Makalah Validasi Retrospekstif, Analisa, Pembersihan
Makalah Validasi Retrospekstif, Analisa, Pembersihan
DISUSUN OLEH:
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2018
DAFTAR ISI
COVER ........................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................... ii
Prosedur Tetap Metode Validasi Analasis ........................................................ 1
Protokol Validasi Metode Analisis Penetapan Kadar Tablet Tetrasiklin HCl ...... 11
Laporan Validasi Metode Analisis Penetapan Kadar Tablet Tetrasiklin HCl ...... 16
Prosedur Tetap Metode Validasi
Pembersihan………………………………………….........17
Protokol Validasi Metode Analisis Pembersihan Tablet Metampiron ................. 22
Laporan Validasi Metode Analisis Pembersihan Tablet Metampiron ................. 26
Prosedur Tetap Metode Validasi
Retrospektif…………………………………………...........
Protokol Validasi Retrospektif .........................................................................
Laporan Validasi Retrospektif .........................................................................
Contoh Perhitungan Validasi Retrospektif .......................................................
Nama Perusahaan Prosedur Tetap Halaman 1
dari 8
PT. Vatra Farma VALIDASI METODE ANALISIS
Seksi No 2
Departemen
Validasi Tanggal 25
Pengawasan Mutu
Oktober 2018
Dibuat oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti
Dwi Rahmawati, Sandy Yoga, Dewi Setiorini, No 1
S.Farm.,Apt S.Farm., Apt S.Farm., Apt. Tanggal 23
Tanggal 23 Oktober Tanggal 24 Oktober Tanggal 25 Oktober Agustus 2017
2018 2018 2018
1. TUJUAN
Untuk memberikan petunjuk pelaksanaan validasi terhadap metode analisis
kadar tablet tetrasiklin HCl menggunakan HPLC agar metode tetap sesuai
dengan tujuan penggunaannya dan selalu memberikan hasil yang dapat
dipercaya.
2. RUANG LINGKUP
- Prosedur ini berlaku untuk semua metode analisis kompendial dan
nonkompendial yang digunakan di Laboratorium Pengawasan Mutu di
Pabrik PT. Varta Farma
- Prosedur ini juga berlaku untuk metode analisis yang digunakan dalam
menetapkan residu zat aktif pada validasi prosedur pembersihan.
- Prosedur ini juga berlaku pula untuk validasi ulang metode analisis,
missal dalam kasus berikut :
- perubahan proses sintesis bahan berkhasiat
- perubahan komposisi produk jadi, bila perlu dan
- perubahan prosedur analisis
3. TANGGUNG JAWAB
3.1 Manajer Pengawasan Mutu bertanggung jawab untuk :
- Menyiapkan dan mengkaji ulang secara periodis Protap ini
- Melaksanakan pelatihan teknis laboratorium dan pelatihan lain yang
sesuai terhadap semua personil yang terkait dengan validasi dan
melakukan evaluasi hasil pelatihan sebelum validasi dilaksanakan.
- Memastikan bahwa semua metode analisis divalidasi sebelum
digunakan untuk pengujian rutin.
- Menyiapkan Protokol Validasi untuk tiap metode analisis dan
menyusun Laporan Validasi berdasarkan protokol tersebut.
3.2 Manajer Pemastian Mutu bertanggung jawab untuk :
- Melakukan pengkajian dan menyetujui Protap ini serta Protokol
Validasi sebelum validasi dilakukan.
- Melakukan pengkajian terhadap data dalam Laproan Validasi dan
menjamin kelengkapan laporan sebelum menandatanganinya.
Nama Perusahaan Prosedur Tetap Halaman 2
dari 8
PT. Vatra Farma VALIDASI METODE ANALISIS
Seksi No 2
Departemen
Validasi Tanggal 25
Pengawasan Mutu
Oktober 2018
Dibuat oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti
Dwi Rahmawati, Sandy Yoga, S.Farm., Dewi Setiorini, No 1
S.Farm.,Apt Apt S.Farm., Apt. Tanggal 23
Tanggal 23 Tanggal 24 Oktober Tanggal 25 Oktober Agustus 2017
Oktober 2018 2018 2018
3.3 Supervisor Pengawasan Mutu bertanggung jawab untuk :
- Membuat jadwal pelaksanaan validasi, mengawasi
pelaksanaannya dan memeriksa kebenaran dan kelengkapan
catatan pengujian.
