6 Modul Pelatihan Tatap Muka
6 Modul Pelatihan Tatap Muka
P.854900.017.01
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan Umum
B. Tujuan Khusus
BAB II
KOMUNIKATOR
• MOTION
SUMBER PERUMUSAN PESAN PESAN
• CULTURE (SOURCES) (ENCODING) (MASSAGE) A
• EXPERIENCE
• PERSONALITY
SAMA
NOISE
RESPON
• MOTION PAHAM
PEMAHAMAN PESAN
PENERIMAAN
• CULTURE (UNDER-
(DECODING)
PESAN B
STAND) (RECEIVE)
• EXPERIENCE
• PERSONALITY
KOMUNIKAN
Gambar 1 Bagan Proses Komunikasi
i) Pada waktu berbicara bersikaplah sebagai instruktur yang baik agar tidak
diremehkan peserta pelatihan;
j) Pada waktu berbicara jangan melakukan gerakan-gerakan yang tidak perlu
karena dapat menganggu perhatian/konsentrasi peserta pelatihan.
Untuk memperjelas penggunaan suara dalam berkomunikasi
instruksional dapat dilihat pada gambar 2 di bawah ini.
INSTRUKTUR
BERKOMUNIKASI
GERAKAN
SEBAGIAN BESAR FISIK/
DENGAN SUARA ISYARAT
JELAS BAHASA
BAIK
d. Metoda Melatih
Dalam melaksanakan tugasnya sebagai instruktur, salah satu yang harus dikuasai
adalah memilih dan menerapkan metoda melatih.
Metode adalah suatu kata kerja yang sistematik dan umum. Metode berfungsi
sebagai alat untuk mencapai suatu tujuan. Makin baik suatu metode makin efektif
pula dalam pencapaiannya. Tetapi tidak ada satu metode pun yang di katakan
paling baik/dipergunakan bagi semua macam usaha pencapaian tujuan, baik
tidaknya, tepat tidaknya suatu metode di pengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor
utama yang menentukan metode adalah tujuan yang akan dicapai. Metode
mengajar/pengajaran, selain ditentukan/dipengaruhi oleh tujuan juga oleh faktor
kesesuaian dengan bahan, kemampuan instruktur untuk menggunakannya,
keadaan peserta latih, dan situasi yang melingkupinya.
Dalam proses pembelajaran dikenal istilah yang memiliki kemiripan makna. Istilah-
istilah tersebut adalah :
1) Pendekatan pembelajaran; menurut Akmad Sudrajat (2007:2)”pendekatan
pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran. Dilihat dari pendekatannya pembelajaran
terdapat 2 (dua) jenis yaitu: berpusat pada peserta dan berpusat pada
instruktur.
2) Strategi Pembelajaran; menurut J.R David (dalam Wina Senjaya:2008)
mengemukakan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna
perencanaan, yang artinya strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual
tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan
pembelajaran. Sedangkan menurut Newman dan Logan mengemukakan
empat unsur dalam strategi pembelajaran, yaitu :
- Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran berupa
perubahan profil perilaku dan pribadi peserta latih.
- Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang
dipandang paling efektif.
- Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur,
metode dan teknik pembelajaran.
d. Kerugian
1) Peserta pelatihan pasif dan pada umumnya komunikasi satu arah;
2) Peserta pelatihan cepat jenuh;
3) Hanya melibatkan dua indera saja, penglihatan dan pende-ngaran,
yang dominan pendengaran;
4) Dibutuhkan keahlian instruktur agar ceramah dapat efektif.
2.3 Demonstrasi
a. Pengertian
Demonstrasi adalah metoda melatih dengan cara menyampaikan
informasi melalui penggunaan model/benda asli. Instruktur menjelaskan
apa yang dilakukan dan bagaimana melakukannya, mengapa dilakukan,
kapan dan di mana dilakukan. Waktu menggunakan metoda demonstrasi
ini sering digunakan dengan metoda lainnya, misalnya ceramah
bergambar, tanya-jawab, dsb.
