Anda di halaman 1dari 44

10/25/2017

Kimia Organik
• Lebih dari sejuta senyawa terdiri dari gabungan karbon
dengan hidrogen, oksigen, nitrogen, atau beberapa unsur
lainnya ini merupakan bagian dari kimia organik.
• Unsur karbon sangat istimewa karena memiliki
k
kemampuan untuk
t k mengadakan
d k ik t
ikatan k
kovalen
l yang kuat
k t
dengan sesamanya.
• Atom-atom karbon dapat membentuk rantai lurus,
bercabang atau bentuk cincin
• Pada mulanya kimia organik hanya melibatkan senyawa
yang diturunkan dari makhluk hidup.
• Makhluk hidup dianggap mempunyai 'tenagatenaga gaib
gaib' (('vital
vital
force') yang diperlukan dalam sintesis senyawa-senyawa
tersebut. Pada tahun 1828, seorang kimiawan bangsa
Jerman, Friedrich Wohler memanaskan amonium sianat,
berasal dari senyawa anorganik, dan diperoleh senyawa
urea.
1

KOCN + NHCN Æ KCl + NH4OCN


NH4OCN ----------> H2NCONH2

amonium sianat urea


Urea yang diperolehnya dengan cara ini identik dengan urea yang
diisolasi dari air seni.

6-1 Bentuk Senyawa Organik


• Hidrokarbon paling sederhana ialah metana, CH4.
• Berikut ini adalah cara menggambarkan molekul metana melalui
tiga cara.

1
10/25/2017

• Pada molekul CH4, keempat atom H adalah ekivalen.


• Jaraknya dari atom C sama dan mereka menempel pada atom
karbon melalui ikatan kovalen yang setara kekuatannya.
• Sudut di antara dua ikatan C-H ialah 109o28'.

Gambar 26-1 Gambaran struktur dari molekul

GAMBAR 26 – 2 Penggambaran beberapa hidrokarbon

(a) Rumus struktur (b) Rumus singkat (c) Model bola-dan-


tongkat (d) Model pengisi-ruang
4

2
10/25/2017

• Keisomeran Kerangka. Dari Gambar 26-2 terlihat adanya dua macam


penyusunan hidrokarbon dengan empat karbon dan sepuluh atom
hidrogen. Ternyata dua senyawa berbeda dengan rumus C4H10. Salah
satunya dinamakan butana, yang lain dinamakan isobutana. Senyawa-
senyawa yang rumus molekulnya sama tetapi berbeda strukturnya
dinamakan isomer-isomer.
• Untuk rantai karbon yang lebih panjang diberikan nama-nama yang
dapat mencerminkan panjangnya rantai karbon dalam rantai.
• Nama yang diberikan berakhiran "ana".
• Beberapa senyawa berantai cabang sering diberi awalan "iso". Deret
hidrokarbon diawali dengan metana dan sesudah senyawa dengan
empat atom karbon, dilanjutkan dengan : pentana (C5H12), heksana
(C6H14), heptana (C7H16), oktana (C8Hl8), nonana (C9H20 ), dan dekana
(C10H22).
• Terdapat 18 :isomer untuk oktana, 35 untuk nonana, 75 untuk dekana,
dan seterusnya

Contoh 26-1. Tuliskan rumus strukur untuk semua kemungkinan


isomer heksana, C6H14.
Jawaban.
C– C C–C–C
| | | dan seterusnya
C–C–C–C–C–C C–C C–C C–C–C
Kita mulai dengan satu rantai molekul panjang,

C-C-C-C-C-C (1)
• Berikutnya kita cari kemungkinan yang melibatkan rantai dengan
lima karbon dan satu karbon sebagai rantai samping,
• Hanya ada dua kemungkinan.

3
10/25/2017

C C C C C
| | | | |
C-C-C-C-C C-C-C-C-C C-C-C-C C–C–C–C
(2) (3) (4) |
C
(5)
Dapatkah anda lihat bahwa kedua struktur ini identik dengan (5) ?
C
|
C C
| |
C–C–C–C C–C–C
| |
C C
• Semua
S kkemungkinan
ki kkerangka
k kkarbon
b llaini tternyata
t id
identik
tik d
dengan
yang telah dikemukakan.
• Jumlah isomer heksana adalah 5.

Tatanama.
• Pada awal sejarah kimia organik, kimiawan memberikan nama-
nama tersendiri untuk senyawa barunya.
• Seringkali nama-nama tersebut berasal dari sumber atau sifat
tertentu dari senyawa tersebut, contohnya asam sitrat ditemukan
pada buah sitrun (limau),
(limau) asam urat ditemukan pada urine; asam
format terdapat pada semut (dari bahasa Latin, semut = formica);
dan morfin merangsang tidur (dari Morpheus, Tuhan tidur bagi
bangsa Yunani kuno).
• Salah satu sistem yang disarankan ialah International Union of
Pure and Applied Chemistry (IUPAC atau IUC).
• Beberapa aturan penting dalam tatanama hidrokarbon (CnH2n+2)
menurut kaidah ini ialah

4
10/25/2017

Nama keluarga hidrokarbon jenuh adalah alkana


• Pilihlah rantai karbon terpanjang dalam molekul Dan gunakan
nama hidrokarbon tersebut sebagai nama dasar.
• Setiap cabang dari rantai utama ini dianggap sebagai substituen
yang diturunkan dari hidrokarbon lain.
• Untuk substituen tersebut, akhiran dari nama dasarnya berubah
dari "ana"
ana menjadi "il"
il
• Nomorilah atom karbon pada rantai utama, sehingga substituen
mendapatkan nomor yang paling rendah.
• Setiap substituen mempunyai nama dan nomor. Untuk substituen-
substituen yang identik, gunakan di, tri, tetra, dan seterusnya,
serta ulangi nomor-nomornya.
• Nomor dipisahkan satu sama lain dengan koma dan dari huruf
dengan tanda garis.
• Susunlah substituen secara abjad menurut namanya, tanpa
memperhatikan nomor atau kerumitannya.
• Jika terdapat lebih dari satu rantai yang panjangnya sama, berilah
satu nama sehingga terdapat jumlah rantai samping yang
maksimum.

• Untuk menerapkan aturan ke-3, substituen hidrokarbon atau gugus


alkil diberi nama sebagai berikut. H
CH3 – CH3CH2 – CH3CH2CH2 – CH3CCH3
|
metil etil propil isopropil
(juga dinamakan n-propil
atau
t normall propil)
il)
CH3 CH3
| |
CH3CH2CH2CH2 – CH3CHCH2 – CH3CHCH2CH3 CH3CCH3
| |
butil isobutil s-butil t-butil
(atau n-butil) (sec-butil atau (tert-butil atau
sekunder butil) tersier butil)

10

5
10/25/2017

Contoh 26-2. Berikan nama-nama IUPAC untuk senyawa berikut :


CH3 CH3 CH3
| | |
(a) CH3–C–CH2– CH–CH3 (b) CH3-CH2-CH-CH2
1 l2 3 4 5 1 2 3 4|
CH3 5 CH3
|
6CH3
Jawaban.
a. Nama yang benar ialah 2,2,4-trimetilpentana
Jika atom karbon pada struktur (a) dinomori dari kanan ke kiri,
nama yang diperoleh ialah 2,4,4-trimetilpentana. Ini bukanlah
nama yang benar, karena tidak menggunakan nomor-nomor
terkecil
terkecil.
b. Panjang rantai utama adalah enam bukan empat. Gugus metil
berada pada atom karbon ketiga. Nama yang benar adalah 3-
metilheksana

