Anda di halaman 1dari 54

MAKALAH VALIDASI RETROSPEKTIF, VALIDASI PROSES PEMBERSIHAN,

DAN VALIDASI METODE ANALISA

DISUSUN OLEH:

DEWI SETIORINI 08061181520028

DWI RAHMAWATI LESTARI 08061381520047

FESSY RIZKIANA 08061181520087

SANDY YOGA RAMADHAN 08061381520056

DOSEN PEMBIMBING : NAJMA ANNURIA FITHRI, M.Sc., Apt.

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2018

DAFTAR ISI

COVER ........................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................... ii
Prosedur Tetap Metode Validasi Analasis ........................................................ 1
Protokol Validasi Metode Analisis Penetapan Kadar Tablet Tetrasiklin HCl ...... 11
Laporan Validasi Metode Analisis Penetapan Kadar Tablet Tetrasiklin HCl ...... 16
Prosedur Tetap Metode Validasi
Pembersihan………………………………………….........17
Protokol Validasi Metode Analisis Pembersihan Tablet Metampiron ................. 22
Laporan Validasi Metode Analisis Pembersihan Tablet Metampiron ................. 26
Prosedur Tetap Metode Validasi
Retrospektif…………………………………………...........
Protokol Validasi Retrospektif .........................................................................
Laporan Validasi Retrospektif .........................................................................
Contoh Perhitungan Validasi Retrospektif .......................................................
Nama Perusahaan Prosedur Tetap Halaman 1
dari 8
PT. Vatra Farma VALIDASI METODE ANALISIS
Seksi No 2
Departemen
Validasi Tanggal 25
Pengawasan Mutu
Oktober 2018
Dibuat oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti
Dwi Rahmawati, Sandy Yoga, Dewi Setiorini, No 1
S.Farm.,Apt S.Farm., Apt S.Farm., Apt. Tanggal 23
Tanggal 23 Oktober Tanggal 24 Oktober Tanggal 25 Oktober Agustus 2017
2018 2018 2018

1. TUJUAN
Untuk memberikan petunjuk pelaksanaan validasi terhadap metode analisis
kadar tablet tetrasiklin HCl menggunakan HPLC agar metode tetap sesuai
dengan tujuan penggunaannya dan selalu memberikan hasil yang dapat
dipercaya.

2. RUANG LINGKUP
- Prosedur ini berlaku untuk semua metode analisis kompendial dan
nonkompendial yang digunakan di Laboratorium Pengawasan Mutu di
Pabrik PT. Varta Farma
- Prosedur ini juga berlaku untuk metode analisis yang digunakan dalam
menetapkan residu zat aktif pada validasi prosedur pembersihan.
- Prosedur ini juga berlaku pula untuk validasi ulang metode analisis,
missal dalam kasus berikut :
- perubahan proses sintesis bahan berkhasiat
- perubahan komposisi produk jadi, bila perlu dan
- perubahan prosedur analisis

3. TANGGUNG JAWAB
3.1 Manajer Pengawasan Mutu bertanggung jawab untuk :
- Menyiapkan dan mengkaji ulang secara periodis Protap ini
- Melaksanakan pelatihan teknis laboratorium dan pelatihan lain yang
sesuai terhadap semua personil yang terkait dengan validasi dan
melakukan evaluasi hasil pelatihan sebelum validasi dilaksanakan.
- Memastikan bahwa semua metode analisis divalidasi sebelum
digunakan untuk pengujian rutin.
- Menyiapkan Protokol Validasi untuk tiap metode analisis dan
menyusun Laporan Validasi berdasarkan protokol tersebut.
3.2 Manajer Pemastian Mutu bertanggung jawab untuk :
- Melakukan pengkajian dan menyetujui Protap ini serta Protokol
Validasi sebelum validasi dilakukan.
- Melakukan pengkajian terhadap data dalam Laproan Validasi dan
menjamin kelengkapan laporan sebelum menandatanganinya.
Nama Perusahaan Prosedur Tetap Halaman 2
dari 8
PT. Vatra Farma VALIDASI METODE ANALISIS
Seksi No 2
Departemen
Validasi Tanggal 25
Pengawasan Mutu
Oktober 2018
Dibuat oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti
Dwi Rahmawati, Sandy Yoga, S.Farm., Dewi Setiorini, No 1
S.Farm.,Apt Apt S.Farm., Apt. Tanggal 23
Tanggal 23 Tanggal 24 Oktober Tanggal 25 Oktober Agustus 2017
Oktober 2018 2018 2018
3.3 Supervisor Pengawasan Mutu bertanggung jawab untuk :
- Membuat jadwal pelaksanaan validasi, mengawasi
pelaksanaannya dan memeriksa kebenaran dan kelengkapan
catatan pengujian.
- Menjamin bahwa status kalibrasi semua peralatan dan
instrumen yang digunakan untuk validasi telah diperbaharui.
- Menjamin bahwa semua Protap yang berhubungan dengan
validasi metode analisis telah diperbaharui sesuai protokol
validasi.
- Menjamin bahwa semua bahan yang digunakan untuk validasi
termasuk reagensia dan baku pembanding belum kadaluwarsa.
3.4 Analisis di Bagian Pengawasan Mutu bertanggung jawab untuk :
- Melaksanakan validasi metode analisis sesuai dengan Protokol
Validasi.
- Mencatat semua hasil uji dalam format yang sesuai.
- Melaporkan pelaksanaan validasi kepada supervisor.

4. PROSEDUR
4.1 Buat protokol validasi metode analisis dengan komponen sebagai
berikut :
- Tujuan
- Ruang Lingkup
- Prosedur langkah demi langkah
- Metode untuk evaluasi
- Krisis keberterimaan
- Dokumentasi dan Laporan
- Rekomendasi
4.2 Tentukan dan lakukan evaluasi parameter sesuai dengan tipe
metode analisis yang akan divalidasi.
4.2.1 Spesifisitas
- Resolusi antara puncak yang berdampingan terpisah
secara nyata atau sesuai persyaratan
- Kromatogram seluruh hasil uji disajikan dalam bentuk 1
gambar (overlaid)
4.2.2 Linearitas
Nama Prosedur Tetap Halaman 3 dari
Perusahaan 8
PT. Vatra Farma VALIDASI METODE ANALISIS
Seksi No 2
Departemen
Validasi Tanggal 25
Pengawasan Mutu
Oktober 2018
Dibuat oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti
Dwi Rahmawati, Sandy Yoga, S.Farm., Dewi Setiorini, No 1
S.Farm.,Apt Apt S.Farm., Apt. Tanggal 23
Tanggal 23 Tanggal 24 Oktober Tanggal 25 Oktober Agustus 2017
Oktober 2018 2018 2018
- Bahan aktif obat : pengenceran larutan induk
- Produk jadi : penimbangan terpisah sesuai
rentang
Data yang disajikan Persyaratan (misal)

 Kurva signal vs  Linear secara visual


konsentrasi analit  Koefisien korelasi ˃ 0,98
 Persamaan regresi  -

 Confidence interval  -

 Residu jumlah kuadrat  -

Dibuat deret baku dengan konsentrasi 100, 300, 500, 700, 900 ug/L,
ukur dengan HPLC dan dibuat kurva hubungan antara konsentrasi,
kemudian akan diperoleh persamaan y= a+ bx dan r, r menyatakan
linearitas dengan nilai > 0,999
4.2.3 Rentang
Penetapan kadar bahan aktif obat lazimnya konsentrasi zat uji berkisar
antara 80 – 120 % kadar yang tertera pada label.

4.2.4 Akurasi
Akurasi diketahui / dinilai dari nilai % recovery metode dengan
menggunakan obat standar sebagai plasebo, dan obat dengan
konsentrasi yang sama akan menghasilkan % recovery yang mirip dan
%CV < 2%, kemudian akan dipertimbangkan kemurnian dari sampel
akibat adanya kemungkinan pengotor Sampel diinjeksikan kedalam
kolom HPLC. Akurasi dinilai menggunakan minimal 9 (sembilan)
penentuan dari 3 (tiga) tingkat konsentrasi yang berbeda dalam rentang
pengujian metode analisis tersebut dan masing-masing konsentrasi 3
(tiga) kali penetapan.

Data yang disajikan Persyaratan (misal)

- Perolehan kembali (“recovery”) : 98 – 102%


Nama Perusahaan Prosedur Tetap Halaman 4
dari 8
PT. Vatra Farma VALIDASI METODE ANALISIS
Seksi No 2
Departemen
Validasi Tanggal 25
Pengawasan Mutu
Oktober 2018
Dibuat oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti
Dwi Rahmawati, Sandy Yoga, S.Farm., Dewi Setiorini, No 1
S.Farm.,Apt Apt S.Farm., Apt. Tanggal 23
Tanggal 23 Tanggal 24 Oktober Tanggal 25 Oktober Agustus 2017
Oktober 2018 2018 2018
- RSD (Simpangan Baku/Rata-rata x 100%) : ≤ 2%
- “Confidence interval” :-
𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 − 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎
% 𝑅𝑒𝑐𝑜𝑣𝑒𝑟𝑦 = 𝑥 100%
𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑏𝑎𝑘𝑢
4.2.5 Presisi

20 µL larutan standar tetrasiklin HCl 100 ppm diinjeksikan ke alat


HPLC menggunakan fase gerak dengan kecepatan alir 1 mL/menit.
Pengukuran diulang 6 kali kemudian dicatat luas area dan hitung %CV
atau % RSD.

