Anda di halaman 1dari 14

i

PROSES PEMBUATAN SUSU KENTAL MANIS BERDASARKAN


SNI 01-2971-1998
MAKALAH PRAKTIKUM
MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN TERNAK

Oleh :

Kelas: F

Kel: 5

TOTO MULTIANA B. 200110170110


ELVARINA FADHILLAH S. P. 200110170120
WIJAYANTI RIA PUTRI 200110170000
AGUS MIFTAHUDDIN ROFI 200110170178
RIZAL 200110170000

LABORATORIUM PRODUKSI TERNAK PERAH


FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2019
ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan

hidayah-Nya hingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah

Manajemen Kesehatan Ternak yang berjudul “Proses Pembuatan Susu Kental

Manis Berdasarkan SNI 01-2971-1998” ini dengan sebaik-baiknya. Penulis juga

berterima kasih kepada Bapak Drh. Dwi Cipto Budinuryanto, MS. selaku dosen

pengampu mata kuliah manajemen kesehatan ternak.

Semoga dengan adanya tugas makalah ini, penulis dapat mengambil ilmu

sebanyak-banyaknya. Kritik dan saran yang membangun kami harapkan agar pada

tugas berikutnya dapat dikerjakan dengan lebih baik lagi.

Sumedang, 10 Maret 2019

Kelompok 5
iii

DAFTAR ISI
Bab Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................. iii

I PENDAHULUAN ........................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ...........................................................................
1.2 Identifikasi Masalah ...................................................................
1.3 Maksud dan Tujuan .................................................................... 5

II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................


2.1 Tingkah Laku Ternak Unggas ................................................... 6
2.2 Tingkah Laku Ternak Unggas ................................................... 6
2.3 Sistem Tingkah Laku Unggas.................................................... 9

III PEMBAHASAN .............................................................................


3.1 Susu Kental Manis ..................................................................... 6
3.2 SNI 01-2971-1998 ..................................................................... 6
3.3 Peranan SNI 01-2971-1998 Terhadap Proses Pembuatan Susu Kental
Manis ......................................................................................... 9

IV KESIMPULAN ..............................................................................

DAFTAR PUSTAKA .................................................................... 11


4

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu cara mengolah susu yaitu dengan cara menjadikan susu kental

manis. Dalam pengolahan tersebut diperlukan standarisasi untuk menjamin kualitas

dari susu kental manis tersebut. Di Indonesia terdapat lembaga pemerintah yang

mengatur tentang standarisari yaitu BSN.

Badan Standardisasi Nasional merupakan Lembaga pemerintah non-

kementerian Indonesia dengan tugas pokok mengembangkan dan membina

kegiatan standardisasi di negara Indonesia. Badan ini menetapkan Standar Nasional

Indonesia (SNI) yang digunakan sebagai standar teknis di Indonesia. Tujuan utama

standardisasi adalah melindungi produsen, konsumen, tenaga kerja dan masyarakat

dari aspek keamanan, keselamatan, kesehatan serta pelestarian fungsi lingkungan,

pengaturan standardisasi secara nasional ini dilakukan dalam rangka membangun

sistem nasional yang mampu mendorong dan meningkatkan, menjamin mutu

barang dan/atau jasa serta mampu memfasilitasi keberterimaan produk nasional

dalam transaksi pasar global. Dari sistem dan kondisi tersebut diharapkan dapat

meningkatkan daya saing produk barang dan/atau jasa Indonesia di pasar global.

1.2 Identidfikasi Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan susu kental manis?

2. Apakah yang dimaksud dengan SNI 01-2971-1998?

3. Bagaimanakah peranan SNI 01-2971-1998 terhadap proses pembuatan

susu kental manis?


