Anda di halaman 1dari 12

Pengertian Teori Belajar Menurut Para Ahli merupakan proses dimana dalam proses

belajar menghasilkan pengajaran yang baik, manjemen yang baik dengan menggunakan teori
belajaryang disukai. Baiklah dibawah ini ada beberapa teori belajar. Menurut Para ahli

BEBERAPA TEORI-TEORI BELAJAR:

1. Teori belajar Skinner “Operant Conditioning”


2. Teori Belajar Conditining of Learning, Robert M. Gagne
3. Teori Belajar Perkekmembangan Kognitif Jean Piaget
4. Teori Belajar Sosial Albert Bandura
5. Teori Belajar Orang Dewasa
6. Teori Pembelajaran Orang Dewasa
7. Teori stimulus-respon
8. Teori medan
9. Teori asosiasi atau behaviorisme
10. Teori organismik, gestalt dan teori medan

a) Teori Operant Conditioning


Teori operant conditioning dimulai pada tahun 1930-an. Burhus Fredik Skinner selama
periode teori stimulus (S)- Respons ( R) untuk menyempurnakan teorinya Ivan Pavlo yang
disebut “Classical Conditioning”. Skinner setuju dengan konsepnya John Watson bahwa
psikologi akan diterima sebagai sain (science) bila studi tingkah laku (behavior) tersebut
dapat diukur, seperti ilmu fisika, teknik, dan sebagainya.

Menurut Skinner , belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang harus dapat diukur.
Bila pembelajar (peserta didik) berhasil belajar, maka respon bertambah, tetapi bila tidak
belajar banyaknya respon berkurang, sehingga secara formal hasil belajar harus bisa diamati
dan diukur. Hasil temuan skinner terdapat tiga komponen dalam belajar yaitu: Discriminative
stimulus (SD) Response Reinforcement (penguatan) – penguatan positif- penguatan negative

b) Teori Conditioning Of Learning, Robert M. Gagne


Teori ini ditemukan 41d7 oleh Gagne yang didasarkan atas hasil riset tentang faktor-faktor
yang kompleks pada proses belajar manusia. Penelitiannya diamksudkan untuk menemukan
teori pembelajaran yang efektif. Analisanya dimulai dari identifikasi konsep hirarki belajar,
yaitu urut-urutan kemampuan yang harus dikuasai oleh pembelajar (peserta didik) agar dapat
mempelajari hal-hal yang lebih sulit atau lebih kompleks. Menurut Gagne belajar memberi
kontribusi terhadap adaptasi yang diperlukan untuk mengembangkan proses yang logis,
sehingga perkembangan tingkah laku (behavior) adalah hasil dari efek belajar yang komulatif
(gagne, 1968). Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa belajar itu bukan proses tunggal. Belajar
menurut Gagne tidak dapat didefinisikan dengan mudah, karena belajar bersifat kompleks.
Gagne (1972) mendefinisikan belajar adalah : mekanisme dimana seseorang menjadi anggota
masyarakat yang berfungsi secara kompleks. Kompetensi itu meliputi, skill, pengetahuan,
attitude (perilaku), dan nilai-nilai yang diperlukan oleh manusia, sehingga belajar adalah hasil
dalam berbagai macam tingkah laku yang selanjutnya disebut kapasitas atau outcome.
Kemampuan-kemampuan tersebut diperoleh pembelajar (peserta didik) dari :

1. Stimulus dan lingkungan


2. Proses kognitif
Menurut Gagne belajar dapat dikategorikan sebagai berikut :

1. Verbal information (informasi verbal)


2. Intellectual Skill (skil Intelektual)
3. Attitude (perilaku)

Cognitive strategi (strategi kognitif)Belajar informasi verbal merupakan kemampuan yang


dinyatakan , seperti membuat label, menyusun fakta-fakta, dan menjelaskan. Kemampuan /
unjuk kerja dari hasil belajar, seperti membuat pernyataan, penyusunan frase, atau
melaporkan informasi.

