Anda di halaman 1dari 10

Universa Medicina April-Juni 2006, Vol.25 No.

Infeksi soil-transmitted helminth :


ascariasis, trichiuriasis dan cacing tambang
Suriptiastuti a
Bagian Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

ABSTRAK

Infeksi soil-transmitted helminth merupakan masalah global di bidang kesehatan masyarakat terutama di
daerah pedesaan. Tiga jenis infeksi soil-transmitted helminth Ascaris, Trichiuris dan cacing tambang sering
menunjukkan kelainan klinik pada manusia. Kelompok risiko tinggi infeksi soil-transmitted helminth adalah anak-
anak dan wanita usia produktif. Pengendalian cacing ditujukan pada anak-anak usia sekolah yang tidak saja
bermanfaat bagi mereka tetapi juga bermanfaat baik secara langsung maupun tidak langsung untuk seluruh populasi.
Obat antelmintik benzimidazole, mebendazole dan albendazole seringkali digunakan untuk mengobati infeksi ini.
Pengunaan obat-obat ini tidak saja terbatas untuk mengobati gejala-gejala akibat infeksi soil-transmitted helminth,
tetapi juga untuk pencegahan kesakitan secara luas pada anak-anak yang hidup di daerah endemik. Untuk
mengendalikan infeksi helmin di masyarakat, Badan Kesehatan Sedunia (World Health Organization) memberikan
panduan yang intinya meliputi tiga tindakan pokok dalam sebuah upaya terpadu, yaitu: kemoterapi, perbaikan
sanitasi dan pendidikan kesehatan. Kuatir penggunaan obat antelmintik tidak menjamin kelangsungan pemberantasan
cacing secara berkelanjutan dan terjadinya resistensi terhadap obat-obat tersebut diperlukan upaya untuk
mengembangkan dan mengendalikan metode pengendalian baru.

Kata kunci: Soil-transmitted helminths, kemoterapi, santasi, pendidikan kesehatan

Soil-transmitted helminth infections :


ascariasis, trichiuriasis and hookworm

ABSTRACT

Soil-transmitted helminth infection is a global public health problem which is endemic in communities in
rural area. The three main soil transmitted helminth infection, Ascaris,Trichiuris, and hookworm are common
clinical disorders in man. High-risk groups for soil-transmitted helminth infections are children and women of
childbearing age. Worm control targeting school-age children benefits not only these children but also has direct
and indirect benefits for the whole population.The benzimidazole anthelmentics, mebendazole and albendazole,
are commonly used to remove these infections. The use of these drugs is not limited to treatment of symptomatic
soil-transmitted helminth infections, but also for large scale prevention of morbidity in children living in endemic
areas. To control helminth infection in the communities, World Health Organization developed guidelines which
suggest three major field actions in a coordinated effort: chemotherapy, improved sanitation and health education
Concern about the sustainability of periodic deworming with benzimidazole anthtelmenthics and the emergence of
resistance have prompted efforts to develop and test new control tools.

Keywords: Soil-transmitted helminths, chemotherapy, sanitation, health education

Korespondensi : aSuriptiastuti
84 Bagian Parasitologi
Fakultas Kedokteran, Universitas Trisakti
Jl. Kyai Tapa No.260, Grogol Jakarta 11440
Tel. 021-5672731 eks. 2305, Fax. 021-5660706
Universa Medicina Vol.25 No.2