- Menjamin bahwa status kalibrasi semua peralatan dan
instrumen yang digunakan untuk validasi telah diperbaharui.
- Menjamin bahwa semua Protap yang berhubungan dengan
validasi metode analisis telah diperbaharui sesuai protokol
validasi.
- Menjamin bahwa semua bahan yang digunakan untuk validasi
termasuk reagensia dan baku pembanding belum kadaluwarsa.
3.4 Analisis di Bagian Pengawasan Mutu bertanggung jawab untuk :
- Melaksanakan validasi metode analisis sesuai dengan Protokol
Validasi.
- Mencatat semua hasil uji dalam format yang sesuai.
- Melaporkan pelaksanaan validasi kepada supervisor.
4. PROSEDUR
4.1 Buat protokol validasi metode analisis dengan komponen sebagai
berikut :
- Tujuan
- Ruang Lingkup
- Prosedur langkah demi langkah
- Metode untuk evaluasi
- Krisis keberterimaan
- Dokumentasi dan Laporan
- Rekomendasi
4.2 Tentukan dan lakukan evaluasi parameter sesuai dengan tipe
metode analisis yang akan divalidasi.
4.2.1 Spesifisitas
- Resolusi antara puncak yang berdampingan terpisah
secara nyata atau sesuai persyaratan
- Kromatogram seluruh hasil uji disajikan dalam bentuk 1
gambar (overlaid)
4.2.2 Linearitas
Nama Prosedur Tetap Halaman 3 dari
Perusahaan 8
PT. Vatra Farma VALIDASI METODE ANALISIS
Seksi No 2
Departemen
Validasi Tanggal 25
Pengawasan Mutu
Oktober 2018
Dibuat oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti
Dwi Rahmawati, Sandy Yoga, S.Farm., Dewi Setiorini, No 1
S.Farm.,Apt Apt S.Farm., Apt. Tanggal 23
Tanggal 23 Tanggal 24 Oktober Tanggal 25 Oktober Agustus 2017
Oktober 2018 2018 2018
- Bahan aktif obat : pengenceran larutan induk
- Produk jadi : penimbangan terpisah sesuai
rentang
Data yang disajikan Persyaratan (misal)
Confidence interval -
Dibuat deret baku dengan konsentrasi 100, 300, 500, 700, 900 ug/L,
ukur dengan HPLC dan dibuat kurva hubungan antara konsentrasi,
kemudian akan diperoleh persamaan y= a+ bx dan r, r menyatakan
linearitas dengan nilai > 0,999
4.2.3 Rentang
Penetapan kadar bahan aktif obat lazimnya konsentrasi zat uji berkisar
antara 80 – 120 % kadar yang tertera pada label.
4.2.4 Akurasi
Akurasi diketahui / dinilai dari nilai % recovery metode dengan
menggunakan obat standar sebagai plasebo, dan obat dengan
konsentrasi yang sama akan menghasilkan % recovery yang mirip dan
%CV < 2%, kemudian akan dipertimbangkan kemurnian dari sampel
akibat adanya kemungkinan pengotor Sampel diinjeksikan kedalam
kolom HPLC. Akurasi dinilai menggunakan minimal 9 (sembilan)
penentuan dari 3 (tiga) tingkat konsentrasi yang berbeda dalam rentang
pengujian metode analisis tersebut dan masing-masing konsentrasi 3
(tiga) kali penetapan.
- Rata-rata
𝐶𝑝
𝐶𝑝𝑚 =
2
√1 + ( 𝜇−𝑇 )
𝜎
Cpkm
Indeks memperkirakan kapabilitas proses berada disekitar targen
dan data yang dianalisis terdistribusi normal.
