Anda di halaman 1dari 56

BUKU INFORMASI

MELAKSANAKAN PELATIHAN TATAP MUKA


(FACE TO FACE)

P.854900.017.01

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I.


DIREKTORAT JENDERAL
PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lt. 6.A Jakarta Selatan
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Kategori Pendidikan Golongan Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi,
P.854900.017.01
Pelatihan dan Sertifikasi

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .............................................................................................................. 2


BAB I ........................................................................................................................ 3
PENDAHULUAN ....................................................................................................... 3
A. Tujuan Umum .................................................................................................. 3
B. Tujuan Khusus ................................................................................................ 3
BAB II ....................................................................................................................... 4
MENJALIN HUBUNGAN KERJA YANG BAIK PADA SITUASI PEMBELAJARAN .......... 4
A. Pengetahuan yang diperlukan dalam Menjalin Hubungan Kerja Yang Baik Pada
Situasi Pembelajaran ....................................................................................... 4
a. Macam-macam interaksi dalam pembelajaran : ........................................... 5
b. Pengertian Hubungan Kerja yang Baik Pada Situasi Pembelajaran ............... 5
c. Prinsip Komunikasi Instruksional ................................................................. 5
d. Metoda Melatih .......................................................................................... 9
e. Tahapan Melatih ...................................................................................... 18
BAB III .................................................................................................................... 33
MENERAPKAN BIMBINGAN YANG TEPAT DALAM SITUASI PEMBELAJARAN ....... 33
BAB IV .................................................................................................................... 44
MEMONITOR PROSES PEMBELAJARAN DALAM SITUASI PEMBELAJARAN ......... 44
BAB V ..................................................................................................................... 55
A. SUMBER-SUMBER PERPUSTAKAAN ........................................................... 55
B. DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN ................................................... 55

Judul : Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face to Face) Halaman 2 of 56


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Kategori Pendidikan Golongan Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi,
P.854900.017.01
Pelatihan dan Sertifikasi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Tujuan Umum

Setelah mempelajari modul ini peserta latih mampu memfasilitasi proses


pembelajaran dalam situasi pembelajaran yang benar dan tepat

B. Tujuan Khusus

Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi memfasilitasi proses pembelajaran


adalah sebagai berikut:
1. agar peserta mampu menjalin hubungan kerja yang baik pada situasi
pembelajaran;
2. agar peserta mampu menerapkan bimbingan yang tepat dalam situasi
pembelajaran;
3. agar peserta mampu memonitor proses pembelajaran dalam situasi
pembelajaran yang benar dan tepat.

Judul : Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face to Face) Halaman 3 of 56


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Kategori Pendidikan Golongan Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi,
P.854900.017.01
Pelatihan dan Sertifikasi

BAB II

MENJALIN HUBUNGAN KERJA YANG BAIK


PADA SITUASI PEMBELAJARAN

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam Menjalin Hubungan Kerja Yang Baik


Pada Situasi Pembelajaran

Mengajar atau melatih merupakan sistem lingkungan yang memungkinkan


terjadinya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran terdapat komponen-
komponen yang saling mempengaruhi, yaitu komponen tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai, materi yang diajarkan, instruktur dan peserta yang harus memainkan
peran masing-masing, serta sarana dan prasarana pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan pembelajaran.
Pembelajaran adalah suatu proses terjadinya interaksi/komunikasi antara peserta
pelatihan dan instruktur dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran, yang
berlangsung dalam suatu lokasi tertentu dalam jangka satuan waktu tertentu pula.
Pembelajaran merupakan suatu proses komunikasi. Komunikasi adalah proses
pengiriman informasi dari satu pihak kepada pihak lain untuk tujuan tertentu.
Komunikasi dikatakan efektif apabila komunikasi yang terjadi menimbulkan arus
informasi dua arah, yaitu dengan munculnya feedback dari pihak penerima pesan.
Kualitas pembelajaran dipengaruhi oleh efektif tidaknya komunikasi yang terjadi di
dalamnya. Komunikasi efektif dalam pembelajaran merupakan proses transformasi
pesan berupa ilmu pengetahuan dan teknologi dari instruktur kepada peserta latih,
dimana peserta latih mampu memahami maksud pesan sesuai dengan tujuan yang
telah ditentukan, sehingga menambah wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi
serta menimbulkan perubahan tingkah laku menjadi lebih baik. Pengajar/instruktur
adalah pihak yang paling bertanggungjawab terhadap berlangsungnya komunikasi
yang efektif dalam pembelajaran, sehingga instruktur sebagai pengajar dituntut
memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik agar menghasilkan proses
pembelajaran yang efektif.

Judul : Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face to Face) Halaman 4 of 56


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Kategori Pendidikan Golongan Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi,
P.854900.017.01
Pelatihan dan Sertifikasi

a. Macam-macam interaksi dalam pembelajaran :


Menurut Nana Sudjana, ada tiga pola komunikasi dalam proses pembelajaran,
yaitu komunikasi sebagai aksi, interaksi dan transaksi.
1. Komunikasi sebagai aksi atau komunikasi satu arah
Yaitu instruktur sebagai pemberi aksi dan peserta latih sebagai penerima aksi.
Instruktur aktif, peserta pasif, mengajar dipandang sebagai kegiatan
menyampaikan bahan pelajaran.
2. Komunikasi sebagai interaksi atau komunikasi dua arah
Yaitu instruktru bisa berperan sebagai pemberi aksi atau penerima aksi.
Sebaliknya peserta, bisa penerima aksi bisa pula pemberi aksi. Dialog akan
terjadi antara instruktur dengan peserta.
3. Komunikasi sebagai transaksi atau komunikasi banyak arah
Yaitu komunikasi tidak hanya terjadi antara instruktur dengan peserta, tetapi
juga antara peserta dengan peserta. Peserta dituntut aktif dari pada
instruktur. Peserta, seperti halnya instruktur, dapat berfungsi sebagai sumber
belajar bagi peserta lain.

b. Pengertian Hubungan Kerja yang Baik Pada Situasi Pembelajaran


Yang dimaksudkan dengan hubungan kerja yang baik pada situasi pembelajaran
adalah hubungan antara instruktur dan peserta pelatihan sedemikian rupa
sehingga proses belajar-mengajar dapat berjalan dengan lancar sampai mencapai
tujuan pembelajaran seperti yang telah ditetapkan. Instruktur melaksanakan
fungsinya yang baik sebagai komunikator dengan menerapkan ketentuan
berkomunikasi yang efektif sehinggan peserta pelatihan dapat mengikuti materi
pelatihan yang diajarkan dengan mudah dengan penuh semangat belajar.

c. Prinsip Komunikasi Instruksional


Agar hubungan kerja tercipta dengan baik, seorang instruktur harus memahami
prinsip berkomunikasi dalam proses belajar-mengajar. Proses belajar-mengajar
merupakan serangkaian kegiatan yang harus direncanakan dan dilaksanakan
sesuai dengan tujuan pembelajaran. Untuk itu, agar tujuan pembelajaran dapat
tercapai sesuai dengan yang telah ditetapkan, maka prinsip komunikasi
instruksional harus diterapkan dalam melakukan pelatihan. Berikut ini
disampaikan apa dan bagaimana prinsip komunikasi instruksional itu.
Judul : Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face to Face) Halaman 5 of 56
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Kategori Pendidikan Golongan Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi,
P.854900.017.01
Pelatihan dan Sertifikasi

1) Pengertian Komunikasi Instruksional


Secara definisi komunikasi adalah penyampaian informasi dari seseorang
kepada orang lain. Dalam proses belajar-mengajar terjadi interaksi antara
instruktur dan peserta pelatihan, instruktur menyampaikan materi pelatihan,
sebagai informasi, kepada peserta pelatihan agar peserta pelatihan memiliki
kemampuan seperti yang dinyatakan dalam tujuan pembelajaran.
Yang dimaksudkan dengan komunikasi instruksional adalah proses
penyampaian materi pelatihan oleh seorang instruktur kepada peserta
pelatihan berdasarkan ketentuan berkomunikasi dalam mengajar/melatih.
2) Unsur-unsur Komunikasi
a) Komunikator (pengirim informasi)
b) Informasi/pesan
c) Media/saluran
d) Komunikan (penerima informasi)
e) Efek/umpan balik.
3) Macam-macam Komunikasi
a) Berdasarkan Media Komunikasi
(1) Komunikasi Verbal, menggunakan bahasa/ucapan;
(2) Komunikasi Nonverbal, komunikasi dengan menggunakan gerak anggota
tubuh atau signal.
b) Berdasarkan Umpan-balik
(1) Komunikasi Satu Arah, pengirim informasi tidak memperoleh umpan
balik;
(2) Komunikasi Dua Arah, pengirim informasi memperoleh umpan balik.
4) Proses Komunikasi
a) Pengertian
Proses komunikasi adalah suatu proses timbal-balik antara pengirim dan
penerima informasi yang menciptakan pengertian dan penerimaan yang
sama, serta menghasilkan suatu tindakan yang sama untuk mencapai
tujuan.

Judul : Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face to Face) Halaman 6 of 56


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Kategori Pendidikan Golongan Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi,
P.854900.017.01
Pelatihan dan Sertifikasi

b) Gambar Bagan Proses Komunikasi

KOMUNIKATOR
• MOTION
SUMBER PERUMUSAN PESAN PESAN
• CULTURE (SOURCES) (ENCODING) (MASSAGE) A
• EXPERIENCE
• PERSONALITY

SAMA

NOISE
RESPON

• MOTION PAHAM
PEMAHAMAN PESAN
PENERIMAAN
• CULTURE (UNDER-
(DECODING)
PESAN B
STAND) (RECEIVE)
• EXPERIENCE
• PERSONALITY
KOMUNIKAN
Gambar 1 Bagan Proses Komunikasi

5) Penggunaan Suara dalam Berkomunikasi Instruksional


a) Atur waktu sehingga peserta pelatihan mempunyai kesempatan untuk
berpikir dan bertanya bila diperlukan;
b) Berbicara dengan ucapan yang benar;
c) Jangan berbicara terlalu cepat atau terlalu lambat agar peserta dapat
mengikuti dengan baik;
d) Ucapkanlah kata-kata dengan jelas dan cukup keras untuk dapat didengar
seluruh peserta pelatihan;
e) Berbicaralah menghadap peserta sehingga seluruh peserta pelatihan
merasa bahwa mereka diajak berbicara dan instruktur dapat mengontrol
kelas;
f) Jangan menyampaikan kata-kata pada waktu menulis di papan tulis, kertas
chart atau alat peraga lainnya;
g) Jangan berbicara dengan nada monoton karena dapat membosankan
peserta pelatihan;
h) Berikan tekanan pada nada ucapan informasi yang penting;
Judul : Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face to Face) Halaman 7 of 56
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Kategori Pendidikan Golongan Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi,
P.854900.017.01
Pelatihan dan Sertifikasi

i) Pada waktu berbicara bersikaplah sebagai instruktur yang baik agar tidak
diremehkan peserta pelatihan;
j) Pada waktu berbicara jangan melakukan gerakan-gerakan yang tidak perlu
karena dapat menganggu perhatian/konsentrasi peserta pelatihan.
Untuk memperjelas penggunaan suara dalam berkomunikasi
instruksional dapat dilihat pada gambar 2 di bawah ini.