Kemampuan skil intelektual adalah kemampuan pembelajar yang dapat menunjukkan


kompetensinya sebagai anggota masyarakat seperti; menganalisa berita-berita. Membuat
keseimbangan keuangan, menggunakan bahasa untuk mengungkapkan konsep, menggunakan
rumus-rumus matematika. Dengan kata lain ia tahu “ Knowing how” Attitude (perilaku)
merupakan kemampuan yang mempengaruhi pilihan pembelajar (peserta didik) untuk
melakukan suatu tindakan. Belajar mealui model ini diperoleh melalui pemodelan atau orang
yang ditokohkan, atau orang yang diidolakan.

Strategi kognitif adalah kemampuan yang mengontrol manajemen belajar si pembelajar


mengingat dan berpikir. Cara yang terbaik untuk mengembangkan kemampuan tersebut
adalah dengan melatih pembelajar memecahkan masalah, penelitian dan menerapkan teori-
teori untuk memecahkan masalah ril dilapangan. Melalui pendidikan formal diharapkan
pembelajar menjadi “self learner” dan “independent tinker”.

c) Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget (Cognitive Development Theory)


Menurut Piaget pengetahuan (knowledge) adalah interksi yangterus menerus antara individu
dengan lingkungan. Fokus perkembangan kognitif Piaget adalah perkembangan secara alami
fikiran pembelajar mulai anak-anak sampai dewasa. Konsepsi perkembangan kognitif Piaget,
duturunkan dari analisa perkembangan biologi organisme tertentu. Menurut Piaget, intelegen
(IQ=kecerdasan) adalah seperti system kehidupan lainnya, yaitu proses adaptasi. Menurut
Piaget ada tiga perbedaan cara berfikir yang merupakan prasyarat perkekmbangan operasi
formal, yaitu; gerakan bayi, semilogika, praoprasional pikiran anak-anak, dan operasi nyata
anak-anak dewas.

Ada empat faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif yaitu :

1. lingkungan fisik
2. kematangan
3. pengaruh social
4. proses pengendalian diri (equilibration) (Piaget, 1977)

Tahap perkembangan kognitif :

1. Periode Sensori motor (sejak lahir – 1,5 – 2 tahun)


2. Periode Pra Operasional (2-3 tahun sampai 7-8 tahun)
3. Periode operasi yang nyata (7-8 tahun sampai 12-14 tahun)
4. Periode operasi formal
Kunci dari keberhasilan pembelajaran adalah instruktur/guru/dosen/guru harus memfasilitasi
agar pembelajar dapat mengembangkan berpikir logis.

d) Teori Berpikir Sosial (social Learning Theory)


Teori ini dikembangkan oleh Albert Bandura seorang psikolog pendidikan dari Stanford
University, USA. Teori belajar ini dikembangkan untuk menjelaskan bagaimana orang
belajar dalam seting yang alami/lingkungan sebenarnya. Bandura (1977) menghipotesiskan
bahwa baik tingkah laku (B), lingkungan (E) dan kejadian-kejadian internal pada pembelajar
yang mempengaruhi persepsi dan aksi (P) adalah merupakan hubungan yang saling
berpengaruh (interlocking), Harapan dan nilai mempengaruhi tingkah laku.

Tingkah laku sering dievaluasi, bebas dari umpan balik lingkungan sehingga mengubah
kesan-kesan personal Tingkah laku mengaktifkan kontingensi lingkungan Karakteristik fisik
seperti ukuran, ukuran jenis kelamin dan atribut sosial menumbuhkan reaksi lingkungan yang
berbeda. Pengakuan sosial yang berbeda mempengaruhi konsepsi diri individu. Kontingensi
yang aktif dapat merubah intensitas atau arah aktivitas.

Tingkah laku dihadirkan oleh model Model diperhatikan oleh pelajar (ada penguatan oleh
model) Tingkah laku (kemampuan dikode dan disimpan oleh pembelajar). Pemrosesan kode-
kode simbolik Skema hubungan segitiga antara lingkungan, faktor-faktor personal dan
tingkah laku.