PENDAHULUAN anak usia sekolah mempunyai risiko paling


tinggi untuk terjadinya manifestasi klinis dari
Infeksi helminths yang disebabkan oleh infeksi ini.
soil-transmitted helminths (STH) banyak Diwaktu-waktu yang lalu dampak infeksi
ditemukan pada masyarakat yang bertempat cacing sebagai masalah kesehatan masyarakat
tinggal di negara berkembang, terutama di secara konsisten tidak pernah mendapat
pedesaan. Cacing yang tergolong dalam perhatian serius dan seringkali diabaikan
kelompok STH adalah cacing yang dalam (u n d e re s t i m a t e d ) . S e k a r a n g m a s a l a h i n i
menyelesaikan siklus hidupnya memerlukan mendapat perhatian cukup besar dan ada
tanah yang sesuai untuk berkembang menjadi kesepakatan umum bahwa penyakit karena
bentuk infektif. Empat jenis STH yang paling infeksi helmin merupakan masalah kesehatan
sering ditemukan adalah cacing gelang masyarakat yang penting, terutama untuk anak-
(roundworm/Ascaris lumbricoides), cacing anak Sudah diketahui tersedianya pengobatan
cambuk (Trichuris trichiura), dan cacing yang sederhana, aman, murah dan efektif
tambang (Necator americanus dan menyebabkan terjadinya inisiatif secara global.
Ancylostoma duodenale). Laporan terakhir Pada lima tahun terakhir, Badan Kesehatan
memperkirakan infeksi A. lumbricoides Sedunia (World Health Organization/WHO),
besarnya 1,221 miliar, T. trichiura 795 juta dan Bank Dunia (World Bank) dan lembaga-
cacing tambang 740 juta. (1) lembaga Perserikatan Bangsa Bangsa (United
Diperkirakan lebih dari dua miliyar orang Nations) dan masyarakat lainnya secara
mengalami infeksi di seluruh dunia di antaranya bersama-sama melaksanakan pengendalian
sekitar 300 juta menderita infeksi helminth terhadap infeksi helmin melalui program
yang berat dan sekitar 150.000 kematian terjadi pengobatan anthelmintik pada murid-murid
setiap tahun akibat infeksi STH. Di samping sekolah. Pada tahun 2001, World Health
itu infeksi helmin juga berdampak terhadap Assembly memutuskan sebuah resolusi yang
gizi, pertumbuhan fisik, mental, kognitif dan mendesak negara anggotanya untuk
kemunduran intelektual pada anak-anak. (2,3) mengendalikan kesakitan dan infeksi STH
Infeksi dengan Trichiuris trichiura dan Ascaris melalui pemberian obat antelmintik secara luas
lumbricoides secara tipikal diderita pada anak- pada anak-anak usia sekolah di negara
anak berusia 5-10 tahun, semakin bertambah berkembang. (5) Namun penggunan obat-obatan
usia akan menurun dan menetap pada usia secara luas dapat menyebabkan terjadinya
dewasa. Profil yang berbeda terjadi pada resistensi atau paling sedikit terjadi penurunan
infeksi cacing tambang dengan intensitas efektifitas dari obat tersebut untuk
maksimum sampai usia 20-25 tahun. (4) Anak- memberantas infeksi STH. (6,7)

Tabel 1. Karaktersitik dari cacing dewasa soil-transmitted helminths

85
Suriptiastuti Infeksi soil-transmitted helminth

Gambar 2. Cacing jantan dan betina dewasa


soil-transmitted disease

manusia bagian atas, sedangkan cacing gelang


di seluruh usus halus dan cacing cambuk
dewasa tinggal di usus besar khususnya sekum
(Tabel 1). (8)
Gambar 1. Telur dari soil-transmitted Parasit ini dapat tinggal beberapa tahun
helminth dalam saluran gastrointestinal manusia.
Besarnya STH sangat bervariasi dan cacing
betina lebih besar dibandingkan cacing jantan.
Parasit STH Setelah kawin, setiap cacing betina dewasa
Cacing tambang dewasa dari genera dapat menghasilkan ribuan telur per hari
Necator dan Ancylostoma tinggal di usus halus (Gambar 1 dan 2). (8,9)

