Tutik PDF
Tutik PDF
ABSTRAK
Infeksi soil-transmitted helminth merupakan masalah global di bidang kesehatan masyarakat terutama di
daerah pedesaan. Tiga jenis infeksi soil-transmitted helminth Ascaris, Trichiuris dan cacing tambang sering
menunjukkan kelainan klinik pada manusia. Kelompok risiko tinggi infeksi soil-transmitted helminth adalah anak-
anak dan wanita usia produktif. Pengendalian cacing ditujukan pada anak-anak usia sekolah yang tidak saja
bermanfaat bagi mereka tetapi juga bermanfaat baik secara langsung maupun tidak langsung untuk seluruh populasi.
Obat antelmintik benzimidazole, mebendazole dan albendazole seringkali digunakan untuk mengobati infeksi ini.
Pengunaan obat-obat ini tidak saja terbatas untuk mengobati gejala-gejala akibat infeksi soil-transmitted helminth,
tetapi juga untuk pencegahan kesakitan secara luas pada anak-anak yang hidup di daerah endemik. Untuk
mengendalikan infeksi helmin di masyarakat, Badan Kesehatan Sedunia (World Health Organization) memberikan
panduan yang intinya meliputi tiga tindakan pokok dalam sebuah upaya terpadu, yaitu: kemoterapi, perbaikan
sanitasi dan pendidikan kesehatan. Kuatir penggunaan obat antelmintik tidak menjamin kelangsungan pemberantasan
cacing secara berkelanjutan dan terjadinya resistensi terhadap obat-obat tersebut diperlukan upaya untuk
mengembangkan dan mengendalikan metode pengendalian baru.
ABSTRACT
Soil-transmitted helminth infection is a global public health problem which is endemic in communities in
rural area. The three main soil transmitted helminth infection, Ascaris,Trichiuris, and hookworm are common
clinical disorders in man. High-risk groups for soil-transmitted helminth infections are children and women of
childbearing age. Worm control targeting school-age children benefits not only these children but also has direct
and indirect benefits for the whole population.The benzimidazole anthelmentics, mebendazole and albendazole,
are commonly used to remove these infections. The use of these drugs is not limited to treatment of symptomatic
soil-transmitted helminth infections, but also for large scale prevention of morbidity in children living in endemic
areas. To control helminth infection in the communities, World Health Organization developed guidelines which
suggest three major field actions in a coordinated effort: chemotherapy, improved sanitation and health education
Concern about the sustainability of periodic deworming with benzimidazole anthtelmenthics and the emergence of
resistance have prompted efforts to develop and test new control tools.
Korespondensi : aSuriptiastuti
84 Bagian Parasitologi
Fakultas Kedokteran, Universitas Trisakti
Jl. Kyai Tapa No.260, Grogol Jakarta 11440
Tel. 021-5672731 eks. 2305, Fax. 021-5660706
Universa Medicina Vol.25 No.2
85
Suriptiastuti Infeksi soil-transmitted helminth
86
Universa Medicina Vol.25 No.2
87
Suriptiastuti Infeksi soil-transmitted helminth
88
Universa Medicina Vol.25 No.2
89
Suriptiastuti Infeksi soil-transmitted helminth
jangan digunakan untuk bayi dan selama Pemberian obat pada masyarakat dapat
kehamilan. Pyrantel pamoate dan levamisole dilakukan secara: i) universal (semua
merupakan pengobatan alternatif untuk infeksi penduduk tidak tergantung usia, jenis kelamin,
Ascaris dan cacing tambang, walaupun pyrantel dan status infeksi diberikan pengobatan, ii)
pamoate tidak efektif untuk mengobati populasi sasaran (pengobatan diberikan pada
trichiuriasis. kelompok usia dan jenis kelamin tertentu tanpa
memperhatikan status infeksi), dan iii) selektif
PENGENDALIAN (pengobatan diberikan pada individu yang
dipilih berdasarkan diagnosisnya).
Secara garis besar terdapat tiga intervensi Obat yang direkomendasikan untuk
untuk mengendalikan infeksi STH, yaitu i) mengendalikan infeksi STH di masyarakat
pemberian obat antelmintik, ii)sanitasi dan iii) adalah benzimidazole, albendazole (dosis
pendidikan kesehatan. tunggal 400 mg, dan untuk anak usia 12–24
bulan dikurangi menjadi 200 mg) atau
Pemberian obat antelmintik mebendazole (dosis tunggal 500 mg) dapat
Pemberian obat antelmintik bertujuan juga diberikan levamisole atau pyrantel
mengurangi kesakitan dengan menurunkan pamoate. (5) Anak usia sekolah merupakan
gangguan akibat infeksi STH. Pemberian kelompok risiko tinggi untuk menderita infeksi
kemoterapi berulang kali secara teratur dengan STH dengan intensitas yang tinggi.
interval tertentu (periodic deworming) pada Pengobatan secara teratur dapat mencegah
kelompok risiko tinggi mampu menurunkan terjadinya kesakitan yang kemudian mampu
angka kesakitan dan memperbaiki kesehatan memperbaiki keadaan gizi dan kognitif anak-
serta pertumbuhan anak. (Gambar 3) (26) anak.
