PUSKESMAS SALISSINGAN
KABUPATEN MAMUJU
PROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2016
OLEH:
PUSKESMAS SALISSINGAN
KABUPATEN MAMUJU
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2016
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penyusunan Laporan Awal Team based Nusantara Sehat Puskemas
Salissingan, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya. Penyusunan laporan Awal Team based Nusantara Sehat ini bertujuan untuk
mengetahui keadaan awal situasi penempatan di Puskesmas Salissingan, keadaan geografis-
demografis Kecamatan Balabalakang, keadaan pembangunan kesehatan di Puskesmas
Salissingan, keadaan derajat kesehatan masyarakat dan kegiatan Tim Nusantara Sehat di
Puskesmas Salissingan. Penyusunan laporan awal ini juga nantinya digunakan untuk
pembuatan rencana kegiatan (POA) tahun 2017 team based Nusantara Sehat di Puskesmas
Salissingan. Penyusunan laporan awal ini terwujud atas bimbingan, pengarahan dan bantuan
dari berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Untuk itu penyusun
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Yusuf Effendi, SE selaku pembimbing Tim Nusantara Sehat dari Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia
2. Bapak dr. Achmad Azis, M.Kes selaku Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
3. Ibu dr. Hj. Hajrah As’ad, M.Kes selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju.
4. Bapak Bintiner, AMK selaku Kepala Puskesmas Kecamatan Salissingan yang telah
membantu dalam penyusunan laporan ini.
5. Staf dan pegawai Puskesmas Salissingan, Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju, serta
Dinas Kesehatan provinsi yang telah memberikan dukungan untuk melaksanakan
program ini.
Penyusun menyadari bahwa penulisan Laporan Awal Team based Nusantara Sehat
Puskesmas Salissingan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan laporan awal ini.
Penyusun berharap semoga laporan awal ini bermanfaat bagi Puskesmas Salissingan maupun
pihak-pihak lain yang memerlukan.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL .............................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 1
1.2 Tujuan............................................................................................................................ 2
1.3 Manfaat.......................................................................................................................... 3
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Data Puskesmas Salissingan 6
Tabel 2 Data Tenaga Kesehatan Puskesmas Salissingan 8
Tabel 3 Angka kesakitan Puskesmas Salissingan 10
bulan Oktober-November 2016 di Poli Umum
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Letak geografis Kecamatan Balabalakang 4
Gambar 2 Denah PKM Salissingan sebelum dan sesudah ada Tim NS 7
Gambar 3 Jumlah Kematian Neonatal Di Puskesmas Salissingan Tahun 9
2015
Gambar 4 Angka Kematian Ibu Di Puskesmas Salissingan Tahun 2015 10
Gambar 5 Penyambutan Tim Nusantara Sehat oleh Bapak Bupati 13
Mamuju, Bapak Wakil Bupati Mamuju, Ibu Kepala Dinas
Kesehatan Mamuju, Bapak Kepala Puskesmas Salissingan
serta jajarannya pada tanggal 18 Oktober 2016
Gambar 6 Keadaan Poli Umum Puskesmas Salissingan saat Tim 14
Nusantara Sehat pertama kali datang (23 Oktober 2016)
Gambar 7 Keadaan Poli Umum setelah ada Tim Nusantara Sehat 15
Gambar 8 Jam pelayanan Puskesmas Salissingan 15
Gambar 9 Alur pelayanan Puskesmas Salissingan 16
Gambar 10 Tempat pendaftaran dan tempat pemeriksaan tanda-tanda vital 16
Gambar 11 Contoh kartu berobat dan rekam medis pasien 16
Gambar 12 Kegiatan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi 19
badan balita (Pemantauan Status Gizi balita) di Pulau
Salissingan dengan sistem jemput bola.
Gambar 13 Kegiatan Posyandu di Puskesmas Pembantu (PUSTU) Pulau 19
Ambo dan pemeriksaan kesehatan masyarakat serta
penyuluhan tentang penyakit Kaki Gajah dari dokter Danti
serta pemberian obat program kaki gajah kepada warga
bersama petugas kesehatan Puskesmas Salissingan.
Gambar 14 Kegiatan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi 20
badan balita (Pemantauan Status Gizi balita) di Pulau
Seloang dengan sitem jemput bola dan pemeriksaan
kesehatan masyarakatmasyarakat serta pemberian obat
program kaki gajah kepada warga bersama petugas kesehatan
Puskesmas Salissingan.
Gambar 15 Kegiatan Penimbangan berat badan dan pengukuran 20
tinggi/panjang badan balita (Pemantauan Status Gizi) serta
pemeriksaan kesehatan masyarakat dan pemberian makanan
tambahan ASI kepada balita di Pulau Lamudaan.
Gambar 16 Kegiatan Penimbangan berat badan dan pengukuran 20
tinggi/panjang badan balita (Pemantauan Status Gizi) serta
pemeriksaan kesehatan masyarakat di pulau Saboeang.
Gambar 17 Kegiatan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi 21
badan balita (Pemantauan Status Gizi balita) di Pulau
Sabakatang dengan sitem jemput bola bersama petugas
kesehatan lainnya.