𝐶𝑝𝑘
𝐶𝑝𝑘𝑚 =
2
√1 + ( 𝜇−𝑇 )
𝜎
Nama Perusahaan Prosedur Tetap Halaman 7 dari
8
PT. Vatra Farma VALIDASI METODE ANALISIS
Seksi No 2
Departemen
Validasi Tanggal 25
Pengawasan Mutu
Oktober 2018
Dibuat oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti
Dwi Rahmawati, Sandy Yoga, S.Farm., Dewi Setiorini, No 1
S.Farm.,Apt Apt S.Farm., Apt. Tanggal 23
Tanggal 23 Tanggal 24 Oktober Tanggal 25 Oktober Agustus 2017
Oktober 2018 2018 2018
4.2 Bila ada penyimpangan siapkan laporan termasuk justifikasi sesuai Protap
Penanganan Hasil Uji di Luar Spesifikasi No. 10
4.4 Dokumentasi dan Laporan Validasi
4.4.1 Buat Laporan Validasi Analisis Kadar tetrasiklin HCl menggunakan HPLC
untuk metode analisis yang divalidasi
4.4.2 Buat kesimpulan tentang Validitas Metode Analisis Kadar tetrasiklin HCl
menggunakan HPLC terhadap masing-masing hasil uji dan replikasinya.
4.4.3Serahkan Laporan Validasi kepada Manajer Pemastian Mutu untuk
memeroleh persetujuan hasil
Berikut ini adalah persyaratan / parameter validasi :
Parameter Identifi Pengujian Batas Penetapan Kadar
validasi kasi Kuantitatif Impuritas Disolusi*
Kandungan/potensi
Akurasi - + - +
Presisi
Ripitabilitas - + - +
Presisi - + - + (1)
Intermediet
Spesifisitas (2) + + + +
Limit Deteksi - - (3) + -
Limit Kuantitasi - + - -
Linearitas - + - +
Rentang - + - +
Keterangan :
(-) Tidak dipersyaratkan
(+) Dipersyaratkan
(1) Dalam hal ini telah dilakukan test reprodusibilitas, maka presisi
intermediate tidak dipersyaratkan
(2) Kekurangan spesifisitas dari salah satu prosedur analisis dapat
dikompensasikan dengan prosedur analisis yang lain yang dapat
menunjang
(3) Hanya diperlukan pada kasus tertentu
Nama Perusahaan Prosedur Tetap Halaman 8 dari
8
PT. Vatra Farma VALIDASI METODE ANALISIS
Seksi No 2
Departemen
Validasi Tanggal 25
Pengawasan Mutu
Oktober 2018
Dibuat oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti
Dwi Rahmawati, Sandy Yoga, S.Farm., Dewi Setiorini, No 1
S.Farm.,Apt Apt S.Farm., Apt. Tanggal 23
Tanggal 23 Tanggal 24 Oktober Tanggal 25 Oktober Agustus 2017
Oktober 2018 2018 2018
*) Hanya untuk mengetahui kadar zat terlarut
5. LAMPIRAN
6. DOKUMEN RUJUKAN
7. RIWAYAT
8. DISTRIBUSI
2. Ruang Lingkup :
Validasi metode analisis dilakukan terhadap metoda analisis tablet
tetrasiklin no 02 dengan alat HPLC.
3. Referensi :
No. Protap validasi Metode Analisis 01
No. Metode Analisis Tetrasiklin HCl Tablet 01
4. Parameter Pengujian :
Parameter pengujian yang dipakai untuk validasi adalah :
1. Uji Linearitas
2. Akurasi
3. Presisi
4. LOD & LOQ
5. Selektivitas dan Sensitivitas
6. Robustness
5. Prosedur Pelaksanaan
5.1. Verifikasi :
Lakukan verifikasi dokumen yang terkait dengan validasi.
Lakukan verifikasi status kualifikasi dan kalibrasi dari semua peralatan
yangdipakai.