INSTRUKTUR

BERKOMUNIKASI

GERAKAN
SEBAGIAN BESAR FISIK/
DENGAN SUARA ISYARAT

JELAS BAHASA
BAIK

 PENGATURAN WAKTU/ TIDAK


TERGESA-GESA
 EJAAN YANG BENAR
 KECEPATAN BICARA DAPAT DIIKUTI
PESERTA PELATIHAN
 NADA BICARA TIDAK MONOTON
 AKSEN KATA YANG PENTING
 UCAPAN JELAS
 MENGHADAP KE ARAH PESERTA
PELATIHAN

Gambar 2 Penggunaan Suara dalam Berkomunikasi Instruksional

Judul : Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face to Face) Halaman 8 of 56


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Kategori Pendidikan Golongan Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi,
P.854900.017.01
Pelatihan dan Sertifikasi

d. Metoda Melatih
Dalam melaksanakan tugasnya sebagai instruktur, salah satu yang harus dikuasai
adalah memilih dan menerapkan metoda melatih.
Metode adalah suatu kata kerja yang sistematik dan umum. Metode berfungsi
sebagai alat untuk mencapai suatu tujuan. Makin baik suatu metode makin efektif
pula dalam pencapaiannya. Tetapi tidak ada satu metode pun yang di katakan
paling baik/dipergunakan bagi semua macam usaha pencapaian tujuan, baik
tidaknya, tepat tidaknya suatu metode di pengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor
utama yang menentukan metode adalah tujuan yang akan dicapai. Metode
mengajar/pengajaran, selain ditentukan/dipengaruhi oleh tujuan juga oleh faktor
kesesuaian dengan bahan, kemampuan instruktur untuk menggunakannya,
keadaan peserta latih, dan situasi yang melingkupinya.
Dalam proses pembelajaran dikenal istilah yang memiliki kemiripan makna. Istilah-
istilah tersebut adalah :
1) Pendekatan pembelajaran; menurut Akmad Sudrajat (2007:2)”pendekatan
pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran. Dilihat dari pendekatannya pembelajaran
terdapat 2 (dua) jenis yaitu: berpusat pada peserta dan berpusat pada
instruktur.
2) Strategi Pembelajaran; menurut J.R David (dalam Wina Senjaya:2008)
mengemukakan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna
perencanaan, yang artinya strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual
tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan
pembelajaran. Sedangkan menurut Newman dan Logan mengemukakan
empat unsur dalam strategi pembelajaran, yaitu :
- Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran berupa
perubahan profil perilaku dan pribadi peserta latih.
- Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang
dipandang paling efektif.
- Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur,
metode dan teknik pembelajaran.

Judul : Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face to Face) Halaman 9 of 56


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Kategori Pendidikan Golongan Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi,
P.854900.017.01
Pelatihan dan Sertifikasi

- Menetapkan norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria


dan ukuran baku keberhasilan.
3) Metode Pembelajaran; dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan
nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
4) Teknik Pembelajaran; cara yang dilakukan seseorang dalam
mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.
5) Taktik Pembelajaran; merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan
metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual.
6) Model Pembelajaran; pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang
tergambar dari awal sampai akhir yang sajikan secara khas oleh seorang
pengajar. Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik, dan bahkan
taktik pembelajaran sudah teranglai menjadi satu kesatuan utuh maka
terbentuklah apa yang dinamakan model pembelajaran
Ada pun macam-macam metoda melatih adalah sebagai berikut:

1. Metoda Melatih yang Berpusat pada Instruktur (Teacher Centered


Approach)
2.1 Ceramah
a. Pengertian
Ceramah adalah metoda melatih dengan cara menyajikan/menyampaikan
informasi kepada peserta pelatihan melalui penggunaan kata-kata,
isyarat, ekspresi wajah dan nada suara saja.
b. Penggunaan
1) Menjelaskan peraturan-peraturan, tata tertib dan ketentuan-
ketentuan kepada peserta pelatihan;
2) Menyampaikan penjelasan umum dari suatu materi pelajaran;
3) Memberikan ikhtisar suatu pelajaran.
c. Keuntungan
1) Dapat digunakan untuk jumlah peserta pelatihan yang banyak;
2) Dapat disajikan banyak informasi dari berbagai sumber dalam waktu
yang relatif singkat;

Judul : Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face to Face) Halaman 10 of 56


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Kategori Pendidikan Golongan Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi,
P.854900.017.01
Pelatihan dan Sertifikasi

3) Dapat digunakan secara luas di kelas maupun kelompok-kelompok


tertentu;
4) Tidak memerlukan banyak fasilitas.

d. Kerugian
1) Peserta pelatihan pasif dan pada umumnya komunikasi satu arah;
2) Peserta pelatihan cepat jenuh;
3) Hanya melibatkan dua indera saja, penglihatan dan pende-ngaran,
yang dominan pendengaran;
4) Dibutuhkan keahlian instruktur agar ceramah dapat efektif.

2.2 Ceramah Bergambar


a. Pengertian
Ceramah bergambar adalah metoda melatih dengan cara menyajikan
informasi melalui penjelasan dan tampilan benda atau ilustrasi kepada
peserta pelatihan sehingga kata-kata yang digunakan menjadi jelas dan
mudah dimengerti.
b. Penggunaan
1) Menghubungakan kata-kata dengan benda;
2) Menjelaskan prosedur;
3) Menjelaskan pengetahuan.
c. Keuntungan
1) Indera yang dilibatkan lebih dari satu;
2) Dapat meningkatkan interaksi;
3) Dapat meningkatkan pemahaman peserta pelatihan;
4) Dapat memelihara minat peserta pelatihan.
d. Kerugian
1) Memerlukan lebih banyak waktu untuk persiapan;
2) Memerlukan lebih banyak fasilitas.

Judul : Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face to Face) Halaman 11 of 56


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Kategori Pendidikan Golongan Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi,
P.854900.017.01
Pelatihan dan Sertifikasi

2.3 Demonstrasi
a. Pengertian
Demonstrasi adalah metoda melatih dengan cara menyampaikan
informasi melalui penggunaan model/benda asli. Instruktur menjelaskan
apa yang dilakukan dan bagaimana melakukannya, mengapa dilakukan,
kapan dan di mana dilakukan. Waktu menggunakan metoda demonstrasi
ini sering digunakan dengan metoda lainnya, misalnya ceramah
bergambar, tanya-jawab, dsb.
b. Penggunaan
1) Untuk materi keterampilan/praktik;
2) Memperlihatkan cara melakukan suatu keterampilan;
3) Memperlihatkan urutan langkah-langkah dalam suatu proses atau
prosedur;
4) Menggambarkan prinsip kerja dan konstruksi;
5) Memperlihatkan hubungan antara bagian dan unit.
c. Keuntungan
1) Melibatkan paling tidak dua indera;
2) Mengurangi kerusakan dan pemborosan dengan menunjuk-kan cara
dan langkah yan tepat dalam mengoperasikan peralatan, dsb.;
3) Mempertinggi efisiensi penggunaan waktu latihan;
4) Meningkatkan partisipasi peserta pelatihan.
d. Kerugian
1) Dibutuhkan waktu yang relatif lama untuk persiapan;
2) Dibutuhkan cukup banyak bahan dan peralatan;
3) Jumlah peserta pelatihan terbatas.
e. Hal-hal yang perlu diperhatikan waktu menggunakan metoda
demonstrasi:
1) Sebelum melaksanakan demonstrasi, instruktur harus meng-hayati
betul-betul tujuan belajar dari materi yang diberikan. Instruktur harus
tahu dengan pasti apa yang akan didemon-strasikan dari awal sampai
akhir, untuk itu diperlukan rencana pelajaran.

Judul : Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face to Face) Halaman 12 of 56


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Kategori Pendidikan Golongan Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi,
P.854900.017.01
Pelatihan dan Sertifikasi

2) Yakinkan materi dan waktu yang digunakan tidak terlalu banyak


sehingga dapat menghindari kemungkinan lupanya peserta pelatihan
terhadap materi yang didemonstrasikan.
3) Semua peralatan, bahan, dan keperluan lainnya harus sudah
disiapkan secara lengkap sebelum memulai demonstrasi.
4) Yakinkan bahwa seluruh peserta dapat melihat setiap gerakan, dan
dapat mendengarkan dengan jelas penjelasan instrukturl
5) Jangan mulai demonstrasi tanpa lebih dahulu menjelaskan apa yang
akan didemonstrasikan dan menghubungkan dengan apa yang sudah
diketahui atau telah dikerjakan peserta pelatihah.
6) Jika arah gerakan merupakan kunci kerja untuk melakukan suatu
pekerjaan, atur posisi para peserta pelatihan sehingga sama dengan
posisi instruktur dalam melakukan pekerjaan tersebut.
7) Lakukan demonstrasi selambat mungkin, sehingga para peserta
pelatihan dapat mengikutinya secara lengkap.
8) Berhenti secara periodik, dan ajukan pertanyaan untuk memastikan
apakah para peserta pelatihan betul-betul mengerti dan mengikuti
demonstrasi.
9) Pastikan bahwa para peserta pelatihan berada dalam kedudukan fisik
yang tepat agar perhatiannya tidak terganggu.
10) Yakinkan bahwa tidak ada hal yang mengganggu perhatian peserta
pelatihan, misalnya suara mesin di tempat lain atau kegiatan-kegiatan
peserta lainnya.
11) Pada akhir demonstrasi ulangi secara ringkas kunci kerja dan
keselamatan kerja yang harus diperhatikan. Sediakan waktu yang
cukup untuk tanya jawab.

2. Metoda Melatih Berpusat pada Peserta Pelatihan (Student Centered


Approach)
2.1 Tanya-jawab
a. Pengertian

Judul : Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face to Face) Halaman 13 of 56


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Kategori Pendidikan Golongan Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi,
P.854900.017.01
Pelatihan dan Sertifikasi

Tanya-jawab adalah metoda melatih dengan cara peserta pelatihan


melengkap materi pelatihan yang telah dipelajari dengan memberikan
jawaban dengan lisan atau tindakan terhadap pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan secara langsung oleh instruktur dan sebaliknya. Pada
waktu menggunakan metodal ini sering dikombinasikan dengan metoda
lainnya, misalnya metoda ceramah bergambar, dsb.
b. Penggunaan
1) Menilai atau mencek kemampuan hasil belajar peserta;
2) Merangsang peserta pelatihan untuk lebih belajar;
3) Meningkatkan interaksi.
c. Keuntungan
1) Fasilitas tidak banyak dibutuhkan;
2) Sejumlah besar informasi dapat ditinjau kembali dalam periode waktu
yang relatif singkat;
3) Dapat digunakan secara luas di berbagai ukuran kelompok;
4) Menimbulkan partisipasi aktif peserta pelatihan.
d. Kerugian
1) Pada kelas yang jumlah pesertanya besar pertanyaan dapat
disebarkan ke seluruh peserta sehingga peserta tidak memiliki
kesempatan yang sama untuk menjawab atau pun bertanya.
2) Peserta yang tidak aktif tidak memperhatikan, bahkan tidak terlibat
secara mental.
3) Sering guru tidak memiliki keterampilan bertanya yang memadai
sehingga tujuan pelajaran tidak tercapai.
4) Menimbulkan rasa rendah diri pada peserta yang tidak memiliki
keberanian menjawab atau bertanya.
5) Dapat membuang-buang waktu bila peserta tidak responsif terhadap
pertanyaan.
e. Prosedur bertanya secara lisan
1) Mengajukan pertanyaan yang ditujukan kepada seluruh peserta
pelatihan;

Judul : Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face to Face) Halaman 14 of 56


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Kategori Pendidikan Golongan Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi,
P.854900.017.01
Pelatihan dan Sertifikasi

2) Berhenti sebentar agar setiap peserta merasa bahwa pertanyaan


ditujukan kepadanya, di samping diberi kesempatan untuk mencernak
maksud pertanyaan;
3) Memanggil nama peserta pelatihan yang ditunjuk untuk menjawab
pertanyaan yang telah diajukan;
4) Mendengarkan jawaban peserta pelatihan secara cermat;
5) Memberikan respon secara positif, berikan penguatan jawaban yang
benar dan berikan koreksi pada jawaban yang salah.
Apabila ada peserta pelatihan yang tidak memperhatikan atau untuk
mengembalikan suasana kelas agar peserta kembali memperhatikan
pelajaran, prosedur di atas tidak dapat digunakan. Oleh sebab itu,
gunakan prosedur sebagai berikut:
1) Panggil nama peserta yang kurang perhatian tersebut;
2) Pusatkan perhatian kepada peserta tersebut;
3) Ajukan pertanyaan;
4) Tunggulah jawaban yang diberikan. Biasanya peserta tersebut tidak
bisa menjawab. Apabila terjadi seperti ini, berikan sebagian jawaban
dan peserta diminta melanjutkan. Hindarkan/cegah peserta sering
tidak bisa menjawab karena hal ini akan menyebabkan peserta
frustrasi yang berdampak pada turunnya semangat belajar.
f. Hal-hal yang harus diperhatikan waktu mengajukan pertanyaan lisan
1) Pertanyaan yang akan diajukan agar disiapkan dengan matang;
2) Pertanyaan menggunakan kata tanya apa, bilamana, di mana,
bagaimana, mengapa atau menggunakan kata-kata jelaskan,
gambarkan, uraikan, berikan definisi tentang, bandingkan, tunjukkan
perbedaan, dsb.;
3) Gunakan kata-kata yang sederhana agar mudah dimengerti;
4) Pertanyaan harus spesifik;
5) Ajukan pertanyaan yang bersifat pasti jawabannya;
6) Ajukan pertanyaan yang bersifat tantangan, tidak terlalu mudah dan
tidak terlalu sulit;
7) Ajukan pertanyaan dengan urutan yang teratur;

Judul : Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face to Face) Halaman 15 of 56


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Kategori Pendidikan Golongan Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi,
P.854900.017.01
Pelatihan dan Sertifikasi

8) Hindarkan jawaban ’ya’ atau ’tidak’;


9) Bicaralah cukup keras agar dapat didengar dengan jelas;
10) Berikan waktu yang cukup kepada peserta pelatihan untuk berpikir.

