Anda di halaman 1dari 58

Manajemen Strategi

Analisis PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk.


Makalah

Oleh :

1. Desy Fitriyatul Arifah S. ( 716.2.2.1033)


2. Syafira Maulina (716.2.2.1037)
3. Lailatur Rohmah (716.2.2.1051)
4. Nurul Istiqoma (716.2.2.1048)
5. Yani agustin (716.2.2.1056)
6. Novita Amalia Amal (716.2.2.1060)
7. Dwi Yuliantin (716.2.2.1062)
8. Indah Kustiana (716.2.2.1064)
9. Sri Dwi Wulandari (716.2.2.1065)
10. Roni Kurniawan (716.2.2.1105)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP
2018
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulilah penulis panjatkan kehadirat Allah swt.yang telah memberikan


rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dalam rangka
memenuhi tugas final project untuk mata kuliah Manajemen Strategi yang diberi judul
“ANALISIS MANAJEMEN SRATEGI YANG DITERAPKAN PT ANEKA TAMBANG
(PERSERO) Tbk.”.

Makalah ini mencoba membahas secara singkat tentang penerapan manajemen strategi pada
ANTAM. Sesuai dengan rumusan masalah yang ada di makalah ini, penulis akan
menganalisis dan menjabarkan bagaimana visi misi perusahaan sampai analisis SWOT pada
ANTAM.

Penulis menyadari bahwa tak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan makalah ini,
masih jauh dari kesempurnaan.Untuk itu, penulis sangat mengharapkan saran-saran yang
bersifat membangun demi penyempurnaan makalah penulis selanjutnya.

Akhirnya, penulis berharap semoga penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua,
khusus bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca.Amin.

Sumenep, 7 April 2018

Penulis
Daftar Isi

Halaman Judul ....................................................................................................................

Kata Pengantar ....................................................................................................................

Daftar Isi ...............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................

A. Latar Belakang ..........................................................................................................


B. Rumusan Masalah ....................................................................................................
C. Tujuan .......................................................................................................................
D. Manfaat .....................................................................................................................
BAB II Kajian Pustaka ........................................................................................................

A. Visi dan Misi ..............................................................................................................


B. Porter’s Five Force Model ........................................................................................
C. Analisis internal perusahaan .....................................................................................
D. Analisis Tindakan Strategi Perusahaan ......................................................................
E. Analisis Swot ............................................................................................................
BAB III Pembahasan ..........................................................................................................

A. Analisis Visi dan Misi Pt. Aneka Tambang Tbk .......................................................


B. Analisi Porter’s Five Force Model ............................................................................
1. Ancaman dari pesaing baru .................................................................................
2. Daya tawar pamasok ...........................................................................................
3. Daya tawar pembeli ............................................................................................
4. Ancaman pengganti produk atau layanan ...........................................................
5. Persaingan diantara pesaing yang ada ................................................................
C. Analisis internal perusahaan ......................................................................................
1. Manajemen ..........................................................................................................
2. Pemasaran ...........................................................................................................
3. Keuangan/Akuntansi ...........................................................................................
4. Produksi/Operasi .................................................................................................
5. Penelitian Pengembangan ...................................................................................
6. Sistem Informasi Manajemen ............................................................................
D. Analisis Tindakan Strategi Perusahaan ......................................................................
1. Strategi-Strategi Integrasi ...................................................................................
2. Strategi di Versifikasi..........................................................................................
3. Porter Five Generig Strategic .............................................................................

E. Analisis Swot ............................................................................................................


1. Kekuatan .............................................................................................................
2. Kelemahan ..........................................................................................................
3. Peluang ................................................................................................................
4. Ancaman .............................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk disingkat PT ANTAM


(Persero) Tbk didirikan pada tanggal 5 Juli 1968 dengan nama “Perusahaan Negara (PN)
Aneka Tambang” berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 1968 sebagai hasil
penggabungan dari Badan Pimpinan Umum Perusahaan-Perusahaan Tambang Umum
Negara, Perusahaan Negara Tambang Bauksit Indonesia, Perusahaan Negara Tambang
Emas Tjikotok, Perusahaan Negara Logam Mulia, PT Nikkel Indonesia, dan Proyek
Tambang Intan Kalimantan Selatan. Pendirian PN Aneka Tambang tersebut telah
diundangkan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No. 36 tahun 1968 tanggal 5
Juli 1968. Pada tanggal 14 Juni 1974, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 26 tahun
1974, status Perseroan diubah dari Perusahaan Negara menjadi Perusahaan Perseroan
(PERSERO) (“Perusahaan Perseroan”) dan sejak itu dikenal sebagai “Perusahaan
Perseroan (Persero) Aneka Tambang”.

Kegiatan ANTAM mencakup eksplorasi, penambangan, pengolahan serta pemasaran dari


komoditas bijih nikel, feronikel, emas, perak, bauksit dan batubara. ANTAM memiliki
konsumen jangka panjang yang loyal di Eropa dan Asia. Mengingat luasnya lahan konsesi
pertambangan dan besarnya jumlah cadangan dan sumber daya yang dimiliki, ANTAM
membentuk beberapa usaha patungan dengan mitra internasional untuk dapat
memanfaatkan cadangan yang ada menjadi tambang yang menghasilkan keuntungan.

Strategi perusahaan adalah berfokus pada komoditas inti nikel, emas, dan bauksit melalui
peningkatan output produksi untuk meningkatkan pendapatan serta menurunkan biaya per
unit. ANTAM berencana untuk mempertahankan pertumbuhan melalui proyek ekspansi
terpercaya, aliansi strategis, peningkatan kualitas cadangan, serta peningkatan nilai
melalui pengembangan bisnis hilir. ANTAM juga akan mempertahankan kekuatan
finansial perusahaan. Melalui perolehan kas sebanyak-banyaknya, perusahaan memastikan
akan memiliki dana yang cukup untuk memenuhi kewajiban, mendanai pertumbuhan, dan
membayar dividen. Untuk menurunkan biaya, perusahaan harus beroperasi lebih efisien
dan produktif serta meningkatkan kapasitas untuk memanfaatkan adanya skala ekonomis.
ANTAM terbilang perusahaan besar yang dapat bertahan dengan baik. Untuk
mempertahankan perusahaan dan dapat bersaing dengan perusahaan lain diperlukan juga
manajemen strategi yang terorganisir. Manajemen strategi merupakan proses atau
rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh,
disertai penetapan cara melaksanakanya, yang dibuat oleh pimpinan dan
diimplementasikan oleh seluruh jajaran didalam suatu organisasi, untuk mencapai tujuan.

Apabila perencanaan strategi telah dirumuskan sesuai dengan visi dan misi yang sesuai
maka langkah selanjutnya adalah melaksanakan perencanaan strategi tersebut.Komponen
pertama adalah perencanaan strategi dengan unsur-unsurnya yang terdiri dari visi, misi,
tujuan dan strategi utama organisasi. Sedangkan komponen kedua adalah perencanaan
operasional dengan unsur-unsurnya sasaran dan tujuan operasional, pelaksanaan fungsi-
fungsi manajemen berupa fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi
penganggaran, kebijaksanaan situasional, jaringan kerja internal dan eksternal, fungsi
kontrol dan evaluasi serta umpan balik.

Kali ini pembahasan terletak pada bagaimana ANTAM menerapkan strategi-strategi


manajemen dalam perusahaannya. Analisis ini dilakukan untuk mempelajari lebih
mendalam strategi yang sebenarnya ANTAM terapkan selama ini untuk menunjang
perusahaannya.