Lakukan verifikasi pelatihan karyawan yang terkait dengan pelaksanaan
validasi
5.2. Pembuatan larutan :
5.2.1. Larutan Induk
Timbang 25 mg tetrasiklin HCl standar dalam
labu takar 50ml
5.3.Uji Linearitas :
Tambahkan 100 ml air, kocok
Dianalisis linearitas
Replikasi 3x
5.5. Presisi :
- 5.5.1. Keberulangan (Ripeattability)
20 µl larutan standar tetrasiklin HCl injeksi ke
HPLC
6x pengukuran
hitung % CV syarat ≤ 2%
Analisis Kromatogram
5.8. Robustness :
4. Peralatan
HPLC no. 1
6. Hasil :
6.1 Parameter validasi : Selektivitas/Spesifitas
Pada larutan placebo, fasa gerak, larutan standar dan larutan sampel dan
pengamatan pada kromatogram menujukkan hasil sebagai berikut :
Khromatogram larutan standar dan larutan sampel nampak pada
waktu retensi 1.55 menit
Fasa gerak dan larutan placebo tidak memberikan tampilan
khromatogram pada waktu retensi 1.55 menit
Kesimpulan :
Metoda cukup spesifik dapat memisahkan Tetrasiklin HCl dari zat
tambahan
Kesimpulan :
Dari hasil pengujian Presisi atas, metode analisis tersebut
dinyatakan tepat untuk pengujian tetrasiklin HCl tablet, karena %CV yang
diperoleh < 2%.
100 1791763
200 3593526
300 5375289
400 7167052
500 9078290
600 111190450
700 125425430
800 143341110
900 161258170
1000 179186170
Slop b 17937,62
Kesimpulan :
Kriteria Linearitas dan Rentang telah terpenuhi.
Efek perubahan :
10%+10% 11%+11%
A. = 10% dengan = 11%
2 2
Efek perubahan :
10%+10% 11%+11%
D. = 10% dengan = 11%
2 2
7+7 7,2+7,2
E. = 7 dengan = 7,2
2 2
35+35 36+36
F. = 350C dengan = 360C
2 2
Kesimpulan :
Larutantetrasiklin hcl stabil disimpan selama 4 hari.
8. Pembahasan :
Hasil uji KesesuaianSistem menunjukkan bahwasistem HPLC yang
dipakai termasuk kolom, komposisi fase gerak, kecepatan alir telah sesuai
untuk melakukan pengujian kadar tetrasiklin HCl dengan alat HPLC.
Dengan menggunakan sistem ini waktu retensi dari tetrasiklin adalah
1,55 menit.
Hasil uji Spesifisitas/ Selektivitas menunjukkan bahwa metode yang
dipakai cukup spesifik dan dapat memisahkan tetrasiklik dari zat
tambahan, l. Uji Akurasi memberikan hasil perolehan kembali rata-
rata100,22% dan RSD = 0,78% (Kriteria keberterimaan: perolehan
kembali 98–102% dan RSD maksimal 2% ) dapat membuktikan banwa
metode cukup akurat.
Ketepatan metode pengujian dibuktikan dengan uji Presisi yang
diperoleh dari 2 jenis pengujian yaituRipitabilitas dan Presisi Antara.
Ripitabilitas membuktikan keterulangan metode yang dilakukan untuk
menguji 10 sampel yang berbeda, hasil menunjukkan bahwa ripitabilitas
sangat baik yaitu hasil 10 pengujian menunjukan RSD = 0,55%
dibandingkan dengan Kriteria keberterimaan <2%. Pengujian Presisi
Antara yang digunakan untuk membuktikan keterulangan metode yang
digunakan untuk pengujian bila dilakukan oleh 2 analis yang berbeda
menunjukkan hasil yang baik yaitu RSD dari hasil pengujian 2 analis =
0,38%.
Hasil pengujian linearitas dan rentang membuktikan hasil yang linear
(r = 0,999) pada rentang kadar 100-1000 ppm. Pada uji Robustness
2
4. TUJUAN
Menyediakan bukti bahwa prosedur yang ditetapkan untuk membersihkan
alat kempa mampu membersihkan sisa bahan aktif obat,eksipien dan bahan
yang digunakan untuk proses pencucian dan juga dapat mengendalikan
cemaran mikroba pada tingkat yang dapat diterima.
5. RUANG LINGKUP
Protap ini berlaku untuk prosedur peralatan mesin cetak tablet yang
ditempatkan di area produksi yang dioperasikan di pabrik PT Vatra.
6. TANGGUNG JAWAB
6.1 Supervisor Produksi bertanggung jawab untuk :
- Memberikan pelatihan prosedur pembersihan peralatan mesin cetak
tablet kepada operator.
- Menjamin bahwa peralatan mesin cetak tablet dibersihkan sesuai
prosedur yang telah ditetapkan dan disetujui.
- Mengoordinasikan jadwal aktivitas validasi prosedur pembersihannya
setelah pemakaian produksi.
