Anda di halaman 1dari 36

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75

Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Pusat Kesehatan

Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan

kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya

kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya

promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang

setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran,

kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat

kesehatan masyarakat yang optimal. Berbagai upaya dilakukan untuk mencapai

tujuan tersebut yang dilakukan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu.

Puskesmas mempunyai fungsi :

1. Pusat Penggerak Pembangunan berwawasan Kesehatan;

2. Pusat Pemberdayaan masyarakat;

3. Pusat Pelayanan kesehatan masyarakat (mencakup pelayanan kesehatan

perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat)

Semua kegiatan di Puskesmas Bolo Tahun 2016 dirangkum dalam

bentuk Profil Kesehatan Puskesmas. Profil ini memuat data dan informasi

mengenai situasi kesehatan baik kependudukan, fasilitas kesehatan,

pencapaian program-program kesehatan di wilayah kerja Puskemas Bolo yang

dianalisis sederhana dan ditampilkan dalam bentuk tabel, peta dan grafik.
B. TUJUAN

Tujuan disusunnya Profil Puskesmas Bolo Tahun 2016 ini adalah:

1. Tujuan ke dalam

a. Tujuan Umum

Diketahui gambaran situasi kesehatan dalam wilayah kerja Puskesmas

Bolo Kecamatan Bolo

b. Tujuan Khusus

1) Diketahui gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan kegiatan

pelayanan kesehatan dan mutu kegiatan pelayanan kesehatan

serta manajemen puskesmas pada akhir tahun.

2) Diketahui gambaran masalah kesehatan setempat di wilayah kerja

Puskesmas Bolo Kabupaten Bima

3) Digunakan sebagai dasar dalam perencanaan kegiatan pelayanan

kesehatan tahun selanjutnya.

2. Tujuan ke Luar

Agar masyarakat luas dapat mengetahui gambaran kesehatan di wilayah

kerja Puskesmas Bolo secara keseluruhan baik berupa organisasi

maupun program Puskesmas.

C. SISTEMATIKA

Sistematika Profil Kesehatan Puskesmas Bolo adalah sebagai berikut:

Bab I – Pendahuluan

Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan

Puskesmas Bolo, serta sistematika penyajian diuraikan secara ringkas.


Bab II – Gambaran Umum dan Wilayah Kerja Puskesmas

Bab ini menyajikan tentang gambaran umum wilayah kerja Puskesmas

Bolo yang meliputi keadaan geografi, batas wilayah, keadaan

kependudukan dan tingkat pendidikan masyarakat yang ada.

Bab III – Situasi Derajat Kesehatan

Bab ini berisi uraian tentang indikator angka kematian, angka kesakitan,

dan angka status gizi masyarakat. Profil Kesehatan Puskesmas Bolo

Tahun 2016.

Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan

Bab ini menguraikan tentang upaya pelayanan kesehatan Puskesmas

yang meliputi kesehatan ibu dan anak, perbaikan gizi masyarakat,

imunisasi, kesehatan usila dan pra usila, keluarga berencana, promosi

kesehatan dan kesehatan lingkungan, serta pencegahan dan

penanggulangan penyakit menular.

Bab V – Situasi Sumber Daya Kesehatan

Bab ini menguraikan tentang susunan komposisi tenaga kesehatan,

pembiayaan kesehatan, program-program yang ada di Puskesmas Bolo

dan jenis-jenis pelayanan kesehatan di Puskesmas Bolo.

Bab VI – Kesimpulan

Bab ini diisi dengan sajian hal-hal penting yang perlu disimak dan

ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Puskesmas Bolo Tahun 2016,

serta hal-hal yang dianggap masih kurang dalam rangka

penyelenggaraan pembangunan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas

Bolo.

Lampiran
BAB II

GAMBARAN UMUM
DAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOLO

A. VISI DAN MISI

1. Visi Puskesmas Bolo

Puskesmas Bolo dalam melaksanakan fungsinya mempunyai Visi sebagai

berikut

“ Terwujudnya kinerja yang bermutu menuju masyarakat bolo yang sehat

dan mandiri ”

2. Misi Puskesmas Bolo

Untuk mewujudkan visi tersebut, Puskesmas Bolo memiliki misi sebagai

berikut :

1. Memelihara dan meningkatkan mutu, Pemerataan dan keterjangkauan

pelayanan kesehatan yang di selenggarakan

2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat

3. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan

masyarakat beserta lingkungan

4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia guna mewujudkan tenaga

kesehatan yang profesional

5. Menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan.


B. KEADAAN GEOGRAFI

Puskesmas Bolo memiliki luas wilayah sebanyak 66,92 Km² yang terdiri

dari 14 Desa dan 64 Dusun.

