Anda di halaman 1dari 8

Zulfiana Riswanda & Betta Kurniawan | Infeksi Soil-Transmitted Helminth :Ascariasis, Trichiuriasis dan

Cacing tambang
Infeksi Soil-Transmitted Helminth : Ascariasis, Trichiuriasis dan Cacing
tambang

Zulfiana Riswanda, Betta Kurniawan


Jurusan Kedokteran Umum,Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
Bagian Parasitologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Abstrack
Infeksi soil-transmitted helminth merupakan masalah global di bidang kesehatan masyarakat terutama di daerah pedesaan.
Tiga jenis infeksi soil-transmitted helminth Ascaris, Trichiuris dan cacing tambang sering menunjukkan kelainan klinik pada
manusia. Kelompok risiko tinggi infeksi soil-transmitted helminth adalah anak anak dan wanita usia produktif. Pengendalian
cacing ditujukan pada anak-anak usia sekolah yang tidak saja bermanfaat bagi mereka tetapi juga bermanfaat baik secara
langsung maupun tidak langsung untuk seluruh populasi. Obat antelmintik benzimidazole, mebendazole dan albendazole
seringkali digunakan untuk mengobati infeksi ini. Pengunaan obat-obat ini tidak saja terbatas untuk mengobati gejala-gejala
akibat infeksi soil-transmitted helminth, tetapi juga untuk pencegahan kesakitan secara luas pada anak-anak yang hidup di
daerah endemik. Untuk mengendalikan infeksi helmin di masyarakat, Badan Kesehatan Sedunia (World Health
Organization) memberikan panduan yang intinya meliputi tiga tindakan pokok dalam sebuah upaya terpadu, yaitu:
kemoterapi, perbaikan sanitasi dan pendidikan kesehatan. Kuatir penggunaan obat antelmintik tidak menjamin
kelangsungan pemberantasan cacing secara berkelanjutan dan terjadinya resistensi terhadap obat-obat tersebut diperlukan
upaya untuk mengembangkan dan mengendalikan metode pengendalian baru.

Kata kunci: Soil-transmitted helminths, kemoterapi, sanitasi, pendidikan kesehatan

Soil-transmitted helminth infections : ascariasis, trichiuriasis and hookworm


Abstract

Soil-transmitted helminth infection is a global public health problem which is endemic in communities in rural area. The
three main soil transmitted helminth infection, Ascaris,Trichiuris, and hookworm are common clinical disorders in man.
High-risk groups for soil-transmitted helminth infections are children and women of childbearing age. Worm control
targeting school-age children benefits not only these children but also has direct and indirect benefits for the whole
population.The benzimidazole anthelmentics, mebendazole and albendazole, are commonly used to remove these
infections. The use of these drugs is not limited to treatment of symptomatic soil-transmitted helminth infections, but also
for large scale prevention of morbidity in children living in endemic areas. To control helminth infection in the communities,
World Health Organization developed guidelines which suggest three major field actions in a coordinated effort:
chemotherapy, improved sanitation and health education Concern about the sustainability of periodic deworming with
benzimidazole anthtelmenthics and the emergence of resistance have prompted efforts to develop and test new control
tools.

Keywords: Soil-transmitted helminths, chemotherapy, sanitation, health education

Pendahuluan Laporan terakhirmemperkirakan infeksi A.


Infeksi helminths yang disebabkan oleh Lumbricoidesbesarnya 1,221 miliar, T. trichiura
soil-transmitted helminths (STH) banyak 795 juta dancacing tambang 740
ditemukan pada masyarakat yang bertempat juta.Diperkirakan lebih dari dua miliyar
tinggal di negara berkembang, terutama di orangmengalami infeksi di seluruh dunia di
pedesaan.Cacing yang tergolong dalam antaranyasekitar 300 juta menderita infeksi
kelompok STH adalah cacing yang dalam helminthyang berat dan sekitar 150.000
menyelesaikan siklus hidupnya memerlukan kematian terjadisetiap tahun akibat infeksi
tanah yang sesuai untuk berkembang menjadi STH.(2,3)
bentuk infektif. Empat jenis STH yang Infeksi dengan Trichiuris trichiura dan
palingsering ditemukan adalah cacing Ascarislumbricoides secara tipikal diderita
gelang(roundworm/Ascaris lumbricoides), pada anakanakberusia 5-10 tahun, semakin
cacing bertambahusia akan menurun dan menetap
cambuk (Trichuris trichiura), dan pada usiadewasa. Profil yang berbeda terjadi
cacingtambang (Necator americanus padainfeksi cacing tambang dengan
danAncylostoma duodenale). (1) intensitasmaksimum sampai usia 20-25
tahun.(4)