3.3 Supervisor Laboratorium Pengawasan Mutu bertanggung jawab untuk :
- Memastikan tersedianya prosedur analisis tervalidasi
- Memberikan pelatihan kepada analis yang ditugaskan
- Memberikan tugas pengambilan dan melakukan pengujian contoh
dilakukan oleh analis yang terlatih untuk pengujian fisika, kimia
maupun mikrobiologi untuk cemaran mikroba.
- Menyiapkan laporan hasil pengujian bersama bagian Pemastian
Mutu.
3.3 Supervisor Pemastian Mutu bertanggung jawab untuk :
- Memantau jadwal sesuai matriks Kajian Risiko untuk menentukan
penanda cemaran sisa bahan aktif obat.
- Menyiapkan Protokol dan Laporan Validasi Prosedur Pembersihan
mesin cetak tablet bersama bagian Produksi dan Teknik.
5. PROSEDUR
5.1 Buat protokol validasi metode analisis dengan komponen sebagai berikut :
- Tujuan
- Ruang Lingkup
- Prosedur langkah demi langkah
- Metode untuk evaluasi
- Krisis keberterimaan
- Dokumentasi dan Laporan
- Rekomendasi
5.2 Metode Pengambilan Sampel
5.2.1 Cara Usap
- Setelah dibersihkan, peralatan diperiksa secara visual sebelum
pengambilan sampel dan kapas dikumpulkan menggunakan 15 goresan
paralel dan 15 goresan horizontal dari permukaan peralatan.
- Swab sampling dilakukan dari area yang telah diukur sebelumnya.
Area swab berukuran sekitar 10 cm x 10 cm.
- Swab dianalisis menggunakan metode analitik yang divalidasi untuk
mengestimasi residu.
- Kriteria penerimaan dihitung dengan menggunakan kriteria dosis 0,001
dan kriteria 10 ppm. Maksimum akumulasi yang diijinkan adalah 34,88
ppm / swab dan 158. 3 ppm / swab dengan kriteria 0,001 dosis dan 10
ppm kriteria masing-masing.
Nama Prosedur Tetap Halaman 3 dari
Perusahaan 5
PT. Vatra Farma VALIDASI METODE PEMBERSIHAN
Seksi No 2
Departemen
Validasi Tanggal 30
Pengawasan Mutu
Oktober 2018
Dibuat oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti
Dewi Setiorini, Sandy Yoga, S.Farm., Fessy Rizkiana, No 1
S.Farm.,Apt Apt S.Farm., Apt. Tanggal 27
Tanggal 25 Tanggal 27 Oktober Tanggal 30 Oktober Agustus 2017
Oktober 2018 2018 2018
Safety Factor
Bentuk Sediaan
mg/kg
10 - 100
Topikal
100 – 1.000
Oral
Inhalasi
Nama Perusahaan Prosedur Tetap Halaman 5
dari 5
PT. Vatra Farma VALIDASI METODE PEMBERSIHAN
Seksi No 2
Departemen
Validasi Tanggal 30
Pengawasan Mutu
Oktober 2018
Dibuat oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti
Dewi Setiorini, Sandy Yoga, S.Farm., Fessy Rizkiana, No 1
S.Farm.,Apt Apt S.Farm., Apt. Tanggal 27
Tanggal 25 Tanggal 27 Oktober Tanggal 30 Oktober Agustus 2017
Oktober 2018 2018 2018
4.6.2 Perhitungan MACO (Maximum Allowable Carryover) berdasarkan Toksisitas
Menghasilkan angka carry over yang sangat tinggi dan tidak dapat diterima,
MACO dibatasi pada 1000 mg/kg.Data toksisitas dapat digunakan untuk
menghitung MACO jika dosisterapetik tidak tersedia (misal untuk bahan
antara atau prekursor).