Puskesmas Bolo berada di wilayah kecamatan Bolo Kabupaten Bima dengan

batasan wilayah sebagai berikut :

Sebelah Utara : Kecamatan Donggo

Sebelah Selatan : Kecamatan Woha

Sebelah Barat : Kecamatan Madapangga

Sebelah Timur : Teluk Bima

Dilihat dari luas wilayah kerja Puskesmas Bolo sangat luas sehingga ada

kendala dalam melakukan jangkauan akses pelayanan kesahatan secara optimal.

Secara nasional, standar wilayah kerja Puskesmas adalah satu Kecamatan. Tetapi

apabila dalam satu kecamatan terdapat lebih dari satu Puskesmas, maka

tanggung jawab wilayah kerja dibagi antar Puskesmas, dengan memperhatikan

konsep wilayah (Desa/ Kelurahan atau RW). Masing-masing Puskesmas tersebut

secara operasisonal bertanggungjawab langsung kepada dinas kesehatan

kabupaten atau kota.

Gambar 1.1.

Peta Wilayah Kerja Puskesmas Bolo tahun 2016


C. DEMOGRAFI (KEPENDUDUKAN : JUMLAH PENDUDUK TOTAL, TINGKAT

PENDIDIKAN)

Berdasarkan data kecamatan Bolo Kabupaten Bima tahun 2016 membawahi

14 desa 64 dusun dengan luas wilayah 66,92 km2 dengan jumlah penduduk

48.371 jiwa terdiri dari laki-laki jumlah 21.529 jiwa dan perempuan 26.842 jiwa,

dengan kepadatan penduduk rata-rata mencapai 29.509 jiwa/km2.

Dari Grafik penduduk di kecamatan bolo di bawah ini, golongan umur

terbanyak adalah usia 15-19 tahun baik laki-laki maupun perempuan.


Grafik 2.1.

Grafik Penduduk Kecamatan Bolo Tahun 2015

3.000

2.500

2.000

1.500 Laki-laki
Perempuan

1.000

500

0
0 - 4 5 - 9 10 - 15 - 20 - 25 - 30 - 35 - 40 - 45 - 50 - 55 - 60 - 65 - 70 - 75+
14 19 24 29 34 39 44 49 54 59 64 69 74

Sumber: Desa Wilayah Kecamatan Bolo


BAB III

SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Untuk memberikan gambaran tentang hasil – hasil pembangunan

kesehatan di Puskesmas Bolo, berikut diuraikan tentang indikator-indikator bidang

Angka Kematian, Angka Kesakitan, serta pelayanan kesehatan.

A. ANGKA KEMATIAN

Salah satu alat untuk menilai keberhasilan program pembangunan kesehatan

yang telah dilaksanakan selama ini adalah melihat perkembangan angka

kematian dari tahun ketahun.

1. Angka Kematian Bayi ( AKB )

Angka kematian bayi merupakan banyaknya kematian bayi umur < 1 tahun

per 1000 kelahiran hidup pada waktu tertentu. Sekitar 80 % dari penyebab

kematian bayi karena penyakit tetanus neonaturum, gangguan pada

proses persalinan, kelahiran yang tidak hygienis dan berbagai akibat dari

berat bayi lahir rendah ( BBLR ) serta berkaitan pula dengan keadaan gizi

ibu yang rendah selama kehamilan. Tahun 2016 dilaporkan kematian bayi

Neonatal ada 5 kasus dari 861 jumlah kelahiran yang tercatat.

2. Angka kematian balita

Merupakan gambaran tingkat permasalahan kesehatan dan faktor – faktor

lingkungan terhadap kesehatan anak balita antara lain : sanitasi, gizi,


pendidikan, penyakit menular dan kecelakaan. Usia balita mengalami

pertumbuhan berat badan, perkembangan otak dan peningkatan daya

tahan tubuh terhdap penyakit. Namun demikian tetap mempunyai resiko

tinggi dan kemungkinan lebih banyak terpapar oleh kesakitan dan

kematian. Tahun 2016 dilaporkan tidak ada kematian balita.

3. Angka Kematian ibu.

Angka kematian ibu menggambarkan status gizi dan kesehatan ibu.

Kondisi kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan kesehatan terutama

pada ibu hamil.Ibu melahirkan, dan ibu nifas. Kematian ibu maternal di

Puskesmas bolo tahun 2016 ada 1 kasus.

