digunakan sebagai air pendingin (cooling water)
Teisan sudah menetapkan standar untuk kualitas air pendingin yang dapat
diterapkan pada sistem air pendingin yang dipisahkan sepenuhnya dari aliran gas
48
Tabel 2.6 Kualitas Air Pendingin
Nama Nilai
Langelier indeks 0
Selain air pendingin, juga dibutuhkan air tambahan (make-up water) yang
dibutuhkan untuk menambah kapasitas air pendingin jika terjadi kehilangan air
ketika proses evaporative cooling sedang berlangsung. Syarat air tambahan adalah
49
Tabel 2.7 Kualitas Air Make-up (Tambahan)
Nama Nilai
Pengontrolan kualitas harus dilakukan untuk air pendingin, bukan air tambahan,
dengan water treatment yang sesuai. Hal ini perlu dilakukan jika kualitas air
pendingin diatas nilai yang ditunjukkan di tabel 5 atau kehilangan berat karena
50
Tabel 2.8 Kontrol kualitas air pendingin
Baja Karbon 10
Tembaga campuran 1
Karena air tanah di sekitar AGI Kendal memiliki tingkat kesadahan yang tinggi,
maka perlu dilakukan penambahan zat kimia (dosing) pada air di Cooling Water
Pool (UR1) agar kualitas air tersebut dapat memenuhi standar yang sudah
ditetapkan Teisan. Bahan kimia yang ditambahkan ada tiga jenis dengan jadwal
1. Nalco H-130M
penampungan setiap hari kecuali hari minggu: sebanyak 0,5 kg dari hari
Senin – Jumat dan sebanyak 0,35 kg untuk hari sabtu. Untuk Cooling Tower
Berfungsi sebagai anti korosi yang dituangkan ke dalam tong yang sudah
3. Nalco 2593
51
Berfungsi sebagai anti bakteri, yang ditambahkan langsung ke dalam bak
Cara kerja Cooling Tower (UE1) adalah sebagai berikut: air panas sisa proses
dari ASP dipompakan langsung ke puncak Cooling Tower, dimana air akan
Tower. Air juga akan didinginkan dengan adanya kontak dari udara luar yang
bergerak paksa dengan adanya kipas. Air langsung mengalir ke bak penampungan
Water Pump (UP 1,2,3) ke alat-alat yang membutuhkan air pendingin, yaitu:
Unit
Pada proses pendinginan, sebagian air akan terbuang langsung ke udara luar
karena blowdown yang disebabkan oleh pembuangan panas oleh kipas pada
Cooling Tower (UE1). Hal ini menyebabkan air yang masuk ke bak penampungan
akan berkurang. Untuk menutupi kekurangan air ini digunakan air tambahan (make-
52
2.8.2 Penyediaan Refrigerant
freon yaitu High Level Freon Cooler (H14) dan Low Level Freon Cooler (E32).
Karena freon tidak dihasilkan di dalam pabrik, maka untuk memperolehnya harus
dengan dibeli dari pihak luar. Kondisi operasi freon pada High Level Freon Cooler
(H14) adalah sebagai berikut: tekanan gas keluar 9-15 kg/cm2 , tekanan gas masuk
600 mmHg sampai 6 kg/cm2 , temperatur gas keluar 45-90oC, temperatur gas masuk
–50oC sampai 20oC. Sedangkan pada Low Level Freon Cooler (E32) tekanan gas
keluar 0,5 − 6 kg/cm2, tekanan gas masuk 600 mmHg sampai 4,5 kg/cm2,
temperatur gas keluar 55-70oC dan temperatur gas masuk −60oC sampai 20oC.