90
Universa Medicina Vol.25 No.2
Bukan hanya anak usia sekolah yang kebiasaan buang air besar, pengobatan secara
memperoleh manfaat dari pemberian teratur ternyata tidak mampu menurunkan
pengobatan antelmintik, anak usia pra-sekolah penyebaran infeksi STH. Pendidikan kesehatan
(1–5 tahun) juga sangat rentan untuk dapat menurunkan biaya pengendalian infeksi
mengalami anemia defisiensi zat besi yang STH dan terjadinya reinfeksi. (29)
mengakibatkan gangguan pertumbuhan dan
perilaku anak. Infeksi cacing tambang terbukti Pengendalian baru
merupakan kontributor utama terhadap anemia Pengobatan antelmintik secara teratur
defisiensi zat besi pada anak-anak pra belum menjamin hilangnya infeksi STH.
sekolah. (17) Akhir-akhir ini ditemukan resistensi terhadap
Ibu hamil di daerah endemik yang obat-obat tersebut. Untuk itu diperlukan cara
diberikan pengobatan satu atau dua kali pengendalian yang baru. Vaksinasi tetap
selama kehamilan terbukti dapat memperbaiki merupakan metode yang tepat untuk
status anemia ibu dan berat lahir bayi serta mengendalikan infeksi STH, karena dapat
menurunkan angka kematian bayi pada 6 bulan memotong penyebaran infeksi STH. Vaksin
pertama. (27) Pada daerah di mana infeksi cacing tambang yang mengandung antigen
cacing tambang sudah endemik, dianjurkan larva Ancylosoma – secreted protein (ASP)2
pemberian pengobatan antelmintik selama efektif pada model hewan (anjing dan tupai)
kehamilan kecuali pada trimester pertama. dan studi epidemiologi menunjukan adanya
efek pencegahan. (30) Vaksin cacing tambang Na
Sanitasi ASP-2 saat ini masih dalam tahap
Perbaikan sanitasi bertujuan untuk pengembangan untuk dapat digunakan pada
mengendalikan penyebaran STH dengan cara manusia.
menurunkan kontaminasi air dan tanah.
Sanitasi merupakan intervensi utama untuk KESIMPULAN
menghilangkan infeksi STH, tetapi supaya
intervensi ini efektif harus mencakup populasi Infeksi STH masih merupakan masalah
yang luas. Namun strategi ini memerlukan kesehatan masyarakat di seluruh dunia.
biaya yang tidak sedikit dan sulit dilaksanakan Pengobatan secara luas sangat penting untuk
bila biaya yang tersedia sangat terbatas. (28) menurunkan angka kesakitan namun tanpa
Lagipula bila digunakan sebagai intervensi perbaikan penyediaan air bersih dan perbaikan
primer untuk mengendalikan infeksi STH sanitasi strategi ini tidak dapat menurunkan
diperlukan waktu bertahun-tahun bahkan intensitas infeksi parasit secara berkelanjutan.
puluhan tahun supaya dapat efektif. Sampai tersedianya teknologi baru,
pengobatan antelmintik pada anak sekolah
Pendidikan kesehatan tetap merupakan upaya yang praktis untuk
Pendidikan kesehatan bertujuan mengendalikan infeksi STH.
menurunkan penyebaran dan terjadinya
reinfeksi dengan cara memperbaiki perilaku Daftar Pustaka
kesehatan. Untuk infeksi STH, tujuannya
adalah mengurangi kontaminasi dengan tanah 1. de Silva NR, Brooker S, Hotez P, Montresor A,
Engles D, Savioli L. “Soil-transmitted helminth
dan air melalui promosi penggunaan jamban
infections: updating the global picture.” Trends
dan perilaku kebersihan. Tanpa perubahan Parasitol 2003; 19: 547–51.
91
Suriptiastuti Infeksi soil-transmitted helminth
2. Crompton DW. “How much helminthiasis is there 15. Christian P, Khatry SK, West KP Jr. Antental
in the world?” J Parasitol 1999; 85: 397-403. anthelmentic treatment, birthweight and infant
3. Montresor A, Crompton DW, Gyorkos TW, Savioli survival in rural Nepal. Lancet 2004; 364: 981-3.
L. Helminth control in school-age children: a guide 16. Quinnell RJ. Genetics of susceptibility to human
for managers of control programmes. Geneva: helminth infection. Int J Parasitol 2003; 33: 1219-
World Health Organization; 2002. 31.
