Teori Johnson
Teori Johnson
BAB 2
TINJAUAN TEORI
menyediakan panduan baik sebagai petunjuk untuk memahami dan bertindak. Kedua
ide tersebut (pertama pemahaman dilihat sebagai sebuah proses, dimana sistem
holistik perilaku dimediasi oleh kerangka kerja yang kompleks dan kedua sebagai
proses yang aktif dari stimulus dan respon) memberikan dasar bagi pencetus teori lain
Georgia pada tahun 1938; gelar B.S.N. dari Universitas Vanderblit di Nashville,
Tennese pada tahun 1942; dan gelar M.P.H dari Universita Havard di Boston pada
Savannnah dari tahun 1943-1944. Ia telah menjadi instruktur dan asisten profesor
Nursing. Dari tahun 1949 sampai pensiunnya pada tahun 1978 dan pindah ke Florida,
4
5
Johnson menjadi asisten profesor bidang pediatric nursing dan asisten profesor ilmu
Pada tahun 1955 dan 1956 Johnson menjadi penasehat pediatric nursing yang
Selatan. Disamping itu dari tahun 1965 sampai tahun 1967 ia mengepalai Komite
untuk spesialis klinik. Publikasi Johnson termasuk 4 buku, lebih dari 30 artikel
berkala dan sejumlah laporan, proceeding dan monograph. Salah satu dari sekian
banyak penghargaan yang ia terima yang paling dibanggakan adalah Faculty Award
Achievement Award dari Asosiasi Perawat California tahun 1977 dan Vanderbilt
University Schol of Nursing Award for Excellence in Nursing tahun 1981. Ia senang
bahwa model sistem perilakunya ternyata berguna dalam perkembangan lebih jauh
basis teoritis untuk keperawatan, tetapi dapat dikatakan bahwa sumber kepuasan
dan penelitian, latar belakang klinis yang ia punya dan bertahun-tahun pemikiran,
mengutip sejumlah sumber untuk teorinya. Teori dari Florence Nightingale bahwa
perhatian keperawatan berfokus pada orang dan bukan penyakit. Menurut keyakinan
atau mengobati penyakit atau cidera. Ilmu dan seni merawat harus berfokus pada
6
pasien sebagai individu dan bukan pada entitas penyakit yang spesifik. Johnson
memanfaatkan hasil kerja ilmu perilaku dalam psikologi, sosiologi dan etnologi untuk
menggunakan berbagai konsep dan definisi teori sistem oleh Buckley, 1968; Chin,
1961; Parsons & Shils, 1951; Rapoport, 1968; dan Von Bertalanffy, 1968. Sistem
dinyatakan terdiri dari bagian yang berkaitan untuk melakukan fungsi bersama-sama
manusia sebagai sistem perilaku dimana hasil fungsi adalah observasi perilaku.
Johnson juga mencatat bahwa sejumlah subsistem dalam teorinya mempunyai dasar-
dasar biologi. Analogi teori sistem perilaku adalah teori sistem biologi, yang
menyatakan bahwa manusia merupakan sistem biologi yang terdiri dari bagian
1964; Crandal, 1963; Gerwirtz, 1972; Kagan, 1964; dan Sears, Maccoby, & Levin,
efektif pada pasien sebelum, selama dan sesudah penyakit. la memakai konsep dari
disiplin ilmu lain seperti sosialisasi, motivasi, stimulasi kepekaan, adaptasi dan
dalam teorinya didukung literatur dari beberapa pakar. Leitch dan Escolona
pada tiap individu bergantung pada faktor eksternal dan internal. Johnson memakai
teori Selye, Grinker, Simmons dan Wolf untuk mendukung ide bahwa pola-pola
spesifik perilaku merupakan reaksi atas stressor baik dari sumber biologis, psikologis
subsistem Ingesti (ingestion) dan eleminasi (elimination) seperti yang dijelaskan oleh
Walike, Mead dan Sears juga merupakan bagian sistem perilaku Johnson. Hasil karya
oleh Lorenz dan Feshbach. Menurut Atkinson, Feather dan Crandell menyatakan
perilaku, diman hal- hak tersebut merupakan bagian dari subsistem pencapaian tujuan
dinyatakan oleh para ahli perilaku dan biologi yaitu output dari struktur dan
Johnson fokus pada perilaku yang dipengaruhi oleh kehadiran aktual dan tak
adaptif utama.