Sumber tenaga listrik utama di PT Samator adalah tenaga listrik sebesar 8600
KVA yang ditransmisikan dari gardu PLN Kendal khusus untuk konsumen pabrik
yaitu Polysindo, Aneka Gas Industri, dan Tensindo. Jadi seluruh kegiatan pabrik
maka kegiatan produksi akan berhenti. Produksi akan dimulai lagi saat aliran tinggi
kembali normal. Selain itu digunakan generator (genset) dengan kapasitas 180 KW
sebagai sumber arus cadangan (hanya dipakai untuk penerangan, pompa transfer
53
2. Tegangan Menengah : 3300 V, 50 Hz, 3 phase
7. Instrumentasi :
-220 VAC, 50 Hz
-220 VDC
-100 VDC
-24 VDC
udara bertekanan dari nitrogen back-up. Nitrogen cair yang keluar dari nitrogen
back-up diubah menjadi gas nitrogen melalui vaporizer ke dalam control panel
untuk menggerakkan alat-alat penunjuk dari control panel. Apabila plant sudah
mulai beroperasi maka suplai udara tekan digantikan oleh air kompressor untuk
masuk ke dalam aktuator akan menekan pegas dalam aktuator. Gerakan pegas
dalam actuator akan menyebabkan plug pada valve bergerak sehingga aliran pada
54
2.9 Spesifikasi Alat
Berupa kantung filter yang terbuat dari serat polyester untuk menahan debu
yang dapat menyebabkan kompresor udara terganggu, terletak di udara terbuka dan
udara :
Ini adalah penukar panas untuk kompresor udara (C10) tipe shell and tube.
55
d. Silincer (M10)
Ini adalah tabung silinder dari baja karbon yang dilengkapi dengan pipa baja
Ini adalah suatu pendingin untuk mendinginkan udara proses dan deoxo argon
sampai sekitar 17oC ( sekarang 8 oC), kompresor terdiri atas motor penggerak,
cooler kondenser, tandon, pemisah oli, pendingin oli, dan filter pengering.
Berupa tabung silinder yang dilengkapi dengan penangkap air di dalam tabung
untuk menyisihkan uap air dari udara proses dan dilengkapi dengan drain trap -
Keduannya berupa tabung silinder yang berisi penyerap molecular sieve dan
alumina gel untuk menghilangkan uap air dan karbon dioksida di udara proses dan
56
dengan bahan isolator (Alumina gel diletakkan dibagian bawah, pertama uap air
diserap oleh alumina gel dan karbon dioksida oleh molecular sieve)
waste gas reaktifasi atau udara untuk reaktifasi di penyerap. Alat ini dibuat oleh
Horii Dennetsu dengan kapasitas 100 Kw dengan listrik 380 v, 50 Hz, 3 phase.
Jenis : sentrifugal
Kelembaban relatif : 0%
57
Kompresor ini disambung dengan turbin ekspansi (D10)
Ini adalah turbin ekspansi satu tingkat untuk menghasilkan pendinginan yang
adalah:
kompresor nitrogen) sampai kurang lebih -40oC , kompresor terdiri dari motor
penggerak, cooler, kondenser, tandon, separator oli, pendingin oli, dan filter
pengering.
58
d. Recycle excharger (E30)
Excharger ini jenis penukar panas pelat sirip untuk mendinginkan recycle
nitrogen tekanan tinggi ( HP) oleh recycle nitrogen tekanan menengah ( MP)
Ini adalah penukar panas jenis pelat sirip untuk mendinginkan udara proses
yang masuk oleh kembalinya aliran produk seperti oksigen, nitrogen, dan waste gas.
Alat tersebut dibuat oleh Sumitomo Precision Co. dengan bahan dari Almunium.
Ini adalah tabung yang dilengkapi dengan sekumpulan tray ( baki ) pemurnian.
Udara umpan dipisahkan ke dalam nitrogen murni di bagian atas dan rich liquid
dibagian bawah dari kolom pemurnian. Shell-nya terbuat dari baja stainless dan tray
dari almunium
Kolom ini sejenis dalam desain dan konstruksi dengan kolom tekanan tinggi.
Gas umpan dan liquid reflux dari kolom tekanan tinggi dipisahkan ke dalam oksigen
murni di bagian bawah, waste gas di bagian atas dan nitrogen murni dibagian atas
59
- Main condenser ( E70)
Ini adalah penukar panas jenis pelat sirip yang dekat di kedua kolom pemurnian.
oksigen. Pembuat alat ini adalah Sumitomo Precision Co dengan bahan dari
almunium.
Exchanger ini sejenis dalam desain dan konstruksi dengan air exchanger
sebelumnya (E20). Rich liquid dari bagian bawah kolom tekanan tinggi didinginkan
oleh pertukaran panas dengan waste gas dari kolom tekanan rendah.