Gambar 18 Kegiatan Penimbangan berat badan dan pengukuran 21
panjang/tinggi badan (Pemantauan Status Gizi) di Pulau
Samataha dan pemeriksaan kesehatan masyarakat serta
penyuluhan tentang penyakit Kaki Gajah dari Bapak Jupri
serta pemberian obat program kaki gajah kepada warga
v
bersama petugas kesehatan Puskesmas Salissinggan.
Gambar 19 Kegiatan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi 21
badan balita (Pemantauan Status Gizi balita)serta
pemeriksaan kesehatan masyarakat di Pulau Popoongan
dengan sitem jemput bola bersama petugas kesehatan lainnya.
Gambar 20 Piramida Makanan 22
Gambar 21 Poster 4 Prinsip Gizi Seimbang 22
Gambar 22 Kegiatan Tim Nusantara Sehat saat promosi kesehatan 23
danacara sesi foto bersama dengan pihak sekolah di Pulau
Ambo
Gambar 23 Penyuluhan CTPS dan Pemberian Obat Filariasis di SMPN 2 26
Balabalakang, Pulau Salissingan
Gambar 24 Ketersediaan alat-alat di ruangan IGD setelah ada Tim 28
Nusantara Sehat
Gambar 25 Kondisi di dalam ruangan IGD 28
Gambar 26 Kegiatan Imunisasi di sekolah dasar 29
Gambar 27 Kegiatan cross incision pada pasien yang tertusuk kait 29
pancing
Gambar 28 Kegiatan penjahitan luka robek karena tergigit belut laut 29
Gambar 29 Kondisi ruangan farmasi saat Tim NS pertama kali datang 30
Gambar 30 Kegiatan pelayanan farmasi pada hari pertama tugas di 31
puskesmas
Gambar 31 Pelayanan farmasi pada kegiatan Puskesmas Keliling 31
Gambar 32 Kondisi ruangan farmasi setelah ada Tim NS 32
Gambar 33 Kondisi gudang farmasi serta kartu stok 32
Gambar 34 Perbedaan blanko resep dokter sebelum dan sesudah ada Tim 33
NS
Gambar 35 Perbedaan register farmasi sebelum dan sesudah ada Tim NS 33
Gambar 36 Kunjungan dan pemeriksaan ibu hamil di puskesmas 34
Gambar 37 Kondisi ruangan dan alat-alat Lab saat Tim NS pertama kali 36
datang
Gambar 38 Kondisi ruangan Lab dan ruang pewarnaan setelah ada Tim 38
NS
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
Indikator kecamatan sehat adalah lingkungan sehat, perilaku sehat, cakupan pelayanan
kesehatan yang bermutu, serta derajat kesehatan penduduk kecamatan. Hal tersebut sesuai
dengan Pelaksanaan Sistem Kesehatan Nasional yang ditekankan pada peningkatan
perilaku dan kemandirian masyarakat, profesionalisme sumber daya manusia kesehatan,
serta upaya promotif dan preventif tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan
rehabilitatif. (Perpres No.72 Tahun 2012).
Tetapi pada kenyataanya, banyak Puskesmas di Indonesia belum menjalankan
fungsinya sesuai dengan amanah yang diberikan, terutama Puskemas yang terletak di
daerah terpencil dan sangat terpencil. Puskesmas dengan kategori terpencil dan sangat
terpencil sesuai dengan kriteria yang tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan
nomor 949 dan 1239 tahun 2007 tentang Kriteria Sarana Pelayanan Kesehatan Terpencil
dan Sangat Terpencil, merupakan Puskesmas yang memiliki kesulitan dalam
melaksanakan pelayanan sesuai tugas yang diamanahkan. Hal ini disebabkan kondisi
geografi, iklim, terbatasnya tenaga, dan tersebarnya penduduk yang relatif sedikit.
Padahal kesehatan merupakan salah satu hak asasi, sehingga masyarakat yang tinggal di
daerah terpencil dan sangat terpencil tetap berhak memperoleh pelayanan kesehatan
sesuai kebutuhan. Puskesmas Salissingan yang terletak di Kecamatan Balabalakang
Kabupaten Mamuju termasuk dalam kategori karakteristik wilayah 3 yaitu Sangat
Terpencil (ST). Kondisi geografis yang sulit dijangkau, terbatasnya transportasi dan tidak
tersedianya sarana komunikasi serta terbatasnya jumlah tenaga kesehatan menyebabkan
pelayanan yang diberikan Puskesmas Salissingan kurang optimal. Kementerian Kesehatan
melalui Peraturan Menteri Kesehatan tahun 2014 menyaratkan puskesmas harus memiliki
tenaga kesehatan lengkap dari berbagai profesi. Hal ini juga yang menyebabkan beban
ganda pada tenaga kesehatan di daerah sangat terpencil untuk dapat melakukan program
puskesmas secara baik, disamping sarana dan prasarana yang masih belum mendukung.
Laporan awal ini akan mampu menggambarkan sejauh mana pelayanan kesehatan yang
telah berjalan di Puskesmas Salissingan untuk dapat menjadi acuan dalam menentukan
arah penyelenggaraan program kesehatan yang semestinya di Puskesmas Salissingan.