11

Contoh 26-3. Tuliskan rumus struktur dan rumus singkat untuk


senyawa berikut ini (a) 4-t-butil-2-metilheptana; (b) 2,6-dimetil-3-
etilheptana.
Jawaban
a. Gugus substituen t-butil menempel pada atom C keempat pada
rantai dengan tujuh kar-bon. Gugus metil menempel pada atom C
kedua.
CH3
|
CH3 H3C–C–CH3
| |
H3C-CH-CH2 -CH-CH2-CH2-CH3
Atau
(CH3)2CHCH2CH[C(CH3)3]CH2CH2CH3
(rumus singkat)
Untuk menyusun gugus substituen secara abjad sebagaimana
disyaratkan pada kaidah 7, lambang n, s, dan t tidak digunakan.
Sehingga butil (sekalipun t-butil) mendahului metil dalam
penamaan struktur (a).
12

6
10/25/2017

b. Gugus metil terdapat pada atom kedua dan keenam dan gugus
etil pada atom ketiga.
CH3
|
CH3 CH3 CH3
| | |
HC-CH-CH-CH2–CH2-CH2 -CH3
Atau (CH3)2CHCH (C2H5) CH2CH2CH(CH3)2
(rumus singkat)
Ternyata struktur (b) dapat juga dinamai 5-isopropil-2-metilheptana.
Namun tidak demikian karena hanya melibatkan dua rantai
samping, bukan tiga (lihat kaidah 8).

13

Keisomeran Kedudukan.
• Bermacam-macam atom atau gugus atom dapat merupakan
substituen pada rantai karbon. Ketiga monobromopentana
mempunyai isomer. Karena perbedaannya terletak pada kedudukan
atom brom pada rantai karbon, mereka dinamakan keisomeran
kedudukan.
CH3CH2CH2CH2CH2Br CH3CH2CH2 CHCH3 CH3CH2CHCH2CH3
| |
Br Br
1-bromopentana 2-bromopentana 3-bromopentana

Contoh 26-4. Berikan semua kemungkinan isomer untuk C4H9Cl.


Jawaban. Terdapat dua kemungkinan untuk n-butana (struktur 1 dan 2)
dan dua berdasarkan isobutana (struktur 3 dan 4),
Cl CH3 CH3
| | |
CH3CH2CH2CH2Cl CH3CH2CH CH3 CH3CHCH2CI CH3CCH3
|
Cl
(1) (2) (3) (4)

14

7
10/25/2017

• Gugus Fungsi. Unsur selain karbon dan hidrogen dalam senyawa


organik memberikan kekhasan bagi sekelompok senyawa tersebut.
• Dalam beberapa kasus, pengelompokkan ini terjadi karena
beberapa atom H digantikan, atau kadang-kadang atom C-nya
sendiri.
• Pengelompokkan atom-atom ini dinamakan gugus fungsi (functional
group),
g p), dan molekul selebihnya
y dilambang-kan
g dengan
g R.
• Tabel 26-1 memuat beberapa gugus fungsi yang sering dijumpai.

15

Contoh 26-5. Dengan menggunakan keterangan dari Tabel 1 nama


untuk senyawa (CH3 )2CHOCH2CH2CH3.
Jawaban. Mula-mula kita ubah rumus singkat ini menjadi rumus
struktur.
atau dari mana saja, diberikan
H
|
H H–C–H H H H
| | | | |
H-C C–O–C–C–C–H
| | | | |
H H H H H
Adanya gugus C-O-C menyatakan bahwa ini adalah suatu eter. Gugus
di sebelah kiri adalah isopropil, di sebelah kanan adalah n-propil
atau propil saja. Senyawa ini disebut isopropil propil eter.

16

8
10/25/2017

TABEL 26-1 Beberapa golongan senyawa organik

17

26 2 Alkana
26-2
• Dalam senyawa ini, ikatan-ikatannya dikatakan jenuh; alkana
dikenal sebagai hidrokarbon jenuh.
• Alkana dimulai dari metana, CH4 (menyusun tebih dari 90% dari gas
alam), sampai ke molekul yang terdiri dari 50 atom karbon (terdapat
dalam minyak bumi).
• Setiap alkana berbeda dari yang lainnya berdasarkan gugus
metilena, -CH2. Perbedaan unit ini secara tetap membentuk suatu
deret homolog (homologous series).
• Tabel 26-2, yang menunjukkan bahwa makin bercabang rantai
karbon, makin rendah titik didihnya.

18

9
10/25/2017

TABEL 26-2 Titik didih beberapa isomer alkana

• Struktur Cincin. Alkana dalam bentuk rantai mempunyai rumus


CnH2n+2 dan dinamakan alifatik.
• Alkana juga dapat berbentuk cincin atau siklik yang dinamakan
struktur alisiklik.
• Cincin-cincin ini dapat digambarkan sebagai hasil
penggabungan kedua ujung rantai alifatik dengan melepaskan
masing-masing satu atom hidrogen dari ujungnya.
• Senyawa alisiklik sederhana mempunyai rumus C2H2n
• Penamaan senyawa alisiklik mengikuti aturan yang diutarakan
pada bagian terdahulu. .
19

Pembuatan Alkana.
• Sumber utama alkana ialah minyak bumi, tetapi ada juga cara-cara
laboratorium yang dapat menghasilkannya.
• Beberapa diantaranya menggunakan bahan-bahan organik.
• Hidrokarbon tak jenuh,
jenuh yaitu yang mengandung ikatan ganda dua
atau ganda tiga dapat diubah menjadi hidrokarbon jenuh dengan
jalan menambahkan hidrogen pada sistem ikatan ganda tersebut
dengan bantuan katalis logam (persamaan 1 dan 2).

20

10
10/25/2017

• Dalam reaksi Wiirtz, hidrokarbon berhalogen dapat direaksikan


dengan logam alkali untuk menghasilkan alkana dengan kadar
karbon dua kali lebih banyak (3).
• Garam-garam logam alkali dari asam karboksilat dapat digabungkan
dengan hidroksida alkali. Disini, hidrokarbon yang diperoleh
mengandung satu atom karbon yang lebih sedikit dibandingkan
dengan asam asalnya (4).
(4)

21

Reaksi-reaksi Substitusi.
• Hidrokarbon jenuh mempunyai afinitas kecil terhadap pereaksi
kimia. Karena itu mereka dikenal sebagai hidrokarbon parafin (Latin,
parum = kecil; affinis = reaktivitas).
• Hidrokarbon parafin tak larut dalam air dan tak bereaksi dengan
larutan asam,
asam basa atau pengoksidasi.
pengoksidasi
• Halogen secara lambat bereaksi dengan alkana pada suhu kamar,
tetapi pada suhu tinggi, umumnya dengan bantuan cahaya, terjadi
penghalogenan (halogenasi). Pada reaksi ini, sebuah atom halogen
menggantikan sebuah atom H. Mekanisme reaksi substitusi
berlangsung melalui reaksi rantai, contohnya ialah klorinasi pada
metana sebagai berikut.