Dihitung dengan persamaan berikut:
5. LAMPIRAN
6. DOKUMEN RUJUKAN
7. RIWAYAT
8. DISTRIBUSI
2.Ruang Lingkup :
Metode analisis swab sampling dilakukan terhadap validasi pembersihan alat
kempa tablet Parasetamol
3.Referensi :
No.Protap validasi Metode Analisis No.02
No. Metode Analisis Metampiron Tablet No.02
4. Parameter Pengujian :
Parameter pengujian yang dipakai untuk validasi adalah :
4.1 Inspeksi visual
4.2 Analisis residu kimia (<34,88 ppm/swab)
4.3 Analisis mikroba (<50 CFU/swab)
4.4 Akurasi (98-102%)
4.5 Presisi (<2%)
4.6 LOD & LOQ
4.7 Linearitas (≈ 1 )
5. prosedur pelaksanaan
5.1 Swab Sampling
1. Setelah dibersihkan, peralatan diperiksa secara visual sebelum
pengambilan sampel dan kapas dikumpulkan menggunakan 15 goresan
paralel dan 15 goresan horizontal dari permukaan peralatan.
2. Swab sampling dilakukan dari area yang telah diukur sebelumnya. Area
swab berukuran sekitar 10 cm x 10 cm.
3. Swab dianalisis menggunakan metode analitik yang divalidasi untuk
mengestimasi residu.
4. Kriteria penerimaan dihitung dengan menggunakan kriteria dosis 0,001 dan
kriteria 10 ppm. Maksimum akumulasi yang diijinkan adalah 34,88 ppm /
swab dan 158. 3 ppm / swab dengan kriteria 0,001 dosis dan 10 ppm
kriteria masing-masing.
5. Nilai minimum / rendah (34,88 ppm / swab) yang diperoleh diambil sebagai
batas yang dapat diterima untuk sisa sisa setelah pembuatan
Acetaminophen 500mg dan Diphenhydramine HCL 25 mg Tablet.
6. Sampel swab dikumpulkan dari luas permukaan diukur dari peralatan yang
berbeda dari daerah untuk pengujian residu kimia.
7. Setelah sampel swab, masing-masing sampel swab ditempatkan di dalam
tabung uji steril berlabel,disegel dengan benar dan dianalisis untuk mikroba
aerobik, jamur, ragi dan patogen menggunakan metode yang telah
ditetapkan.
8. Setelah swab sampling, daerah swab dibersihkan dengan isopropil alkohol
70%.
5.2 Akurasi
5.3 Presisi
1. Dari larutan baku 330 ppm dibuat larutan baku 15 ppm, 12 ppm, 9 ppm, 6
ppm, 3 ppm
4. Metode
Swab No 1
6. Hasil
6.1 Inspeksi Visual
Terbukti tidak ada residu secar visual.
Observations
NO Equipment Sampling Point
(ppm/swab)
Baffle – I 5.11
[TAMC]
6.4 Perhitungan Cp
a. Hasil Residu Kimia
Observations
NO Equipment Sampling Point
(ppm/swab)
Baffle – I 5.11
LSL = 0 ppm/swab
Rata-rata = 3,937
σ = 1,597
Cp = LSL- USL
6σ
Cp = 34,88– 0
6 x 1,597
Cp = 3,64
CpL = 3,937 – 0
3 x 1,597
CpL = 0,821
CpU = 6,458
[TAMC]
LSL = 0 CFU/swab
USL = 50 CFU/swab
Rata-rata = 5
σ = 1,537
Cp = LSL- USL
6σ
Cp =50 – 0
6 x 1,537
Cp = 5,422
3 x 1,537
CpL = 1,084
CpU = 9,759
1. Berdasarkan histogram hasil residu kimia di atas menunjukkan bahwa proses capable karena
datanya masih dalam rentang LSL dan USL, di mana nilai LSLnya 0 ppm/swab dan USL
sebesar 34,88 ppm/swab. Dari data di atas diketahui nilai Cp yakni 3,64, di mana 3,641> 1. Hal
ini menunjukkan bahwa kapabilitas proses sangat baik.
2. Berdasarkan histogram hasil analisis mikroba di atas menunjukkan bahwa proses capable
karena datanya masih dalam rentang LSL dan USL, di mana nilai LSLnya 0 CFU/swab dan
USL sebesar 50CFU/swab. Dari data di atas diketahui nilai Cp yakni5,422, di mana5,422> 1.
Hal ini menunjukkan bahwa kapabilitas proses sangat baik.diketahui juga nilai CpK 1,06 > 1.
Hal ini menunjukkan seluruh variasi proses berada dalam batas spesifikasi.