2.2 Diskusi
a. Pengertian
Diskusi adalah metoda melatih dengan cara menyampaikan topik tertentu
sesuai dengan materi pelatihan yang sudah diajarkan melalui
pembahasan lebih dalam dalam kelompok-kelompok peserta pelatihan.
Peran instruktur terbatas pada pemilihan topik, mengawasi dan menjaga
agar diskusi tetap pada materi dan merangsang seluruh peserta
berperanaktif.
b. Penggunaan
1) Untuk mengulang kembali informasi/materi pelatihan yang sudah
dipelajari;
2) Untuk latihan memecahkan masalah;
3) Untuk mengembangkan kemampuan dalam mengambil keputusan;
4) Mengembangkan cara berpikir.
c. Keuntungan
1) Keaktifan peserta pelatihan tinggi;
2) Para peserta pelatihan dapat saling tukar pengetahuan, pengalaman,
kemampuan, dan pendapat;
3) Para peserta pelatihan dapat mengembangkan kemapuan
mengemukakan pendapat dan mendengar pendapat orang lain;
4) Tidak memerlukan sumber khusus.
d. Kerugian
1) Hampir tidak ada informasi baru;
2) Waktu yang digunakan relatif banyak;
3) Umumnya sulit untuk menjaga agar diskusi tetap pada topik.
e. Kewajiban ketua kelompok diskusi
1) Membuka dan menutup diskusi tepat pada waktunya;
2) Mengatur lalu lintas pembicaraan;

Judul : Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face to Face) Halaman 16 of 56


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Kategori Pendidikan Golongan Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi,
P.854900.017.01
Pelatihan dan Sertifikasi

3) Memimpin kegiatan kelompok, tetapi tidak dengan meme-rintah


anggota kelompok;
4) Tidak memihak pada anggota kelompok tertentu;
5) Hati-hati dalam melakukan pengamatan secara logis, mengajukan
usul dan menarik kesimpulan;
6) Selalu bersifat sabar;
7) Hindarkan perdebatan.
f. Kewajiban anggota kelompok diskusi
1) Selalu siap menyampaikan pendapatnya;
2) Menahan diri untuk berpendapat atau menonjolkan diri;
3) Memusatkan perhatian pada diskusi;
4) Harus bersifat sabar apabila hasil diperoleh secara lambat;
5) Hargai pendapat sesama anggota kelompok;
6) Hindarkan perdebatan;
7) Jangan memonopoli diskusi.

2.3 Praktik
a. Pengertian
Praktik adalah metoda melatih yang memberikan kemungkinan
pada peserta untuk menerapkan pengetahuan yang telah
dipelajari guna meningkatkan kemampuannya secara utuh dalam
kompetensi.
b. Penggunaan
1) Semua jenis pelatihan keterapilan.
c. Keuntungan
1) Melibatkan lebih dari satu indera;
2) Meningkatkan keterampilan peserta pelatihan;
3) Menimbulkan motivasi belajar peserta pelatihan;
4) Pada umumnya menghasilkan benda kerja kecuali kegiatan
yang bersifat jasa.
d. Kerugian
1) Waktu yang dibutuhkan relatif lama;

Judul : Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face to Face) Halaman 17 of 56


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Kategori Pendidikan Golongan Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi,
P.854900.017.01
Pelatihan dan Sertifikasi

2) Fasilitas yang dibutuhkan relatif banyak;


3) Memerlukan pengawasan secara seksama setiap peserta
pelatihan.
e. Pedoman dalam menggunakan metoda praktik
1) Metoda ini digunakan setelah materi pelatihan didemonstra-
sikan instruktur secara mendalam;
2) Yakinkan bahwa semua peralatan dan bahan telah disiapkan;
3) Beritahu dengan jelas apa yang harus dilakukan oleh peserta
pelatihan;
4) Sebelum peserta pelatihan melakukan praktik, tekankan
keselamatan dan kunci kerja yang harus diperhatikan;
5) Atur tempat kerja setiap peserta pelatihan agar tidak saling
terganggu;
6) Lakukan pengawasan yang seksama;
7) Berikan bantuan kepada peserta pelatihan yang mengalami
kesulitan;
8) Bila peserta melakukan langkah yang salah, hentikan segera
dan betulkan;
9) Bila perlu, demonstrasikan dan jelaskan kembali.

e. Tahapan Melatih
Setelah materi pelatihan yang akan diajarkan ditetapkan, instruktur merencanakan
secara rinci tentang bagaimana cara terbaik yang akan ia lakukan dalam melatih
atau membantu peserta pelatihan dalam belajar.
Agar berhasil dalam mengajar/melatih, rencana yang dibuat harus
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1) Tujuan pembelajaran
2) Jenis materi pelatihan, pengetahuan atau keterampilan
3) Metoda melatih yang tepat
4) Lingkungan pembelajaran
5) Bahan dan peralatan yang akan digunakan
6) Perbedaan individu peserta pelatihan

Judul : Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face to Face) Halaman 18 of 56


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Kategori Pendidikan Golongan Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi,
P.854900.017.01
Pelatihan dan Sertifikasi

7) Faktor-faktor keefektifan belajar, antara lain motivasi, prinsip belajar,


penggunaan panca indera.
Waktu melatih/mengajar materi pelatihan diajarkan secara bertahap yang biasa
digunakan adalah ”Pola Empat Tahap dalam Mengajar” (The four step pattern of
instruction) atau juga disebut ”The Standard Herbartian Lesson”.
Pola ini terdiri atas empat tahap secara berurutan, yaitu:
1) Tahap Pendahuluan (Introduction/Preparation)
Tahap pendahuluan dibagi dua bagian:
a) Persiapan instruktur untuk mengajar:
(1) Mengatur ruangan (kelas/bengkel) seperti ventilasi, penerangan;
(2) Menyiapkan bahan dan peralatan yang diperlukan waktu mengajar;
(3) Menentukan bahan dan alat yang akan digunakan peserta pelatihan;
(4) Menyiapakan alat bantu mengajar seperti projektor, komputer, dan
lainnya sesuai dengan kebutuhan;
(5) Menyiapkan evaluasi yang akan digunakan.
b) Menyiapkan peserta pelatihan untuk menerima materi pelatihan:
(1) Mencek kehadiran peserta pelatihan, dengan cara memanggil satu per
satu atau menghitung jumlahnya kemudian dicocokkan dengan daftar
hadir peserta dengan catatan jangan gunakan waktu terlalu lama
untuk ini;
(2) Memperkenalkan judul pelajaran, di samping diucapkan, juga
dsampaikan secara tertulis. Kemudian lakukan diskusi singkat dengan
peserta pelatihan tentang judul tersebut;
(3) Melakukan apersepsi, menghubungkan materi yang akan disajikan
dengan materi sebelumnya sehingga jelas kaitannya;
(4) Mengecek pengetahuan peserta pelatihan, dengan melakukan tanya
jawab singkat untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan peserta
sebelumnya tentang materi yang akan disajikan. Dengan demikian,
pelajaran dapat dimulai dari apa yang sudah diketahui peserta
pelatihan;
(5) Menyampaikan tujuan belajar, agar para peserta pelatihan mengetahui
dengan jelas kemampuan apa yang akan diperoleh setelah pelatihan

Judul : Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face to Face) Halaman 19 of 56


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Kategori Pendidikan Golongan Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi,
P.854900.017.01
Pelatihan dan Sertifikasi

selesai. Dalam hal ini juga disampaikan manfaat apa yang diperoleh
termasuk arah yang akan dipelajari.
2) Tahap Penyajian
Bila peserta pelatihan telah benar-benar siap menerima materi pelatihan,
barulah instruktur menyajikan isi pelajaran. Penyampaian isi pelajaran, baik
teori maupun praktik merupakan tahap penyajian. Instruktur menjelaskan
dengan metoda yang tepat.
a) Menjelaskan
Jika menjelaskan materi pelatihan, perhatikan hal-hal sebagai berikut:
(1) Buatlah penjelasan itu sederhana, jelas dan masuk akal;
(2) Jangan menggunakan kata-kata, istilah atau ucapan yang mungkin
sulit dimengerti oleh peserta pelatihan;
(3) Jelaskan perlahan-lahan, sesuaikan dengan tingkat kemampuan
peserta pelatihan;
(4) Jangan menjelaskan terlalu banyak hal yang tidak yakin peserta akan
dapat memahaminya.Jelaskan setahap demi setahap;
(5) Ulangi penjelasan bila diperlukan.
b) Melukiskan/menggambarkan
Bila menggunakan gambar/diagram, perhatikan hal-hal sebagai berikut:
(1) Yakinkan bahwa peserta pelatihan dapat memahami dan
menginterpretasikan gambar atau sket ke keadaan yang sebenarnya;
(2) Ukurannya harus cukup besar sesuai dengan jumlah peserta sehingga
seluruh peserta pelatihan dapat melihatnya dengan jelas.
c) Mendemonstrasikan
Beberapa materi pelatihan khususnya materi keterampilan diajarkan
dengan cara mendemonstrasikan dan peserta diminta untuk
memperhatikan selagi kegiatan itu dilakukan instruktur.
Dalam hal ini perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
(1) Atur peserta sedemikian rupa sehingga mereka berada pada posisi
seperti kedudukan instruktur;
(2) Lakukan perlahan-lahan agar para peserta dapat mengikuti dengan
jelas;

Judul : Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face to Face) Halaman 20 of 56


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Kategori Pendidikan Golongan Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi,
P.854900.017.01
Pelatihan dan Sertifikasi

(3) Tekankan keselamatan dan kunci kerja melakukan pekerjaan tersebut;


(4) Demonstrasikan secara bertahap, beri kesempatan peserta bertanya;
(5) Bila diperlukan, ulangi demonstrasi.
d) Bertanya
Pada waktu menyajikan pelajaran instruktur mengajukan pertanyaan lisan
kepada peserta untuk mempertinggi keinginan belajar dan menjadikan
peserta aktif dan terpusat pada apa yang sedang diajarkan/dijelaskan
instruktur.
Bila mengajukan pertanyaan lisan lakukanlah dengan urutan sbb.:
(1) Ajukan pertanyaan yang jelas kepada seluruh peserta;
(2) Berhenti sebentar untuk memberikan kesempatan kepada peserta
untuk memikirkan jawabannya;
(3) Tunjuk salah seorang peserta untuk menjawabnya dengan cara
menyebut namanya;
(4) Dengarkan jawaban peserta;
(5) Mintakan pendapat peserta lainnya;
(6) Berikan pujian, betulkan bila ada kesalahan dan kuatkan jawaban yang
benar.
Jangan mengajukan pertanyaan kepada peserta tertentu saja karena hal
ini dapat mengakibatkan peserta lainnya merasa kurang diikut-sertakan
yang akhirnya akan menurunkan semangat belajarnya atau mengurangi
perhatiannya.