Dikenal tiga tipe presisi :


- Keberulangan (“Repeatability”)
Keberulangan dinilai terhadap :
 Keberulangan SISTEM
minimum 6 penentuan pada konsentrasi 100% kadar analit
 Keberulangan METODE
minimum 9 penentuan dalam rentang penggunaan metode
analisis tersebut (misalnya 3 konsentrasi yang berbeda,masing-
masing 3 replikasi ), atau
- Presisi Antara
Dapat menggunakan beberapa operator dengan alat HPLC dan
hari pengujian dilakukan di hari yang berbeda
- Reprodusibilitas
Pengukuran kadar menggunakan HPLC dilakukan mengunakan
minimal 2 laboratorium untuk validasi metode analisis,agar
diketahui pengaruh lingkungan yang berbeda terhadap kinerja
metode analisis, lalu dihitung %CV dari laboratorium yang
digunakan.
Data yang dihasilkan

- Rata-rata

-RSD adalah (Simpangan Prosedur penetapan kadar bahan aktif obat


Baku/Rata-rata) x 100%, tidak lebih dari 2% dari 2 metode analisis
untuk penetapan kadar
Nama Perusahaan Prosedur Tetap Halaman 5
dari 8
PT. Vatra Farma VALIDASI METODE ANALISIS
Seksi No 2
Departemen
Validasi Tanggal 25
Pengawasan Mutu
Oktober 2018
Dibuat oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti
Dwi Rahmawati, Sandy Yoga, S.Farm., Dewi Setiorini, No 1
S.Farm.,Apt Apt S.Farm., Apt. Tanggal 23
Tanggal 23 Tanggal 24 Oktober Tanggal 25 Oktober Agustus 2017
Oktober 2018 2018 2018

4.2.6 LOD dan LOQ

Persamaan regresi linear dari kurva baku konsentrasi vs luas area


akan diperoleh nilai b, dan dihitung simpangan baku.

 Simpangan baku dari blanko


- Mengukur beberapa respon dari larutan blanko dan hitung
simpangan baku dari respon
 Kurva kalibrasi
- Kurva kalibrasi dibuat dengan contoh yang mempunyai rentang di
sekitar Batas Deteksi. Residu simpangan baku (residual standard
deviation) atau simpangan baku dari y-intercepts dari garis regresi
adalah σ (simpangan baku)
3 𝑥 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑢
𝐿𝑂𝐷 =
𝑏
10 𝑥 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑢
𝐿𝑂𝑄 =
𝑏
4.2.7 Ketangguhan “Robustness”

Ketangguhan ditentukan pada saat tahap pengembangan dan


tergantung dari kebutuhan. Metode hendaklah handal terhadap variasi
parameter yang ditetapkan, antara lain :
- Pengaruh variasi pH dalam fasa gerak terhadap hasil analisis;
- Pengaruh variasi komposisi fasa gerak terhadap hasil analisis;
- Pengaruh perbedaan merk atau nomor lot dari kolom terhadap
hasil analisis; dan
- Pengaruh perbedaan suhu dan laju alir terhadap hasil analisis.
4.2.8 Uji Kesesuaian Sistem (Ruggedness)

- UKS merupakan bagian tak terpisahkan dari pengujian yang


didasarkan pada peralatan, instrumen, elektronik, pelaksanaan
analisis dan sampel yang akan diuji. Dilakukan terhadap minimal 5
- 6 hasil analisis dilakukan terhadaplarutan baku dan ditentukan:
Nama Prosedur Tetap Halaman 6 dari
Perusahaan 8
PT. Vatra Farma VALIDASI METODE ANALISIS
Seksi No 2
Departemen
Validasi Tanggal 25
Pengawasan Mutu
Oktober 2018
Dibuat oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti
Dwi Rahmawati, Sandy Yoga, S.Farm., Dewi Setiorini, No 1
S.Farm.,Apt Apt S.Farm., Apt. Tanggal 23
Tanggal 23 Tanggal 24 Oktober Tanggal 25 Oktober Agustus 2017
Oktober 2018 2018 2018
- resolusi antara dua puncak yang berdekatan;
- ukuran faktor ikutan (“tailing factor”);
- relative standard deviation (RSD) dari hasil penyuntikan enam
kali larutan baku
- angka lempeng teoritis
- ukuran faktor kapasitas kolom; dan
- waktu retensi relatif.
4.2.9 Analisis Kapabilitas Proses
 Cp
Merupakan indeks kapabilitas proses dihitung berdasarkan variasi
subkelompok dalam. Begitu jika variasi dalam subkelompok
sangat kecil Anda akan memiliki indeks Cp yang bagus, dan
menunjukan kemampuan HPLC untuk memberikan hasil analisis
kadar sesuai dengan kriteria yang ditentukan
𝑈𝑆𝐿 − 𝐿𝑆𝐿
𝐶𝑝 =
6𝜎
 Cpk
Indeks Cp tidak menunjukan alat yang digunakan memberikan
hasil sesuai spesifikasi yang diinginkan sehingga dilakukan
perhitungan Cpk
(𝑋 − 𝑈𝑆𝐿) (𝐿𝑆𝐿 − 𝑋)
𝐶𝑝𝑘 = 𝑚𝑖𝑛
3𝜎 3𝜎
 Cpm
Indeks memperkirakan kapabilitas proses berada disekitar targen
dan data yang dianalisis terdistribusi normal.

𝐶𝑝
𝐶𝑝𝑚 =
2
√1 + ( 𝜇−𝑇 )
𝜎

 Cpkm
Indeks memperkirakan kapabilitas proses berada disekitar targen
dan data yang dianalisis terdistribusi normal.

𝐶𝑝𝑘
𝐶𝑝𝑘𝑚 =
2
√1 + ( 𝜇−𝑇 )
𝜎
Nama Perusahaan Prosedur Tetap Halaman 7 dari
8
PT. Vatra Farma VALIDASI METODE ANALISIS
Seksi No 2
Departemen
Validasi Tanggal 25
Pengawasan Mutu
Oktober 2018
Dibuat oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti
Dwi Rahmawati, Sandy Yoga, S.Farm., Dewi Setiorini, No 1
S.Farm.,Apt Apt S.Farm., Apt. Tanggal 23
Tanggal 23 Tanggal 24 Oktober Tanggal 25 Oktober Agustus 2017
Oktober 2018 2018 2018
4.2 Bila ada penyimpangan siapkan laporan termasuk justifikasi sesuai Protap
Penanganan Hasil Uji di Luar Spesifikasi No. 10
4.4 Dokumentasi dan Laporan Validasi
4.4.1 Buat Laporan Validasi Analisis Kadar tetrasiklin HCl menggunakan HPLC
untuk metode analisis yang divalidasi
4.4.2 Buat kesimpulan tentang Validitas Metode Analisis Kadar tetrasiklin HCl
menggunakan HPLC terhadap masing-masing hasil uji dan replikasinya.
4.4.3Serahkan Laporan Validasi kepada Manajer Pemastian Mutu untuk
memeroleh persetujuan hasil
Berikut ini adalah persyaratan / parameter validasi :
Parameter Identifi Pengujian Batas Penetapan Kadar
validasi kasi Kuantitatif Impuritas  Disolusi*
 Kandungan/potensi
Akurasi - + - +
Presisi
Ripitabilitas - + - +
Presisi - + - + (1)
Intermediet
Spesifisitas (2) + + + +
Limit Deteksi - - (3) + -

Limit Kuantitasi - + - -

Linearitas - + - +

Rentang - + - +

Keterangan :
(-) Tidak dipersyaratkan
(+) Dipersyaratkan
(1) Dalam hal ini telah dilakukan test reprodusibilitas, maka presisi
intermediate tidak dipersyaratkan
(2) Kekurangan spesifisitas dari salah satu prosedur analisis dapat
dikompensasikan dengan prosedur analisis yang lain yang dapat
menunjang
(3) Hanya diperlukan pada kasus tertentu
Nama Perusahaan Prosedur Tetap Halaman 8 dari
8
PT. Vatra Farma VALIDASI METODE ANALISIS
Seksi No 2
Departemen
Validasi Tanggal 25
Pengawasan Mutu
Oktober 2018
Dibuat oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti
Dwi Rahmawati, Sandy Yoga, S.Farm., Dewi Setiorini, No 1
S.Farm.,Apt Apt S.Farm., Apt. Tanggal 23
Tanggal 23 Tanggal 24 Oktober Tanggal 25 Oktober Agustus 2017
Oktober 2018 2018 2018
*) Hanya untuk mengetahui kadar zat terlarut

Penerapan parameter validasi metode analisis :

a. Nonkompendial : Sesuai dengan tabel di atas


b. Kompendial yang dimodifikasi : Sesuai dengan tablet atau parameter
yang berkaitan dengan modifikasi

5. LAMPIRAN

- Protokol Validasi Analisis Kadar tetrasiklin HCl menggunakan HPLC

- Laporan Validasi Analisis Kadar tetrasiklin HCl menggunakan HPLC

6. DOKUMEN RUJUKAN

Prosedur Tetap Metode Validasi Analisis Tanggal 25 Oktober 2018

7. RIWAYAT

Versi No. 01 Tanggal 23 Agustus 2017 Berlaku Alasan

- Perlu dilakukan tambahan metode validasi analisis yang telah dilakukan


sebelumnya

8. DISTRIBUSI

Asli : Kepala Bagian Pemastian Mutu

Kopi : Kepala Bagian Pengawasan Mutu


PROTOKOL VALIDASI METODE ANALISIS PENETAPAN KADAR

PROTOKOL VALIDASI METODE ANALISIS


PENETAPAN KADAR TABLET TETRASIKLIN HCl

Nama : Tetrasiklin HCl Tablet No. Protokol : 02.