1.2 Tujuan
Tujan Umum
Untuk mengetahui gambaran keadaan pembangunan kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas Salissingan.
Tujuan Khusus
1. Memberikan gambaran mengenai keadaan geografis dan demografi di wilayah kerja
Puskesmas Salissingan.
2. Memberikan gambaran mengenai sarana dan prasarana kesehatan Puskesmas
Salissingan.
3. Memberikan gambaran mengenai tenaga kesehatan Puskesmas Salissingan.
4. Memberikan gambaran mengenai situasi derajat kesehatan masyarakat di wilayah
kerja Puskesmas Salissingan.
2
5. Memberikan gambaran mengenai progam kesehatan dasar dan pengembangan di
Puskesmas Salissingan.
6. Memberikan gambaran kegiatan Tim Nusantara Sehat Puskesmas Salissingan.
1.3 Manfaat
1. Manfaat bagi Kementerian Kesehatan
Sebagai informasi mengenai pelayanan kesehatan dasar di Daerah Sangat Tepencil dan
kepulauan, khususnya wilayah kerja Puskesmas Salissingan.
3
BAB II
ANALISA SITUASI
P. TAPILAGAAN
GS. DURIAN
P. LABIA P. AMBO
P. SABOYANG
P. KAMARIANG BESAR
P. SUMANGA
P. SALISSINGAN
P. SELOANG
P. KAMARIANG KECIL
P. MALAMBER
P. POPOONGAN
P. MALAMBER KECIL
P. LAMUDAAN
P. SAMATAHA
Data Puskesmas
1 Provinsi Sulawesi Barat
2 Kabupaten/Kota Kabupaten Mamuju
3 Nama Puskesmas Puskesmas Salissingan
4 Kode Puskesmas -
5 Alamat Puskesmas Desa Balabalakang, Kec. Balabalakang, Kab. Mamuju
6 Nama Kepala Puskesmas Bintiner, AMK
Nomor telepon 082251081984
7 Jenis Puskesmas Puskesmas non rawat inap
8 Letak Puskesmas Kecamatan Balabalakang
9 Topografi Wilayah
10 Wilayah Kerja Puskesmas
a. Luas wilayah kerja 21,9 km2
puskesmas
5
b. Jumlah desa 2 (Desa Balabalakang dan Desa Balabalakang Timur)
11 Demografi Puskesmas
a. Jumlah penduduk 2574 jiwa
b. Jumlah KK 412 KK
12 Jejaring Puskesmas
a. Posyandu 10, tetapi sudah lama tidak aktif
b. Posyandu Lansia Tidak ada
c. Posyandu Purnama Tidak ada
d. Posyandu Mandiri Tidak ada
e. Kader Kesehatan Tidak ada
f. Bidan Desa Tidak ada
g. Jumlah Pusling 2 (perahu, 1 rusak berat, 1 tidak ada dana untuk bahan
bakar)
13 Transportasi
a. Roda 2 Tidak ada
b. Roda 4 Tidak ada
c. Perahu 2, 1 rusak berat, 1 tidak memiliki bahan bakar
d. Angkutan umum Tidak ada
14 Rumah Dinas
a. Rumah dinas dokter 1 (rusak berat)
b. Rumah dinas 1 (rusak berat)
paramedis
15 Ketersediaan air Tadah hujan
16 Ketersediaan listrik Tenaga surya, hanya mampu untuk nyala lampu selama
6-10 jam
Tabel 1. Data Puskesmas Salissingan
6
Denah Puskesmas Salissingan saat Tim Nusantara Sehat pertama kali datang
7
Tenaga Kesehatan Puskesmas
Data Tenaga Kesehatan Puskesmas Salissingan per-Oktober 2016
Status
No Nama Pegawai JK Pendidikan Lokasi Penempatan
Kepegawaian
1 Bintiner, AMK L D III Keperawatan PNS PKM Salissingan
Muh. Musawwir MS.
