Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KASUS KEPERAWATAN KRITIS

ANALISIS GEJALA, DIGNOSA DAN JUSTIFIKASI TINDAKAN


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Kritis II

Disusun Oleh :
KOMARUDIN

P27905118015

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN

POLTEKKES KEMENKES BANTEN

TAHUN AKADEMIK

2021

KASUS KEPERAWATAN KRITIS NY. T DENGAN DIAGNOSA CHRONIC KEDNEY


DISEASE (CKD)

Ny. T berusia 59 tahun datang ke RSUD Malingping dengan diagnose


Chronic Kedney Disease (CKD) keluarga klien mengatakan klien sesak dan
mengalami penurunan kesadaran. Keluarga mengatakan bahwa pasien memiliki
riwayat penyakit gagal jantung . Klien masuk ICU pada tanggal 11 Maret 2021 pukul
21.00 WIB. KU lemah, kesadaran Sopor, akral dingin, terdapat suara nafas tambahan
ronchi basah pada paru-paru, irama nafas tidak teratur, terdapat sekret/sputum dari
mulut, terdapat edema pada ekstremetas atas dan bawah, pasien terpasang kanul
oksigen 5 liter/menit dan terdapat penggunaan otot bantu pernafasan pada pasien.
Hasil pemeriksaan urin= kreatinin = 4.0 mg/dL(normal = 0.6 1.2 mg/dL), Ureum =126
mg/Dl (normal= <50 mg/dL).Saat dikaji TD : 113/56 mmhg, N: 63 x/m, RR: 30x/mnt, S:
36,3’C,SpO2 92

A. ANALISIS GEJALA

Data Fokus Etiologi Problem


DS Bersihan jalan nafas Obtruksi jalan nafas
:- terganggu
D
O:
- Pasien tampak sesak
nafas RR = 30x/mnt
- Pada
pemeriksaan paru
terdapat suara
nafas tambahan
ronchi basah.
- Terdapat
sekret/sputum yang
keluar melalui mulut
pasien.
DS Kelebihan volume Penurunan haluaran
:- cairan urin dan fungsi ginjal
D
O:
- Terdapat edema
ekstremitas atas
dan ekstremitas
bawah pada
pasien
- Pasien tampak sesak
(RR= 30 x/mnt)
- Hasil pemeriksaan
urin = kreatinin = 4.0
mg/Dl (normal = 0.6
1.2 mg/dL)
- Ureum = 126 mg/Dl
normal= <50 mg/dL)

DS : - Ketidakefektifan pola Kelemahan otot


DO : nafas pernafasan
- Pasien tampak Sesak
nafas atau dispneu
- RR = 30 x/mnt
- Pasien terpasang kanul
oksigen 5 liter/menit
- Terdapat
penggunaan otot
bantu pernafasan
pada pasien.
- Irama nafas tidak
teratur

B. DIAGNOSIS YANG MUNCUL


1) Bersihan jalan nafas terganggu b.d obstruksi jalan nafas
2) Kelebihan volume cairan b.d pengeluaran haluaran dan fungsi ginjal
3) Ketidakefektifan pola nafas b.d. kelemahan otot pernafasan

C. JUSTIFIKASI TINDAKAN YANG AKAN DILAKUKAN

Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan


Keperawatan
Bersihan jalan nafas Setelah dilakukan - Manajemen jalan
terganggu tindakan keperawatan nafas (3140) :
berhubungan dengan 2x7 jam diharapkan klien - Catat frekuensi dan
obstruksi jalan nafas ketidakefektifan bersihan kedalaman
jalan nafas dapat teratasi pernafasan,
dengan penggunaan otot
kriteria hasil : bantu pernafasan
- RR dalam batas - Observasi sumbatan
normal (16-24 pada jalan nafas
x/mnt) pasien.
- Tidak sesak nafas - Auskultasi suara nafas,
- Tidak ada penumpukan catat area yang
sekret ventilasinya menurun
- Bunyi nafas normal atau adanya suara
nafas tambahan.
- Posisikan pasien untuk
memaksimalkan
ventilasi(semi fowler)
pasien
- Lakukan penyedotan atau
suction sekret

Kelebihan volume Setelah dilakukan - Pantau adanya tanda


cairan berhubungan tindakan keperawatan dan gejala overhidrasi
dengan pengeluaran selama 2x7 jam yang memburuk
haluaran urine dan diharapkan kelebihan (misalnya : ronkhi
fungsi ginjal volume cairan pada basah diparu,
pasien dapat teratasi/ poliuria/oliguria,
dapat berkurang edema.
dengan kriteria hasil : - Monitor status
- Edema teratasi perubahan paru atau
Input dan output seimbang jantung yang
menunjukkan
kelebihan cairan.
- Monitor spesimen
laboraturium untuk
pemantauan
perubahan
cairan/elektrolit
- Jaga pencatatan
intake dan output
yang akurat.
- Jelaskan pada pasien
dan keluarga
mengenai alasan
untuk pembatasan
cairan, tindakan
hidrasi, elektrolit
tambahan sesuai
indikasi.
- Siapkan pasien
untuk dialisis.
- Kolaborasi dengan
terapi farmakologi
Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan - Monitor pola
pola nafas keperawatan selama 2x7 nafas pasien dan
berhubungan jam diharapkan klien akan TTV
dengan menunjukkan pola nafas - Posisikan
kelemahan otot yang efektif dengan suplai Pasien
pernafasan oksigen yang adekuat untuk
dengan kriteria hasil : mengurangi sesak nafas
(semi fowler/ 300)
- tidak ada sesak
nafas - Motivasi pasien
RR dalam batas normal (16- untuk bernafas
24 x/mnt) pelan dan dalam
- Auskultasi suara
nafas, catat area
yang ventilasinya
menurun.
- Monitor status
pernafasan dan
oksigenasi yang
sesuai.
- Kolaborasi alat bantu
pernafasan (ventilator)

Anda mungkin juga menyukai