Anda di halaman 1dari 6

10 Media Bina Ilmiah ISSN No.

1978-3787

ANALISIS MANAJEMEN TOILET UMUM


DI KAWASAN WISATA LOMBOK

Oleh

I Ketut Bagiastra
Dosen PNS dpk pada Akademi Pariwisata Mataram

Abstrak: Toilet merupakan tempat yang potensial sebagai sarana penyebaran penyakit bila sanitasi dan
higiene-nya tidak dipelihara dengan baik. Toilet bersih adalah cermin jatidiri suatu bangsa. Toilet umum
bersih bukan saja memasyarakatkan program Sadar Wisata, namun akan menjadi sarana peningkatan
pemahaman masyarakat terhadap pentingnya kebersihan.Untuk menunjang perkembangan pariwisata dengan
menjamin keamanan kesehatan pengunjung dan masyarakat lokal, penambahan jumlah toilet umum di
tempat wisata serta perbaikan system manajemen pengelolaannya sangat perlu dilakukan. Hal ini mengingat
bahwa sarana toilet memiliki potensi penyebaran kuman penyakit dari pengguna yang satu ke pengguna yang
lainnya. Dalam hal ini peran serta semua pihak sangat diperlukan. Pemerintah diharapkan dapat menetapkan
kebijakan atau peraturan yang jelas mengenai pengadaan toilet umum, manajemen pengelolaan dan juga
standar minimum kualitas toilet umum. Keterlibatan pihak swasta, lembaga swadaya masyarakat atau
masyarakat setempat dalam pengelolaan dapat dijadikan alternative dalam pengelolaan toilet umum agar
kualitas kebersihan terpeliharan dengan baik. Dan ini semua juga harus mendapat dukungan dari masyarakat
untuk ikut memelihara fasilitas umum tersebut yaitu dengan menggunakan toilet dengan baik dan benar.
Oleh karena itu sebuah upaya promosi kesehatan tentang pemakaian toilet perlu dilakukan. Semua upaya
perbaikan penyediaan sarana toilet umum ini bertujuan untuk menyediakan sarana toilet umum yang tersedia
dalam jumlah dan kualtias yang cukup, terpelihara dengan baik, dan aksesibel.

Kata Kunci: Manajemen, Toilet Umum

PENDAHULUAN
Toilet merupakan salah satu sarana sanitasi yang baik bisa menggambarkan budaya sebuah
yang paling vital. Toilet Umum adalah salah satu negara.
sarana sanitasi yang dirancang khusus lengkap Kondisi toilet di Indonesia masih dianggap
dengan kloset, persediaan air dan perlengkapan lain sebagai hal tabu, dan diremehkan karena memang
yang bersih, aman dan higienis dimana masyarakat keadaannya yang kurang diperhatikan. (Untung
di tempat-tempat domestik, komersial maupun Suotomo, Triesna Wacik Bangga Jadi Miss Toilet,
publik dapat membuang hajat serta memenuhi Bandara, edisi 25, Tahun II, 16-30 September 2010).
kebutuhan fisik, sosial dan psikologis lainnya. Selanjutnya dijelaskan, toilet bagi sebagian besar
Sarana toilet umum merupakan salah satu jenis toilet masyarakat Indonesia di masa lalu selalu dianggap
yang diperuntukkan untuk masyarakat umum yang sebagai suatu barang yang menjijikkan, kotor, dan
berkunjung ke suatu tempat. Sering kali disebutkan selalu diremehkan sebagai sebuah hal yang
bahwa toilet umum adalah toilet ketika jauh dari terbelakang karena membicarakan ini masih
rumah. Dengan demikian pengguna toilet umum dianggap tabu sehingga kebersihannya pun
akan sangat beragam dan senantiasa berganti. terbelakang. Namun kini, jangan coba-coba anggap
Sebagai akibatnya, toilet merupakan tempat yang remeh karena bisa-bisa citra bangsa ini akan buruk.
potensial sebagai sarana penyebaran penyakit bila (Untung Sutomo, Angkat Citra Indonesia, Bandara,
sanitasi dan higiene-nya tidak dipelihara dengan edisi 25, Tahun II, 16-30 September 2010).
baik. Perkembangan globalisasi yang sangat pesat
Toilet umum bukan sekadar tempat membuang juga berdampak pada mobilisasi perorangan yang
hajat semata, tapi sudah menyangkut banyak aspek. sangat tinggi, baik dari segi jarak travel yang
Antara lain aspek psikologis pengguna, aspek semakin beragam, juga dibarengi dengan frekuensi
kesehatan dan keamanan pengguna, pemeliharaan bepergian yang semakin tinggi. Hal ini
dan lingkungan, hingga aspek estetika. menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan sarana
Keberadaannya dengan standar tertentu merupakan umum di luar tempat tinggal, dan toilet termasuk
suatu hal yang sangat penting. Sebab, toilet umum salah satu yang terpenting. Pada tahun 2001, telah
_______________________________________________
Volume 7, No. 6, Desember 2013 http://www.lpsdimataram.com
ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah11