Majority | Volume 5 | Nomor 5 | Desember 2016 | 61


Zulfiana Riswanda & Betta Kurniawan | Infeksi Soil-Transmitted Helminth :Ascariasis, Trichiuriasis dan
Cacing tambang
Anakusia sekolah mempunyai risiko lainnya secarabersama-sama melaksanakan
palingtinggi untuk terjadinya manifestasi klinis pengendalianterhadap infeksi helmin melalui
dariinfeksi ini.Diwaktu-waktu yang lalu programpengobatan anthelmintik pada murid-
dampak infeksicacing sebagai masalah muridsekolah. Pada tahun 2001, World
kesehatan masyarakatsecara konsisten tidak HealthAssembly memutuskan sebuah resolusi
pernah mendapatperhatian serius dan yangmendesak negara anggotanya
seringkali diabaikan(underestimated). Infeksi untukmengendalikan kesakitan dan infeksi
helmin juga berdampak terhadapgizi, STHmelalui pemberian obat antelmintik
pertumbuhan fisik, mental, kognitif secara luaspada anak-anak usia sekolah di
dankemunduran intelektual pada anak-anak. negaraberkembang.(5) Namun penggunan
Pada lima tahun terakhir, Badan obat-obatansecara luas dapat menyebabkan
KesehatanSedunia (World Health terjadinyaresistensi atau paling sedikit terjadi
Organization/WHO),Bank Dunia (World Bank) penurunanefektifitas dari obat tersebut
dan lembagalembagaPerserikatan Bangsa untukmemberantas infeksi STH.(6,7)
Bangsa (UnitedNations) dan masyarakat

Isi

Tabel 1. Karaktersitik dari cacing dewasa soil-transmitted helminths

Jumlah Telur yang


Panjang Jangka
Species Dihasilkan Cacing Betina Lokasi di Host
(mm) Hidup (Th)
Per Hari

Ascaris lumbricoides 150-400 200.000 Usus halus 1


Trichiuris trichiura 30-50 3000-5000 Sekum dan kolon 1,5-2,0
Necator americanus 7-13 9000-10000 Usus halus bagian 5-7
atas

Ancylostoma 8-13 25000-30000 Usus halus bagian 5-7


duodenale atas

Berdasarkan tabel diatas Necator dan


Ancylostoma tinggal di usus halusmanusia
bagian atas, sedangkan cacing gelangdi
seluruh usus halus dan cacing cambukdewasa
tinggal di usus besar khususnya sekum.(8)
Cacing gelang memiliki ukuran 150-400 mm,
cacing cambuk 30-50 mm, sedangkan Necator
americanus 7-13 mm dan Ancylostoma
duodenale 8-13 mm. Cacing gelang mampu
menghasilkan 200000 telur per hari, cacing
cambuk 3000-5000 telur per hari, Necator
americanus 9000-10000 telur per hari, dan
Ancylostoma duodenale 25000-30000 telur
per hari yang dihasilkan oleh cacing betina.
Jangka waktu hidup terlama adalah cacing
tambang 5-7 tahun dan tersingkat adalah
cacing gelang 1 tahun.

