KELOMPOK 7 Pemasaran
KELOMPOK 7 Pemasaran
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
DAFTAR ISI
1
3.1.1 Jurnal ............................................................................................................. 28
3.1.2 Latar Belakang .............................................................................................. 29
3.1.3 Tujuan ........................................................................................................... 29
3.1.4 Metode Penelitian ......................................................................................... 30
3.1.5 Hasil .............................................................................................................. 30
3.1.6 Kesimpulan ................................................................................................... 31
3.1.7 Analisa Penulis/Pendapat Kelompok ............................................................ 31
BAB IV ............................................................................................................................. 33
KESIMPULAN DAN SARAN......................................................................................... 33
4.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 33
4.2 Saran ................................................................................................................. 33
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 34
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
dapat mencapai keuntungan yang diharapkan.Untuk mencapai keuntungan
yang diharapkan oleh perusahaan, maka perusahaan dalam melaksanakan
bauran pemasaran harus hati-hati, kerena bauran pemasaran yang diterapkan
perusahaan sangat menentukan penjualan yang dicapai oleh perusahaan dengan
demikian penjualan suatu produk tergantung pada kualitas produk, harga jual,
promosi penjualan dan penyalurannya (marketting mix). Turunnya kualitas
pelayanan dapat menyebabkan kekecewaan pembeli dan pada umumnya
kekecewaan ini diceritakan kepada temantemannya. Hal ini merupakan suatu
promosi gratis yang merugikan kepercayaan konsumen terhadap produk yang
dihasilkan, sehingga dapat menyebabkan turunnya penjualan.
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
pelanggan.
5
dikendalikan penuh oleh pemasar, mengembangkan
6
2.1.2 Dasar Pemikiran Pemasaran Langsung
7
memungkinkan pengujian pemilihan media pilihan media atau pesan
secara mudah dan pemasaran langsung memberikan kerahasiaan
dalam pembelian produk karena tawaran dan strategi pemsaran
langsung tidak begitu terlihat oleh para pesaingnya (Kotler &
Armstrong, 2008:243).
Harga murah
Tawaran Mendapatkan
bersifat kenyamanan
ekslusif lebih
Manfaat
bagi
pelanggan
Tawaran
Kepercayaan
Khusus
Pilihan lebih
luas
8
Sedangkan manfaat pemasaran langsung bagi perusahaan yang mana
menurut ( Belch, 2009, 475-476) :
• Jangkauan selektif. Pemasaran langsung memungkinkan pengiklan untuk
menjangkau khalayak yang lebih besar dan membantu mengurangi atau
menghilangkan pemborosan. Meskipun tidak semua orang mengemudi
dengan cara tinggi di mana ada papan iklan atau memperhatikan iklan TV,
hampir semua orang menerima surat.
• Kemampuan Segmentasi. Pemasar dapat membeli daftar pembeli produk
terbaru, pembeli mobil, pemegang kartu bank, dll. Daftar ini
memungkinkan segmentasi dengan basis berbeda: lokasi, pekerjaan,
jabatan.
• Frekuensi. Mungkin tidak mudah diselesaikan untuk email, karena
konsumen mungkin terganggu untuk menerima email yang sama berulang
kali.
• Fleksibilitas. Pemasaran langsung dapat diimplementasikan dalam
berbagai bentuk kreatif.
• Waktu. Periklanan respons langsung dapat jauh lebih tepat daripada media
lain yang memerlukan perencanaan jangka panjang dan memiliki tanggal
penutupan yang panjang. Surat langsung dapat disatukan dan
didistribusikan ke audiens target dengan sangat cepat.
• Personalisasi. Tidak ada media iklan lain yang dapat mempersonalisasi
pesan dan juga media langsung.
• Biaya. Karena biaya media yang rendah, setiap penjualan yang dihasilkan
sangat murah.
• Ukuran efektivitas. Umpan balik selalu cepat dan akurat.
