Pengertian Teori Belajar Menurut para Ahli
Pengertian Teori Belajar Menurut para Ahli
belajar menghasilkan pengajaran yang baik, manjemen yang baik dengan menggunakan teori
belajaryang disukai. Baiklah dibawah ini ada beberapa teori belajar. Menurut Para ahli
Menurut Skinner , belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang harus dapat diukur.
Bila pembelajar (peserta didik) berhasil belajar, maka respon bertambah, tetapi bila tidak
belajar banyaknya respon berkurang, sehingga secara formal hasil belajar harus bisa diamati
dan diukur. Hasil temuan skinner terdapat tiga komponen dalam belajar yaitu: Discriminative
stimulus (SD) Response Reinforcement (penguatan) – penguatan positif- penguatan negative
1. lingkungan fisik
2. kematangan
3. pengaruh social
4. proses pengendalian diri (equilibration) (Piaget, 1977)
Tingkah laku sering dievaluasi, bebas dari umpan balik lingkungan sehingga mengubah
kesan-kesan personal Tingkah laku mengaktifkan kontingensi lingkungan Karakteristik fisik
seperti ukuran, ukuran jenis kelamin dan atribut sosial menumbuhkan reaksi lingkungan yang
berbeda. Pengakuan sosial yang berbeda mempengaruhi konsepsi diri individu. Kontingensi
yang aktif dapat merubah intensitas atau arah aktivitas.
Tingkah laku dihadirkan oleh model Model diperhatikan oleh pelajar (ada penguatan oleh
model) Tingkah laku (kemampuan dikode dan disimpan oleh pembelajar). Pemrosesan kode-
kode simbolik Skema hubungan segitiga antara lingkungan, faktor-faktor personal dan
tingkah laku.
Skema
Proses Kognitif Pembelajar
Pembelajar mampu menunjukkan kompetensi/tingkah laku
Performance/unjuk kerja
Motivasi pembelajar mengolah tingkah laku
Proses perhatian sangat penting dalam pembelajaran karena tingkah laku yang baru
(kompetensi) tidak akan diperoleh tanpa adanya perhatian pembelajar. Proses retensi sangat
penting agar pengkodean simbolik tingkah laku ke dalam visual atau kode verbal dan
penyimpanan dalam memori dapat berjalan dengan baik. Dalam hal ini rehearsal (ulangan )
memegang peranan penting.
Proses motivasi yang penting adalah penguatan dari luar, penguatan dari dirinya sendiri dan
Vicarius Reinforcement (penguatan karena imajinasi).
Lebih lanjut menurut Bandura (1982) penguasaan skill dan pengetahuan yang kompleks tidak
hanya bergantung pada proses perhatian, retensi, motor reproduksi dan motivasi, tetapi juga
sangat dipengaruhi oleh unsur-unsur yang berasal dari diri pembelajar sendiri yakni “sense of
self Efficacy” dan “self – regulatory system”. Sense of self efficacy adalah keyakinan
pembelajar bahwa ia dapat menguasai pengetahuan dan keterampilan sesuai standar yang
berlaku.
Self regulatory adalah menunjuk kepada 1) struktur kognitif yang memberi referensi tingkah
laku dan hasil belajar, 2) sub proses kognitif yang merasakan, mengevaluasi, dan pengatur
tingkah laku kita (Bandura, 1978). Dalam pembelajaran sel-regulatory akan menentukan
“goal setting” dan “self evaluation” pembelajar dan merupakan dorongan untuk meraih
prestasi belajar yang tinggi dan sebaliknya.
Menurut Bandura agar pembelajar sukses instruktur/guru/dosen/guru harus dapat
menghadirkan model yang mempunyai pengaruh yang kuat terhadap pembelajar,
mengembangkan “self of mastery”, self efficacy, dan reinforcement bagi pembelajar.
Apakah karekter dari tingkah laku yang akan dijadikan model itu berupa konsep,
motor skil atau efektif?