Gambar 1. Telur dari soil-transmitted

Majority | Volume 5 | Nomor 5 | Desember 2016 | 62


Zulfiana Riswanda & Betta Kurniawan | Infeksi Soil-Transmitted Helminth :Ascariasis, Trichiuriasis dan
Cacing tambang
helminth kelembaban rendah maka telur A.lumbricoides
dan T.trichiura tidak akan berkembang dengan
baik dan larva cacing tambang akan cepat
mati. Kelembaban tanah tergantung pada
besarnya curah hujan.
Determinan yang juga penting adalah
kemiskinan, kurang tersedianya air dan
sanitasi.(10) Pada keadaan ini, spesies STH
umumnya menjadi endemik. Cahaya matahari
berperan dalam memberikan panas, terutama
terhadap telur dan larva yang ada pada
permukaan tanah. Demikian pula angin,
berperan dalam mempercepat proses
pengeringan dan penyebaran telur-telur
cacing yang infektif melalui debu.
Beberapa faktor lain yang ikut berperan
sebagai penunjang perkembangan dan
penyebaran cacing helmin adalah macam dan
sifat partikel tanah. Untuk perkembangan
telurnya, A.lumbricoides dan T.trichiura
memerlukan tanah yang liat, lembab dan
terlindung dari cahaya matahari. Hal ini
berbeda dengan cacing tambang karena larva
Gambar 2. Cacing jantan dan betina cacing ini memerlukan oksigen untuk
dewasasoil-transmitted disease pertumbuhannya, maka macam tanah yang
paling sesuai dan menguntungkan adalah
Besarnya STH sangat bervariasi dan tanah berpasir, gembur, berhumus dan
cacingbetina lebih besar dibandingkan cacing terlindung dari cahaya matahari langsung.
jantan.Setelah kawin, setiap cacing betina Cara pengelolaan tanah juga merupakan salah
dewasadapat menghasilkan ribuan telur per satu faktor yang dapat membantu
hari(Gambar 1 dan 2).(8,9). perkembangan dan penyebaran cacing
kelompok STH. Bila pengolahan tanah
Infeksi STH tersebar diberbagai negara dilakukan dengan baik dan benar, maka
tropik dan subtropik. Iklim merupakan perkembangan cacing ini akan terganggu
determinan utama dari penyebaran infeksi ini, sehingga penyebaran menjadi rendah.(11)
kelembaban dan suhu yang panas sangat Infeksi STH lebih menyebabkan
penting bagi perkembangan larva dalam ketidakmampuan (disability) dibandingkan
tanah. Faktor iklim ini meliputi temperatur, kematian, beban yang ditanggung masyarakat
curah hujan, cahaya matahari dan angin. Juga diukur menggunakan disability-ajusted life
faktor tanah, seperti macam (jenis) tanah, years (DALY).(12) Infeksi cacing tambang
sifat partikel tanah dan cara pengolahan menyebabkan hilangnya DALY lebih besar
tanah. dibandingkan infeksi helmin lainnya.
Temperatur, sangat penting untuk cacing Pengukuran DALY karena cacing tambang
ini melanjutkan siklus hidupnya. Setiap jenis masih tetap menurunkan estimasi dari beban
cacing mempunyai temperatur optimum yang sesungguhnya akibat anemia defisiensi zat
berbeda. Untuk perkembangan telur besi dan kurang energi protein. Anemia
A.lumbricoides, misalnya, memerlukan defisiensizat besi diperkirakan menimbulkan
temperatur yang berkisar antara 200-250 C, kehilangan 12 juta DALY setiap tahunnya dan
T.trichiura kira-kira 300C dan untuk merupakan masalah gangguan nutrisi terbesar
N.americanus memerlukan temperatur di dunia.Data epidemiologi dari anemia
optimum antara 280-320C. Kelembaban juga defisiensi zat besi di Afrika Timur dan negara-
merupakan faktor penting untuk negara lainnya menggambarkan pentingnya
mempertahankan hidup cacing. Bila kontribusi infeksi cacing tambang. Studi