9
2.1.4 Perbedaan Direct Marketing dan General Marketing
Pemasaran langsung memiliki beberapa perbedaan utama dengan
pemasaran masal hal ini dinyatakan menurut Roberts dan Berger (1999:4).
General Marketing Direct Marketing
1. menjangkau pendengar massal 1.Mengkomunikasikan secara
melalui media massal langsung dengan pelanggan atau
2. komunikasi tidak dengan cara prospek
perseorangan (melalui 2. dapat mengatur komunikasi
impersonal) menurut selera dengannama/judul
3. komunikasi dengan satu arah-- dan/atau dengan variabel
pemasangan iklan untuk prospek pesanpesan
4. program promosi sangat terlihat 3. komunikasi dapat interaktif
5. besarnya promosi dikendalikan 4. program promosional secara
oleh ukuran anggaran relatif “tak terlihat”
6. tindakan yang diinginkan 5. ukuran anggaran dapat ditentukan
tertunda atau belum jelas oleh kesuksesan test/promosi
7. tidak sempurna / data sample 6. tindakan spesifik selalu diambil
sebagai tujuan pengambilan dari pemeriksaan atau pembelian
keputusan diambil dari riset 7. database yang menyeluruh
pemasaran memandu program pemasaran
8. data harus dikumpulkan secara 8. data pemasaran diproduksi seperti
terpisah dari proses penjualan bagian integral dari proses penjualan
9. analisa diselenggarakan pada 9. analisa diselenggarakan pada
tingkatan segmen individual
10. menggunakan variabel wakil/ 10. terukur, oleh karena itu sangat
pengganti seperti kesadaran dapat diawasi
periklanan atau niat membeli
untuk mengukur efektivitas
10
General Marketing Direct Marketing
1. pelanggan biasa 1. Pelanggan perorangan
2. keanoniman pelanggan 2. profil pelanggan
3. produk baku 3. penawaran sesuai pelanggan
4. produksi massal 4. produksi sesuai pelanggan
5. distribusi massal 5. distribusi perorangan
6. pengiklanan massal 6. pesan perorangan
7. promosi massal 7. perangsang perorangan
8. pesan satu-arah 8. pesan dua-arah
9. skala ekonomi 9. economies of scape
10. bagian pasar 10. bagian pelanggan
11. semua pelanggan 11. pelanggan yang menguntungkan
12. daya tarik pelanggan 12. pemeliharaan pelanggan
Sumber : Kotler dan Armstrong (2008:245)
11
2. Pemasaran Pengeposan Langsung (Direct Mail Marketing)
Adalah pemasaran langsung yang melibatkan pengiriman penawaran,
pengumuman, peringatan atau barang lain kepada seseorang di alamat
tertentu. Dengan menggunakan daftar pengeposan yang terpilih, para
pemasar langsung mengirim jutaan lembaran surat setiap tahun (surat, iklan,
sampel, surat edaran, dan „wiraniaga bersayap‟ lain). Contoh lain
pemasaran pengeposan langsung antara lain menggunakan surat fax, e-mail
dan surat suara.
4. Telemarketing
Menggunakan telepon untuk menjual langsung kepada konsumen.
Telemarketing yang didesain dengan baik dan bersasaran memberi banyak
manfaat, terrmasuk kemudahan pembelian dan informasi produk dan jasa
yang meningkat.
5. Pemasaran Televisi Tanggapan Langsung (Direct Response Television
Marketing).
Dua bentuk utamanya adalah :
a. Pengiklanan Tanggapan Langsung (Direct Response Advertising)
Bentuk promosi dengan cara pemasar langsung menayangkan iklan televisi
dalam durasi 60-120 detik, yang secara persuasif menguraikan suatu produk
dan memberikan nomor bebas pulsa kepada pelanggan untuk pemesanan.
b. Saluran Belanja dari Rumah (Home Shopping Channels)
Merupakan saluran program televisi atau saluran yang seluruhnya
dikhususkan untuk menjual barang dan jasa, seperti Home Shopping
Network (HSN).