B. Rumusan Masalah

Untuk dapat mengetahui lebih mendalam tentang PT. Aneka Tambang, Tbk, Maka
penulis merumuskan pokok-pokok permasalahannya sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan visi dan misi pada perusahaan ANTAM?


2. Bagaimana penerapan lima model kekuatan Porter pada perusahaan ANTAM?
3. Bagaimana penerapan strategi internal pada perusahaan ANTAM?
4. Bagaimana tindakan stategi yang diterapkan pada perusahaan ANTAM?
5. Bagaimana analisis SWOT pada perusahaan ANTAM?
C. Tujuan

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, makalah ini


dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:
1. Mengetahui analisis visi dan misi yang diterapkan pada perusahaan ANTAM.
2. Mengetahui penerapan lima model kekuatan Porter pada perusahaan ANTAM.
3. Mengetahui penerapan strategi internal pada perusahaan ANTAM.
4. Mengetahui tindakan strategi yang diterapkan perusahaan ANTAM.
5. Mengetahui analisis SWOT pada perusahaan ANTAM.
D. Manfaat

Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat dan dapat memberikan informasi kepada
pihak yang berkepentingan baik secara praktis maupun teoretis. Secara praktis isi makalah
diharapkan dapat dijadikan sebagai sarana untuk lebih mengetahui kelebihan dan
kekurangan dari manajemen strategi yang diterapkan di perusahaan, serta dapat digunakan
sebagai tolak ukur untuk meningkatkan kinerja untuk perusahaan agar lebih baik . Dan
secara Teoritis dapat dipergunakan sebagai referensi tambahan untuk mengembangkan
makalah serupa atau berbeda dalam menganalisis penerapan manajemen strategi pada
sebuah perusahaan.
BAB II
Kajian Pustaka
A. Visi dan Misi
Menurut David (2012:16) pernyataan visi untuk menjawab pertanyaan “kita ingin
menjadi seperti apa?” mengembangkan visi sering kali dipandang sebagai langkah
pertama dari perencanaan strategis bahkan mendahului pembuatan pernyataan misi.
Menurut David (2012:16) Misi adalah pernyataan tujuan yang secara jelas
membedakan satu bisnis perusahaan-perusahaan lain yang sejenis.
B. Porter’s Five Force Model
https://ilmumanajemenindustri.com/analisis-lima-kekuatan-porter-porters-five-forces-
analysis/

Analisis Lima Kekuatan Porter atau disebut denggan Portes’s Five Forces Analysis
adalah suatu alat yang sederhana namun sangat berguna untuk memahami dimana letak
kekuatan perusahaan kita dalam menghadapi situasi persaingan di dunia bisnis. Menurut
David (2012:144) menyatakan bahwa model lima kekuatan porter tentang analisis
kompetitif adalah pendekatan yang digunkan secara luas untuk mengembangkan strategi
di banyak industri.
C. Analisis internal perusahaan
Analisa lingkungan internal dilakukan untuk mengetahui tingkat daya saing
perusahaan berdasarkan kondisi internal perusahaan berdasarkan kondisi internal
perusahaan. Faktor internal perusahaan spenuhnya dapat dikendalikan sehingga
kelemahan yang diketahuinya dapat diperbaiki.
Menurut David (2012) Komponen yang termasuk dalam analisi internal perusahaan
meliputi, manajemen, pemasaran, keuangan, Produksi/operasi, penelitian dan
pengembangan, dan sistem informasi manajemen dalam suatu perusahaan.
D. Analisis Tindakan Strategi Perusahaan
Analisis tindakan strategi merupakan salah satu tindakan dam keputusan
perusahaan yang akan membantu berjalannya sebuah peruahaan. Menurut David
(2012:249) strategi-strategi alternatif yang dijalankan sebuah perusahaan yang
dikategorikan menjadi 11 tindakan-integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi
horizontal, penetrasi pasar, pengembangan pasar pengembangan produk, diverivikasi
yang terkait, penciutan, devestasi, dan likuidasi.
E. Analisis SWOT

SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi


kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman
(threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang
membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). SWOT
akan lebih baik dibahas dengan menggunakan tabel yang dibuat dalam kertas besar,
sehingga dapat dianalisis dengan baik hubungan dari setiap aspek.
BAB III

PEMBAHASAN

A. Visi dan Misi Pt. Aneka Tambang Tbk.


 Visi dan Misi PT. Aneka Tambang Persero Tbk 2020
1. Visi Antam 2020 :

“Menjadi korporasi global berbasis pertambangan dengan pertumbuhan sehat dan


standar kelas dunia”

2. Misi Antam 2020:


a. Membangun dan menerapkan praktik-praktik terbaik kelas dunia untuk
menjadikan Antam sebagai pemain global.
b. Menciptakan keunggulan operasional berbasis biaya rendah dan teknologi tepat
guna dengan mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungan
hidup.
c. Mengolah cadangan yang ada dan yang baru untuk meningkatkan keunggulan
kompetitif.
d. Mendorong pertumbuhan yang sehat dengan mengembangkan bisnis berbasis
pertambangan, diversifikasi dan integrasi selektif untuk memaksimalkan nilai
pemegang saham.
e. Meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan pegawai serta mengembangkan
budaya organisasi berkinerja tinggi.
f. Berpartisipasi meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama di sekitar wilayah
operasi, khususnya pendidikan dan pemberdayaan ekonomi.

