Anda di halaman 1dari 18

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Adanya suplai oksigen yang cukup di dalam jaringan merupakan salah

satu kebutuhan yang paling mendasar bagi kehidupan ikan/organisme perairan.

Oksigen ini diperlukan untuk melepas energi, melangsungkan oksidasi lemak dan

gula. Energi terlepaskan yang digunakan untuk kegiatan tubuh dalam menjalani

kehidupan. ( Daelami, 2001 )

Pada pembuluh darah dalam insang terjadi pertukaran antara oksigen yang

masuk ke dalam darah dengan karbondioksida yang keluar dari darah dengan cara

difusi. Peredaran darah dalam filamen insang merupakan pertemuan antara

pembuluh darah yang berasal dari jantung yang masuk banyak mengandung

karbondioksida dengan pembuluh darah yang akan meniggalkan filamen insang

yang kaya akan oksigen. Difusi oksigen pada filamen insang dibantu oleh tekanan

air yang terdapat pada rongga mulut dan air yang dipaksa keluar melalui insang.

Sistem sirkulasi darah pada ikan adalah berbentuk dari beberapa sistem

hidraulik (sistem alirannya hampir sama dengan sistem gerak poston tunggal

secara sentrifugal). Pada prinsipnya sistem sirkulasi terbagi atas sistem cardiac,

yaitu jantung dan sistem vescular, yaitu pembuluh-pembuluhnya sebagai jalan

darah.

Pada sistem pernapasan ikan, organ yang berperan penting adalah insang

dan jantung. Karena insang berperan sebagai organ tempat pengambilan O 2

terlarut di dalam perairan dan pelepasan CO2 ke dalam perairan ketika ikan sedang

bernapas. Sedangkan jantung berperan sebagai organ pemompa darah yang kaya
2

CO2 dari jantung ke insang dan membawa darah kaya O2 dari insang menuju ke

seluruh organ tubuh yang membutuhkan.

1.2. Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan praktikum ini adalah untuk mempelajari laju pernapasan,

melihat morfologi insang dan jantung ikan Nila (Oreochromis niloticus) beberapa

menit setelah mati karena pencemaran serta menentukan laju denyut jantung ikan

Nila (Oreochromis niloticus) tersebut. Sedangkan manfaatnya adalah kita dapat

mengetahui dan memahami daya tahan ikan terhadap zat pencemar serta

bentuk/ciri-ciri fisik ikan yang sudah tercemar.


3

II. TINJAUAN PUSTAKA

Secara taksonomi, ikan Nila diklasifikasikan ke dalam filum chordata,

kelas Pisces, ordo Perchomorphi, famili Ciclidae, genus Oreochromis dan spesies

Oreochromis niloticus. ( Lesmana dan Dermawan, 2001 )

Gambar 1. Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

Ikan Nila yang masih kecil lebih tahan terhadap perubahan lingkungan

dibandingkan ikan Nila yang sudah besar. Nilai pH air tempat hidup ikan Nila

berkisar antara 6-8,5. Namun pertumbuhan optimalnya terjadi pada pH 7-8.

( Anum, 2005 )

Ikan Nila memiliki bentuk tubuh agak memanjang dan pipih ke samping,

letak mulut terminal, posisi sirip perut terhadap sirip dada thoracic, garis rusuk

terputus menjadi dua bagian yang letaknya memanjang di atas sirip dada. Jenis

sisiknya adalah stenoid. ( Brown, 2000 )

Masuknya bahan pencemar merupakan salah satu penyebab rendahnya

konsentrasi oksigen dalam air. Jika konsentrasi oksigen dalam perairan jauh lebih

rendah bila dibandingkan dengan keadaan jenuh, dapat diartikan telah terjadi

pencemaran. ( Bachtiar, 2002 )


4

Sel membutuhkan oksigen sebagai bahan pernapasan untuk berbagai

reaksi metabolisme. Oleh karena itu, kelangsungan hidup ikan sangat ditentukan

oleh kemampuannya memperoleh oksigen yang cukup dari lingkungannya.

Berkurangnya oksigen terlarut dalam perairan tentu saja akan mempengaruhi

fisiologi respirasi ikan dan hanya ikan yang memiliki sistem respirasi yang sesuai

yang dapat bertahan hidup. ( Ornamental Aquatic Trade Association, 2001 )

Insang yang rusak dapat mengurangi pertukaran gas-gas pernapasan antara

insang dengan lingkungan sekitarnya dan ini dapat menyebabkan busung udara

pada ikan uji tersebut.