b. Penggunaan
1) Untuk materi keterampilan/praktik;
2) Memperlihatkan cara melakukan suatu keterampilan;
3) Memperlihatkan urutan langkah-langkah dalam suatu proses atau
prosedur;
4) Menggambarkan prinsip kerja dan konstruksi;
5) Memperlihatkan hubungan antara bagian dan unit.
c. Keuntungan
1) Melibatkan paling tidak dua indera;
2) Mengurangi kerusakan dan pemborosan dengan menunjuk-kan cara
dan langkah yan tepat dalam mengoperasikan peralatan, dsb.;
3) Mempertinggi efisiensi penggunaan waktu latihan;
4) Meningkatkan partisipasi peserta pelatihan.
d. Kerugian
1) Dibutuhkan waktu yang relatif lama untuk persiapan;
2) Dibutuhkan cukup banyak bahan dan peralatan;
3) Jumlah peserta pelatihan terbatas.
e. Hal-hal yang perlu diperhatikan waktu menggunakan metoda
demonstrasi:
1) Sebelum melaksanakan demonstrasi, instruktur harus meng-hayati
betul-betul tujuan belajar dari materi yang diberikan. Instruktur harus
tahu dengan pasti apa yang akan didemon-strasikan dari awal sampai
akhir, untuk itu diperlukan rencana pelajaran.
2.2 Diskusi
a. Pengertian
Diskusi adalah metoda melatih dengan cara menyampaikan topik tertentu
sesuai dengan materi pelatihan yang sudah diajarkan melalui
pembahasan lebih dalam dalam kelompok-kelompok peserta pelatihan.
Peran instruktur terbatas pada pemilihan topik, mengawasi dan menjaga
agar diskusi tetap pada materi dan merangsang seluruh peserta
berperanaktif.
b. Penggunaan
1) Untuk mengulang kembali informasi/materi pelatihan yang sudah
dipelajari;
2) Untuk latihan memecahkan masalah;
3) Untuk mengembangkan kemampuan dalam mengambil keputusan;
4) Mengembangkan cara berpikir.
c. Keuntungan
1) Keaktifan peserta pelatihan tinggi;
2) Para peserta pelatihan dapat saling tukar pengetahuan, pengalaman,
kemampuan, dan pendapat;
3) Para peserta pelatihan dapat mengembangkan kemapuan
mengemukakan pendapat dan mendengar pendapat orang lain;
4) Tidak memerlukan sumber khusus.
d. Kerugian
1) Hampir tidak ada informasi baru;
2) Waktu yang digunakan relatif banyak;
3) Umumnya sulit untuk menjaga agar diskusi tetap pada topik.
e. Kewajiban ketua kelompok diskusi
1) Membuka dan menutup diskusi tepat pada waktunya;
2) Mengatur lalu lintas pembicaraan;
2.3 Praktik
a. Pengertian
Praktik adalah metoda melatih yang memberikan kemungkinan
pada peserta untuk menerapkan pengetahuan yang telah
dipelajari guna meningkatkan kemampuannya secara utuh dalam
kompetensi.
b. Penggunaan
1) Semua jenis pelatihan keterapilan.
c. Keuntungan
1) Melibatkan lebih dari satu indera;
2) Meningkatkan keterampilan peserta pelatihan;
3) Menimbulkan motivasi belajar peserta pelatihan;
4) Pada umumnya menghasilkan benda kerja kecuali kegiatan
yang bersifat jasa.
d. Kerugian
1) Waktu yang dibutuhkan relatif lama;
e. Tahapan Melatih
Setelah materi pelatihan yang akan diajarkan ditetapkan, instruktur merencanakan
secara rinci tentang bagaimana cara terbaik yang akan ia lakukan dalam melatih
atau membantu peserta pelatihan dalam belajar.
Agar berhasil dalam mengajar/melatih, rencana yang dibuat harus
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1) Tujuan pembelajaran
2) Jenis materi pelatihan, pengetahuan atau keterampilan
3) Metoda melatih yang tepat
4) Lingkungan pembelajaran
5) Bahan dan peralatan yang akan digunakan
6) Perbedaan individu peserta pelatihan
selesai. Dalam hal ini juga disampaikan manfaat apa yang diperoleh
termasuk arah yang akan dipelajari.