 Analisis Visi dan Misi PT. Aneka Tambang Persero Tbk 2030
1. Visi PT. Aneka Tambang Persero Tbk 2030
“ Menjadi korporasi global terkemuka melalui diversifikasi dan
integrasi usaha berbasis Sumber Daya Alam ”
Arti visi ANTAM adalah :
a. Korporasi
Badan usaha holding yang memberi nilai tambah kepada
stakeholders.
b. Global terbuka
 Jangkauan pemasaran diseluruh dunia
 Operasional berstandar kelas dunia
 Perusahaan pengolah mineral terbesar di Indonesia. Hal ini
dimaksudkan bahwa produk pada PT. Aneka Tambang Tbk
(Misalnya Emas) didalamnya mengandung/terdiri dari
beberapa unsure dari senyawa kimia yaitu Mineral yang
diantaranya Elektrum (20%), Telurida, dsb.
c. Terdiversifikasi dan Terintegrasi
 Terdiversifikasi (penganekaragaman produk)
Bisnis yang pruden (bijaksana) melalui pengembangan
usaha dan produk pada PT. Aneka Tambang Tbk beraneka
ragam jenisnya serta terdiversifikasi secara vertikal
 Terintegrasi
Bisnis yang saling terkait dari hulu ke hilir.
d. Berbasis Sumber Daya Alam
 Pengolahan sumber daya alam yang memberikan nilai
tambah pada komoditas inti dan bisnis pendukungnya
 Komoditas inti : produk berbasis nikel, bauksit, emas
 Bisnis pendukung : energy, batubara, jasa eksplorasi, jasa
pemurnian, engineering (teknik), trainingceintre, dan
perkebunan.
e. Visi tersebut realistis, sederhana dan jelas karena dengan Sumber
daya yang dimiliki PT Antam Tbk. mendukung tercapainya tujuan
tersebut. Bukan tidak mungkin Antam menjadi perusahaan global,
mengingat bahan tambang memiliki prospek yang cukup baik
apalagi kebutuhan batubara yang menjadi salah satu bahan
tambang unggulan PT Antam ini terus mengalami peningkatan
permintaan setiap tahunnya. Perkembangan produksi batubara
nasional tersebut tentunya tidak terlepas dari permintaan dalam
negeri (domestik) dan luar negeri (ekspor) yang terus meningkat
setiap tahunnya.
f. Visi tersebut dapat memberikan tantangan bagi PT Antam Tbk.
yaitu untuk menjadi perusahaan pertambangan melalui diversifikasi
dan integrasi yang berbasis Sumber Daya Alam. Antam berusaha
memperluas pasar dan meningkatkan kinerja perusahaan sehingga
antam bisa menjadi perusahaan yang mengglobal.
g. Visi tersebut mencerminkan tujuan dari PT. Antam Tbk. untuk
menjadi perusahaan global. Visi dari PT antam juga cukup menarik
(desirable) dimana visinya menyebutkan menjadi perusahaan
global melalui diversifikasi dan integrasi berbasis Sumber Daya
Alam. Hal ini dimaksudkan PT Antam dalam tujuannya menjadi
korporasi global melalui diversifikasi dan integrasi usaha yang
berbasis Sumber Daya Alam, yang mana didalam penogolahan
Sumber Daya Alam tersebut dapat menjadi nilai tambah bagi
komoditas inti (Emas, Nikel, dan Bauksit) dan bisnis
pendukungnya (Batubara, Energy, dsb) yang tentunya melihat dari
tingkat pendapatan yang diperoleh perusahaan tersebut.
h. Visi tersebut menuntut adanya realisasi pada tahun 2030 sehingga
perlu adanya usaha dan komitmen kuat untuk bisa mencapainya
mulai dari sekarang. Visi PT. Antam Tbk. dijadikan pedoman bagi
perusahaan sehingga dalam kegiatan usahanya terarah menuju
realisasi visi Antam 2030.
i. Visi tersebut merupakan tujuan perusahaan yang ingin dicapai dan
dapat menjadi dasar penyusunan strategi yang tepat untuk
mencapainya. Untuk mencapai visi tersebut maka diperlukan
langkah-langkah nyata yaitu dengan menyusun misi dengan
menerapkan praktek kinerja terbaik berkelas dunia, menciptakan
efisiensi biaya operasional dan pemanfaatan teknologi secara tepat
guna dengan tetap mengutamakan kesehatan dan keselamatan
kerja, kemudian mengolah sumber daya semaksimal mungkin,
meningkatkan kesejahtraan karyawan dan partisipasi aktif terhadap
lingkungan sekitar, misi tersebut menjadi acuan dalam
melaksanakan praktik bisnis PT Antam untuk mencapai visinya.
j. Visi dari PT Antam Tbk. digunakan sebagai penyatuan tujuan, arah
dan sasaran perusahaan sehingga perusahaan memiliki tujuan yang
jelas dalam menjalankan praktik bisnisnya, kemudian sebagai dasar
untuk pemanfaatan dan alokasi sumberdaya yang tepat serta
pengendalian sumberdaya yang dimiliki perusahaan, dan visi
perusahaan juga bertujuan sebagai pembentuk dan pembangun
budaya perusahaan.
k. Dengan adanya visi, perusahaan dituntut untuk mewujudkannya
dalam waktu yang ditentukan sehingga para pimpinan harus
mampu memotivasi karyawannya untuk bekerja keras dalam
mencapai tujuan tersebut. visi digunakan sebagai penyatuan tujuan,
arah dan sasaran perusahaan sehingga perusahaan memiliki tujuan
yang jelas dalam menjalankan praktik bisnisnya, kemudian sebagai
dasar untuk pemanfaatan dan alokasi sumberdaya yang tepat serta
pengendalian sumberdaya yang dimiliki perusahaan, dan visi
perusahaan juga bertujuan sebagai pembentuk dan pembangun
budaya perusahaan.

