Anda di halaman 1dari 11

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Mamboro
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/I
Pertemuan ke- :1
Alokasi waktu : 2 x 40 menit

I. Standar Kompetensi
Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia (stoikiometri)
II. Kompetensi dasar
Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukum-hukum dasar kimia melalui percobaan serta
menerapkan konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia.
III. Indikator
a) Proses
 Melakukan percobaan untuk membuktikan Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)
 Mendiskusikan data hasil percobaan untuk membuktikan Hukum Kekekalan Massa (Hukum
Lavoisier)
 Mempresentasikan data hasil percobaan untuk membuktikan Hukum Kekekalan Massa (Hukum
Lavoisier)
b) Produk
 Mendeskripsikan Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier) berdasarkan data hasil percobaan
 Mengaitkan Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier) dengan peristiwa dalam kehidupan
sehari-hari
 Menerapkan Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier) dalam perhitungan kimia

c) Psikomotor
 Diberikan alat percobaan, siswa dapat merangkai alat percobaan sesuai dengan langkah kerja
yanga ada dalam LKS
 Diberikan alat dan bahan, siswa dapat melakukan percobaan sesuai langkah kerja yang ada dalam
LKS
 Disediakan neraca, siswa dapat menimbang zat reaktan dan hasil reaksi sesuai dengan lembar
penilaian psikomotor
d) Afektif
 karakter: tanggung jawab, jujur, dan teliti
 ketrampilan sosial: bertanya, berpendapat, pendengar yang baik dan berkomunikasi
IV. Tujuan Pembelajaran
a) Proses
 Diberikan alat, bahan, dan LKS, siswa dapat melaksanakan percobaan untuk membuktikan Hukum
Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier) sesuai dengan Lembar Penilaian Proses
 Diberikan beberapa pertanyaan mengenai beberapa variasi jumlah reaktan dan produk pada reaksi
kimia tertentu, siswa dapat merumuskan hipotesis secara mandiri
 Dengan melakukan praktikum dan eksplorasi bahan pustaka, siswa dapat menganalisis data hasil
percobaan dengan tepat
b) Produk
 Secara mandiri siswa dapat mendeskripsikan bunyi dari Hukum Kekekalan Massa (Hukum
Lavoisier) sesuai dengan hasil percobaan
 Secara mandiri siswa dapat menerapkan Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier) dengan
mengerjakan lembar penilaian produk sesuai dengan kunci jawaban
 Diberikan tabel hasil pengamatan reaksi yang berhubungan dengan kehidupan sehar-hari, siswa
dapat menerapkan berlakunya hokum kekekalan massa dengan mengerjakan lembar penilaian
produk sesuai dengan kunci jawaban
c) Psikomotor
 Diberikan alat percobaan, siswa dapat merangkai alat percobaan sesuai dengan langkah kerja
yanga ada dalam LKS
 Diberikan alat dan bahan, siswa dapat melakukan percobaan sesuai langkah kerja yang ada dalam
LKS
 Disediakan neraca, siswa dapat menimbang zat reaktan dan hasil reaksi sesuai dengan lembar
penilaian psikomotor
d) Afektif
 Karakter
 Diberikan bahan dan alat praktikum, siswa dapat menimbang zat reaktan dan hasil reaksi
dengan teliti sesuai dengan lembar pengamatan
 Setelah melakukan praktikum, siswa dapat menuliskan dan menganalisis data hasil percobaan
dengan jujur
 Setelah melakukan praktikum, siswa mempunyai tanggung jawab terhadap kebersihan alat
yang digunakan serta meja tempat praktikum
 Ketrampilan Sosial: bertanya, berpendapat, pendengar yang baik dan berkomunikasi
V. Materi Ajar
Dalam reaksi kimia, reaksi dua atau lebih zat-zat pereaksi (reaktan) membentuk zat baru yang disebut
hasil reaksi (produk). Jumlah massa reaktan terkadang sama, tetapi terkadang juga berbeda dengan massa
produk setelah reaksi berakhir. Antoine Laurent Lavoisier (1743-1794) melakukan percobaan dengan
memanaskan merkuri oksida, sehingga menghasilkan logam merkuri dan gas oksigen. Selanjutnya,
direaksikan kembali dan terbentuklah merkuri oksida. Hal ini menunjukkan bahwa massa gas oksigen yang
dihasilkan pada pembakaran merkuri oksida sama dengan massa oksigen yang diperlukan untuk mengubah
logam merkuri menjadi merkuri oksida. Hasil percobaan ini menjadi dasar bagi Lavoisier dalam mengambil
kesimpulan. Ia menyimpulkan bahwa dalam sistem tertutup, massa zat sebelum reaksi sama dengan massa
zat sesudah reaksi. Pernyataan ini dikenal sebagai Hukum Kekekalan Massa.