dibentuk World Toilet Organisation yang bertujuan positif terhadap wisatawan. Menurut Triesna Wacik
untuk merangkul pihak-pihak yang peduli terhadap (dalam Untung Sutomo, Angkat Citra Indonesia,
permasalahan kesehatan, kebersihan dan lingkungan Bandara, edisi 25, Tahun II, 16-30 September 2010).
hidup. Di Indonesia sendiri telah dibentuk Asosiasi Toilet bukan sekadar ruangan sisa di belakang
Toliet Indonesia atas prakarsa Naning Adiwoso rumah, persepsi mengenai toilet harus diubah. Toilet
(ATI, 2006), dan telah dicanangkan Gerakan adalah bagian hidup yang perting. Kalau toilet
Nasional Toilet Umum Bersih pada tanggal 17 diletakkan pada tempat bagus, kering, harum dan
Februari 2006. Sebagai kelanjutannya telah ditata dengan artistic maka hidup kita lebih nyaman
diberikan penghargaan kepada Toilet Bersih dan lengkap. Toilet bagian dari kebudayaan kita,
Lingkungan Bandara kepada Bandara Ngurah Rai, wajah toilet adalah wajah kita, sebagai bangsa
Denpasar pada bulan September 2007 (Harry, 2007). Indonesia.
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata telah berencana Kualitas ketersediaan dan pengelolaan toilet
untuk melanjutkan penilaian terhadap kebersihan umum sangat tergantung oleh banyak factor internal
toilet tidak hanya di lingkungan bandara tetapi juga yaitu pemilik dan sistem pengelolaan, maupun
di tempat-tempat wisata. Toilet bersih adalah cermin ekternal yaitu pengguna toilet, masyarakat sekitar
jatidiri suatu bangsa. Toilet umum bersih bukan saja dan peraturan pendukung. Faktor-faktor tersebutlah
memasyarakatkan program Sadar Wisata, namun yang nantinya perlu dipertimbangkan untuk
akan menjadi sarana peningkatan pemahaman pengembangan dan perbaikan sistem pengelolaan
masyarakat terhadap pentingnya kebersihan. (Koko toilet. Sejak lima tahun lalu hingga kini, melalui
Sudjatmiko, Toilet bersih Cermin Jatidiri Bangsa, salah satu program Kementrian Kebudayaan dan
Bandara, edisi 25, Tahun II, 16-30 September 2010). Pariwisata yang gencar melakukan sosialisasi toilet
Nusa Tenggara Barat khususnya Lombok umum bersih, toilet kini menjadi barang berharga
merupakan salah satu daerah tujuan wisata, hal ini yang cukup diperhatikan kebersihannya, bahkan
sangat ditunjang dengan beragamnya objek interiornya pun dibuat sebersih dan senyaman
pariwisata yang ada di Lombok dengan fasilitas mungkin. Mengapa hal itu terjadi, karena toilet
pariwisata lainnya. Buruknya fasilitas toilet masih menurut Kemenbudpar menjadi bagian penting bagi
menjadi kendala utama pengembangan pariwisata di sector pariwisata. Nanang menjelaskan, ada lebih