4. Aswathi S, Bundy DAP, Savioli L. Helminth 17. Brooker S, Bethony J, Hotez PJ. Human hookworm
infections. Br Med J 2003; 327: 431-33. infection in the 21st century. Adv Parasitol 2004;
5. World Health Organization. Prevention and control 197-288.
of schistosomiasis and soil-transmitted 18. Brooker S, Michael E. The potential of
helminthiasis. WHO Technical Report Series geographical information system and remote
Report 912. Geneva: WHO; 2002. sensing in the epidemiology and control of human
6. Albonico M, Engels D, Savioli L. Monitoring drug helminth infections. Adv Parasitol 2000; 47: 245-
efficacy and early detection of drug resistance in 87.
human-soil-transmitted nematodes: a pressing 19. Kaolan KJ, Goodman ZD, Ishak KG. Eosinophilic
public agenda for helminth control. Int J Parasitol granuloma of the liver: a characteristic lesion with
relationship to visceral larva migrans. Am J Surg
2004; 34: 1205-10.
Pathol 2001; 25: 1316-21.
7. Albonico M, Bickle Q, Ramsan M, Montresor A,
20. Hotez PJ, Brooker S, Bethony JM, Botazzi ME,
Savioli L, Taylor M. Efficay of mebendazole and
Loukas A, Xiao S. Hookworm infection. N Engl J
levamisole alone or in in combinationagainst
Med 2004; 19: 547-51.
intestinal nematodes infections after repeated
21. Taren DL, Nesheim MC, Crompton DW.
targeted mebendazole treatment in Zanzibar. Bull
Contribution of ascariasis to poor nutritional status
World Health Org 2003; 81: 343-52.
in chldren from Chiriqui Province, Republic
8. Despommier D, Gwade RW, Hotez PJ, Knirsch CA.
Panama. Parasitology 1997; 95: 603-11.
Parasitic disease. 5th ed. New York: Apple Tree 22. Khuroo MS, Zargar SA, Mahajan R. Hepatobiliary
Production; 2005. and pancreatic ascariasis in India. Lancet 1990;
9. Crompton DW. Ascaris and ascariasis. Adv 335: 1503-06.
Parasitol 2001; 48: 285-375. 23. Bundy DAP, Cooper ES. Trichiuris and
10. Brooker S, Michael E. The potential of trichiuriasis in humans. Adv Parasitol 1989; 28:
geographical information system and remote 107-23.
sensing in the epidemiology and control of human 24. Koumanidou C, Manoli E, Anagnostara A,
helminth infections. Adv Parasitol 2000; 47: 245- Polyviou P, Vakaki M. Sonographic features of
88. intestinal and biliary ascariasis in childhood : case
11. Santos PL, Cerqueira EJ, Soares NM. Comparisons report and review of the literature. Ann Trop
of the thick smear and Kato-Katz technique for Paediatr 2004; 24: 329-35.
diagnosis of intestinal helminth infections. Rev Soc 25. Bennet A, Guyatt H. Reducing intestinal nematode
Bras Med Trop 2005; 38: 196-8. infection: efficacy of albendazole and mebendazole.
12. World Health Organization.Burden of disease in Parasitol Today 2000; 16: 71-4.
DALY’s by cause, sex and mortality stratum in 26. Adams VJ, Lombard CJ, Dahnsay MA, Markus
WHO regions. Geneva: World Health MB, Fincham JE. Efficacy of albendazole against
Organization; 2002. the whipworm Trichiuris trichiura : a randomized,
13. Stoltzfus RJ, Dreyfus ML, Chwaya HM, Albonico controlled trial. South Afr Med J 2004; 94: 972-6.
M. Hookworm control as a strategy to prevent 27. World Health Organization. Report of the WHO
iron deficiency anemia. Nutr Rev 1997; 55: 223- informal consultation on the use of praziquantel
32. during pregnancy/lactation and albendazole/
14. Navitsky RC, Dreyfus ML, Shresta J, Khatry SK, mebendazole in children under 24 months. Geneva:
Stoltzfus RJ, Albonico M. Ancylostoma duodenale WHO;2002.
is responsible for hookworm infections among 28. Asaolu SO, Ofoezie LE. The role of health
pregnant women in the rural plains of Nepal. J education and sanitation in the control of helminth
Parasitol 1998; 84: 647-51. infections. Acta Tropica 2003; 86: 283-94.
92
Universa Medicina Vol.25 No.2
29. Lansdown R, Ledward A, Hall A, Isaac W, Yona 30. Goud GN, Zhan B, Ghosh K. Cloning, yeast
E, Matulu J, et al. Schistosomiasis, helminth expression isolation, and vaccine testing of
infection, and health education in Tanzania : recombinant Ancylosoma–secreted protein (ASP)
achieving behavior cgange in primary schools. and ASP-2 from Ancylostoma ceylanicum. J Infect
Health Educ Res 2002; 17: 425-33. Dis 2004; 189: 919-29.
93