86
Universa Medicina Vol.25 No.2

Ascaris lumbricoides paling banyak pengeringan dan penyebaran telur-telur cacing


dijumpai dengan prevalensi global sekitar yang infektif melalui debu. Beberapa faktor lain
25%.(9) Cacing ini biasanya tidak menyebabkan yang ikut berperan sebagai penunjang
gejala-gejala (asimtomatik) dan infeksi dengan perkembangan dan penyebaran cacing helmin
A. lumbricoides ini banyak mengenai daerah- adalah macam dan sifat partikel tanah. Untuk
daerah tropis dan negara berkembang di mana perkembangan telurnya, A.lumbricoides dan
masih sering terjadi kontaminasi tanah oleh T.trichiura memerlukan tanah yang liat, lembab
tinja yang mengandung telur cacing. dan terlindung dari cahaya matahari. Hal ini
berbeda dengan cacing tambang karena larva
EPIDEMIOLOGI cacing ini memerlukan oksigen untuk
pertumbuhannya, maka macam tanah yang
Infeksi STH tersebar diberbagai negara paling sesuai dan menguntungkan adalah tanah
tropik dan subtropik. Iklim merupakan berpasir, gembur, berhumus dan terlindung dari
determinan utama dari penyebaran infeksi ini, cahaya matahari langsung. Cara pengelolaan
kelembaban dan suhu yang panas sangat tanah juga merupakan salah satu faktor yang
penting bagi perkembangan larva dalam tanah. dapat membantu perkembangan dan penyebaran
Faktor iklim ini meliputi temperatur, curah cacing kelompok STH. Bila pengolahan tanah
hujan, cahaya matahari dan angin. Juga faktor dilakukan dengan baik dan benar, maka
tanah, seperti macam (jenis) tanah, sifat perkembangan cacing ini akan terganggu
partikel tanah dan cara pengolahan tanah. sehingga penyebaran menjadi rendah.
Temperatur, sangat penting untuk cacing ini Intensitas dari infeksi ini merupakan
melanjutkan siklus hidupnya. Setiap jenis indeks epidemiologi yang menggambarkan
cacing mempunyai temperatur optimum yang penyebaran dari infeksi STH. Intensitas infeksi
berbeda. Untuk perkembangan telur STH diukur berdasarkan jumlah telur per gram
A.lumbricoides, misalnya, memerlukan dari tinja menggunakan teknik Kato-Katz thick-
temperatur yang berkisar antara 20 0-25 0 C, s m e a r. ( 11 ) U n t u k A . l u m b r i c o i d e s d a n T.
T.trichiura kira-kira 30 0 C dan untuk trichiura intensitas infeksi terbesar didapatkan
N.americanus memerlukan temperatur optimum pada anak berusia 5-15 tahun, dan akan
antara 28 0-32 0 C. Kelembaban juga merupakan menurun pada usia dewasa.
faktor penting untuk mempertahankan hidup Infeksi STH lebih menyebabkan
cacing. Bila kelembaban rendah maka telur ketidakmampuan (disability) dibandingkan
A.lumbricoides dan T.trichiura tidak akan kematian, beban yang ditanggung masyarakat
berkembang dengan baik dan larva cacing diukur menggunakan disability-ajusted life
tambang akan cepat mati. Kelembaban tanah years (DALY). (12) Infeksi cacing tambang
tergantung pada besarnya curah hujan. menyebabkan hilangnya DALY lebih besar
Determinan yang juga penting adalah dibandingkan infeksi helmin lainnya.
kemiskinan, kurang tersedianya air dan Pengukuran DALY karena cacing tambang
sanitasi. (10) Pada keadaan ini, spesies STH masih tetap menurunkan estimasi dari beban
umumnya menjadi endemik. Cahaya matahari sesungguhnya akibat anemia defisiensi zat besi
berperan dalam memberikan panas, terutama dan kurang energi protein. Anemia defisiensi
terhadap telur dan larva yang ada pada zat besi diperkirakan menimbulkan kehilangan
permukaan tanah. Demikian pula angin, 12 juta DALY setiap tahunnya dan merupakan
berperan dalam mempercepat proses masalah gangguan nutrisi terbesar di dunia.