Tablet Metampiron batch 1 akan segera dibersihkan. Tablet mempunyai dosis harian standar 500 mg
dan ukuran batch 200 kg. Tablet Metampiron batch 2 mempunyai dosis harian standar 500 mg dan
ukuran batch sebesar 50 kg. Hitung MACO tablet Metampiron batch 1 dalam tablet Metampiron batch
2?
Jawab :
SF X TDDnext
6.6 Linearitas
Konsentrasi (ppm) Absorbansi
3 0,41
6 0,48
9 0,54
12 0,61
15 0,68
Y = 0,3462 + 0,0218x
R = 0,9982
Berdasarkan hasilnya menunjukkan linearitas yang baik, dimana diperoleh nilai mendekati 1 (0,9982)
3 𝑋 0,0107
= 0,0218
= 1,459
10 𝑋 𝑆𝑏
LOQ = 0,0218
3 𝑋 0,0107
= 0,0218
= 4,863
1.2 Akurasi
Pengulangan Absorbansi Konsentrasi
𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑟𝑖𝑘𝑠𝑎𝑎𝑛
1. % recovery = 𝑥 100%
𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
4,807
= 4,863 𝑥 100%
= 98,848%
𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑟𝑖𝑘𝑠𝑎𝑎𝑛
2. % recovery = 𝑥 100%
𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
4,853
= 4,863 𝑥 100%
= 99,794%
𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑟𝑖𝑘𝑠𝑎𝑎𝑛
3. % recovery = 𝑥 100%
𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
4,945
= 4,863 𝑥 100%
= 101,686%
𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑟𝑖𝑘𝑠𝑎𝑎𝑛
4. % recovery = 𝑥 100%
𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
4,990
= 4,863 𝑥 100%
= 102,611%
𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑟𝑖𝑘𝑠𝑎𝑎𝑛
5. % recovery = 𝑥 100%
𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
5,083
= 𝑥 100%
4,863
= 98,848%
Berdasarkan hasil yang diperoleh didapatkan akurasi yang tinggi di mana akurasi yang baik adalah 98-
102%
1.3 Presisi
Pengulangan Absorbansi Kadar (ppm)
1 0,616 12,376
2 0,617 12,422
3 0,619 12,513
4 0,618 12,468
5 0,619 12,513
Rata-rata 12,458
Standar Deviasi 0,0595
KV 0,0473
1 𝑁
𝑆𝐷 = N−1 ∑𝑖=1(xi − x bar)
= 0,0595
𝑆𝐷 𝑥 100%
Presisi KV (%) = 𝑥 𝑏𝑎𝑟
0,0595 𝑥 100%
= 12,458
= 0,473 %
Berdasrkan hasil yang diperoleh didapatkan nilai presisi yang baik karena <2%
Prosedur Tetap
VALIDASI PROSES Halaman 1 dari 7
RETROSPEKTIF
PT. VATRA
No. 01
FARMA Departemen
Seksi Validasi Tanggal 13
Pengawasan Mutu
Oktober 2018
Dibuat oleh: Diperiksa oleh: Disetujui oleh: Mengganti No
Fessy Rizkiana Sandy Yoga R Dewi Setiorini -
Tanggal: Tanggal: Tanggal: Tanggal:
13 Oktober 2018 15 Oktober 2018 15 Oktober 2018 -
TUJUAN
Memberi petunjuk mengenai validasi proses retrospektif pada produk jadi
suspensi kloramfenikol yang telah dipasarkan agar proses sesuai dengan tujuan
penggunaannya dan memberikan hasil yang dapat dipercaya.
RUANG LINGKUP
Berlaku untuk validasi proses retrospektif yang digunakan dalam menjamin
bahwa produk jadi suspensi kloramfenikol memenuhi kualitas termasuk
spesifikasi.
Prosedur ini berlaku untuk :
- Produk baru
-Perubahan pada proses produksi yang dapat berdampak pada
karakteristik produk
TANGGUNG JAWAB
.1 Manajer Pengawasan Mutu bertanggung jawab untuk:
Menyiapkan dan mengkaji ulang secara periodis prosedur tetap ini.
Melaksanakan pelatihan klinis laboratorium dan pelatihan lain yang sesuai
terhadap semua personil yang terkait dengan validasi dan melakukan evaluasi
hasil pelatihan sebelum validasi dilaksanakan.