5

1.3 Maksud dan Tujuan

1. Mengetahui yang dimaksud dengan susu kental manis.

2. Mengetahui tentang SNI 01-2971-1998.

3. Mengetahui peranan SNI 01-297-1998 terhadap proses pembuatan susu

kental manis.
6

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Susu Kental Manis
Susu kental manis atau biasa disebut sweetened condensed milk adalah susu
segar atau susu evaporasi yang telah dipekatkan dengan menguapkan sebagian
airnya dan kemudian ditambahkan gula sebagai pengawet. Susu kental manis dapat
ditambah lemak nabati dan vitamin. Susu kental manis dapat juga tidak dari susu
segar atau susu evaporasi, yang disebut susu kental manis rekonstitusi. Susu kental
manis rekonstitusi terbuat dari bahan-bahan seperti susu bubuk skim, air, gula,
lemak, vitamin dan lain-lain, sehingga diperoleh susu dengan kekentalan tertentu
(Wardana, 2012).
Susu Kental Manis menurut Badan Standardisasi Nasional (1998)
menyatakan bahwa susu kental manis (SKM) adalah produk olahan susu berbentuk
cairan kental yang diperoleh dengan menghilangkan atau menguapkan sebagian air
dari susu segar atau hasil rekonstitusi susu bubuk berlemak penuh, atau hasil
rekombinasi susu bubuk tanpa lemak dengan lemak susu atau lemak nabati, yang
telah ditambah gula, dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain dan bahan
tambahan makanan lain yang diizinkan.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (2006) mendefinisikan susu kental
manis sebagai produk susu berbentuk cairan kental yang diperoleh dengan
menghilangkan sebagian air dari campuran susu dan gula hingga mencapai tingkat
kepekatan tertentu, atau merupakan hasil rekonstitusi susu bubuk dengan
penambahan gula, dengan atau tanpa penambahan bahan lain.
Susu kental manis dapat diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu susu
kental manis tanpa ganda rasa dan susu kental manis dengan ganda rasa (Badan
Standardisasi Nasional, 1998).
7

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Susu Kental Manis

Susu Kental Manis atau yang disingkat SKM adalah susu sapi yang airnya

di hilangkan dan ditambahkan gula sehingga menghasilkan susu yang sangat manis

rasanya dan dapat bertahan selama satu tahun bila tidak dibuka. Susu Kental Manis

sering ditambahkan pada hidangan penutup, seperti contohnya kue atau minuman

es. Di Rusia susu kental manis dikenal sebagai "cгущёнка" (sguschyonka) dan

dalam bahasa Inggris, susu kental manis di kenal dengan nama "sweetened

condensed milk" atau bisa juga disingkat "SCM" (Wikipedia, n.d.).

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, kehadiran produk susu kental

manis di Indonesia dapat dijabarkan sejak masa pra-kemerdekaan. Pada awal

mulanya, susu kental manis masuk ke Indonesia pada tahun 1873, yaitu melalui

impor susu kental manis merek Milkmaid oleh Nestlé yang kemudian dikenal

dengan nama Cap Nona dan selanjutnya pada tahun 1922 oleh De Cooperatve

Condensfabriek Friesland yang sekarang dikenal dengan PT. Frisian Flag Indonesia

dengan produk Friesche Vlag. Pada akhir tahun 1967, Indonesia mulai

memproduksi susu kental manis pertama kalinya melalui PT. Australian Indonesian

Milk atau atau yang saat ini dikenal dengan nama PT. Indolakto dan diikuti oleh

PT. Nestlé Indonesia pada tahun 1973 oleh pabriknya di Provinsi Jawa Timur.

Setelah itu, industri susu kental manis terus berkembang hingga sekarang.

SKM atau Susu Kental Manis selama ini dikenal sebagai minuman

bernutrisi yang aman untuk dikonsumsi seluruh anggota keluarga. Produk susu

bubuk dan susu kental manis merupakan produk yang mudah diperoleh di
8

masyarakat, selain dari produk impor, terdapat produsen dalam negeri. Menurut

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan PBB yang menangani anak

(UNICEF), hanya 61% ibu yang mau menyusui bayinya selama empat bulan dan

35% yang menyusui hingga enam bulan, sehingga susu merupakan asupan utama

bagi bayi setelah menyusui.

Sayangnya pada 2018, ada laporan mengenai susu kental manis, bahwa susu

kental manis sama sekali tidak mengandung susu. Dalam akun Twitter Kementerian

kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia sempat membahas mengenai SKM.

“Meskipun SKM jadi campuran terlezat untuk makanan manis, tapi SKM tidak

cocok untuk anak dibawah usia 3 tahun yang masih membutuhkan protein tinggi

untuk pertumbuhan dan perkembangan,” begitu yang tertulis dalam akun Twitter

@KemenkesRI pada bulan April lalu (30/4).Tidak juga tepat jika dikatakan SKM

sama sekali tidak mengandung susu. Nyatanya, 20 persen dari kandungan yang ada

di SKM adalah kandungan susu. Dalam akun Twitternya, Kemenkes juga

menjelaskan kandungan yang di dalam SKM. “#Tahukah kamu jika SKM dibuat

dengan cara menguapkan sebagian air dari susu segar (50 persen) dan ditambah

dengan gula 45-50 persen,” tulisnya. Dalam unggahan kemenkes lainnya di Twitter,

tertera SKM mengandung KH dan gula yang jauh lebih tinggi serta protein yang

jauh lebih rendah dari susu bubuk full cream. Sebagian besar kandungan yang ada

di dalam SKM adalah gula Hal ini membuat SKM lebih tepat dinilai sebagai

pemanis beraroma susu dibandingan dikenal sebagai susu keluarga (Kompas,

2018).