B. ANGKA KESAKITAN

1. Tuberculosis (TB)

Tahun 2016 dilaporkan ditemukan 48 kasus BTA positif(+) kasus BTA

negative (-) / Rontgen positif (+) 41 orang. kiriman dari UPK lain ada 2

kasus. Distribusi kasus TB di Desa wilayah kerja Puskesmas Bolo dapat

dilihat dari tabel 3.1. di bawah ini.

Tabel 3.1 Jumlah suspek dan angka penemuan kasus TB Paru BTA+
pertriwulan di wilayah kerja UPT Puskesmas Bolo
Bulan Suspek BTA +
Januari 96 4
Februari 3
Maret 3
April 74 6
Mei 7
Juni 4
Juli 68 4
Agustus 3
September 3
Oktober 47 4
November 7
Desember 0
Sumber : Data Program TB Paru Puskesmas Bolo Tahun 2016

Berdasarkan tabel di atas dapat dipetik informasi bahwa penemuan kasus

TB positif(+) terbanyak pada tahun 2016 di tri wulan 1

Grafik 3.2 jumlah Suspek dan Penemuan TB Paru BTA+


Di UPT Puskesmas Bolo tahun 2016

96
100
90
80 74
68
70
60 BTA +
47
50 Triwulan I
40 Triwulan II
30
Triwulan III
20
4 6 7 4 4 4 7 Triwulan IV
10 3 3 3 3 0
0

2. Pneumonia

Tahun 2016 dilaporkan terjadi 41 kasus pneumonia. Kasus

Pneumonia di Puskesmas Bolo dapat dilihat pada grafik 3.3.


grafik 3.3. Grafik Angka Kesakitan Pneumonia
di Kecamatan Bolo tahun 2016

5
5
4,5
4
3,5 3 33
3
2,5 22 2 2 2 2 2 2 2
Laki-laki
2
1,5 1 1 1 11 1 1 1 1 Perempuan
1
0,5
0

Program Pneumonia Puskesmas Bolo tahun 2016

3. Diare
Tahun 2016 dilaporkan ada 1471 Diare yang di tangani. Kasus Diare

di Puskesmas Bolo dapat dilihat pada grafik 3.4.

grafik 3.4. Grafik Angka Kesakitan Diare


di Kecamatan Bolo tahun 2016

140
123
120 107
100
8682
80
66 65
60 59
60 55 54
50 47 47 Laki-laki
40 43
40 31 32 Perempuan
28 3030
18 22
20

Sumber: Program P2 – Diare Puskesmas Bolo tahun 2016


4. Status Gizi Balita

Angka status gizi ditunjukkan dengan angka balita gizi buruk. Hasil

pemantauan gizi balita di Kecamatan Bolo tahun 2016 dilaporkan terdapat

2 balita gizi buruk dari 3.870 balita yang ditimbang

Tabel 3.5. Distribusi Penyebaran Kasus Gizi Buruk


di Wilayah Puskesmas Bolo tahun 2016

Jenis Kelamin
Desa
Laki-laki Perempuan
Tambe 1 0
Rasabou 0 0
Rato 0 0
Kananga 0 0
Leu 0 0
Timu 0 0
Bontokape 0 0
Sondosia 0 0
Nggembe 1 0
Sanolo 0 0
Tumpu 0 0
Rada 0 0
Darusalam 0 0
Kara 0 0

Sumber : Program Gizi Puskesmas Bolo Tahun 2016

5. Kusta
Tahun 2016 dilaporkan ada 8 Kasus Kusta dan kesemuanya itu

sudah di tangani sesuai dengan prosedur. Kasus penyebaran Kusta di

Puskesmas Bolo dapat dilihat pada grafik 3.6


Tabel 3.6.
Distribusi Penyebaran Kusta di Wilayah Puskesmas Bolo tahun 2016

Jumlah Kasus
Desa PB MB
Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan
Tambe 1 1 1 1
Rasabou 0 0 0 0
Rato 0 0 1 0
Kananga 0 1 0 1
Leu 1 0 0 0
Timu 0 1 1 2
Bontokape 0 0 1 0
Sondosia 0 0 0 0
Nggembe 0 0 0 0
Sanolo 0 0 0 0
Tumpu 0 0 0 0
Rada 0 0 0 0
Darusalam 0 0 0 0
Kara 0 0 0 0

6. Sepuluh Besar Penyakit

Data sepuluh besar penyakit pasien rawat jalan di wilayah

Puskesmas Bolo Tahun 2016 adalah :

Tabel 3.7.
Sepuluh Besar Penyakit Berdasarkan Kunjungan di
Puskesmas Bolo tahun 2016