3) Tahap Aplikasi
Pada tahap ini peserta diberi kesempatan untuk memperoleh pengalaman
dengan melakukan sendiri apa yang sudah diajarkan. Aplikasi dilaksanakan dan
disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan materi pelatihan.
a) Untuk pelajaran teori
Dilakukan dengan memberikan tugas-tugas, pertanyaan-pertanyaan yang
harus dikerjakan/dijawab, baik secara lisan maupun tulisan. Instruktur
membetulkan jawaban yang salah, memberikan penguatan terhadap
jawaban yang benar dan membeikan pujian. Bila peserta tidak dapat

Judul : Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face to Face) Halaman 21 of 56


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Kategori Pendidikan Golongan Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi,
P.854900.017.01
Pelatihan dan Sertifikasi

menjawab atau jawabannya kurang tepat, jangan memojokkan peserta


karena akan menurunkan semangatnya.
Waktu peserta sudah menjawab, jangan buru-buru dikomentari, tetapi
buatlah suasana persaingan dengan cara menanyakan pendapat peserta lain
terhadap jawaban peserta terdahulu.
b) Untuk pelajaran praktik
(1) Sebelum dimulai tekankan kepada peserta tentang keselamatan kerja
dan kunci kerja yang harus diperhatikan;
(2) Atur tempat kerja setiap peserta agar tida saling terganggu;
(3) Tunjukkan/bagikan/tentukan bahan dan alat yang akan digunakan
oleh setiap peserta pelatihan;
(4) Bagikan lembaran kerja (job sheet) bila itu diperlukan;
(5) Lakukan pengawasan yang seksama;
(6) Berikan bantuan bila diperlukan saja, jangan pilih kasih;
(7) Bila peserta melakukan langkah yang salah, segera hentikan dan
betulkan;
(8) Bila diperlukan, demonstrasikan atau jelaskan kembali.
4) Tahap Evaluasi
Tahap evaluasi merupakan tahap yang sangat membantu, baik untuk
instruktur maupun peserta dalam penentuan tercapai atau tidaknya tujuan
pembelajaran. Instruktur hendaknya menjelaskan pentingnya evaluasi
dalam proses belajar-mengajar agar peserta tidak memandang evaluasi
merupakan hal yang menakutkan. Evaluasi merupakan alat ukur dari
proses belajar. Untuk itu, instruktur hendaknya tidak terlalu menekankan
kepada peserta terhadap berhasil atau tidaknya, tetapi lebih pada proses
capaian sudah sejauh mana sehingga peserta sendiri yang akan menilai
dirinya tentang keberhasilan tersebut.
Pada tahap evaluasi ini isntruktur hanya mengawasi peserta agar tidak
melakukan kerjasama. Instruktur tidak memberikan bantuan kepada
peserta waktu mengerjakan evaluasi/tes.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tahap evaluasi ini adalah sbb.:
a) Tempatkan peserta sedemikian rupa agar tidak bekerja sama;

Judul : Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face to Face) Halaman 22 of 56


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Kategori Pendidikan Golongan Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi,
P.854900.017.01
Pelatihan dan Sertifikasi

b) Bagikan lembaran evaluasi dengan caran ditelungkupkan supaya


peserta tidak mendahului sebelum waktunya;
c) Jelaskan prosedur evaluasi;
d) Lakukan pengawasan dengan seksama, tetapi jangan sampai
mengganggu konsentrasi peserta.

a. Tugas Instruktur dan Tugas Peserta Pelatihan


1) Tugas Instruktur
Perilaku instruktur waktu mengajar, apakah cara berbicara, apakah cara
bertindak, apakah cara bersikap sangat mempengaruhi kesuksesan peserta
pelatihan dalam belajar. Keteladanan adalah hal yang dominan dalam
pengembangan pengajaran agar peserta pelatihan mempunyai sikap yang
diharapkan.
Instruktur mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk meletakkan
pondasi sebagai dasar pengembangan karier peserta pelatihan. Oleh
karena itu, instruktur harus mengetahui tugas dan tanggung jawabnya
demi kesuksesan tugasnya termasuk mampu menilai diri sendiri melalui
hasil penilaian peserta pelatihannya apakah ia termasuk instruktur yang
diidam-idamkan karena sukses dalam mengajar.
Tugas dan tanggung jawab instruktur adalah sebagai berikut:
a) Menentukan isi dan rencana pelajaran
(1) Menganalisis pekerjaan;
(2) Menafsirkan kurikulum dan silabus;
(3) Menentukan tujuan pembelajaran;
(4) Menentukan isi pelajaran;
(5) Menyusun rencana pelajaran.
b) Memilih dan mempersiapkan alat evaluasi
(1) Menyusun evaluasi pelajaran teori;
(2) Menyusun evaluasi pelajaran praktik;
(3) Menguji ketepatan dan ketelitian alat evaluasi.
c) Memilih metoda melatih
(1) Memilih metoda melatih yang berpusat pada peserta pelatihan;

Judul : Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face to Face) Halaman 23 of 56


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Kategori Pendidikan Golongan Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi,
P.854900.017.01
Pelatihan dan Sertifikasi

(2) Memilih metoda melatih yang berpusat pada instruktur.


d) Memilih dan mempersiapkan alat bantu mengajar
(1) Memilih dan mempersiapkan alat bantu mengajar bahan cetakan
(2) Memilih dan mempersiapkan alat bantu mengajar papan display;
(3) Memilih dan mempersiapkan alat bantu mengajar chart;
(4) Memilih dan mempersiapkan alat bantu mengajar gambar mati
yang diproyeksikan;
(5) Memilih dan mempersiapkan alat bantu mengajar gambar hidup
yang diproyeksikan;
(6) Memilih dan mempersiapkan alat bantu mengajar suara yang
direkam;
(7) Memilih dan mempersiapkan alat bantu mengajar benda/tiga
dimensi.
e) Mempersiapkan kebutuhan praktik
(1) Mempersiapkan bahan praktik;
(2) Mempersiapkan peralatan praktik.
f) Menyampaikan pendahuluan pelajaran
(1) Mempersiapakan ruangan kelas/bengkel;
(2) Mempersiapkan peserta pelatihan;
(3) Memperkenalkan pelajaran.
g) Menyajikan isi pelajaran
(1) Mengembangkan pelajaran;
(2) Memelihara partisipasi peserta dalam belajar.
h) Menerapkan isi pelajaran
(1) Memberikan tugas kepada peserta pelatihan;
(2) Mengawasi kemampuan dan membetulkan kesalahan-kesalahan
peserta pelatihan.
i) Mengevaluasi hasil belajar peserta pelatihan
(1) Melaksanakan tes yang telah ditetapkan;
(2) Menilai tugas/tes yang diberikan kepada peserta pelatihan;
(3) Menyusun dan menafsirkan hasil belajar peserta pelatihan;
(4) Membuat laporan hasil belajar peserta pelatihan.

Judul : Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face to Face) Halaman 24 of 56


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Kategori Pendidikan Golongan Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi,
P.854900.017.01
Pelatihan dan Sertifikasi

j) Menyiapkan fasilitas pelatihan


(1) Mengatur lay-out peralatan;
(2) Mengatur jadwal pemakaian fasilitas pelatihan.
k) Melaksanakan dan mengawasi keselamatan kerja
(1) Menyiapkan peralatan keselamatan kerja;
(2) Menggunakan peralatan keselamatan kerja;
(3) Memelihara peralatan keselamatan kerja.
l) Menginventaris dan memelihara peralatan yang digunakan
(1) Mengiventaris peralatan pelatihan;
(2) Memelihara peralatan pelatihan;
(3) Melaporkan kondisi peralatan pelatihan.
m) Mengumpulkan dan menyimpan laporan dan surat-surat
(1) Mengagenda surat-surat dan laporan hasil kegiatan pelatihan;
(2) Menyimpan surat-surat dan hasil kegiatan pelatihan.
n) Mempersiapkan kebutuhan bahan dan peralatan pelatihan
(1) Memeriksa keadaan bahan dan peralatan yang tersedia;
(2) Menyusun daftar kebutuhan bahan dan peralatan pelatihan;
(3) Mengajukan daftar kebutuhan bahan dan alat pelatihan;
(4) Menerima dan memeriksa bahan dan peralatan pelatihan yang
dipesan.
o) Memelihara kerjasama dengan semua pihak
(1) Memelihara kerjasama di lingkungan kedinasan;
(2) Memelihara kerjasama di luar kedinasan.
p) Mengikuti dan melaksanakan kegiatan dinas
(1) Mengikuti kegiatan upgrading, baik di dalam maupun di luar
kantor;
(2) Mengikuti rapat-rapat dinas.
q) Meningkatkan kemampuan dengan cara belajar sendiri
(1) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan
perkembangan/kemajuan iptek;
(2) Meningkatkan potensi-potensi kepemimpinan.
Ciri-ciri instruktur yang baik:

Judul : Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face to Face) Halaman 25 of 56


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Kategori Pendidikan Golongan Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi,
P.854900.017.01
Pelatihan dan Sertifikasi

a) Sehat jasmani dan rohani


b) Sportif, obyektif, dan jujur
c) Menguasai bidang keahliannya
d) Menguasai metodologi pelatihan
e) Menyenangi bidang pelatihan dan bersedia mengajar
f) Dapat bekerja sama, baik dengan atasan, rekan sejawat, dan peserta
pelatihan
g) Mendahulukan kepentingan dinas daripada kepentingan pribadi
h) Mempunyai wibawa
i) Kreatif dan selalu menambah pengetahuan
j) Mempunyai pengalaman kerja sesuai dengan bidang keahliannya
k) Berdisiplin dan bertanggung jawab
l) Sikap mental dan tingkah lakunya baik
m) Mampu berkomunikasi dengan baik
n) Bersedia menolong orang lain dan senang membantu peserta
pelatihan belajar
o) Ramah, simpatik, dan rapi/necis
p) Mempunya sifat teladan
q) Bersedia menerima kritik yang membangun
r) Tidak pemarah
s) Bersedia membantu kelemahan-kelemahan pesert pelatihan
t) Cepat mengenal peserta pelatihannya
u) Bekerja keras (serius, tekun, bersemangat)
v) Memahami tugas dan tanggung jawabnya
w) Mau memberikan pujian dan penghargaan
x) Tidak memojokkan, mencemoohkan peserta pelatihan
y) Tidak meminjam ide peserta pelatihan.
Instruktur menilai kemampuan diri sendiri dengan cara sebagai berikut:
a) Kategori penilaian:
(1) Nilai A = kemampuan mengajarnya baik sekali
(2) Nilai B = kemampuan mengajarnya baik
(3) Nilai C = kemampuan mengajarnya cukup

Judul : Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face to Face) Halaman 26 of 56


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Kategori Pendidikan Golongan Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi,
P.854900.017.01
Pelatihan dan Sertifikasi

(4) Nilai D = kemampuan mengajarnya sedang


(5) Nilai E = kemampuan mengajarnya kurang.
b) Cara melaksanakan penilaian instruktur:
(1) Siapkan lembaran angket sebanyak jumlah peserta pelatihan
(2) Bagikan lembaran angket tersebut kepada setiap peserta selesai
mengajar dalam satu penyajian, satu unit kompetensi, atau
secara periodik (mingguan, bulanan).
(3) Jelaskan kepada peserta bahwa anda sebagai instruktur memer-
lukan masukan untuk perbaikan mengajar
(4) Peserta pelatihan tidak perlu mencantumkan nama mereka
(5) Setiap item pada kolom penilaian diberi tanda silang (X) atau cek
( ) di tengah-tengah, tidak boleh pada garis antara dua kolom
(6) Kumpulkan semua lembaran angket sebanyak jumlah peserta
(7) Hitung tanda silang atau cek pada setiap item sesuai dengan hasil
penilaian.
(8) Berikan bobot pada setiap nilai secara tingkatan, misalnya A=5,
B=4, C=3, D=2, E=1.
(9) Hitung nilai rata-rata dengan rumus sbb.:
(ni X W)
Nri =
p
Nri : nilai rata-rata setiap item pertanyaan

ni : banyaknya tanda silang/cek setiap kategori

W : bobot kategori

P : jumlah peserta pelatihan.