No. Produk : 02 Tanggal Berlaku : 25 Oktober 2018

Disusun oleh : Dwi Rahmawati Lestari, S.Farm., Apt. Tanggal : 23 Oktober


2018

Diperiksa oleh : Sandy Yoga R. , S.Farm., Apt. Tanggal : 24 Oktober


2018

Disetujui oleh :Dewi Setiorini, S.Farm., Apt. Tanggal : 25 Oktober


2018
1. Tujuan :
Untuk membuktikan bahwa metode analisis yang digunakan dapat secara
konsisten memberikan hasil yang akurat.

2. Ruang Lingkup :
Validasi metode analisis dilakukan terhadap metoda analisis tablet
tetrasiklin no 02 dengan alat HPLC.

3. Referensi :
 No. Protap validasi Metode Analisis 01
 No. Metode Analisis Tetrasiklin HCl Tablet 01

4. Parameter Pengujian :
Parameter pengujian yang dipakai untuk validasi adalah :
1. Uji Linearitas
2. Akurasi
3. Presisi
4. LOD & LOQ
5. Selektivitas dan Sensitivitas
6. Robustness

5. Prosedur Pelaksanaan
5.1. Verifikasi :
 Lakukan verifikasi dokumen yang terkait dengan validasi.
 Lakukan verifikasi status kualifikasi dan kalibrasi dari semua peralatan
yangdipakai.
 Lakukan verifikasi pelatihan karyawan yang terkait dengan pelaksanaan
validasi
5.2. Pembuatan larutan :
5.2.1. Larutan Induk
Timbang 25 mg tetrasiklin HCl standar dalam
labu takar 50ml

Larutkan dengan air hingga 50ml

5.2.2. Larutan standard (100%)

Pipet 2,0 ml larutan induk

Larutkan dengan air hingga 10


ml
5.2.3. Larutan sampel :

Timbang serbuk obat tetrasiklin HCl yang


kadarnya 80%, 100%, 120%, sebesar 100 mg
(masing-masing 6, setiap 100 mg mengandung
tetrasiklin HCl 50 mg)

Masukkan ke dalam labu ukur


100 mL

larutkan dengan air sampai 100 mL, kocok

5.2.4. Larutan plasebo :

Campur semua eksipien tetrasiklin HCl


tablet, aduk rata dan gerus halus

Timbang 100 mg campuran serbuk ke


dalam labu ukur 100 ml

5.3.Uji Linearitas :
Tambahkan 100 ml air, kocok
Dianalisis linearitas

Berdasar kurva baku syarat r = 0,988


5.4. Akurasi :

Replikasi 3x

Hitung % recovery syarat 98-102 %

5.5. Presisi :
- 5.5.1. Keberulangan (Ripeattability)
20 µl larutan standar tetrasiklin HCl injeksi ke
HPLC

Fase gerak 1 ml/menit

6x pengukuran

hitung % CV syarat ≤ 2%

- 5.5.2. Intermediate presisi

Diukur pada hari berbeda

- 5.5.3. Reprodusibility presisi

Terdapat perbedaan < 2% dari


laboratorium Induk

5.6. LOD & LOQ :

Dilakukan perhitungan dengan rumus


LOD = 3x Sy/b dan LOQ = 10x Sy/b
5.7. Selektivfitas :
Penambahan kepekatan senyawa
pengganggu

Analisis Kromatogram

Hitung Resolusi syarat r ≥ 1,5 positif

5.8. Robustness :

Analisis Kondisi Robusnesst

Orisinil dianggap ABC

Perubahan dianggap abc

hitung perubahan efek ABC syarat %CV≤ 2% dan


98-102%

5.9. Catat semua hasil pada Lembar Kerja.


LAPORAN VALIDASI METODE ANALISIS
PENETAPAN KADAR TABLET TETRASIKLIN HCl

Nama : Tetrasiklin HCl Tablet No. Protokol : 02.


No. Produk : 02 Tanggal Berlaku : 25 Oktober
2018

Disusun oleh : Dwi Rahmawati Lestari, S.Farm., Apt. Tanggal : 23


Oktober 2018

Diperiksa oleh : Sandy Yoga R. , S.Farm., Apt. Tanggal : 24


Oktober 2018

Disetujui oleh :Dewi Setiorini, S.Farm., Apt. Tanggal : 25


Oktober 2018
1. Referensi :
Validasi dilaksanakan sesuai dengan :
1.1 Metode Analisis Tetrasiklin HCl Tablet no .............
1.2 Protokol Validasi No.......... tanggal.............
1.3 Protap Validasi Metode Analisis no.............

2. Baku Pembanding Kerja Tetrasiklin HCl yang dipakai


Lot no. ............
Tanggal daluwarsa

3. Analis yang melaksanakan validasi


............................................(Analisis pertama)
............................................(Analisis kedua)

4. Peralatan
HPLC no. 1

5. Penyimpangan dari Protokol


Tidak ada penyimpangan terhadap Protokol, semua prosedur
dilaksanakan sesuai Protokol

6. Hasil :
6.1 Parameter validasi : Selektivitas/Spesifitas
Pada larutan placebo, fasa gerak, larutan standar dan larutan sampel dan
pengamatan pada kromatogram menujukkan hasil sebagai berikut :
 Khromatogram larutan standar dan larutan sampel nampak pada
waktu retensi 1.55 menit
 Fasa gerak dan larutan placebo tidak memberikan tampilan
khromatogram pada waktu retensi 1.55 menit
Kesimpulan :
Metoda cukup spesifik dapat memisahkan Tetrasiklin HCl dari zat
tambahan

6.3 Parameter validasi : Akurasi


Tiga larutan campuran standar tetrasiklin HCl dan plasebo dengan
konsentrasi tetrasiklin 400; 500; dan 600 ppm yang diuji masing-masing
3 kali. Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Luas X diperoleh Rerata %
mg/ml % Recovery
puncak (µ/s) (mg/ml) recovery
9350 0.098022 98.02202
400 9420 0.099087 99.08713 99.35087
9542 0.100943 100.9435
29730 0.408121 102.0303
0,4 29640 0.406752 101.6879 101.7259
29580 0.405839 101.4597
67950 0.989671 98.96707
Luas X diperoleh Rerata %
mg/ml % Recovery
puncak (µ/s) (mg/ml) recovery
29730 0.408121 102.0303
500 29640 0.406752 101.6879 101.7259
29580 0.405839 101.4597
67950 0.989671 98.96707
600 68620 0.999865 99.98653 99.36268
68060 0.991344 99.13445

Kriteria keberterimaan: Perolehan kembali : 98–102%


RSD dari masing-masingkonsentrasi : maksimal 2%
Kesimpulan : metode pengujian cukup akurat untuk menentukan kadar
tetrasiklin HCl

6.4 Parameter validasi : Presisi


Tiga larutan campuran standar parasetamol dan plasebo dengan
konsentrasi tetrasiklin HCl 400; 500; dan 600 yang diuji masing-masing 3
kali. Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Luas puncak Standar
mg/ml % CV
(µ/s) deviasi
9350
400 9420 1,478 1,58
9542
29730
500 29640 0,287 0,28
29580
67950
600 68620 0,546 0,55
68060

Kesimpulan :
Dari hasil pengujian Presisi atas, metode analisis tersebut
dinyatakan tepat untuk pengujian tetrasiklin HCl tablet, karena %CV yang
diperoleh < 2%.

6.5 Parameter validasi : Linearitas dan Rentang


Sepuluh larutan yang mengandungLarutanStandar tetrasiklin hcl
dengan perbedaan konsentrasi 100-1000 ppm disuntikkan ke sistem
HPLC.Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut :
Konsentrasi tetrasiklin HCl Area
(ppm)

100 1791763

200 3593526

300 5375289

400 7167052

500 9078290

600 111190450

700 125425430

800 143341110

900 161258170

1000 179186170

Slop b 17937,62

Aksis intersep a 45047,55

Koefisien korelasi (r) 0,999

Proses relative standar deviasi 1,504%

ANOVA linieriti setting 12063,95

Kesimpulan :
Kriteria Linearitas dan Rentang telah terpenuhi.

6.6 Parameter Pengujian : Robustness


Larutan Standar disimpan dalam ruangan laboratorium pada suhu
35%, dn 36 % kemudian di buat dalam Ph 7 dan 7,2 serta konsentrasi
10% dan 11% selama 4 hari. Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut
:
Penetapan Ekspiremental
Nilai Faktor
1 2 3 4
A atau a 10% 10% 11% 11%
B atau b 7,0 7,0 7,2 7,2
C atau c 35 C
0 35 C
0 36 C
0 360C

Efek perubahan :
10%+10% 11%+11%
A. = 10% dengan = 11%
2 2
Efek perubahan :
10%+10% 11%+11%
D. = 10% dengan = 11%
2 2
7+7 7,2+7,2
E. = 7 dengan = 7,2
2 2
35+35 36+36
F. = 350C dengan = 360C
2 2

Kriteria keberterimaan: < 2%

Kesimpulan :
Larutantetrasiklin hcl stabil disimpan selama 4 hari.