2) Tahap Penyajian
Bila peserta pelatihan telah benar-benar siap menerima materi pelatihan,
barulah instruktur menyajikan isi pelajaran. Penyampaian isi pelajaran, baik
teori maupun praktik merupakan tahap penyajian. Instruktur menjelaskan
dengan metoda yang tepat.
a) Menjelaskan
Jika menjelaskan materi pelatihan, perhatikan hal-hal sebagai berikut:
(1) Buatlah penjelasan itu sederhana, jelas dan masuk akal;
(2) Jangan menggunakan kata-kata, istilah atau ucapan yang mungkin
sulit dimengerti oleh peserta pelatihan;
(3) Jelaskan perlahan-lahan, sesuaikan dengan tingkat kemampuan
peserta pelatihan;
(4) Jangan menjelaskan terlalu banyak hal yang tidak yakin peserta akan
dapat memahaminya.Jelaskan setahap demi setahap;
(5) Ulangi penjelasan bila diperlukan.
b) Melukiskan/menggambarkan
Bila menggunakan gambar/diagram, perhatikan hal-hal sebagai berikut:
(1) Yakinkan bahwa peserta pelatihan dapat memahami dan
menginterpretasikan gambar atau sket ke keadaan yang sebenarnya;
(2) Ukurannya harus cukup besar sesuai dengan jumlah peserta sehingga
seluruh peserta pelatihan dapat melihatnya dengan jelas.
c) Mendemonstrasikan
Beberapa materi pelatihan khususnya materi keterampilan diajarkan
dengan cara mendemonstrasikan dan peserta diminta untuk
memperhatikan selagi kegiatan itu dilakukan instruktur.
Dalam hal ini perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
(1) Atur peserta sedemikian rupa sehingga mereka berada pada posisi
seperti kedudukan instruktur;
(2) Lakukan perlahan-lahan agar para peserta dapat mengikuti dengan
jelas;
3) Tahap Aplikasi
Pada tahap ini peserta diberi kesempatan untuk memperoleh pengalaman
dengan melakukan sendiri apa yang sudah diajarkan. Aplikasi dilaksanakan dan
disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan materi pelatihan.
a) Untuk pelajaran teori
Dilakukan dengan memberikan tugas-tugas, pertanyaan-pertanyaan yang
harus dikerjakan/dijawab, baik secara lisan maupun tulisan. Instruktur
membetulkan jawaban yang salah, memberikan penguatan terhadap
jawaban yang benar dan membeikan pujian. Bila peserta tidak dapat
W : bobot kategori
Tabel 1
KATEGORI ni1 W ni X W
Baik Sekali 2 5 10
Baik 3 4 12
Cukup 8 3 24
Sedang 2 2 4
Judul : Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face to Face) Halaman 27 of 56
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Kategori Pendidikan Golongan Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi,
P.854900.017.01
Pelatihan dan Sertifikasi
Kurang 1 1 1
Jumlah 16 - 51
Tabel 2
Kategori Kualitas Instruktur Mengajar
Tabel 3
Angket Menilai Kualitas Instruktur
KUALITAS INSTRUKTUR
NO. ITEM YANG DINILAI
A B C D E
Sikap kerja yang harus dilakukan dalam menjalin hubungan kerja yang
baik pada situasi pembelajaran, yaitu:
a. Sabar, ramah, impatik, dan simpatik;
b. Mematuhi pedoman atau cara-cara yang telah digariskan.