Tabel 1

Contoh Cara Menghitung Nilai Rata-rata Setiap Item

KATEGORI ni1 W ni X W

Baik Sekali 2 5 10
Baik 3 4 12
Cukup 8 3 24
Sedang 2 2 4
Judul : Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face to Face) Halaman 27 of 56
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Kategori Pendidikan Golongan Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi,
P.854900.017.01
Pelatihan dan Sertifikasi

Kurang 1 1 1
Jumlah 16 - 51

Nilai rata-rata item 1 = 51 : 16 = 3,19

Tabel 2
Kategori Kualitas Instruktur Mengajar

N0. KUALITAS INDIKASI PADA INSTRUKTUR

1. 4,50 – 5,00  Anda adalah instruktur yang diidamkan


 Baik sekali

2. 3,50 – 4,49  Anda adalah instruktur yang mempu-nyai


penampilan/kemampuan baik
 Tingkatkan kemampuan

 Anda adalah instruktur yang mempu-nyai


3. 3,00 – 3,49
penampilan/kemampuan rata-rata (sedang)
 Buatlah suatu usaha-usaha untuk
meningkatkan kemampuan
 Anda adalah instruktur yang mempu-nyai
4. 2,00 – 2,99
potensi.
 Cobalah berbuat lebih baik lagi

 Anda adalah instruktur yang belum berhasil


5. 1,99 atau kurang
dalam mengajar
 Anda perlu melipatgandakan usaha-usaha
untuk meningkatkan kemampuan mengajar
(banyak berkonsultansi dengan rekan
instruktur)

Tabel 3
Angket Menilai Kualitas Instruktur

KUALITAS INSTRUKTUR
NO. ITEM YANG DINILAI
A B C D E

1. Menyajikan pelajaran dengan jelas dan mempergunakan


istilah-istilah yang mudah dimengerti.
2. Menciptakan situasi yang menarik perhatian.
3. Mengadakan komunikasi dua arah antara instruktur dan
peserta
4. Mendorong partisipasi peserta dalam diskusi, demonstrasi,

Judul : Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face to Face) Halaman 28 of 56


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Kategori Pendidikan Golongan Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi,
P.854900.017.01
Pelatihan dan Sertifikasi

menyelesaikan soal dan percobaan.


5. Mementingkan tugas membantu peserta belajar sebelum
kepentingan diri sendiri.
6. Memberikan kepuasan pada peserta dalam belajar dan bukan
menggunakan kekuasaan untuk kepentingannya.
7. Memberikan cara mengajar yang menarik.
8. Menguasai materi pelatihan yang diajarkan.
9. Memberikan pertanggungjawaban terhadap janji-janji dengan
peserta.
10. Mau mendengarkan usul-usul individu dan kelompok.
11. Memberikan keramahan, kesimpatikan.
12. Memperlakukan peserta secara adil, tidak membeda-bedakan.
13. Mendengarkan dan memperhatikan pendapat peserta.
14. Mengontrol peserta dengan tabah.
15. Memperoleh kehormatan peserta secara tetap.
16. Menepati waktu pertemuan/janji.

Nri1 + Nri2 + Nri3 + Nri4 + Nri5 + Nri6 + Nri7 + ................Nri


Nra =
i

i = jumlah item pertanyaan


Nra= nilai rata-rata akhir = kualitas instruktur

Sepuluh petunjuk bagi instruktur dalam memperlakukan peserta pelatihan


atau peserta, yaitu:
a) Peserta adalah orang yang terpenting dalam pelaksanaan tugas
melatih
b) Peserta adalah tidak tergantung pada instruktur, tetapi instruktur yang
tergantung pada peserta
c) Peserta bukan perintang usaha instruktur, melainkan merupakan
tujuan usaha instruktur
d) Peserta merupakan keuntungan bagi instruktur bila mereka datang
berkunjung, bukan sebaliknya
e) Peserta adalah bagian dari usaha instruktur, mereka bukan orang luar
f) Peserta juga manusia yang mempunyai pikiran dan perasaan seperti
instruktur

Judul : Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face to Face) Halaman 29 of 56


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Kategori Pendidikan Golongan Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi,
P.854900.017.01
Pelatihan dan Sertifikasi

g) Peserta bukanlah lawan untuk bertengkar atau bertanding


h) Peserta adalah seseorang yang menyampaiakan keinginannya,
sedangkan instruktur yang mempunyai tugas untuk memenuhi
keinginan tersebut
i) Peserta sewajarnya mendapat pelayanan dan keramah-tamahan dari
instruktur
j) Peserta adalah urat nadi kehidupan usaha instruktur.
2) Tugas Peserta Pelatihan
Pada dasarnya tugas peserta pelatihan adalah belajar. Untuk itu maka
peserta pelatihan wajib:
a) Mematuhi perintah instruktur dalam rangka proses belajar-mengajar
(pembelajaran);
b) Mematuhi tata tertib yang diberlakukan selama proses pembelajaran;
c) Menanyakan materi pelatihan yang sedang dipelajari apabila dirasa
belum dipahami sehingga betul-betul materi tersebut dapat
dipahami/dikuasai;
d) Memberikan saran/masukan kepada instruktur agar materi pelatihan
dapat dipelajari dengan mudah;
e) Ikut menjaga/memelihara suasana kelas agar kondusif untuk belajar
apabila belajar secara kelas.

b. Ciri-ciri Lingkungan Pembelajaran yang Kondusif


Kondisi lingkungan pembelajaran sangat mempengaruhi moral dan tingkat
motivasi belajar peserta pelatihan. Seorang peserta pelatihan tidak dapat
dimotivasi dengan baik apabila ia merasa:
- kedinginan atau kepanasan karena udara dalam ruangan tidak sesuai
dengan suhu udara yang dibutuhkan,
- garis pandang yang kurang tepat sehingga kurang jelas apa yang dia lihat;
- tempat duduk yang kurang sesuai sehingga tidak nyaman,
- penyinaran lampu yang menyilaukan atau kurang terang,
- kebisingan yang mengganggu.

Judul : Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face to Face) Halaman 30 of 56


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Kategori Pendidikan Golongan Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi,
P.854900.017.01
Pelatihan dan Sertifikasi

Oleh sebab itu, untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif


harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) Penerangan/cahaya
Cahaya penerangan harus cukup sehingga semua orang yang berada
dalam ruangan kelas dapat melihat dengan jelas terutama terhadap
cahaya yang menyebabkan silau, entah pantulan dari papan tulis atau
kertas yang tulisannya sedang dibaca;
2) Temperatur dan Ventilasi
Temperatur yang ideal untuk belajar berkisar 20 C - 25 C. Yakinkan
bahwa tidak ada peserta pelatihan yang duduk pada aliran udara masuk
karena bisa menyebabkan yang bersangkutan masuk angin atau tidak
nyaman. Ventilasi penting untuk sirkulasi masuk-keluarnya udara supaya
udara dalam ruang selalu segar, tidak pengap atau bau apek. Kalau
ruangan ber-AC, agar diperhatikan pengharum ruangan.
3) Sanitasi
Tersedia tempat cuci tangan, dan lain-lain seperti wastafel.
4) Kebersihan dan Keindahan
Ruangan yang bersih tentunya akan membuat nyaman orang yang di
dalam ruangan itu. Untuk perlu disediakan alat-alat untuk menunjang itu,
seperti sapu, tempat sampah, bulu ayam, dsb.
5) Warna dinding ruangan
Warna akan mempengaruhi kondisi psikologis seseorang. Oleh sebab itu,
warna dinding harus dipilih warna yang membuat orang semangat untuk
belajar. Ada tiga warna primer, yaitu merah, kuning, dan biru. Merah
berpengaruh untuk membakar semangat, kuning berpengaruh suasana
kehangatan, dan biru menimbulkan kedamaian.
6) Peragaan yang Menarik (interesting display)
Lengkapi ruangan dengan gambar-gambar, benda kerja, atau model-
model yang berkaitan dengan materi pelatihan dipasang pada papan
display atau lemari display.

Judul : Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face to Face) Halaman 31 of 56


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Kategori Pendidikan Golongan Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi,
P.854900.017.01
Pelatihan dan Sertifikasi

Keterampilan yang diperlukan dalam menjalin hubungan kerja yang


baik pada situasi pembelajaran, yaitu:
a. Mengaplikasikan pengetahuan yang telah dimiliki peserta pelatihan tentang
macam-macam metoda melatih;
b. Mengaplikasikan pengetahuan yang telah dimiliki peserta pelatihan tentang
komunikasi instruksional;
c. Mengaplikasikan pengetahuan yang telah dimiliki peserta pelatihan tentang
tahapan melatih.

Sikap kerja yang harus dilakukan dalam menjalin hubungan kerja yang
baik pada situasi pembelajaran, yaitu:
a. Sabar, ramah, impatik, dan simpatik;
b. Mematuhi pedoman atau cara-cara yang telah digariskan.

Judul : Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face to Face) Halaman 32 of 56


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Kategori Pendidikan Golongan Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi,
P.854900.017.01
Pelatihan dan Sertifikasi

BAB III

MENERAPKAN BIMBINGAN YANG TEPAT


DALAM SITUASI PEMBELAJARAN

Pengetahuan yang diperlukan dalam menerapkan bimbingan yang


tepat dalam situasi pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Pengertian Bimbingan yang Tepat dalam Situasi Pembelajaran
Yang dimaksudkan dengan bimbingan yang tepat dalam situasi pembelajaran
adalah bimbingan yang dilakukan oleh instruktur sesuai dengan kebutuhan,
kemampuan, dan kondisi individu peserta pelatihan sehingga peserta
pelatihan dapat dengan mudah mengikuti bimbingan tersebut.
b. Pedoman mengidentifikasi materi bimbingan sesuai dengan situasi
pembelajaran
Ada pun prinsip/pedoman mengidentifikasi materi bimbingan adalah sebagai
berikut:
1) Memilih materi bimbingan berdasarkan prioritasnya
Prioritas materi bimbingan terdiri atas:
a) Harus diketahui (must know)
b) Penting diketahui (should know)
c) Sebaiknya diketahui (nice to know).
Dalam PBK, materi bimbingan berupa materi yang harus dikethui saja.
2) Memilih materi bimbingan berdasarkan waktu
Pemilihan materi bimbingan harus didasarkan pada program pelatihan
yang tercantum dalam silabus termasuk waktu/lama jampel yang
diperlukan. Pengetahuan dan keterampilan yang akan diajarkan dibuat
daftarnya, kemudian diperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk
mengajarkannya dengan dasar pertimbangan kemampuan rata-rata
peserta pelatihan dalam mempelajarinya. Apabila ternyata masih ada sisa
waktu, materi bimbingan dapat diintensifkan pendalamannya.
3) Memilih materi bimbingan berdasarkan nilai belajar
Materi bimbingan harus dipilih menurut tujuan pelatihan, tujuan
pembelajaran, kebutuhan peserta pelatihan, dan prinsip-prinsip belajar.

Judul : Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face to Face) Halaman 33 of 56


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Kategori Pendidikan Golongan Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi,
P.854900.017.01
Pelatihan dan Sertifikasi

Penyelenggaraan pelatihan untuk proses pembelajaran, bukan untuk


tujuan produksi.
4) Memilih materi bimbingan berdasarkan fasilitas pelatihan
Pengetahuan dan keterampilan yang akan diajarkan dipilih atau disesuai-
kan dengan kesediaan bahan dan peralatan pelatihan.
5) Memilih materi bimbingan berdasarkan frekuensi penggunaan
Materi bimbingan harus diatur penyajiannya disesuaikan dengan materi
mana yang sering digunakan dan materi mana yang jarang digunakan.
Materi yang sering digunakan diajarkan terlebih dahulu, sementara yang
jarang digunakan diajarkan setelah itu.
6) Memilih materi bimbingan berdasarkan kemungkinan segera digunakan
Materi bimbingan yang segera akan digunakan diajarkan duluan karena
tidak begitu ada gunanya kalau mengajarkan materi yang baru digunakan
dalam waktu yang lama.
7) Memilih materi bimbingan berdasarkan pada kekhususan
Pengetahuan dan keterampilan yang sangat penting dalam suatu
kejuruan walaupun tidak begitu sering digunakan, harus termasuk dalam
materi bimbingan.
c. Cara menangani peserta pelatihan sesuai dengan tingkat
kemampuannya
1) Faktor-faktor Penyebab Perbedaan Individu dan Pengaruhnya
a) Kemampuan Mental
(1) Ada beberapa peserta pelatihan mempelajari aspek-aspek
pelatihan tertentu lebih mudah daripada peserta lain;
(2) Ada beberapa peserta akan lebih mampu mempelajari jenis
pengetahuan/keterampilan lain.
b) Kondisi Fisik
(1) Ukuran fisik (gemuk, kurus, tinggi, pendek)
(2) Karakteristik fisik (kecekatan tangan, koordinasi mata-tangan,
ketangkasan, kegesitan)
(3) Kesehatan (sehat, sakit)
(4) Persepsi indera (kemampuan indera menerima rangsangan)