6. Pemasaran Kios
Sebagian perusahaan memasarkan produknya dengan cara menempatkan
mesin informasi dan pesan yang disebut kios di toko, bandara dan tempat
12
tempat lainnya
Pendapat-pendapat lain dari beberapa ahli tentang saluran atau media direct
marketing yang dikutip dari Hermawan (2012:35).
No Menurut Saluran atau Media Direct Marketing
1 Hudson (2008:315) 1. Direct mail 2. Telemarketing 3. Internet 4.
Direst Response TV
2 Carson dalam 1. Telesales 2. Sales Letters 3. Informecials
Mandy (2008:1)
3 Abhi (2009:2) 1. Direct mail 2. Catalogs 3. Broadcast
media 4. Infomercials 5. Teleshopping 6.
Print media 7. Telemarketing 8. Electronic
teleshoping
13
2.1.6 Variabel Keputusan Direct Marketing
Roberts dan Berger (1999:6) menjelaskan bahwa ada beberapa variabel
keputusan yang merupakan kerangka dasar dalam program direct
marketing, yaitu meliputi:
1. Offer
Penawaran adalah proposisi lengkap yang dibuat oleh pemasar yang
ditujukan kepada satu pelanggan prospektif, meliputi produk atau layanan
itu sendiri, harga yang ditawarkan, penyesuaian harga dan unsur-unsur lain
dari strategi positioning untuk sebuah produk.
2. Creative
Komponen kreatif program direct marketing meliputi platform copy, unsur
desain grafis, teknik yang bersangkutan dan pertimbangan produksi seperti
personalisasi.
3. Media
Media yang tersedia untuk direct marketing meliputi direct mail, telepon
dan media elektronik baru, terutama internet.
4. Timing and Sequencing
Hal yang harus diperhatikan dalam melakukan pemilihan waktu dan
susunan komunikasi direct marketing banyak yang serupa untuk iklan
umum. Direct marketer memiliki lebih banyak kendali media daripada
pemasar umum. Pemasar penjualan lewat pos bisa memutuskan waktu yang
tepat untuk mengirimkan suratnya, pemasar yang menggunakan majalah
harus melakukan penyesuaian untuk mempublikasikan jadwal dan
ketersediaan space.
5. Customer Service
Variabel keputusan kelima adalah customer service. Jenis customer service
menawarkan nomor telepon bebas pulsa, membebaskan percobaan dengan
waktu terbatas, penerimaan terhadap beberapa kartu kredit adalah beberapa
contoh teknik penting untuk menanggulangi resistensi pembelian pelanggan
melalui media respon langsung. Bisnis yang terkemuka untuk keunggulan
dari layanan pelanggan mereka selalu melihat cara untuk meningkatkan
layanan mereka dengan cara menyediakan nilai asli untuk pelanggan.
14
2.1.7 Peran Pemasaran Langsung dalam Bauran Promosi
• Menggabungkan Pemasaran Langsung dengan Periklanan: pemasaran
langsung itu sendiri suatu bentuk iklan. Biasanya berisi nomor bebas pulsa
atau formulir yang meminta informasi pengiriman.
15
2.1.8 Database pemasaran langsung
(marketing database) pemasaran basis data adalah proses segmentasi yang
dilakukan pada database pelanggan dan prospek terkomputerisasi
menggunakan analisis statistik dan model untuk menargetkan individu,
bukan seluruh segmen prospek pelanggan Dengan membangun database
pemasaran akan membuat proses pemasaran langsung dapat bekerja lebih
efektif dan efisien. Berikut manfaat dari pemanfaat databse marketing bagi
pemasaran langsung.