Exchanger ini sejenis dalam desain dan konstruksi dengan air exchanger
sebelumnya ( E20). Liquid nitrogen kotor dari bagian tengah kolom tegangan tinggi
Exchanger ini sejenis dalam desain dan konstruksi dengan air exchanger
sebelumnya (E20). Liquid nitrogen murni dari bagian atas kolom tekanan tinggi
didinginkan oleh penukar panas dengan gas nitrogen tekanan rendah dari bagian
Ini adalah penukar panas jenis shell ( selongsong) belintang tubing (pipa kecil).
Produk liquid nitrogen didinginkan oleh penukar panas dengan menguapnya liquid
60
nitrogen kotor dari kolom tekanan tinggi bagian tengah. Shell-nya terbuat dari
bahan baja stainless dan untuk tube nya terbuat dari tembaga.
Ini adalah penukar panas jenis shell and belitan tubin. Produk liquid oxygen
didinginkan oleh penukar panas dengan penguapan liquid nitrogen kotor dari kolom
tekanan tinggi bagian tengah. Shell-nya terbuat dari baja stainless dan tube-nya dari
tembaga.
Ini adalah tabung silinder yang berisi silica gel penyerap untuk menyerap
hidrokarbon di liquid oksigen untuk keselamatan. Lama operasi tersebut sekitar satu
bulan.
Ini adalah tabung silinder yang dilengkapi dengan penangkap dibagian dalam
tabung untuk menyisihkan uap liquid oksigen dari penguapan oksigen. Bila ada
percikan liquid oxygen masuk ke dalam air exchanger, oksigen hanya dapat
ini.
Kolom ini sejenis dalam desain dan konstruksi dengan kolom tekanan tinggi.
61
- Pengembun argon ( E75)
Ini penukar panas jenis pelat sirip yang diletakkan dibagian atas kolom argon
untuk mengembunkan crude argon oleh pertukaran panas dengan penguapan rich
liquid.
Ini adalah pompa sentrifugal yang menstransfer liquid oksigen dari kolom
Ini adalah tabung silinder untuk mengatur liquid temperatur rendah yang
dibuang
Ini adalah tabung silinder dari baja stainless yang di lengkapi dengan pipa baja
62
2.9.6 Unit Pembuatan Argon
tekanan discharge : 40 oC
Ini adalah tabung silinder dari baja karbon, digunakan untuk suction di
kompresor argon.
63
- Menara deoxo ( T71)
ini adalah tabung yang berisi katalis palladium untuk mengubah campuran
Ini adalah penukar panas jenis tubing bersirip untuk mendinginkan argon
Ini adalah penukar panas jenis shell and tube untuk mendinginkan argon
Berupa tabung silinder yang dilengkapi dengan penangkap air di dalam tabung
untuk menahan uap air yang terbentuk selama reaksi katalis dari argon, dan
Berupa tabung silinder yang berisi penyerap alumina gel untuk menyerap uap
air yang terbentuk oleh rekasi katalis di argon, dan disuplai secara lengkap dengan
64
- Pemanas reaktifasi argon ( H78)
Ini adalah tabung silinder yang dilengkapi dengan sekumpulan tray pemurni.
Argon umpan dipisahkan kedalam waste gas dibagian atas dan argon murni
dibagian bawah
Ini adalah penukar panas jenis shell and tube dan diletakkan dibagian atas
kolom argon murni untuk mengembunkan argon sebagai reflux liquid oleh
Ini adalah penukar panas jenis shell and tube dan diletakkan dekat dengan
bagian bawah kolom argon murni untuk menguapkan liquid argon oleh pertukaran
panas dengan argon umpan. Uap liquid argon digunakan sebagai gas penguap di
65
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari laporan kerja praktek tersebut ialah:
Nm3/jam, nitrogen cair sebesar 1000 Nm3/jam, dan argon cair sebesar 60
Nm3/jam.
4. Tahapan proses di unit Air Separation Plant (ASP) adalah: persiapan bahan
66
3.2 Saran
4. Perlu adanya pemanfaatan air demin yang lebih lanjut agar dapat
menguntungkan perusahaan.
5. Pemberian atap di area parkir supaya kendaraan terlindungi dari panas atau
hujan.
67
DAFTAR PUSTAKA
http://www.anekagas.com
Saiful, Kahfi., dan Yuwono, Tri Joko., “Buku Petunjuk Plant Pemisah Udara
Saleh, Farham H.M., “Neraca Massa dan Neraca Panas”, Aswaja Pressindo,
Sleman, 2015.