Indonesia. Sebagian besar toilet umum di Indonesia dari 80 juta kuman ditemukan di toilet dengan
masih jauh dari kondisi bersih karena pengelola jumlah jutaan. Tidak semua kuman bisa hilang
belum tahu bagaimana cara mengelola toilet bersih. ketika disiram dan dapat menimbulkan berbagai
http://health.kompas.com/read/2011/09/27/0332184 jenis penyakit seperti diare, tipus dan muntaber.
6/Toilet.Menjadi.Kendala.Pariwisata, Kamis, 5 Des (Jakarta, Kompas.Com) Sebagai sebuah upaya
2013, Jam 12.45) menciptakan toilet umum yang ‘bercitra’, standar
Indonesia merupakan negara yang memiliki toilet umum menjadi sebuah keniscayaan. Harus
tingkat kelembaban sangat tinggi. Sehingga, jenis seperti apa toilet dibangun, persyaratan apa yang
toilet yang lantainya selalu kering memang paling harus dipenuhi, itulah merupakan beberapa hal yang
pas yang harus diterapkan di toilet-toilet umum di menjadi focus dalam bahasan ini.
Indonesia. Kondisi kelembaban tinggipun membuat
jenis toilet dengan lantai basah menjadi lebih cepat Fungsi Dan Peran Toilet Umum
ditumbuhi bakteri, jamur, serta penyakit. Seperti
Aktivitas berwisata dapat didefinisikan sebagai
yang kita tahu bahwa kondisi toilet umum di Indo-
aktifitas berpergian ke tempat tujuan wisata untuk
nesia memang kebanyakan yang berlantai basah ka-
alasan rekreasi atau relaksasi. Dengan demikian,
rena pemakaiannya yang kurang bersih dan tidak
selama berwisata, wisatawan akan berada jauh dari
bertanggung jawab. Masalah kesehatan adalah masa-
rumah dalam waktu yang relatif lama. Selama
lah utama yang bisa berasal dari toilet. Maka, fasili-
berada di luar rumah, maka wisatawan akan
tas umum toilet seharusnya dilengkapi oleh pemerin-
menggunakan fasilitas-fasilitas di tempat umum
tah, dan menggunakan fasilitas umum lebih ber-
untuk menggantikan fasilitas yang tersedia di tempat
tanggung jawab.
tinggalnya. Fasilitas tersebut termasuk sarana toilet.
Sarana toilet umum di Lombok belum optimal
Dengan tingkat mobilitas masyarakat yang semakin
dalam hal penyediaan, pemeliharaan, hygiene dan
tinggi, aktivitas berwisata juga meningkat pesat,
sanitaninya. Sehingga fasilitas akomodasi di
sebagai akibatnya, pengguna toilet umum juga akan
Lombok pada hotel berbintang saat ini belum
bertambah. Aktivitas berwisata baik itu dalam
sebanding dengan kualitas fasilitas toilet umum di
rombongan ataupun perorangan umumnya akan
kawasan tujuan wisata yang justru memberikan citra
_______________________________________
http://www.lpsdimataram.comVolume 7, No. 6,Desember 2013
12 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787