Bagaimanakah urutan atau sekuen dari tingkah laku tersebut?
Dimanakah letak hal-hal yang penting (key point) dalam sekuen tersebut?
2. Tetapkan fungsi nilai dari tingkah laku dan pilihlah tingkah laku tersebut sebagai model.
Apakah tingkah laku (kemampuan yang dipelajari) merupakan hal yang penting
dalam kehidupan dimasa datang? (success prediction)
Bila tingkah laku yang dipelajari kurang memberi manfaat (tidk begitu penting)
model manakah yang lebih penting?
Apakah model harus hidup atau simbol? Pertimbangan soal biaya, pengulangan
demonstrasi dan kesempatan untuk menunjukkan fungsi nilai dan tingkah laku.
Apakah reinforcement yang akan didapat melalui model yang dipilih?
hadirkan model
beri kesempatan kepada tiap-tiap pembelajar untuk latihan secara simbolik
beri kesempatan kepada pembelajar untuk latihan dengan umpan balik visual
b. proses kognitif
Tampilkan model, baik yang didukung oleh kode-kode verbal atau petunjuk untuk
mencari konsistensi pada berbagai contoh
Beri kesempatan kepada pembelajar untuk membuat ihtisar atau summary
Jika yang dipelajari adalah pemecahan masalah atau strategi penerapan beri
kesempatan pembelajar untuk berpartisipasi secaraaktif
Beri kesempatan pembelajar untuk membuat generalisasi ke berbagai siatuasi.
teori stimulus-respon
teori medan
Di dalam pembahasan akan difokuskan pada teori belajar orang dewasa. Ada aliran inkuiri
yang merupakan landasan teori belajar dan mengajar orang dewasa yaitu : “scientific stream”
dan “artistic atau intuitive/reflective stream”. Aliran “scientific stream” adalah menggali atau
menemukan teori baru tentang belajar orang dewasa melalui penelitian dan eksperimen .
Teori ini diperkenalkan oleh Edward L. Thorndike dengan pubilkasinya “ Adult Learning”,
pada tahun 1928.
Pada aliran artistic, teori baru ditemukan melalui instuisi dan analisis pengalaman yang
memberikan perhatian tentang bagaimana orang dewasa belajar. Aliran ini diperkenalkan
oleh Edward C. Lindeman dalam penerbitannya “ The Meaning of Adult Education” pada
tahun 1926 yang sangat dipengaruhi oleh filsafat pendidikan John Dewey. Menurutnya
sumber yang paling berguna dalam pendidikan orang dewasa adalah pengalaman peserta
didik. Dari hasil penelitian, Linderman mengidentifikasi beberapa asumsi tentang pembelajar
orang dewasa yang dijadikan fondasi teori belajar orang dewasa yaitu sebagai berikut :
1. Pembelajar orang dewasa akan termotivasi untuk belajar karena kebutuhan dan minat
dimana belajar akan memberikan kepuasan
2. Orientasi pembelajar orang dewasa adalah berpusat pada kehidupan, sehingga unit-
unit pembelajar sebaiknya adalah kehidupan nyata (penerapan) bukan subject matter.
3. Pengalaman adalah sumber terkaya bagi pembelajar orang dewasa, sehingga metode
pembelajaran adalah analisa pengalaman (experiential learning).
4. Pembelajaran orang dewasa mempunyai kebutuhan yang mendalam untuk
mengarahkan diri sendiri (self directed learning), sehingga peran guru sebagai
instruktur.
5. Perbedaan diantara pembelajar orang dewasa semakin meningkat dengan
bertambahnya usia, oleh karena itu pendidikan orang dewasa harus memberi pilihan
dalam hal perbedaan gaya belajar, waktu, tempat dan kecepatan belajar.