3.2 SNI 01-2971-1998

SNI merupakan standar yang ditetapkan oleh pemerintah untuk berbagai

hasil produksi yang dibuat oleh masyarakat Indonesia, baik itu yang diproduksi
9

secara perseorangan maupun yang diproduksi oleh sebuah badan atau perusahaan.

Hal ini ini telah diatur di dalam Peraturan Menteri Perdagangan No.72/M-

DAG/PER/9/2015 yang mewajibkan barang-barang dalam kategori tertentu harus

diproduksi sesuai dengan SNI. Terkait dengan daftar barang yang masuk dalam

kategori tersebut, bisa dilihat di situs Kementerian Perdagangan.

SNI diberikan dalam bentuk stempel pada setiap barang yang telah sesuai

dengan ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah. Stempel inilah yang kemudian

menjamin standar kualitas dan juga kelayakan barang tersebut memang telah lulus

dan sesuai dengan standar yang diberlakukan oleh pemerintah. Hal ini akan

menjamin hak dan juga keamanan para konsumen yang menggunakan barang-

barang tersebut. Bukan hanya konsumen saja, SNI juga akan melindungi hak-hak

dan juga kewajiban seorang pelaku bisnis yang telah melakukan proses produksi

atau pemasaran suatu barang. Penerapan SNI pada produk, akan membuat

konsumen menjadi lebih mudah dan nyaman dalam menemukan produk-produk

yang mereka butuhkan. Hal ini menjadi sebuah nilai lebih juga bagi para produsen,

sebab mereka akan memiliki jaminan kualitas pada barang-barang yang mereka

produksi dan pasarkan, sehingga kemungkinan mereka untuk menembus pasar

menjadi lebih mudah.

Peternakan merupakan salah satu bagian dalam sektor pertanian, dimana

susu merupakan salah satu komoditas yang potensial dalam komoditas peternakan.

Namun dalam era globalisasi, produk susu impor juga telah banyak memasuki pasar

Indonesia. Peran standar dan regulasi diperlukan dalam melindungi konsumen

terhadap kesehatan keamanan keselamatan dan lingkungan (K3L) serta daya saing

produk di pasar domestik.


10

Definisi susu kental manis sendiri diatur khusus dalam SNI 2971:2011 yang

merupakan revisi dari SNI 01-2971-1998, yang juga revisi dari aturan awal tentang

susu kental manis dalam SNI 01-2971-1992. Dalam standar ini disebutkan bahwa

susu kental manis adalah produk susu yang terdiri dari bahan baku utama (susu

segar dan/atau susu bubuk, air, gula) serta bahan pangan lain dan bahan tambahan

pangan yang diizinkan untuk produk susu sesuai dengan ketentuan tentang bahan

tambahan pangan.

3.3 Peranan SNI 01-2971-1998 Terhadap Proses Pembuatan Susu Kental

Manis

Mengacu pada aturan Standar Nasional Indonesia (SNI) nomor 01-3141-

1998 yang merupakan revisi dari SNI 01-3141-1992 mengenai standar susu segar,

maka pengertian susu murni adalah cairan yang berasal dari kambing serta sapi

sehat dan bersih, yang diperoleh dengan cara yang benar, dengan kandungan alami

yang tidak dikurangi atau ditambah serta belum mendapat perlakuan apapun.

Sedangkan pengertian susu segar adalah susu murni yang disebutkan di atas dan

tidak mendapat perlakuan apapun kecuali proses pendinginan tanpa mempengaruhi

kemurniannya. Sudah tentu susu kental manis tidak masuk dalam dua kategori di

atas. Definisi susu kental manis sendiri diatur khusus dalam SNI 2971:2011 yang

merupakan revisi dari SNI 01-2971-1998, yang juga revisi dari aturan awal tentang

susu kental manis dalam SNI 01-2971-1992. Dalam standar ini disebutkan bahwa

susu kental manis adalah produk susu yang terdiri dari bahan baku utama (susu

segar dan/atau susu bubuk, air, gula) serta bahan pangan lain dan bahan tambahan

pangan yang diizinkan untuk produk susu sesuai dengan ketentuan tentang bahan

tambahan pangan. Dalam aturan yang sama, susu kental manis didefinisikan

sebagai produk susu berbentuk cairan kental yang diperoleh dari campuran susu
11

dan gula dengan menghilangkan sebagian airnya hingga mencapai tingkat

kepekatan tertentu atau hasil rekonstitusi susu bubuk dengan penambahan gula

dengan/atau tanpa penambahan bahan pangan lain dan bahan tambahan pangan

yang diizinkan.