16
pengalaman mereka atas layanan jasa dan produk yang betul - betul
mempengaruhi keputusan pelanggan atau perilaku pembelian mereka. Word
of mouth dapat membentuk kepercayaan para pelanggan. Sedangkan
Menurut Sernovitz (2009), word of mouth adalah pembicaraan yang secara
alami terjadi antara orang-orang. Word of mouth adalah pembicaraan
konsumen asli. Menurut Sernovitz (2009), definisi dari Word of Mouth
Marketing adalah memberikan orang alasan untuk membicarakan tentang
produk anda dan mempermudah pembicaraan itu terjadi
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat sisimpulkan bahwa
word of mouth adalah salah satu aspek yang mendukung dalam kegiatan
pemasaran yang mana word of mouth ini menjadi sebuah media/kegiatan
sebuah informasi mengenai produk barang/jasa yang pernah di gunakan
oleh konsumen dengan tingkat kepuasan tertentu, hal ini dapat mendorong
seorang konsumen untuk membicarakan mengenai reaksinya terhadap suatu
produk/jasa dengan merek tertentu kepada orang lain.
17
2.2.3 Jenis-Jenis Word Of Mouth
Menurut Sernovitz (2006:6), Word of Mouth terdiri dari dua jenis, yaitu:
1) Organic Word of Mouth adalah pembicaraan yang bersemi secara alami
dari kualitas positif dari perusahaan anda.
2) Amplified Word of Mouth adalah pembicaraan yang dimulai oleh
kampanye yang disengajakan untuk membuat orang-orang berbicara.
2.2.4 Tingkatan Word of Mouth
Menurut Dikdik Harjadi (2008), dari perspektif strategi dan fungsi
komunikasi pemasaran, word of mouth terdiri dari tiga level yaitu:
1) Talking.Pada level ini, konsumen membicarakan produk/merek
perusahaan.Level pertama ini merupakan word of mouth yang paling
mendasar yang sering terjadi dan dilakukan. Word of Mouth pada level ini
tidak berhubungan langsung dengan penjualan.
2) Promoting. Pada level ini, konsumen mulai mempromosikan produk
perusahaan kepada orang lain (word of mouth to make your customers do
the promotion).
3) Selling.Pada level ini, konsumen menjual produk perusahaan (word of
mouth to make your customer do the selling).Ini merupakan tahapan word
of mouth yang paling penting bagi sebuah perusahaan. Pada level ini
konsumen membuat suatu komunikasi pemasaran yang membantu
penjualan produk.
18
2.2.5 Motivasi Melakukan Word of Mouth
Menurut Sernovitz (2006:13), terdapat tiga motivasi dasar yang mendorong
positive word of mouth. Motivasi tersebut adalah:
1) Konsumen menyukai produk yang dikonsumsi. Orang-orang
membicarakan suatu produk karena mereka menyukai produk yang mereka
konsumsi.Baik dari segi produk utama yang mereka konsumsi maupun
service atau pelayanan yang mereka terima.
2) Pembicaraan membuat mereka merasa baik. Kebanyakan konsumen
melakukan word of mouth karena motif emosi atau perasaan terhadap
produk yang mereka gunakan. Sebagai mahluk sosial, manusia sudah
selayaknya berkomunikasi dan berbagi informasi antar satu individu ke
individu yang lain.
3) Mereka merasa terhubung dalam suatu kelompok. Keinginan untuk
menjadi bagian dari suatu kelompok adalah perasaan manusia yang paling
kuat. Setiap individu ingin merasa terhubung dengan individu yang lain dan
terlibat dalam suatu lingkungan sosial. Membicarakan sauatu produk adalah
salah satu cara untuk mendapat hubungan tersebut. Kita merasa senang
secara emosional ketika kita membagikan informasi atau kesenangan
dengan suatu kelompok yang memiliki kesenangan yang sama.
19
6) Influencer marketing, yaitu mengidentifikasi siapa saja yang besar
pengaruhnya dalam sebuah Social Network dan bekerjasama dengan
mereka.