merencanakan perjalanan berkeliling di suatu tempat wisatawan. Pada tempat-tempat tersebut, umumnya
dalam satu hari sebelum kembali ke tempat mereka tersedia toilet umum yang cukup dan dikelola
menginap. Hal ini juga yang membuat keharusan dengan cukup baik oleh pemerintah daerah setempat
akan kesediaan toilet umum yang baik di daerah maupun bekerjasama dengan organisasi masyarakat.
pariwisata. Perkembangan industri pariwisata juga Namun untuk beberapa tempat tujuan wisata yang
menambah jumlah pekerja yang bergerak di industri tidak terlalu ramai, jumlah fasilitas toilet yang
tersebut seperti pemandu wisata, masyarakat tersedia di tempat tersebut sangat rendah dengan
pedagang di tempat wisata, dan sopir kendaraan kualitas yang kurang baik atau bahkan tidak tersedia.
wisata, yang berarti tambahan jumlah pengguna Fasilitas toilet umum di kawasan wisata justru sering
toilet umum. terabaikan baik ketersediaannya maupun kualitas
Toilet merupakan fasilitas pariwisata yang kebersihannya. Untuk di beberapa kawasan wisata
penting, beberapa studi telah menunjukkan bahwa yang telah dilengkapi dengan fasilitas toilet umum,
toilet dapat berperan dalam penyebaran permasalahan yang muncul adalah rendahnya tingkat
mikroorganisme penyebab penyakit gastro-enteritis, kebersihan akibat pengelolaan yang kurang baik
diare, kolera dan disentri. Di toilet umum, banyak maupun buruknya prilaku pengguna toilet. Di lain
pengguna dengan berbagai latar belakang pihak, tempat wisata alam seperti pantai dan sumber
menggunakan fasilitas toilet umum yang sama. mata air sudah mendapatkan perhatian dari
Pengguna bisa saja wisatawan dengan latar belakang pemerintah setempat dalam hal penyediaan toilet.
prilaku higiene yang baik atau mungkin juga Sebagai contoh di kawasan wisata Suranadi,
memiliki hygiene yang buruk, seperti sopir Narmada telah disediakan toilet umum oleh
kendaraan umum dengan kebiasaan tidak mencuci pemerintah desa setempat namun masih sangat
tangan, wanita dengan anak-anak, ibu hamil, orang sederhana.
tua, dan lain sebagainya. Toilet sebagai sarana Sistem pengelolaannya mengandalkan tarif
pembuangan kotoran manusia yang pemakaian toilet untuk biaya pengelolaan dan
potensial mengandung mikroorganisme patogen, pemeliharaan kebersihan. Akibatnya, fasilitas toilet
penggunaan toilet bersama mengakibatkan tingginya yang dapat terbangun sangat terbatas baik dari segi
resiko penyebaran kuman tersebut melalui kapasitas maupun kualitasnya. Ketidaksempurnaan
pertukaran cairan tubuh dan sentuhan pada dalam manajemen pemeliharaan toilet serta
peralatan di toilet umum atau disebut dengan cross diperparah dengan cara pakai toilet yang tidak
contamination. semestinya oleh masyarakat pengguna akan
Setiap pengguna toilet mempunyai potensi berakibat pada rusaknya sarana toilet umum yang
membawa kuman ke toilet ataupun beresiko telah dibangun menggunakan biaya yang tidak
memperoleh kuman penyakit dari toilet. Walaupun sedikit. Permasalahan lain adalah ketersediaan toilet
toilet terlihat bersih, tidak menutup kemungkinan di sepanjang jalur transportasi utama yang
sarana di toilet seperti handle pintu, keran air, closet, menghubungkan daerah tujuan wisata tersebut.
tempat sabun dan sebagainya dapat mengandung Selama perjalanan, bukan tidak mungkin seorang
mikroorganisme patogen dari pengguna sebelumnya. wisatawan akan memerlukan toilet. Sampai saat ini,
Kualitas toilet umum di suatu daerah tidak saja kebutuhan tersebut terkadang masih dapat dibantu
berkontribusi dalam penyebaran penyakit, tetapi dengan adanya toilet yang disediakan oleh stasiun
juga menggambarkan tingkat keberadaban pompa bensin disepanjang jalur tersebut. Ataupun,
masyarakat daerah tersebut (Greed, 2006). bila toilet memang tersedia, tanda (signage) yang
Menurutnya sarana toilet umum sebuah kota sangat menunjukkan keberadaan toilet tidak dibuat dengan
berpengaruh untuk menciptakan kota yang jelas dan tidak sesuai dengan standar penandaan
berkelanjutan (sustainable), aksesibel dan inclusive. internasional.
Kebiasaan masyarakat Indonesia, terutama
Ketersediaan Dan Pengelolaan Toilet kaum pria yang sangat mudah melakukan buang air
kecil tidak ditoilet (disemak-semak atau tempat
Lombok memiliki beberaapa tempat tujuan
lain), dapat menjadi salah satu faktor pendukung
wisata yang terdiri dari Pura (tempat ibadah umat
rendahnya ketersediaan toilet atau dengan kata lain
Hindu), pantai, pegunungan, danau, lokasi
toilet umum tidak dianggap terlalu vital. Padahal,
peninggalan sejarah, keindahan alam, daerah
kaum wanita, orang tua, anak-anak dan kaum
konservasi alam dan pusat kerajinan. Beberapa
penyandang cacat sangat membutuhkan fasilitas
tempat tujuan wisata di Lombok merupakan tempat
toilet yang baik untuk melakukan buang air ditempat
wisata yang terkenal dan dikunjungi banyak
umum. Kekurangtersediaan fasilitas toilet,
_______________________________________________
Volume 7, No. 6, Desember 2013 http://www.lpsdimataram.com
ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah13