Majority | Volume 5 | Nomor 5 | Desember 2016 | 63


Zulfiana Riswanda & Betta Kurniawan | Infeksi Soil-Transmitted Helminth :Ascariasis, Trichiuriasis dan
Cacing tambang
potong silang di Nepal menunjukkan bahwa misalnya menyiram perkebunan sayur, mandi,
30-50% anemia defisiensi zat besi yang sedang cuci, dan buang air besar.(17)
dan berat disebabkan oleh infeksi cacing Gejala-gejala klinik dari infeksi STH dapat
tambang.(13,14) dibagi dalam manifestasi akut yang berkaitan
Studi intervensi menunjukkan, bahwa dengan migrasi larva melalui kulit dan visera,
pemberian antelmintik selama antenatal dan manifestasi akut serta kronik sebagai
mampu meningkatkan kadar hemoglobin, akibat dari cacing dewasa masuk ke saluran
berat lahir dan kelangsungan hidup anak.(15) gastrointestinal.(18)
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa untuk Migrasi larva STH menimbulkan reaksi
memperbaiki status gizi ibu hamil penyuluhan pada jaringan yang dilaluinya. Misalkan, larva
tentang infeksi helmin ini sangat penting. Ascaris yang meninggal saat migrasi melalui
Sampai saat ini belum berhasil hepar dapat menimbulkan eosinophilc
diindentifikasi adanya gen yang dapat granuloma.(19) Di paru-paru migrasi antigen
mengendalikan infeksi helmin. Namun larva Ascaris menimbulkan infiltrat eosinofil
demikian hasil pemindain terakhir tentang yang terlihat saat dilakukan pemeriksaan
genom memberikan gambaran kemungkinan radiograf dari toraks. Beberapa gejala pada
adanya kromosom 1 dan 13 untuk kulit seperti pruritus, eritema ditemukan saat
mengendalikan A.lumbricoides.(16) terjadi migrasi dari larva cacing tambang
Penyebaran STH tergantung dari A.duodenale dan N. americanus.(20) Masuknya
lingkungan yang tercemar tinja yang larva A. duodenale secara oral dapat
mengandung telur. Pencemaran tanah, mengakibatkan terjadinya sindroma Wakana
terutama oleh telur cacing Ascaris dengan gejala-gejala nausea, muntah-muntah,
lumbricoides banyak terjadi di daerah iritasi faring, batuk, sesak nafas dan suara
pedesaan, daerah pinggiran kota dan daerah serak.(20)Umumnya manifestasi klinik akibat
perkotaan yang padat penduduknya. infeksiSTH di saluran gastrointestinal terjadi
Urbanisasi menyebabkan semakin banyaknya bilaintensitasnya sedang dan tinggi.
penduduk dari pedesaan pindah dan Terdapatnya cacing Ascaris dewasa
bertempat tinggal di daerah perkotaan. Angka dalamjumlah yang besar di usus halus
kepadatan penduduk di suatu wilayah, dapat dapatmenyebabkan abdominal distension dan
menggambarkan keadaan sanitasi lingkungan rasasakit. Keadaan ini juga dapat
di wilayah itu. Apabila angka ini tinggi berarti menyebabkanlactose intolerance, malabsorpsi
penduduk atau masyarakat yang berdiam di dari vitaminA dan nutrisi lainnya.(21)
wilayah ini sangat padat. Hepatobiliary danpancreatic ascariasis terjadi
Masalah pengelolaan tinja yang sebagai akibatmasuknya cacing dewasa dari
kurang baik dan pemakaian tinja sebagai dudenum keorificium ampullary dari saluran
pupuk untuk sayuran yang dimakan mentah empedu,timbul kolik empedu, kolesistitis,
dapat merupakan sumber infeksi penyakit kolangitis,pankreatitis dan abses hepar.(22)
parasit dan pencemaran lingkungan. Perilaku Infeksi cacing cambuk dewasa
manusia yang seringkali kurang dalamjumlah besar dapat menyebabkan
memperhatikan pentingnya penggunaan air terjadinyakolitis yang gejala-gejala kliniknya
bersih untuk kehidupan berperan terhadap menyerupaiinflammatory bowel syndrome
terjadinya infeksi helmin.Hal ini dapat seperti rasanyeri di abdomen yang kronik,
menyebabkan berkurangnya keseimbangan diare, dananemia.(23)
antara penduduk dengan lingkungan. Sebagai Kelainan patologi akibat infeksi
akibatnya, keadaan sanitasi lingkungan cacingtambang dewasa adalah kehilangan
menjadi buruk dan penularan penyakit dapat darah dariintestinal yang disebabkan invasi
terjadi dengan cepat. Kesehatan lingkungan parasit kemukosa dan submukosa usus halus.
berkaitan erat dengan masalah kurangnya Kehilangandarah yang kronik ini menyebabkan
fasilitas air bersih sehingga mudah terjadi terjadinyaanemia defisiensi zat besi.
infeksi oleh cacing helmin. Air sungai yang Kehilangan proteinsecara kronik akibat infeksi
tercemar telur cacing sering digunakan untuk cacing tambangdapat menyebabkan
berbagai keperluan dan aktivitas seperti hipoproteinemia dananasarka.(20)

Majority | Volume 5 | Nomor 5 | Desember 2016 | 64


Zulfiana Riswanda & Betta Kurniawan | Infeksi Soil-Transmitted Helminth :Ascariasis, Trichiuriasis dan
Cacing tambang
Infeksi STH seringkali tidak dan selama kehamilan. Pyrantel pamoate dan
menimbulkankeluhan dan gejala yang spesifik, levamisole merupakan pengobatan alternatif
dengandemikian para dokter harus untuk infeksi Ascaris dan cacing tambang,
melakukanpemeriksaan feses.Cara Kato-Katz walaupun pyrantel pamoate tidak efektif
fecal-thicksmear dan McMaster digunakan untuk mengobati trichiuriasis.(26)
untukmengukur intensitas dari infeksi Pada daerah di mana infeksicacing
denganmemperkirakan jumlah telur per gram tambang sudah endemik,
tinja.(11)Ultrasonografi dan endoskopi dianjurkanpemberian pengobatan antelmintik
bermanfaat untukdiagnosis dari komplikasi selamakehamilan kecuali pada trimester
ascariasis termasukobstruksi usus dan saluran pertama.Ibu hamil di daerah endemik
hepatobiliar sertapankreas.(24) yangdiberikan pengobatan satu atau dua
Secara garis besar terdapat tiga kaliselama kehamilan terbukti dapat
intervensiuntuk mengendalikan infeksi STH, memperbaikistatus anemia ibu dan berat lahir
yaitu i)pemberian obat antelmintik, ii)sanitasi bayi sertamenurunkan angka kematian bayi
dan iii)pendidikan kesehatan. Pemberian obat pada 6 bulanpertama.(27)
pada masyarakat dapatdilakukan secara: i) Perbaikan sanitasi bertujuan untuk
universal (semua penduduk tidak tergantung mengendalikan penyebaran STH dengan cara
usia, jenis kelamin,dan status infeksi diberikan menurunkan kontaminasi air dan
pengobatan, ii) populasi sasaran (pengobatan tanah.Sanitasi merupakan intervensi utama
diberikan padakelompok usia dan jenis untuk menghilangkan infeksi STH, tetapi
kelamin tertentu tanpa memperhatikan status supaya intervensi ini efektif harus mencakup
infeksi), dan iii) selektif(pengobatan diberikan populasi yang luas. Namun strategi ini
pada individu yangdipilih berdasarkan memerlukan biaya yang tidak sedikit dan sulit
diagnosisnya). dilaksanakanbila biaya yang tersedia sangat
Tujuan utama dari pengobatan infeksiSTH terbatas.(28)Namunbila digunakan sebagai
adalah mengeluarkan semua cacingdewasa intervensi primer untuk mengendalikan infeksi
dari saluran gastrointestinal. Obat yangbanyak STH diperlukan waktu bertahun-tahun bahkan
digunakan untuk mengeluarkan infeksiSTH puluhan tahun supaya dapat efektif.
adalah mebendazole dan albendazole.Obat Pendidikan kesehatan bertujuan
yang direkomendasikan untuk mengendalikan menurunkan penyebaran dan terjadinya
infeksi STH di masyarakat adalah reinfeksi dengan cara memperbaiki perilaku
benzimidazole, albendazole (dosis tunggal 400 kesehatan. Untuk infeksi STH, tujuannya
mg, dan untuk anak usia 12–24 bulan adalah mengurangi kontaminasi dengan
dikurangi menjadi 200 mg) atau mebendazole tanahdan air melalui promosi penggunaan
(dosis tunggal 500 mg) dapat juga diberikan jambandan perilaku kebersihan. Tanpa
levamisole atau pyrantel pamoate. perubahan kebiasaan buang air besar,
Benzimidazole bekerja menghambat pengobatan secarateratur ternyata tidak
polimerisasi dari microtubule parasit yang mampu menurunkan penyebaran infeksi
menyebabkan kematian dari cacing STH.Pendidikan kesehatan dapat menurunkan
dewasadalam beberapa hari. Walaupun biaya pengendalian infeks iSTH dan terjadinya
albendazoledan mebendazole merupakan reinfeksi.(29)
obat broadspectrum terdapat perbedaan Vaksinasi tetapmerupakan metode yang
penggunaanya dalam klinik Kedua obat sangat tepat untuk mengendalikan infeksi STH,
efektif terhadap ascariasis dengan pemberian karena dapat memotong penyebaran infeksi
dosis tunggal.Namun, untuk cacing tambang, STH. Vaksin cacing tambang yang
mebendazole dosis tunggal memberikan rate mengandung antigenlarva Ancylosoma –
pengobatan yang rendah dan albendazole secreted protein (ASP)2efektif pada model
lebih efektif.(25) hewan (anjing dan tupai)dan studi
Sebaliknya albendazole dosis tunggal epidemiologi menunjukan adanya efek
tidakefektif untuk kasus trichiuriasis.(26) Obat pencegahan.Vaksin cacing tambang NaASP-2
antelmentik bensimidasole adalah saat ini masih dalam tahap pengembangan
embriotoksikdan teratogenik pada tikus yang untuk dapat digunakan pada manusia.(30)
hamil, sehingga jangan digunakan untuk bayi