BAB III
HAL YANG
PENGAJARAN MAKRO PENGAJARAN MIKRO
DIBANDINGKAN
BAB IV
Tabel 5
Lembar Penilaian Proses Pembelajaran
NAMA :
PELATIHAN :
JURUSAN : WAKTU SELESAI :
HARI/TANGGAL : MULAI :
JUDUL : JUMLAH :
NILAI
NO. UNSUR-UNSUR YANG DINILAI A B C D
(x3) (X2) (X1) (X0)
I PERSIAPAN/LEMBARAN RENCANA MENGAJAR
1. Tujuan Belajar
2. Alat Peraga
3. Metoda Mengajar
4. Empat Langkah Mengajar
II PERSIAPAN DIRI/KELAS
1. Persiapan Ruang
2. Persiapan Alat Peraga
3. Persiapan Alat dan Perkakas
4. Persiapan Mental dan Fisik
III LANGKAH I (PENDAHULUAN)
1. Menyiapkan Peserta dan Absensi
2. Apersepsi (Menghubungkan dengan pelajaran sebe-
lumnya)
3. Memperkenalkan Judul
4. Menerangkan Manfaat Pelajaran
IV LANGKAH II (PENYAJIAN)
1. Sistematika Sesuai dengan Persiapan
2. Suara
3. Pandangan Mata
4. Sikap Mengajar
5. Penguasaan Bahan Pelajaran
6. Kunci-kunci Pokok Pelajaran
7. Pertanyaan untuk Memelihara Partisipasi
8. Penggunaan Alat Peraga
9. Kesempatan Bertanya kepada Peserta Pelatihan
10. Penguasaan Kelas
11. Kesimpulan
V LANGKAH III (APLIKASI)
1. Pemberian Tugas Sesuai dengan Persiapan
2. Prosedur Pertanyaan
3. Pembetulan Jawaban
4. Persaingan Sehat
5. Pengecekan Apakah Telah Dipahami oleh Semua Peserta
Pelatihan
VI LANGKAH IV (EVALUASI)
1. Bahan/Materi Tes
2. Syarat Tes
JUMLAH
Tabel 6
Kriteria Penilaian Proses Pembelajaran
VII TAMBAHAN
1. Pemberian Tugas Rumah a. Diberikan tugas dengan jelas A
b. Diberikan tugas tidak jelas B
c. - C
d. Tidak diberikan D
Tabel 7
Laporan Hasil Penilaian Tahap Pembelajaran
NAMA :
PELATIHAN :
JURUSAN : WAKTU SELESAI :
HARI/TANGGAL : MULAI :
JUDUL : JUMLAH :
HASIL
NO. UNSUR-UNSUR YANG DINILAI PENILAIAN REKOMENDASI
Benar Salah
I PERSIAPAN/LEMBARAN RENCANA MENGAJAR
1. Tujuan Belajar
2. Alat Peraga
3. Metoda Mengajar
4. Empat Langkah Mengajar
II PERSIAPAN DIRI/KELAS
1. Persiapan Ruang
2. Persiapan Alat Peraga
3. Persiapan Alat dan Perkakas
4. Persiapan Mental dan Fisik
III LANGKAH I (PENDAHULUAN)
1. Menyiapkan Peserta dan Absensi
2. Apersepsi (Menghubungkan dengan pelajaran
sebe-lumnya)
3. Memperkenalkan Judul
4. Menerangkan Manfaat Pelajaran
IV LANGKAH II (PENYAJIAN)
1. Sistematika Sesuai dengan Persiapan
2. Suara
3. Pandangan Mata
4. Sikap Mengajar
5. Penguasaan Bahan Pelajaran
6. Kunci-kunci Pokok Pelajaran
7. Pertanyaan untuk Memelihara Partisipasi
8. Penggunaan Alat Peraga
9. Kesempatan Bertanya kepada Peserta
Pelatihan
10. Penguasaan Kelas
11. Kesimpulan
NILAI AKHIR:
TANGGAPAN/KOMENTAR PENILAI:
BAB V
SUMBER-SUMBER LAIN
YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI
A. SUMBER-SUMBER PERPUSTAKAAN
1. Daftar Pustaka
a. Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, Proses Instruksi, Modul ML
1, Jakarta, 1982
b. ________, Prinsip Melatih dan Komunikasi, Jakarta, 1986-1987
c. ________, Psikologi Pendidikan, Jakarta, 1986-1987
d. ________, Komunikasi, Jakarta, 1997-1998
e. ________, Pedoman Pelaksanaan Pelatihan Berbasis Kompetensi, Jakarta,
2006
f. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Balai Pustaka, Jakarta, 1989
g. Hasibuan, Drs, Dipl.Ed. dan Moedjiono, Drs., Proses Belajar Mengajar,
Bandung, Remadja Karya, 1986
2. Buku Referensi
a. -
1. Daftar Peralatan/Mesin
2. Daftar Bahan