VI. Metode Pembelajaran


Inkuiri Terbimbing
VII. Langkah-langkah Pembelajaran
Terlampir
VIII. Alat/ Bahan/ Sumber belajar
 Work Sheet
 Alat dan bahan praktikum
IX. Penilaian
Terlampir

Langkah-langkah Pembelajaran
No. Kegiatan guru Kegiatan siswa Alokasi Waktu

KEGIATAN AWAL 10’


Motivasi:
Guru mengajukan beberapa pertanyaan yang
berhubungan dengan kehidupan sehari-hari  Siswa menjawab salam
 Guru mengucap salam,
 Guru memeriksa kehadiran siswa “siapa yang  Siswa menjawab
tidak masuk hari ini?”
 Guru bertanya “pernahkah kalian melihat kayu  Siswa menjawab
yang sedang dibakar? Zat apakah yang tersisa
dari pembakaran kayu tersebut? Samakah berat
kayu semula dengan abu sisa pembakaran?
Tentu, abu tersebut lebih ringan bukan? Sekarang
benarkah terjadi perubahan massa selama reaksi
pembakaran?”
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran “hari  Siswa memperhatikan
ini kita akan mempelajari materi yang erat
hubungannya dengan apa yang telah ibu
sampaikan di awal tadi mengenai perubahan
massa selama reaksi, nah hari ini kita akan
mempelajari tentang hokum kekekalan massa?”
 Guru mengingatkan kembali materi sebelumnya  Siswa memperhatikan
tentang persamaan reaksi dan pengertian tentang
zat pereaksi (reaktan) serta hasil reaksi (produk)
 Guru menyampaikan strategi yang akan  Siswa memperhatikan
digunakan dalam proses pembelajarannya
KEGIATAN INTI
Fase 1: Perumusan Masalah
 Guru mengajukan beberapa pertanyaan  Siswa memperhatikan
tentang massa reaktan dan produk dari beberapa
reaksi kimia yaitu reaksi antara KI dengan
Pb(NO3)2; Mg dengan HCl; CuSO4
dengan NaOH
Fase 2: Membuat Hipotesis  Siswa merumuskan
hipotesis berdasarkan
 Guru meminta siswa menyusun hipotesis 10’
dan menuliskannya dalam LKS pertanyaan dari guru
Fase 3: Eksperimen
 Guru menanyakan kebenaran dari hipotesis  Siswa menjawab “tidak
tahu bu”
yang dibuat oleh siswa “menurut kalian apakah
hipotesis yang telah kalian buat sudah benar?”
 Siswa memperhatikan
 Guru menuntun siswa untuk membuktikan
hipotesisnya dengan melakukan eksperimen
“nah, untuk membuktikan kebenaran hipotesis
yang telah kalian buat maka kalian dapat
melakukan suatu percobaan”  Siswa membentuk
 Guru meminta siswa berkelompok dengan kelompok
anggota 4-5 orang setiap kelompok  Siswa membaca LKS
 Guru membagikan LKS untuk tiap-tiap yang diberikan guru dan
kelompok bertanya jika ada yang 10’
kurang jelas
 Guru mengamati dan memberikan  Siswa melakukan
bimbingan pada saat siswa melakukan percobaan percobaan sesuai
petunjuk yang ada di
dalam LKS

Fase 4: Mengevaluasi Hipotesis  Siswa mendiskusikan


 Guru mengarahkan siswa untuk data yang telah diperoleh
menganalisis data yang telah diperoleh dari percobaan
 Salah satu siswa
 Guru meminta salah satu perwakilan mempresentasikan data
kelompok untuk mempresentasikan hasil hasil percobaan yang
percobaan mereka telah dilakukan
 Guru memberikan kesempatan kepada
kelompok lain untuk menanggapi atau  Siswa yang lain
mengajukan pertanyaan kepada presenter dan mengajukan pertanyaan
guru disini hanya berperan sebagai moderator
 Guru menuntun siswa untuk membuat
kesimpulan sementara dari percobaan yang telah
dilakukan.  Siswa membuat
PENUTUP kesimpulan sementara
 Guru membantu siswa membuat berdasarkan percobaan
kesimpulan dari apa yang dibahas pada yang telah dilakukan
pertemuan ini  Siswa membuat
kesimpulan mengenai
materi hukum kekekalan
massa
 Siswa mengerjakan soal
post-test

