1. Ketidakefetifan pola nafas berhubungan dengan hiperventilasi
2. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan Haluaran urin, retensi cairan dan natrium sekunder terhadap penurunan fungsi ginjal.
Intervensi
Tgl/jam Diagnosa Keperawatan Intervensi
29/2/12 1. Ketidakefetifan pola nafas - Kaji frekuensi nafas 16:30 berhubungan dengan hiperventilasi - Berikan O2 masker 8 liter - Kolaborasi pasang intubasi - Berikan posisi head up. 29/2/12 2. Kelebihan volume cairan - Atur tetesan cairan 16:35 berhubungan dengan gangguan RL mekanisme regulasi. - Batasi masukkan cairan. - Kolaborasi terhadap pemberian antideuretik - Hitung balance cairan
Implementasi
Tgl/jam Diagnosa Keperawatan Implementasi
29/2/12 1. Ketidakefetifan pola nafas - Mengkaji frekuensi 16:30 berhubungan dengan nafas hiperventilasi - Memposisikan head up - Memberikan O2 masker 8 liter - Mengkolaborasi dengan dokter untuk pemasangan ET 29/2/12 2. Kelebihan volume cairan - Mengatur tetesan 16:40 berhubungan dengan gangguan cairan RL mekanisme regulasi. - Membatasi masukkan cairan. - Mengkolaborasikan terhadap pemberian antideuretik. - Menghitung balance ciran. Intake : 300 ml Output : 100 ml 200 ml
Evaluasi
Tgl/jam Diagnosa Keperawatan Evaluasi
29/2/12 1. Ketidakefetifan pola nafas berhubungan S:- 16:40 dengan hiperventilasi O: pasien masih sesak nafas tetapi sudah berkurang menjadi RR: 32 kali/menit. SPO2: 97 A: masalah teratasi sebagian P :lanjutkan intervensi 29/2/12 2. Kelebihan volume cairan berhubungan S:- 16:45 dengan gangguan mekanisme regulasi. O: ekstermitas masih oedem, gelisah, mukosa. A: masalah belum teratasi P :lanjutkan intervensi.