Skema
Proses Kognitif Pembelajar
Pembelajar mampu menunjukkan kompetensi/tingkah laku
Performance/unjuk kerja
Motivasi pembelajar mengolah tingkah laku

Proses perhatian sangat penting dalam pembelajaran karena tingkah laku yang baru
(kompetensi) tidak akan diperoleh tanpa adanya perhatian pembelajar. Proses retensi sangat
penting agar pengkodean simbolik tingkah laku ke dalam visual atau kode verbal dan
penyimpanan dalam memori dapat berjalan dengan baik. Dalam hal ini rehearsal (ulangan )
memegang peranan penting.

Proses motivasi yang penting adalah penguatan dari luar, penguatan dari dirinya sendiri dan
Vicarius Reinforcement (penguatan karena imajinasi).

Lebih lanjut menurut Bandura (1982) penguasaan skill dan pengetahuan yang kompleks tidak
hanya bergantung pada proses perhatian, retensi, motor reproduksi dan motivasi, tetapi juga
sangat dipengaruhi oleh unsur-unsur yang berasal dari diri pembelajar sendiri yakni “sense of
self Efficacy” dan “self – regulatory system”. Sense of self efficacy adalah keyakinan
pembelajar bahwa ia dapat menguasai pengetahuan dan keterampilan sesuai standar yang
berlaku.

Self regulatory adalah menunjuk kepada 1) struktur kognitif yang memberi referensi tingkah
laku dan hasil belajar, 2) sub proses kognitif yang merasakan, mengevaluasi, dan pengatur
tingkah laku kita (Bandura, 1978). Dalam pembelajaran sel-regulatory akan menentukan
“goal setting” dan “self evaluation” pembelajar dan merupakan dorongan untuk meraih
prestasi belajar yang tinggi dan sebaliknya.
Menurut Bandura agar pembelajar sukses instruktur/guru/dosen/guru harus dapat
menghadirkan model yang mempunyai pengaruh yang kuat terhadap pembelajar,
mengembangkan “self of mastery”, self efficacy, dan reinforcement bagi pembelajar.

Berikut Bandura mengajukan usulan untuk mengembangkan strategi proses pembelajaran


yaitu sebagi berikut :

1. Analisis tingkah laku yang akan dijadikan model yang terdiri :

 Apakah karekter dari tingkah laku yang akan dijadikan model itu berupa konsep,
motor skil atau efektif?
 Bagaimanakah urutan atau sekuen dari tingkah laku tersebut?
 Dimanakah letak hal-hal yang penting (key point) dalam sekuen tersebut?

2. Tetapkan fungsi nilai dari tingkah laku dan pilihlah tingkah laku tersebut sebagai model.

 Apakah tingkah laku (kemampuan yang dipelajari) merupakan hal yang penting
dalam kehidupan dimasa datang? (success prediction)
 Bila tingkah laku yang dipelajari kurang memberi manfaat (tidk begitu penting)
model manakah yang lebih penting?
 Apakah model harus hidup atau simbol? Pertimbangan soal biaya, pengulangan
demonstrasi dan kesempatan untuk menunjukkan fungsi nilai dan tingkah laku.
 Apakah reinforcement yang akan didapat melalui model yang dipilih?

3. Pengembangan sekuen instruksional

 Untuk mengajar motor skill, bagaimana caramengerjakan pekerjaan/kemampuan yang


dipelajari :how to do this” dan bukannya “not this”. Langkah-langkah manakah
menurut sekuen yang harus dipresentasikan secara perlahan-lahan

4. Implementasi pengajaran untuk menunut proses kognitif dan motor reproduksi.


a. motor skill

 hadirkan model
 beri kesempatan kepada tiap-tiap pembelajar untuk latihan secara simbolik
 beri kesempatan kepada pembelajar untuk latihan dengan umpan balik visual

b. proses kognitif

 Tampilkan model, baik yang didukung oleh kode-kode verbal atau petunjuk untuk
mencari konsistensi pada berbagai contoh
 Beri kesempatan kepada pembelajar untuk membuat ihtisar atau summary
 Jika yang dipelajari adalah pemecahan masalah atau strategi penerapan beri
kesempatan pembelajar untuk berpartisipasi secaraaktif
 Beri kesempatan pembelajar untuk membuat generalisasi ke berbagai siatuasi.