Majority | Volume 5 | Nomor 5 | Desember 2016 | 65


Zulfiana Riswanda & Betta Kurniawan | Infeksi Soil-Transmitted Helminth :Ascariasis, Trichiuriasis dan
Cacing tambang
Ringkasan mampumemperbaikikeadaan gizi dan kognitif
anak-anak.
Infeksi helminths yang disebabkan oleh
soil-transmitted helminths(STH) banyak Perbaikan sanitasi bertujuan
ditemukan pada masyarakat yang bertempat untukmengendalikan penyebaran STH dengan
tinggal di negara berkembang, terutama di caramenurunkan kontaminasi air dan
pedesaan.Cacing yang tergolong dalam tanah.Sanitasi merupakan intervensi utama
kelompok STH adalah cacing yang dalam untukmenghilangkan infeksi STH, tetapi
menyelesaikan siklus hidupnya memerlukan supayaintervensi ini efektif harus mencakup
tanah yang sesuai untuk berkembang menjadi populasiyang luas. Namun strategi ini
bentuk infektif.Empat jenis STH yang paling memerlukanbiaya yang tidak sedikit dan sulit
sering ditemukan adalah cacing gelang dilaksanakanbila biaya yang tersedia sangat
(roundworm/Ascaris lumbricoides), cacing terbatas.
cambuk (Trichuris trichiura), dan cacing
tambang (Necator americanus dan Pendidikan kesehatan
Ancylostoma duodenale. bertujuanmenurunkan penyebaran dan
terjadinyareinfeksi dengan cara memperbaiki
Infeksi STH seringkali tidak perilakukesehatan. Untuk infeksi STH,
menimbulkankeluhan dan gejala yang spesifik, tujuannyaadalah mengurangi kontaminasi
dengandemikian para dokter harus dengan tanahdan air melalui promosi
melakukanpemeriksaan feses.Cara Kato-Katz penggunaan jambandan perilaku kebersihan.
fecal-thicksmear dan McMaster digunakan Tanpa perubahankebiasaan buang air besar,
untukmengukur intensitas dari infeksi pengobatan secarateratur ternyata tidak
denganmemperkirakan jumlah telur per gram mampu menurunkanpenyebaran infeksi
tinja.Ultrasonografi dan endoskopi STH.Pendidikan kesehatandapat menurunkan
bermanfaat untukdiagnosis dari komplikasi biaya pengendalian infeksiSTH dan terjadinya
ascariasis termasukobstruksi usus dan saluran reinfeksi.
hepatobiliar sertapankreas.
Secara garis besar terdapat tiga Kesimpulan
intervensiuntuk mengendalikan infeksi STH,
yaitu i)pemberian obat antelmintik, ii)sanitasi Infeksi STH masih merupakan
dan iii)pendidikan kesehatan. Pemberian obat masalahkesehatan masyarakat di seluruh
pada masyarakat dapatdilakukan secara: i) dunia.Pengobatan secara luas sangat penting
universal (semuapenduduk tidak tergantung untukmenurunkan angka kesakitan namun
usia, jenis kelamin,dan status infeksi diberikan tanpaperbaikan penyediaan air bersih dan
pengobatan, ii)populasi sasaran (pengobatan perbaikansanitasi strategi ini tidak dapat
diberikan padakelompok usia dan jenis menurunkanintensitas infeksi parasit secara
kelamin tertentu tanpamemperhatikan status berkelanjutan.Sampai tersedianya teknologi
infeksi), dan iii) selektif(pengobatan diberikan baru,pengobatan antelmintik pada anak
pada individu yangdipilih berdasarkan sekolahtetap merupakan upaya yang praktis
diagnosisnya). untukmengendalikan infeksi STH.