22

11
10/25/2017

• Reaksi ini diawali jika beberapa molekul klor menyerap energi yang
cukup untuk mendisosiasikan atom-atom CI (digambarkan di atas
sebagai Cl•). Atom klor bertumbukan dengan molekul metana, dan
menghasilkan radikal metil (H3C*), yang bergabung dengan molekul
klor membentuk hasil, CH3Cl. Jika salah satu atau ketiga reaksi
yang disebutkan terakhir yaitu yang melibatkan reaksi antar radikal,
reaksi akan berhenti. Reaksi rantai radikal bebas semacam ini
umumnya menghasilkan campuran hasil. Persamaan bersih yang
menghasilkan klorometana ialah
kalor atau
CH4 + Cl2 --------------->CH3Cl + HCl (5) ,
cahaya
• Polihalogenasi dapat pula terjadi yang menghasilkan CH2CI2 yaitu
diklorometana atau metilena diklorida (pelarut); CHCl3,
triklorometana atau kloroform (pelarut, anestetik); dan CCl4,
tetraklorometana atau karbon tetraklorida (pelarut, pemadam api,
bahan cuci kering)
kering).
• Oksidasi adalah reaksi hidrokarbon yang paling penting dalam
fungsinya sebagai bahan bakar. Misalnya,
• C7H16(c)+ 11O2(g) Æ 7 CO2(g) + 8 H20(c) ∆H° -4812 kJ/mol (6)

23

26-3 Alkena dan Alkuna


• Hidrokarbon tak jenuh mengandung ikatan ganda di antara atom-
atom karbonnya.
• Alkena sederhana atau olefin mengandung satu ikatan ganda dua
dan mempunyai rumus umum CnH2n dalam bentuk rantai lurus atau
cabangnya.
• Alkuna sederhana atau asetilena mempunyai ikatan ganda tiga di
antara atom-atom karbonnya dan dapat dituliskan dengan rumus
umumnya CnH2n-2.
• Bagi alkena dan alkuna. Rantai utama adalah rantai terpanjang
yang mengandung ikatan ganda.
• Penomoran atom karbon sedemikian rupa sehingga ikatan ganda
mendapatkan nomor terendah.
• Akhiran "ena" digunakan untuk alkena, sedangkan "una" untuk
alkuna.
• Nama biasa untuk alkena adalah merupakanp turunan dari etilena,,
sedangkan untuk alkuna adalah dari asetilena.
• Atom karbon dalam rantai diberi nomor sedemikian rupa sehingga
ikatan ganda mendapatkan nomor terendah.
• Jadi, 4-metil-2-pentuna mempunyai ikatan ganda tiga di antara atom
karbon kedua. dan ketiga pada rantai dengan lima karbon.

24

12
10/25/2017

Contoh 26-6. Bagaimanakah nama sistematik untuk


struktur berikut?

Jawaban.
• Rantai terpanjang mengikut sertakan ikatan ganda tiga
dengan penomoran yang terendah untuk ikatan tersebut,
yaitu 2.
• Setelah ini ditetapkan, kemudian ditentukan bahwa
gugus metil terletak pada kedudukan 4,4, dan 5. Nama
senyawa ini ialah 4,4,5-trimetil-2-heptuna.
• Nama 4,4-dimetil-5-etil-2-heksuna tidak benar karena
tidak didasarkan pada rantau hidrokarbon terpanjang.
26

13
10/25/2017

Sifat fisik alkena serupa dengan alkana.


• Pada suhu kamar, senyawa dengan dua 2 sampai 4
empat atom karbon berupa gas; 5 sampai 18 atom
karbon berupa cairan; dan lebih dari 18 atom karbon
berupa padatan.
• Pada umumnya, alkuna mempunyai titik didih lebih tinggi
dibandingkan dengan alkana dan alkena dengan atom
karbon yang sama.

27

• Keisomeran Geometri. Senyawa 2-butena (CH3CH=CHCH3), dan 1-


butena (CH2=CHCH2-CH3) adalah isomer-isomer.
• Perbedaan antara kedua isomer tersebut ialah pada kedudukan
ikatan ganda duanya. Ini merupakan contoh isomer kedudukan.
Struktur 2-butena menimbulkan keisomeran lain.

Pada ikatan ganda dua terjadi tumpang tindih orbital 2p yang


membentuk ikatan π, di samping ikatan α. Rotasi pada ikatan ganda
dua pada suhu kamar sangat terbatas. Karena itu, molekul (a) dan
(b) adalah dua molekul yang berbeda. Untuk membedakannya, (a)
dinamakan cis-2- butena (Latin, cis = di sisi yang sama) dan (b)
adalah trans-2-butena (Latin, trans = di seberang). Keisomeran jenis
ini dinamakan keisomeran geometri (geometrical isomerism),
28

14
10/25/2017

• Keisomeran geometri adalah salah satu jenis dari


isomeri umum yang dinamakan kestereo isomeran
(stereoisomerism, Yunani, stereos = padat atau bersifat
tiga matra).
• Pada kestereoisomeran, jumlah, jenis atom dan
y sama,, tetapi
ikatannya p orientasi ((letak)) beberapap atom
berbeda. Jenis kestereoisomeran lain dinamakan
keisomeran optik.
Pembuatan.
• Dua jenis reaksi umum dalam pembuatan olefin
menggunakan alkohol dan alkil halida sebagai bahan
baku.
• Reaksi
R k i tersebut
t b t dinamakan
di k reaksi
k i eliminasi
li i i (elimination
( li i ti
reaction), yaitu suatu proses dimana atom-atom
dilepaskan dari karbon-karbon yang bersebelahan.
• Molekul kecil terbentuk dan ikatan tambahan terjadi di
antara kedua atom C. H20 tereliminasi, pada persamaan
(7) dan HBr pada persamaan (8). 29

• Asetilena adalah alkuna yang paling sederhana C2H2 (HC ≡CH),


merupakan bahan baku penting dalam industri. Dibuat dari
batubara, air dan kapur.
kalor
C CO3 ---------> CaO
CaCO3 C O + CO2 (9)
tanur listrik
CaO+ 3 C--------------> CaC2 + CO (10)
200oC kalsium asetilida
(kalsium karbida)
CaC2 + 2 H2O -----> HC ≡CH + Ca(OH)2 (11)30

15
10/25/2017

• Kebanyakan alkuna dibuat dari asetilena (HC≡CH) dengan


memanfaatkan keasaman ikatan C-H.
• Dengan adanya basa yang kuat seperti natrium amida, asetilena
memberikan protonnya kepada ion amida dan membentuk garam
natrium, yaitu natrium asetilida (pers 12).
• Asetilida kemudian bereaksi dengan alkil halida (13).
H-C≡C-H + Na+ NH2- -----> NH3 + H-C≡C– Na+ (12)
H-C≡C-Na+ + CH3Br ------> HC≡C-CH3 + NaBr (13)
• Dengan melanjutkan reaksi ini, ikatan ganda tiga dapat didudukan
pada tempat yang diinginkan dalam rantai, contohnya sintesis 2-
pentuna.
H-C≡C-CH3 ---------->N+ +C≡C-CH3 + NH3 (14)
Na – C≡C
+ C≡C-CH
CH3 + CH3CH2Br -------> > CH3CH2C≡CCH3 + NaBr (15)

31

Reaksi Adisi. Perbedaan penting antara alkana dan alkena ialah


bahwa alkana bereaksi dengan substitusi, sedangkan alkena
dengan adisi.
Alkana : substitusi CH3-CH3 + Br2 -------> CH3-CH2-Br + HBr (16)
alkena : adisi CH2=CH2 + Br2 --------> CH2-CH2 (17)
| |
Br Br
• Jika HBr yang tidak simetris ditambahkan kepada propena tak
simetris, akan timbul masalah. Hasil manakah yang akan terbentuk?