2. Sistem (System). Dengan memakai definisi sistem oleh Rapoport tahun 1968,
mereka.
dengan tugas tertentu. Suatu subsistem merupakan sistem kecil dengan tujuan
lain atau lingkungan tidak diganggu. Tujuh subsistem yang diidentifikasi oleh
pengalaman dan proses belajar. Tujuh elemen yang diidentifikasi oleh Johnson
atau terikat dengan orang lain, mencapai intimasi dan inklusi. Fungsinya
orang lain, menggunakan rasa percaya diri dalam arti yang positif. Sebagai
kebutuhan diri atau orang lain dalam hubungan sosial, psikologikal dan
Mengakomodasi diet dengan cara yang dapat diterima secara sosial dan
kelangsungan hidup melalui intake nutrisi, merubah pola diet yang tidak
mendapat kepuasan fisik dan psikis baik dari substansi yang berkaitan
identitas jenis kelamin dan termasuk (dalam cakupan yang luas) perilaku-
aktual ataupun potensial baik dalam bentuk obyek, orang atau ide serta
maupun sistem biologi) baik terhadap diri sendiri maupun orang lain,
diri.
dari orang lain, membedakan tujuan jangka menengah dan jangka panjang,
Equilibrium didefinisikan sebagai kondisi akhir yang stabil tetapi kurang kekal,
dimana di dalamnya individu berada dalam keselarasan dengan dirinya dan dengan
Stabilitas adalah pemeliharaan suatu level atau daerah perilaku tertentu yang dapat
berkaitan dengan stress (tekanan). Ketika output energi tambahan digunakan untuk
merespon terhadap tekanan, sumber energi yang dibutuhkan untuk menjaga stabilitas
keadaan tegang atau rileks yang disebabkan karena disequilibrium dan merupakan
sistem perilaku: individu dipandang sebagai sistem perilaku yang selalu ingin
sampah atau barang yang tidak berguna secara biologis serta mengekspresikan
perasaan.
dicintai.
klien harus dapat berfungsi sebagai pengatur keseimbangan sistem perilaku tersebut.
Klien dalam hal ini adalah manusia yang mendapat bantuan perawatan dengan
keadaan terancam atau potensial oleh kesakitan atau ketidak seimbangan penyesuaian
dengan lingkungan. Status kesehatan yang ingin dicapai adalah mereka yang mampu
lingkungannya, akan tetapi ketika stress menganggu adptasi normal perilaku klien
mengatasi masalah dalam memenuhi kebutuhan tersebut (Potter & Perry, 2005).
Teori sistem perilaku Johnson mengupas dua komponen utama: pasien dan
perawatan. Pasien merupakan sistem perilaku dengan tujuh subsistem yang saling
diidentifikasi termasuk : (1) dorongan (drive) atau tujuan (goal); (2) set,
(nurturance), dan stimuli (stimulation). Ketiga hal ini disebut sebagai persyaratan
kondisi eksternal dan internal sesuai dan dapat diprediksi. Jika kondisi-kondisi dan
sumber daya penting terhadap kebutuhan fungsi mereka tidak cocok atau
dan proses belajar serta dipengaruhi oleh faktor-lakior biologis, psikologis dan sosial.
1. Manusia
sesuatu yang kompleks, tindakan atau respon yang terbuka terhadap berbagai
dan terpadu yang menentukan dan membatasi interaksi antara orang dan
bisa diatur, punya tujuan dan diprediksi, perilaku bisa berfungsi secara efisien
dan efektif sepanjang waktu, dan cukup stabil serta berulang sehingga lebih
bahwa tujuh subsistem yang telah dirumuskannya sebagai suatu patokan yang
norma sosial, dan konsep diri. Setiap subsistem terdiri dari setidaknya empat
dimaksud adalah tujuan (goal), set (set), pilihan (choice), dan tindakan
(action).
atau konsekuensi dari perilaku. Dasar dari tujuan (goal) adalah dorongan
umum, dorongan (drive) setiap subsistem adalah sama bagi semua orang,
tetapi ada variasi antara tiap individu dan antara individu dari waktu ke
waktu) baik dari segi kekuatan dorongan, bentuk dorongan, nilai yang melekat
pada tujuan yang ingin dicapai. Dengan adanya dorongan (drive) sebagai
tertentu dalam situasi tertentu. Set perilaku merupakan pola perilaku yang
20
relatif stabil dan suatu pola kebiasaan yang timbul sebagai respon terhadap
dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap, dan keyakinan. Set tediri atas dua
dengan pola perilaku yang sama. Set persiapan (preparation) tergantung pada
muncul.
individu. Semakin banyak atau luas alternatif perilaku yang dimiliki individu
(action) individu yang bisa diamati. Diutamakan pada efisiensi dan efektivitas
perilaku dan kemampuan melawan stagnasi. Kekurangan dari salah satu atau
semua hal tersebut akan mengancam sistem perilaku secara keseluruhan atau
dengan lingkungan. Ini adalah integrasi sistem respon yang adaptif berkaitan
2. Lingkungan
bagian dari individu sistem perilaku tetapi mempengaruhi sistem dan bisa
atau stabilitas perilaku) pasien. Johnson tidak memberikan definisi lain dari
22
internal dan lingkungan eksternal. Tetapi banyak yang dapat disimpulkan dari
"lingkungan internal" secara khusus dan tidak pula tercantum pada tulisan-
internal dan bagaimana fungsinya. Dia juga menulis bahwa penyakit atau
penyebab tersering atas kerusakan yang terjadi pada sistem (Johnson, 1980).
