0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
23 tayangan3 halaman
Tugas ini membahas kasus seorang pasien diabetes melitus tipe 2 berusia 50 tahun yang mengalami penurunan kesadaran. Pasien mengalami pola nafas tidak efektif yang berhubungan dengan kompensasi asidosis metabolik, yaitu nafas cepat dan dalam (kusmaul), sianosis, dan bau keton. Intervensi keperawatan yang diusulkan adalah pemantauan pola pernapasan, pertahankan oksigen masker, pastikan jalan nafas tidak
Tugas ini membahas kasus seorang pasien diabetes melitus tipe 2 berusia 50 tahun yang mengalami penurunan kesadaran. Pasien mengalami pola nafas tidak efektif yang berhubungan dengan kompensasi asidosis metabolik, yaitu nafas cepat dan dalam (kusmaul), sianosis, dan bau keton. Intervensi keperawatan yang diusulkan adalah pemantauan pola pernapasan, pertahankan oksigen masker, pastikan jalan nafas tidak
Tugas ini membahas kasus seorang pasien diabetes melitus tipe 2 berusia 50 tahun yang mengalami penurunan kesadaran. Pasien mengalami pola nafas tidak efektif yang berhubungan dengan kompensasi asidosis metabolik, yaitu nafas cepat dan dalam (kusmaul), sianosis, dan bau keton. Intervensi keperawatan yang diusulkan adalah pemantauan pola pernapasan, pertahankan oksigen masker, pastikan jalan nafas tidak
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan Kritis II
Disusun Oleh :
Erlian Istifan (P27905118007)
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN
JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN 2020/2021 I. TRIGGER KASUS Seorang pasien bernama Ny.S berusia 50 tahun masuk RSUD Kab. Tangerang melalui IGD rujukan dari Puskesmas Tegal pada tanggal 18 Juli 2021 jam 08.40 wib, Pasien terdiagnosa DM tipe II. Klien mengalami penurunan kesadaran.. Tampak adanya pernapasan kusmaull, bau keton (+), Klien terpasang oksigen dan diberikan IVFD Normal Saline. Berdasarkan hasil pengkajian pada klien didapatkan GD klien adalah 360 mg/dl, RR 28x/mnt, TD : 140/90mmHg, N: 100 x/mnt S: 37,3
II. ANALISA KASUS
A. ANALISA GEJALA
NO Data Etiologi Masalah
1. DS : - Kompensasi asidosis Pola nafas tidak efektif
DO : metabolic - Nafas cepat (28x/mnt) dan dalam (kusmaul) - Perubahan pergerakan dada dan penggunaan otot bantu nafas, - Klien tampak pucat, sianosis - Bau keton (+) - TD: 140/90 mmHg - N: 100x/menit - S: 37,3
B. MUNCULNYA DIAGNOSIS 1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan kompensasi asidosis metabolic C. JUSTIFIKASI TINDAKAN YANG AKAN DILAKUKAN
NO Diagnosa Kep Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
Hasil 1. Pola nafas tidak Setelah dilakukan 1. Pemantauan pernapasan: efektif tindakan keperawatan a. pantau adanya pucat dan berhubungan selama 1 x 24 jam sianosis dengan diharapkan status pola b. pantau kedalaman nafas, kompensasi nafas efektif, dengan kecepatan, irama, dan usaha asidosis metabolic KH : repirasi. c. Perhatikan kesimetrisan status pernafasan dada, penggunaan otot bantu yang tidak pernapasan, berbahaya: d. Pantau pola pernapasan : ventilasi dan status hipervenliasi, pernapasan TTV kusmaul dan nafas berbau menunjukan status keton pernapasan: e. Kaji kemungkinan adanya ventilasi tidak secret yang mungkin timbul terganggu, ditandai f. Pantau Kadar AGD dengan : 2. Pertahankan oksigen masker kedalaman 3. Pastikan jalan nafas tidak inspirasi dan tersumbat kemudahan 4. Baringkan klien pada posisi bernafas, ekspansi nyaman dan simetris, tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan, kusmaul (-)