2.2.7 WOM dan Keputusan Pembelian
Strategi promosi dalam kegiatan pemasaran yang menggunakan “orang ke
orang“yang puas untuk meningkatkan kesadaran produk dan menghasilkan
tingkat penjualan tertentu. Komunikasi dari mulut ke mulut menyebar
melalui jaringan bisnis, sosial dan masyarakat yang dianggap sangat
berpengaruh (Hasan 2010). Menurut Sumardy (2011), word of mouth
adalah tindakan penyediaan informasi oleh seorang konsumen kepada
konsumen lainnya. Komunikasi dari mulut ke mulut atau word of mouth
communication adalah tindakan konsumen memberikan informasi kepada
konsumen lain dari seseorang kepada orang lain (antar pribadi) non-
komersial baik merek, produk maupun jasa. Word of mouth menjadi media
yang paling kuat dalam mengomunikasikan produk atau jasa kepada dua
atau lebih konsumen. Word of mouth antar konsumen muncul secara alami
dan jujur yang membuat pesan pemasaran yang dihasilkan jauh lebih efektif
dibanding dengan media lain (Hasan, 2010). Word of mouth merupakan
komunikasi yang menghasilkan percakapan yang baik. Seseorang akan
bertanya kepada orang lain mengenai kualitas suatu barang atau jasa
sebelum mereka memutuskan untuk membelinya. Oleh karena itu word of
mouth dapat mempengaruhi keputusan pembelian seseorang dalam
melakukan pembelian (Sernovitz, 2009).
Menurut (sernovitz, 2009) secara skematis kerangka pemikiran dalam
hubungan antara word of mouth dan keputusan pembelian ini dapat
digambarkan sebagai berikut:
20
Keputusan Pembelian (Y)
Word of mouth (X)
Pengenalan kebutuhan
Talker
Pencarian informasi
Topics
Keputusan pembelian
Tools
Prilaku konsumen
Talking part
Prilaku pasca pembelian
Tracking
Sumber: kotler dan keller
Sumber: sernovitz
(2009)
(2009)
21
membuat orang mudah membicarakan atau menularkan produk anda kepada
temannya
4. Taking Part atau partisipasi perusahaan yaitu suatu partisipasi perusahaan
seperti halnya dalam menanggapi respon pertanyaan-pertanyaan mengenai
produk atau jasa tersebut dari para calon konsumen dengan menjelaskan
secara lebih jelas dan terperinci mengenai produk atau jasa tersebut,
melakukan follow up ke calon konsumen sehingga mereka melakukan suatu
proses pengambilan keputusan.
5. Tracking atau pengawasan akan hasil WOM marketing perusahaan
setelah suatu alat tersebut berguna dalam proses word of mouth dan
perusahaan pun cepat tanggap dalam merespon calon konsumen, perlu pula
pengawasan akan word of mouth yang telah ada tersebut yaitu dengan
melihat hasil seperti dalam kotak saran sehingga terdapat informasi
banyaknya word of mouth positif atau word of mouth negatif dari para
konsumen.
22
saja karena ada dorongan atau keinginan bahwa orang lain tidak boleh salah
dalam memilih barang dan jangan menghabiskan waktu untuk mencari
informasi mengenai suatu merek produk
23
Model Komunikasi WOM
gatekeeper
pengikut
opini
2.2.11 EWOM
EWOM adalah pernyataan positif maupun negatif mengenai produk
(barang dan jasa) yang dibuat oleh pelanggan potensial saat ini maupun
mantan pelanggan yang tersedia bagi banyak orang dan institussi atau
lembaga melalui internet (Hennig- Thurau et al, 2004 dalam Huang et al,
2009). Jadi, alat penyebaran dalam EWOM adalah internet. Penyebaran lain
yang bukan melalui internet disebut dengan WOM-offline (yang seterusnya
akan disebut WOM saja).