6.7 Parameter Pengujian : LOD dan LOQ


Dilakukan perhitungan dengan menggunakan sampel kurva baku
100; 200; 300; 400; dan 500. Dan didapatkan hasil sebagai berikut:
mg/ml y y’ (y-y’)2
100 9160 6862.885 5276737.32
200 15960 13725.77 4991783.69
300 36280 34314.43 3863485.08
400 56014 54903.08 1234143.25
500 68000 68628.85 395452.322
LOD = 0,424 mg/ml
LOQ= 0,127 mg/ml

6.8 Perhitungan Cp, Cpk dan Cpm

𝑈𝑆𝐿 − 𝐿𝑆𝐿 68060 − 9350 58710


𝐶𝑝 = = = = 12702,84305
6𝜎 6 𝑥 0,7703 4,6218

𝑈𝑠𝑙 − µ µ − 𝐿𝑆𝐿 68060 − 35765,78 35765,78 − 9350


𝐶𝑝𝑘 = min ( ),( ) = min ( ),( )
3𝜎 3𝜎 3 𝑥 0,7703 3 𝑥 0,7703
= min(13, 97), (11,43) = 11,43
7. Laporan Deviasi :
Pada Uji Robustness untuk menentukan stabilitas larutanIbuprofen :
tidak dilakukan
penetapan/pengamatan pada larutan yang disimpan selama 2 hari.
Hal tersebut disebabkan padahari tersebut alat HPLC digunakan untuk
melakukan uji produk lain yang menjadi prioritas.

8. Pembahasan :
Hasil uji KesesuaianSistem menunjukkan bahwasistem HPLC yang
dipakai termasuk kolom, komposisi fase gerak, kecepatan alir telah sesuai
untuk melakukan pengujian kadar tetrasiklin HCl dengan alat HPLC.
Dengan menggunakan sistem ini waktu retensi dari tetrasiklin adalah
1,55 menit.
Hasil uji Spesifisitas/ Selektivitas menunjukkan bahwa metode yang
dipakai cukup spesifik dan dapat memisahkan tetrasiklik dari zat
tambahan, l. Uji Akurasi memberikan hasil perolehan kembali rata-
rata100,22% dan RSD = 0,78% (Kriteria keberterimaan: perolehan
kembali 98–102% dan RSD maksimal 2% ) dapat membuktikan banwa
metode cukup akurat.
Ketepatan metode pengujian dibuktikan dengan uji Presisi yang
diperoleh dari 2 jenis pengujian yaituRipitabilitas dan Presisi Antara.
Ripitabilitas membuktikan keterulangan metode yang dilakukan untuk
menguji 10 sampel yang berbeda, hasil menunjukkan bahwa ripitabilitas
sangat baik yaitu hasil 10 pengujian menunjukan RSD = 0,55%
dibandingkan dengan Kriteria keberterimaan <2%. Pengujian Presisi
Antara yang digunakan untuk membuktikan keterulangan metode yang
digunakan untuk pengujian bila dilakukan oleh 2 analis yang berbeda
menunjukkan hasil yang baik yaitu RSD dari hasil pengujian 2 analis =
0,38%.
Hasil pengujian linearitas dan rentang membuktikan hasil yang linear
(r = 0,999) pada rentang kadar 100-1000 ppm. Pada uji Robustness
2

diketahui bahwa RSD hasil pengujian 4 hari = 1,87% masih di bawah


Kriteria keberterimaan <2%.
9. Kesimpulan dan rekomendasi :
Metode Pengujian no........... Penentuan Kadar tetrasiklik hcl dalam
tetrasiklin Tablet telah tervalidasi.
10. Pengendalian Perubahan dan revalidasi :
Revalidasi dilakukan bila ada perubahan signifikan pada metode
analisis misalnya perubahan fase gerak, perubahan parameter analisis.
11. Lampiran :
11.1 Verifikasi pelatihan dan kualifikasi analis
11.2 Kromatogram hasil pengujian

Gambar 1. Kromatogram HPLC tetrasiklin HCl Tablet


Nama Perusahaan Prosedur Tetap Halaman 1
dari 5
PT. Vatra Farma VALIDASI METODE PEMBERSIHAN
Seksi No 2
Departemen
Validasi Tanggal 30
Pengawasan Mutu
Oktober 2018
Dibuat oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti
Dewi Setiorini, Sandy Yoga, Fessy Rizkiana, No 1
S.Farm.,Apt S.Farm., Apt S.Farm., Apt. Tanggal 27
Tanggal 25 Oktober Tanggal 27 Oktober Tanggal 30 Oktober Agustus 2017
2018 2018 2018

4. TUJUAN
Menyediakan bukti bahwa prosedur yang ditetapkan untuk membersihkan
alat kempa mampu membersihkan sisa bahan aktif obat,eksipien dan bahan
yang digunakan untuk proses pencucian dan juga dapat mengendalikan
cemaran mikroba pada tingkat yang dapat diterima.

5. RUANG LINGKUP
Protap ini berlaku untuk prosedur peralatan mesin cetak tablet yang
ditempatkan di area produksi yang dioperasikan di pabrik PT Vatra.

6. TANGGUNG JAWAB
6.1 Supervisor Produksi bertanggung jawab untuk :
- Memberikan pelatihan prosedur pembersihan peralatan mesin cetak
tablet kepada operator.
- Menjamin bahwa peralatan mesin cetak tablet dibersihkan sesuai
prosedur yang telah ditetapkan dan disetujui.
- Mengoordinasikan jadwal aktivitas validasi prosedur pembersihannya
setelah pemakaian produksi.
3.3 Supervisor Laboratorium Pengawasan Mutu bertanggung jawab untuk :
- Memastikan tersedianya prosedur analisis tervalidasi
- Memberikan pelatihan kepada analis yang ditugaskan
- Memberikan tugas pengambilan dan melakukan pengujian contoh
dilakukan oleh analis yang terlatih untuk pengujian fisika, kimia
maupun mikrobiologi untuk cemaran mikroba.
- Menyiapkan laporan hasil pengujian bersama bagian Pemastian
Mutu.
3.3 Supervisor Pemastian Mutu bertanggung jawab untuk :
- Memantau jadwal sesuai matriks Kajian Risiko untuk menentukan
penanda cemaran sisa bahan aktif obat.
- Menyiapkan Protokol dan Laporan Validasi Prosedur Pembersihan
mesin cetak tablet bersama bagian Produksi dan Teknik.

Nama Perusahaan Prosedur Tetap Halaman 2


dari 5
PT. Vatra Farma VALIDASI METODE PEMBERSIHAN
Seksi No 2
Departemen
Validasi Tanggal 30
Pengawasan Mutu
Oktober 2018
Dibuat oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti
Dewi Setiorini, Sandy Yoga, S.Farm., Fessy Rizkiana, No 1
S.Farm.,Apt Apt S.Farm., Apt. Tanggal 27
Tanggal 25 Tanggal 27 Oktober Tanggal 30 Oktober Agustus 2017
Oktober 2018 2018 2018
3.4 Supervisor Teknik bertanggung jawab untuk :
Memberikan bantuan dalam menyiapkan perhitungan total luas
permukaan peralatan yang kontak langsung dengan produk yang
mengandung bahan aktif obat yang diperlukan untuk pembuatan
protokol dan laporan.
3.5 Manajer Produksi, Teknik, Pengawasan Mutu dan Pemastian Mutu
bertanggung jawab untuk :
Melakukan evaluasi dan menyetujui Protokol dan Laporan validasi
Prosedur Pembersihan serta bertanggung jawab melakukan tindakan
lanjut yang diperlukan sesuai hasil validasi

5. PROSEDUR
5.1 Buat protokol validasi metode analisis dengan komponen sebagai berikut :
- Tujuan
- Ruang Lingkup
- Prosedur langkah demi langkah
- Metode untuk evaluasi
- Krisis keberterimaan
- Dokumentasi dan Laporan
- Rekomendasi
5.2 Metode Pengambilan Sampel
5.2.1 Cara Usap
- Setelah dibersihkan, peralatan diperiksa secara visual sebelum
pengambilan sampel dan kapas dikumpulkan menggunakan 15 goresan
paralel dan 15 goresan horizontal dari permukaan peralatan.
- Swab sampling dilakukan dari area yang telah diukur sebelumnya.
Area swab berukuran sekitar 10 cm x 10 cm.
- Swab dianalisis menggunakan metode analitik yang divalidasi untuk
mengestimasi residu.
- Kriteria penerimaan dihitung dengan menggunakan kriteria dosis 0,001
dan kriteria 10 ppm. Maksimum akumulasi yang diijinkan adalah 34,88
ppm / swab dan 158. 3 ppm / swab dengan kriteria 0,001 dosis dan 10
ppm kriteria masing-masing.
Nama Prosedur Tetap Halaman 3 dari
Perusahaan 5
PT. Vatra Farma VALIDASI METODE PEMBERSIHAN
Seksi No 2
Departemen
Validasi Tanggal 30
Pengawasan Mutu
Oktober 2018
Dibuat oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti
Dewi Setiorini, Sandy Yoga, S.Farm., Fessy Rizkiana, No 1
S.Farm.,Apt Apt S.Farm., Apt. Tanggal 27
Tanggal 25 Tanggal 27 Oktober Tanggal 30 Oktober Agustus 2017
Oktober 2018 2018 2018

- Nilai minimum / rendah (34,88 ppm / swab) yang diperoleh diambil


sebagai batas yang dapat diterima untuk sisa sisa setelah pembuatan
Acetaminophen 500mg dan Diphenhydramine HCL 25 mg Tablet.
- Sampel swab dikumpulkan dari luas permukaan diukur dari peralatan
yang berbeda dari daerah untuk pengujian residu kimia.
- Setelah sampel swab, masing-masing sampel swab ditempatkan di
dalam tabung uji steril berlabel,disegel dengan benar dan dianalisis
untuk mikroba aerobik, jamur, ragi dan patogen menggunakan metode
yang telah ditetapkan.
- Setelah swab sampling, daerah swab dibersihkan dengan isopropil
alkohol 70%.