Dari definisi di atas, sangat jelas disebutkan bahwa susu kental manis

merupakan produk susu, yang harus mengandung susu entah itu berasal dari susu

bubuk, susu skim,maupun susu segar. Susu kental manis sendiri memiliki beberapa

varian, misalnya susu kental manis, susu skim kental manis, susu skim sebagian

kental manis, dan susu kental manis tinggi lemak. SNI Susu kental manis hanya

terdapat satu HS code yang tepat sesuai dengan deskripsi. Dalam buku BTKI ini

terdapat catatan tentang istilah susu berarti susu full cream atau susu yang telah

diambil kepalanya sebagian atau seluruhnya (Dirjen Bea dan Cukai, 2012) dan

berdasarkan SNI, susu kental manis adalah produk susu berbentuk cairan kental

yang diperoleh dari campuran susu dan gula dengan menghilangkan sebagian

airnya hingga mencapai tingkat kepekatan tertentu atau hasil rekonstitusi susu

bubuk dengan penambahan gula dengan/atau tanpa penambahan bahan pangan lain

dan bahan tambahan pangan yang diizinkan (SNI 2971:2011). Bea masuk (import

duty) yang dikenakan oleh Dirjen Bea Cukai pada produk susu kental manis adalah

10% dari nilai impor dan PPN (VAT) sebesar 10% dari nilai impor dan ekspor,

namun tidak ada bea masuk (export duty) HS code untuk SNI susu kental manis.

Dalam tabel syarat mutu disebutkan bahwa kandungan protein yang

notabenenya berasal dari susu, jumlahnya bervariasi mulai dari 4,8% hingga 6,8%,

tergantung varian susu kental manis tersebut. Demikian pula dengan kandungan

gulanya. Dalam satu takaran saji, kandungan gula/sakarosa yang diizinkan untuk

semua varian susu kental manis adalah sebanyak 43-48%. Faktanya, informasi nilai
12

gizi pada kemasan produk dua merek susu kental manis yang paling terkenal di

Indonesia sudah sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Kita bisa

menarik kesimpulan bahwa kandungan kedua merek susu kental manis tersebut

sudah disesuaikan dengan aturan yang ada, meskipun perlu juga kita mengkritisi

perbedaan sekitar 1,8% dari kandungan protein kedua produk di atas dengan standar

yang ditetapkan pemerintah.


13

BAB IV

KESIMPULAN

1. Susu kental manis di buat dengan tujuan memenuhi kebutuhan masyarakat yang
kurang mampu, karena harga yang di tawarkan relafif lebih murah dibadingkan
produk susu lainnya, dan juga memiliki umur simpan yang cukup lama.
2. meskipun kandungan gizi pada susu kental manis banyak yang mengalami
kerusakan akibat proses pembuatan dan penambahan gula, susu kental manis masih
memiliki segudang manfaat bagi manusia dan tubuh.
14

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. 2012. Buku Tarif Kepabeanan Indonesia.

Jakarta: Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai.

Wikipedia. n.d. Susu Kental Manis. Diakses pada

https://id.wikipedia.org/wiki/Susu_kental_manis

Kompas. 2018. BPOM Pastikan Produk Susu Kental Manis Mengandung Susu.

Diakses pada

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/07/09/15362351/bpom-

pastikan-produk-susu-kental-manis-mengandung-susu

Cermati.com. n.d Memahami Apa Itu SNI dan Cara Mendaftarnya. Diakses pada

https://www.cermati.com/artikel/memahami-apa-itu-sni-dan-cara-

mendaftarnya

IDNTimes. n.d. Mengapa Susu Kental Manis Bukan Susu. Diakses pada

https://www.idntimes.com/news/indonesia/margith-juita-

damanik/mengapa-susu-kental-manis-bukan-susu-ini-dia-jawabannya/full
Badan Pengawasan Obat dan Makanan RI. 2006. Kategori Pangan. Direktorat
Standarisasi Produk Pangan, Jakarta
Badan Standardisasi Nasional. 1998. SNI 01-2971-1998. Susu Kental Manis.
Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.
Setya, Agung Wardana. 2012. Teknologi Pengolahan Susu. Fakultas Teknologi
Pertanian, Universitas Slamet Riyadi. Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai