Pemasaran Global
Pemasaran Global
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah senantiasa melimpahkan rahmat, nikmat
serta karunia-Nya, sehingga kelompok ini telah dapat menyelesaikan tugas Manajemen
Pemasaran Global yang berjudul“Social and Cultural Environments” dengan baik. Salawat dan
salam kita ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa perubahan kepada
kehidupan umat manusia kearah kebenaran dalam ajaran Islam.
Dalam penyusunan tugas ini, penulis menggunakan berbagai referensi dari berbagai
sumber. Hal ini disebabkan karena masih terbatasnya kemampuan penulis baik pengalaman
maupun pengetahuan.
Penulis berharap semoga bantuan dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis
mendapat imbalan pahala dari Allah SWT. Akhirnya penulis berharap agar tugas ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak yang membutuhkan.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Bagi ahli antropologi dan sosiologi, budaya adalah “cara hidup” yang dibentuk oleh
sekelompok manusia yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Budaya
termasuk kesadaran dan ketidaksadaran akan nilai, ide, sikap, dan simbol yang membentuk
perilaku manusia dan diteruskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Seperti didefinisikan
oleh seorang ahli antropologi organisasi Geert Hofstede, budaya adalah “tatanan kolektif dari
pikiran yang membedakan anggota tersebutdari satu kategori orang dengan orang lainnya.”
Oleh karena itu seorang pemasar global memiliki tugas yang sangat penting dalam
memahami lingkungan budaya dan sosial secara global. Tugas seorang pemasar global yaitu
belajar dan memahami budaya dari negara-negara di mana mereka akan melakukan bisnis,
memahami referensi bagaimana menyadari nilai-nilai budaya mereka sendiri, atau kriteria
referensi diri, dapat mempengaruhi persepsi mereka tentang pasar serta memasukkan
pemahaman ini ke dalam proses perencanaan pemasaran.
Lingkungan sosial budaya kosumen global dipengaruhi oleh beberapa aspek budaya
seperti:
1. Budaya-cara hidup, dibangun oleh sekelompok manusia yang ditularkan dari satu generasi ke
generasi lainnya
2. Budaya memiliki, nilai-nilai sadar dan bawah sadar, ide-ide, sikap, dan symbol
3. Budaya bertindak dalam lembaga-lembaga sosial
4. Budaya adalah fisik (pakaian dan alat-alat) dan non fisik (agama, sikap, keyakinan, dan nilai-
nilai)
Terdapat dua jenis budaya yaitu budaya fisik dan budaya abstrak. Perbedaan budaya fisik dan
budaya abstrak dijelaskan pada Tabel. 2.1
Budaya Universal
Budaya universal adalah modus tingkah laku yang ada dalam setiap budaya. Daftar
budaya universal yang diambil dari studi klasik ahli antropologi budaya George P.Murdock
adalah sebagai berikut : olahraga atletik, hiasan badan, memasak, masa berpacaran, menari, seni
dekoratif, pendidikan, etika, pesta keluarga, pantangan makanan, bahasa, pernikahan, waktu
makan, obat-obatan, perkabungan, musik, ritual keagamaan, peraturan penduduk, perbedaan
status, dan perdagangan.
Sosialisasi Antar-Budaya
Memahami suatu budaya berarti memahami kebiasaan, tindakan, dan alasan-alasan di
balik perilaku-perilaku yang ada. Sebagai contoh, di Amerika Serikat, bak mandi dan toilet
mungkin berada dalam ruang yang sama. Orang Amerika mengasumsikan bahwa ini adalah
norma yang berlaku di dunia. Namun, dalam beberapa budaya seperti Jepang, menganggap itu
tidak higienis. Bahkan budaya lain menganggap duduk di atas toilet duduk itu tidak higienis. Di
banyak budaya, penggunaan tisu toilet bukanlah norma mereka.
Budaya terdiri dari banyak komponen saling berhubungan. Pengetahuan dari satu
budaya memerlukan satu pengertian mendalam pada bagian-bagian berbeda. Unsur-unsur dari
Budaya sebagai berikut :
1. Material Life merupakan teknologi yang digunakan untuk menghasilkan, mendistribusikan,
dan mengkonsumsi barang-barang dan layanan
2. Bahasabahasa mempunyai dua bagian-bagian: lisan dan bahasa diam
3. InteraksiSosial interaksi sosial di antara orang; keluarga inti memperluas keluarga;
kelompok referensi
4. Estetikaide-ide dan persepsi bahwa satu budaya berkaitan dengan kecantikan serta
kebaikan
5. Agamasekumpulan kepercayaan (anggapan) komunitas yang berhubungan dengan satu
kenyataan yang dibuktikan dengan pengalaman
6. Pendidikansalah satu dari wahana-wahana pembelajaran utama menyalurkan dari satu
generasi kepada berikutnya
7. Menghargai Sistemnilai bentuk norma-norma dan standar orang.
Membuat persepsi yang standar, kemampuan untuk melihat apa yang ada dalam suatu
budaya. Meskipun keahlian ini sama bernilainya baik di Negara asal maupun di luar negeri, bagi
pemasar global keahlian itu tetap merupakan sesuatu yang kritis karena kecenderungan yang
meluas terhadap etnosentrisme dan menggunakan kriteria referensi diri sendiri. SRC dapat
menjadi tekanan penolakan yang sangat kuat dalam bisnis global, dan lupa memeriksanya dapat
menyebabkan kesalahpahaman dan kegagalan.
Teori Difusi
Teori difusi yaitu penyebaran ide baru sejak pengenalan sampai penerimaan secara umum
dimana dalam penyebaran informasi suatu gagasan atau produk hasil dari inovasi memerlukan
waktu untuk bisa di adopsi.
Proses Adopsi
Tahap mental dimana seorang individu melewati dari waktu pengetahuan pertamanya dari
sebuah inovasi dengan waktu adopsi produk atau pembelian:
1) Kesadaran yaitu konsumen mengetahui tentang produk baru tetapi tidak memiliki informasi
tentang produk tersebut
2) Ketertarikan yaitu konsumen ingin mencari informasi mengenai produk tersebut
3) Evaluasi yaitu konsumen menimbang untung dan rugi mencoba produk baru. Evaluasi ini
dilihat dari bagaimana konsumen melakukan sesuatu untuk meminta rekomendasi dari orang
terdekat
4) Percobaan yaitu konsumen mulai mencoba sedikit untuk mengetahui kegunaannya
5) Adopsi yaitu konsumen memutuskan untuk membeli produk secara teratur
Karakteristik Inovasi
Inovasi adalah sesuatu yang baru; lima faktor yang mempengaruhi tingkat di mana inovasi
diadopsi meliputi:
1. Keunggulan relative (relative advantage) yaitu sejauh mana inovasi tersebut tampak lebih
bagus dari pada produk lama
2. Kesesuaian (compatibility) yaitu sejauh mana tingkat kesesuaian inovasi dengan nilai dan
pengalaman seseorang
3. Kerumitan (complexity) yaitu sejauh mana tingkat sulitnya inovasi untuk dipahami atau
digunakan
4. Kemampuan dipisahkan (divisibility) yaitu sejauh mana inovasi tersebut dapat dicoba secara
terbatas
5. Kemampuan komunikasi (communicability) sejauh mana manfaat penggunaan dapat dilihat
atau digambarkan kepada orang lain.
Kategori Adopsi
1. Inovator
Sekelompok orang yang berani mencoba hal-hal baru, hubungan sosial mereka cenderung lebih
erat dibanding kelompok sosial lainnya atau individu yang pertama kali mengadopsi inovasi.
2. Pengguna (early adopter)
Sekelompok orang yang menghasilkan lebih banyak opini dan selalu mencari informasi tentang
inovasi atau para perintis dalam penerimaan inovasi.
3. Mayoritas awal (early majority)
Sekelompok orang yang tidak mau menjadi kelompok pertama dalam mengadopsi inovasi atau
sekelompok yang menjadi pengikut awal.
4. Mayoritas akhir (late majority)
Sekelompok orang yang menunggu sampai semua orang telah mencoba dan mengadopsi inovasi
sebelum mereka mengambil keputusan atau penggikut akhir dalam penerimaan inovasi.
5. Tradisional/kolot/terlambat (langgards/avoider)
Sekelompok orang yang terakhir menggunakan atau mengadopsi inovasi.
Sensitivitas Lingkungan
Sensitivitas lingkungan merupakan tingkat di mana produk-produk harus disesuaikan
dengan kebutuhan budaya yang spesifik di pasar nasional yang berbeda. Sensitivitas produk
dapat direpresentasikan dalam skala dua dimensi seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.2
Gambar 2.2. Sensitivitas Lingkungan
Sumbu horizontal menunjukkan sensitivitas lingkungan, sumbu vertikal tingkat
kebutuhan adaptasi produk.
Di era globalisasi ini, Indonesia dihadapi dengan berbagai pengaruh dari adanya
globalisasi. Globalisasi mempengaruhi nilai-nilai budaya dan sosial bangsa Indonesia.
Globalisasi mendorong munculnya berbagai produk-produk kebudayaan baru dalam masyarakat
khusunya kaum muda Indonesia. Masuknya bisnis waralaba Mcdonald’s di Indonesia membawa
pengaruh sosial dan budaya bagi masyarakat Indonesia dan secara perlahan menggeser nilai-
nilai yang telah ada baik nilai positif maupun nilai negatif,
Mcdonald’s adalah perusahaan waralaba rumah makan siap saji terbesar di dunia.
Hidangan utama di restoran-restoran McDonald's adalah hamburger, namun mereka juga
menyajikan minuman ringan, kentang goreng dan hidangan-hidangan lokal yang disesuaikan
dengan tempat restoran itu berada. Lambang McDonald's adalah dua busur berwarna kuning
yang biasanya dipajang di luar rumah-rumah makan mereka dan dapat segera dikenali oleh
masyarakat luas.
Restoran McDonald's pertama didirikan pada tahun 1940 oleh dua bersaudara Dick dan
Mac McDonald, namun kemudian dibeli oleh Ray Kroc dan diperluas ke seluruh dunia. Pada
tahun 2006, McDonald’s memiliki gerai makanan hampir 31.000 berjalan di 126 negara dan
enam benua. Banyaknya yang memilih makanan fastfood mendorong bermunculannya restoran
dan outlet makanan cepat saji lainnya di berbagai negara. Restoran McDonald's pertama di
Indonesia terletak di Sarinah, Jakarta dibuka pada tanggal 23 Februari 1991.
Berbeda dari kebanyakan restoran McDonald's di luar negeri, McDonald's menawarkan
menu yang berbeda-beda di berbagai negara. Di Norwegia terdapat McLaks, yaitu sandwich
salmon, di India terdapat Maharaja Macs dengan daging kambing dan McAloo Tikki burger
untuk umat Hindu vegetarian.
Sosialisasi Antar-Budaya
Memahami suatu budaya berarti memahami kebiasaan, tindakan, dan alasan-alasan di
balik perilaku-perilaku yang ada. Sebelum membuka bisnis waralabanya di Indonesia
Mcdonald’s mempelajari dan memahami bagaimana budaya di Indonesia, budaya atau kebiasaan
penduduk Indonesia yang menkonsumsi nasi sebagai makanan pokok, sehingga McDonald's
menjual nasi dan kentang bagi penduduk Indonesia yang menyukai makan dengan kentang.
Mcdonald’s menawarkan budaya makanan cepat saji dengan kelezatan, kecepatan, dan
kenyamanan bagi penduduk Indonesia terutama kaum muda walaupun harus mengeluarkan uang
yang lebih untuk mendapatkan makanan cepat saji di Mcdonald’s. Mcdonald’s juga membawa
gaya hidup orang amerika ke Indonesia.
PERILAKU SOSIAL
Mcdonald’s memahami bagaimana budaya di Indonesia yang berarti memahami
kebiasaan dan alas an dibalik perilaku yang ada. Unsur-unsur budaya yang dipelajari dan
dipahami oleh Mcdonald’s adalah sebagai berikut:
1. Agama, masyarakat Indonesia yang mayoritas beragam islam Mcdonald’s menyesuaikan
produknya dengan menggunakan bahan baku makanan yang halal seperti Burger yang
menggunakan daging sapi, dan nugget menggunakan daging ayam.
2. Interaksi sosial, Mcdonald’s mengharapkan dengan adanya Mcdonalds dan segala fasiliatas
yang disediakan outlet-outlet Mcdonald’s di Indonesia seperti wifi dan arena bermain anak-
anak dapat memperluas interaksi sosial diantaranya interaksi sosial dengan keluarga, teman
kantor, teman sekolah, teman kampus dan kelompok sosial lainnya,
3. Menghemat waktu, dengan makanan cepat saji yang dijual oleh Mcdonald’s dapat menghemat
waktu konsumen.
4. Membuka lapangan pekerjaan, dengan banyaknya outlet-outlet Mcdonald’s di Indonesia dapat
membuka lapangan pekerjaan untuk penduduk lokal di Indonesia.
5. Estetika, dilihat dari kebersihan, kenyamanan, dan kebaikan. Mcdonald’s berusaha menjaga
kebersihan terutama counter depan harus selalu bersih dan produk yang sudah dimasak
diletakkan di lemari penyimpanan yang berada pada suhu minimal 60° C (140° F).