Judul : Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face to Face) Halaman 34 of 56


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Kategori Pendidikan Golongan Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi,
P.854900.017.01
Pelatihan dan Sertifikasi

(5) Umur dan jenis kelamin.


c) Lingkungan
Lingkungan banyak mempengaruhi pengalaman-pengalaman peserta
pelatihan di masa lalu dan pengaruh lingkungan tersebut akan terlihat
dalam pelatihan. Banyak peserta pelatihan, karena pengalamanya
dipengaruhi oleh lingkungan mereka, mengakibatkan mereka sangat
terampil menggunakan alat-alat pada permulaan pelatihan. Tetapi
peserta pelatihan yang belum pernah menggunakan peralatan
tersebut, mungkin amat janggal.
d) Latar Belakang Kebudayaan
Perbedaan latar belakang kebudayaan menunjukkan perbedaan pada
nilai-nilai kebudayaan kelompok. Nilai-nilai ini mungkin dipengaruhi
oleh keadaan sosial dan kesukuannya.
Perbedaan kebiasaan makanan dan sikap terhadap pekerjaan, belajar,
disiplin, ketepatan waktu, kehadiran dan lain-lain, dapat berasal dari
pengaruh kebudayaan.
e) Keadaan Emosional
Peserta pelatihan adalah manusia dan sebagai manusia mempunyai
perasaan. Setiap orang akan berbeda dalam cara mengendalikan
perasaan. Beberapa peserta akan lebih bersahabat dari yang lain,
beberapa peserta akan lebih agresif, ada yang lebih periang, dan
sebagainya.
Instruktur tidak perlu membentuk pribadinya suka atau tidak suka
terhadap individu peserta pelatihan, tetapi lebih menerima apa adanya
sesuai dengan karakternya masing-masing. Instruktur harus
membantu untuk mengembangkan bentuk emosional, potensi dan
nilai-nilai yang baik.
2) Cara untuk mengatasi perbedaan individu dalam pengajaran
a) Peserta pelatihan yang cepat dalam belajar
(1) Instruktur menganjurkan, mendorong peserta tersebut untuk
melaksanakan pekerjaan praktis agar lebih maju;

Judul : Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face to Face) Halaman 35 of 56


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Kategori Pendidikan Golongan Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi,
P.854900.017.01
Pelatihan dan Sertifikasi

(2) Instruktur menganjurkan, mendorong peserta tersebut untuk


membaca buku-buku yang berkaitan dengan materi yang sedang
diajarkan;
(3) Instruktur menyarankan agar peserta tersebut membantu peserta
lain yang lambat belajarnya.
b) Peserta pelatihan yang mempunyai kecepatan belajar sedang
(1) Instruktur mengatur lebih banyak kegiatan pelatihan kepada
peserta tersebut;
(2) Instruktur merencanakan materi pelatihan sesuai dengan
kemampuan peserta.
c) Peserta yang lambat dalam belajar
(1) Instruktur membimbing peserta tersebut secara individu sesuai
dengan kemampuannya;
(2) Instruktur memberikan pujian pada peserta tersebut bila
diperlukan;
(3) Instruktur menggunakan lembaran instruksi yang lebih jelas agar
mudah dipahami;
(4) Instruktur menganjurkan kepada peserta tersebut agar belajar
lebih giat lagi dan selalu meningkatkan kemampuannya.
d) Perbedaan fisik
(1) Instruktur mengatur tempat belajar sedemikian rupa sehingga
semua peserta dapat mengikuti kegiatan dengan nyaman;
(2) Instruktur tidak boleh memberikan tugas kepada peserta terlalu
berat di luar kemampuannya.
e) Perbedaan emosional
(1) Instruktur menghilangkan rasa malu, rasa takut dengan cara
memperlakukan dengan baik, sabar dan pengertian;
(2) Instruktur menganjurkan peserta untuk mengembangkan disiplin
sendiri;
(3) Instruktur menangani peserta pelatihan yang nakal secara tepat
dan sungguh-sungguh.

Judul : Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face to Face) Halaman 36 of 56


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Kategori Pendidikan Golongan Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi,
P.854900.017.01
Pelatihan dan Sertifikasi

3) Mengatasi sifat yang dimiliki peserta pelatihan secara umum:


a) Sifat ingin diperlakukan secara dewasa
(1) Bertindak dewasa dan perlakukan mereka sebagai orang dewasa;
(2) Memberikan tingkat pekerjaan yang sesuai dengan orang
dewasa.
b) Sifat ingin sukses/berhasil
(1) Menjelaskan secara hati-hati masalah-masalah yang terkandung
dalam tugas sehingga peserta pelatihan apabila sudah
memahaminya akan termotivasi untuk bekerja lebih keras untuk
berhasil;
(2) Menyajikan materi pelatihan dengan cara-cara yang lebih
memudahkan bagi peserta untuk berhasil;
(3) Memberikan pujian dan penghargaan bila pekerjaan berhasil.
c) Mempunyai kemampuan menilai
(1) Menyiapkan diri setiap saat
(2) Bekerja secara sistematis
(3) Mengatur tempat kerja dengan baik
(4) Menunjukkan contoh yang baik dalam penampilan dan tingkah
laku.
d) Sifat keliru/khilaf peserta pelatihan
(1) Mengulangi instruksi untuk menunjukkan di mana letak
kesalahannya;
(2) Mengarahkan peserta pelatihan untuk membetulkan kesalahan-
kesalahannya sendiri;
(3) Menunjukkan kepada peserta pelatihan cara kerja yang benar dan
tepat;
(4) Menjaga jangan sampai peserta mendapat malu;
(5) Memberikan pembetulan-pembetulan dengan cepat dan tepat.

e) Sifat ingin bersaing


(1) Meningkata minat belajar peserta;

Judul : Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face to Face) Halaman 37 of 56


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Kategori Pendidikan Golongan Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi,
P.854900.017.01
Pelatihan dan Sertifikasi

(2) Mendapatkan partisipasi peserta yang lebih sungguh-sungguh


dalam kegiatan belajar;
(3) Menghasilkan kerjasama yang baik dalam belajar.
f) Sifat ingin jujur/sportif
(1) Tegas, jujur dan menegakkan disiplin yang layak;
(2) Tidak mengkambinghitamkan peserta pelatihan;
(3) Tidak memberikan ancaman kepada peserta;
(4) Jujur dan layak dalam memberikan tugas-tugas;
(5) Memakai kriteria yang sama untuk mengevaluasi hasil
kerja/belajar peserta.
d. Pedoman melaksanakan proses pembelajaran simulasi
Simulasi adalah tiruan atau perbuatan yang hanya pura-pura saja. Proses
pembelajaran simulasi merupakan proses belajar secara tiruan.
1) Tujuan Simulasi
a) Untuk melatih keterampilan tertentu;
b) Untuk memperoleh pemahaman tentang suatu konsep atau prinsip;
c) Untuk latihan memecahkan masalah.
2) Prinsip Simulasi
a) Semua peserta pelatihan harus terlibat langsung menurut peran
masing-masing;
b) Penentuan topik disesuaikan dengan kemampuan peserta pelatihan;
c) Petunjuk simulasi diberikan terlebih dahulu;
d) Dalam simulasi hendaknya digambarkan situasi secara lengkap dan
menyeluruh;
e) Hendaknya diusahakan terintegrasinya beberapa ilmu.
3) Bentuk Simulasi
a) Role playing
b) Psikodrama
c) Sosiodrama
d) Permainan/game.
4) Langkah-langkah Pelaksanaan Simulasi
a) Menentukan topik dan tujuan simulasi;

Judul : Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face to Face) Halaman 38 of 56


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Kategori Pendidikan Golongan Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi,
P.854900.017.01
Pelatihan dan Sertifikasi

b) Memberikan gambaran secara garis besar tentang simulasi tersebut;


c) Mengorganisasikan kebutuhan simulasi;
d) Menunjuk/memilih peserta mana yang akan berperan;
e) Menjelaskan kepada peserta yang sudah ditunjuk tentang peran yang
akan dimainkan;
f) Memberikan kesempatan kepada peserta untuk mempersiapkan diri;
g) Menetapkan lokasi dan waktu simulasi;
h) Melaksanakan simulasi;
i) Melakukan evaluasi dan umpan-balik;
j) Mengulang simulasi.
e. Pedoman melaksanakan proses pembelajaran secara individu,
kelompok kecil dan kelompok besar
1) Pengertian kelompok kecil, individu/perseorangan, dan kelompok besar
Proses pembelajaran kelompok kecil apabila instruktur melayani 3-8 orang
peserta pelatihan, individu apabila peserta pelatihannya hanya satu
orang, sedangkan selebihnya merupakan kelompok besar.
2) Proses pembelajaran secara individu dan kelompok kecil
Pada dasarnya pembelajaran secara individu dan kelompok kecil yang
harus diperhatikan seorang instruktur sama saja. Dalam hal ini ada empat
keterampilan yang harus dikuasai oleh instruktur, yaitu:
a) Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi, misalnya:
(1) Menunjukkan kehangatan dan kepekaan terhadap kebutuhan
peserta pelatihan;
(2) Memberikan respon positif terhadap pikiran peserta pelatihan;
(3) Membangun hubungan saling mempercayai;
(4) Menunjukkan kesiapan membantu;
(5) Menjadi pendengar yang baik;
(6) Menerima perasaan peserta dengan penuh pengertian.
b) Keterampilan mengorganisasi, misalnya:
(1) Memberikan orientasi umum tentang tujuan, tugas, atau
masalah yang akan dipecahkan;
(2) Memvariasikan kegiatan;

Judul : Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face to Face) Halaman 39 of 56


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Kategori Pendidikan Golongan Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi,
P.854900.017.01
Pelatihan dan Sertifikasi

(3) Membentuk kelompok yang tepat;


(4) Mengorganisasikan kegiatan;
(5) Membagi-bagi perhatian sehingga siap membantu;
(6) Mengakhiri kegiatan dengan kesimpulan, laporan.
c) Keterampilan membimbing dan memudahkan belajar, misalnya:
(1) Memberikan penguatan;
(2) Memberikan supervisi pada proses awal dan memberikan arahan
dan bantuan jika diperlukan;
(3) Melakukan proses lanjut dan melibatkan diri;
(4) Mengadakan supervisi pemaduan guna rangkuman.
d) Keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan
pembelajaran, yaitu meliputi:
(1) Membantu peserta menetapkan tujuan pembelajaran;
(2) Merencanakan kegiatan belajar bersama peserta;
(3) Berperan sebagai penasihat;
(4) Membantu menilai pencapaian dan kemajuan sendiri.
Keterampilan mengajar kelompok kecil dan individual merupakan
keterampilan yang cukup kompleks dan memerlukan penguasaan
keterampilan-keterampilan sebelumnya, yakni keterampilan bertanya,
memberi penguatan, mengadakan variasi, menjelaskan, dan membimbing
diskusi kelompok kecil. Keberhasilannya sangat ditentukan oleh
pengetahuan, kreativitas, serta hubungan antaran instruktur dengan
peserta pelatihan, dan antar peserta pelatihan sendiri.
3) Proses pembelajaran secara kelompok besar atau kelas
a) Pengertian
Keterampilan mengelola kelas/kelompok besar merupakan
keterampilan instruktur untuk menciptakan dan memelihara kondisi
belajar yang optimal dan mengembalikannya ke kondisi yang optimal
apabila terjadi gangguan, baik dengan cara mendisiplinkan ataupun
melakukan kegiatan remedial.
b) Prinsip mengelola kelas
(1) Kehangatan dan keantusiasan;

Judul : Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face to Face) Halaman 40 of 56


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Kategori Pendidikan Golongan Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi,
P.854900.017.01
Pelatihan dan Sertifikasi

(2) Penggunaan bahan-bahan yang menantang menggairahkan


semangat belajar peserta;
(3) Perlu dipertimbangkan penggunaan variasi media, gaya
mengajar, dan pola interaksi;
(4) Diperlukan keluwesan tingkah laku instruktur dalam mengubah
strategi mengajarnya untuk mencegah gangguan-gangguan
yang timbul;
(5) Penekanan hal-hal yang positif dan menghindari pemusatan
perhatian peserta pada hal-hal yang negatif;
(6) Mendorong peserta pelatihan untuk mengembangkan disiplin diri
sendiri dengan cara memberi contoh dalam perbuatan instruktur
sehari-hari.
4) Pengajaran Mikro (Microteaching)
a) Pengertian
Pengajaran mikro adalah metoda pelatihan penampilan yang
dirancang secara jelas dengan jalan mengisolasi bagian-bagian
komponen dari proses mengajar sehingga instruktur atau calon
instruktur dapat menguasai setiap komponen satu per satu dalam
situasi mengajar yang disederhanakan. (Mc. Laughlin & Moulton)
b) Ciri-ciri Pengajaran Mikro
(1) Mikro dalam pengajaran mikro berarti dalam skala kecil. Skala
kecil dapat berkaitan dengan ruang lingkup materi pelatihan,
waktu, peserta pelatihan, dan keterampilannya;
(2) Mikro dalam pengajaran mikro dapat disamakan dengan
pengertian mikro pada mikroskop, artinya keterampilan
mengajar yang kompleks akan dipelajari lebih mendalam dan
teliti;
(3) Pengajaran mikro adalah pengajaran yang sebenarnya. Calon
instruktur harus membuat persiapan mengajar, melaksanakan
pengajaran berdasarkan rencana yang telah dibuat, mengelola
kelas, dsb.;

Judul : Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face to Face) Halaman 41 of 56


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Kategori Pendidikan Golongan Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi,
P.854900.017.01
Pelatihan dan Sertifikasi

(4) Pengajaran mikro juga berari belajar yang sesungguhnya.