□ Pengertian Strategi
Sebelum megenal lebih jauuh mengenai straegi belajar mengajar (SBM), perlu kiranya
dikupas dulu mengenai apa yang disebut strategi. Strategi secara luas memiliki
beberapa pegertian:
Dari beberapa pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa srategi adalah rencana
yang mengandung serangkaian aktivitas oleh guru kepada siswanya berupa keputusan2
bertindak yang disusun secara seksama dan terarah guna mencapai tujuan pengajaran
secara efektif.
SBM merupakan rencana (mengandung serangkaian aktivitas) guru dalam proses belajar
mengajar yang diperlukan untuk memberikan fasilitas/kemudahan kepada siswa agar
dapat mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan. Disini, SBM adalah salah satu
bagian dari sebuah sistem pengajaran. sebuah sistem pengajaran memiliki beberapa
komponen didalamnya yaitu; tujuan, materi, strategi dan evaluasi.
Sebagai sebuah komponen dari sistem pengajaran maka SBM memiliki 4 hal utama yang
harus ada, yaitu:
Strategi dalam belajar mengajar tidak akan terlepas dari kaitanya dengan
metode, teknik dan model mengajar.
Metode megajar adalah cara mengajar yang lebih umum yang dapat digunakan
untuk semua jenis mata pelajaran. Pengertian metode merujuk kepada teknis
dalam pelaksanaan pembelajaran.
Teknik mengajar memiliki pegertian cara mengajar yang memerlukan kecakapan
khusus dari suatu mata pelajaran tertentu.
Model mengajar merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur
sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
belajar tertentu. Model mengajar berfungsi sebagai pedoman dalam
merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar.
Strategi belajar mengajar yang baik yaitu yang mampu menjamin tercapainya
tujuan pengajaran yang efektif, efesien, dan ekonomis serta dapat meningkatkan
keterlibatan siswa baik secara intelektual maupun fisik.
1. Tujuan
2. Materi pembelajaran
3. Siswa (Peseta didik)
4. Guru (Pendidik)
5. Fasilitas
Tujuan Pengajaran :
1.
o Aspek kognitif, meliputi: pengenalan, pemahaman, aplikasi, analisis,
sintesis, dan evaluasi.
o Aspek afektif, meliputi: penerimaan akan sikap / interest, merespon,
menilai sikap, mengatur sikap, menginternalisasi sikap.
o Aspek psikomotor, meliputi: persepsi atas rangsangan, kesiapan bertindak
secara fisik, respon yang terarah, respon yang mekanis, respon yang
disadari.
1.
o
Penerimaan pengetahuan yang berupa konsep, fakta, prinsip, dalil,
aturan, dsb.
Penerimaan pengetahuan dan ketrampilan.
Tujuan yang bersifat afektif/motivasional.
IPA
1.
o
Produk IPA berupa fakta, konsep, dan prinsip.
Proses/metode keilmuan dan sikap/nilai IPA.
Pendekatan dan metode yang baik.
1.
o
Siswa mempunyai perbedaan dalam beberapa hal,
misal; sosial, ekonomi, kecepatan menerima materi,
dsb.
Guru mempunyai kepribadian dan ketrampilan yang
berbeda. Tiga sifat kepribadian guru: dukungan dan
tuntuan, kepastian dan kesamaran, langkah2 kecil
dan lagkah2 besar.
1. Sumber materi
2. Pembawa materi
3. Pendekatan
4. Penentuan materi
Penggolongan SBM
Pendekatan konsep artinya guru hanya hanya menyampaikan dari konsep, tanpa
ada keterlibatan siswa. Sedangkan pendekatan proses siswa diberi kebebasan
untuk menemukan sendiri sebuah konsep tertentu.
Heuristik: guru menyampaikan sejumlah data kepada siswa lalu siswa sendiri
yang menyimpulkan konsep. Heuristik ini ada dua jenis metode; Penemuan
(Discovery method) dan Inquiri (Inqury method). metode penemuan adlah siswa
diharap menemukan sendiri konsep sedang metode inquiri artinya guru
membebaskan siswanya menggunakan objek apa saja dalam pembelajaran. ini
artinya siswa dilibatkan secara maksimal dalam belajar untuk mencari,
menyelidiki, secara kritis, logis, sistematis sehingga mereka dapat merumuskan
sendiri penemuanya.