e) Teori Belajar Orang dewasa


Gagne membagi teori belajar dalam 3 famili :
 conditioning
 modeling
 kognitif

Kingsley dan Garry membagi teori belajar dalam 2 bagian yaitu ;

 teori stimulus-respon
 teori medan

Taba membagi teori belajar menjadi 2 famili :

 teori asosiasi atau behaviorisme


 teori organismik, gestalt dan teori medan

Di dalam pembahasan akan difokuskan pada teori belajar orang dewasa. Ada aliran inkuiri
yang merupakan landasan teori belajar dan mengajar orang dewasa yaitu : “scientific stream”
dan “artistic atau intuitive/reflective stream”. Aliran “scientific stream” adalah menggali atau
menemukan teori baru tentang belajar orang dewasa melalui penelitian dan eksperimen .
Teori ini diperkenalkan oleh Edward L. Thorndike dengan pubilkasinya “ Adult Learning”,
pada tahun 1928.

Pada aliran artistic, teori baru ditemukan melalui instuisi dan analisis pengalaman yang
memberikan perhatian tentang bagaimana orang dewasa belajar. Aliran ini diperkenalkan
oleh Edward C. Lindeman dalam penerbitannya “ The Meaning of Adult Education” pada
tahun 1926 yang sangat dipengaruhi oleh filsafat pendidikan John Dewey. Menurutnya
sumber yang paling berguna dalam pendidikan orang dewasa adalah pengalaman peserta
didik. Dari hasil penelitian, Linderman mengidentifikasi beberapa asumsi tentang pembelajar
orang dewasa yang dijadikan fondasi teori belajar orang dewasa yaitu sebagai berikut :

1. Pembelajar orang dewasa akan termotivasi untuk belajar karena kebutuhan dan minat
dimana belajar akan memberikan kepuasan
2. Orientasi pembelajar orang dewasa adalah berpusat pada kehidupan, sehingga unit-
unit pembelajar sebaiknya adalah kehidupan nyata (penerapan) bukan subject matter.
3. Pengalaman adalah sumber terkaya bagi pembelajar orang dewasa, sehingga metode
pembelajaran adalah analisa pengalaman (experiential learning).
4. Pembelajaran orang dewasa mempunyai kebutuhan yang mendalam untuk
mengarahkan diri sendiri (self directed learning), sehingga peran guru sebagai
instruktur.
5. Perbedaan diantara pembelajar orang dewasa semakin meningkat dengan
bertambahnya usia, oleh karena itu pendidikan orang dewasa harus memberi pilihan
dalam hal perbedaan gaya belajar, waktu, tempat dan kecepatan belajar.

STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

□ Pengertian Strategi

Sebelum megenal lebih jauuh mengenai straegi belajar mengajar (SBM), perlu kiranya
dikupas dulu mengenai apa yang disebut strategi. Strategi secara luas memiliki
beberapa pegertian:

 Bagaimana menyiasati peserta didik agar terlibat aktif dalam belajar.


 Keputusan-keputusan bertindak yang diarahakan dan keseluruahnya diperlukan
untuk mencapai tujuan.
 Keputusan bertindak dari guru dengan menggunakan kecakapan untuk mencapai
tujuan melalui hubungan efektif antara lingkungan dan kondisi yang paling
menguntungkan.
 Garis-garis besar haluan bertindak dalam mengelola proses belajar mengajar
untuk mencapai tujuan pengajaran secara efektif.
 Rencana (mengandung serangkaian aktivitas) yang dipersiapkan secara seksama
untuk mencapai tujuan belajar.
 Pola umum perbuatan guru-peserta didik dalam perwujudan kegiatan belajar
mengajar.

Dari beberapa pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa srategi adalah rencana
yang mengandung serangkaian aktivitas oleh guru kepada siswanya berupa keputusan2
bertindak yang disusun secara seksama dan terarah guna mencapai tujuan pengajaran
secara efektif.

□ Strategi Belajar Mengajar (SBM)

SBM merupakan rencana (mengandung serangkaian aktivitas) guru dalam proses belajar
mengajar yang diperlukan untuk memberikan fasilitas/kemudahan kepada siswa agar
dapat mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan. Disini, SBM adalah salah satu
bagian dari sebuah sistem pengajaran. sebuah sistem pengajaran memiliki beberapa
komponen didalamnya yaitu; tujuan, materi, strategi dan evaluasi.