Dampak negatif (pengaruh yang membahayakan) bagi kehidupan biota,

sumber daya, kenyamanan ekosistem, kesehatan manusia dan nilai guna lainnya

dari ekosistem, baik disebabkan secara langsung maupun secara tidak langsung

oleh pembuangan bahan-bahan atau limbah ke dalam perairan yang berasal dari

kegiatan manusia merupakan pengertian dari pencemaran. ( Murnida, 2004 )

Pencemaran dapat disebabkan oleh padatan ataupun cairan. Pencemaran

dalam bentuk padatan, misalnya pasir, tanah, tinja, sampah dan sebagainya.

Sedangkan pencemaran dalam bentuk cairan ditentukan oleh tersusupensi atau

bahan terlarut didalamnya.

Kegiatan manusia merupakan bahan pencemar yang paling banyak

ditemukan di perairan. Pada umumnya bahan pencemar tersebut berasal dari

berbagai kegiatan industri, pertanian dan rumah tangga.

DDT yang terkandung dalam Roundoup merupakan salah satu sumber

bahan pencemar yang berasal dari limbah pertanian. Secara umum dampak negatif

dari pemakaian pestisida maupun insektisida sintesis adalah :


5

1. pencemaran air dan tanah yang akhirnya akan kembali lagi kepada

manusia dan makhluk hidup lainnya dalam bentuk makanan dan minuman

yang tercemar. Bahkan untuk beberapa jenis pestisida sintesis, residunya

dapat bertahan di tanah dan air hingga puluhan tahun

2. matinya musuh alami dari organisme pengganggu tanaman (OPT

3. kemungkinan terjadinya serangan hama sekunder

4. kematian organisme yang menguntungkan, seperti lebah yang sangat

berperan dalam penyerbukan bunga;

5. timbulnya kekebalan OPT terhadap pestisida sintesis

Pencemaran air oleh pestisida (termasuk deterjen) di lingkungan perairan

terutama terjadi melalui aliran air dari tempat-tempat kegiatan manusia yang

menggunakan pestisida dalam usaha menaikkan produksi pertanian/peternakan.

Di dalam air kadar atau jumlah pestisida yang tinggi dapat menimbulkan kematian

organisme air secara tidak langsung, yakni sebagai akibat pengendapan dan

berkumpulnya pestisida didalam tubuh ikan/organisme air. Pada kadar yang

rendah kemungkinan yang besar menyebabkan kematian organisme.


6

III. BAHAN DAN METODE

3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 22 Mei 2013, pukul

08.00-10.00 WIB yang bertempat di Laboratorium Biologi Perairan Fakultas

Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau.

3.2. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan adalah detergen, roundap, pembersih lantai dan

bayclean.

Alat yang digunakan adalah gunting bedah, toples besar, stopwatch,

counter, alat tulis, nampan, serbet, tisu gulung untuk membersihkan alat dari darah

dan lainnya.

3.3. Metode Praktikum

Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah pengamatan secara

langsung yang dilakukan di Laboratorium Biologi Perikanan Universitas Riau.


7

3.4. Prosedur Praktikum

Siapkan 3 unit toples besar, kemudian isi air pada masing-masing 2 liter

air dan beri label pada toples A, B dan Kontrol. Pada masing-masing toples diberi

bahan pencemar seperti A sebanyak 1 gram dan B sebanyak 2 gram masing-

masing dalam 2 liter air. Aduk hingga rata, lalu diamkan selama 5 menit. Pada

masing-masing toples masukkan 5 ekor ikan sampel, amati tingkah laku ikan baik

itu gerakan mulut, bukaan operculum selama 10 menit pertama laju pernafasan

dihitung diluar selam 2 menit lalu masukkan kedalam toples lagi. Selanjutnya 15

menit pertama ambil 1 ikan kemudian bedah dan hitung denyut jantung setiap

menit. 10 menit kedua hitung kembali laju pernafasan ikan selama 2 menit.