2. Misi PT. Aneka Tambang Persero Tbk 2030


a. Menghasilkan produk-produk berkualitas dengan memaksimalkan nilai
tambah melalui praktek-praktek industry terbaik dan operasional yang
unggul
b. Mengoptimalkan sumber daya dengan mengutamakan keberlanjutan,
keselamatan kerja dan kelestarian lingkungan
c. Memaksimalkan nilai perusahaan bagi pemengang saham dan
pemangku kepentingan
d. Meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan karyawan serta
kemandirian masyarakat disekitar wilayah operasi
Arti misi ANTAM adalah :
a. PT Antam merupakan perusahaan BUMN yang membidangi
pertambangan dengan hasil tambang batubara dan berbagai mineral
lainnya.
b. PT Antam Tbk. didirikan sebagai sarana untuk mengeksploitasi
Sumber Daya Alam di Indonesia dibawah pengawasan Negara
sehingga hasil tambang dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sumber
pendapatan devisa Negara untuk memenuhi kebutuhan rakyat dan
mensejahterakan kehidupan masyarakat Indonesia.
c. Tipe produk yang disediakan oleh PT Antam Tbk. adalah hasil
tambang berupa batubara, berbagai mineral lainnya.
d. Pelanggan PT Antam adalah pemerintah dan rakyat sipil di Indonesia
dan masyarakat dunia yang membutuhkan hasil tambang PT Antam
Tbk.
e. PT Antam sebagai perusahaan BUMN tentu akan menghasilkan
keuntungan untuk Negara yang digunakan untuk kepentingan umum
baik bagi pemerintah maupun masyarakat Indonesia, termasuk
pengelola PT Antam ini serta pelanggan lain dari masyarakat dunia
yang menggunakan produk dari PT Antam.
f. Nilai unik yang diberikan oleh PT Antam kepada pelanggannya adalah
keterbatasan pemasok barang-barang tambang karena barang tambang
termasuk milik Negara yang dikelola pemerintah sehingga
ketersediaan barang-barang ini dipasaran terbatas tergantung Sumber
Daya Alam yang tersedia dan kebijakan pemerintah.
g. Misi PT Antam adalah cara-cara PT Antam untuk mewujudkan
Visinya pada Tahun 2030 mendatang, sehingga akan berbeda pula
dengan misi Perusahaan lain yang sejenis jika visinya berbeda pula.
h. Yang dilakukan PT Antam adalah mengeksploitasi kekayaan Sumber
Daya Alam di Indonesia berupa hasil tambang dibawah pengawasan
pemerintah dan PT Antam mengelolanya untuk tujuan pemanfaatan
SDA Indonesia sehingga meningkatkan pendapatan Negara yang
akhirnya digunakan sebagai sumber pembiayaan Negara.
 Perbedaan Visi dan Misi PT Aneka Tambang Tbk tahun 2020 dan 2030
Sebenarnya, visi misi ANTAM antara tahun 2020 dengan 2030 memiliki makna
yang sama. Hanya saja kalimat yang digunakan diganti. Adapun perbedannya
terletak pada :
a. Visi PT Aneka Tambang Tbk tahun 2020 dan 2030
 2020 (Korporasi global berbasis pertambangan)
2030 (Diversifikasi dan Inegrasi usaha berbasis SDA)
b. Misi PT Aneka Tambang Tbk tahun 2020 dan 2030
 2020 (Menerapkan praktik-praktik terbaik kelas dunia untuk
menjadikan PT Aneka Tambang Tbk sebagai pemain global)
2030 (Memaksimalkan nilai tambah melalui praktek industri
terbaik untuk menghasilkan produk yang berkualitas)
 2020 (Berbasis biaya rendah dan tekhnologi tepat guna)
2030(Berbasis SDA )
B. Analisis Porter’s Five Force Model
1. Ancaman dari pesaing baru
Pesaing baru di material membawa inovasi, cara baru dalam melakukan
berbagai hal, dan memberikan tekanan pada PT. Aneka Tambang Persero Tbk
melalui strategi penetapan harga yang lebih rendah, mengurangi biaya, dan
memberikan proposisi nilai baru kepada pelanggan. PT. Aneka Tambang Persero
Tbk harus mengelola tantangan ini dan membangun penghalang yang efektif untuk
menjaga daya saingnya.
Hal yang dilakukan oleh PT. Aneka Tambang Persero Tbk dalam mengatasi
ancaman pesaing baru sebagai berikut :
a. Dengan berinovasi produk dan layanan baru. Produk baru tidak hanya
membawa pelanggan baru ke flip tetapi juga memberikan pelanggan
lama alasan untuk membeli produk PT. Aneka Tambang Persero Tbk
b. Dengan membangun skala ekonomi sehingga dapat menurunkan biaya
tetap per unit.
c. Membangun kapasitas dan menghabiskan uang untuk pengembangan.
Pendatang baru cenderung masuk ke industry yang dinamis dimana
pemain mapan seperti PT. Aneka Tambang Persero Tbk mendefinisikan
standar secara teratur. Ini secara signifikan mengurangi jendela
keuntungan luar biasa untuk perusahaan baru sehingga mengecilkan
pemain baru di industry.
2. Daya tawar pamasok
Hampir semua perusahaan dalam industry material membeli bahan baku
mereka dari banyak pemasok. Pemasok dalam posisi dominan dapat mengurangi
margin PT. Aneka Tambang Persero Tbk dapat menghasilkan dipasar. Pamasok
yang kuat di sector material menggunakan kekuatan negosiasi mereka untuk
mengekstraksi harga lebuh tinggi dari perusahaan di bidang material. Dampak
keseluruhan dari kekuatan tawar pemasok yang lebih tinggi adalah menurunkan
profitabilitas material secara keseluruhan.
Hal yang dilakukan oleh PT. Aneka Tambang Persero Tbk dalam menangani
kekuatan penawaran dari pemasok sebagai berikut :
a. Dengan membangun rantai pasokan yang efisien dengan banyak pemasok
b. Dengan bereksperimen dengan design produk menggunakan bahan yang
berbeda sehingga jika harga naik satu bahan baku maka perusahaan dapat
beralih ke yang lain
c. Mengembangkan pemasok khusus yang bisnisnya bergantung pada
perusahaan. Salah satu pelajaran yang dapat dipelajari oleh PT. Aneka
Tambang Persero Tbk dari Wal-Mart dan Nike adalah bagaimana
perusahaan-perusahaan ini mengembangkan pabrikan pihak ketiga yang
bisnisnya bergantung pada mereka sehingga menciptakan scenario dimana
pabrikan pihak ketiga ini memiliki kekuatan tawar yang jauh lebih rendah
dibandingkan ke Wal-Mart dan Nike.
3. Daya tawar pembeli
Pembeli sering kali banyak menuntut. Mereka ingin membeli penawaran
terbaik yang tersedia dengan membayar harga seminimum mungkin. Hal ini
menekan profitabilitas PT. Aneka Tambang Persero Tbk dalam jangka panjang.
Semakin kecil dan kuat basis pelanggan PT. Aneka Tambang Persero Tbk semakin
tinggi daya tawar pelanggan dan semakin tinggi kemampuan mereka untuk mencari
diskon dan penawaran yang semakin meningkat.
Hal yang dilakukan oleh PT. Aneka Tambang Persero Tbk dalam menangani
kekuatan penawar pembeli sebagai berikut :
a. Dengan membangun basis pelanggan yang besar. Ini akan membantu dalam
dua cara. Ini akan mengurangi daya tawar pembeli dan itu akan memberikan
kesempatan kepada perusahaan untuk merampingkan penjualan dan proses
produksinya
b. Dengan inovasi produk baru dengan cepat. Pelanggan sering mencari diskon
dan penawaran pada produk yang sudah jadi. Jadi, jika PT. Aneka Tambang
Persero Tbk terus menghasilkan produk baru, maka dapat membatasi daya
tawar pembeli
c. Produk baru juga akan mengurangi pembelotan pelanggan yang sudah ada dari
PT. Aneka Tambang Persero Tbk kepada para pesaingnya
4. Ancaman pengganti produk atau layanan
Ketika suatu produk atau layanan baru memenuhi kebutuhan pelanggan yang
sama dengan cara yang berbeda, profitabilitas industry akan menderita. Misalnya
layanan seperti Dropbox dan Google Drive menggantikan drive perangkat keras
penyimpanan. Ancaman produk atau jasa substitusi tinggi jika menawarkan
proposisi nilai yang secara unik berbeda dari penawaran industry saat ini.
Hal yang dilakukan oleh PT. Aneka Tambang Persero Tbk dalam
menangani perlakuan produk / layanan pengganti sebagai berikut :
a. Dengan menjadi berorientasi layanan daripada hanya bororientasi pada produk
b. Dengan memahami kebutuhan inti pelanggan daripada apa yang dibeli pelanggan
c. Dengan meningkatkan biaya switching untuk pelanggan
5. Persaingan diantara pesaing yang ada
Jika persaingan diantara pesaing yang ada dalm suatu industry sangat ketat,
maka itu akan menurunkan harga dan menurunkan profitabilitas keseluruhan industry.
PT. Aneka Tambang Persero Tbk beroperasi dalam industry material yang sangat
kompetitif. Kompetisi ini mengambil tol pada profitabilitas jangka panjang organisasi
secara keseluruhan.
Hal yang dilakukan oleh PT. Aneka Tambang Persero Tbk dalam mengatasi
persainagn diantara pesaing yang ada sebagai berikut :
a. Dengan membangun diferensiasi yang berkelanjutan
b. Dengan membangun skala sehingga bisa bersaing lebih baik
c. Berkolaborasi denagn pesaing untuk meningkatkan ukuran pasar daripada
hanya bersaing untuk pasar kecil
C. Analisis Internal pada Perusahaan Pt Aneka Tambang Tbk.
Analisis internal pada perusahaan Pt. Antam dilakukan untuk mengetahui daya
saing perusahaan berdasarkan kondisi internal perusahaan Pt. Antam yang meliputi :
1. Manajemen
Pt Antam Tbk bergerak di dalam berbagai bagian pertambangan, maka untuk
meningkatkan efisiensi manajemen, Pt Antam mengelompokkan managemennnya
sesuai dengan segmen operasi pertambangannya.
- Perencanaan

Pt. Antam mempunyai sebuah perencanaan tersendiri dimana perencanaan


tersebut terdiri dari persiapan masa depan yang dilakukan oleh pt antam.
Perencanaan tersebut masuk di dalam perumusan strategi dimana tugas-tugas
dalam perencanaan tersebut mencakup peramalan, penetapan tujuan, penggunaan
strategi, pengembangan, kebijakan, dan penentuan strategi. Pt Antam Pada
dasarnya tujuannya adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui penurunan
biaya seiring dengan usaha bertumbuh guna menciptakan keuntungan yang
berkelanjutan. Strategi Pt Antam Tbk adalah tetap berfokus pada bisnis inti
perusahaan. Pembangunan kekuatan perusahaan menjadi dasar untuk menjamin
profitabilitas yang bersifat jangka panjang. Melalui maksimalisasi output
produksi, perusahaan dapat meningkatkan pendapatan serta menurunkan tingkat
biaya.Pt. antam tbk berusaha untuk mempertahankan pertumbuhan melalui
proyek-proyek pengembangan yang solid, aliansi strategis, akuisisi, serta
peningkatan kualitas dan nilai cadangan dari sekedar menjual bahan mentah dan
beralih untuk lebih meningkatkan kegiatan pemrosesan.