87
Suriptiastuti Infeksi soil-transmitted helminth

Data epidemiologi dari anemia defisiensi Kemiskinan, sanitasi dan urbanisasi


zat besi di Afrika Timur dan negara-negara P e n y e b a r a n S T H t e rg a n t u n g d a r i
lainnya menggambarkan pentingnya kontribusi lingkungan yang tercemar tinja yang
infeksi cacing tambang. Studi potong silang di mengandung telur. Pencemaran tanah, terutama
Nepal menunjukkan bahwa 30-50% anemia oleh telur cacing Ascaris lumbricoides banyak
defisiensi zat besi yang sedang dan berat terjadi di daerah pedesaan, daerah pinggiran
disebabkan oleh infeksi cacing tambang. (13,14) kota dan daerah perkotaan yang padat
St u d i i n t e r v e n s i m e n u n j u k k a n , b a h w a penduduknya. Urbanisasi menyebabkan
pemberian antelmintik selama antenatal mampu semakin banyaknya penduduk dari pedesaan
meningkatkan kadar hemoglobin, berat lahir pindah dan bertempat tinggal di daerah
d a n k e l a n g s u n g a n h i d u p a n a k . (15) H a s i l perkotaan. Angka kepadatan penduduk di suatu
penelitian ini membuktikan bahwa untuk wilayah, dapat menggambarkan keadaan
memperbaiki status gizi ibu hamil penyuluhan sanitasi lingkungan di wilayah itu. Apabila
tentang infeksi helmin ini sangat penting. angka ini tinggi berarti penduduk atau
masyarakat yang berdiam di wilayah ini sangat
Faktor risiko padat. Hal ini dapat menyebabkan berkurangnya
Baik host maupun lingkungan merupakan keseimbangan antara penduduk dengan
faktor risiko terjadinya infeksi helmin. lingkungan. Sebagai akibatnya, keadaan sanitasi
lingkungan menjadi buruk dan penularan
Genetik penyakit dapat terjadi dengan cepat. Kesehatan
Sampai saat ini belum berhasil lingkungan berkaitan erat dengan masalah
diindentifikasi adanya gen yang dapat kurangnya fasilitas air bersih sehingga mudah
mengendalikan infeksi helmin. Namun demikian terjadi infeksi oleh cacing helmin. Air sungai
hasil pemindain terakhir tentang genom yang tercemar telur cacing sering digunakan
memberikan gambaran kemungkinan adanya untuk berbagai keperluan dan aktivitas seperti
kromosom 1 dan 13 untuk mengendalikan A. misalnya menyiram perkebunan sayur, mandi,
lumbricoides. (16) cuci, dan buang air besar.

Perilaku, rumah tangga dan pekerjaan Iklim, cuaca dan musim


Perilaku, dan pekerjaan berpengaruh Kelembaban dan cuaca yang panas sangat
terhadap prevalensi dan intensitas dari infeksi menunjang kehidupan STH. Penggunaan
helmin terutama cacing tambang. Intensitas geographical information system (GIS) dan
cacing tambang tertinggi didapatkan pada pencitraan jarak jauh (remote sensing) mampu
orang dewasa. (17) Pekerjaan pertanian tetap mengidentifikasi distribusi dari STH
merupakan denominator dari infeksi cacing berdasarkan suhu dan curah hujan. (18)
tambang. Masalah pengelolaan tinja yang
kurang baik dan pemakaian tinja sebagai pupuk Gejala-gejala klinik
untuk sayuran yang dimakan mentah dapat Gejala-gejala klinik dari infeksi STH
merupakan sumber infeksi penyakit parasit dan dapat dibagi dalam manifestasi akut yang
pencemaran lingkungan. Perilaku manusia yang berkaitan dengan migrasi larva melalui kulit
seringkali kurang memperhatikan pentingnya dan visera, dan manifestasi akut serta kronik
penggunaan air bersih untuk kehidupan sebagai akibat dari cacing dewasa masuk ke
berperan terhadap terjadinya infeksi helmin. saluran gastrointestinal.