 Guru memberikan soal post-test untuk


melihat pemahaman siswa vterhadap materi yang
telah diajarkan  Siswa menjawab salam
 Guru mengingatkan siswa untuk
mempelajari materi berikutnya
 Guru mengucapkan salam.
Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)

A.Tujuan
Melalui percobaan ini, siswa dapat menghitung banyaknya zat pereaksi dan hasil reaksi untuk
membuktikan hukum kekekalan massa serta mengkomunikasikannya.
B.Alat dan Bahan
 Alat
1. Tabung Y
2. Pipet tetes
3. Gelas ukur 500 mL
4. Amplas
5. Gelas kimia
6. Tutup gabus
7. Neraca
 Bahan
1. Larutan KI 0,1 M
2. Pita magnesium
3. Larutan HCl 0,1 M
4. Larutan NaOH 0,1 M
5. Larutan CuSO4 0,1 M
6. Larutan Pb(NO3)2 0,1 M
C.Masalah
a) Berapa massa produk yang dihasilkan jika a) 1 liter KI 0,1 M direaksikan dengan 1 liter Pb(NO3)2 0,1
M?; b) 2 gram pita magnesium direaksikan dengan 5 mL larutan HCl 0,1 M?; c) 5 ml larutan CuSO4
0,1 M direaksikan dengan 5 mL larutan NaOH 0,1 M?
b) Bagaimana massa produk dari ketiga reaksi di atas jika dibandingkan dengan massa pereaksinya?

D. Hipotesis
Dari tujuan percobaan dan rumusan masalah di atas maka kalian rumuskan hipotesis dari percobaan
ini.
Hipotesis:

E. Cara Kerja
1. Reaksi antara larutan KI dengan larutan Pb(NO3)2.
 Masukkan 5 mL larutan Kl 0,1 M ke dalam salah satu kaki tabung bentuk Y terbalik dan 5 mL larutan
Pb(NO3)2 ke dalam kaki yang satu lagi. Catat warna dari masing-masing larutan!

 Masukkan tabung bentuk Y tersebut ke dalam sebuah gelas kimia 500 mL dengan hati-hati, kemudian
timbanglah gelas itu beserta isinya. Catat massanya!
 Miringkan tabung bentuk Y sehingga larutan pada kedua kakinya bercampur. Perhatikan reaksi yang
terjadi (catat perubahan warna yang terjadi). Timbang kembali gelas kimia beserta tabung berisi
larutan itu. Catat massanya!
 Bandingkan massa tabung beserta isinya sebelum dan sesudah reaksi.
2. Reaksi antara pita magnesium dengan larutan HCl 0,1 M.
 Amplas pita magnesium
 Timbang 2 gram pita magnesium
 Masukkan 2 gram pita magnesium ke dalam salah satu kaki tabung bentuk Y terbalik dan 5 mL
larutan HCl 0,1 M ke dalam kaki yang satu lagi. Catat warna dari larutan HCl!
 Masukkan tabung bentuk Y tersebut ke dalam sebuah gelas kimia 500 mL dengan hati-hati, kemudian
timbanglah gelas itu beserta isinya. Catat massanya!
 Miringkan tabung bentuk Y sehingga larutan pada kedua kakinya bercampur. Perhatikan reaksi yang
terjadi (catat perubahan warna yang terjadi). Timbang kembali gelas kimia beserta tabung berisi
larutan itu. Catat massanya!
 Bandingkan massa tabung beserta isinya sebelum dan sesudah reaksi
3. Reaksi antara larutan CuSO4 0,1 M dengan larutan NaOH 0,1 M
 Ulangi langkah pada percobaan 1