68
DIAGRAM ALIR PROSES LONA UNIT AIR SEPARATION PLANT (ASP)
PT. ANEKA GAS INDUSTRI TBK KENDAL
LAMPIRAN A-2
69
PENJELASAN DIAGRAM ALIR PROSES LONA UNIT AIR SEPARATION PLANT
PARAMETER
NO NAMA ALAT PRESSURE TEMP FLOW
(kg.f/cm2.G) (OC) (Nm3/h)
A AIR FILTER 10.000
B AIR COMPRESSOR 5,7 110 10.000
HIGH LEVEL FREON
C 5,4 17 10.000
REFRIGERANT
D MOLECULAR SIEVE COLUMN 5,3 22 – 27 10.000
E AIR EXCHANGER 5,2 -168 10.000
F HIGH PRESSURE COLUMN 5,1
G LOW PRESSURE COLUMN
(-178) –
H MAIN CONDENSER 5,1 1000
(-171)
I LIQUID OXYGEN FILTER 4.760
REFLUX RICH LIQUID
J1 5,2 -174 1330
SUBCOOLER
REFLUX NITROGEN
J2 5,1 -190 1700
SUBCOOLER
K LOX PROCESS PUMP
PARAMETER
NO NAMA ALAT PRESSURE TEMP FLOW
(kg.f/cm2.G) (OC) (Nm3/h)
PRODUCT LIQUID OXYGEN
L1 -183 2.000
SUBCOOLER
PRODUCT LIQUID NITROGEN
L2 -191 1.000
SUBCOOLER
M RECYCLE EXCHANGER 40,0 -167 5100
70
PARAMETER
NO NAMA ALAT PRESSURE TEMP FLOW
(kg.f/cm2.G) (OC) (Nm3/h)
W WATER SEPARATOR 3,0 17 65
X ARGON DRYER 3 25 65
Y ARGON REBOILER 2,7 -179 34
Z1 PURE ARGON COLUMN 0,5 – 2,7 170
Z2 PURE ARGON CONDENSER 0,4 40 – (-190)
71
DATA LOG SHEET PT. ANEKA GAS INDUSTRI KENDAL
LAMPIRAN B-3
LAMPIRAN B-4
72
73
74
75
LAMPIRAN-LAMPIRAN
76
LAMPIRAN A:
TUGAS KHUSUS
77
TUGAS KHUSUS
1. Tujuan
dan keluar dari beberapa unit proses yang ada di unit ASP (Air Separation Plant)
2. Dasar Teori
Neraca massa
Neraca massa adalah keseimbangan massa pada suatu sistem atau pemprosesan
baik pada masing masing pemrosesan maupun rangkaian pemroses, yang terdiri
dari massa masuk sistem,massa keluar sistem dan massa yang terakumulasi dalam
sistem. Proses yang terjadi yang berkaitan dengan neraca massa pada suatu sistem
dapat dipengaruhi oleh perubahan waktu ( unsteady – state ) , namun dapat juga
Hukum kekekalan massa menyatakan bahwa massa suatu zat tidak dapat
diciptakan atau dimusnahkan. Hal ini mengarah pada konsep bahan, bahwa bahan
dalam setiap proses adalah tetap. Jikapun terjadi perubahan, hal ini disebabkan
karena energi dan massa dapat saling bertukar, sehingga jumlah keduanya tetap
78
ΔE = ΔM . C2
Dimana :
Untuk mengetahui secara tepat komposisi umpan masuk dan bahan keluar
kuantitatif dari komposisi bahan masuk / keluar alat proses secara tepat dan
merupakan perhitungan dasar dari satuan operasi dan satuan proses. Pemakaian dan
Dalam reaksi kimia biasanya perubahan massa yang terjadi sangat kecil
mensyaratkan bahwa bahan yang masuk suatu proses akan terkumpul atau keluar
Dasar Perhitungan neraca massa dapat dibedakan menjadi dua tipe proses, yaitu :
79
Proses batch yaitu pemasukan bahan baku ke dalam proses yang dilakukan
setelah satu rangkaian proses selesai diambil hasilnya dan tergantung pada lamanya
waktu tinggal dalam suatu proses. Pada proses batch pengaruh waktu tidak
dimasukan dalam perhitungan, tetapi hanya umpan masuk dan produk keluar saja.