4.2.2 Cara Bilas


- Kumpulkan 500 ml air bilasan terakhir dan 500 ml secara aseptis
untuk uji cemaran mikroba.
- Ambil juga sampel Air Murni yang digunakan untuk membilas sebagai
pembanding.
- Air bilasan diuji terhadap parameter pH, konduktivitas, logam berat,
nitrat, TOC,cemaran mikroba dan dibandingkan dengan kualitas air
murni yang digunakan dalam pembilasan.

4.3 Penetapan Kadar Cemaran Bahan Aktif Obat


- Total cemaran pada peralatan dapat dihitung berdasarkan hasil usap
atau bilas yang mewakili seluruh permukaan.
- Perhitungan cemaran dilakukan secara terpisah untuk setiap alat yang
dipakai dalam proses pengolahan produk hingga pengemasan primer.
- Tingkat cemaran bahan aktif obat dihitung berdasarkan luas permukaan
alat yang kontak dengan produk dan ukuran bets terkecil yang pada
proses berikutnya setelah proses pembersihan alat.
4.4 Penetapan Cemaran Mikroba
Cemaran mikroba diperiksa setelah proses pencucian maupun pada akhir
penetapan lamanya status “bersih”.Sampel untuk pengujian cemaran
mikroba diambil dengan cara usap, rodac plates ataupun dari air bilasan
akhir.
4.5 Kriteria Keberterimaan
- Kebersihan secara visual
- Tingkat cemaran bahan aktif obat
Nama Perusahaan Prosedur Tetap Halaman 4
dari 5
PT. Vatra Farma VALIDASI METODE PEMBERSIHAN
Seksi No 2
Departemen
Validasi Tanggal 30
Pengawasan Mutu
Oktober 2018
Dibuat oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti
Dewi Setiorini, Sandy Yoga, S.Farm., Fessy Rizkiana, No 1
S.Farm.,Apt Apt S.Farm., Apt. Tanggal 27
Tanggal 25 Tanggal 27 Oktober Tanggal 30 Oktober Agustus 2017
Oktober 2018 2018 2018
4.6 Pemenuhan Kriteria Parameter Validasi Pembersihan
4.6.1 Perhitungan MACO (Maximum Allowable Carryover) berdasarkan dosis
terapeutik harian
Bila dosis perhari dari produk yang dibuat berikutnya dan produk yang
dibuat sebelum pencucian alat diketahui, maka perhitungan MACO
diperhitungkan sebagai bagian dari Minimum Single Dose (MSD) dari
produk (X) yang akan dihilangkan dalam Maximum Daily Dose (MDD) dari
produk berikutnya (Y)

MACOT : Maximum Allowable Carry Over dihitung pada dosis terapetik


(mg/kg)
MSD : Minimum Single Dose (MSD) dari produk (X) yang harus dihilangkan
MDD : Maximum daily Dose (MDD) dari produk berikutnya (Y) x berat unit
dosis dalam mg
SF : Safety Factor (SF), sebagai penetapan batas keamanan yang tepat
10 6 : Faktor konversi (mg --> kg)

Safety Factor
Bentuk Sediaan
mg/kg

10 - 100
Topikal

100 – 1.000
Oral

Injeksi / ophthalmic / 1.000 – 10.000

Inhalasi
Nama Perusahaan Prosedur Tetap Halaman 5
dari 5
PT. Vatra Farma VALIDASI METODE PEMBERSIHAN
Seksi No 2
Departemen
Validasi Tanggal 30
Pengawasan Mutu
Oktober 2018
Dibuat oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti
Dewi Setiorini, Sandy Yoga, S.Farm., Fessy Rizkiana, No 1
S.Farm.,Apt Apt S.Farm., Apt. Tanggal 27
Tanggal 25 Tanggal 27 Oktober Tanggal 30 Oktober Agustus 2017
Oktober 2018 2018 2018
4.6.2 Perhitungan MACO (Maximum Allowable Carryover) berdasarkan Toksisitas
Menghasilkan angka carry over yang sangat tinggi dan tidak dapat diterima,
MACO dibatasi pada 1000 mg/kg.Data toksisitas dapat digunakan untuk
menghitung MACO jika dosisterapetik tidak tersedia (misal untuk bahan
antara atau prekursor).
Dihitung dengan persamaan berikut:

5. LAMPIRAN

- Protokol Validasi Metode Pembersihan Alat Kempa

- Laporan Validasi Metode Pembersihan Alat Kempa

6. DOKUMEN RUJUKAN

Prosedur Tetap Metode Validasi Pembersihan Tanggal 25 Oktober 2018

7. RIWAYAT

Versi No. 01 Tanggal 23 Agustus 2017 Berlaku Alasan

- Perlu dilakukan tambahan metode validasi pembersihan yang telah dilakukan


sebelumnya

8. DISTRIBUSI

Asli : Kepala Bagian Pemastian Mutu

Kopi : Kepala Bagian Pengawasan Mutu


PROTOKOL VALIDASI METODE PEMBERSIHAN ALAT KEMPA

PROTOKOL VALIDASI METODE PEMBERSIHAN


ALAT KEMPA TABLET METAMPIRON

Nama : Metampiron Tablet No. Protokol : 03.


No. Produk : 02 Tanggal Berlaku : 30 Oktober 2018

Disusun oleh : Dewi Setiorini, S.Farm., Apt. Tanggal : 25 Oktober


2018

Diperiksa oleh : Sandy Yoga R. , S.Farm., Apt. Tanggal : 27 Oktober


2018

Disetujui oleh :Fessy Rizkiana, S.Farm., Apt. Tanggal : 30 Oktober


2018
1.Tujuan :
Untuk membuktikan bahwa metode analisis yang digunakan dapat secara
konsisten memberikan hasil yang akurat.

2.Ruang Lingkup :
Metode analisis swab sampling dilakukan terhadap validasi pembersihan alat
kempa tablet Parasetamol
3.Referensi :
No.Protap validasi Metode Analisis No.02
 No. Metode Analisis Metampiron Tablet No.02

4. Parameter Pengujian :
Parameter pengujian yang dipakai untuk validasi adalah :
4.1 Inspeksi visual
4.2 Analisis residu kimia (<34,88 ppm/swab)
4.3 Analisis mikroba (<50 CFU/swab)
4.4 Akurasi (98-102%)
4.5 Presisi (<2%)
4.6 LOD & LOQ
4.7 Linearitas (≈ 1 )

5. prosedur pelaksanaan
5.1 Swab Sampling
1. Setelah dibersihkan, peralatan diperiksa secara visual sebelum
pengambilan sampel dan kapas dikumpulkan menggunakan 15 goresan
paralel dan 15 goresan horizontal dari permukaan peralatan.
2. Swab sampling dilakukan dari area yang telah diukur sebelumnya. Area
swab berukuran sekitar 10 cm x 10 cm.
3. Swab dianalisis menggunakan metode analitik yang divalidasi untuk
mengestimasi residu.
4. Kriteria penerimaan dihitung dengan menggunakan kriteria dosis 0,001 dan
kriteria 10 ppm. Maksimum akumulasi yang diijinkan adalah 34,88 ppm /
swab dan 158. 3 ppm / swab dengan kriteria 0,001 dosis dan 10 ppm
kriteria masing-masing.
5. Nilai minimum / rendah (34,88 ppm / swab) yang diperoleh diambil sebagai
batas yang dapat diterima untuk sisa sisa setelah pembuatan
Acetaminophen 500mg dan Diphenhydramine HCL 25 mg Tablet.
6. Sampel swab dikumpulkan dari luas permukaan diukur dari peralatan yang
berbeda dari daerah untuk pengujian residu kimia.
7. Setelah sampel swab, masing-masing sampel swab ditempatkan di dalam
tabung uji steril berlabel,disegel dengan benar dan dianalisis untuk mikroba
aerobik, jamur, ragi dan patogen menggunakan metode yang telah
ditetapkan.
8. Setelah swab sampling, daerah swab dibersihkan dengan isopropil alkohol
70%.
5.2 Akurasi

1. 16,6 mg tablet parasetamol dimasukkan dalam labu ukur.