NO ICD X JENIS PENYAKIT JUMLAH

1 J11 Ispa 3467

2 L30.8 Penyakit Kulit Infeksi 2709

3 K30 Gastritis 1749


4 A09 Diare 1479

5 Ginggivitis 1286

6 T78 Myalgia 955

7 K05.1 Penyakit Kulit Alergi 587

8 T10 Hipertensi 362

9 A01 Demam Typoid 341

10 DM 299
BAB IV

SITUASI UPAYA KESEHATAN

A. PELAYANAN KESEHATAN

1. Kesehatan Ibu

Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil yaitu meliputi Pemeriksaan Ibu Hamil K1,

K4, Persalinan ditolong tenaga kesehatan, Pemberian tablet Fe1 dan Fe3 untuk

ibu hamil. Cakupan pemeriksaan ibu hamil K1 pada tahun 2016 dilaporkan

sebesar 95,71% sehingga belum mencapai target K1 100%.

Cakupan pemeriksaan Ibu Hamil K4 dilaporkan sebesar 77,89% belum

mencapai target. Berikut disajikan grafik kecenderungan Cakupan Pemeriksaan

Ibu Hamil K1 dan K4 di Puskesmas Bolo tahun 2016.

Grafik 4.1. Grafik Cakupan Pemeriksaan Ibu Hamil K1dan K4


di Puskesmas Bolo tahun 2016

120 110
104 102
96 98 99
100
81 82 81 83 8179
76 73 77
80 69 68 7173 71 72
67
66

60 52
K1
40 K4

20

Sumber : Program KIA Puskesmas Bolo tahun 2016


Dalam rangka pencegahan anemia pada ibu hamil, di Puskesmas Bolo

dilaksanakan program pemberian Tablet Fe kepada Ibu Hamil sebanyak tiga kali

selama kehamilannya, Ibu hamil mendapatkan tablet besi (Fe3) di Puskesmas

Bolo tahun 2016, dilaporkan sebagai berikut : Fe3 sebanyak 77,89 %. Dari target

100%

Berikut disajikan grafik kecenderungan pemberian tablet Fe3 kepada ibu

hamil pada tahun 2016

Grafik 4.2. Grafik Cakupan Pemberian Tablet Fe3 Ibu Hamil


di Puskesmas Bolo Tahun 2016

300 139
118
250

200
74
74
62 62 73
150 61
51 43 46 54 FE3
139 135
100 38 FE1
96
50 73 75 77 15
66 65 65 65
57 51
46
0 16

Sumber : Program KIA Puskesmas Puskesmas Bolo tahun 2016

Cakupan persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan pada tahun 2016

dilaporkan 84,25% dari target 90 % atau sudah semua persalinan di wilayah

kecamatan Bolo ditolong oleh tenaga kesehatan. Berikut disajikan grafik

kecenderungan Cakupan Persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan di

Puskesmas Bolo tahun 2016


Grafik 4.3. Grafik Cakupan Persalinan Ditolong oleh
Tenaga Kesehatan di Puskesmas Bolo tahun 2016

100
90
80
70
60
50
95 93
40 75 77
30 57 69 79
67 79
20
57
10 58 56
0

0 0

Sumber : Program KIA Puskesmas Bolo tahun 2016

2. Kesehatan Anak

Kunjungan Bayi di Puskesmas Bolo tahun 2016 untuk mendapatkan

pelayanan Kesehatan dilaporkan ada 1023 bayi. Balita di Puskesmas Bolo tahun

2016 dilaporkan terdapat 3870 balita yang di timbang , dan bayi dengan berat

badan lahir rendah sejumlah 6,9 %. Bayi dengan BBLR neonatus tersebut

semuanya sudah ditangani sesuai dengan prosedur yang ada. Selengkapnya

disajikan pada gambar grafik kecenderungan berikut.


Grafik 4.4. Grafik Cakupan Penimbangan Balita (D/S dan N/D)
Di Puskesmas Bolo

250,00

85,29
200,00 71,77
67,41
74,78 75,30
61,99 64,41 66,37
71,98 60,63 63,45 65,42
150,00 67,00 60,09

100,00 N/D
104,5 109,68
85,00 84,73 84,64 91,38 D/S
78,00 73,77 76,97 77,25
50,00 67,66 69,00 70,14
60,00

0,00

Sumber : Program Gizi Puskesmas Bolo Tahun 2016

3. Imunisasi

Untuk menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan bayi serta

anak balita perlu peningkatan program imunisasi.Penyakit-penyakit yang

dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) pada bayi adalah TBC, Difteri, Batuk

rejan, Tetanus, Polio, Hepatitis dan Campak.