2 L D IV Keperawatan PNS PKM Salissingan
A.Md.Kep
3 Maya Damayanti, A.Md.Keb P D III Kebidanan PTT Pusat PKM Salissingan
4 Salbia, A.Md.Keb P D III Kebidanan PTT Pusat Pulau Labia
5 Usman, A.Md.Kep L D III Keperawatan PTT Daerah PKM Salissingan
6 Rudi Balata, A.Md.Kep L D III Keperawatan PTT Daerah Pulau Popoongan
7 Asmayanti A.Md.Kep P D III Keperawatan PTT Daerah Pulau Sabakkatang
8 Sri Wahyuni A.Md.Kep P D III Keperawatan PTT Daerah PKM Salissingan
9 Sofyan A.Md.Kep L D III Keperawatan PTT Daerah PKM Salissingan
10 Fatmawati, A.Md.Keb P D III Kebidanan PTT Daerah PKM Salissingan
11 Eriksson Kaku, S.Farm L S1 Farmasi Tim NS PKM Salissingan
12 dr. Hidanti Karlina P Dokter Umum Tim NS PKM Salissingan
13 Susanti, A.Md.Kep P D III Keperawatan Tim NS PKM Salissingan
14 Ardianti Zai, A.Md.Keb P D III Kebidanan Tim NS PKM Salissingan
15 Rima Trisnawati, A.Md.Gz P D III Gizi Tim NS PKM Salissingan
S1 Kesehatan
16 Elviza Rahmadona, SKM P Tim NS PKM Salissingan
Masyarakat
D III Analis
17 Muh. Saleh Fitrah, AMAK L Tim NS PKM Salissingan
Laboratorium
18 Muh. Jufri, AMK L D III Keperawatan TKS PKM Salissingan
S1 Profesi
19 Fitriani S.Kep.Ners P TKS Pulau Ambo
Keperawatan
20 Hasmiah, A.Md.Kep P D III Keperawatan TKS PKM Salissingan
21 Hapid, A.Md.Kep L D III Keperawatan TKS Pulau Saboeang
22 Muhammad Alif A.Md.Kep L D III Keperawatan TKS PKM Salissingan
23 Masfah, A.Md.Kep P D III Keperawatan TKS Pulau Sabakkatang
24 Nuryani Basaring, A.Md.Keb P D III Kebidanan TKS Pulau Ambo
25 Rosita A.Md.Keb P D III Kebidanan TKS PKM Salissingan
26 Nurhayani, A.Md.Keb P D III Kebidanan TKS Pulau Popoongan
27 Abd. Wahab A.Md.Kep L D III Keperawatan TKS PKM Salissingan
28 Ardianti A.Md.Keb P D III Kebidanan TKS Pulau Saboeang
29 Abdul Halim A.Md.Kep L D III Keperawatan TKS Pulau Labia
Tabel 2. Data Tenaga Kesehatan Puskesmas Salissingan
8
Misi :
Menggerakkan pembangunan berwawasan di wilayah kerja puskesmas
Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerja
puskesmas
Memilihara dan meningkatkan mutu pemerataan dan keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan
Memilihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat beserta
lingkungannya
2. Filosofi
Puskesmas Salissingan adalah sarana penyelenggara pelayanan kesehatan yang
berlandaskan perikemanusiaan, adil dan merata yang dijiwai oleh keimanan dan ketakwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
45
40
35
30
25 Jumlah bayi
15
10
0
Gambar 3. Jumlah Kematian Neonatal Di Puskesmas Salissingan Tahun 2015
9
90
80
70
60
50 Jumlah ibu
30
20
10
0
Gambar 4. Angka Kematian Ibu Di Puskesmas Salissingan Tahun 2015
2.7.2 Morbiditas
10
26 Penyakit lain dari saluran pernapasan bagian atas 1
Total 244
Tabel 3. Angka kesakitan Puskesmas Salissingan
bulan Oktober-November 2016 di Poli Umum
Kegiatan di luar gedung dengan upaya kesehatan wajib sesuai dengan standar minimal :
1. Upaya promosi kesehatan
2. Upaya kesehatan lingkungan
3. Upaya KIA
4. Upaya kegiatan gizi masyarakat
5. Upaya pengobatan
6. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
11
BAB III
NUSANTARA SEHAT
Program Nusantara Sehat merupakan salah satu bentuk kegiatan yang dicanangkan
oleh Kemenkes dalam upaya mewujudkan fokus kebijakan tersebut. Program ini dirancang
untuk mendukung pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Kartu
Indonesia Sehat (KIS) yang diutamakan oleh Pemerintah guna menciptakan masyarakat sehat
yang mandiri dan berkeadilan. Penguatan yankes primer adalah garda terdepan dalam
pelayanan kesehatan masyarakat yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan dan
melakukan upaya preventif melalui pendidikan kesehatan, konseling serta skrining
(penapisan).
3.1 Tujuan
Tujuan dari program Nusantara sehat ini selain untuk meningkatkan akses dan
kualitas pelayanan kesehatan dasar di DTPK dan DBK juga mempunyai tujuan menjaga
keberlangsungan pelayanan kesehatan, menggerakan pemberdayaan masyarakat serta
dapat memberikan pelayanan kesehatan yang terintegrasi serta meningkatkan retensi
tenaga kesehatan yang bertugas di DTPK. Program Nusantara Sehat bertujuan untuk
menguatkan layanan kesehatan primer melalui peningkatan akses dan kualitas pelayanan
kesehatan dasar di DTPK dan DBK juga mempunyai tujuan menjaga keberlangsungan
pelayanan kesehatan, menggerakan pemberdayaan masyarakat serta dapat memberikan
pelayanan kesehatan yang terintegrasi serta meningkatkan retensi tenaga kesehatan yang
bertugas di DTPK. Program ini merupakan program lintas Kemenkes yang fokus tidak
hanya pada kegiatan kuratif tetapi juga promotif dan preventif untuk mengamankan
kesehatan masyarakat (public health) dari daerah yang paling membutuhkan sesuai
dengan Nawa Cita.
3.3 Pendekatan
Pendekatan yang dilakukan program Nusantara Sehat bersifat komprehensif dengan
melibatkan anggota tim dengan berbagai jenis tenaga kesehatan yang terdiri dari dokter
umum, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan,
tenaga ahli teknologi laboratorium medik, tenaga gizi, dan tenaga kefarmasian.