Marsden (2011) mengungkapkan bahwa terdapat tiga kunci utama agar
promosi online melalui WOM dapat bekerja, yaitu:
1. WOM akan bekerja saat produk yang dijual berharga untuk dibicarakan
orang- orang. Produk tersebut harus bisa memberikan pengalaman yang
baru, orisinil, eksklusif, mengejutkan, menegangkan, simbolik dan
memuaskan.
2. WOM akan bekerja saat produk tersebut mendapat perhatian orang.
Produk tersebut mampu memenuhi kebutuhan personal dan relevan.
3. WOM bekerja saat ada insentif yang baik untuk pelanggan. Insentif
membuat pelanggan ingin mendukung WOM yang dilakukan.
24
2.2.12 PERBEDAAN WOM DENGAN E-WOM
Menurut alat penyebarannya, WOM bisa di bagi menjadi WOM-Offline dan
WOM –Online (EWOM). EWOM menggunakan media internet sebagai
media penyebarannya. (Hennig- Thurau et al, 2004 dalam Huang et al,
2009). WOM yang menggunakan media selain internet sebagai media
persebarannya disebut WOM-offline. Perbedaan lain terletak dalam
continuitas percakapan antara para pelakunya. WOM biasanya dilakukan
secara bertatap langsung atau melalui media telepon, sehingga tidak
memberikan waktu yang lama untuk para pelakunya dalam menanggapi
perkataan partner komunikasinya. Ini menyebabkan percakapan terjadi
secara berkelanjutan. EWOM berbeda, komunikasi antar pelaku terjadi
secara discontinue. Para pelaku punya kesempatan untuk memikirkan apa
yang akan dikatannya sebelum mem-post kannya (Berger & Iyengar, 2012).
Perbedaan juga muncul dari jejak yang ditinggalkan. WOM bekerja melalui
komunikasi oral sehingga hampir tidak meninggalkan jejak. EWOM
bekerja melalui persebaran post di internet atau melalui chat, maka EWOM
meninggalkan jejak.
25
EWOM
Hubungan Mengenal satu sama Mengenal satu sama lain Secara umum ikatan
antara pengirim lain/ ikatan sosial (anonymous)/ ikatan sosial sosial secara
dan penerima nyata/ penerima nyata (virtual)/ penerima anonymous virtual/
pesan terbatas lebih banyak penerima lebih besar.
Kemudahan
dalam Susah untuk mudah untuk dikirimkan/ mudah untuk
Konsekuensi
26
2.2.13 Model Aliran Informasi WOMM
Aliran informasi dalam WOM dimulai dari kampanye pemasaran.
Kampanye pemasaran akan menjadi sumber informasi WOM. Konsumen
awal yang merasakan kampanye pemasaran ini akan menyebarkan ke orang
lain. Penerima awal ini disebut sebagai opini pemimpin (Huang et al, 2009).
Penerima informasi dari opini pemimpin dapat dibagi dua, resender dan
murni penerima. Murni penerima adalah jenis orang yang hanya mencari
data yang dia butuhkan, namun tidak menyampaikan informasi tersebut
kepada pihak lain. Dia menggunakan informasinya tersebut untuk
kepentingannya sendiri tanpa niat merekomendasikan ke orang lain.
Resender sendiri lebih kepada penerima informasi dan kemudian
menyalurkan informasi tersebut ke pihak lainnya (Huang, et al, 2009).
Panjang
Kampanye
marketing: Resende
r
Iklan
Opini
Resende Resende
Even Pemimpin r r
marketin
g Lebar
Promosi Murni
Ripple
27
ripple effect. Yang pertama dengan menyebarkan suatu
informasi WOM dari satu orang ke banyak orang sekaligus. Cara
pertama ini akan melebarkan rantai WOM. Yang kedua dengan
menyampaikan informasi WOM secara terus menerus dari satu
orang ke orang berikutnya. Cara kedua akan memperpanjang
rantai WOM.