Pencapaian program imunisasi menunjukkan bahwa bayi yang

mendapatkan imunisasi DPT.HB 1 adalah sebanyak 990 Bayi (100,2%).

Jumlah bayi yang mendapat imunisasi campak adalah sebanyak 972 (98,4 %)

pencapaian program imunisasi lengkap di Puskesmas Bolo tahun 2016 dapat di

lihat dalam grafik berikut


Grafik 4.5. Grafik Cakupan Imunisasi DPT I dan Campak
di Puskesmas Bolo tahun 2016

300

89
250
98
100
200 112
82
85 87 65

150 67 62
55 159
43 campak

100 DPT 1
115
89 90 96
50 70 72 73 74 67
66 65

Sumber: Program Imunisasi Puskesmas Bolo tahun 2016

4. Keluarga Berencana

Peserta KB aktif dilaporkan sebanyak 3899 dari 8059 PUS, dengan

metode kontrasepsi terbanyak dengan MKJP dilaporkan menggunakan

metode Implant sebanyak 420 (10,92 %) dan terendah dengan metode MOP

tidak kasus. Sedangkan metode kontrasepsi terbanyak dengan Non MKJP

dilaporkan menggunakan metode suntik sebanyak 1976 (50,67%) dan

terendah dengan metode Kondom sebesar 103 (2,61%).

Berikut disajikan komposisi jenis kontrasepsi yang digunakan di

Puskesmas Bolo.
Grafik 4.6.
Diagram Lingkaran Jenis Alat Kontrasepsi yang Digunakan di
Puskesmas Bolo tahun 2016

266 321
2
0
420

103

1976

IUD MOP MOW IMPLAN KONDOM SUNTIK PIL

Sumber: Program KIA UPT Puskesmas Bolo tahun 2016

Grafik 4.7. Kunjungan peserta KB baru dan KB aktif


Di Puskesmas Bolo tahun 2016

478

KB Baru
KB Aktif
3.798

Sumber: Program KIA UPT Puskesmas Bolo tahun 2016


B. PROMOSI KESEHATAN

1. PHBS

Upaya pembinaan perilaku sehat masyarakat ditekankan pada peran

serta masyarakat (PSM) dibidang kesehatan guna menunjang angka kematian

bayi, balita dan ibu serta berbagai upaya untuk mewujudkan derajat

kesehatan yang optimal. Jumlah desa yang melaksanakan PHBS adalah 14

desa .

2. Strata Posyandu

Posyandu di wilayah kerja Puskesmas BoloTerdapat 55 Pos pelayanan

terpadu (Posyandu) dengan strata masing-masing Strata Madya 5 pos dan

Purnama sebanyak 44 pos, Mandiri 4 pos.

Grafik 4.8. Diagram Lingkaran Proporsi Posyandu menurut


Strata di Puskesmas Bolo

4 0 5

44

Pratama Madya Purnama Mandiri

Sumber: Program Promkes Puskesmas Bolo Tahun 2016


C. Kesehatan Lingkungan

Kondisi lingkungan mempunyai peran yang cukup besar dalam

mempengaruhi derajat kesehatan disamping perilaku masyarakat itu sendiri dan

sebagai upaya untuk meningkatan kesehatan lingkungan termasuk pula higyene

dan sanitasi sangat dipengaruhi oleh kebiasaan dan cara hidup masyarakat.

Beberapa indikator penting kesehatan lingkungan dikemukakan sebagai berikut

Jumlah rumah di Kecamatan Bolo diperiksa adalah 2907 dari jumlah tersebut

sebanyak 2071 dinyatakan sehat sedangkan jumlah sekolah diperiksa adalah

37 dari jumlah tersebut 37 sekolah dinyatakan sehat.


`BAB V

SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

A. Ketenagaan

Situasi ketenagaan di Puskesmas Bolo berubah dari tahun ke tahun.

Berikut data ketenagaan pegawai di Puskesmas Bolo per 31 Desember 2016.

Tabel 5.1. Jenis Ketenagaan di Puskesmas Bolo tahun 2016

No Kriteria Tenaga Jumlah

1 Tenaga Dokter 4 Orang

2 Dokter Gigi 1 Orang

2 Tenaga Keperawatan 30 Orang

3 Tenaga Bidan 35 Orang

4 Tenaga Kefarmasian 2 Orang

4 Tenaga Gizi 3 Orang

5 Tenaga Teknisi Medis -

6 Tenaga Sanitasi 2 Orang

7 Tenaga Kesehatan Masyarakat 6 Orang

8 Analis Kesehatan 3 Orang

9 Radiologi -

10 Perawat gigi 1 Orang

11 Rekam medik -

12 Lainnya 8

Jumlah 95 Orang

Sumber : Bagian Kepegawaian Puskesmas Bolo tahun 2016


B. Pembiayaan Kesehatan

Salah satu komponen sumber daya yang diperlukan dalam menjalankan

pembangunan kesehatan adalah pembiayaan kesehatan. Pembiayaan

kesehatan bersumber dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.