Sasaran akhir program penugasan khusus tenaga kesehatan berbasis tim (team
based) Dalam Mendukung Program Nusantara Sehat yaitu : Terpenuhinya jumlah dan
jenis tenaga kesehatan sesuai dengan standar di puskesmas DTPK dan DBK.
Tim Nusantara Sehat Puskesmas Salissingan terdiri dari 7 profesi yakni dokter
umum, tenaga gizi, tenaga farmasi, analis laboratorium, bidan, perawat dan tenaga
kesehatan masyarakat. Tim Nusantara Sehat akan bertugas selama 2 tahun di Puskesmas
Salissingan. Kehadiran Tim Nusantara Sehat di Kabupaten Mamuju disambut hangat oleh
Bapak Bupati Mamuju, Bapak Wakil Bupati Mamuju, Bapak Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi Sulawesi Barat dan Ibu Kepala Dinas Kesehatan Mamuju.
Gambar 5. Penyambutan Tim Nusantara Sehat oleh Bapak Bupati Mamuju, Bapak Wakil
Bupati Mamuju, Ibu Kepala Dinas Kesehatan Mamuju, Bapak Kepala Puskesmas
Salissingan serta jajarannya pada tanggal 18 Oktober 2016
13
BAB IV
LAPORAN TIM NUSANTARA SEHAT
Berikut adalah laporan kegiatan masing-masing profesi dari Tim Nusantara Sehat Puskesmas
Salissingan selama bertugas mulai tanggal 22 Oktober 2016 sampai bulan November 2016.
Gambar 6. Keadaan Poli Umum Puskesmas Salissingan saat Tim Nusantara Sehat pertama
kali datang (23 Oktober 2016)
Selain itu, Puskesmas Salissingan juga belum memiliki alur pelayanan yang jelas.
Terbukti ketika ingin berobat, masyarakat langsung masuk ke Poli Umum. Banyak pula
masyarakat yang tidak membawa kartu saat ingin berobat. Setiap pasien juga tidak memiliki
rekam medis. Hal ini membuat pasien dengan penyakit-penyakit kronis tidak terkontrol
dengan baik.
14
Kondisi Poli Umum Setelah Ada Tim Nusantara Sehat
28 November 2016, tempat tidur untuk pemeriksaan dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Mamuju sampai di Puskesmas. Namun, tempat tidur tersebut merupakan tempat tidur
pemeriksaan obstetri dan ginekologi, sehingga dilakukan pertukaran tempat tidur dengan Poli
KIA.
15
Gambar 9. Alur pelayanan Puskesmas Salissingan
16
25-29 Oktober 2016, Puskesmas Salissingan bersama Tim Nusantara Sehat
melaksanakan puskesmas keliling (pusling). Ada sembilan pulau yang dikunjungi dari
sepuluh pulau yang berpenghuni. Satu pulau tidak dikunjungi (Pulau Malamber) karena pulau
tersebut hanya dihuni oleh satu keluarga dan keluarga tersebut sedang tidak ada di tempat.
Pulau pertama yang dikunjungi adalah Pulau Ambo. Pulau Ambo memiliki 500-an
warga. Di Pulau Ambo kami melaksanakan kegiatan pengobatan, pemeriksaan ibu hamil,
penimbangan dan pengukuran tinggi atau panjang badan pada bayi dan balita, imunisasi,
penyuluhan cuci tangan dan gizi seimbang untuk siswa SD dan SMP, serta pemberian tablet
Fe untuk wanita usia subur (WUS).
Selain itu, Tim Nusantara Sehat juga mengajak anak-anak sekolah untuk melakukan
pemungutan sampah disekeliling pulau yang dilanjutkan dengan senam Maumere bersama di
dermaga Pulau Ambo.
Selama pusling berlangsung dilakukan juga Bulan Eliminasi Kaki Gajah (BELKAGA)
dengan pemberian obat filariasis secara gratis.
Pulau kedua yang dikunjungi adalah Pulau Seloang, setelah itu Pulau Labia,
dilanjutkan dengan Pulau Lamudaan, Pulau Popoongan, Pulau Samataha, Pulau Saboeang dan
Pulau Sabakattang. Kegiatan yang dilakukan kurang lebih sama dengan yang dilakukan di
Pulau Ambo, seperti pengobatan sampai dengan BELKAGA. Namun, pada pulau-pulau
tersebut di atas memang tidak dilakukan kegiatan penyuluhan ke sekolah-sekolah,
dikarenakan wilayahnya yang memang tidak memiliki sekolah.
17
Laporan Gizi Puskesmas Salissingan
Oleh Rima Trisnawati, Amd.GZ
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) adalah salah satu bentuk Upaya Bersumber Daya
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan oleh untuk dan bersama dalam
masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan
kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Kegiatan
penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan balita dilakukan dirumah warga dan
sistem jemput bola ke rumah warga yang memilki balita. Kegiatan penimbangan balita dan
pengukuran tinggi badan balita dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
18
Gambar 12. Kegiatan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan balita
(Pemantauan Status Gizi balita) di Pulau Salissingan dengan sistem jemput bola.
Gambar 13. Kegiatan Posyandu di Puskesmas Pembantu (PUSTU) Pulau Ambo dan
pemeriksaan kesehatan masyarakat serta penyuluhan tentang penyakit Kaki Gajah dari dokter
Danti serta pemberian obat program kaki gajah kepada warga bersama petugas kesehatan
Puskesmas Salissingan.