CH3CH=CH2 + H-Br ------> CH3CH-CH or CH3CH-CH2


| | | |
Br H H Br

32

16
10/25/2017

• Pembelahan molekul Br2 menghasilkan dua jenis Br yang


identik.
• Pembelahan CH2═ CH2 menghasilkan dua gugus –CH2.
• Br2 dan CH2═ CH2 adalah pereaksi yang simetris.
• Bagian
Bagian-bagian
bagian yang dihasilkan jika HBr dan CH2 CH2═
CH2
CH2 dibelah tidak identik.
• Kedua pereaksi tersebut tidak simetris

33

• Satu-satunya hasil yang diperoleh ialah 2-bromopropana.


• Kenyataan ini dapat menerangkan kemampuan atom H memberi
elektron kepada gugus alkil. berikut ini diuraikan rumus empiris yang
diajukan oleh Markovnikov pada tahun 1871.
• Dalam adisi reaksi tak simetris (HX, HOH, HCN, HOS03H) pada
olefin tak simetris, seperti CH3CH=CH2 (pisahan fragment) yang
lebih p
positif dari p
pereaksi ((biasanya
y hidrogen)
g ) beradisi p
pada atom
karbon yang mempunyai atom hidrogen terbanyak.

Perhatikan bagaimana aturan Markovnikov berlaku pada reaksi (18)


dan (19).
CH3 CH3
| 10% H2SO4 |
CH3-CH3═CH2 + H2O --------------> =CH2 – C – CH3 (18)
|
OH
t-butil alkohol

34

17
10/25/2017

H Cl H
| HCl | |
CH3-C≡CH + HCl -------> CH3-C═C-H --------->CH3-C– C-H (19)
| | |
Cl Cl H
metilasetilena 2-khloropropena 2,2-khloropropena
(propuna)
CN
|
H C≡CH + HCN------> H-C=C-H (20)
H
sianoetilena (akrilonitril)

CH2═CHCH3 ----------> CH2.-CH-CH3. (21)


| |
OH OH
propilena 1-2-propanadiol
(propena) (propilena glikol)

35

• Adisi H20 pada ikatan ganda dua (persamaan 18) adalah kebalikan
reaksi di mana ikatan ganda dua terbentuk melalui eliminasi H2O
(persamaan 7). Terlihat kesetimbangan yang menguntungkan reaksi
adisi dalam asam encer, dan reaksi eliminasi dalam H2S04 pekat
(aq).
• Olefin menghilangkan warna ungu dari permanganat (reaksi 21). Ini
berlawanan dengan ketidak reaktifan alkana, dan reaksi ini
merupakan uji kualitatif untuk membedakan alkana dan alkena (uji
Baeyer).
• Reaksi adisi HCl dan HCN pada alkuna (reaksi 19 dan 20)
digunakan secara komersial untuk sintesisasi zat-antara pada
pembuatan polimer.

36

18
10/25/2017

Polimerisasi. Etilena dan olefin (Alkena) lain dapat bereaksi yang


menyebabkan pembukaan ikatan ganda dua dan membentuk
molekul raksasa.
• Kunci pada reaksi ini ialah inisiator radikal bebas. Tahap-tahap
dalam proses digambarkan secara bagan dalam persamaan (22)
sampai (25).
• Pada tahap awal, peroksida organik berdisosiasi menjadi dua
radikal persamaan (22). Radikal beradisi pada ikatan ganda dua
C=C dari molekul etilena, membentuk zat antara radikal radikal (23).
• Zat antara radikal bebas ini kemudian secara beruntun bereaksi
dengan molekul etilena lain, membentuk zat antara baru yang lebih
panjang dan semakin panjang (24).
• Reaksi berlangsung dengan mekanisme rantai. Pertumbuhan rantai
berhenti jika terjadi reaksi seperti pada 25.

Awalan R – O : O – R -------> 2 R – O (22)


Pengoksida organik
Di ikuti oleh CH2═ CH2 + RO’ --------> R – O – CH2 – CH2 (23).

37

pembiakan :
• ROCH2CH2• + CH2=CH2 ----> ROCH2CH2CH2CH2 • (24)
RO(CH2)3CH2 • + CH2=CH2 -------> RO(CH2)5 CH2 • ---->
penghentian:
RO(CH2)xCH2 • + RO • ------> RO(CH2)xCH2OR (25)
Atau 2 RO(CH2)xCH2 • Æ RO(CH2)xCH2CH2(CH2)xOR

38

19
10/25/2017

26-4 Hidrokarbon Aromatik


• Molekul Hidrokarbon aromatik mempunyai dasar struktur
seperti molekul benzena, C6H6. kesimpulan penggambaran
molekul benzena sebagai berikut

Struktur Kekule penggambaran orbital molekul

39

• Dari kedua kemungkinan ini akan dipilih penggambaran secara


orbital molekul. Hidrokarbon aromatik lain dapat dipandang sebagai
turunan benzena.

• Toluena dan o-ksilena adalah benzena tersubstitusi dan naftalena


dan antrasena adalah cincin-cincin benzena yang bergabung.
• Jika dua cicin bergabung, dua atom karbon dan empat hidrogen
berkurang. Jadi, naftalena mempunyai rumus C10H8 dan antrasena,
C14Hl0.
• Jika satu dari enam H yang ekivalen dari molekul benzena
dihilangkan, hasilnya dinamakan gugus fenil. Dua gugus fenil dapat
bergabung menjadi bifenil, atau gugus fenil dapat merupakan
substituen pada rantai hidrokarbon alifatik.

40

20
10/25/2017

• Selain atom H, gugus lain dapat pula menjadi substituen, yang


menimbulkan masalah dalam tatanama; hal ini diatasi dengan
sistem penomoran bagi atom C di dalam cincin. Jika nama senyawa
aromatik tidak didasarkan pada benzena, melainkan pada nama
biasa seperti toluena misalnya, atom karbon yang membawa
substituen -CH3
CH3 menyandang nomor "11

41

• Dahulu, DDT digunakan secara luas sebagai pestisida.


Penggunaannya telah dilarang di banyak negara karena
menimbulkan masalah lingkungan yang berat
• pada cincin benzena. Istilah "orto", "meta" dan "para" (o, m, p)
dapat digunakan jika terdapat dua substituen pada cincin benzena.
Orto pada atom karbon yang bersebelahan, meta adanya satu atom
karbon di antara keduanya,
keduanya sedangkan para terletak berseberangan
pada cincin benzena.

42

21
10/25/2017

• Titik didih dari hidrokarbon aromatik (arena) sedikit lebih tinggi


dibandingkan dengan alkana yang mempunyai jumlah karbon
sama. Misalnya, n-heksana, C6H14 mendidih pada 690C, sedangkan
benzena mendidih pada 80oC.
• Struktur datar dan rapatan elektron yang sangat tersebar
(terdelokalisasi) pada hidrokarbon aromatik meningkatkan gaya tarik
menarik di antara molekul-molekul, mengakibatkan naiknya titik
didih.
• Struktur benzena yang simetris menyebabkan mudahnya
penyusunan dalam keadaan kristal, menyebabkan tingginya titik
leleh dibandingkan n-heksana.
• Benzena meleleh pada 5,5°C sedangkan n-heksana pada -95oC.

43

• Hidrokarbon aromatik mudah terbakar dan harus ditangani secara


hati-hati.
• Terlalu lama menghirup uap benzena mengakibatkan penurunan
produksi butir darah merah dan putih, dan dapat berakibat fatal.
• Benzena juga merupakan karsinogen.
• Benzena sebaiknya digunakan dalam ruang yang berventilasi baik.
Salah satu bahaya dalam penanganan hidrokarbon aromatik ialah
karena sifat karsinogennya (penyebab kanker). 3,4-benzpirena
adalah salah satu contoh yang berbahaya
• Sistem cincin tergabung seperti 3,4-benzipirena adalah hasil yang
sering diperoleh jika bahan organik dipanaskan dalam keterbatasan
udara pada suhu tinggi, yaitu dalam proses yang dinamakan
pirolisis (dekomposisi termal). 3,4-Benzpirena telah dapat diisolasi
d i tar
dari t yang terbentuk
t b t k pada d pembakaran
b k rokok,
k k dan
d h il
hasil
dekomposisi lemak dalam pemanggangan daging.