1. Pengelompokan (grouping)
2. Minat yang sama (interest similarity)
3. Dikelompokkan berdasarkan kecepatan belajar (similarity on learning speed)
□ Contoh Strategi
o pendekatan: student Centre Learning (SCL)
o metode: Conceptual Teaching Learning (CTL)
o Materi: unsur Alkali dan senyawanya
Langkah2nya;
o
1. mengenalkan terlebih dahulu Anggota unsure Alkali dan
senyawanya menurut system periodic unsure (SPU).
2. menjelaskan keberdaanya dialam yang dapat dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari.
3. memberikan tugas kepada tiap siswa untuk menuliskan sedikitnya
lima unsure nama senyawa unsure alkali yang dapat dijumpai lalu
diberikan sifat, manfaat dan kerugian bila ada.
4. Siswa dalam waktu 30 menit untuk berfikir atau mencari sumber
dari perpustakaan.
5. guru menguji siswa dengan memberikan beberapa pertanyaan
kepada siswa tentang apa yang telah didapatnya.
□ METODE MENGAJAR
1. kooperatif
Dalam metode ini memiliki ciri khusus yaitu adanya interaksi dan interpendensi antar
angota kelompok. Untuk mencapai tujuan belajar maka semua anggota harus turut
terlibat secara aktif. Metode kooperatif ini banyak modelnya. Diantaranya yaitu:
1. Jigsaw : yaitu model kooperatif dimana tiap angota kelompok mempelajari materi
yang berbeda untuk disampaikan kepada temanya. dalam model ini;
o guru mengelompokkan siswa (3-5 orang)
o masing2 anggota kelompok adalah orang ahli suatu topik yang berbeda
o semua angota menyebar lalu mengelompok sesuai topik masing2 lalu
mendiskusikanya
o semua anggota kelompok kembali ke kelompoknya semula
o tiap anggota ahli menjelaskan materinya secara bergiliran sampai semua
faham.
2. group investigation (GI)
1.
o guru menyampaikan pokok bahasan
o siswa memilih topik yang akan didiskusikan
o memilih topik
o memilih sub topik kepada anggota untuk didiskusikan
o presentasi
o membuat kesimpulan.
2. team-games-tournamen (TGT)
1.
o guru membentuk kelompok yang heterogen
o belajar bersama dalam kelompok
o lalu tiap kelompok ditandingkan dalam sebuah aturan permainan
o ada keterlibatan fisik disana.
2. student team achievement divisio (STAD)
1.
o guru membentuk kelompok
o guru menyampaikan materi
o guru memberikan tugas kelompok untuk di kerjakan
o guru mengevaluasi dengan test
o evaluasi bersama
o membuat kesimpulan.
2. kolaborasi
kolaborasi adalah sebuah metode dimana dua hal yang perlu dicatat yaitu,seperti
kooperatif namun tingkat interpendensi lebih tinggi. Kemudian
Strategi pembelajaran merupakan hal yang perlu diperhatikan guru dalam proses
pembelajaran.
Strategi pembelajaran adalah komponen-komponen dari suatu set materi termasuk aktivitas
sebelum pembelajaran, dan partisipasi peserta didik yang merupakan prosedur pembelajaran
yang digunakan kegiatan selanjutnya.
Suparman (1997:157)
Hilda Taba
Strategi pembelajaran adalah pola atau urutan tongkah laku guru untuk menampung semua
variabel-variabel pembelajaran secara sadar dan sistematis.
Kemp (1995)
Stategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan
siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Mungkin hanya ini saja yang dapat saya sampaikan tentang Pengertian Strategi
Pembelajaran Menurut Para Ahli, semoga dengan artikel ini kita dapat mengambil
hikmahnya yaitu Pengertian Strategi Pembelajaran Menurut Para Ahli.