Sebagai sebuah komponen dari sistem pengajaran maka SBM memiliki 4 hal utama yang
harus ada, yaitu:

1. Penetapan tujuan pengajaran.


2. Pemilihan sistem pendekatan belajar mengajar.
3. Pemilihan dan penetapan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar.
4. Penetapan kriteria keberhasilan proses belajar mengajar dari evaluasi yang
dilakukan.

Strategi dalam belajar mengajar tidak akan terlepas dari kaitanya dengan
metode, teknik dan model mengajar.

 Metode megajar adalah cara mengajar yang lebih umum yang dapat digunakan
untuk semua jenis mata pelajaran. Pengertian metode merujuk kepada teknis
dalam pelaksanaan pembelajaran.
 Teknik mengajar memiliki pegertian cara mengajar yang memerlukan kecakapan
khusus dari suatu mata pelajaran tertentu.
 Model mengajar merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur
sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
belajar tertentu. Model mengajar berfungsi sebagai pedoman dalam
merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar.

Strategi belajar mengajar yang baik yaitu yang mampu menjamin tercapainya
tujuan pengajaran yang efektif, efesien, dan ekonomis serta dapat meningkatkan
keterlibatan siswa baik secara intelektual maupun fisik.

□ Faktor-Faktor Penentu SBM

Ada lima faktor yang terlibat dalam menentukan SBM:

1. Tujuan
2. Materi pembelajaran
3. Siswa (Peseta didik)
4. Guru (Pendidik)
5. Fasilitas

Tujuan Pengajaran :

1.
o Aspek kognitif, meliputi: pengenalan, pemahaman, aplikasi, analisis,
sintesis, dan evaluasi.
o Aspek afektif, meliputi: penerimaan akan sikap / interest, merespon,
menilai sikap, mengatur sikap, menginternalisasi sikap.
o Aspek psikomotor, meliputi: persepsi atas rangsangan, kesiapan bertindak
secara fisik, respon yang terarah, respon yang mekanis, respon yang
disadari.

Pemilihan SBM (berdasarkan tujuan pengajaran)

1.
o
 Penerimaan pengetahuan yang berupa konsep, fakta, prinsip, dalil,
aturan, dsb.
 Penerimaan pengetahuan dan ketrampilan.
 Tujuan yang bersifat afektif/motivasional.

IPA

1.
o

 Produk IPA berupa fakta, konsep, dan prinsip.
 Proses/metode keilmuan dan sikap/nilai IPA.
 Pendekatan dan metode yang baik.

Siswa dan Guru

1.
o


 Siswa mempunyai perbedaan dalam beberapa hal,
misal; sosial, ekonomi, kecepatan menerima materi,
dsb.
 Guru mempunyai kepribadian dan ketrampilan yang
berbeda. Tiga sifat kepribadian guru: dukungan dan
tuntuan, kepastian dan kesamaran, langkah2 kecil
dan lagkah2 besar.

□ Berbagai Macam SBM

Macam SBM itu ditentukan olah empat hal, yaitu:

1. Sumber materi
2. Pembawa materi
3. Pendekatan
4. Penentuan materi

Penggolongan SBM

1). Cara Pendekatan (teaching approach)

Ada tiga jenis strategi berdasarkan BOTA (based on teaching approach)

1. Pendekatan Konsep dan Proses (concept and process approach)

Pendekatan konsep artinya guru hanya hanya menyampaikan dari konsep, tanpa
ada keterlibatan siswa. Sedangkan pendekatan proses siswa diberi kebebasan
untuk menemukan sendiri sebuah konsep tertentu.

1. Pendekatan Deduktif dan Induktif (deductive and inductive appoach)

Pendekatan deduktif artinya guru menyampaikan aturan/prinsip dulu baru


menyampaikan hal2 kecil/contoh2nya (abstrak ke konkrit). Sedang Pendekatan
induktif sebaliknya.

1. Pendekatan Ekspository dan Heuristik (expository and heuristics approach)

Eksspositori: guru hanya menyampaikan materi kepada siswa. Disini guru


bertindak sebagai info centre.