88
Universa Medicina Vol.25 No.2

Migrasi larva Infeksi cacing tambang (hookworm)


Migrasi larva STH menimbulkan reaksi Kelainan patologi akibat infeksi cacing
pada jaringan yang dilaluinya. Misalkan, larva tambang dewasa adalah kehilangan darah dari
Ascaris yang meninggal saat migrasi melalui intestinal yang disebabkan invasi parasit ke
hepar dapat menimbulkan eosinophilc mukosa dan submukosa usus halus. Kehilangan
granuloma. (19) Di paru-paru migrasi antigen darah yang kronik ini menyebabkan terjadinya
larva Ascaris menimbulkan infiltrat eosinofil anemia defisiensi zat besi. Kehilangan protein
yang terlihat saat dilakukan pemeriksaan secara kronik akibat infeksi cacing tambang
radiograf dari toraks. Beberapa gejala pada dapat menyebabkan hipoproteinemia dan
kulit seperti pruritus, eritema ditemukan saat anasarka. (20)
terjadi migrasi dari larva cacing tambang A.
duodenale dan N. americanus. (20) Masuknya Diagnosis dan pengobatan
l a r v a A. d u o d e n a l e s e c a r a o r a l d a p a t Infeksi STH seringkali tidak menimbulkan
mengakibatkan terjadinya sindroma Wakana keluhan dan gejala yang spesifik, dengan
dengan gejala-gejala nausea, muntah-muntah, demikian para dokter harus melakukan
iritasi faring, batuk, sesak nafas dan suara pemeriksaan feses. Cara Kato-Katz fecal-thick
serak. (20) smear dan McMaster digunakan untuk
mengukur intensitas dari infeksi dengan
Parasit di intestinal memperkirakan jumlah telur per gram tinja. (11)
Umumnya manifestasi klinik akibat infeksi Ultrasonografi dan endoskopi bermanfaat untuk
STH di saluran gastrointestinal terjadi bila diagnosis dari komplikasi ascariasis termasuk
intensitasnya sedang dan tinggi. obstruksi usus dan saluran hepatobiliar serta
pankreas. (24)
Ascariasis Tujuan utama dari pengobatan infeksi
Terdapatnya cacing Ascaris dewasa dalam STH adalah mengeluarkan semua cacing
jumlah yang besar di usus halus dapat dewasa dari saluran gastrointestinal. Obat yang
menyebabkan abdominal distension dan rasa banyak digunakan untuk mengeluarkan infeksi
sakit. Keadaan ini juga dapat menyebabkan STH adalah mebendazole dan albendazole.
lactose intolerance, malabsorpsi dari vitamin Benzimidazole bekerja menghambat
A dan nutrisi lainnya. (21) Hepatobiliary dan polimerisasi dari microtubule parasit yang
pancreatic ascariasis terjadi sebagai akibat menyebabkan kematian dari cacing dewasa
masuknya cacing dewasa dari dudenum ke dalam beberapa hari. Walaupun albendazole
orificium ampullary dari saluran empedu, dan mebendazole merupakan obat broad-
timbul kolik empedu, kolesistitis, kolangitis, spectrum terdapat perbedaan penggunaanya
pankreatitis dan abses hepar. (22) dalam klinik Kedua obat sangat efektif terhadap
ascariasis dengan pemberian dosis tunggal.
Trichiuriasis Namun, untuk cacing tambang, mebendazole
Infeksi cacing cambuk dewasa dalam dosis tunggal memberikan rate pengobatan yang
jumlah besar dapat menyebabkan terjadinya rendah dan albendazole lebih efektif. ( 2 5 )
kolitis yang gejala-gejala kliniknya menyerupai Sebaliknya albendazole dosis tunggal tidak
inflammatory bowel syndrome seperti rasa efektif untuk kasus trichiuriasis. (26) Obat
nyeri di abdomen yang kronik, diare, dan antelmentik bensimidasole adalah embriotoksik
anemia. (23) dan teratogenik pada tikus yang hamil, sehingga