2. Salah satu labu ukur ditambahkan 2 ml larutan baku 330 ppm

3. Tambahkan methanol hingga 50 ml, kocok homogen

4. Masing-masing larutan diambil 0,09 ml dan diencerkan dengan methanol


hingga volume 10 ml

5. hitung absorbansi dengan Panjang gelombang maksimum dan pengulangan


sebanyak 5 kali

6. Hitung persen recovery

5.3 Presisi

1. Dari larutan baku 330 ppm dibuat larutan baku 15 ppm, 12 ppm, 9 ppm, 6
ppm, 3 ppm

2. Larutan didiamkan selama waktu operating time

3. Baca absorbansi dan lakukan 5 kali pengulangan


LAPORAN VALIDASI METODE PEMBERSIHAN
ALAT KEMPA TABLET METAMPIRON

Nama : Metampiron Tablet No. Protokol : 03.


No. Produk : 02 Tanggal Berlaku :30 Oktober 2018

Disusun oleh : Dewi Setiorini, S.Farm., Apt. Tanggal : 25


Oktober 2018

Diperiksa oleh : Sandy Yoga R. , S.Farm., Apt. Tanggal : 27


Oktober 2018

Disetujui oleh : Fessy Rizkiana, S.Farm., Apt. Tanggal : 30


Oktober 2018
1. Referensi :
Validasi dilaksanakan sesuai dengan:
1.1 Metode Analisis Metampiron Tablet no.02
1.2 Protokol Validasi No. 03 tanggal 30 Oktober 2018
1.3 Protap Validasi Metode Analisis no.02

2. Baku Pembanding Kerja Parasetamol yang dipakai


Lot no.02
Tanggal daluwarsa : Januari 2022

3. Analis yang melaksanakan validasi :


Andika Pratama, S.Farm (Analis pertama)
Santi Aryanti, S.Farm (Analis kedua)

4. Metode
Swab No 1

5. Penyimpangan dari Protokol :


Tidak ada penyimpangan terhadap Protokol, semua prosedur dilaksanakan sesuai Protokol.

6. Hasil
6.1 Inspeksi Visual
Terbukti tidak ada residu secar visual.

6.2 Hasil Residu Kimia


Hasilnya menunjukkan bahwa data masuk rentang (0 ppm/swab – 34,88 ppm/swab),
di mana diperoleh nilai maksimum dan minimum sebesar 8,77 ppm/swab dan 1,3
ppm/swab.
Table 1. Result of chemical residu

Observations
NO Equipment Sampling Point
(ppm/swab)

Turret (Location - I) 2.05

Turret (Location - II) 2.70


Sejong Rotary Tablet
Discharge port – I 2.15
1 Press Machine
Feeder frame – I 3.55
(30 station)
Hopper – I 4.04

Inner surface – Hose pipe- I (white) 4.06

Charging port 4.36


Tablet Deduster
Spiral assembly 4.38
2 Machine
Discharge port – II 2.75
(Make: Kramer)
Inner surface – Hose pipe- II (white) 1.55

Metal Dectection Discharge chute 1.30


3
Machine Inlet chute 2.55

Baffle – I 5.11

Sejong Automatic Baffle – II 3.60

4 Tablet Coating Inside surface area of coating pan 3.63

Equipment Discharge assembly 7.91

Unloading device 8.76

Multi Solution Stirrer assembly 3.63


5
Preparation tank Inside surface area 5.10

Product Hopper – 1 1.64

Product Hopper – 2 5.05

Vibrating Feed Hopper – 1 4.19

Vibrating Feed Hopper – 2 3.12

Vibrating tablet Hopper with level controller


3.40
–1
6 Press fit Machine
Vibrating tablet Hopper with level controller
4.31
–2

Tablet Feed plates – 1 3.21

Tablet Feed plates – 2 4.20

Tablet Insertion Unit – 1 3.62

Tablet Insertion Unit – 2 4.15


6.3 Hasil Analisis Mikroba
Hasil menunjukkan bahwa data masuk rentang (0 CFU/swab – 34,88 CFU/swab), di
mana diperoleh nilai maksimum dan minimum sebesar 7 CFU/swab dan 3 CFU/swab.

NO Equipments Sampling Point Observations TCMY and


Phatogens
(CFU/SWAP)

[TAMC]

1 Turret (Location - I) 04 NIL

Turret (Location - II) 04 NIL


Sejong
Rotary Tablet Discharge port – I 03 NIL
Press
Machine Feeder frame – I 06 NIL
(30 station Hopper – I 07 NIL

Inner surface – Hose


04 NIL
pipe- I (white)

2 Charging port 05 NIL


Tablet
Deduster Spiral assembly 06 NIL
Machine
Discharge port – II 07 NIL
(Make:
Kramer) Inner surface – Hose
04 NIL
pipe- II (white)

3 Metal Discharge chute 07 NIL


Dectection

Machine Inlet chute 07 NIL

6.4 Perhitungan Cp
a. Hasil Residu Kimia
Observations
NO Equipment Sampling Point
(ppm/swab)

Turret (Location - I) 2.05

Turret (Location - II) 2.70


Sejong Rotary Tablet
Discharge port – I 2.15
Press Machine
1
Feeder frame – I 3.55
(30 station)
Hopper – I 4.04

Inner surface – Hose pipe- I (white) 4.06


Charging port 4.36
Tablet Deduster
Spiral assembly 4.38
2 Machine
Discharge port – II 2.75
(Make: Kramer)
Inner surface – Hose pipe- II (white) 1.55

Metal Dectection Discharge chute 1.30


3
Machine Inlet chute 2.55

Baffle – I 5.11

Sejong Automatic Baffle – II 3.60

4 Tablet Coating Inside surface area of coating pan 3.63

Equipment Discharge assembly 7.91

Unloading device 8.76

Multi Solution Stirrer assembly 3.63


5
Preparation tank Inside surface area 5.10

Product Hopper - 1 1.64

Product Hopper – 2 5.05

Vibrating Feed Hopper - 1 4.19

Vibrating Feed Hopper - 2 3.12

Vibrating tablet Hopper with level controller


3.40
-1
6 Press fit Machine
Vibrating tablet Hopper with level controller
4.31
-2

Tablet Feed plates - 1 3.21

Tablet Feed plates - 2 4.20

Tablet Insertion Unit - 1 3.62

Tablet Insertion Unit - 2 4.15

LSL = 0 ppm/swab

USL = 34,88 ppm/swab

Rata-rata = 3,937

σ = 1,597
 Cp = LSL- USL

Cp = 34,88– 0

6 x 1,597

Cp = 3,64

 CpL = Rata-rata – LSL


CpL = 3,937 – 0

3 x 1,597

CpL = 0,821

 CpU = USL – Rata-rata



CpU = 34,88 -3,937
3 x 1,597

CpU = 6,458

 CpK = min (CpU ; CpL)


= 0,821
b. Hasil Analisis Mikroba
NO Equipments Sampling Point Observations TCMY and
Phatogens
(CFU/SWAP)

[TAMC]

1 Turret (Location - I) 04 NIL

Turret (Location - II) 04 NIL


Sejong
Rotary Tablet Discharge port – I 03 NIL
Press
Machine Feeder frame – I 06 NIL
(30 station Hopper – I 07 NIL

Inner surface – Hose


04 NIL
pipe- I (white)

2 Charging port 05 NIL


Tablet
Deduster Spiral assembly 06 NIL
Machine
Discharge port – II 07 NIL
(Make:
Kramer) Inner surface – Hose
04 NIL
pipe- II (white)

3 Metal Discharge chute 07 NIL


Dectection

Machine Inlet chute 07 NIL

LSL = 0 CFU/swab
USL = 50 CFU/swab
Rata-rata = 5
σ = 1,537

 Cp = LSL- USL

Cp =50 – 0

6 x 1,537

Cp = 5,422

 CpL = Rata-rata – LSL



CpL = 5– 0

3 x 1,537

CpL = 1,084

 CpU = USL – Rata-rata



CpU = 50 -5
3 x 1,537

CpU = 9,759

 CpK = min (CpU ; CpL)


= 1,084
Kesimpulan :

1. Berdasarkan histogram hasil residu kimia di atas menunjukkan bahwa proses capable karena
datanya masih dalam rentang LSL dan USL, di mana nilai LSLnya 0 ppm/swab dan USL
sebesar 34,88 ppm/swab. Dari data di atas diketahui nilai Cp yakni 3,64, di mana 3,641> 1. Hal
ini menunjukkan bahwa kapabilitas proses sangat baik.
2. Berdasarkan histogram hasil analisis mikroba di atas menunjukkan bahwa proses capable
karena datanya masih dalam rentang LSL dan USL, di mana nilai LSLnya 0 CFU/swab dan
USL sebesar 50CFU/swab. Dari data di atas diketahui nilai Cp yakni5,422, di mana5,422> 1.
Hal ini menunjukkan bahwa kapabilitas proses sangat baik.diketahui juga nilai CpK 1,06 > 1.
Hal ini menunjukkan seluruh variasi proses berada dalam batas spesifikasi.

6.5 Perhitungan MACO

Tablet Metampiron batch 1 akan segera dibersihkan. Tablet mempunyai dosis harian standar 500 mg
dan ukuran batch 200 kg. Tablet Metampiron batch 2 mempunyai dosis harian standar 500 mg dan
ukuran batch sebesar 50 kg. Hitung MACO tablet Metampiron batch 1 dalam tablet Metampiron batch
2?