Anggaran kesehatan untuk Puskesmas Bolo tahun 2016 bersumber dari :

1. APBD Kab. Bima Rp. 83.759.500 ,-

2. APBN Rp. 1.884.528.000,-

- BOK Rp. 220.200.000,-

Jadi total anggaran kesehatan untuk Puskesmas tahun 2016 sebesar

Rp.2.188.487.500

C. Kunjungan Puskesmas

Kunjungan puskemas Bolo tahun 2016 dapat dilihat dalam grafik berikut ini

Grafik 5.2. Grafik Kecenderungan Kunjungan Pasien


Puskesmas Bolo tahun 2016

3
2,688
2,5 2,435
2,175 2,091
2 2,011 1,978 1,928 1,987
1,858 1,853
1,5 1,599
1,364
1

0,5

Kunjungan

Sumber : Bagian pendaftaran pasien tahun 2016


Grafik 5.3. Komposisi Kunjungan Pasien Tahun 2014
Menurut Jenis Pembiayaan

1600

1400

1200

1000

800

600

400

200

0
Februa Agustu Septe Oktobe Novem Desem
Januari Maret April Mei Juni Juli
ri s mber r ber ber
Umum 881 1017 1189 893 885 938 659 939 901 859 1017 838
BPJS 1130 1418 1499 1282 1004 1153 705 1147 1027 944 970 761

D. Jenis Pelayanan Puskesmas

 Pelayanan Medis Rawat Jalan

1. Pelayanan Poli Umum

2. Pelayanan Poli Gigi dan Mulut

3. Pelayanan Poli KIA/KB

4. Pelayanan Gizi

5. Pelayanan MTBS

6. Pelayanan VCT HIV-AIDS

7. Pelayanan Unit Sanitasi


8. Pelayanan Kesehatan Jiwa

9. EKG dan USG

 Pelayanan Penunjang Medis

1. Pelayanan Unit Pendaftaran & Kasir

2. Pelayanan Unit Laboratorium

3. Pelayanan Unit Obat

 Penyelenggaraan Program Kesehatan

1. Program Pokok/Wajib

a. Upaya Promosi Kesehatan

b. Upaya Kesehatan Lingkungan

c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga Berencana

d. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

2. Program Pengembangan

a. Upaya Kesehatan ARU (Anak, Remaja, Usia Lanjut )

b. Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat

E. Program/ Kegiatan Pelayanan Kesehatan

Dalam rangka pemerataan pengembangan dan pembinaan kesehatan

masyarakat telah dibangun Pusat Kesehatan Masyarakat atau lazim disebut

Puskesmas yang merupakan unit pelaksana tehnis dinas kesehatan

kabupaten/kota di bidang pelayanan dasar atau pelayanan tingkat pertama yang

berfungsi sebagai :
1) Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan

2) Pusat Pemberdayaan Masyarakat

3) Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama secara menyeluruh, terpadu, dan

berkesinambungan yang terdiri dari Pelayanan Kesehatan Perorangan dan

Pelayanan Kesehatan Masyarakat.

Puskesmas Bolo bertanggung jawab atas wilayah kerja yang ditetapkan

dalam bentuk kegiatan/program yang terdiri dari :

a. Upaya Kesehatan Wajib, meliputi :

1) Upaya Promosi Kesehatan

2) Upaya Kesehatan Lingkungan

3) Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana

4) Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

5) Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

6) Upaya Pengobatan

b. Upaya Kesehatan Pengembangan, meliputi :

1) Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)

2) Upaya Kesehatan Olahraga

3) Upaya Kesehatan Masyarakat (PHN)

4) Upaya Kesehatan Kerja (UKK)

5) Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut (Kesgilut)

6) Upaya Kesehatan Jiwa (UKJ)

7) Upaya Kesehatan Mata

8) Upaya Kesehatan Usia Lanjut (Usila)


9) Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional (Batra)

Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas dapat bersifat upaya

inovasi, yakni upaya lain di luar upaya Puskesmas tersebut di atas yang sesuai

dengan kebutuhan. Pengembangan dan pelaksanaan upaya inovasi ini adalah

dalam rangka mempercepat visi-misi Puskesmas Bolo.