F. Hasil Pengamatan
Percobaan Cara kerja pengamatan
ke-
1  5 mL larutan Kl 0,1 M dan 5 mL larutan  Warna larutan KI : ....
Pb(NO3)2 dimasukkan dalam tabung Y  Warna latuan Pb(NO3)2 : ....
 Massa kedua larutan sebelum dicampur: .... gram
 Warna larutan setelah dicampur: ....
 5 mL Kl 0,1 M + 5 mL Pb(NO3)2 0,1 M  Massa kedua larutan setelah dicampur:.... gram
2  2 gram pita magnesium dan 5 mL larutan  Warna larutan HCl : ....
HCl 0,1 M dimasukkan dalam tabung Y  Massa kedua zat sebelum dicampur: .... gram
 Warna larutan setelah dicampur: ....
 2 gram pita magnesium + 5 mL HCl 0,1 M  Massa kedua zat setelah dicampur:.... gram
3  5 mL larutan CuSO4 0,1 M dan 5 mL  Warna larutan CuSO4 : ....
larutan NaOH 0,1 M dimasukkan dalam  Warna latuan NaOH : ....
tabung Y  Massa kedua larutan sebelum dicampur: .... gram
 Warna larutan setelah dicampur: ....
 5 mL CuSO4 0,1M + 5 mL NaOH 0,1 M  Massa kedua larutan setelah dicampur:.... gram

G. Analisis Data
Berdasarkan percobaan yang telah anda lakukan, jawablah pertanyaan berikut!
a. Tentukan zat pereaksi dari masing-masing reaksi di atas!
b. Berapa massa total zat pereaksi dari masing-masing reaksi (reaksi 1; 2; 3) sebelum terjadi reaksi?
c. Bagaimana cara anda mengetahui telah terjadi reaksi dalam percobaan ini?
d. Berapa massa zat hasil reaksi dari masing-masing reaksi?
e. Bandingkan massa total zat pereaksi dengan massa zat hasil reaksi dari masing-masing reaksi di atas?
f. Apakah kesimpulan Anda berdasarkan massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi?
g. Bagaimana bunyi hukum Lavoisier berdasarkan percobaan di atas?
HAND-

1. Hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier)


Sudah lama orang mengetahui bahwa pada pembakaran kayu akan dihasilkan arang atau abu yang
massanya lebih ringan, sedangkan logam menjadi lebih berat setelah dibakar. Akan tetapi, sampai
pertengahan abad ke-17 para ilmuwan tidak dapat menjelaskan adanya perubahan massa dalam reaksi kimia.
Hal ini disebabkan keterlibatan udara dalam suatu reaksi belum dipahami secara jelas pada saat itu.
a. Teori phlogiston
Ide awal teori phlogiston berasal dari Johann Joachim Becker (1635-1682) yang kemudian menarik
perhatian Gerge Ernst Stahl (1660-1734).
Teori phlogiston pada prinsipnya menyatakan:
1) semua materi mengandung zat ringan yang disebut phlogiston;
2) suatu reaksi kimia merupakan perpindahan phlogiston dari suatu materi ke materi yang lain.
Becher dan Stahl memberikan contoh pada pembakaran suatu logam, massanya akan berubah
menjadi lebih berat dibandingkan massa logam awal. Logam akan kehilangan phlogiston sehingga berubah
menjadi calx logam (sekarang disebut oksida logam). Untuk memperoleh kembali logam tersebut, calx harus
dibakar bersama karbon yang kaya phlogiston, karena phlogiston semula sudah hilang di udara. Calx
akanmenyerap phlogiston dari udara sehingga berubah menjadi logam semula.
b. Akhir teori phlogiston dan lahirnya hukum kekekalan massa
Hampir satu abad teori phlogiston dianut oleh para ilmuwan. Pada tahun 1774, Joseph Priestley
(1733-1804) dari Inggris melakukan eksperimen dengan memanaskan calx merkuri (merkuri oksida) yang
berupa serbuk merah. Calx merkuri dapat berubah kembali menjadi logam merkuri hanya dengan pemanasan
tanpa penambahan materi yang kaya akan phlogiston. Calx merkuri terurai menjadi logam raksa dan suatu
“udara aneh” yang berbeda dari udara biasa. Jika bara api diletakkan dalam “udara aneh”,maka ia akan
menyala lebih terang. Menurut Priestly, serbuk calx merkuri menyerap phlogiston udara sehingga berubah
menjadi logam raksa. Akibatnya udara di sekitarnya kehabisan phlogiston yang disebut “dephlogisticated
air”. Kegagalan teori phlogiston disebabkan pada waktu itu para ilmuwan belum memahami keterlibatan gas
dalam reaksi kimia.
Antoine Laurent Lavoisier (1743-1794) di Paris, Prancis, menganggap “phlogiston” adalah suatu zat khayal
yang keberadaannya belum terbukti secara eksperimen. Menurut Lavoisier, suatu eksperimen kimia harus
memakai pengukuran dan perhitungan kuantitatif.
Pada tahun 1779, Lavoisier mengulang eksperimen Priestly dengan lebih teliti. Iamemanaskan 530
gram logam merkuri dalam suatu wadah yang terhubung dengan udara dalam silinder ukur dalam suatu
wadah tertutup. Volum udara dalam silinder ternyata berkurang sebanyak bagian, sedangkan logam merkuri
berubah menjadi calx merkuri (oksida merkuri) dengan massa 572,5 gram, atau terjadi kenaikan massa
sebesar 42,4 gram. Besarnya kenaikan massa ini ternyata sama dengan bagian udara yang hilang. Ia
menyadari bagian udara tersebut ialah udara tanpa phlogiston yang telah bergabung dengan logam merkuri
membentuk calx merkuri. Ia menamakan bagian udara tersebut sebagai oksigen.
Logam merkuri + Gas Oksigen → Calx merkuri (merkuri oksida)
530 g 42,4 g 572,4 g