Jawab :

MACO = TDD previous x MBS

SF X TDDnext

MACO = 500 mg x 50.000.000 mg

MACO = 50.000 mg (50 g)

6.6 Linearitas
Konsentrasi (ppm) Absorbansi

3 0,41

6 0,48

9 0,54

12 0,61

15 0,68
Y = 0,3462 + 0,0218x

R = 0,9982

Berdasarkan hasilnya menunjukkan linearitas yang baik, dimana diperoleh nilai mendekati 1 (0,9982)

1.1 LOD & LOQ


3 𝑋 𝑆𝑏
LOD = 𝑏

3 𝑋 0,0107
= 0,0218

= 1,459

10 𝑋 𝑆𝑏
LOQ = 0,0218

3 𝑋 0,0107
= 0,0218

= 4,863

1.2 Akurasi
Pengulangan Absorbansi Konsentrasi

Sebelum Sesudah + Sebelum Sesudah


baku 2 mL Penambahan Penambahan

1 0,408 0,451 2,835 4,807

2 0,409 0,452 2,881 4,853

3 0,410 0,454 2,927 4,945

4 0,412 0,455 3,018 4,990

5 0,414 0,457 3,110 5,083

𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑟𝑖𝑘𝑠𝑎𝑎𝑛
1. % recovery = 𝑥 100%
𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛

4,807
= 4,863 𝑥 100%

= 98,848%
𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑟𝑖𝑘𝑠𝑎𝑎𝑛
2. % recovery = 𝑥 100%
𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛

4,853
= 4,863 𝑥 100%

= 99,794%

𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑟𝑖𝑘𝑠𝑎𝑎𝑛
3. % recovery = 𝑥 100%
𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛

4,945
= 4,863 𝑥 100%

= 101,686%

𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑟𝑖𝑘𝑠𝑎𝑎𝑛
4. % recovery = 𝑥 100%
𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛

4,990
= 4,863 𝑥 100%

= 102,611%

𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑟𝑖𝑘𝑠𝑎𝑎𝑛
5. % recovery = 𝑥 100%
𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛

5,083
= 𝑥 100%
4,863

= 98,848%

Berdasarkan hasil yang diperoleh didapatkan akurasi yang tinggi di mana akurasi yang baik adalah 98-
102%

1.3 Presisi
Pengulangan Absorbansi Kadar (ppm)

1 0,616 12,376

2 0,617 12,422

3 0,619 12,513

4 0,618 12,468

5 0,619 12,513

Rata-rata 12,458
Standar Deviasi 0,0595

KV 0,0473

Ketelitian alat 99,0795

1 𝑁
𝑆𝐷 = N−1 ∑𝑖=1(xi − x bar)

= 0,0595

𝑆𝐷 𝑥 100%
Presisi KV (%) = 𝑥 𝑏𝑎𝑟

0,0595 𝑥 100%
= 12,458

= 0,473 %

Berdasrkan hasil yang diperoleh didapatkan nilai presisi yang baik karena <2%
Prosedur Tetap
VALIDASI PROSES Halaman 1 dari 7
RETROSPEKTIF
PT. VATRA
No. 01
FARMA Departemen
Seksi Validasi Tanggal 13
Pengawasan Mutu
Oktober 2018
Dibuat oleh: Diperiksa oleh: Disetujui oleh: Mengganti No
Fessy Rizkiana Sandy Yoga R Dewi Setiorini -
Tanggal: Tanggal: Tanggal: Tanggal:
13 Oktober 2018 15 Oktober 2018 15 Oktober 2018 -

 TUJUAN
Memberi petunjuk mengenai validasi proses retrospektif pada produk jadi
suspensi kloramfenikol yang telah dipasarkan agar proses sesuai dengan tujuan
penggunaannya dan memberikan hasil yang dapat dipercaya.

 RUANG LINGKUP
 Berlaku untuk validasi proses retrospektif yang digunakan dalam menjamin
bahwa produk jadi suspensi kloramfenikol memenuhi kualitas termasuk
spesifikasi.
 Prosedur ini berlaku untuk :
- Produk baru
-Perubahan pada proses produksi yang dapat berdampak pada
karakteristik produk

 TANGGUNG JAWAB
.1 Manajer Pengawasan Mutu bertanggung jawab untuk:
 Menyiapkan dan mengkaji ulang secara periodis prosedur tetap ini.
 Melaksanakan pelatihan klinis laboratorium dan pelatihan lain yang sesuai
terhadap semua personil yang terkait dengan validasi dan melakukan evaluasi
hasil pelatihan sebelum validasi dilaksanakan.
 Memastikan bahwa semua proses divalidasi setelah produk dipasarkan untuk
pengujian rutin.
 Menyiapkan Protokol Validasi untuk tiap proses dan menyiapkan Laporan Validasi
berdasarkan protokol tersebut.

2. Manajer Pemastian Mutu bertanggung jawab untuk:


 Melakukan pengkajian dan menyetujui Protap ini serta Protokol Validasi sebelum
validasi dilakukan.
 Melakukan pengkajian terhadap data dalam Laporan Validasi dan menjamin
kelengkapan laporan sebelum menandatanganinya.

3. Supervisor Pengawasan Mutu bertanggung jawab untuk:


 Membuat jadwal pelaksanaan validasi, mengawasi pelaksanaannya dan
memeriksa kebenaran dan kelengkapan catatan pengujian.
 Menyiapkan Protokol dan Laporan Validasi Proses Retrospektif

4. Analis di Bagian Pengawasan Mutu bertanggung jawab untuk:


 Melaksanakan validasi proses retrospektif sesuai dengan Protokol Validasi.
 Mencatat semua hasil uji dalam format yang sesuai.
 Melaporkan pelaksanaan validasi kepada supervisor.
LOGO PABRIK

NAMA PABRIK

ALAMAT PABRIK

Departemen Validasi
pemastian retrospektif
mutu

Version No. Revisions:


Effective Date: Revision Date:

PROTOCOL VALIDASI PROSES


(RETROSPECTIVE VALIDATION)

No. Protocol : _______________________

Name Produk : _____________________________________

Gambar 1:
Judul
Di format
Nama Organisasi halaman
Lokasi
protocol
validasi
retrospektif

LOGO PABRIK NAMA PABRIK


ALAMAT PABRIK

Departemen Rencana revisi : Dua tahun sekali Validasi


pemastian retrospektif
mutu

Dicheck oleh (Produksi / Kepala unit ) : Date :

PROTOCOL FOR RETROSPECTIVE PROCESS VALIDATION

Protocol No. : __________

Product Name: _____________________________________

Departemen Penunjukkan Tanda Tanggal


Tangan
Disiapkan Pemastian Mutu
oleh :
Disiapkan Kontrol Kualitas
oleh :
Disiapkan Produksi
oleh :
Disiapkan Teknik
oleh :
Disetujui Pemastian Mutu
oleh :

PROTOCOL APPROVAL FOR EXECUTION

Gambar 2 : Format lembar persetujuan untuk protocol validasi retrospektive

LOGO PABRIK NAMA PABRIK

ALAMAT PABRIK

Departemen Validasi
pemastian retrospektif
mutu
Sr.
No. Departmen Responsibility Di Check
Untuk menyiapkan, review, check dan
menyetujui protokol
Untuk memilih batch untuk validasi
proses retrospective.
Untuk menyediakan semua data yang
terkait dengan manufaktur dan
pemrossesan.
Untuk memferifikasi data untuk
Pemastian Mutu kelengkapannya
1. Untuk melakukan validasi yang
sebenarnya

Untuk menganalisis semua data yang


dikumpulkan dari batch yang dipilih
Untuk meninjau dan menyetujui semua
temuan
Untuk menyiapkan laporan akhir tentang
validasi
Untuk meninjau dan mengecek protokol
Untuk mengoleksi dan memverifikasi
semua data terkait
Untuk menghasilkan semua data yang
2. Pengendalian Mutu
telah diverifikasi untuk studi validasi
Untuk meninjau dan mengecek laporan
akhir tentang studi validasi

Untuk meninjau dan mengecek protokol


Untuk memverifikasi semua dokumen
3. Produksi terkait batch
Menanggapi setiap perubahan yang dibuat
selama pembuatan batch terakhir
Untuk memastikan semua system
pendukung, ulitilas memenuhi syarat
Untuk menjaga agar mesin tetap berjalan
4. Teknik
dan terpelihara

Untuk berpartisipasi dalam validasi proses


retrospektif dan memberikan data terkait

Gambar 3 : Tim validasi dan bagian tanggung jawab mereka pada protocol validasi
retrospective

Tahap bahan baku

( Sebelum mengeluarkan bahan


mentah )

Di tahap massal

( Setelah penambahan semua


bahan )

Pada produk jadi

( Setelah mengisi dan menyegel


)

Pada tahap pengemasan

( Tahap Akhir )

LAPORAN VALIDASI RETROSPEKTIF UNTUK SEDIAAN SUSPENSI

LAPORAN VALIDASI RETROSPEKTIF

Suspensi Kloramfenikol
PROTOKOL NO. 001 Lokasi Pabrik: Tanggal:

Nama Produk: Palembang,Indonesia 13 Oktober 2018


Suspensi kloramfenikol
No. Produk:
01

Disiapkan oleh: Tim Pelaksana Validasi


Nama/Fungsi Departemen Tanda Tanggal
Tangan
Pengawas Produksi Produksi 15-10-2018

Pengawas Laboratorium Pengawasan Mutu 15-10-2018


(QC)

Dokumentasi-Pemastian Penjaminan Mutu 15-10-2018


Mutu (QA)