rendahnya mutu kualitas serta kurang baiknya Toilet, Law No. 7934, 2006 yang mengatur
system pemeliharaan merupakan salah satu akibat mengenai instalasi dan pengadaan serta pengelolaan
karena tidak adanya peraturan yang dengan jelas higiene toilet umum untuk menunjang promosi
mengatur mengenai penyediaan sarana toilet umum, nasional Korea tentang higiene dan kesejahteraan.
standar mengenai desain serta manajemen Sedangkan setiap pemerintah kota (city council) di
pengelolaannya sehingga akan ditemui standar Australia mengeluarkan peraturan spesifik yang
minimum kualitas toilet di lapangan. Ketiadaan mengatur tentang manajemen pengelolaan toilet dan
peraturan mengenai kewajiban untuk menyediakan standar untuk toilet umum. Sebagai gambaran
toilet umum ternyata juga menjadi faktor utama keseriusan pemerintahnya dalam mengelola toilet,
rendahnya ketersediaan dan kualitas toilet umum. untuk pemeliharaan toilet, di kota Boroondara,
Manajemen pengelolaan yang buruk tidak Victoria Australia, pemerintahnya menganggarkan
menjadi satu-satunya faktor yang berpengaruh pada kurang lebih $7,600 atau setara Rp. 50 juta rupiah
buruknya kualitas dan kebersihan toilet. Faktor per toilet blok per tahun. Adanya peraturan yang
pengguna juga sangat menentukan. Toilet umum mengatur mengenai sistem pengadaan, pengelolaan,
yang dibangun umumnya memang masih didisain pembiayaan toilet yang jelas, akan sangat membantu
sebagai toilet basah dalam artian air merupakan dalam meningkatkan pelayanan suatu daerah dalam
sarana utama untuk menyeka dan membersihkan hal penyediaan toilet umum yang cukup dan dalam
bagian tubuh sehabis menggunakan closet. Dengan kondisi yang baik (Greed, 2006). Peraturan ini juga
disain toilet basah, kebersihan toilet sangat sulit akan mengkondisikan semua pengelolaan dan
dijaga, karena lantai toilet akan selalu basah yang pemeliharaan toilet umum berada di bawah control
berakibat pada tertinggalnya kotoran dari alas kaki pemerintah daerah. Hal ini erat kaitannya dengan
pengguna di lantai toilet. Tambahan pula bila closet pemeliharaan asset pemerintah sehingga dapat
duduk tidak dipergunakan sebagaimana mestinya, dipergunakan dalam kondisi yang baik dalam jangka
maka kotoran alas kaki juga akan tertinggal pada waktu yang lama yang berarti efisiensi penggunaan
tempat dudukan closet. Ketidakdisiplinan pengguna dana pemerintah. Pengadaan Toilet Pemerintah
toilet untuk membuang sampah di tempat sampah daerah mungkin memang pihak yang paling
dalam toilet juga menambah buruk tingkat bertanggung jawab untuk menjamin tersedianya