572,4 g
1. Lembar Penilain Produk
Soal post-test

1. Perhatikan gambar dibawah ini:

Jika 89 g besi berkarat di udara terbuka akan dihasilkan karat besi


seberat . . . .
A) lebih kecil 89 gram
B) 89 gram
C) lebih besar dari 89 g
D) tidak pasti
2. Ketika 6 g magnesium dibakar di udara terbuka, diperoleh 10 g magnesium oksida. Gas oksigen di udara
yang diperlukan pada pembakaran magnesium tersebut yaitu . . . .
A) 4 g
B) 6 g
C) 10 g
D) 16 g
3. Karbon dipanaskan dalam wadah tertutup. Massa awal karbon 4 gram dan karbon mengalami pembakaran
sempurna, maka massa zat yang terbentuk adalah....
A) Lebih besar dari 4 gram
B) 4 gram
C) Kurang dari 4 gram
D) Tidak dapat ditentukan
4. Manakah yang tidak mengalami perubahan pada suatu reaksi kimia?
A) Wujud zat
B) Tekanan
C) Volume
D) Massa
5. Perhatikan data hasil reaksi antara gas oksigen dengan gas hidrogen berikut.
Reaksi Massa Hidrogen Massa Oksigen Massa Air Massa Sisa Massa Sisa
(gram) (gram) (gram) Hidrogen Oksiden
(gram) (gram)
1 1 8 9 0 0
2 3 8 9 2 0
3 1 13 9 0 5

Pernyataan di bawah ini yang sesuai dengan tabel di atas adalah....


A) Hukum kekekalan massa tidak berlaku pada reaksi 2 dan 3
B) Ketiga reaksi mengikuti hukum kekekalan massa
C) Ketiga reaksi tidak mengikuti hukum kekekalan massa
D) Reaksi ke 3 tidak mengikuti hokum kekekalan massa
Jawaban Post-test
1) Pada gambar terlihat bahwa besi mengalami perkaratan karena bereaksi dengan udara sesuai dengan
persamaan reaksi:
4Fe(s) + 3O2(g) → 2Fe2O3(s)
Menurut hukum kekekalan massa dalam reaksi tidak terjadi perubahan massa sehingga berat karat besi
(Fe2O3) yang terbentuk akan mempunyai massa yang lebih besar dari pada massa besi karena ditambah
dengan massa oksigen.
Jawaban : C
2) Persamaan reaksi: 2Mg(s) + O2(g) → 2MgO(s)
6 gram 10 gram
Dalam suatu reaksi kimia tidak terjadi perubahan massa zat-zat yang bereaksi sehingga massa reaktan =
massa produk
Massa MgO = massa Mg + massa O2
Massa O2 = massa MgO – massa Mg
= 10 gram – 6 gram = 4 gram
Jawaban : A
3) Reaksi pembakaran dilakukan dalam wadah tertutup sehingga tidak ada hasil reaksi yang hilang sehingga
massa produk yang terbentuk sama dengan massa reaktan (karbon) hal ini sesuai dengan hukum
kekekalan massa. Jadi massa produk sama dengan 4 gram.
Jawaban : B
4) Dalam reaksi kimia yang tidak mengalami perubahan adalah massa zat-zat yang terlibat dalam reaksi
tersebut (Hukum Kekekalan Massa)
Jawaban : D
5) Perhatikan tabel berikut:
Massa Massa Massa Massa Massa Sisa Massa Sisa Massa
Hidrogen Oksigen sebelum Air Hidrogen Oksiden sesudah
(gram) (gram) reaksi (gram) (gram) (gram) (gram) reaksi
(gram)
1 8 1 + 8= 9 9 0 0 9 + 0= 9
3 8 3 + 8 = 11 9 2 0 9 + 2 = 11
1 13 1 + 13 =14 9 0 5 9 + 5 = 14
Berdasarkan tabel terlihat bahwa ketiga reaksi memperlihatkan berlakunya hukum kekekalan massa karena
massa sebelum reaksi = massa sesudah reaksi.
Jawaban : B
2. LEMBAR PENILAIAN PROSES
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/I
Materi : Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)