Masukkan kembali ikan kedalam toples. 10 menit ketiga hitung kembali laju

pernafasan.
8

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Dari praktikum yang dilakukan, didapatkan hasil :

Jenis Bukaan Denyut Warna Warna Jumlah


Waktu Operculum Pergerakan Ikan
Ikan Mulut Jantung Jantung Insang Ikan Mati
10 Kontrol 220 219 51 Merah Hati Merah Hati Bergerak Tidak Ada
menit A 110 103 45 Merah Hati Merah Hati Pasif (diam) Tidak Ada
pertam
a B 80 72 48 Merah Hati Merah Hati Pasif (diam) Tidak Ada
10 Kontrol 200 219 71 Merah Hati Merah Hati Bergerak Tidak Ada
menit A 120 133 90 Merah Hati Merah Hati Bergerak menuju dinding Tidak Ada
kedua B 71 66 70 Merah Hati Merah Hati Bergerak menuju dinding Tidak Ada

Tabel 1. Pengamatan Pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

4.2. Pembahasan

Kualitas air, suhu, lamanya kontaminasi (extent of exposure), jenis dan

umur atau stadia organisme serta jenis pestisida sangat mempengaruhi daya tahan

organisme perairan terhadap toksisitas seperti pestisida. ( Rivard, 2002 )

Aksi toksik insektisida terhadap tubuh ikan atau organisme lainya adalah

berupa gangguan fisiologis yang dalam keadaan berat dapat menyebabkan

kematian. Senyawa insektisida dapat masuk ke dalam tubuh ikan melalui oral,

difusi melalui insang dan kulit. Zat-zat toksik masuk ke dalam sirkulasi darah dan

terbawa ke organ-organ sasaran, tempat ia akan melakukan aksi toksinya.

Perbedaan konsentrasi oksigen dari udara dengan air yang

membedakan respirasi pada ikan dengan mamalia. Udara mengandung 20%

oksigen, sedangkan dalam air konsentrasi oksigen jauh lebih rendah. Berbeda pula
9

pada pompa respirasi dimana pada ikan peranan pompa respirasi dilakukan oleh

operculum dan rongga mulut yang dapat mempercepat dan memperlambat aliran

air sehingga oksigen yang diserap oleh insang bervariasi sesuai dengan keperluan

oksigen tubuh. ( Amrullah, 2004 )

Organ respirasi utama pada sebagian besar ikan adalah insang, tetapi

banyak pula spesies ikan yang mempunyai organ respirasi tambahan yang dapat

digunakan untuk pernapasan udara ketika konsentrasi oksigen dalam air terlalu

rendah untuk respirasi dengan insang. Sebagian ikan tergantung pada organ

respirasi tambahan untuk pertukaran gas dan akan mati tenggelam apabila ikan

tidak dapat muncul ke permukaan air untuk bernapas.

Terganggunya aktivitas dari ikan itu sendiri, seperti terganggunya organ

pernapasan, nafsu makan turun, frekuensi pernapasan meningkat dan dapat

mengakibatkan kematian merupakan dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran

lingkungan terhadap sumberdaya ikan. Kalau kita lihat lagi pernapasan ikan

dengan masuknya zat pencemar akan mengakibatkan penurunan konsentrasi

oksigen akan berpengaruh aktivitas jantung untuk meningkatkan konsentrasi

darah ke seluruh tubuh.

Respon akibat adanya pencemaran dengan perubahan tingkah laku

merupakan suatu indikasi kematian karena ketidakseimbangan syaraf otak dangan

kekurangan suplai oksigen. Selain itu, pada ikan yang tercemar akan ditemui

lendir pada insang, tubuh serta warna insang dan jantung yang merah kehitaman.
10

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Kemampuan ikan untuk memperoleh oksigen yang cukup dari lingkungan

sangat berpengaruh dalam kelangsungan hidup ikan. Banyaknya oksigen yang

digunakan oleh ikan tidaklah konstan, akan tetapi bervariasi dengan umur dan

berhubungan dengan perubahan aktivitas ikan serta kondisi perairan. Masuknya

oksigen ke dalam tubuh ikan umumnya melalui jaringan dalam insang dengan

cara difusi terbawa dalam aliran darah. Molekul oksigen ini ditangkap oleh

haemoglobin kemudian diedarkan ke seluruh tubuh.

Organ yang berperan penting pada sistem pernapasan ikan adalah insang

dan jantung. Karena insang berperan sebagai organ tempat pengambilan O 2

terlarut di dalam perairan dan pelepasan CO2 ke dalam perairan ketika ikan sedang

bernapas. Sedangkan jantung berperan sebagai organ pemompa darah kaya CO 2

dari jantung ke insang dan membawa darah kaya O 2 dari insang menuju ke

seluruh organ tubuh yang membutuhkan.