Upaya laboratorium medis dan laboratorium kesehatan masyarakat serta

Upaya Pencatatan dan Pelaporan tidak termasuk pilihan karena ketiga upaya ini

merupakan pelayanan penunjang dari setiap upaya wajib dan upaya

pengembangan Puskesmas. Apabila Perawatan kesehatan masyarakat menjadi

masalah yang spesifik di daerah tersebut maka dapat dijadikan sebagai salah

satu upaya kesehatan pengembangan. Disamping laborat dan pencatatan &

pelaporan, pelayanan penunjang yang lain adalah : Bagian Umum dan

Kepegawaian, Kearsipan, SIK dan SP2TP, Inventarisasi Barang, Keuangan,

Laboratorium dan Farmasi.

F. Upaya pencegahan penyakit

1) Upaya Pencegahan penyakit TB

 Menemukan paien TB BTA positip sesuai target.

 Menurunkan angka kesakitan dan kematian penyakit TB dengan cara

memutuskan rantai penularan, sehingga penyakit TB tidak lagi

merupakan masalah kesehatan masyarakat.

 Angka konversi minimal 70%.


Hasil Kegiatan
Tabel 5.5. Hasil Kegiatan Upaya P2- TB pertriwulan
Di Puskesmas Bolo Tahun 2016

Desa Suspek BTA +


Januari 96 4
Februari 3
Maret 3
April 74 6
Mei 7
Juni 4
Juli 68 4
Agustus 3
September 47 3
Oktober 4
November 7
Desember 0
Sumber : Data Program TB Paru Puskesmas Bolo Tahun 2016

Informasi dari data di atas adalah bahwa Puskesmas Bolo menemukan

285 orang suspek TB dan yang BTA positif ada 48 orang.

2) Upaya pencegahan Penyakit Pneumonia

Hasil Kegiatan
Tabel 5.6. Hasil Kegiatan Upaya Pneumonia
Di Puskesmas Bolo Tahun 2016

5
5
4,5
4
3,5 3 33
3
2,5 22 2 2 2 2 2 2 2
Laki-laki
2
1,5 Perempuan
1 1 1 11 1 1 1 1
1
0,5
0

Sumber: Program Pneumonia Puskesmas Bolo tahun 2016

Grafik di atas adalah perbandingan kasus Pneumonia Perdesa tahun

2016. Berdasarkan grafik di atas dapat dipetik informasi bahwa kasus

tertinggi terjadi di bulan April sebanyak 8 Kasus dan kasus terendah terjadi di

Bulan September ada 1 kasus

3) Upaya pencegahan penyakit Diare

Hasil Kegiatan
Tabel 5.7. Kasus Diare di Puskesmas Bolo Tahun 2016

140
123
120 107
100
8682
80
66 65
60 59
60 55 54
50 47 47 Laki-laki
40 43
40 31 28 3030 32 Perempuan
18 22
20

Sumber: Program P2 – Diare Puskesmas Bolo tahun 2016

Informasi yang dapat dipetik dari grafik di atas adalah bahwa kasus Diare

tertinggi terjadi di Bulan Desember dan kasus terendah di bulan Maret.

4) Status Gizi Balita

Hasil Kegiatan

Status Gizi awal Status Gizi Akhir


No Desa Posyandu Jumlah
Sasaran BGM Kurang Baik BGM Kurang Baik

1 Timu Mangga 15 1 7 7 0 8 7

Anggur 15 3 6 6 0 5 10

Nangka 15 2 10 3 1 9 4
2 Tumpu Bonsai 15 2 5 8 1 2 12

Anggrek 15 3 9 3 2 7 6
3 Leu Sepeda 15 2 8 5 2 5 8
4 Bontokae Kinca 15 8 4 3 1 9 5
Burung Nuri
5 Sanolo II 15 3 6 6 2 5 8
Burung
Walet II 15 7 5 3 4 6 5

6 Tambe Nusa Indah 15 2 10 3 1 7 7

Sumber : Program Gizi Puskesmas Bolo Tahun 2016

5) Upaya pencegahan Penyakit Kusta

Hasil Kegiatan

Jumlah Kasus
Desa PB MB
Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan
Tambe 1 1 1 1
Rasabou 0 0 0 0
Rato 0 0 1 0
Kananga 0 1 0 1
Leu 1 0 0 0
Timu 0 1 1 2
Bontokape 0 0 1 0
Sondosia 0 0 0 0
Nggembe 0 0 0 0
Sanolo 0 0 0 0
Tumpu 0 0 0 0
Rada 0 0 0 0
Darusalam 0 0 0 0
Kara 0 0 0 0