Proses kontinyu yaitu suatu proses yang berlangsung dimana bahan dimasukan
waktu tertentu, sedangkan bahan tinggal di dalam alat pada waktu tertentu pula.
Neraca massa umum dibedakan menjadi dua macam, yaitu neraca massa overall
berdasarkan atas satu komponen bahan masukan saja. Dimana berlaku persamaan
80
Komponen bahan masuk = komponen bahan keluar
jumlah tertentu dimana input atau reaktan dan output atau hasil reaksi sebagai dasar
perhitungan.
Sumber: log sheet tanggal 25 Oktober 2017, jam 10.00 WIB, Basis 1 jam operasi
9. BM Rata-rata = Xmol x BM
81
Argon = 0,009 x 39,94 = 0,360
= 427,407 kmol
82
Tabel 4.1 Komposisi udara kering
Komponen Udara %mol
Nitrogen 78
Oksigen 21
Argon 0,9
Karbon dioksida 0,1
= 85 %
Humidity (Hm)
= 414,958 Kmol
83
= 427,4069 kmol - 414,958 Kmol
= 12,4489 kmol
Komponen BM Kmol Kg
Oksigen 21 89,75544 2872,174
Nitrogen 78 333,3774 9334,566
Argon 0,9 3,846662 153,6357
karbon
dioksida 0,1 0,427407 18,8059
Air 18 12,4489 224,0802
Total 439,8558 12603,262
84
1. Perhitungan neraca massa di Air Compresor (C10)
KOMPRESSOR
UDARA
GA1=12603,2kg GA2=12603,2kg
O2=2872,174kg O2=2872,174kg
N2=9334,566kg N2=9334,566kg
Ar=153,636kg Ar=153,636kg
CO2=18,806kg CO2=18,806kg
H2O=224,080 H2O=224,080
Keterangan:
Input Output
Komponen Kmol Kg kmol kg
Oksigen 89,75544 2872,174 89,75544427 2872,174
Nitrogen 333,3774 9334,566 333,3773644 9334,566
Argon 3,846662 153,6357 3,846661897 153,6357
karbon
dioksida 0,427407 18,8059 0,427406877 18,8059
Air 12,4489 224,0802 12,4489 224,0802
Total 439,8558 12603,26 439,8557775 12603,26
85
2. Perhitungan neraca massa di High Level Freon Cooler (H14)
H2O(l)=67,224k
g
HIGH LEVEL
FREON COOLER
GA2=12603,26kg GA3=12536,038kg
O2=2872,174kg O2=2872,174kg
N2=9334,566kg N2=9334,566kg
Ar=153,636kg Ar=153,636kg
CO2=18,806kg CO2=18,806kg
H2O (g)=224,080kg H2O (g)= 156,856kg
Keterangan:
- GA3 adalah udara keluar dari High Level Freon Cooler dan masuk ke
= 3,7347 kmol
86
= 8,7142 kmol
Tabel 4.5 Neraca massa pada High Level Freon Cooler (H14)
Input Output
komponen
Kmol Kg Kmol Kg
oksigen 89,75544 2872,174 89,75544427 2872,174
nitrogen 333,3774 9334,566 333,3773644 9334,566
argon 3,846662 153,6357 3,846661897 153,6357
karbon
0,427407 18,8059 0,427406877 18,8059
dioksida
air (gas) 12,4489 224,0802 8,7142 156,8556
air (cair) 0 0 3,7347 67,2246
Total 439,8558 12603,26 439,8557775 12603,26
CO2 =18,806kg
H2O(l) = 156,856kg
MOLECULAR
SIEVE TOWER
GAin=12536,038kg GAout= 12360,376kg
O2=2872,174kg O2=2872,174kg
N2=9334,566kg N2=9334,566kg
Ar=153,636kg Ar=153,636kg
CO2=18,806kg
H2O (g)= 156,856kg
Keterangan:
Air dan karbon dikosida diadsorbsi di Molecular Sieve Tower. Molecular sieve
bertugas untuk menjerap karbon dioksida, sementara alumina gel menjerap air.