kebersihan toilet. fasilitas toilet umum di suatu daerah dalam jumlah
yang cukup. Namun hal ini tidak berarti bahwa
Beberapa Alternatif Pengelolaan Toilet
semua toilet umum harus dibangun dengan
Terdapat beberapa alternatif yang dapat menggunakan biaya dan diatas tanah milik
dilakukan untuk dapat meningkatkan pengadaan, pemerintah. Untuk tempat-tempat wisata dan tempat
sistem pengelolaan dan kualitas fasilitas toilet umum umum yang dimiliki pemerintah, semua fasilitas di
di daerah wisata dan juga tempat-tempat umum dalam tempat tersebut akan merupakan tanggung
lainnya. Alternatif tersebut mencakup pembuatan jawab pemerintah. Akan tetapi, keterbatasan lahan
peraturan mengenai toilet umum, strategi pengadaan dan dana pemerintah Indonesia sudah sering
toilet, manajemen pengelolaan, standar minimum dijadikan alasan utama atas kurangnya fasilitas
toilet serta pendidikan dan promosi kesehatan untuk umum. Karenanya tidak menutup kemungkinan
meningkatkan kesadaran penggunaan toilet dalam pemerintah dapat bekerjasama dengan pihak swasta
menjaga kebersihan. seperti perusahaan travel, hotel, restauran dan
Peraturan mengenai Toilet Sampai saat ini, perusahaan terkait dalam industri pariwisata untuk
Indonesia belum memiliki peraturan yang dengan membantu pembiayaan pembangunan toilet umum.
khusus mengatur tentang toilet umum dan kewajiban Pemasukan di sektor pariwisata yang sangat tinggi,
oleh pemerintah setempat untuk pengadaanya. tidak akan mengurangi keuntungan pariwisata itu
Penyediaan sarana toilet umum untuk perkantoran sendiri jika digunakan sebagian untuk pengadaan
telah diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI toilet umum yang memenuhi standar internasional,
No. 261/MENKES/SK/II/1998 Tentang : karena pada akhirnya hal ini justru akan berdampak
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja. Namum positif terhadap jumlah kunjungan wisatawan.
dalam peraturan ini hanya diatur mengenai jumlah Pemerintah dapat mewajibkan (melalui
sarana dan keharusan memisahkan toilet berdasarkan peraturan) kepada pemilik tempat-tempat umum
gender, lebih dari itu tidak ada ketentuan lain swasta untuk menyediakan toilet dengan standar
mengenai toilet, apalagi toilet umum. Jika minimum sebuah toilet umum, dan tentu saja dengan
dibandingkan dengan Negara-negara tetangga sepeti biaya pihak pemilik. Sebagai contoh adalah pusat
Korea, terdapat sebuah peraturan: Act on Public perbelanjaan, tempat tujuan wisata yang dimilki
_______________________________________
http://www.lpsdimataram.comVolume 7, No. 6,Desember 2013
14 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787