19
Gambar 14. Kegiatan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan balita
(Pemantauan Status Gizi balita) di Pulau Seloang dengan sitem jemput bola dan pemeriksaan
kesehatan masyarakatmasyarakat serta pemberian obat program kaki gajah kepada warga
bersama petugas kesehatan Puskesmas Salissingan.
.
Gambar 15. Kegiatan Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi/panjang badan balita
(Pemantauan Status Gizi) serta pemeriksaan kesehatan masyarakat dan pemberian makanan
tambahan ASI kepada balita di Pulau Lamudaan.
Gambar 16. Kegiatan Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi/panjang badan balita
(Pemantauan Status Gizi) serta pemeriksaan kesehatan masyarakat di pulau Saboeang.
20
Gambar 17. Kegiatan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan balita
(Pemantauan Status Gizi balita) di Pulau Sabakatang dengan sitem jemput bola bersama
petugas kesehatan lainnya.
Gambar 18. Kegiatan Penimbangan berat badan dan pengukuran panjang/tinggi badan
(Pemantauan Status Gizi) di Pulau Samataha dan pemeriksaan kesehatan masyarakat serta
penyuluhan tentang penyakit Kaki Gajah dari Bapak Jupri serta pemberian obat program kaki
gajah kepada warga bersama petugas kesehatan Puskesmas Salissinggan.
21
Gambar 19. Kegiatan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan balita
(Pemantauan Status Gizi balita)serta pemeriksaan kesehatan masyarakat di Pulau Popoongan
dengan sitem jemput bola bersama petugas kesehatan lainnya.
Kegiatan Penyuluhan Perihal Gizi Seimbang
Gizi merupakan salah satu unsur penting yang harus di cukupi bagi tubuh. Gizi ini
memiliki peranan penting bagi pertumbuhan anak dan perkembangan otak. Pedoman Gizi
Seimbang (PGS) adalah pedoman pola makan dan pola hidup sehat untuk mencapai
kehidupan yang sehat. Pedoman Gizi Seimbang untuk anak umur sekolah (5- 12 tahun) antara
lain :
1. Pedoman Gizi seimbang mendekati pedoman untuk orang dewasa. Pada kelompok ini
perlu ditekankan pada pemilihan bervariasi bahan makanan sehingga dapat memulai
membiasakan pola makan yang sehat.
2. Secara umum anjuran porsi perhari untuk kelompok umur ini adalah bahan makanan
sumber energi seperti nasi, roti, mie, jagung, singkong dan umbi-umbian.
3. Menggunakan bahan makanan yang menambah selera makan, tetapi tidak
menyebabkan kegemukan dengan cara:
a. Pilih daging tanpa lemak atau produk susu rendah lemak.
b. Baca tabel gizi pada kemasan makanan yang bertujuan untuk mengetahui
komposisi jumlah dan jenis kandungan lemaknya.
c. Batasi makanan berkadar gula tinggi dan hindari konsumsi gula tambahan dalam
makanan.
Gizi seimbang dan kebutuhan energi dan zat gizi untuk anak sekolah bertujuan untuk
memenuhimkebutuhan dan zat gizi untuk pertumbuhan anak yang normal serta untuk belajar
dan bermain. Anjuran makanan untuk anak sekolah dapat dilihat dari piramida makanan pada
gambar di bawah ini.
Gambar 22. Kegiatan Tim Nusantara Sehat saat promosi kesehatan danacara sesi foto
bersama dengan pihak sekolah di Pulau Ambo
23
Sebelum Kedatangan Tim Nusantara Sehat Sesudah Kedatangan Tim Nusantara Sehat
Rendahnya Penimbangan balita di wilayah kerja Meningkatnya Penimbangan berat badan
Puskesmas Salisingan (D/S), sehingga status gizi balita serta pengukuran tinggi badan balita di
balita tidak semua terpantau. wilayah kerja puskesmas Salisingan (D/S),
karena dilakukan dengan sitem jemput bola.
Sebelumnya tidak adanya penyuluhan gizi dan Adanya Penyuluhan Gizi di sekolah SD
pengaplikasian penyuluhan Gizi kepada siswa maupun SMP serta pengaplikasiannya dengan
dan siwi sekolah SD maupun SMP di kecamatan baik.
Balabalakang
Sebelumnya pencatatan dan pelaporan dibidang Tim Nusantara sehat, khususnya dalam
gizi kurang terlaksana dengan baik ke Dinkes bidang gizi melakukan sweeping balita di
Kab. Mamuju, sehingga cakupan masalah gizi wilayah kerja Puskesmas, khususnya masih di
sebelumnya tidak diketahui. pulau Salissingan untuk mendapatkan jumlah
balita beserta data- data balita yang akurat
dalam memudahkan pemantauan status gizi
balita tersebut, sedangkan dipulau yang lain
belum terlaksana karena tidak ada akses ke
pulau-pulau tersebut.
Sebelumnya penggunaan alat antropometri tidak Semua alat antropometri digunakan dalam
digunakan sebaiknya. Alat antropometri di pengaplikasian penimbangan.