87
Tabel 4.6 Neraca massa pada Molecular Sieve Tower (T18 A&B)
Input Output
komponen Kmol kg Kmol Kg
oksigen 89,75544 2872,174 89,75544427 2872,174
nitrogen 333,3774 9334,566 333,3773644 9334,566
argon 3,846662 153,6357 3,846661897 153,6357
karbon
0,427407 18,8059
dioksida 0,427406877 18,8059
air (gas) 8,7142 156,8556 0 0
air (cair) 0 0 8,7142 156,8556
total 436,1211 12536,04 436,1210775 12536,04
GA = 12360,3757 kg Column
N2 = 9334,556 kg
O2 = 2872,160 kg GN2 = 1697,607 kg
Ar = 153,609 kg N2 = 1680,644 kg
O2 = 16,992 kg
LA = 13359,925 kg
N2 = 8015,952kg
O2 = 5143,584 kg
Ar = 200,378 kg
Keterangan: mulai terjadi proses pemisahan udara
88
Input:
- GA Input
Komposisi dalam GA
- LN2 input
Flow = 2996 m3
Massa = 3747,996 kg
= 560,835 kmol
= 467,234 kmol
89
Output:
- LN2 output
Flow = 840 m3
Komposisi 100% N2
- GN2 Output
Flow = 1357 m3
- LA Output
Massa = 13359,845 kg
90
Tabel 4.7 Neraca massa pada High Pressure Column (K50)
Input Output
komponen Kmol kg kmol Kg
GA:
Nitrogen 333,377 9334,556
Oksigen 89,755 2872,160
Argon 3,846 153,609
LA:
Nitrogen 369,681 10351,068
Oksigen 89,224 2855,168
Argon 3,846 153,60924
LN2:
Nitrogen 133,857 3747,996 37,530 1050,840
GN2:
Nitrogen 60,023 1680,644
Oksigen 0,531 16,992
560,835 16108,321 560,835 16108,321
91
5. Perhitungan neraca massa pada Low Pressure Column (K51)
GA
N2 = 3108,149 kg GN2 = 7079,409 kg
O2 = 36,247 kg
Ar = 90,481 kg
LN2 = 3537,836 kg LA
Low N2 = 10351,068 kg
GO2
Pressure O2 = 2855,168 kg
N2 = 9071,489 kg
Column Ar = 153,609 kg
O2 = 10788,166
kg
Ar = 395,87 kg LA (K55)
WN N2 = 3159,332 kg
N2 = 4005,487 kg O2 = 36,582 kg
O2 = 44,641kg Ar = 59,357 kg
Ar = 8,116 kg
LO2 input
O2 = 10822,622 kg
Ar = 109,319 kg
LO2 output
O2 = 2917,812 kg
Ar = 8,78 kg
Keterangan:
92
Perhitungan
Input
- LA
Komponen Kmol Kg
Nitrogen 369,681 10351,068
Oksigen 89,224 2855,168
Argon 3,846 153,60924
Total 462,751 13359,845
- GA input
Komponen Kg Kmol
Nitrogen 3108,149 111,0053
Oksigen 36,247 1,132719
Argon 90,481 2,265423
Total 3234,877 114,403
- LN2 input
Massa = 3537,836 kg
- LO2 input
Flow = 7650,064 m3
Kandungan O2 = 99%
Kandungan Ar = 1 %
93
Komponen Kg Kmol
Oksigen 10822,622 338,2069
Argon 109,319 2,737081
Total 10931,941 340,944
Output
- GO2 output
Flow = 14174,615 m3
Komponen Kg Kmol
Nitrogen 9071,489 323,98175
Oksigen 10788,166 337,1301875
Argon 395,87 9,911617426
Total 20255,525 671,024
- LO2 produk
Flow = 2048 m3
Komponen Kg Kmol
Oksigen 2917,812 91,182
Argon 8,780 0,220
Total 2926,592 91,402
94
- Waste nitrogen (WN)
Flow = 3244 m3
Komponen Kg Kmol
Nitrogen 4005,487 143,053
Oksigen 44,641 1,395
Argon 8,116 0,203
Total 4058,244 144,651
- GN2
Flow = 5659 m3
Massa = 7079,409 kg
95
Tabel 4.8 Neraca massa pada Low Pressure Column (K51)
Input Output
komponen Kmol kg Kmol Kg
LA:
nitrogen 369,681 10351,07
oksigen 89,224 2855,168
Argon 3,846 153,6092
LA (K55):
nitrogen 112,833 3159,332
oksigen 1,143 36,582
Argon 1,4862 59,357
GA:
nitrogen 111,0053 3108,149
oksigen 1,132719 36,247
argon 2,265423 90,481
LN2:
nitrogen 126,3513 3537,836
LO2:
oksigen 338,2069 10822,62 91,182 2917,812