5.2. Saran

Agar pratikum Fisiologi Hewan Air ini berjalan dengan lancar, maka

disarankan ikan yang dibawa oleh praktikan adalah ukuran ikannya relatif besar

sehingga mudah mengamati insang dan jantung ikan beserta bagiannya.


11

DAFTAR PUSTAKA

Amri, K dan Khairuman. 2002. Menanggulangi Penyakit Ikan Mas dan Koi.

Jakarta : Argo Pustaka.62 hal.

Amrullah. 2008. Penggunaan Immunostimulan Spirulina platensis Untuk

Meningkatkan Ketahanan Tubuh Ikan Mas (Cyprinus carpio) Terhadap

Virus Herpes. Tesis S2. Program Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor.

101 hal.

Anum, Azline Widuas. 2009. Makanan Ikan edisi revisi. Jakarta :.

Bachtiar, Y. 2007. Kiat Mengatasi Permasalahan Praktis Pembesaran Ikan Mas

di Kolam Pekarangan. Jakarta : Agromedia Pustaka. 79 hal.

Brown KMT. 2000. Applied Fish Pharmacology. Kluwer Academic Publisher.

Netherland.309 ps. (Terjemahan)

Daelami, D.A.S. 2001. Usaha Pembenihan Ikan Hias Air Tawar. Jakarta : Penebar

Swadaya. 166 hal.

Lesmana dan Dermawan. 2001. Budidaya Ikan Hias Air Tawar Populer. Jakarta :

Penebar Swadaya. 160 hal.

Murnida. 2008. Fisiologi Ikan. Bogor : Rieka Cipta. 88 hal.

Ornamental Aquatic Trade Association (OATA). 2001. Koi Herpes Virus (KHV).

United Kingdom. 33 pcs. (Terjemahan)

Rivard, G. 2009. The Circulatory System, In Fish Physiology. Volume 4 London

Academic Press. P : 133-172. (Terjemahan)


12

LAMPIRAN
13

Lampiran 1. Alat-Alat Yang Digunakan

Alat Tulis Nampan Serbet

Tisu Gulung Toples Counter

Gunting Bedah
14

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat dan

rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Praktikum Fisiologi Hewan Air

ini dengan judul Menentukan Laju Pernapasan; Melihat Morfologi Insang Dan

Jantung Ikan Beberapa Menit Setelah Mati Karena Pencemaran; Menentukan

Denyut Jantung Pada Ikan tepat pada waktunya.

Penulis ucapkan terima kasih kepada dosen yang telah mengajar mata

kuliah Fisiologi Hewan Air serta para asisten yang telah membantu penulis selama

praktikum serta kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan

laporan ini.

Dilatarbelakangi oleh keterbatasan wawasan serta ilmu pengetahuan yang

penulis miliki, maka dengan terbuka penulis sangat mengharapkan kritikan dan

saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini.

Akhirnya, semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk kita semua.

Pekanbaru, Mei 2013

Amiruddin Rambe
15

DAFTAR ISI

Isi Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................ i

DAFTAR GAMBAR................................................................................. ii

DAFTAR TABEL...................................................................................... iii

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................. iv

I. PENDAHULUAN.............................................................................. 1
.............................................................................................................
.............................................................................................................
1.1. Latar Belakang............................................................................. 1
1.2. Tujuan dan Manfaat..................................................................... 2

II. Tinjauan Pustaka................................................................................. 3

III. Bahan dan Metode.............................................................................. 7


3.1. Waktu dan Tempat........................................................................ 7
3.2. Bahan dan Alat............................................................................. 7
3.3. Metode Praktikum........................................................................ 7
3.4. Prosedur Praktikum...................................................................... 7

IV. Hasil dan Pembahasan......................................................................... 9


4.1. Hasil............................................................................................. 9
4.2. Pembahasan.................................................................................. 9

V. Kesimpulan dan Saran.......................................................................... 11


5.1. Kesimpulan.................................................................................. 11
5.2. Saran............................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
16

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1. Ikan Nila (Oreochromis niloticus)......................................................... 4
...................................................................................................................
17

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1. Pengamatan Pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus) .......................... 9
18

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Alat-Alat Yang Digunakan ................................................................... 9

Anda mungkin juga menyukai