Pt. Antam berusaha untuk mempertahankan kekuatan keuangan perusahaan.


Melalui peningkatan perolehan pendapatan, yang dapat memastikan kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban, mendanai pertumbuhan masa depan,
serta memberikan imbal hasil bagi pemegang saham melalui pembayaran dividen.
- Pengorganisasian
Struktur organisasi pada pt antam persero terbagi menjadi beberapa bagian
yaitu direksi, dewan komisaris, kantor pusat, dan unit bisnis.
Direksi dibagi menjadi beberapa bagian, seperti Direktur Utama, Direktur
Operasi, Direktur Pengembangan, Direktur Marketing , Direktur Keuangan dan
Direktur Human Capital & Corporate Social Responsibility. Pembagian tugas dan
wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan berdasarkan nama jabatan masing-
masing anggota Direksi sebagaimana ditetapkan dalam pengangkatan anggota
Direksi oleh RUPS. Selanjutnya Direksi menetapkan pembagian tugas dan
wewenang setiap anggota Direksi. Adapun pembagian tugas Direksi ANTAM
sebagai berikut: Direktur utama mempunyai tugas dalam Merencanakan,
mengkoordinasikan, mengarahkan, mengendalikan, mengawasi dan mengevaluasi
tugas korporasi dan unit bisnis, agar seluruh kegiatan berjalan sesuai dengan visi,
misi, sasaran usaha, strategi, kebijakan dan program kerja yang ditetapkan.
Direktur keuangan Merencanakan, mengkoordinasikan, mengarahkan,
mengendalikan, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas operasional
bidang kebendaharaan, asuransi, akuntansi, pajak, anggaran, dan pendanaan.
Direktur pengembangan bertugas Mengkoordinasikan, mengendalikan dan
mengevaluasi pelaksanaan tugas operasional di bidang eksplorasi, penelitian dan
pengembangan, studi kelayakan, serta pembangunan proyek- proyek
pertumbuhan Perseroan serta pengelolaan dan pengawasan Anak Perusahaan.
Direktur pemasaran bertugas dalam Merencanakan, mengkoordinasikan,
mengarahkan, mengendalikan, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas
operasional bidang Pemasaran, Supply Chain Management serta Kantor
Perwakilan di Luar Negeri. Direktur operasi bertugas Merencanakan,
mengkoordinasikan, mengarahkan, mengendalikan, mengawasi dan mengevaluasi
pelaksanaan tugas operasional bidang produksi, keselamatan kerja, lingkungan,
pemeliharaan dan rekayasa, lingkungan pasca tambang, pengelolaan aset non
produktif, serta teknologi informasi dan komunikasi. Dan direktur human capital
&csr bertugas dalam Merencanakan, mengkoordinasikan, mengarahkan,
mengendalikan, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan proses pengelolaan
Sumber Daya Manusia, mulai dari proses perencanaan, penyediaan,
pengembangan, pemeliharaan dan pemanfaatan SDM yang didukung dengan
pemanfaatan teknologi informasi.

- Pemotivasian
Pemotivasian sangat dibutuhkan di berbagai perusahaan atau organisasi
dalam menjalankan sebuah bisnis yang sudah mencapai kepuasan serta mencapai
target yang ingin dicapai agar bisa menigkatkan kinerja pada karyawan atau
perusahaan. Pemotivasian di dalam Pt. Aneka Tambang Tbk. Yaitu Kesejahteraan
karyawan ditetapkan berdasarkan surat keputusan Direksi No.
209.K/783/DAT/2009 tanggal 31 Agustus 2009 tentang Penerapan Sistem
Imbalan Pegawai (SIP).
Struktur remunerasi disusun berdasarkan konsep 3P ( People, Performance,
Position ) yang dapat memotivasi pegawai dalam meningkatkan produktivitas.
Untuk mendukung remunerasi, juga dikembangkan Sistem Penilaian Kemampuan
Pegawai (PKP) dan Penghargaan Masa Kerja. Pt. Aneka Tambang dalam
memotivasi karyawan memberikan sebuah imbalan dalam kinerja pegawai agar
meningkatkan produktivitas pada perusahaan.
- Penempatan staf
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor untuk
mendukung keberlanjutan perusahaan. Pada tahun 2017, strategi dan
pengembangan human capital ANTAM diselaraskan dengan kebutuhan bisnis
Perusahaan yaitu melatih dan mengembangkan pegawai sejalan
dengankebutuhan, mendayagunakan tenaga kerja pihak ketiga dan pembenahan
sistem manajemen human capital untuk menunjang terciptanya iklim kerja yang
kondusif bagi peningkatan produktivitas. Pada tahun 2017 ANTAM terus
melakukan inovasi pengelolaan human capital diantaranya dengan
mengoptimalkan sistem recruitment berbasis daring ( online recruitment ), sistem
manajemen unjuk kerja, sistem pelatihan pegawai melalui program
pengembangan kepemimpinan, dan penyelesaian kesepakatan Perjanjian Kerja
Bersama.
ANTAM menerapkan pengembangan Insan ANTAM dari dua sisi, yaitu
meningkatkan saling percaya antara Perusahaan dengan karyawan dan
peningkatan kapabilitas dan kapasitas Insan ANTAM dalam rangka mencapai
tujuan Perusahaan. Sejalan dengan itu, sejak tahun 2015, ANTAM berfokus pada
pemenuhan dan potensi peningkatan hak pegawai meskipun Perseroan tengah
menghadapi tantangan.
- Pengendalian
Pada tahun 2017, terdapat 1 (satu) Laporan Pengaduan Pelanggaran
/Whistleblowing (pelanggaran berupa aset dan keuangan perusahaan) dan telah
selesai ditindak lanjuti. Jauh menurun jika dibandingkan dengan 8 (delapan)
laporan yang diterima pada tahun 2016. Yang dilaporkan masih berkaitan
dengan ketidak adilan dalam penerapan kebijakan perusahaan. Keterlibatan
Senior Vice President (SVP) Corporate Secretary sebagai counterpart (rekan) Tim
WBS, sangat membantu sebagai narasumber dan kordinator tindak lanjut atas
pelaporan WBS yang disampaikan kepada Direksi sehingga mempercepat
penyelesaian laporan pengaduan tersebut. Dalam hal benar-benar terjadi
pelanggaran, maka Direksi akan mengenakan sanksi yang tegas dan konsisten
agar menimbulkan efek jera bagi pelaku pelanggaran disamping juga sebagai
masukan untuk perbaikan sistem bagi Perusahaan atau sebagai sumber informasi
yang tetap perlu dipastikan kebenarannya. Dewan Komisaris menilai, sejauh ini
Tim WBS semakin dipercaya kehadirannya oleh stakeholder sebagai bagian dari
pengendalian internal dan sejauh ini Direksi sangat responsive menanggapi
pengaaduan sehingga tidak ada satupun laporan pengaduan yang outstanding
sampai dengan 31 Desember 2017. Dalam memastikan kebenaran laporan
pengaduan, Dewan Komisaris menilai bahwa Tim WBS cukup berhati-hati
dengan melibatkan auditor internal, dengan melakukan audit khusus, jika
memang diperlukan.
2. Pemasaran
- Analisis konsumen
Konsumen produk antam tidak hanya berkembang di indonesia saja tetapi
juga berkembang dan tersebar di luar negeri seperti di eropa, asia, jepang, dan
china. Salah satu produk antam yaitu emas merupakan kegemaran bagi orang-
orang loyal untuk berinvestasi hal ini didukung oleh pelanggan jangka panjang
antam yang loyal dan perusahaan terkemuka di asia utara
- Penjualan produk/ jasa