Obat yang direkomendasikan untuk Daftar Pustaka


mengendalikan infeksi STH di masyarakat
adalah benzimidazole, albendazole (dosis 1. de Silva NR, Brooker S, Hotez P,
tunggal 400 mg, dan untuk anak usia 12–24 Montresor A,Engles D, Savioli L. “Soil-
bulan dikurangi menjadi 200 mg) atau transmitted helminthinfections: updating the
mebendazole (dosis tunggal 500 mg) dapat global picture.” TrendsParasitol 2003; 19:
juga diberikan levamisole atau pyrantel 547–51.
pamoate.(5) Anak usia sekolah 2. Crompton DW. “How much helminthiasis
merupakankelompok risiko tinggi untuk is there in the world?” J Parasitol 1999;
menderita infeksiSTH dengan intensitas yang 85: 397-403.
tinggi.Pengobatan secara teratur dapat 3. Montresor A, Crompton DW, Gyorkos TW,
mencegahterjadinya kesakitan yang kemudian Savioli L. Helminth control in school-age

Majority | Volume 5 | Nomor 5 | Desember 2016 | 66


Zulfiana Riswanda & Betta Kurniawan | Infeksi Soil-Transmitted Helminth :Ascariasis, Trichiuriasis dan
Cacing tambang
children: a guidefor managers of control rural plains of Nepal. JParasitol 1998; 84:
programmes. Geneva:World Health 647-51.
Organization; 2002. 15. Christian P, Khatry SK, West KP Jr.
4. Aswathi S, Bundy DAP, Savioli L. Antentalanthelmentic treatment,
Helminthinfections. Br Med J 2003; 327: birthweight and infantsurvival in rural
431-33. Nepal. Lancet 2004; 364: 981-3.
5. World Health Organization. Prevention 16. Quinnell RJ. Genetics of susceptibility to
and controlof schistosomiasis and soil- humanhelminth infection. Int J Parasitol
transmittedhelminthiasis. WHO Technical 2003; 33: 1219-31.
Report SeriesReport 912. Geneva: WHO; 17. Brooker S, Bethony J, Hotez PJ. Human
2002. hookworminfection in the 21st century.
6. Albonico M, Engels D, Savioli L. Adv Parasitol 2004;197-288.
Monitoring drugefficacy and early 18. Brooker S, Michael E. The potential
detection of drug resistance inhuman-soil- ofgeographical information system and
transmitted nematodes: a pressingpublic remotesensing in the epidemiology and
agenda for helminth control. Int J control of humanhelminth infections. Adv
Parasitol2004; 34: 1205-10. Parasitol 2000; 47: 245-87.
7. Albonico M, Bickle Q, Ramsan M, 19. Kaolan KJ, Goodman ZD, Ishak KG.
Montresor A,Savioli L, Taylor M. Efficay of Eosinophilicgranuloma of the liver: a
mebendazole andlevamisole alone or in in characteristic lesion with
combinationagainstintestinal nematodes relationship to visceral larva migrans. Am
infections after repeatedtargeted J SurgPathol 2001; 25: 1316-21.
mebendazole treatment in Zanzibar. 20. Hotez PJ, Brooker S, Bethony JM, Botazzi
BullWorld Health Org 2003; 81: 343-52. ME,Loukas A, Xiao S. Hookworm infection.
8. Despommier D, Gwade RW, Hotez PJ, N Engl JMed 2004; 19: 547-51.
Knirsch CA.Parasitic disease. 5th ed. New 21. Taren DL, Nesheim MC, Crompton