swasta, stasiun pompa bensin dan tempat umum karena masyarakat ikut dilibatkan dalam
lainnya. Pemerintah juga dapat menyiasati pengambilan keputusan yang membangun rasa
pengadaan toilet umum dengan menyediakan memiliki fasilitas tersebut oleh masyarakat.
beberapa fasilitas toilet dan mobile (moving toilet)
Jika toilet umum akan dikelola bukan oleh
yang dapat dipergunakan untuk tempat-tempat
pemerintah atau bekerjasama dengan masyarakat
dimana sering diadakannya acarakeramaian pada
maupun pihak swasta, secara garis besarnya terdapat
waktu-waktu tertentu.
tiga hal penting untuk menentukan sistem
Suatu analisis mengenai ketersediaan toilet
manajemen pengelolaan toilet umum di tempat
dapat dilakukan dengan melihat distribusi
umum, yaitu: menguntungkan, berkesinambungan
keberadaan toilet umum pada peta kota. Dari peta
dan diterima oleh masyarakat setempat. Sistem
distribusi tersebut dapat terlihat apakah toilet umum
pengelolaan yang dipilih sebaiknya memang
telah tersedia pada minimum radius tertentu. Ini juga
menguntungkan bagi pihak pengelola yang
dapat berfungsi untuk menganalisis apakah
merupakan daya tarik utama bagipengelola untuk
pengadaan toilet baru benar-benar diperlukan di
mau mengelola toilet dan sistem pengelolaan yang
suatu lokasi, yang dalam hal ini berusaha untuk
dipilih juga dapat menjaminbahwa terdapat sistem
menggunakan anggaran seefisien mungkin.
pengawasan yang rutin sehingga pihak pengelola
Manajemen Pengelolaan Toilet akan melakukan pekerjaannya dengan serius dan
berkesinambungan. Partisipasi masyarakat, dalam
Toilet umum yang telah disediakan tidak akan
hal ini rasa memiliki oleh masyarakat akan sangat
dapat berfungsi dengan baik bila tidak didukung
membantu terpeliharanya sarana toilet. Keterlibatan
dengan pemeliharaan yang berkesinambungan.
masyarakat untuk menentukan apakah sarana toilet
Beberapa alternatif manajemen pengelolaan yang
umum yang dibangun pemerintah memang benar-
dapat dipilih adalah sebagai berikut:
benar diperlukan dan bukan dengan tujuan
1. Didirikannya perusahaan milik daerah yang
mengurangi pendapatan masyarakat dari penyewaan
khusus mengelola toilet umum.
toilet, dengan sendirinya akan mengarahkan mind set
Perusahaan ini akan mengelola toilet
masyarakat bahwa hygiene sarana yang disediakan
berdasarkan profit yang mereka peroleh dari
adalah tujuan untamanya.
biaya yang dipungut dari pengguna toilet. Di
Cina, sistem ini direkomendasikan dengan Standar Minimum Toilet Umum
menggabungkan tawaran pengelolaan toilet dan
Selain manajemen pengelolaan toilet umum
sampah sekaligus untuk memperoleh
yang harus dipastikan berkesinambungan, sebuah
keuntungan bagi pengelola yang lebih besar
standar mengenai jumlah, lokasi, desain, material,
(World Bank, 2006).
visibilitas, aksesibilitas dan kemudahan
2. Toilet umum dikontrakkan ke pada pengelola
pemeliharaan juga sangat diperlukan untuk
perorangan, pengusaha kecil maupun LSM.
menjamin toilet umum yang tersedia memenuhi
Dalam hal ini pihak pengelola membayar
syarat kelayakan, mudah digunakan dan dipelihara.
sejumlah uang kontrak kerjasama kepada
Disamping pertimbangan utama toilet umum yaitu
pemerintah setiap tahunnya, dan kelebihan
kemudahan pemeliharaan higiene sarana dan
pemasukan bersih merupakan keuntungan yang
pencegahan kontaminasi silang oleh pengguna toilet,
diperoleh pengelola. Alternatif lain, pemasukan
beberapa pertimbangan standar minimum toilet
bersih dibagi dengan sistem bagi hasil antara
umum diantaranya adalah konfigurasi toilet yang
pengelola dan pemerintah daerah.
meliputi pembedaan gender atau tidak,
3. Pemerintah daerah menganggarkan dari
mengakomodasi pengguna dengan cacat fisik, lokasi
pendapatan pajak industri pariwisata untuk
toilet mudah terlihat dan terjangkau. Toilet juga
biaya pemeliharaan toilet. Sistem ini sangat
didisain dengan pertimbangan mengurangi tindak
diperlukan untuk tempat-tempat dengan jumlah
kejahatan di toilet, sebagai contoh toilet dengan
kunjungan sedikit yang berarti tidak
lokasi yang tak terlihat cenderung menarik prilaku
memperoleh keuntungan yang cukup untuk
kejahatan terhadap pengguna toilet. Life cycle
memelihara toilet sepanjang tahun.
costmanagement juga menjadi pertimbangan penting
4. Pemerintah daerah dan masyarakat setempat
karena akan menyangkut biaya operational yaitu,
bermusyawarah untuk menentukan bentuk
penyediaan fasilitas, pemeliharaan, pengantian
kerjasama dalam hal pengelolaan toilet umum.
barang habis pakai, pembersihan, pengawasan,
Hasil kesepakatan ini akan mengurangi resiko
pembukaan dan penutupan fasilitas. Isu lingkungan
pengerusakan fasilitas toilet oleh masyarakat,
_______________________________________________
Volume 7, No. 6, Desember 2013 http://www.lpsdimataram.com
ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah15

