Anda di halaman 1dari 7

JOBSHEET PRAKTIKUM

HEMATOLOGI II

Disusun oleh :

1. Ades Relijen
2. Bediah
3. Esti Aprillita
4. Nabilah Nada F
5. Maharani
6. Sheny Novtarida

Teknologi Laboratorium Medik

Tingkat II B

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU


PRODI DIII ANALIS KESEHATAN
T.A 2017/2018
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU Kode/No : HO-T/UPM/06
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
Tgl :
STANDAR PROSES Revisi :
JOB SHEET Halaman :

 Nama Keterampilan : Pemeriksaan Kelainan Morfologi Eritrosit


 Unit (Nama Mata kuliah) : HEMATOLOGI II
 Dosen : 1. Sunita RS,SKM,M.Sc
2. Tedy Febriyanto,SST,M.Bmd
3. Halimatussa’diah, SKM, MKM
 Tujuan Pembelajaran :
Mahasiswa diharapkan dapat menyiapkan bahan/
peralatan secara lengkap yang dibutuhkan untuk
melakukan Pemeriksaan Kelainan Eritrosit
 Sumber Kepustakaan :
Aditya,A dkk .2017.catatanpraktikumlaboran.El-
Markazi:Bengkulu
 Petunjuk :
1. Baca dan pahami petunjuk lembar kerja yang tersedia
2. Siapkan alat dan perlengkapan yang diperlukan
3. Ikuti petunjuk dosen/instruktur
4. Laporkan hasil kerja setelah selesai latihan
 Keselamatan Kerja :
1. Pusatkan perhatian pada proses tindakan
2. Sebelum melakukan prosedur letakkan peralatan
pada tempat yang terjangkau
3. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
4. Perhatikan teknik pembuatan dan pewarnaan sediaan
darah
 Peralatan/Perlengkapan :
Alat dan bahan :
 Objek glass
 Pipet tetes
 Bunsen
 Kapas alkohol
 Spuit
 Tourniquet
 Plaster
 Tabung vacum
 Rak pewarnaan
 Giemsa
 Metanol
 Tissue
 Mikroskop
 Darah vena

 ProsedurPelaksanaan :
a. Persiapan:
Memakai alat perlindungan diri lengkap (jas lab, masker dan handscoon)
b. Pelaksanaan :
No Langkah Kerja Gambar
1 Siapkan alat dan bahan yang diperlukan

2 Ambil darah pasien secukupnya

3 Bersihkan dan keringkan objek glass

4 Teteskan sampel kira-kira 2 cm dari salah satu


pinggirnya atau kira-kira ½ cm dari tempat
menuliskan label identitas pasien
5 Perhatikan besar tetesan, ideal untuk apusan
darah sepanjang 3cm. Bersihkan dan keringkan
objek glass lalu tempel kan kaca pendorong
membentuk sudut 30-40 derajat. Kemudian
geser kaca pendorong kebelakang sehingga
menyentuh tetesan. Tetesan akan melebar di
sepanjang pinggir kaca pendorong lalu segera
di dorong kedepan dengan cepat dan tekanan
yang cukup
6 Fiksasi preparat dengan etanol, dengan cara
mencelupkan atau menggenangi selama lima
menit

7 Keringkan peparat dalam suhu kamar

8 Letakkan sediaan pada rak tabung. Genangi


dengan pewarnaan giemsa. Ratakan pewarnaan
sehingga seluruh permukaan preparat
tergenangi. Diamkan selama 15-20 menit

9 Bilas dengan air mengalir. Dengan cara


teteskan air sedikit demi sedikit dengan cara
menggenang

10 Keringkan di suhu ruangan

11. Lakukan pengamatan di mikroskop perbesaran


10x, lalu dilanjutkan ke perbesaran 100x yang
sebelumnya telah diteteskan imersi oil
12. Diamati kelainan warna, ukuran, dan bentuk
eritrosit yang ada
Hasil :

Nama Bentuk/warna Ciri-ciri


Ovalosit Bentuk sangat bervariasi seperti
oval, pensil dan cerutu dengan
konsentrasi Hb umumnya tidak
menunjukkan hipokromik. Hb
berkumpil pada kedua kutub sel.
Ditemukan pada:
– Elliptositosis herediter ( 90
– 95% eritrosit berbentuk ellips)
– Anemia megaloblastik dan
anemia hipokromik (gambaran
elliptosit tidak > 10 %)
– Elliptositosis dapat
menyolok pada mielosklerosis

Eliptosit o Eritrosit berbentuk oval


(ovalosyt) atau lonjong (pensil
cell/sel cerutu)
o Osmotic fragility meningkat
o Distribusi cholesterol dalam
membrane akumulasi
o Cholesterol dipinggir
Burr cell o Eritrosit dengan tonjolan
sitoplasma yang tumpul teratur
o Akibat dari passage through
fibrin network

Howell-Jolly o Eritrosit mengandung cincin


Cabot
Bodies
o Pe yebab kegagalan
eritopoiesis
o Terbentuk dari kumparan
mitosis
o Artefak akibat kerusakan
protein

Pappenheimer o Eritrosit dengan granula besi


(ferritin agregate)
Bodies
o Disebut juga Siderosit
o Ditemukan pada anemi
hemolitik, infeksi, Splenectomy

Akantosit o Eritrosit dengan tonjolan


sitoplasma yang runcing
o Tonjolan tidak teratur
o Akibat defisiensilow-dencity
betha Lipoprotein
Teardrop Cell Eritrosit memperlihatkan tonjolan
plasma yang mirip ekor sehingga
seperti tetes air mata atau buah
pir. Ditemukan pada:
– Anemia megaloblastik
– Myelofibrosis
– Hemopoesis ekstramedullar
– Kadang-kadang pada talasemia

Cincin Cabot Merupakan sisa dari membrane inti,


warna biru keunguan, bentuk cincin
angka ‘8’. Terdapat dalam
sitoplasma. Ditemukan pada:
– Talasemia
– Anemia pernisiosa
– Anemia hemolitik
– Keracunan timah
– Pasca splenektomi
– Anemia megaloblastik

c. Evaluasi :
1. Mengapa pada saat di mikroskop, lensa objektif harus diarahkan keperbesaran
10x?
2. Bagaimana kriteria sediaan apusan darah yang baik?

Ka. Prodi DIII Analis Kesehatan Koordinator Mata Kuliah

Sunita RS, S.KM, M.Sc Tedy Febriyanto, S.ST., M. Bmd


NIP. 197411191995032002 NIP.198302202008041002

Ketua Jurusan Analis Kesehatan

Ns. Leni Marlina, S.Kep., M.Sc


NIP. 197502271997032001

Anda mungkin juga menyukai