44

22
10/25/2017

Reaksi Substitusi Aromatik.


• Alkena dan alkuna mempunyai daerah-daerah yang rapatan
elektronnya tinggi (ikatan ganda).
• Kerapatan elektron yang diasosiasikan dengan ketidakjenuhan
dalam cincin aromatik tersebut (terdelokalisasi) menjadi awan
elektron π. Reaksi-reaksi sederhana pada cincin aromatik tidak
melibatkan adisi pereaksi, melainkan substitusi atom atau gugus
yang menggantikan atom H.
• Contoh-contoh reaksi ini adalah halogenasi, nitrasi, sulfonasi, dan
alkilasi. Contoh-contoh diberikan pada Gambar 26-6.

45

• Bagan berikut ini menjelaskan hasil-hasil yang diperoleh dari nitrasi


yang diikuti dengan halogenasi (persamaan 26) dan halogenasi
yang diikuti dengan nitrasi (persamaan 27). Kejadian tersebut
menunjukkan bahwa reaksi-reaksi tesebut bukan acak. Gugus –NO2
mengarahkan Cl ke posisi meta dan gugus -Cl adalah pengarah orto
dan para.

46

23
10/25/2017

• Sifat pengarah orto, para atau meta tergantung pada bagaimana


satu substituen mempengaruhi distribusi (penyebaran) elektron
dalam cincin benzena.
• Hal ini menyebabkan serangan elektrofil yang kedua memilih tempat
tertentu. Penelitian sejumlah besar reaksi-reaksi memberikan
kesimpulan sebagai berikut:

47

orto pengarah para: -NH2, -OR,-OH, -OCOR, -R, -X


(dari yang paling kuat menuju ke yang paling lemah)
pengarah meta: -NO2, -CN, -S03H, -CHO, -CO R, -COOH, -COOR
(dari yang terkuat menuju ke yang paling lemah).

48

24
10/25/2017

Contoh 7 Ramalkan hasil mononitrasi pada

Jawaban :
(a) Karena -CHO adalah pengarah meta, nitrasi pada benzaldehida (a)
menghasilkan
h ilk 3 3-nitro-benzaldehida
it b ld hid

(b) Gugus -OH adalah pengarah para, sehingga hasil reaksinya


menjadi

Gugus -N02 sebagai pengarah meta juga menghasilkan hasil yang


sama.
49

26-5 Alkohol, Fenol, dan Eter


• Adanya gugus -OH atau hidroksil adalah ciri khas alkohol dan fenol.
Tergantung pada sifat atom karbon di mana gugus OH menempel,
alkohol digolongkan menjadi tiga kelas.

50

25
10/25/2017

• Pada fenol, gugus hidroksil menempel pada cincin aromatik

• Heksaklorofen, yaitu sebuah fenol, dulu digunakan sebagai


antiseptik dalam tapal gigi, sabun dan deodoran.
• Tetapi beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa konsentrasi
heksaklorofen yang rendah mampu menyebabkan kerusakan otak
pada tikus, karena itu penggunaannya dalam bidang medis dibatasi

51

Pembuatan dan Penggunaan.


• Alkohol dapat diperoleh melalui hidrasi pada alkena atau hidrolisis
pada alkil halida.

• Metanol dikenal sebagai alkohol kayu karena ia dapat dihasilkan


melalui distilasi destruktip dari kayu.
• Senyawa ini sangat beracun dan dapat menyebabkan kebutaan dan
kematian jika ditelan. Kebanyakan metanol dibuat secara sintetis
dari karbon monoksida dan hidrogen.

52

26
10/25/2017

• Etanol adalah "alkohol"


alkohol biasa.
biasa Etanol diperoleh melalui peragian
tetes (sisa pemurnian gula tebu), atau dari bahan lain yang
mengandung gula alam. Pada dasarnya, metode sintetik dilakukan
dengan hidrasi pada etilena dengan asam sulfat.
• Etilena glikol CH2OHCH2OH larut dalam air dan mempunyai titik
didih yang tinggi (197oC) dibandingkan air.
• Karena sifat ini etilena digunakan sebagai antibeku dalam
radiator mobil.
mobil
• Senyawa ini juga digunakan dalam pembuatan pelarut, pelarut cat,
dan pelunak (plasticizer, softener).
• Propilena glikol digunakan dalam lotion, dan jika dipakai dengan
fluoro-karbon menghasilkan busa tanpa air dalam produk-produk
aerosol.
53

• Gliserol (gliserin) CH2OHCHOHCH2OH secara komersial diperoleh


dari pembuatan sabun. Rasanya manis seperti sirup dan bercampur
dengan air dalam segala proporsi. Karena kemampuannya
menyerap air, ia dapat digunakan sebagai pelembab dan pelembut,
sehingga sering dicampurkan dalam lotion dan kosmetik juga
dipakai untuk mempertahankan kelembaban pada tembakau dan
gula-gula.
• Reaksi-reaksi Gugus-OH. Reaktivitas gugus-OH disebabkan oleh
(1) pasangan elektron bebas pada atom 0, sehingga bersifat basa
Lewis, atau
(2) polaritas ikatan O-H, yang menyebabkan molekul bertindak
sebagai donor proton, atau bersifat asam.
• Reaksi (31) dan (32) menunjukkan contoh butir pertama, dan
persamaan (33) adalah contoh butir dua.

54

27
10/25/2017

• 31

• 32

• 33

• Nitrogliserin mula-mula dibuat pada tahun 1846 oleh Sobreno,


seorang Italia. Al-fred Nobel, kimiawan Swe-dia (1861)
mencampurkan-nya dengan pasir diatomae dan menghasilkan
bahan yang rentan getaran. Bahan ini dinamakan dinamit

55

• Eter. adalah senyawa dengan rumus umum R-O-R. Strukturnya


dapat berupa alifatik, aromatik atau campuran.
• Eter
Et dapat
d t dibuat
dib t melalui
l l i eliminasi
li i i air
i dari
d i dua
d molekul
l k l alkohol
lk h l
dengan bantuan pereaksi dehidrasi kuat, misalnya H2S04 pekat
H2SO4
CH3CH2OH + HOCH2CH3 ---------> CH3CH2OCH2CH3 + H2O
dietil eter
• Secara kimia, eter sangat tidak reaktif, Ikatan eter tahan terhadap
pengoksidasi atau pereduksi, asam asam encer dan basa
• Dietil eter banyak digunakan sebagai anestesi
anestesi. Penggunaannya
mudah dan menghasilkan relaksasi otot yang baik. Demikian pula,
denyut nadi, kecepatan pernapasan, tekanan darah. tidak banyak
dipengaruhi.

56

28
10/25/2017

• Tetapi, eter menyebabkan kesulitan pernapasan dan mual-mual


setelah pasien siuman. Senyawa anestesi yang baru yaitu metil
propil eter
• (neotil) dilaporkan kurang menimbulkan ketidak enakan tersebut.
Metil eter berbentuk gas pada suhu kamar, dan digunakan sebagai
"propelan" pada penyemprot aerosol. Eter yang lebih tinggi banyak
diguna kan sebagai pelarut pernis dan lak
diguna-kan

57

26-6 Aldehida dan Keton


• Aldehida dan keton mengandung gugus karbonil
C=O
• Jika kedua gugus yang menempel pada gugus karbonil adalah
gugus-gugus
g g g g karbon,, maka senyawa
y itu dinamakan keton.
• Jika salah satu dari kedua gugus tersebut adalah. hidrogen,
senyawa tersebut termasuk golongan aldehida.