Volume penjualan ANTAM pada dasarnya adalah sama dengan volume


produksi. Hampir seluruh produk ANTAM diekspor dengan pengecualian
komoditas emas dan perak, sehingga 99% penjualan berdenominasi atau
didasarkan pada dolar Amerika. Feronikel diekspor dengan kontrak jangka
panjang dengan konsumen di Eropa dan Asia, termasuk Thyssen Krupp, Arcelor
Mittal , Pohang Iron & Steel Co (Posco) dan Mitsubishi Corporation Bijih nikel
kadar tinggi diekspor diantaranya ke Pacific Metals Co., Sumitomo Metals
Mining Co. Ltd. dan Nippon Yakin Kogyo Co. Ltd.. Bijih nikel kadar rendah
diekspor ke Nippon Yakin Kogyo Co. Ltd dan Minsources International dari
China. Emas dan perak ANTAM dijual ke konsumen dalam negeri dan juga
internasional. Bijih bauksit tercuci ANTAM diekspor ke konsumen Jepang seperti
Showa Denko K.K. dan ke China.

Untuk mendukung jangkauan pemasaran produk logam mulia di dalam negeri,


ANTAM melalui UBPP LM mengoperasikan outlet penjualan emas resmi
sebanyak 15 butik emas LM di 11 kota besar nasional meliputi Medan,
Palembang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Denpasar,
Banjarmasin, Balikpapan, dan Makassar. Selain pendapatan dari penjualan
produk Logam Mulia, Perseroan menghasilkan pendapatan dari kegiatan usaha
pemurnian yang dikenakan kepada produsen bullion pihak ketiga.
- Perencanaan Produk dan jasa

PT ANTAM (Persero) Tbk melalui Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian


(UBPP) Logam Mulia secara resmi memasuki industri perhiasan
dengan brand LM. Saat ini produk yang diperkenalkan berupa 4 (empat) seri
kalung dan bezel, yaitu Solidus dengan bezel Kawung, Nortia dengan bezel Mega
Mendung, Magnus dengan bezel Parang Barong, dan Adorare dengan bezel Sido
Mukti. Seri produk Perhiasan LM diluncurkan pada hari ini Senin, 26 September
2016 di Hotel Fairmont Jakarta. Hadirnya seri produk Perhiasan LM melengkapi
koleksi produk emas batangan motif batik yang telah diproduksi oleh UBPP
Logam Mulia pada Desember 2015 lalu.

Keempat seri produk Perhiasan LM ini memiliki filosofi tersendiri, seperti seri
Solidus dengan bezel Kawung memiliki filosofi sebuah dasar yang kuat
diperlukan untuk meraih sukses; seri Nortia dengan bezel Mega Mendung
memiliki filosofi sebuah pelindung hati; seri Magnus dengan bezel Parang
Barong memiliki filosofi kokohnya sebuah batu karang yang melindungi garis
pantai dari debur ombak yang terus-menerus; seri Adorare dengan bezel Sido
Mukti hadir dengan filosofi yang disesuaikan dengan tujuan diciptakannya Sido
Mukti yaitu untuk meningkatkan pesona seorang wanita.

Kalung dan bezel pada seri produk Perhiasan LM ini, hadir dengan kadar
kemurnian 75% dilengkapi dengan sertifikat internasional LBMA yang
memastikan ketepatan kemurnian kadar dan berat pada setiap produk. Selain
sebagai perhiasan dengan nilai estetika yang tinggi, kehadiran produk Perhiasan
LM juga dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif investasi.
Produk Perhiasan LM kini telah tersedia di 13 Butik Emas Logam Mulia yang
berlokasi di Jakarta (2 butik), Bandung, Surabaya (2 butik), Makassar,
Palembang, Semarang, Balikpapan, Banjarmasin, Medan, Bali dan Yogyakarta.
Seri produk Perhiasan LM juga dilengkapi dengan layanan purna jual kembali
yang mudah di seluruh Butik Emas Logam Mulia
Di tahun 2017, ANTAM melalui Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurian Logam
Mulia secara resmi melakukan perluasan penjualan ekspor produk Logam Mulia
ANTAM ke Jepang melalui inovasi produk baru berupa emas batangan motif
Hello Kitty (minted-bar Hello Kitty).
Minted-bar Hello Kitty merupakan produk emas batangan pertama dan satu-
satunya di dunia. ANTAM optimis pasar Jepang potensial bagi penjualan minted-
bar Hello Kitty sejalan dengan tingginya konsumsi emas di Jepang. Selain itu,
kerja sama ini juga menandai pertama kalinya distribusi penjualan produk
ANTAM memasuki pasar Jepang.
Untuk meningkatkan nilai tambah produk emas Logam Mulai ANTAM,
Perusahaan senantiasa melakukan inovasi serta ekspansi pasar baik pasar
domestik maupun ekspor. Sebelumnya ANTAM sukses mengembangkan dan
memasarkan produk-produk inovasi minted-bar berupa produk emas batik dan
emas batangan tematik seperti edisi Natal, Idul Fitri dan bahkan produk
perhiasan.

- Distribusi
Sejalan dengan upaya Perusahaan untuk memperkuat jangkauan pemasaran
kepada konsumen emas Logam Mulia ANTAM di dalam negeri serta mendukung
sinergi kerjasama antar Badan Usaha Milik Negara (BUMN), pada tahun 2017
ANTAM dan PT Pos Indonesia (Persero) (Pos Indonesia) melakukan kerja sama
strategis dalam bidang penjualan emas untuk mempermudah akses masyarakat
untuk membeli emas ANTAM di seluruh Kantor Pos di Indonesia. ANTAM
meyakini dengan memperluas saluran distribusi penjualan akan meningkatkan
daya saing usaha khususnya pada komoditas emas. ANTAM sebagai satu-satu
gold refinery di Indonesia yang tersertifikasi London Bullion Market Association
(LBMA) senantiasa menjaga kualitas kepastian berat dan kemurnian produk emas
Logam Mulia ANTAM untuk menjaga kepuasan konsumen serta daya saing emas
ANTAM baik di dalam maupun di luar negeri. Sepanjang tahun 2017 tercatat
penjualan ekspor emas ANTAM sebesar 6.376 kg (204.993 oz) atau naik 34%
dari capaian ekspor emas tahun 2016 sebesar 4.749 kg (152.683 oz).
Apresiasi positif pasar tercermin pula dengan diraihnya predikat “The 1st
Champion of Indonesia Original Brand 2017” pada ajang Indonesia Original
Brands Appreciation Award 2017 untuk Brand LM ANTAM - Kategori Logam
Mulia.
ANTAM senantiasa berkomitmen untuk meningkatkan nilai dan kualitas produk
emas LM agar dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
- Riset Pemasaran
Untuk menghadapi persaingan yang ada, ANTAM memiliki strategi pemasaran
dengan memiliki marketing and custumer support (MCS) division dan juga kantor
perwakilan di shanghai, Tiongkok, guna mendukung kelancaran komunikasi dan
pengiriman produk dengan konsumen di wilayah Asia.