Heuristik: guru menyampaikan sejumlah data kepada siswa lalu siswa sendiri
yang menyimpulkan konsep. Heuristik ini ada dua jenis metode; Penemuan
(Discovery method) dan Inquiri (Inqury method). metode penemuan adlah siswa
diharap menemukan sendiri konsep sedang metode inquiri artinya guru
membebaskan siswanya menggunakan objek apa saja dalam pembelajaran. ini
artinya siswa dilibatkan secara maksimal dalam belajar untuk mencari,
menyelidiki, secara kritis, logis, sistematis sehingga mereka dapat merumuskan
sendiri penemuanya.

2). Kadar Ketrelibatan Guru dan Siswa (teacher-student involve)


1.
1. Pesentasi (presentation), disini keterlibatan siswa lebih dominan.
sedangkan guru hanya sebagai guide atau motivator saja.
2. Diskusi (discuss), ialah menyajikan materi oleh siswa kepada temanya
ketika muncul masalah lalu dipikirkan bersama dicari pemecahanya. disini
guru tinggal menilai saja.
3. Belajar mandiri (independent study), sama dengan belajar tuntas, artinya
belajar aktif terletak pada siswa sendiri sedang guru pemantau saja.

3). Kecepatan belajar (learning speed)

1. Pengelompokan (grouping)
2. Minat yang sama (interest similarity)
3. Dikelompokkan berdasarkan kecepatan belajar (similarity on learning speed)

□ Contoh Strategi

Pendekatan: student Centre Learning (SCL)

Model dapat berupa,

 problem base leraning


 colaborative
 cooperativecase study
 Conceptual teaching learning
 role model and simulation

Tugas > membuat strategi dalam pembelajaran


o pendekatan: student Centre Learning (SCL)
o metode: Conceptual Teaching Learning (CTL)
o Materi: unsur Alkali dan senyawanya

Langkah2nya;


o
1. mengenalkan terlebih dahulu Anggota unsure Alkali dan
senyawanya menurut system periodic unsure (SPU).
2. menjelaskan keberdaanya dialam yang dapat dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari.
3. memberikan tugas kepada tiap siswa untuk menuliskan sedikitnya
lima unsure nama senyawa unsure alkali yang dapat dijumpai lalu
diberikan sifat, manfaat dan kerugian bila ada.
4. Siswa dalam waktu 30 menit untuk berfikir atau mencari sumber
dari perpustakaan.
5. guru menguji siswa dengan memberikan beberapa pertanyaan
kepada siswa tentang apa yang telah didapatnya.

□ METODE MENGAJAR

1. kooperatif
Dalam metode ini memiliki ciri khusus yaitu adanya interaksi dan interpendensi antar
angota kelompok. Untuk mencapai tujuan belajar maka semua anggota harus turut
terlibat secara aktif. Metode kooperatif ini banyak modelnya. Diantaranya yaitu:

1. Jigsaw : yaitu model kooperatif dimana tiap angota kelompok mempelajari materi
yang berbeda untuk disampaikan kepada temanya. dalam model ini;
o guru mengelompokkan siswa (3-5 orang)
o masing2 anggota kelompok adalah orang ahli suatu topik yang berbeda
o semua angota menyebar lalu mengelompok sesuai topik masing2 lalu
mendiskusikanya
o semua anggota kelompok kembali ke kelompoknya semula
o tiap anggota ahli menjelaskan materinya secara bergiliran sampai semua
faham.
2. group investigation (GI)

dalam model ini;

1.
o guru menyampaikan pokok bahasan
o siswa memilih topik yang akan didiskusikan
o memilih topik
o memilih sub topik kepada anggota untuk didiskusikan
o presentasi
o membuat kesimpulan.
2. team-games-tournamen (TGT)

dalam model ini;

1.
o guru membentuk kelompok yang heterogen
o belajar bersama dalam kelompok
o lalu tiap kelompok ditandingkan dalam sebuah aturan permainan
o ada keterlibatan fisik disana.
2. student team achievement divisio (STAD)

merupakan bagian dari kooperatif learning dimana;

1.
o guru membentuk kelompok
o guru menyampaikan materi
o guru memberikan tugas kelompok untuk di kerjakan
o guru mengevaluasi dengan test
o evaluasi bersama
o membuat kesimpulan.