58

29
10/25/2017

• Pembuatan dan Penggunaan. Oksidasi parsial dari alkohol


menghasilkan aldehida (oksidasi lanjutannya menghasilkan asam
karboksilat). Oksidasi alkohol sekunder memberikan keton.
Cr2072- Cr2072-
CH3CH2OH ----------> CH3CHO ----------------> CH3CO2H (35)
etanol H+ asetaldehida H+ asam asetat
alkohol primer (aldehida) (asam)

Cr2072- O
CH3CHOHCH3-------->CH3CCH3 (36)
2-propanol H+ propanon
(alkohol sekunder) (keton)

• Oksidasi bertahap dari etanol (kiri) menjadi asetaldehida (tengah),


kemudian menjadij asam asetat ((kanan)) diilustrasikan dengan
g model
molekul (lihat pers. 35).
• Formaldehida/metanal (CH2O), suatu gas tak berwarna, mudah larut
dalam air. Larutan 40% dalam air dinamakan formalin, yang digunakan
dalam pengawetan cairan dan jaringan.
• Formaldehida juga digunakan dalam pembuatan resin sintetik. Polimer
dari formaldehida, yang disebut paraformaldehida, digunakan sebagai
antiseptik dan insektisida 59

• Asetaldehida adalah bahan baku penting dalam pembuatan asam asetat,


anhidrida asetat dan esternya, yaitu etil asetat.
• Aseton adalah keton yang paling penting.Ia merupakan cairan volatil (titik
didih 56oC) dan mudah terbakar. Aseton adalah pelarut yang baik untuk
macam-macam senyawa organik, banyak digunakan sebagai pelarut
pernis, lak, dan plastik.
• Aseton bercampur dengan air dalam segala perbandingan. Sifat ini
digabungkan dengan volatilitasnya, membuat aseton sering digunakan
sebagai pengering alat-alat laboratorium. Alat-alat gelas laboratorium
yang masih basah dibilas dengan aseton, dan lapisan aseton yang
menempel kemudian menguap dengan mudah.
• Salah satu metode pembuatan aseton ialah melalui dehidrogenasi
isopropil alkohol dengan bantuan katalis tembaga

60

30
10/25/2017

61

26-7 Asam Karboksilat dan Turunannya


Senyawa yang mengandung gugus karboksil (karbonil dan hidroksil)
O
|
-C-OH
• Asam o-hidroksibenzoat atau asam salisilat terdapat pada
pohon willow (genus Salix). Turunan asetil dari asam ini
dinamakan aspirin, yaitu suatu analgesik (penyembuh rasa
sakit) dan antiperetik (penurun demam).

62

31
10/25/2017

• dinamakan asam karboksilat, rumus umumnya R-CO2H. Banyaknya


senyawa dengan R berupa gugus alifatik telah dikenal,
• Senyawa ini dikenal dengan asam lemak karena banyak terdapat di
dalam lemak dan minyak.
• Gugus karboksil dapat juga menempel pada cincin benzena.
• Jika dua asam karboksilat terdapat pada satu molekul, senyawa itu
dinamakan asam dikarboksilat.
• Asam karboksilat sering diberi nama berdasarkan nama biasa dan
juga berdasarkan nama sistematik seperti yang tercantum pada
Tabe126-3.

63

• Asam alifatik tersubstitusi dapat diberi nama baik menurut nama


IUPAC atau dengan menggunakan huruf Yunani ditambah dengan
nama biasa. Asam aromatik diberi nama sebagai turunan asam
benzoat.

64

32
10/25/2017

• Karena kebanyakan turunan asam karboksilat terjadi dari


penggantian gugus hidroksil,

O

• dikembangkan nama-nama khusus untuk sebagian molekul, R-C-.
ugus COR dib
diberii nama umum asil.
il
• Beberapa contoh penggunaannya ialah

65

• Lain halnya dengan asam karboksilat yang berbau


menyengat, ester berbau enak. Wangi bunga-bungaan dan
buah-buahan berasal dari ester-ester ini.
• Ester digunakan dalam industri minyak wangi dan sarirasa
dalam industri minuman dan makanan.
• Kebanyakan ester adalah cairan tidak berwarna dan tidak
larut dalam air. Titik leleh dan titik didihnya lebih rendah
dl-bandingkan asam karboksilat dan alkohol asalnya. Hal ini
disebabkan karena tidak adanya ikatan hidrogen pada ester.
Pembuatan. Dua metode dalam pembuatan asam karboksilat
dijelaskan dengan persamaan (38) dan (39).
K2CrO4
oksidasi alkohol: CH3CH2OH ---------> CH3CO2H (38)
H+
KMnO4 H+
oksidasi aldehida: CH3CH2CHO ---------->CH3CH2CO2K ----->-
CH3CH2C02H + K+ (39)
66

33
10/25/2017

Reaksi-reaksi Gugus Karboksil.


• Gugus karboksil mempunyai sifat kimia dari gugus karbonil dan
hidroksil. Pelepasan proton kepada basa membentuk garam.
Garam-garam natrium dan kalium dari asam lemak dikenal sebagai
sabun, misalnya natrium stearat
• Pemanasan garam amonium dari asam karboksilat menyebabkan
lepasnya molekul air dan terbentuklah amida. Lebih lanjut, amida
dapat melepaskan molekul air jika diberi zat pengering seperti P205.
Hasil akhirnya berupa senyawa dengan gugus-C=N atau gugus
nitril. Reaksi senyawa-senyawa tersebut dengan air menghasilkan
reaksi kebalikannya.

67

• Hasil reaksi asam dengan alkohol dinamakan ester. Reaksi ini juga
dapat dipandang sebagai eliminasi molekul air dari gugus hidroksil
dari asam dan alkohol. Mekanisme reaksi ini menjelaskan bahwa -
OH dari air berasal dari asam dan -H berasal dari alkohol

68

34
10/25/2017

26-8 Amina
• Amina adalah senyawa organik turunan dari amonia dengan satu atau
lebih gugus organik (R) yang mensubstitusi atom H.
• Penggolongannya didasarkan pada jumlah atom H yang terikat pada
atom nitrogen.
• Amina primer mempunyai dua atom hidrogen, amina sekunder
mempunyai satu sedangkan amina tersier tidak mempunyai atom
hidrogen. Bagan penggolongan ini dijelaskan pada Gambar 26-7.
• Amina yang bobot molekulnya rendah berbentuk gas dan mudah larut
dalam air menghasilkan larutan basa.
• Amina yang mudah menguap berbau seperti amonia tetapi lebih "anyir"
(bau ikan).
• Amina membentuk ikatan hidrogen sekalipun lebih lemah elektronegatif
dibandingkan ikatan hidrogen pada air, karena nitrogen bersifat kurang
elektronegatif dibandingkan oksigen.
oksigen
• Sebagaimana halnya dengan amonia (lihat Gambar 10-6), atom
nitrogen pada amina menggunakan orbital hibrid sp3 yang membentuk
struktur piramid.

69

• Pasangan elektron bebas ~ menempati salah satu orbital sp3.