3. Keuangan/akuntansi
Pada tahun 2017, ANTAM kembali mencatatkan pertumbuhan kinerja

keuangan yang solid dengan capaian EBITDA ( Earning Before Interest, Taxes,

Depreciation, and Amortization ) atau pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi,

dan amortisasi mencapai 96% menjadi Rp2,21 triliun dibandingkan dengan capaian

EBITDA Tahun 2016 sebesar Rp1,13 triliun, dari tahun 2016 pencapaian EBITDA

naik sebesar 96%, dengan pertumbuhan penjualan bersih sebesar 39% menjadi

Rp12,65 triliun. Tercatat ANTAM membukukan laba bersih sebesar Rp136 Miliar di

2017, naik tajam sebesar 111% dibandingkan capaian laba bersih 2016 sebesar Rp64

Miliar, sejalan dengan pertumbuhan signifikan kinerja produksi dan penjualan

komoditas utama ANTAM serta peningkatan efisiensi yang berujung pada stabilnya

level biaya tunai operasi ANTAM.

Pada tahun 2017, nilai penjualan bersih ANTAM tercatat sebesar Rp12,65

triliun dengan komoditas emas merupakan komponen terbesar pendapatan

Perseroan, berkontribusi sebesar Rp7,37 triliun atau 58% dari total penjualan bersih

tahun 2017. Laba kotor ANTAM di tahun 2017 naik tajam sebesar 93% menjadi

Rp1,64 triliun dibandingkan tahun 2016 seiring dengan kenaikan nilai penjualan dan

nilai beban pokok penjualan ANTAM di tahun 2017 sebesar Rp11 triliun. Dengan
adanya peningkatan laba kotor, maka ANTAM dapat mencatat laba usaha sebesar

Rp600 miliar atau naik 7.264% dibandingkan laba usaha tahun 2016 sebesar Rp8,15

miliar.

 Analisis Rasio Laporan Keuangan ANTAM 2015-2017

1. RASIO LIKUIDITAS
a. Current Ratio
Current Assets
Current Ratio =
Current Liabilities

Tahun Current Assets Current Rasio


Liabilities Kali%
2015 11.252.826.560 4.339.330.380 2,6 259,32%
2016 10.630.221.568 4.352.313.598 2,4 244,24%
2017 9.001.938.755 5.552.461.635 1,6 162,12%

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa


 Tahun 2015: Jumlah aktiva lancar sebanyak 2,6 kali hutang lancar atau setiap 1
rupiah hutang lancar dijamin dengan 2,6 aktiva lancar atau 2,6 : 1 antara aktiva
lancar dengan hutang lancar.
 Tahun 2016 : Jumlah aktiva lancar sebanyak 2,4 kali hutang lancar atau setiap 1
rupiah hutang lancar dijamin dengan 2,4 aktiva lancar atau 2,4 : 1 antara aktiva
lancar dengan hutang lancar.
 Tahun 2017 : Jumlah aktiva lancar sebanyak 1,6 kali hutang lancar atau setiap 1
rupiah hutang lancar dijamin dengan 1,6 aktiva lancar atau 1,6 : 1 antara aktiva
lancar dengan hutang lancar.

 Rasio total aktiva lancar terhadap hutang lancar turun dari 259,32% pada tahun
2015 menjadi 244,24% pada tahun 2016. Penurunan sebesar 15,08%
menunjukkan adanya penurunan kemampuan perusahaan untuk membayar
hutang lancar yang meliputi utang usaha, liabilitas imbalan karyawan, pajak
lain-lain, uang muka pelanggan dan utang lain-lain.
 Current ratio turun karena aset lancar turun sebesar Rp.622.604.992 dari tahun
2015 ke tahun 2016. Current ratio yang rendah juga tidak selalu berarti baik
bagi perusahaan karena menunjukkan pengelolaan dana yang kurang optimal.
 Rasio total aktiva lancar terhadap hutang lancar turun dari 244,24% pada tahun
2016 menjadi 162,12%% pada tahun 2017. Penurunan sebesar 82,12 %
menunjukkan adanya penurunan kemampuan perusahaan untuk membayar
hutang lancar yang meliputi utang usaha, liabilitas imbalan karyawan, pajak
lain-lain, uang muka pelanggan dan utang lain-lain.
 Current ratio turun karena aset lancar turun sebesar Rp.1.628.282.813 dari tahun
2016 ke tahun 2017. Current ratio yang rendah juga tidak selalu berarti baik
bagi perusahaan karena menunjukkan pengelolaan dana yang kurang optimal.

b. Quick Ratio
Aset Lancar - Persediaan
Quick Ratio =
Hutang Lancar

Tahun Aset Lancar Persediaan Hutang Rasio


Lancar Kali %
2015 11.252.826.560 1.752.584.557 4.339.330.380 2,2 218,93%
2016 10.630.221.568 1.388.415.530 4.352.313.598 2,1 212,34%
2017 9.001.938.755 1.257.875.082 5.552.461.635 1,4 139,47%

 Rasio quick rasio> 100% menunjukkan bahwa perusahaan sudah mampu


membayar hutang lancar dengan aktiva yang lebih likuid(tanpa persediaan).
 Pada tahun 2016 ANTAM mengalami penurunan quick Ratio sebesar 6,59% ,
hutang lancar mengalami penurunan Rp. 12.983.218 hal ini seiring dengan
penurunan aset lancar Rp. 622.604.992.
 Sedangkan pada tahun 2017 ANTAM mengalami penurunan quick Ratio
sebesar 72,37% , hutang lancar mengalami kenaikan Rp. 1.200.148.037 hal ini
seiring dengan penurunan aset lancar Rp. 1.628.282.813.
Jika rata-rata industri adalah 1,9 kali maka pada tahun 2015 ANTAM tidak perlu
menjual persediaan untuk membayar hutang lancar perusahaan. Dengan rasio
sebesar 218,93% ANTAM sangat mampu membayar hutang lancar dengan aktiva
yang lebih likuid. Sedangkan pada tahun 2016, ANTAM mengalami penurunan
Quick Ratio yaitu sebesar 2.1 dan begitu juga pada tahun 2017. Dimana Quick Ratio
ANTAM sebesar 1.4. hal ini menunjukkan semakin kecil nilai Quick Ratio maka
ANTAM semakin tidak bisa memanage persediaan dengan baik.

c. Cash Ratio
Kas dan Setara Kas
Cash Ratio =
Hutang Lancar

Tahun Kas dan Setara Hutang Lancar Rasio


Kas
Kali %
2015 8.086.634.372 4.339.330.380 1,9 186,36%
2016 7.623.385.438 4.352.313.598 1,8 175,15%
2017 5.550.677.020 5.552.461.635 1,0 99.97%

 Tetapi pada tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 118,56% seiring


peningkatan kas dan setara kas yang cukup tinggi yaitu Rp. 5.467.724.089
yang menunjukkan peningkatan kemampuan perusahaan dalam membayar
hutang lancar. Rasio kas yang tinggi juga tidak terlalu baik karena
menunjukkan bahwa ada dana yang menganggur atau belum digunakan secara
optimal.
 Pada tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 11,21% , kas dan setara kas
juga mengalami penurunan sebesar Rp. 463.248.934 yang menunjukkan
sedikit penurunan kemampuan perusahaan dalam membayar hutang lancar.
Hal ini baik karena jika kas tinggi dalam perusahaan tidak terlalu baik karena
menunjukkan bahwa ada dana yang mengganggur atau belum digunakan
secara optimal.
 Pada tahun 2017 mengalami penurunan sebesar 75.18% , kas dan setara kas
juga mengalami penurunan sebesar Rp. 2.072.708.418 yang menunjukkan
sedikit penurunan kemampuan perusahaan dalam membayar hutang lancar.
Hal ini baik karena jika kas tinggi dalam perusahaan tidak terlalu baik karena
menunjukkan bahwa ada dana yang mengganggur atau belum digunakan
secara optimal.