Diperiksa dan Disetujui oleh Tim Pengkaji Validas


Nama/Fungsi Departemen Tanda Tanggal
Tangan
Apoteker Penanggung Produksi 15-10-2018
Jawab Produksi
Kepala Pabrik Pengawasan Mutu 15-10-2018
(QC)

Apoteker Penanggung Penjaminan Mutu 15-10-2018


Jawab Mutu (QA)

Riwayat Perubahan Dokumen


No. Revisi Alasan Perubahan Tanggal
Berlaku
00 Dokumen baru 15-10-2018
01

LAPORAN VALIDASI

Produk : Suspensi Kloramfenikol


No.Bets :
Bentuk Sediaan : Suspensi
Ukuran Bets : 50.000 Botol
Rangkuman

Validasi retrospektif dapat dilakukan untuk mengawasi catatan dan


konsistensi dalam kinerja proses. Sebuah retrospektif laporan studi validasi pada
penerapan diagram kontrol dan metode analisis terbaru; telah membuktikan bahwa
proses manufaktur yang dipertimbangkan adalah konsisten sepanjang dipilih batch
validasi retrospektif. Validasi retrospektif juga harus dilakukan dalam rangka untuk
memvalidasi proses mapan yang belum divalidasi sebelum atau jika divalidasi sudah,
maka untuk memeriksa kembali dan meyakinkan pekerjaan validasi. Kontrol grafik
menunjukkan bahwa semua parameter proses dengan baik dalam batas kontrol dan
juga nilai-nilai untuk beberapa parameter proses yang dipilih tidak menunjukkan
penyimpangan dari tiga sigma (3σ) tingkat kontrol. kemampuan proses Indeks (C p, C
pk) yang memiliki nilai-nilai yang sangat dekat dengan yang 1,33, yang merupakan
nilai patokan indeks kemampuan diterima oleh banyak perusahaan di seluruh dunia.
Jadi, dengan C p dan C pk nilai 1,43 dan 1,08 & tingkat sigma yang dicapai adalah
empat sigma (4 σ), yang berarti proses dapat mampu menghasilkan hasil proses
hingga sekitar 99,99% atau proses dapat menunjukkan dampak proses sekitar 63
PPM. Pada tahap bahan baku, trend plot analisis pada enam jenis vitamin
menunjukkan cocok lebih baik dengan nilai minimum untuk langkah-langkah akurasi
(MAPE, MAD dan MSD) dalam tabel No. 5.
Pada tahap massal, dua poin di grafik yang sedikit di atas dengan yang 3
tingkat sigma dari batas kendali atas (UCL), dengan nilai pH adalah 5,391. Pada
analisis wt/mL menunjukkan nilai kecil untuk ukuran akurasi yaitu MAPE, MAD dan
MSD masing-masing 0,38003, 0,00454 dan 0.00004. Pengujian kadar logam, kontrol
grafik yang dipilih untuk uji vitamin dalam angka 13, 14, 15 dan 16, menunjukkan
tingkat kontrol baik dalam nilai-nilai assay dengan kriteria penerimaan NLT 90,0%.
Pada tahap akhir produk,untuk catatan pH dengan satu poin di atas batas 3 sigma
kontrol atas menunjukkan rata-rata 5,46 ± 0,1329 untuk batch terpilih. Pada wt/ml
menunjukkan kontrol dari tingkat hingga 3 sigma mempertahankan pH produk
suspensi akhir dengan rata-rata 1,1901 ± 0,0069 gm / ml. Pada isi volume per botol,
menunjukkan konsistensi dengan satu poin di bawah 3 level sigma dari batas kritis
bawah (LCL). Untuk mengisi volume per botol rata-rata ditemukan 200,91 ± 0,1470
ml. Rata- rata volume botol menunjukkan semua titik hadir dalam batas kendali 3
tingkat sigma dengan rata-rata di 200,527 ± 0,115248 ml. Uji batasan mikroba
menunjukkan MAPE pada 17,461, MAD pada 0,9355 dan MSD pada 1,3190.
Validasi retrospektif pada tahap kemasan, analisis rekam untuk botol -
analisis Trend Plot pada, menunjukkan MAPE, MAD dan MSD masing-masing
32.500, 0.559 dan 0,402. Untuk botol penyegelan proses - analisis, menunjukkan
MAPE MAD dan MSD masing-masing 59,72, 0,550 dan 0,381. Untuk proses
pelabelan botol, menunjukkan MAPE, MAD dan MSD masing-masing 47,1214,
1,5013, dan 2,4047. Proses indeks Kapabilitas menunjukkan, Cp sebesar 1,43, Cpk
sebesar 1,08 dan rata-rata (Yield) yaitu 99,058 ± 0,58176%.

Evaluasi dan Kesimpulan


Analisis kecenderungan untuk semua bahan baku aktif terlibat dalam operasi
manufaktur menunjukkan tren positif dengan akurasi yang lebih besar dengan nilai-
nilai yang lebih kecil dari langkah-langkah MAPE, MAD dan MSD akurasi. Dari
diagram kontrol untuk parameter yang berbeda terlibat dalam proses manufaktur
dapat dikatakan bahwa tes berada dalam tingkat kontrol 3 sigma serta uji berada
dalam batas spesifikasi dari NLT 90,0% selama tahap massal manufaktur, catatan
pH tidak menunjukkan banyak variasi dalam nilai-nilai dan pada pengisian volume,
volume rata-rata bersama dengan wt data per ml menunjukkan konsistensi yang
tepat dan kontrol dalam batch yang dipilih konsekuen. Dari proses studi kemampuan
untuk mengolah data hasil, indeks kemampuan Cp dan Cpk dengan nilai-nilai 1,43
dan 1,08 dekat dengan yang nilai standar dari 1,33 yang diterima oleh banyak
perusahaan. Oleh karena itu, dari semua data dan hasil bersama dengan analisis
statistik dapat disimpulkan bahwa, proses manufaktur yang dipilih untuk persiapan
pembuatan suspensi pada fasilitas produksi yang diberikan telah divalidasi dan
cocok untuk operasi produksi rutin.

Rekomendasi :
Proses manufaktur yang dipilih untuk persiapan pembuatan suspensi pada fasilitas
produksi yang diberikan telah divalidasi dan cocok untuk operasi produksi rutin.
Tanggal Revalidasi : 15 Oktober 2018

Lampiran:
1.Lembar Kerja masing-masing langkah proses pengolahan
2.Lembar Kerja Pengambilan Sampel
3.Hasil Perhitungan / Analisa masing-masing parameter pengujian

Disusun oleh: Diperiksa oleh: Disetujui oleh:

Tim Validasi Ketua Tim Validasi Kepala Bagian Pemastian Mutu


CONTOH PERHITUNGAN VALIDASI RETROSPEKTIF

Batch
Assay of Montelukas Uniformity Dosage Unit
No

1 101.7 54.3
2 105.4 55.2
3 101.1 55.5
4 104.3 55.5
5 104.3 54.3
6 100.2 54.1
7 100.5 54.9
8 103.3 54.6
9 105.5 54.7
10 109.9 55.1
Rata rata 103.62 54.82

A. Assay of Montelukast
 SD (σ)
2
𝛴 (𝑋− x )
SD = √
𝑛−1

2 2 2 2
(103,62−94,749) +(106,973−94,749) +(104.978−94,749) +(104,885−94,749) +
2 2 2 2
(103,111−94,749) +(100,411−94,749) +(100,601−94,749) +(104,106−94,749) +
2 2 2 2
(104,160−94,749) +(100,880−94,749) +(102,190−94,749) +(101,140−94,749) +
2
(100,69−94,749)
=
√ 10−1

= 2,95

𝑈𝑆𝐿−𝐿𝑆𝐿
 Cp = 6.σ
110−90
= 6.78,63

= 0.0423

μ−LSL
 CpL = 3.σ
103,62−90
= 3.78.63

= 0.057734371

USL− μ
 CpU = 3.σ
110−103,62
= 3.73,89

= 0.027044441

𝑈𝑆𝐿− 𝜇 𝜇.𝐿𝑆𝐿
 Cpk = min ( 3.𝜎
𝑥 3.𝜎
)

= 0.001561394

Nilai Cp < 1, maka proses dapat dikatakan tidak capable


Nilai Cpk < Cp, maka proses dapat dikatakan tidak tepat spesifikasi

B. Uniformity Dosage Unit


 SD (σ)
2
𝛴 (𝑋− x )
SD = √
𝑛−1

=
2 2 2 2
(102,061−54,86) +(100,475−101,991) +(106,443−101,991) +(107,527−101,991) +
2 2 2 2
(103,193−101,991) +(100,349−101,991) +(101,120−101,991) +(101,471−101,991) +
(101,000−101,991)

√ 10−1
= 2,27

𝑈𝑆𝐿−𝐿𝑆𝐿
 Cp = 6.σ
115−85
= 6 .2,27

= 2.202643

μ−LSL
 CpL = 3.σ
54−85
= 3 . 2,27

= -4,5
USL− μ
 CpU = 3.σ
115−54
= 3. 2,27
= 8,9
𝑈𝑆𝐿− 𝜇 𝜇.𝐿𝑆𝐿
 Cpk = min ( 𝑥 )
3.𝜎 3.𝜎
= -45,86
Nilai Cp < 1, maka proses dapat dikatakan tidak capable

Nilai Cpk < Cp, maka proses dapat dikatakan tidak tepat spesifikasi

Anda mungkin juga menyukai