Sumber : Program Kusta Puskesmas Bolo Tahun 2016

Dari uraian tabel diatas dapat di lihat pada tahun 2016 dilaporkan ada 8

Kasus Kusta dan kesemuanya itu sudah di tangani sesuai dengan prosedur.
BAB VI

KESIMPULAN

Keberhasilan kegiatan pembangunan kesehatan di Kabupaten Bima pada

tahun 2016 dapat dilihat melalui berapa indikator yaitu :

1. Derajat Kesehatan

a. Angka Kematian

- Angka kematian Neonatal / Bayi

Dari 861 kelahiran bayi yang tercatat pada tahun 2016, Ditemukan

Sebanyak 5 bayi meninggal.

- Angka kematian Anak Balita

Berdasarkan laporan kematian dari puskesmas, jumlah kematian anak

balita tidak ditemukan.

- Angka Kematian Ibu Maternal

Jumlah kematian ibu pada tahun 2016 ada 1 kasus

b. Angka Kesakitan

- 10 Penyakit Terbanyak

Pola 10 penyakit terbanyak di Kecamatan Bolo menurut hasil laporan

SP2TP menunjukkan bahwa kasus terbanyak adalah Penyakit

Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) dengan jumlah 3467 kasus

- Penyakit Menular

a. TB Paru
Pencapaian CDR pada tahun 2016 sebesar 55,56.%. Angka ini

belum memenuhi target minimal yang telah ditetapkan yaitu

sebesar 70 %.

b. Pneumonia Balita

Jumlah kasus pnemonia pada tahun 2016 sebesar 41 kasus ,

tapi untuk pencegahan pemberantasan penyakit pneumonia

dapat ditangani 100%, sesuai target.

c. Malaria

Angka kesakitan malaria per 1000 penduduk untuk Kecamatan

Bolo adalah sebesar 13 orang

d. Kusta

Pada tahun 2016, dilaporkan terdapat kasus baru tipe Multi

Basiler (kusta basah) sebanyak 8 kasus dan tipe Pausi Basiler

(kusta kering) sebanyak 5 kasus dengan Newly Case detection

Rate (NCDR) sebesar 45,15 per 100.000 penduduk.

- Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)

Pada tahun 2016 terdapat Kasus Campak sebanyak 945 Begitu pula

dengan penyakit lain yang dapat dicegah dengan Imunisasi PD3I

seperti Hepatitis B tidak ditemukan Kasus, AFP 0 Kasus, Sedangkan

Kasus Tetanus Neonatorum, Pertusis, dan Difteri tidak ditemukan.


c. Status Gizi

Jumlah balita yang ditimbang pada tahun 2016 adalah 3286 balita. Dari

hasil PSG posyandu jumlah balita gizi baik sebanyak 3773 (97,80 %)

balita, gizi kurang (41,67 %) balita, gizi buruk (2,33) balita.

2. Situasi Upaya Kesehatan

a. Sarana Kesehatan

Di Puskesmas Bolo terdapat 4 unit Pustu, 14 Poskesdes.

b. Tenaga Kesehatan

Jumlah seluruh tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas Bolo

sebanyak 90 orang.

A. SARAN

1. Untuk meningkatkan derajat kesehatan dalam upaya penurunan angka

kesakitan dan angka kematian diperlukan :

a. Peningkatan mutu Sumberdaya Manusia

b. Perbaikan sistem pengelolaan pelayanan kesehatan

c. Peningkatan dukungan dana baik dari Pemerintah, Swasta dan

Masyarakat.

d. Peningkatan peran serta masyarakat dalam program pembangunan

kesehatan.

2. Untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat

Kecamatan bolo diperlukan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang


kesehatan melalui berbagai media baik cetak, elektronik maupun

pertemuan yang dilaksanakan oleh berbagai sektor.

3. Untuk meningkatkan kesehatan lingkungan di kabupaten Bima perlu

kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan yang sehat serta peran

aktif dari berbagai organisasi masyarakat, organisasi sosial, organisasi

politik dalam menggerakan masyarakat. Selain itu lingkungan yang bersih

dan sehat tidak terlepas dari ketersediaan sarana dan prasarana seperti

antara lain :

a. Saluran pembuangan air limbah

b. Sarana Pembangunan dan pengangkutan sampah dari TPS ke TPA

4. Ketersediaan data yang menunjang indikator Kabupaten Bima sehat sangat

diperlukan sehingga mudah melakukan analisa dan evaluasi pencapaian

kegiatan, untuk itu diharapakan dukungan dan keterlibatan sektor terkait.

Anda mungkin juga menyukai