89
Suriptiastuti Infeksi soil-transmitted helminth

jangan digunakan untuk bayi dan selama Pemberian obat pada masyarakat dapat
kehamilan. Pyrantel pamoate dan levamisole dilakukan secara: i) universal (semua
merupakan pengobatan alternatif untuk infeksi penduduk tidak tergantung usia, jenis kelamin,
Ascaris dan cacing tambang, walaupun pyrantel dan status infeksi diberikan pengobatan, ii)
pamoate tidak efektif untuk mengobati populasi sasaran (pengobatan diberikan pada
trichiuriasis. kelompok usia dan jenis kelamin tertentu tanpa
memperhatikan status infeksi), dan iii) selektif
PENGENDALIAN (pengobatan diberikan pada individu yang
dipilih berdasarkan diagnosisnya).
Secara garis besar terdapat tiga intervensi Obat yang direkomendasikan untuk
untuk mengendalikan infeksi STH, yaitu i) mengendalikan infeksi STH di masyarakat
pemberian obat antelmintik, ii)sanitasi dan iii) adalah benzimidazole, albendazole (dosis
pendidikan kesehatan. tunggal 400 mg, dan untuk anak usia 12–24
bulan dikurangi menjadi 200 mg) atau
Pemberian obat antelmintik mebendazole (dosis tunggal 500 mg) dapat
Pemberian obat antelmintik bertujuan juga diberikan levamisole atau pyrantel
mengurangi kesakitan dengan menurunkan pamoate. (5) Anak usia sekolah merupakan
gangguan akibat infeksi STH. Pemberian kelompok risiko tinggi untuk menderita infeksi
kemoterapi berulang kali secara teratur dengan STH dengan intensitas yang tinggi.
interval tertentu (periodic deworming) pada Pengobatan secara teratur dapat mencegah
kelompok risiko tinggi mampu menurunkan terjadinya kesakitan yang kemudian mampu
angka kesakitan dan memperbaiki kesehatan memperbaiki keadaan gizi dan kognitif anak-
serta pertumbuhan anak. (Gambar 3) (26) anak.