Amina, seperti amonia, bersifat basa karena adanya pasangan
elektron bebas inti.
• Pada amina aromatik, karena ketidakjenuhan ikatan pada cincin
benzena , elektron-elektron tertarik ke dalam cincin sehingga
mengurangi kerapatan elektron pada atom nitrogen.
• Akibatnya, amina aromatik bersifat basa yang lebih lemah
dibandingkan amonia.
• Pada amina alifatik, gejala ini terbalik, sehingga amina lebih bersifat
basa dibanding-kan amonia. Beberapa sifat amina disajikan dalam
Tabe126-4.

70

35
10/25/2017

71

Tabel 26-4
Beberapa sifat amina
Nama Rumus Titik didh Kb
Amonia NH3 -33,4 1,8 x 10-5
Metilamina CH3NH3 -6,5 44 x 10-5
Etilamina CH3CH2NH2 16,6 47 x 10-5
Butilamina CH3CH2CH2CH2NH2 77,8, 40 x 10-5
Anilina C6H5NH2 184 4,2 x 10-10
N-metilanlina C6H5NHCH3 196 7,1 x 10-10

• Dimetilanilina digunakan sebagai pemacu lepasnya bulu rambut pada


proses penyamakan kulit. Butil- dan amilamina digunakan sebagai
antioksidan, inhibitor pengkaratan, dan dalam pembuatan sabun yang
larut minyak. Dimetil dan trimetilamina digunakan dalam pembuatan resin
penukar ion (ion exchange resin). Penggunaan lain ialah dalam bidang
pembuatan desinfektan,
desinfektan insektisida,
insektisida herbisida,
herbisida obat-obatan,
obat obatan zat celup,
celup
fungisida, sabun, kosmetik, dan obat cetak film.
• Beberapa metode dapat digunakan untuk mensintesis amina, tetapi di sini
uraian hanya dibatasi pada yang terpenting, ialah reduksi dari senyawa
nitro

72

36
10/25/2017

26-9 Senyawaan Heterosiklik

• Sejauh ini, pembahasan mengenai struktur cincin hanya melibatkan


atom-atom karbon saja; struktur demikian dinamakan karbosiklik.
• Banyak senyawa yang diketahui, baik alami maupun buatan yang
mengandung atom bukan karbon dalam struktur cincinnya.
• Struktur
St kt cincin
i i ini
i i dinamakan
di k heterosiklik.
h t iklik
• Sistem heterosiklik umumnya melibatkan unsur-unsur N, O, dan S,
sedangkan ukuran cincin dapat bervariasi.
• Piridina adalah analog nitrogen dengan benzena (lihat Gambar 26-8),
tetapi lain halnya dengan benzena.
• Piridina larut air dan bersifat basa (pasangan elektron bebas pada atom
N tidak merupakan bagian dari awan elektron pada sistem cincin).
• Mula
Mula-mula
mula piridina dibuat hanya dari tar batubara,
batubara tetapi sekarang
banyak dikembangkan cara-cara sintetik dalam pembuatannya.
• Piridina adalah cairan yang berbau tidak enak, banyak digunakan dalam
pembuatan obat sulfa dan antihistamina, sebagai denaturan untuk etil
alkohol, sebagai pelarut senyawa organik, dan dalam pembuatan zat
penolak air pada tekstil.
73

26-10 Sintesis Senyawa Organik


• Mula-mula semua senyawa organik diisolasi dari sumber alam. Tetapi,
karena pengetahuan mengenai sifat-sifat kimia senyawa-senyawa ini
makin baik, kimiawan berusaha mensintesis-nya dari bahan-bahan yang
lebih sederhana.
• Sekarang sintesis organik merupakan satu segi penting dalam kimia
organik. Dibekali dengan pengetahuan mengenai jenis jenis reaksi,
bersama-sama dengan pengetahuan mekanisme reaksi organik,
kimiawan organik dapat membuat bagan penggabungan molekul-
molekul sederhana menjadi struktur yang lebih kompleks.
• Contoh yang sederhana adalah sebagai berikut:
• Contoh 26-8. Jelaskan sintesis etil asetat, CH3CO2CH2CH3, dengan
menggunakan
gg bahan baku senyawa
y anorganik.
g
Jawaban.
Senyawa yang ditanyakan ialah ester. Pada persamaan (42) diketahui
bahwa asam bereaksi dengan alkohol membentuk ester. Masalah yang
dihadapi ialah bagaimaaa mensintesis etil alkohol dan asam asetat.
Ingat bahwa
74

37
10/25/2017

kalor
CaCO3 ---------> CaO + CO2 (g)
Tangki listrik
CaO + 3 C -----------------> CaC2 + CO (g)
2000o
CaC2 + 2 H2O --------> HC≡CH + CO(g)

Etilena dihasilkan dari penambahan H2 pada C2H2.


Pt atau Pd
HC≡CH + H2 -------------> H2C=CH2
kalor/tekanan

Etanol dihasilkan dari adisi H20 pada C2H4


H2SO4
H2C=CH2 + H20---------->CH3CH2OH

75

Sebagian etanol dioksidasi menjadi asam asetat


K2CrO4
CH3CH2OH ----------->CH3C02H
H+
Akhirnya, etanol dan asam asetat digabungkan membentuk etil asetat.
O

CH3COOH + HOCH2CH3 ---------> H20 +CH2 – C – O – CH2CH3

76

38
10/25/2017

26-11 Bahan Baku untuk Industri Kimia Organik

• Sampai Contoh 26-8 telah kita lihat bahwa senyawa organik terutama
disintesis dari zat-zat anorganik.
• Tetapi, kita perlu sumber karbon, dan sebagai sumber dipilih kokas
(diturunkan dari batu bara).
• Sumber utama karbon untuk sintesis bahan kimia organikg skala industri
ialah minyak bumi, batu bara, dan hasil-hasil nabati.
• Saat ini, minyak bumi adalah yang terpenting di antara ketiganya
walaupun mulai ada perhatian kembali kepada batu bara karena
cadangan batu bara ternyata lebih melimpah dibanding minyak bumi.
• Hasil-hasil nabati (biomassa) mungkin dikembangkan sebagai sumber
pada masa yang akan datang.

77

Batu bara,
• Batu bara adalah bahan organik seperti batuan, yang dicirikan dengan
tingginya nisbah karbon terhadap hidrogen dan unsur lainnya. (Rumus
"molekul" batu bara pernah dirumuskan sebagai C153H115N3013S2) Untuk
mensintesis hidrokarbon atau senyawa organik lain dari batu bara,
nisbah C/H perlu diturunkan.
• Dalam metode pirolisis, batu bara (biasanya batu bara bitumen)
dipanaskan pada suhu tinggi (350 sampai 1000oC) tanpa udara. Hasil
volatil terbentuk dan residu karbon yang dinamakan kokas tertinggal.
• Kondensasi dari hasil volatil melalui penyulingan destruktif ini
menghasilkan tar batu bara yang hitam kental.
kalor
batu bara---------------->
bara > kokas + tar batu bara +gas batu bara
tanpa udara

78

39
10/25/2017

• Satu ton batu bara bitumen menghasilkan sekitar 750 kg kokas, 30


liter tar batu bara, dan 28 m3 gas batu bara.
• Gas batu bara adalah campuran dari H2, CH4, CO, C2H6, NH3,CO2,
H2S, dan komponen lainnya.
• Dahulu, gas batu bara pernah digunakan sebagai bahan bakar.
• Tar batu bara dapat disuling menghasilkan fraksi yang tertera pada
Tabel 2626-55. Dari fraksi
fraksi-fraksi
fraksi tersebut,
tersebut dapat dihasilkan bahan kirnia
organik lainnya.
• Pirolisis dapat dipikirkan sebagai proses pemisahan karbon. Kokas
terbentuk, sedangkan hasil sisanya akan hidrogen dan unsur
lainnya. Penggasan (gasification) atau pencairan batu bara selalu
melibatkan adesi hidrogen (dan kadang-kadang oksigen juga).
• Pada umumnya, proses ini didasarkan pada reaksi-reaksi kimia
yang telah diketahui sejak 75 tahun yang lalu, yang telah lebih
canggih berkat teknologi baru,
baru terutama dengan sistem katalis.
katalis
• Salah satu pendekatan misalnya membakar lumpur batu bara air
untuk mendapatkan campuran CO(g) dan H2(g). Campuran gas ini
dikonversi menjadi metanol, dan dengan katalis yang sesuai,
metanol dikonversi menjadi asam asetat.