Ditinjau dari calon instruktur, dia belajar bagaimana mengajar,
sedangkan dari peserta pelatihannya akan memperoleh atau
belajar sesuatu sesuai dengan tujuan pengajaran yang
dirumuskan oleh calon instruktur;
(5) Pengajaran mikro bukanlah simulasi. Dalam situasi mengajar
rekannya sendiri, calon instruktur harus memperlakukan mereka
sebagaimana layaknya sebagai peserta;
(6) Untuk mendapatkan hasil rekaman yang akurat, pengajaran
mikro harus dilengkapi dengan alat-alat perekam video dan
audio. Rekaman ini penting untuk dipelajari oleh calon instruktur.
c) Perbedaan Pengajaran Mikro dan Pengajaran Makro
Perbedaan pengajaran mikro dan pengajaran makro dapat dilihat
dalam tabel di bawah ini.
Tabel 4
Perbedaan Pengajaran Mikro dan Pengajaran Makro

HAL YANG
PENGAJARAN MAKRO PENGAJARAN MIKRO
DIBANDINGKAN

Banyaknya peserta 30-40 orang 5-10 orang


Waktu Mengajar 30-45 menit 10-15 menit
Materi Pelatihan luas Sempit/terbatas pada
aspek yang sederhana
Fokus Keterampilan yang terin- Terisolasi, yakni pada
tegrasi dengan materi keterampilan dasar
pelatihan mengajar dan bukan
pada materi pelatihan
Umpan Balik - Rekaman Video dan
Audio, lembar observasi

Keterampilan yang dilakukan waktu menerapkan bimbingan yang


tepat dalam situasi pembelajaran, yaitu:
a. Mengidentifikasi materi bimbingan sesuai dengan situasi pembelajaran;
b. Simulasi menangani peserta pelatihan sesuai dengan tingkat
kemampuannya;

Judul : Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face to Face) Halaman 42 of 56


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Kategori Pendidikan Golongan Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi,
P.854900.017.01
Pelatihan dan Sertifikasi

c. Mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki tentang simulasi;


d. Mengaplikasi pengetahuan yang dimiliki tentang pembelajaran secara
individu, kelompok kecil, dan kelompok besar.
Sikap kerja yang harus dilakukan dalam menerapkan bimbingan yang
tepat dalam situasi pembelajaran, yaitu:
a. Cermat, teliti, tegas, simpatik, sabar, ramah, dan kreatif;
b. Mematuhi pedoman dan cara yang telah ditetapkan.

Judul : Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face to Face) Halaman 43 of 56


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Kategori Pendidikan Golongan Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi,
P.854900.017.01
Pelatihan dan Sertifikasi

BAB IV

MEMONITOR PROSES PEMBELAJARAN


DALAM SITUASI PEMBELAJARAN

Pengetahuan yang diperlukan dalam memonitor proses pembelajaran


dalam situasi pembelajaran, yaitu:
a. Pedoman mengidentifikasi proses pembelajaran sesuai dengan
situasi pembelajaran
Adapun pedoman mengidentifikasi proses pembelajaran sesuai dengan
situasi pembelajaran sebagai berikut:
1) Menyiapkan lembar penilaian proses pembelajaran seperti tabel 5;
2) Menyiapkan kriteria penilaian seperti tabel 6;
3) Melakukan penilaian proses pembelajaran sesuai dengan lembar penilaian
yang sudah disiapkan berdasarkan kriteria penilaian yang telah
ditetapkan;
4) Menghitung hasil penilaian;
5) Mengidentifikasi item-item mana yang nilaianya masih kurang;
6) Menyimpulkan hasil penilaian.

Judul : Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face to Face) Halaman 44 of 56


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Kategori Pendidikan Golongan Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi,
P.854900.017.01
Pelatihan dan Sertifikasi

Tabel 5
Lembar Penilaian Proses Pembelajaran
NAMA :
PELATIHAN :
JURUSAN : WAKTU SELESAI :
HARI/TANGGAL : MULAI :
JUDUL : JUMLAH :

NILAI
NO. UNSUR-UNSUR YANG DINILAI A B C D
(x3) (X2) (X1) (X0)
I PERSIAPAN/LEMBARAN RENCANA MENGAJAR
1. Tujuan Belajar
2. Alat Peraga
3. Metoda Mengajar
4. Empat Langkah Mengajar
II PERSIAPAN DIRI/KELAS
1. Persiapan Ruang
2. Persiapan Alat Peraga
3. Persiapan Alat dan Perkakas
4. Persiapan Mental dan Fisik
III LANGKAH I (PENDAHULUAN)
1. Menyiapkan Peserta dan Absensi
2. Apersepsi (Menghubungkan dengan pelajaran sebe-
lumnya)
3. Memperkenalkan Judul
4. Menerangkan Manfaat Pelajaran
IV LANGKAH II (PENYAJIAN)
1. Sistematika Sesuai dengan Persiapan
2. Suara
3. Pandangan Mata
4. Sikap Mengajar
5. Penguasaan Bahan Pelajaran
6. Kunci-kunci Pokok Pelajaran
7. Pertanyaan untuk Memelihara Partisipasi
8. Penggunaan Alat Peraga
9. Kesempatan Bertanya kepada Peserta Pelatihan
10. Penguasaan Kelas
11. Kesimpulan
V LANGKAH III (APLIKASI)
1. Pemberian Tugas Sesuai dengan Persiapan
2. Prosedur Pertanyaan
3. Pembetulan Jawaban
4. Persaingan Sehat
5. Pengecekan Apakah Telah Dipahami oleh Semua Peserta
Pelatihan
VI LANGKAH IV (EVALUASI)
1. Bahan/Materi Tes
2. Syarat Tes

Judul : Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face to Face) Halaman 45 of 56


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Kategori Pendidikan Golongan Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi,
P.854900.017.01
Pelatihan dan Sertifikasi

3. Pencapaian Tujuan Instruksi dan Ketepatan Waktu


VII TAMBAHAN
1. Pemberian Tugas Rumah
2. Pemberesan Kelas/Waktu

JUMLAH

Judul : Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face to Face) Halaman 46 of 56


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Kategori Pendidikan Golongan Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi,
P.854900.017.01
Pelatihan dan Sertifikasi

Tabel 6
Kriteria Penilaian Proses Pembelajaran

I. PERSIAPAN/LEMBAR RENCANA MENGAJAR


1. Tujuan Belajar a. Sesuai dengan judul, dapat dicapai, sesuai A
dengan waktu dan dapat diukur
b. Sesuai dengan judul atau sesuai dengan waktu B
c. Asal ada C
d. Tidak ada D

2. Alat Peraga a. Lengkap sesuai dengan metode mengajar A


b. Sebagian ada dan sesuai dengan metode mengajar B
c. Papan tulis dengan kelengkapannya C
d. Tidak ada D

3. Metode Mengajar a. Lengkap sesuai dengan tujuan belajar A


b. Ada, tetapi tidak lengkap B
c. Ada, tetapi tidak sesuai C
d. Tidak ada D

4. Empat Langkah Mengajar a. Lengkap sesuai dengan tujuan belajar, waktu, A


susunan, dan sistematika
b. Tidak lengkap B
c. Asal ada C
d. Tidak ada D

II. PERSIAPAN DIRI/KELAS


1. Persiapan Ruangan a. Ada usaha menyiapkan A
b. Ada usaha sekedarnya B
c. Tidak ada usaha C
d. - D

2. Persiapan Alat Peraga a. Bahan presentasi sudah siap ditayangkan di layar, A


papan tulis bersih, tulisan rapi dan jelas dibaca
b. Ada sebagian, tulisan rapi dan kurang jelas dibaca B
c. Ada sebagian, tulisan tidak rapi dan tidak jelas dibaca C
d. Tidak ada alat peraga D

3. Persiapan bahan dan kelengkap- a. Alat Penunjuk, penghapus, kapur tulis/spidol. A


an alat peraga lainnya dan bahan lain sesuai dengan persiapan
b. Ada sebagian B
c. - C
d. Tidak ada D

Judul : Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face to Face) Halaman 47 of 56


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Kategori Pendidikan Golongan Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi,
P.854900.017.01
Pelatihan dan Sertifikasi

4. Persiapan Mental-Fisik a. Cara berpakaian, rambut, dsb. rapi dan serasi A


sesuai dengan ketentuan diklat, tidak gugup
b. Penampilan rapi, tetapi gugup B
c. Mental baik, penampilan tidak rapi C
d. Penampilan tidak rapi dan gugup D

III LANGKAH I (PENDAHULUAN)


1. Mengecek kehadiran dan a. Memanggil satu per satu, mengatur duduk, dan me- A
Menyiapkan Peserta nanyakan kepada peserta sudah siap atau belum
b. Tidak memanggil satu per satu, mengatur B
duduk, dan menanyakan kepada peserta
sudah siap atau belum
c. Memanggil satu per satu, tidak menyiapkan C
d. Tidak melakukan D

2. Apersepsi a. Dilakukan dan ada hubungannya dengan A


pelajaran sebelumnya
b. Dilakukan, tetapi tidak mantap B
c. Dilakukan, tetapi tidak mengarah pada judul C
d. Tidak dilakukan D

3. Memperkenalkan Judul a. Diucapkan dan didukung dengan tulisan A


disertai diskusi singkat
b. Diucapkan saja atau ditulis saja disertai diskusi B
c. Diucapkan saja dan atau ditulis saja tanpa diskusi C
d. Tidak dilakukan D

4. Menerangkan Manfaat a. Dilakukan sesuai dengan tujuan instruksional A


Pelajaran
b. Dilakukan, tetapi tidak mantap B
c. Dilakukan, tetapi tidak sesuai C
d. Tidak dilakukan D

IV. LANGKAH II (PENYAJIAN)


1. Sistematika sesuai dengan a. Dilakukan semua dan sesuai urutannya A
persiapan
b. Sama urutannya, tetapi tidak seluruhnya B
c. Dilakukan seluruhnya, tetapi urutan tidak sama C
d. Tidak sama urutannya dan tidak seluruhnya D

2. Suara a. Jelas ucapannya, terdengar sampai belakang, A


intonasi dan lagu kalimat tidak monoton
b. Terlalu keras, tidak jelas (terlalu cepat), terputus-putus B
c. Terlalu pelan (tidak kedengaran sampai belakang) C
d. tidak bersuara D
Judul : Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face to Face) Halaman 48 of 56
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Kategori Pendidikan Golongan Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi,
P.854900.017.01
Pelatihan dan Sertifikasi