Argon 2,737081 109,319 0,22 8,78
GO2:
nitrogen 323,9818 9071,489
oksigen 337,1302 10788,17
Argon 9,911617 395,87
WN:
Nitrogen 143,053 4005,487
Oksigen 1,395 44,641
Argon 0,203 8,116
GN2:
nitrogen 252,836 7079,409
Total 1159,912 34319,77 1159,913 34319,77
96
6. Perhitungan neraca massa pada Argon Column (K55)
GA = 3234,860kg
N2 = 3108,140 kg
LA in = 6509,991kg O2 = 36,256 kg
N2 = 6267,541 kg Ar = 90,464kg
O2 = 74,283 kg
Ar = 168,167 kg
Cr. Ar = 99,904 kg
Argon
N2 = 1,449 kg
LA out = 3255,251 kg Column
O2 = 0,050 kg
Ar = 98,405 kg
GO2 = 5081,524 kg
N2 = 1,372 kg LO2 = 5001,500 kg
O2 = 4676,403 kg
O2 = 4675,002 kg
Ar = 325,097 kg
Ar = 405,15 kg
Keterangan:
Pada Argon Column dipisahkan antara oksigen dengan argon dengan umpan gas
Perhitungan
Input
- LA input
Massa = 6509,991kg
97
Massa N2 = 0,05 x 6509,991 kg = 6267,541 kg
Komponen Kg Kmol
Nitrogen 6267,541 223,841
Oksigen 74,283 2,321
Argon 168,167 4,210
Total 6509,991 230,373
- GO2 input
Komponen Kg Kmol
Nitrogen 1,372 0,049
Oksigen 4675,002 146,094
Argon 405,15 10,144
Total 5081,524 156,287
Output
- Cr.Ar
98
Flow = 56 m3
Komponen Kg Kmol
Nitrogen 1,449 0,052
Oksigen 0,050 0,0016
Argon 98,405 2,464
Total 99,904 2,518
- GA output
Massa = 3234,860 kg
Komponen Kg Kmol
Nitrogen 3108,140 111,005
Oksigen 36,256 1,133
Argon 90,464 2,265
Total 3234,860 114,403
- LO2 output
Flow = 3500 m3
Massa = 5001,500 kg
Komponen Kg Kmol
Oksigen 4676,403 146,138
Argon 325,097 325,097
Total 5001,500 154,277
- LA output
99
Massa = 3255,251 kg
Komponen Kg Kmol
Nitrogen 3159,324 112,833
Oksigen 36,576 1,143
Argon 59,35084 1,486
Total 3255,25084 115,462
Input Output
komponen kmol kg Kmol kg
LA:
Nitrogen 223,841 6267,541 112,833 3159,324
Oksigen 2,321 74,283 1,143 36,576
Argon 4,210 168,167 1,486 59,351
GO2:
Nitrogen 0,049 1,372
Oksigen 146,094 4675,002
Argon 10,144 405,150
Crude argon:
Nitrogen 0,052 1,449
Oksigen 0,002 0,050
Argon 2,464 98,405
GA:
Nitrogen 111,005 3108,140
Oksigen 1,133 36,256
Argon 2,265 90,464
LO2:
Oksigen 146,138 4676,403
Argon 8,140 325,097
Total 386,659 11591,515 386,659 11591,515
100
7. Perhitungan neraca massa pada Deoxo Tower (T71)
H2 input = 0,071 kg
Deoxo Tower
Cr.Ar = 99,904 kg Cr.Ar = 99,854 kg
N2 = 1,449 kg N2 = 1,449 kg
O2 = 0,050 kg Ar = 98,405 kg
Ar = 98,405 kg
H2O = 0,121 kg
Keterangan:
101
Perhitungan
Input
- Crude Argon
Komponen Kg Kmol
Nitrogen 1,449 0,052
Oksigen 0,050 0,0016
Argon 98,405 2,464
Total 99,904 2,518
- H2 input
Flow = 1 m3
Output
Komponen Kg Kmol
Nitrogen 1,449 0,052
Argon 98,405 2,464
Total 99,854 2,516
- Air (H2O)
Massa air merupakan hasil dari reaksi antara oksigen dan hidrogen
102
Mol air = 0,037 kmol
Input Output
Komponen kmol Kg kmol Kg
Cr.Ar:
Nitrogen 0,052 1,449 0,052 1,449
Oksigen 0,002 0,050
Argon 2,464 98,405 2,464 98,405
H2:
Hidrogen 0,0355 0,071
H2O:
Air 0,037 0,121
Total 2,553 99,975 2,553 99,975
Pure Argon
Column
Cr. Ar = 99,854 kg Liq. Ar = 95,499 kg
Gas Buang =
4,355 kg
Keterangan:
- Proses pemurnian argon terjadi di Pure Argon Column
- Produk argon cair masuk ke tangki produk, sedangkan gas buang akan
langsung dikeluarkan ke udara bebas.