79

• Kalor yang dilepaskan selama pembakaran batu bara digunakan


untuk memenuhi kebutuhan kalor pada bagian proses yang lain.
Belerang dipisahkan dari batu bara dan dikonversi menjadi
H2SO4(aq).
• Proses ini tidak mengakibatkan pencemaran, efisien dalam
pemanfaatan energi, dan hanya menghasilkan produk akhir (dengan
sedikit CO2) dari bahan baku batu bara dan air.

80

40
10/25/2017

Minyak Bumi.

• Penyusun utama dari minyak mentah adalah hidrokarbon.


• Beberapa hidrokarbon berbobot molekul-rendah ternyata larut
dalam minyak mentah, atau dihasilkan dalam manufaktur bensin.
• Senyawa-senyawa ini dipisahkan dan ditekan menjadi bentuk cair
dalam tabung.
• Propana dan butana yang dijual dalam bentuk ini dikenal dengan
gas minyak bumi cair (liquefied petroleum gas, LPG).
• Minyak mentah sebenarnya adalah campuran yang kompleks.
Sampai titik didih 200°C diperkirakan ada paling sedikit 500
senyawa terdiri dari alifatik, alisiklik, dan aromatik.
• Minyak bumi dikilang melalui penyulingan menjadi beberapa fraksi.
Hasil pemisahan menjadi fraksi dan hasil-hasilnya tertera pada
Tabe126-6.

81

82

41
10/25/2017

Produksi bahan bakar.


• Tidak semua komponen bensin yang tertera pada Tabel 26-6
dikehendaki sebagai bahan bakar.
• Beberapa diantaranya terbakar lebih halus dibanding lainnya.
(Pembakaran yang meledak dinamakan "knocking".) Hidrokarbon
oktana, 2,2,4-trimetil-pentana, adalah yang terbaik bagi mesin, dan
diberi bilangan oktana 100.
• n-Heptana adalah yang paling buruk, bilangan oktana-nya O.
Kedua hidrokarbon ini berfungsi sebagai dasar penetapan kualita
bahan bakar motor, yang merupakan campuran berbagai
hidrokarbon.
• Pada umumnya, hidrokarbon berantai samping mempunyai bilangan
oktana yang lebih tinggi di banding senyawanya yang berantai
lurus.

83

• Bensin yang diperoleh melalui penyulingan berfraksi mempunyai


bilangan oktana 50 sampai 55, dan tidak memenuhi syarat untuk
digunakan dalam mesin mobil.
• Karena itu, diperlukan modifikasi yang ekstensif terhadap komposisi
tersebut. Tiga metode utama yang diterapkan ialah:
pemutusan (cracking) secara termal dan katalitik
katalitik,
pembentukan-ulang (reforming),
dan alkilasi (alkylation).
• Perubahan kimia yang terjadi digambarkan dengan persamaan pada
Gambar 26-9.

84

42
10/25/2017

• Dalam pemutusan termal, molekul hidrokarbon yang besar dipecah


menjadi molekul yang sesuai untuk bensin.
• Kehadiran katalis khusus menghasilkan hidrokarbon berantai
samping:
• Proses yang dinamakan pembentukan-ulang atau isomerisasi
mengubah hidrokarbon berantai lurus menjadi bercabang.
• Demikian pula, hidrokarbon alisiklik berubah menjadi hidrokarbon
aromatik yang mempunyai bilangan oktana lebih tinggi.
aromatik, tinggi
• Dalam pemutusan termal dan katalitik, beberapa hasil berbobot
molekul rendah, ada pula hidrokarbon tak jenuh.
• Dalam proses alkilasi, senyawa-senyawa tak jenuh ini berpolimer
menjadi senyawa tak jenuh berbobot molekul lebih tinggi.
• Senyawa dengan bobot molekul lebih tinggi dapat langsung
digunakan sebagai komponen bahan bakar, atau setelah melalui
proses hidrogenasi, meng-hasilkan hidrokarbon jenuh.

85

• Bilangan oktana bensin dapat ditingkatkan dengan penambahan


senyawa "antiknock" untuk mencegah pembakaran dini. Senyawa.
yang banyak dipakai ialah tetraetiltimbal, (C2H5)4Pb, dan
tetrametiltimbal, (CH3)4Pb. Contohnya, penambahan 6 mL tetraetiltimbal
ke dalam 1 liter 2,2,4
2 2 4 trimetilpentana akan meningkatkan bilangan oktan
menjadi 120,3. Agar timbal tidak mengendap dalam motor, ditambahkan
etilena dibromida, BrCH2 CH2Br, atau etilena diklorida ClCH2 CH2 CH2
Cl ke dalam bensin bertimbal. Tetapi ternyata, halida yang bertimbal
(setelah bensin terbakar) menyebabkan pencemaran udara.

86

43
10/25/2017

• Pada tahun-tahun belakangan ini, bensin tanpa-timbal telah muncul


di pasaran, yang diguna-kan untuk mobil dengan pelengkap khusus
(pengubah katalitik).
• Produksi bensin tanpa-timbal mengakibatkan modifikasi dalam
proses pengilangan bensin untuk meningkatkan bilangan oktana
melalui cara lain, antara lain dengan meningkatkan proporsi
hidrokarbon aromatik. Modifikasi ini menyebabkan harga bensin
tanpa-timbal lebih mahal dibanding bensin dengan aditif timbal.
• Aditif lain untuk mencegah pembekuan pada selang bensin,
pembekuan pada karburator, pengendapan pada busi, pengkaratan
motor, dan pengendapan pada motor menjadikan bensin
merupakan senyawa kompleks, seperti halnya minyak mentah.

87

Petrokimia.
• Sekalipun hasil utama dari industri minyak bumi adalah bahan
bakar, bahan kimia yang dihasilkan dari minyak bumi, yaitu
petrokimia, penting artinya dalam masyarakat modern. Saat ini,
produksi tahunan benzena di AS mencapai 11 juta ton. Lebih dari
90% dihasilkan dari minyak bumi. Prosesnya meliputi siklisasi dan
dehidrogenasi
g terhadap
p n-heksana menjadi
j hidrokarbon aromatik.
Sebanyak 40% benzena dari minyak bumi digunakan dalam
manufaktur etilbenzena untuk bahan baku plastik stirena, 18% untuk
manufaktur fenol, 6% untuk pembuatan dodesilbenzena (untuk
detergen), dan 2% untuk pembuatan anilin. Pembuatan hidrokarbon
aromatik melalui dehidrogenasi alkana menghasilkan banyak gas
hidrogen. Kegunaan penting gas hidrogen adalah dalam sintesis
amonia cara Haber-Bosch.

88

44

Anda mungkin juga menyukai