2. kolaborasi

kolaborasi adalah sebuah metode dimana dua hal yang perlu dicatat yaitu,seperti
kooperatif namun tingkat interpendensi lebih tinggi. Kemudian

adanya ”peer asessment” (saling membantu/mengisi) menjadi pembeda dengan metode


kooperatif.

beberapa model kolaborasi;


 discussion
 PJPL
 role play
 PBL-inqiry
 case study
 time token
 think-peer-share
http://susanto2020.wordpress.com/strategi-belajar-mengajar-sbm/

Pengertian Strategi Pembelajaran Menurut Para Ahli – Strategi pembelajaran merupakan


suatu serangkaian rencana kegiatan yang termasuk didalamnya penggunaan metode dan
pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam suatu pembelajaran. Strategi
pembelajaran disusun untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Strategi pembelajaran
didalamnya mencakup pendekatan, model, metode dan teknik pembelajaran secara spesifik.
Hanya mengingatkan bahwa saya sudah menulis artikel yang lain yaitu Pengetian Biologi
Menurut Para Ahli. Adapun beberapa pengertian tentang strategi pembelajaran menurut
para ahli adalah sebagai berikut:

 Hamzah B. Uno (2008:45)

Strategi pembelajaran merupakan hal yang perlu diperhatikan guru dalam proses
pembelajaran.

 Dick dan Carey (2005:7)

Strategi pembelajaran adalah komponen-komponen dari suatu set materi termasuk aktivitas
sebelum pembelajaran, dan partisipasi peserta didik yang merupakan prosedur pembelajaran
yang digunakan kegiatan selanjutnya.

 Suparman (1997:157)

Strategi pembelajaran merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara mengorganisasikan


materi pelajaran peserta didik, peralatan dan bahan, dan waktu yang digunakan dalam proses
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.

 Hilda Taba

Strategi pembelajaran adalah pola atau urutan tongkah laku guru untuk menampung semua
variabel-variabel pembelajaran secara sadar dan sistematis.

 Gerlach dan Ely (1990)

Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan metode


pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu.

 Kemp (1995)

Stategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan
siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Mungkin hanya ini saja yang dapat saya sampaikan tentang Pengertian Strategi
Pembelajaran Menurut Para Ahli, semoga dengan artikel ini kita dapat mengambil
hikmahnya yaitu Pengertian Strategi Pembelajaran Menurut Para Ahli.

taktik pembelajaran menurut para ahli, pengertian strategi pembelajaran menurut


para ahli, pengertian strategi pembelajaran menurut 50 para ahli, pengertian strategi
belajar mengajar menurut para ahli, pengertian strategi pembelajaran menurut
beberapa ahli, pengertian strategi pembelajaran menurut pendidikan islam, pengertian
taktik menurut para ahli, pengertian taktik pembelajaran menurut para ahli,
Pengertiang strategi/metode belajar menurut para ahli, strategi ahli hikmah, strategi
mengajar menurut para ahli, strategi menurut 50 para ahli, strategi menurut para ahli,
strategi pembelajaran menurut ahli, strategi pembelajaran menurut para ahli,
pengertian strategi pembelajaran menurut ahli, 50 parah ahli tentang strategi
pembelajaran, cabang biologi yang diperlykan oleh ahli masyarakat, definisi taktik
menurut para ahli, definisi taktik pembelajaran menurut para ahli, Menurut para ahli
pendidikan pengertian dari ilmu ipa, metode menurut para ahli islam, pengertian
metode pembelajaran bahasa jawa menurut para ahli, pengertian metode
pembelajaran menurut para ahli, pengertian stategi belajar mengajar menurut para
ahli, pengertian strategi menurut 50 para ahli, pengertian strategi menurut ahli,
pengertian strategi menurut para ahli dalam belajar, pengertian strategi menurut para
ahli indonesia, Pengertian strategi pembelajaran menurut

Anda mungkin juga menyukai