3. Pandangan Mata a. Merata melihat ke seluruh peserta A


b. Melihat ke sebagian peserta B
c. Tidak melihat peserta, tetapi posisi badan meng- C
hadap peserta
d. Membelakangi peserta, dominan melihat ke D
papan tulis/layar proyektor

4. Sikap Mengajar a. Berwibawa, jujur, tidak pilih kasih, tidak ada A


gerakan yang tidak perlu
b. Berwibawa, tidak pilih kasih, tidak ada gerakan B
yang tidak perlu, tetapi tidak jujur
c. Banyak gerakan yang tidak perlu sehingga C
mengalihkan/mengundang perhatian peserta
d. Tidak berwibawa D

5. Penguasaan Bahan Pelajaran a. Penyajian jelas, mudah dimengerti, dan terarah A


b. Jelas, mudah dimengerti, tetapi tidak terarah B
c. Penyajian tidak Jelas C
d. Penyajian sulit dimengerti D

6. Kunci-kunci/pokok kerja a. Lengkap dan jelas A


b. Tidak lengkap, tetapi jelas B
c. Tidak lengkap dan tidak jelas C
d. Tidak dilakukan D

7. Pertanyaan untuk a. Dilakukan secara periodik atau per sesi materi A


Memelihara Partisipasi diajukan pertanyaan
b. Kadang-kadang dilakukan (ada sesi yang lupa) B
c. Kurang dilakukan (banyak sesi yang lupa) C
d. Tidak dilakukan D

8. Penggunaan Alat Peraga a. Digunakan selurh alat peraga yang disiapkan A


dengan tepat dan benar
b. Digunakan semuanya, tetapi ada yang salah B
c. Digunakan sebagian walaupun tepat dan benar C
d. Tidak digunakan D

9. Memberikan Kesempatan a. Dilakukan secara periodik dengan tepat (setiap A


kepada Peserta untuk akhir sesi memberikan kesempatan peserta
Bertanya untuk bertanya)
b. Dilakukan secara periodik, tetapi tidak setiap B
akhir sesi materi pelatihan
c. Dilakukan tidak secara periodik C
d. Tidak dilakukan D

Judul : Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face to Face) Halaman 49 of 56


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Kategori Pendidikan Golongan Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi,
P.854900.017.01
Pelatihan dan Sertifikasi

10. Penguasaan Kelas a. Membangkitkan minat/perhatian peserta, A


menertibkan peserta yang kurang perhatian
b. Membangkitkan minat/perhatian peserta, B
tetapi kurang menertibkan peserta
c. Kurang membangkitkan minat/perhatian peserta C
d. Tidak dilakukan D

11. Kesimpulan a. Memberikan ikhtisar pelajaran sesuai dengan A


penyajian
b. Memberikan ikhtisar sebagian sesuai dengan B
penyajian
c. Memberikan ikhtisar tidak sesuai C
d. Tidak dilakukan D

V. LANGKAH III (APLIKASI)


1. Pemberian Tugas Sesuai a. Dilakukan sesuai dengan persiapan A
dengan Persiapan
b. Dilakukan sebagian sesuai dengan persiapan B
c. Dilakukan tidak sesuai dengan persiapan C
d. Tidak dilakukan D

2. Prosedur Pertanyaan a. Dilakukan semua sesuai dengan prosedur A


bertanya
b. Dilakukan sebagian sesuai dengan prosedur B
bertanya
c. Dilakukan, tetapi tidak sesuai dengan prosedur C
bertanya
d. Tidak dilakukan D

3. Pembetulan Jawaban a. Dilakukan terhadap semua jawaban peserta A


Peserta/ Penguat
b. Dilakukan sebagian B
c. Dilakukan, tetapi penguatan yang salah C
d. Tidak dilakukan D

4. Persaingan Sehat a. Dilakukan terhadap semua peserta secara tepat A


b. Dilakukan terhadap sebagian peserta secara tepat B
c. Dilakukan terhadap sebagian peserta, tidak tepat C
d. Tidak dilakukan D

5. Pengecekan apakah telah a. Dilakukan secara tepat A


dipahami oleh semua peserta
b. Dilakukan sebagian dan tidak tepat B
c. Asal Dilakukan C
d. Tidak dilakukan D

Judul : Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face to Face) Halaman 50 of 56


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Kategori Pendidikan Golongan Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi,
P.854900.017.01
Pelatihan dan Sertifikasi

VI. LANGKAH IV (EVALUASI)


1. Materi Evaluasi a. Dilakukan semua sesuai dengan persiapan dan A
tujuan instruksional
b. Dilakukan sebagian sesuai dengan persiapan B
dan tujuan instruksional
c. Dilakukan sebagian dan tidak sesuai dengan C
tujuan instruksional
d. Tidak dilakukan D

2. Syarat Materi Evaluasi a. Memenuhi prinsip dan teknik penyusunan A


materi evaluasi
b. Kurang memenuhi syarat B
c. Tidak memenuhi syarat C
d. Tidak dilakukan D

3. Pencapaian Tujuan Instruksi a. Evaluasi dilaksanakan sesuai dengan persiapan A


b. Evaluasi dilakukan sebagian sesuai dengan persiapan B
c. Evaluasi dilakukan sebagian dan tidak sesuai C
dengan persiapan
d. Tidak dilakukan D

VII TAMBAHAN
1. Pemberian Tugas Rumah a. Diberikan tugas dengan jelas A
b. Diberikan tugas tidak jelas B
c. - C
d. Tidak diberikan D

2. Pemberesan Kelas dan a. Alat peraga dan kelengkapannya telah dibe- A


Waktu reskan lagi dan dalam keadaan bersih, tepat
waktu
b. Alat peraga dan kelengkapannya telah dibereskan, B
tetapi waktunya toleransi 5 menit
c. Alat peraga dan kelengkapannya telah dibereskan, C
tetapi waktu di bawah 10 menit
d. Dibiarkan, tidak dibereskan lagi D

Judul : Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face to Face) Halaman 51 of 56


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Kategori Pendidikan Golongan Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi,
P.854900.017.01
Pelatihan dan Sertifikasi

b. Cara menilai tahapan pembelajaran


1) Isi lembar penilaian dengan tanda cek ( ) pada kolom nilai berdasarkan
kriteria penilaian terhadap unjuk kerja instruktur dalam proses
pembelajaran;
2) Hitung tanda cek setiap kolom sehingga diperoleh banyaknya nilai A, B C,
dan D;
3) Kalikan banyaknya setiap kolom tersebut dengan bobot masing-masing;
4) Hasil penjumlahan setiap kolom nilai merupakan nilai akhir;
5) Tetapkan berhasil atau belum berhasil dengan cara membandingkan nilai
akhir tersebut berdasarikan standar keberhasilan;
6) Buat rekomendasi hasil penilaian item-item mana yang perlu diperbaiki
atau belum sesuai dengan proses pembelajaran yang benar.

c. Cara melaporkan hasil penilaian


1) Himpun/salin hasil penilaian tahapan pembelajaran;
2) Buat lembar isian tabel laporan hasil penilaian tahapan pembelajaran
seperti tabel 7;
3) Isi lembar isian sesuai dengan hasil penilaian dan rekomendasinya.

Judul : Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face to Face) Halaman 52 of 56


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Kategori Pendidikan Golongan Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi,
P.854900.017.01
Pelatihan dan Sertifikasi

Tabel 7
Laporan Hasil Penilaian Tahap Pembelajaran

NAMA :
PELATIHAN :
JURUSAN : WAKTU SELESAI :
HARI/TANGGAL : MULAI :
JUDUL : JUMLAH :

HASIL
NO. UNSUR-UNSUR YANG DINILAI PENILAIAN REKOMENDASI
Benar Salah
I PERSIAPAN/LEMBARAN RENCANA MENGAJAR
1. Tujuan Belajar
2. Alat Peraga
3. Metoda Mengajar
4. Empat Langkah Mengajar
II PERSIAPAN DIRI/KELAS
1. Persiapan Ruang
2. Persiapan Alat Peraga
3. Persiapan Alat dan Perkakas
4. Persiapan Mental dan Fisik
III LANGKAH I (PENDAHULUAN)
1. Menyiapkan Peserta dan Absensi
2. Apersepsi (Menghubungkan dengan pelajaran
sebe-lumnya)
3. Memperkenalkan Judul
4. Menerangkan Manfaat Pelajaran
IV LANGKAH II (PENYAJIAN)
1. Sistematika Sesuai dengan Persiapan
2. Suara
3. Pandangan Mata
4. Sikap Mengajar
5. Penguasaan Bahan Pelajaran
6. Kunci-kunci Pokok Pelajaran
7. Pertanyaan untuk Memelihara Partisipasi
8. Penggunaan Alat Peraga
9. Kesempatan Bertanya kepada Peserta
Pelatihan
10. Penguasaan Kelas
11. Kesimpulan

Judul : Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face to Face) Halaman 53 of 56


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Kategori Pendidikan Golongan Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi,
P.854900.017.01
Pelatihan dan Sertifikasi

V LANGKAH III (APLIKASI)


1. Pemberian Tugas Sesuai dengan Persiapan
2. Prosedur Pertanyaan
3. Pembetulan Jawaban
4. Persaingan Sehat
5. Pengecekan Apakah Telah Dipahami oleh
Semua Peserta Pelatihan
VI LANGKAH IV (EVALUASI)
1. Bahan/Materi Tes
2. Syarat Tes
3. Pencapaian Tujuan Instruksi dan Ketepatan
Waktu
VII TAMBAHAN
1. Pemberian Tugas Rumah
2. Pemberesan Kelas/Waktu

NILAI AKHIR:
TANGGAPAN/KOMENTAR PENILAI:

Keterampilan yang dilakukan dalam memonitor proses pembelajaran


dalam situasi pembelajaran, yaitu:
a. Mengidentifikasi proses pembelajaran sesuai dengan situasi pembelajaran;
b. Menilai tahapan pembelajaran;
c. Melaporkan hasil penilaian.
Sikap Kerja yang harus dilakukan dalam memonitor proses
pembelajaran dalam situasi pembelajaran, yaitu:
a. Cermat, teliti, tegas, simpatik, sabar, ramah, dan kreatif;
b. Mematuhi pedoman dan cara yang telah ditetapkan.

Judul : Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face to Face) Halaman 54 of 56


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Kategori Pendidikan Golongan Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi,
P.854900.017.01
Pelatihan dan Sertifikasi

BAB V
SUMBER-SUMBER LAIN
YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI

A. SUMBER-SUMBER PERPUSTAKAAN

1. Daftar Pustaka
a. Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, Proses Instruksi, Modul ML
1, Jakarta, 1982
b. ________, Prinsip Melatih dan Komunikasi, Jakarta, 1986-1987
c. ________, Psikologi Pendidikan, Jakarta, 1986-1987
d. ________, Komunikasi, Jakarta, 1997-1998
e. ________, Pedoman Pelaksanaan Pelatihan Berbasis Kompetensi, Jakarta,
2006
f. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Balai Pustaka, Jakarta, 1989
g. Hasibuan, Drs, Dipl.Ed. dan Moedjiono, Drs., Proses Belajar Mengajar,
Bandung, Remadja Karya, 1986

2. Buku Referensi
a. -

B. DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN

1. Daftar Peralatan/Mesin

No. Nama Peralatan/Mesin Keterangan


1. Laptop, infocus, laserpointer, layar Untuk di ruang teori
2. Laptop Untuk setiap peserta
3. Flash disk
4. Hechmachine/stapler
5. Peralatan praktik yang terkait Sesuai dengan topik
6. Papan nama meja
7. Stop watch
8. Kalkulator
9. Printer Untuk ngeprint hasil
tugas peserta

Judul : Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face to Face) Halaman 55 of 56


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Kategori Pendidikan Golongan Jasa Pendidikan Bidang Standardisasi,
P.854900.017.01
Pelatihan dan Sertifikasi

10. Penjepit kertas


11. Stándar chart Untuk diskusi
12.

2. Daftar Bahan

No. Nama Bahan Keterangan


1. Modul Pelatihan (buku informasi, buku kerja, Setiap peserta
buku penilaian)
2. Kertas HVS A4
3. Spidol whiteboard
4. Staples
5. Bahan terkait dengan peralatan praktik
6. Tinta printer

Judul : Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face to Face) Halaman 56 of 56


Buku Informasi Versi: 2015

Anda mungkin juga menyukai