3.1.1 Jurnal :
Tahun : 2017
28
3.1.2 Latar Belakang
3.1.3 Tujuan
untuk mengetahui implementasi direct marketing Telkom Indonesia di Kota
Samarinda dalam memberikan pelayanan Indihome periode tahun 2016
melalui media-media direct marketing.
29
3.1.4 Metode Penelitian
Jenis Penelitian: Deskriptif kualitatif
Fokus Penelitian: Media Direct Marketing, menurut (Hermawan,
2012:192), meliputi 1. Surat Langsung 2. Telemarketing 3. Majalah 4. Surat
Kabar 5. Radio 6. Televisi 7. Internet.
Lokasi Penelitian: Kota Samarinda
Teknik analisis data: analisis data terdiri atas empat komponen
yaitu: 1) Pengumpulan Data, 2) Reduksi Data, 3) Penyajian Data, 4)
Penarikan Kesimpulan.
3.1.5 Hasil
PT. Telkom Indoneisa kota samarinda telah menjalankan implementasi
Direct marketing yang sesuai dengan konsep komunikasi pemasaran
menurut Agus Hermawan dalam bukunya yang berjudul Komunikasi
Pemasaran.
30
pelanggan yang ingin menikmati layanan dari Indiehome. layanan
MyIndihome adalah langkah untuk terus maju di era digitalisasi yaitu
konvergensi media.
3.1.6 Kesimpulan
PT. Telkom Indonesia telah menginplementasikan konsep komunikasi
pemasaran melalui melalui media direct marketing langkah yang telah
dilakukan PT. Telkom Indonesia ini membuat produk Indiehome mereka ini
dikenal oleh banyak masyarakat hal ini dikarenakan mereka berhubungan
secara langsung kepada pelanggan sehingga PT. Telkom dapat mendapat
informasi dari pelanggan mengenai apa kebutuhan dan keinginannya secara
lebih akurat, sehingga PT. Telkom dapat meningkatkan pelayannannya,
memperluas jangkaun pelayanannya, melakukan segmentasi, dan
mengurangi biaya promosi yang berlebihan.
• Harga murah
• Mendapatkan kenyamanan lebih
• Tawaran Khusus
• Pilihan lebih luas
• Kepercayaan
31
• Tawaran bersifat ekslusif
32
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Direct marketing menurut Kotler dan Armstrong (2008:221) adalah
hubungan langsung dengan konsumen individual yang ditargetkan
secara seksama untuk meraih respon segera dan membangun
hubungan pelanggan yang langgeng. Dengan demikian pemasaran
langsung memungkinkan seorang pemasar dapat memperoleh
informasi secara langsung mengenai target pelanggan secara lebih
efektif. Dimana melalui pemasaran langsung ini target pelanggan
akan memberikan respon apakah target konsumen ini tertarik untuk
membeli produk yang ditawarkan secara langsung melalui media-
media komunikasi sehingga hal ini akan memberikan keuntungan-
keuntungan bagi perusahaan yang melakukan praktek pemasaran
langsung karena pemasaran langsung ini akan membuat produk yang
ditawarkan oleh perusahaan akan lebih dekat dengan pelanggan.
Word of mouth adalah salah satu aspek yang mendukung dalam
kegiatan pemasaran yang mana word of mouth ini menjadi sebuah
media/kegiatan sebuah informasi mengenai produk barang/jasa yang
pernah di gunakan oleh konsumen dengan tingkat kepuasan tertentu,
hal ini dapat mendorong seorang konsumen untuk membicarakan
mengenai reaksinya terhadap suatu produk/jasa dengan merek
tertentu kepada orang lain.