sebaiknya mendapat perhatian untuk mendorong menggunakan toilet dengan baik dan benar. Oleh
disain, konstruksi dan pengoperasian toilet yang karena itu sebuah upaya promosi kesehatan tentang
ramah lingkungan. Salah satu syarat penting yang pemakaian toilet perlu dilakukan.
juga harus dipenuhi toilet umum adalah adanya Semua upaya perbaikan penyediaan sarana
tanda penunjuk tentang lokasi toilet dan tanda pada toilet umum ini bertujuan untuk menyediakan sarana
toilet itu sendiri. Tanda tersebut sebaiknya bersifat toilet umum yang tersedia dalam jumlah dan kualtias
univessal yang berarti dimengerti oleh orang banyak yang cukup, terpelihara dengan baik, dan aksesibel.
dan mudah dilihat yang berarti terletak pada daerah
ramai dan eye catching. Pada sarana toilet sebaiknya Daftar Pustaka
disediakan informasi nomor telepon yang harus
dihubungi bila terdapat keluhan atau masalah Asosiasi Toilet Indonesia (ATI), 2006, Latar
sehubungan dengan toilet tersebut. Belakang Pembentukan Asosiasi
Untuk meningkatkan pelayanan kepada ToiletIndonesia, ATI, diakses dari
pengunjung dan masyarakat umum, sebainya lokasi http://ati.inias.net/01_overview.php pada
toilet juga disajikan pada peta-peta umum seperti tanggal 10 Maret 2008.
penyajian informasi lokasi stasiun pompa bensin,
Harry, 2007, Program Toilet Umum Bersih
restoran, rumah sakit, hotel, pertokoan dan
Dilanjutkan ke Obyek Wisata dan Daya
sebagainya. Pada peta toilet yang lebih detail,
Tarik Wisata, Berita Wisatanet, 28
sebaiknya diberikan keterangan alamat jelas lokasi
September2007http://www.wisatanet.
toilet, jam operasional toilet dan apakah tersedia
com/templete/index.php?wil=4&id=00000
fasilitas untuk penyandang cacat. Saat ini sangat
0000000591&idnews=3095diakses tanggal
disadari bahwa kesadaran masyarakat untuk menjaga
10 Maret 2008.
kebersihan toilet dan menggunakan toilet dengan
baik dan benar masih sangat kurang. Karena itu Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
suatu upaya promosi kesehatan mengenai cara 261/MENKES/SK/II/1998 Tentang :
pemakaian toilet yang baik dan benar serta yang PersyaratanKesehatan Lingkungan Kerja
dapat mendorong kesadaran masyarakat akan Triesna Wacik, Angkat Citra Indonesia, Bandara,
pentingnya untuk menjaga kebersihan toilet untuk edisi 25, Tahun II, 16-30 September
kepentingan bersama sangat diperlukan. Bentuk 2010).http://health.kompas.com/read/2011/
promosi kesehatan seperti kartun humor yang 09/27/03321846/Toilet.Menjadi.Kendala.P
disesuaikan dengan budaya setempat dapat dijadikan ariwisata, Kamis, 5 Des 2013, Jam
pilihan. 12.45)
Simpulan Koko Sudjatmiko, Toilet bersih Cermin Jatidiri
Untuk menunjang perkembangan pariwisata Bangsa, Bandara, edisi 25, Tahun II, 16-
dengan menjamin keamanan kesehatan pengunjung 30 September 2010.
dan masyarakat lokal, penambahan jumlah toilet Untung Sutomo, Angkat Citra Indonesia, Bandara,
umum di tempat wisata serta perbaikan system edisi 25, Tahun II, 16-30 September
manajemen pengelolaannya sangat perlu dilakukan.
2010.http://health.kompas.com/read/201
Hal ini mengingat bahwa sarana toilet memiliki
1/09/27/03321846/Toilet.Menjadi.Kendal
potensi penyebaran kuman penyakit dari pengguna
yang satu ke pengguna yang lainnya. a.Pariwisata, Kamis, 5 Des 2013, Jam
Dalam hal ini peran serta semua pihak sangat 12.45)
diperlukan. Pemerintah diharapkan dapat Purnawijayanti, 1999. Sanitasi Higiene dan
menetapkan kebijakan atau peraturan yang jelas Keselamatan Kerja Dalam Pengolahan
mengenai pengadaan toilet umum, manajemen Makanan. Penerbit Kanisius,
pengelolaan dan juga standar minimum kualitas Yogyakarta.
toilet umum. Keterlibatan pihak swasta, lembaga
swadaya masyarakat atau masyarakat setempat Richard Sihite, S.Sos, 2000. Sanitation dan Hygiene,
dalam pengelolaan dapat dijadikan alternative dalam Penerbit SIC, Surabaya.
pengelolaan toilet umum agar kualitas kebersihan Bali Post Jumat 16 Agustus 2013 , halaman 34.
terpeliharan dengan baik. Semuajuga harus
mendapat dukungan dari masyarakat untuk ikut
memelihara fasilitas umum tersebut yaitu dengan
_______________________________________
http://www.lpsdimataram.comVolume 7, No. 6,Desember 2013

Anda mungkin juga menyukai