York: Apple TreeProduction; 2005. DW.Contribution of ascariasis to poor
9. Crompton DW. Ascaris and ascariasis. nutritional statusin chldren from Chiriqui
AdvParasitol 2001; 48: 285-375. Province, Republic
10. Brooker S, Michael E. The potential Panama. Parasitology 1997; 95: 603-11.
ofgeographical information system and 22. Khuroo MS, Zargar SA, Mahajan R.
remotesensing in the epidemiology and Hepatobiliaryand pancreatic ascariasis in
control of human helminth infections. Adv India. Lancet 1990;335: 1503-06.
Parasitol 2000; 47: 245-88. 23. Bundy DAP, Cooper ES. Trichiuris
11. Santos PL, Cerqueira EJ, Soares NM. andtrichiuriasis in humans. Adv Parasitol
Comparisons of the thick smear and Kato- 1989; 28:107-23.
Katz technique fordiagnosis of intestinal 24. Koumanidou C, Manoli E, Anagnostara
helminth infections. Rev SocBras Med A,Polyviou P, Vakaki M. Sonographic
Trop 2005; 38: 196-8. features ofintestinal and biliary ascariasis
12. World Health Organization.Burden of in childhood : casereport and review of
disease inDALY’s by cause, sex and the literature. Ann TropPaediatr 2004; 24:
mortality stratum inWHO regions. 329-35.
Geneva: World HealthOrganization; 2002. 25. Bennet A, Guyatt H. Reducing intestinal
13. Stoltzfus RJ, Dreyfus ML, Chwaya HM, nematodeinfection: efficacy of
AlbonicoM. Hookworm control as a albendazole and mebendazole.Parasitol
strategy to preventiron deficiency Today 2000; 16: 71-4.
anemia. Nutr Rev 1997; 55: 223- 26. Adams VJ, Lombard CJ, Dahnsay MA,
32. MarkusMB, Fincham JE. Efficacy of
14. Navitsky RC, Dreyfus ML, Shresta J, Khatry albendazole againstthe whipworm
SK,Stoltzfus RJ, Albonico M. Ancylostoma Trichiuris trichiura : a
duodenaleis responsible for hookworm randomized,controlled trial. South Afr
infections amongpregnant women in the Med J 2004; 94: 972-6.

Majority | Volume 5 | Nomor 5 | Desember 2016 | 67


Zulfiana Riswanda & Betta Kurniawan | Infeksi Soil-Transmitted Helminth :Ascariasis, Trichiuriasis dan
Cacing tambang
27. World Health Organization. Report of the
WHOinformal consultation on the use of
praziquantelduring pregnancy/lactation
and albendazole/mebendazole in children
under 24 months. Geneva:WHO;2002.
28. Asaolu SO, Ofoezie LE. The role of
healtheducation and sanitation in the
control of helminthinfections. Acta
Tropica 2003; 86: 283-94.
29. Lansdown R, Ledward A, Hall A, Isaac W,
YonaE, Matulu J, et al. Schistosomiasis,
helminthinfection, and health education
in Tanzania :achieving behavior cgange in
primary schools.Health Educ Res 2002;
17: 425-33.
30. Goud GN, Zhan B, Ghosh K. Cloning,
yeastexpression isolation, and vaccine
testing ofrecombinant Ancylosoma–
secreted protein (ASP)
and ASP-2 from Ancylostoma ceylanicum.
J InfectDis 2004; 189: 919-29

Majority | Volume 5 | Nomor 5 | Desember 2016 | 68

Anda mungkin juga menyukai