3. Kesehatan
Johnson melihat kesehatan sebagai fungsi yang efektif dan efisien dari
yang bisa diamati yaitu bertujuan (purposeful), tertib (orderly), dan bisa
berubah ketika efektivitas dan efisiensinya tidak lagi jelas, atau ketika tingkat
perilaku fungsional yang efektif dan efisien jika perilaku mereka sesuai
selama ia sakit, dan ketika perilaku mereka tidak menyebabkan trauma yang
berikut:
lingkungan internal dan eksternal dari sistem tetap teratur dan dapat diprediksi,
kondisi dan sumber daya yang diperlukan untuk kebutuhan fungsional mereka
terpenuhi, dan hubungan timbal balik antara subsistem harmonis. Jika kondisi
ini tidak terpenuhi, malfungsi perilaku yaitu tidak teratur (disorganized), tidak
yang mungkin terpisah dari fungsi sistem perilaku. Johnson juga menyebut
tentang kesehatan fisik dan sosial, tetapi tidak secara khusus mendefinisikan
sistem perilaku serta perilaku yang berfungsi secara efektif dan efisien.
ilmu dalam memberikan bantuan eksternal baik sebelum dan selama gangguan
individu di tingkat tertinggi (Johnson, 1980). Tujuan ini dapat diperluas untuk
intervensi.
pengetahuan dan sistem nilai eksplisit. Satu hal penting yang dinyatakan oleh
Johnson tentang sistem nilai adalah bahwa mengingat bahwa individu telah
pada saat ini, keputusan akhir terhadap level fungsional yang diharapkan
merupakan hak individu (Johnson, 1980). Sumber kesulitan timbul dari stress
2001).
terjadi ketika perilaku tidak sesuai dengan konsep tujuan. Gangguan yang
dari dua atau lebih subsistem perilaku dalam situasi yang sama sehingga
satu subsistem perilaku digunakan lebih dominan dari yang lain, sehingga
merugikan subsistem lainnya. Area ini juga di yakini oleh Johnson sebagai
struktural yang rusak dengan mengubah set dan choice individu. Kedua untuk
stabilitas. Yang ketiga, dan yang paling umum, modalitas pengobatan yaitu
bahwa inti yang umum terdapat dalam perawatan. dimana para praktisi menggunakan
Hal mendasar bagi setiap disiplin profesional adalah pengembangan dari inti
ini telah digunakan oleh perawat sejak awal 1970-an dan telah menunjukkan
organisasi dan landasan bagi perawat untuk memikirkan, observasi, dan interpretasi
dari apa yang diamati, memberikan struktur yang sistematis dan rasional untuk
1. Penelitian
besar penelitian memfokuskan pada fungsi klien dalam hal memelihara atau
klien dan perawat sebagai agen dari tindakan. Penelitian awal dirancang
tempat, dan stadium kanker pada "set" perilaku dari subsistem model
System Model.
dengan penyakit kronis dan perilaku orang tua mereka, serta keterkaitan
anak sakit kronis dan sehat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak
dengan anak-anak yang sehat, dan bahwa pola respon berbeda dalam
konsep "set perilaku" dan meneliti bagaimana ibu dan bayi mereka yang
Johnson ini lebih spesifik daripada diagnosis NANDA. Poster, Dee, dan
keperawatan.
2. Pendidikan
antara input dan hasil perawatan kesehatan bagi klien. Model ini berguna
masalah dalam sistem. Salah satu contoh terbaik dari penggunaan model
32
pasien sebagai area masalah, dan kriteria hasil untuk mengevaluasi kualitas
asuhan keperawatan (Dee & Auger , 1983). Karya-karya awal Dee dan
(Desember & Randell, 1989; UCE, 1990). Berdasarkan data perilaku, setiap
efektif). Selain itu, data yang dikumpulkan untuk menentukan sejauh mana
tujuan dilakukan antara pasien / keluarga dan perawat (Dee & Randell,
dan sifat kontrak keperawatan. Prediksi hasil dan tujuan jangka pendek
proses penerimaan pasien baru serta discharge planning, serta lama dirawat
(Dee, Van Servellen, & Brecht, 1998). Karya Vivien Dee dan rekan-
setting pelayanan kesehatan. Dari hasil kerja mereka, jelas bahwa model
Meski demikian pada titik ini hanya sedikit diantara hubungan potensial
2. Teori Jhonson relatif tak terbatas saat diterapkan pada individu yang sakit.
Tetapi ia belum banyak dipakai pada individu atau kelompok yang kondisinya
3. Kesesuain empiris sulit dicapai ketika suatu teori mengandung konsep terlalu
diperbaiki jika ia mengnalakan sub konsep yang terdefinisi dengan baik dan
teori Johnson secara konsiten didefinisikan dan digunakan, akan tetapi teori
35
akan tetapi ia belum menjelaskan dengan jelas definisi dari kedua komponen
tersebut.
5. Informasi tentang peranan klien hanya tersedia sedikit, sehingga sulit untuk
7. Johnson juga tidak menyebutkan dengan jelas kriteria hasil yang diharapkan
menciptakan hasil (homeostasis) yang sama untuk penerapan pada kultur yang
berbeda.
10. Model ini terlalu bersifat individual sehingga jika diterapkan untuk memberi