Puskesmas Salissingan hanya ada 1 microtoa, 1
baby scale,1 infatometer,2 timbagan berat
badan. Alat antropometri ini digunakan bersama
diruang yang berbeda, sehingga jika ada
posyandu diterapkan alat antropometri dibawa
dari Puskesmas.
Sebelumnya Posyandu di wilayah kerja Perencanaan Tim Nusantara Sehat, khususnya
Puskesmas ada, namun saat ini vacum. Jadi bagian promkes dan ahli gizi akan melakukan
Penimbangan Balita dilakukan di Puskesmas pembentukan posyandu dan pelatihan kader
saja. kembali.
Sebelumnya semua data- data penimbangan Tim Nusantara sehat, khususnya ahli gizi
balita kurang beraturan dan rapi. menata ulang kembali data apa saja yang
diperlukan dan melakukan sweeping balita.
Belum ada Ruangan Gizi Dibentuknya Ruangan Gizi
Belum adanya SOP Gizi Rencana akan di bentuk SOP gizi.
Belum ada sarana prasarana seperti meja dan Belum ada sarana prasarana seperti meja dan
kursi diruang gizi serta alat peraga lainya kursi diruang gizi serta alat peraga lainya
Tabel 5. Kegiatan dan Data Sebelum dan Sesudah Kedatangan Tim Nusantara Sehat
24
Laporan Promosi Kesehatan Puskesmas Salissingan
Oleh: Elviza Rahmadona, SKM
25
Adapun lima prinsip dasar CTPS adalah:
1. Mencuci tangan dengan air saja tidak cukup
2. Mencuci tangan pakai sabun bisa mencegah penyakit yang menyababkan kematian
ratusan ribu anak-anak di Indonesia setiap tahunnya.
3. Waktu-waktu penting CTPS adalah setelah ke WC dan sebelum menyentuh makanan
(mempersiapkan, memasak, menyajikan, menyuapi makanan, dan makan)
4. CTPS adalah satu-satunya intervensi kesehatan yang paling mural (cost effective)
dibandingkan hasil yang didapatkan
5. Untuk meningkatkan perilaku CTPS memerlukan pendekatan pemasaran social yang
terfokus pada si pencuci tangan dan motivasi yang mendorongnya.
Gambar 23. Penyuluhan CTPS dan Pemberian Obat Filariasis di SMPN 2 Balabalakang,
Pulau Salissingan
26
Laporan Ruangan IGD
Oleh Susanti, Amd. Kep
Sebelum adanya TIM NS ruangan UGD belum ada, dimana ruangan sering digunakan
untuk tindakan UGD adalah ruangan KIA. Setelah adanya Nusantara sehat Ruang UGD
dipisahkan dengan ruang KIA dan di buat ruangan UGD yang baru. Dengan keterangan alat
yang ada di bawah ini.
27
Alat-alat medis di ruang ruang UGD dapat dikatakan tidak memiliki ketersediaan alat
yang cukup memadai, karena beberapa alat belum tersedia sehingga ada sebagian alat pribadi
tim Nusantara Sehat yang digunakan. Alat-alat medis di Puskesmas Salissingan tidak terawat
dari segi kebersihan, beberapa alat ditemukan dalam kondisi yang rusak atau berkarat. Salah
satu penyebab rusaknya alat dan penyebab berkaratnya alat di latar belakangi oleh kurangnya
kesadaran pegawai puskesmas untuk merawat atau menyimpang alat medis dengan baik dan
benar setelah digunakan. Penyebab lainnya dari kerusakan tersebut adalah sumber air bersih
dan air tawar sangat terbatas bahkan sulit didapatkan. Terdapat air tawar jika hujan turun, jika
tidak maka air asin yang digunakan untuk kegiatan sehari-hari. Peralatan non medis belum
cukup memadai belum terdapat lemari alkes, meja dan peralatan lainnya.
Gambar 24. Ketersediaan alat-alat di ruangan IGD setelah ada Tim Nusantara Sehat
Adapun kegiatan yang dilakukan di yaitu imunisasi BIAS di pulau saboyang pada saat
kegiatan Puskesmas Keliling.
28
Gambar 26. Kegiatan Imunisasi di sekolah dasar
Kegiatan lainnya di ruang UGD yaitu insisi abses, membersihkan luka, mengganti
verban, dan cross incision pada pasien Vulnus Punctum.