103
Perhitungan
Input
- Crude Argon
Komponen Kg Kmol
Nitrogen 1,449 0,052
Argon 98,405 2,464
Total 99,854 2,516
Output
- Gas buang
Flow = 3,481 m3
Massa = 3,481 m3 x 1,251 kg/m3 = 4,355 kg
Massa N2 = 0,332 x 4,355 kg = 1,449 kg
Massa Ar = 4,355 kg - 1,449 kg = 2,906 kg
Komponen Kg Kmol
Nitrogen 1,449 0,052
Argon 2,906 0,073
Total 4,355 0,125
104
Tabel 4.11 Neraca massa pada Pure Argon Column (K56)
Input Output
komponen
kmol Kg kmol kg
Cr.Ar:
nitrogen 0,052 1,449
Argon 2,464 98,405
Liq. Ar:
Argon 2,391 95,499
Gas buang:
nitrogen 0,052 1,449
Argon 0,073 2,906
Total 2,516 99,854 2,516 99,854
105
Lanjutan tabel 4.12
High Pressure
Column
GA 12360,3757 0
LA 0 13359,925
LN2 3747,996 1050,84
GN2 0 1697,607
Total 16108,3717 16108,372
Argon Column
LA 6509,991 3255,251
GO2 5081,524 0
LO2 0 5001,5
Cr.Ar 0 99,904
GA 0 3234,86
total 11591,515 11591,515
106
Lanjutan Tabel 4.12
Pada perhitungan neraca massa di atas dengan sumber dari log sheet
perusahaan pada tanggal 25 Oktober 2017 dengan waktu pengambilan jam 10.00
WIB dan basis 1 jam operasi didapatkan massa yang masuk pada alat kompressor
sama dengan massa yang keluar dengan umpan sebesar 12603,26 kg. Pada neraca
massa alat High Level Freon Cooler didapatkan hasil yang serupa jumlahnya
dengan alat kompressor, dengan perbedaannya terletak pada komposisi jumlah air
pada fase cair dimana semula tidak ada menjadi 67,2246 kg ketika keluar.
Perlu diketahui bahwa air dan karbon dioksida diadsorbsi di Molecular Sieve
sementara alumina gel menjerap air. Pada High Pressure Column terdapat 5 arus
massa dimana 2 arus massa input dan 3 arus massa output dengan jumlah massa
107
total input dan output yang di dapat yaitu sebesar 16108,321 kg. Untuk Low
Pressure Column arus massa masuk sebanyak 5 arus massa dan arus keluar dari
Pada Argon Column dipisahkan antara oksigen dan argon dengan umpan gas
oksigen kaya argon dari Low Pressure Column dan didapat hasil perhitungan
jumlah massa masuk dan keluarnya yaitu 11591,515 kg. Dan untuk perhitungan
neraca massa pada Deoxo Tower dan Pure Argon Column di dapatkan hasilnya
4. Simpulan
99,854 kg
108
LAMPIRAN B:
SURAT
KETERANGAN
TELAH SELESAI KP
DARI INSTITUSI
109
110
LAMPIRAN C:
AGENDA KEGIATAN
KERJA PRAKTEK
111
112
113
LAMPIRAN D:
KARTU
KONSULTASI
BIMBINGAN KERJA
PRAKTEK
114
115