Memastikan bahwa semua proses divalidasi setelah produk dipasarkan untuk
pengujian rutin.
Menyiapkan Protokol Validasi untuk tiap proses dan menyiapkan Laporan Validasi
berdasarkan protokol tersebut.
NAMA PABRIK
ALAMAT PABRIK
Departemen Validasi
pemastian retrospektif
mutu
Gambar 1:
Judul
Di format
Nama Organisasi halaman
Lokasi
protocol
validasi
retrospektif
ALAMAT PABRIK
Departemen Validasi
pemastian retrospektif
mutu
Sr.
No. Departmen Responsibility Di Check
Untuk menyiapkan, review, check dan
menyetujui protokol
Untuk memilih batch untuk validasi
proses retrospective.
Untuk menyediakan semua data yang
terkait dengan manufaktur dan
pemrossesan.
Untuk memferifikasi data untuk
Pemastian Mutu kelengkapannya
1. Untuk melakukan validasi yang
sebenarnya
Gambar 3 : Tim validasi dan bagian tanggung jawab mereka pada protocol validasi
retrospective
Di tahap massal
( Tahap Akhir )
Suspensi Kloramfenikol
PROTOKOL NO. 001 Lokasi Pabrik: Tanggal:
LAPORAN VALIDASI
Rekomendasi :
Proses manufaktur yang dipilih untuk persiapan pembuatan suspensi pada fasilitas
produksi yang diberikan telah divalidasi dan cocok untuk operasi produksi rutin.
Tanggal Revalidasi : 15 Oktober 2018
Lampiran:
1.Lembar Kerja masing-masing langkah proses pengolahan
2.Lembar Kerja Pengambilan Sampel
3.Hasil Perhitungan / Analisa masing-masing parameter pengujian
Batch
Assay of Montelukas Uniformity Dosage Unit
No
1 101.7 54.3
2 105.4 55.2
3 101.1 55.5
4 104.3 55.5
5 104.3 54.3
6 100.2 54.1
7 100.5 54.9
8 103.3 54.6
9 105.5 54.7
10 109.9 55.1
Rata rata 103.62 54.82
A. Assay of Montelukast
SD (σ)
2
𝛴 (𝑋− x )
SD = √
𝑛−1
2 2 2 2
(103,62−94,749) +(106,973−94,749) +(104.978−94,749) +(104,885−94,749) +
2 2 2 2
(103,111−94,749) +(100,411−94,749) +(100,601−94,749) +(104,106−94,749) +
2 2 2 2
(104,160−94,749) +(100,880−94,749) +(102,190−94,749) +(101,140−94,749) +
2
(100,69−94,749)
=
√ 10−1
= 2,95
𝑈𝑆𝐿−𝐿𝑆𝐿
Cp = 6.σ
110−90
= 6.78,63
= 0.0423
μ−LSL
CpL = 3.σ
103,62−90
= 3.78.63
= 0.057734371
USL− μ
CpU = 3.σ
110−103,62
= 3.73,89
= 0.027044441
𝑈𝑆𝐿− 𝜇 𝜇.𝐿𝑆𝐿
Cpk = min ( 3.𝜎
𝑥 3.𝜎
)
= 0.001561394
=
2 2 2 2
(102,061−54,86) +(100,475−101,991) +(106,443−101,991) +(107,527−101,991) +
2 2 2 2
(103,193−101,991) +(100,349−101,991) +(101,120−101,991) +(101,471−101,991) +
(101,000−101,991)
√ 10−1
= 2,27
𝑈𝑆𝐿−𝐿𝑆𝐿
Cp = 6.σ
115−85
= 6 .2,27
= 2.202643
μ−LSL
CpL = 3.σ
54−85
= 3 . 2,27
= -4,5
USL− μ
CpU = 3.σ
115−54
= 3. 2,27
= 8,9
𝑈𝑆𝐿− 𝜇 𝜇.𝐿𝑆𝐿
Cpk = min ( 𝑥 )
3.𝜎 3.𝜎
= -45,86
Nilai Cp < 1, maka proses dapat dikatakan tidak capable
Nilai Cpk < Cp, maka proses dapat dikatakan tidak tepat spesifikasi