Gambar 27. Kegiatan cross incision pada pasien yang tertusuk kait pancing
Gambar 28. Kegiatan penjahitan luka robek karena tergigit belut laut
29
LAPORAN FARMASI
Oleh : Erikson Kaku, S. Farm
Gambar 29. Kondisi ruangan farmasi saat Tim NS pertama kali datang
30
Kegiatan Awal Farmasi PKM Salissingan Saat Ada Tim NS
Tim NS PKM Salissingan berangkat dari ibu kota kabupaten Mamuju tanggal 22
Oktober 2016 pukul 07.00 dan tiba di PKM Salisingan pukul 19.00. Minggu, 23 Oktober
2016, puskesmas langsung di banjiri warga pulau salissingan untuk berobat. Jumlah
kunjungan pasien mencapai 65 pasien. Mekanisme pelayanan di hari pertama sangat
sederhana. Pasien yang datang langsung ke ruangan dokter, setelah diperiksa oleh dokter,
pasien akan menuju ke ruangan farmasi dengan membawa resep dokter (resep ditulis di
secarik kertas putih) dan menyerahkannya ke petugas farmasi tim NS. Selanjutnya petugas
farmasi akan menyiapkan obat sesuai dengan yang diminta di dalam resep. Setelah siap maka
dilakukan penyerahan obat kepada pasien disertai penjelasan singkat tentang aturan pakai dan
efek samping obat. Kondisi ruangan farmasi yang memang masih minim fasilitas dan belum
tertata rapih dimana obat-obatan berserakan, ketiadaan kursi dan meja pelayanan serta alat
tulis sangat menyulitkan pelayanan farmasi.
Dua hari melakukan pelayanan di puskesmas, tim NS langsung diminta bergabung
dalam program puskesmas keliling ke pulau-pulau sekitar. Obat-obatan serta perlalatan
secukupnya disiapkan guna kepentingan puskesmas keliling. Agenda utama puskesmas
keliling adalah pengobatan gratis serta pembagian obat filariasis.
Gambar 30. Kegiatan pelayanan farmasi pada hari pertama tugas di puskesmas
32
Gambar 34. Perbedaan blanko resep dokter sebelum dan sesudah ada Tim NS
Gambar 35. Perbedaan register farmasi sebelum dan sesudah ada Tim NS
33
Laporan Kebidanan Puskesmas Salissingan
Oleh Ardianti Zai, Amd. Keb
Ketersediaan Peralatan Medis Poli KIA Saat Tim Nusantara Sehat Pertama Kali
Datang
Alat-alat medis di Puskesmas Salissingan tidak memiliki ketersediaan, beberapa
alat ditemukan dalam kondisi rusak atau berkarat. Salah satu penyebab rusaknya alat dan
berkarat dilatarbelakangi oleh kurangnya kesadaran pegawai puskesmas untuk membersihkan
alat medis dengan baik dan benar setelah dipakai. Selain itu, kelembaban udara yang relatif
asam membuat benda bermaterial logam menjadi lebih mudah berkarat. Penyebab lainnya
dari kerusakan tersebut adalah sumber air bersih yang sangat terbatas dan bahkan sulit untuk
didapatkan.
Gambaran Kegiatan
34
Gambar 36. Kunjungan dan pemeriksaan ibu hamil di puskesmas
35
Laporan Laboratorium Puskesmas Salissingan
36
SLIDE DAN BOX SLIDE
(tampak berantakan)
Gambar 37. Kondisi ruangan dan alat-alat Lab saat Tim NS pertama kali datang
37
Laboratorium Setelah Tim Nusantara Sehat Datang
38
Gambar 38. Kondisi ruangan Lab dan ruang pewarnaan setelah ada Tim NS
39
BAB V
PENUTUP
Laporan awal Puskesmas Salissingan merupakan langkah awal Tim Nusantara Sehat
untuk mendokumentasikan data terkini tentang Kecamatan Balabalakang. Tim Nusantara
Sehat berharap laporan ini dapat memberikan gambaran kondisi serta status kesehatan terkini
masyarakat. Selain berperan dalam memberikan gambaran, laporan ini dibuat sebagai
pedoman bagi Tim Nusantara Sehat dan Puskesmas dalam menjalankan program selama 2
tahun kedepan.
Program yang berbasis dan berpusat pada pengembangan masyarakat membawa
dampak positif bagi Puskesmas maupun masyarakat. Melalui program pengembangan
masyarakat ini, diharapkan masyarakat Kecamatan Balabalakang dapat mandiri dalam
meningkatkan derajat kesehatannya. Selain itu, demi kelancaran program dan keberlanjutan
program tersebut. Tim Nusantara Sehat akan terus meningkatkan kerjasama lintas sektor
antara Puskesmas dan mitra kerja Puskesmas se-Kecamatan Balabalakang yaitu pemangku
kepentingan di Kecamatan Balabalakang, Tim Penggerak PKK, Dinas Kesehatan
Kabupaten Mamuju, maupun instansi terkait yang ada di wilayah kerja.
Kerjasama lintas sektor akan lebih menjamin keberhasilan dan keberlangsungan
program setelah Tim Nusantara Sehat tidak lagi bertugas di wilayah kerja Puskesmas
Salissingan. Tim Nusantara Sehat melakukan upaya penguatan fasilitas pelayanan kesehatan
primer, dalam hal ini adalah puskesmas, dengan lebih menitik beratkan pada upaya kesehatan
berbasis dan berpusat di masyarakat, agar masyarakat memahami permasalahan kesehatannya
serta dapat menyelesaikan permasalahan tersebut. Bentuk dorongan yang diberikan oleh Tim
Nusantara Sehat adalah dalam bentuk dorongan untuk melakukan standarisasi pelayanan
kesehatan baik itu pelayanan kesehatan wajib maupun pelayanan kesehatan pengembangan,
Demikianlah laporan awal ini dibuat untuk dapat ditinjau dan digunakan sesuai
kebutuhan. Terima kasih.
40