Gambar 3. Efek pengobatan benzimidazole secara teratur terhadap


prevalensi Ascaris dan Trichiuris

90
Universa Medicina Vol.25 No.2

Bukan hanya anak usia sekolah yang kebiasaan buang air besar, pengobatan secara
memperoleh manfaat dari pemberian teratur ternyata tidak mampu menurunkan
pengobatan antelmintik, anak usia pra-sekolah penyebaran infeksi STH. Pendidikan kesehatan
(1–5 tahun) juga sangat rentan untuk dapat menurunkan biaya pengendalian infeksi
mengalami anemia defisiensi zat besi yang STH dan terjadinya reinfeksi. (29)
mengakibatkan gangguan pertumbuhan dan
perilaku anak. Infeksi cacing tambang terbukti Pengendalian baru
merupakan kontributor utama terhadap anemia Pengobatan antelmintik secara teratur
defisiensi zat besi pada anak-anak pra belum menjamin hilangnya infeksi STH.
sekolah. (17) Akhir-akhir ini ditemukan resistensi terhadap
Ibu hamil di daerah endemik yang obat-obat tersebut. Untuk itu diperlukan cara
diberikan pengobatan satu atau dua kali pengendalian yang baru. Vaksinasi tetap
selama kehamilan terbukti dapat memperbaiki merupakan metode yang tepat untuk
status anemia ibu dan berat lahir bayi serta mengendalikan infeksi STH, karena dapat
menurunkan angka kematian bayi pada 6 bulan memotong penyebaran infeksi STH. Vaksin
pertama. (27) Pada daerah di mana infeksi cacing tambang yang mengandung antigen
cacing tambang sudah endemik, dianjurkan larva Ancylosoma – secreted protein (ASP)2
pemberian pengobatan antelmintik selama efektif pada model hewan (anjing dan tupai)
kehamilan kecuali pada trimester pertama. dan studi epidemiologi menunjukan adanya
efek pencegahan. (30) Vaksin cacing tambang Na
Sanitasi ASP-2 saat ini masih dalam tahap
Perbaikan sanitasi bertujuan untuk pengembangan untuk dapat digunakan pada
mengendalikan penyebaran STH dengan cara manusia.
menurunkan kontaminasi air dan tanah.
Sanitasi merupakan intervensi utama untuk KESIMPULAN
menghilangkan infeksi STH, tetapi supaya
intervensi ini efektif harus mencakup populasi Infeksi STH masih merupakan masalah
yang luas. Namun strategi ini memerlukan kesehatan masyarakat di seluruh dunia.
biaya yang tidak sedikit dan sulit dilaksanakan Pengobatan secara luas sangat penting untuk
bila biaya yang tersedia sangat terbatas. (28) menurunkan angka kesakitan namun tanpa
Lagipula bila digunakan sebagai intervensi perbaikan penyediaan air bersih dan perbaikan
primer untuk mengendalikan infeksi STH sanitasi strategi ini tidak dapat menurunkan
diperlukan waktu bertahun-tahun bahkan intensitas infeksi parasit secara berkelanjutan.
puluhan tahun supaya dapat efektif. Sampai tersedianya teknologi baru,
pengobatan antelmintik pada anak sekolah
Pendidikan kesehatan tetap merupakan upaya yang praktis untuk
Pendidikan kesehatan bertujuan mengendalikan infeksi STH.
menurunkan penyebaran dan terjadinya
reinfeksi dengan cara memperbaiki perilaku Daftar Pustaka
kesehatan. Untuk infeksi STH, tujuannya
adalah mengurangi kontaminasi dengan tanah 1. de Silva NR, Brooker S, Hotez P, Montresor A,
Engles D, Savioli L. “Soil-transmitted helminth
dan air melalui promosi penggunaan jamban
infections: updating the global picture.” Trends
dan perilaku kebersihan. Tanpa perubahan Parasitol 2003; 19: 547–51.