4.2 Saran
Menurut kami beberapa perusahaan memang telah sukses dalam
menjalankan direct marketing dengan sangat baik sehingga
mendapatkan hasil yang sangat maksimal, namun disamping itu, ada
beberapa kekurangan yang harus dilengkapi, menurut kami
perusahaan harus lebih bisa memanage mindset para pelanggan
dengan mindset yang baik sehingga menepikan mindset – mindset
yang buruk, salah satunya dengan memberikan service dengan
sangat baik, mengedepankan kwalitas barang atau jasa, sehingga
dengan begitu akan terjalin WOM (Word of mouth) dengan
sendirinya, bukan hanya diantara perusahaan dengan konsumen,
namun diantara para konsumenpun akan terjalin sangat kuat karna
mindset mereka mempengaruhi orang lain untuk memilih produk
atau jasa di perusahaan kita.
33
DAFTAR PUSTAKA
[1] Kotler dan Amstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid 1 dan 2.Edisi
12. Jakarta: Erlangga
[2] Hermawan, Agus. 2012. Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Erlangga
[3] Lambin, Jean-Jacques. 2007. Market Driven Management : Supplementary
Web Resource Material. Palgrave Macmillan.
[4] Belch, George E., Belch, Michael A. (2009). Advertising and Promotion: And
Integrated Marketing Communication Perpective. 8th Edition. New York:
McGraw-Hill
[5] Robert, Mary Lon, & Paul D Berger. 1999. Direct Marketing Management.
Second Edition. Practice Hall.
[6] Sari, Ratna Dwi Kartika. Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Persepsi
Harga, Dan Word Of Mouth Communication Terhadap Keputusan
Pembelian Mebel Pada Cv. Mega Jaya Mebel Semarang. Diss. Fakultas
Ekonomika dan Bisnis, 2012.
[7] Andy, Sernovitz. 2009. Word of Mouth Marketing:How Smart Companies
Get People Talking (Revised Edition). New York : Kaplan Publishing.
[8] Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, (2009). Marketing Management 13 Ed.
New Jersey:Pearson Education.
[9] Harjadi Dikdik, Dewi Fatmasari.2008. word of Mouth Communication
sebagai Alternatif Kreatif dalam Komunikasi Pemasaran. Equilibrium,
Vol 4, No 8
[10] Sumardi, Marlin & Meliana. 2011. The power word of mouth marketing,
Jakarta: penerbit PT.Gramedia Pustaka Utama
[11] Sutisna. 2002. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung:
Penerbit PT. Remaja Rosdakarya.
[12] Hennig-Thurau,Thorsten. Kevin Gwinner. Gianfranco Walsh. Dwayne
Gremler. 2004. Electronic Word of Mouth Via Consumer Opinion
Platform : What Motivates Consumers To Articulate Themselves on The
Internet ?.Journal of Interactive Marketing.38 : 52
[13] Marsden, P. (2011). “The Ripple Effect [ 3 Keys to Success for Selling in
Social Media] “, diakses dari http://digitalintelligencetoday.com/the-
ripple-effect-3-keys-to-success-for-selling-in-socialmedia-speed-
summary/ pada tanggal 06 Desember 2015
34
[14] Permatasari, Tania Marza. "IMPLEMENTASI DIRECT MARKETING
TELKOM INDONESIA DI KOTA SAMARINDA DALAM
MEMBERIKAN PELAYANAN INDIHOME PERIODE TAHUN 2016."
(2017).
[15] Ardyan, Elia, Berta Bekti Retnawati, and Naili Farida. "E-WOM
attractiveness, e-brand community trust, e-brand community experience
and brand loyalty: a study on XIAOMI electronic brand community in
Indonesia." Journal of Business and Retail Management Research 12.3
(2018).
[16] Kusnandri, Aji, Muhammad Mansur, and M. Hufron. "PENGARUH DIRECT
MARKETING, SALES PROMOTION DAN PERSEPSI HARGA
TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN (Studi Kasus Pada Pengguna
Paket Data Internet Indosat Ooredoo Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Malang)." Jurnal Ilmiah Riset Manajemen 7.7
(2018).
35