No. Aspek yang dinilai Skor


1. Partisipasi dalam kelompok
2. Beban tanggung jawab
3. Kualitas Interaksi
4. Peran dalam kelompok
5. Perumusan hipotesis
6. Urutan langkah kerja
7. Ketajaman analisis data
8. Penyimpulan data percobaan
SKOR TOTAL

Keterangan: Skor 3 sangat baik


Skor 2 baik
Skor 1 kurang baik

Rubrik Penilaian Proses


Aspek Sangat bagus Bagus Kurang Bagus
Partisipasi dalam Semua siswa Minimal tiga Satu/dua siswa
kelompok berpartisipasi aktif perempat siswa yang
berpartisipasi aktif berpartisipasi
aktif
Beban tanggung Tanggung jawab Tanggung jawab Tanggung jawab
jawab terhadap tugas ditanggung tiga dibebankan pada
terdistribusi secara perempat anggota satu orang
merata kelompok
Kualitas interaksi Mampu memimpin Mampu memimpin Tidak mampu
dan menunjukkan dan menunjukkan memimpin dan
kesadaran akan kesadaran akan menunjukkan
pandangan atau pandangan atau kesadaran akan
opini orang lain opini orang lain pandangan atau
dalam satu dalam satu opini orang lain
kelompok maupun kelompok dalam satu
dengan kelompok keompok ataupun
lain dengan kelompok
lain
Peran dalam Setiap siswa Setiap siswa diberi Tidak ada peran
kelompok diberikan peran peran tetapi peran tertuntu dalam
tertentu yang tersebut tidak kelompok
didefinisikan didefinisikan
denagn jelas dengan jelas
Perumusan Sesuai dengan Kurang sesuai Tidak sesuai
hipotesis hasil percobaan dengan hasil dengan hasil
percobaan percobaan
Urutan langkah Sesuai dengan Ada 1 langkah Ada 2 langkah
kerja LKS yang tidak sesuai yang tidak sesuai
Ketajaman mampu kurang mampu Tidak bisa
analisis data menghubungkan menghubungkan menghubungkan
data dengan data dengan data dengan
pustaka pustaka pustaka
Penyimpulan Sesuai dengan Kurang sesuai Tidak sesuai
data percobaan tujuan dengan tujuan dengan tujuan

3. LEMBAR PENILAIAN PSIKOMOTOR

Mata Pelajaran : Kimia


Kelas/Semester : X/ I
Materi : Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)

No. Aspek yang dinilai Skor


1. Menimbang zat
2. Merancang alat-alat percobaan
3. Cara menggunakan pipet untuk mengambil
larutan
4. Cara mereaksikan zat
SKOR TOTAL
Keterangan: Skor 3 sangat baik
Skor 2 baik
Skor 1 kurang baik
4. LEMBAR PENGAMATAN PERILAKU BERKARAKTER
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/I
Materi : Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)
No. Aspek yang dinilai Skor
1. kehadiran
2. Ketelitian dalam menimbang zat
3. Kejujuran dalam menuliskan data hasil
percobaan
4. Ketelitian dalam menganalisis data
percobaan
5. Efiseansi kerja
6. Kebersihan dan kerapian meja setelah
percobaan
7. Membersihkan alat sebelum dan sesudah
percobaan
SKOR TOTAL
Keterangan: Skor 3 sangat baik
Skor 2 baik
Skor 1 kurang baik
5. LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN SOSIAL
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/I
Materi : Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)
s
No. Aspek yang dinilai Skor
1. Keaktifan menjawab pertanyaan
2. Keseriusan mengikuti pelajaran
3. Kemampuan mengemukakan pendapat
4. Kemampuan berpresentasi
5. Tidak mengganggu teman lain
SKOR TOTAL
Keterangan: Skor 3 sangat baik
Skor 2 baik
Skor 1 kurang baik

Anda mungkin juga menyukai