91
Suriptiastuti Infeksi soil-transmitted helminth

2. Crompton DW. “How much helminthiasis is there 15. Christian P, Khatry SK, West KP Jr. Antental
in the world?” J Parasitol 1999; 85: 397-403. anthelmentic treatment, birthweight and infant
3. Montresor A, Crompton DW, Gyorkos TW, Savioli survival in rural Nepal. Lancet 2004; 364: 981-3.
L. Helminth control in school-age children: a guide 16. Quinnell RJ. Genetics of susceptibility to human
for managers of control programmes. Geneva: helminth infection. Int J Parasitol 2003; 33: 1219-
World Health Organization; 2002. 31.
4. Aswathi S, Bundy DAP, Savioli L. Helminth 17. Brooker S, Bethony J, Hotez PJ. Human hookworm
infections. Br Med J 2003; 327: 431-33. infection in the 21st century. Adv Parasitol 2004;
5. World Health Organization. Prevention and control 197-288.
of schistosomiasis and soil-transmitted 18. Brooker S, Michael E. The potential of
helminthiasis. WHO Technical Report Series geographical information system and remote
Report 912. Geneva: WHO; 2002. sensing in the epidemiology and control of human
6. Albonico M, Engels D, Savioli L. Monitoring drug helminth infections. Adv Parasitol 2000; 47: 245-
efficacy and early detection of drug resistance in 87.
human-soil-transmitted nematodes: a pressing 19. Kaolan KJ, Goodman ZD, Ishak KG. Eosinophilic
public agenda for helminth control. Int J Parasitol granuloma of the liver: a characteristic lesion with
relationship to visceral larva migrans. Am J Surg
2004; 34: 1205-10.
Pathol 2001; 25: 1316-21.
7. Albonico M, Bickle Q, Ramsan M, Montresor A,
20. Hotez PJ, Brooker S, Bethony JM, Botazzi ME,
Savioli L, Taylor M. Efficay of mebendazole and
Loukas A, Xiao S. Hookworm infection. N Engl J
levamisole alone or in in combinationagainst
Med 2004; 19: 547-51.
intestinal nematodes infections after repeated
21. Taren DL, Nesheim MC, Crompton DW.
targeted mebendazole treatment in Zanzibar. Bull
Contribution of ascariasis to poor nutritional status
World Health Org 2003; 81: 343-52.
in chldren from Chiriqui Province, Republic
8. Despommier D, Gwade RW, Hotez PJ, Knirsch CA.
Panama. Parasitology 1997; 95: 603-11.
Parasitic disease. 5th ed. New York: Apple Tree 22. Khuroo MS, Zargar SA, Mahajan R. Hepatobiliary
Production; 2005. and pancreatic ascariasis in India. Lancet 1990;
9. Crompton DW. Ascaris and ascariasis. Adv 335: 1503-06.
Parasitol 2001; 48: 285-375. 23. Bundy DAP, Cooper ES. Trichiuris and
10. Brooker S, Michael E. The potential of trichiuriasis in humans. Adv Parasitol 1989; 28:
geographical information system and remote 107-23.
sensing in the epidemiology and control of human 24. Koumanidou C, Manoli E, Anagnostara A,
helminth infections. Adv Parasitol 2000; 47: 245- Polyviou P, Vakaki M. Sonographic features of
88. intestinal and biliary ascariasis in childhood : case
11. Santos PL, Cerqueira EJ, Soares NM. Comparisons report and review of the literature. Ann Trop
of the thick smear and Kato-Katz technique for Paediatr 2004; 24: 329-35.
diagnosis of intestinal helminth infections. Rev Soc 25. Bennet A, Guyatt H. Reducing intestinal nematode
Bras Med Trop 2005; 38: 196-8. infection: efficacy of albendazole and mebendazole.
12. World Health Organization.Burden of disease in Parasitol Today 2000; 16: 71-4.
DALY’s by cause, sex and mortality stratum in 26. Adams VJ, Lombard CJ, Dahnsay MA, Markus
WHO regions. Geneva: World Health MB, Fincham JE. Efficacy of albendazole against
Organization; 2002. the whipworm Trichiuris trichiura : a randomized,
13. Stoltzfus RJ, Dreyfus ML, Chwaya HM, Albonico controlled trial. South Afr Med J 2004; 94: 972-6.
M. Hookworm control as a strategy to prevent 27. World Health Organization. Report of the WHO
iron deficiency anemia. Nutr Rev 1997; 55: 223- informal consultation on the use of praziquantel
32. during pregnancy/lactation and albendazole/
14. Navitsky RC, Dreyfus ML, Shresta J, Khatry SK, mebendazole in children under 24 months. Geneva:
Stoltzfus RJ, Albonico M. Ancylostoma duodenale WHO;2002.
is responsible for hookworm infections among 28. Asaolu SO, Ofoezie LE. The role of health
pregnant women in the rural plains of Nepal. J education and sanitation in the control of helminth
Parasitol 1998; 84: 647-51. infections. Acta Tropica 2003; 86: 283-94.

92
Universa Medicina Vol.25 No.2

29. Lansdown R, Ledward A, Hall A, Isaac W, Yona 30. Goud GN, Zhan B, Ghosh K. Cloning, yeast
E, Matulu J, et al. Schistosomiasis, helminth expression isolation, and vaccine testing of
infection, and health education in Tanzania : recombinant Ancylosoma–secreted protein (ASP)
achieving behavior cgange in primary schools. and ASP-2 from Ancylostoma ceylanicum. J Infect
Health Educ Res 2002; 17: 425-33. Dis 2004; 189: 919-29.

93

Anda mungkin juga menyukai