 Jika rata-rata industri untuk cash ratio adalah 154% dapat dilihat terjadi
penurunan nilai Cash Ratio dari tahun 2015 sampai 2017 dan hal ini
menunjukkan bahwa semakin rendah nilai Cash Ratio maka semakin tidak baik
bagi perusahaan.
d. Rasio Perputaran Kas (Cash Turn Over)
Penjualan Bersih
Rasio Perputaran Kas =
Aset Lancar - Hutang Lancar

Tahun Penjualan Aset Lancar Hutang Lancar Rasio


Bersih kali %
2015 10.531.504.802 11.252.826.560 4.339.330.380 1,5 152,33%
2016 9.106.260.754 10.630.221.568 4.352.313.598 1,5 145,05%
2017 12.653.619.205 9.001.938.755 5.552.461.635 4,0 366,83%

 Pada tahun 2015 sebesar 1,5 kali dengan persentase 152,33%, tahun 2016 sebesar
1,5kali dengan persentase 145,05%. Sedangkan pada tahun 2016 mengalami
penurunan penjualan, asset lancar , dan mengalami peningkatan pada hutang
lancarnya sebesar 0.01298322 . Pada tahun 2017 mengalami peningkatan nila
rasio perputaran kas sebesar 221.78%.

 Jika rata-rata industry adalah 2 kali keadaan perusahaan pada tahun 2015 sampai
2017 menunjukkan kondisi yang lebih buruk dari pada perusahaan lain yang
sejenis karena berada jauh dibawah rata-rata industry.

e. Inventory to Net Working Capital


Persediaan
Inventory to Net Working Capital =
Aset Lancar - Hutang Lancar

Tahun Persediaan Aset Lancar Hutang Rasio


Lancar Kali %
2015 1.752.584.557 11.252.826.560 4.339.330.380 0,3 25,35
2016 1.388.415.530 10.630.221.568 4.352.313.598 0,2 22,11
2017 1.257.875.082 9.001.938.755 5.552.461.635 0,4 36,47

 Jika rata-rata industri untuk inventory to net working capital adalah 28%, keadaan
perusahaan pada tahun 2015 baik karena berada di atas rata-rata industri,
sedangkan tahun 2016 mengalami penurunan yang drastis dari tahun 2014 dan
menunjukkan bahwa keadaan perusahaan kurang baik karena berada dibawah
rata-rata industri. Dan pada tahun 2017, mengalami peningkatan yang drastic dari
tahun 2015 dan 2016, hal ini menunjukkan bahwa keadaan perusahaan lebih baik
dari tahun sebelumnya.

2. RASIO SOLVABILITAS
a. Debt to Asset Ratio (Debt Ratio)
Total Debt
Debt to Asset Ratio =
Total Assets

Tahun Total Assets Total Debt Rasio


Rp %
2015 30.356.850.890 12.040.131.918 0,4 39,66%
2016 29.981.535.812 11.572.740.239 0,4 38,60%
2017 30.014.273.452 11.523.869.935 0,4 38,39%
 Tahun 2015 menunjukkan bahwa rasio hutang terhadap aset sebesar 39,66%
menunjukkan bahwa pendanaan sebesar 39,66% perusahaan dibiayai dengan
utang, setiap Rp. 100 pendanaan perusahaan, 39,66 dibiayai dengan utang
 Tahun 2016 menunjukkan bahwa rasio hutang terhadap asset sebesar 38,60%
menunjukkan bahwa pendanaan sebesar 38,60% perusahaan dibiayai dengan
utang , setiap Rp. 100 pendanaan perusahaan, 38,60% dibiayai dengan utang.
 Tahun 2017 menunjukkan bahwa rasio hutang terhadap asset sebesar 38,39%
menunjukkan bahwa pendanaan sebesar 38,39% perusahaan dibiayai dengan
utang , setiap Rp. 100 pendanaan perusahaan, 38,39% dibiayai dengan utang.
 Dengan melihat rasio diatas dapat diketahui juga bahwa selama tiga tahun
perusahaan masih mampu untuk menjamin total hutang menggunakan total aktiva
yang dimiliki. Walaupun mengalami penurunan sebesar 1,6% pada tahun 2016,
dan 0.21% pada tahun 2017 akibat penambahan pinjaman, perusahaan masih
tergolong likuid dan solvable yang berarti perusahaan dapat memenuhi kewajiban
keuangannya baik yang bersifat jangka pendek dan jangka panjang.
 Jika rata-rata industri 39%, debt to asset ratio ANTAM masih dibawah rata-rata
industri sehingga akan sulit bagi perusahaan untuk memperoleh pinjaman.
Kondisi ini menunjukkan bahwa sebagian besar pendanaan dibiayai dengan
hutang. Jika perusahaan bermaksud menambah hutang, perusahaan perlu
menambah ekuitas terlebih dahulu.

b. Debt to Equity Ratio


Total Debt
Debt to Equity Ratio =
Total Equity

Tahun Total Debt Total Equity Rasio


Rp %
2015 12.040.131.918 18.316.718.962 0,7 65,73%
2016 11.572.740.239 18.408.795.573 0,6 62,87%
2017 11.523.869.935 18.490.403.517 0,6 62,32%

 Rasio ini menunjukkan bahwa tahun 2015 mengalami penurunan sebesar


16,88%, penurunan ini disebabkan oleh peningkatan ekuitas karena penambahan
modal disetor dan surplus dari revaluasi aset perusahaan. Dan tahun 2016
mengalami penurunan sebesar 2,86%, penurunan ini disebabkan oleh
peningkatan ekuitas karena penambahan modal disetor dan surplus dari
revaluasi aset perusahaan. . Dan tahun 2017 mengalami penurunan sebesar
0.55%, penurunan ini disebabkan oleh peningkatan ekuitas karena penambahan
modal disetor dan surplus dari revaluasi aset perusahaan
 Total debt to equity ratio pada ANTAM tahun 2015 dan 2017 meunjukkan
tingkat rasio yang tergolong baik karena berada dibawah 100%, sedangkan
apabila rasio berada diatas 100% berbahaya bagi kreditur karena jumlah hutang
lebih besar dari modal pemilik.
Jika rata-rata industri untuk debt to equity ratio sebesar 60% perusahaan
dianggap kurang baik karena berada diatas rata-rata industri.
c. Long Term Debt to Equity Ratio (LTDtER)
Total Long Term Debt
Long Term Debt to Equity Ratio =
Total Equity

Tahun Total Long Total Equity Rasio


Term Debt Rp %
2015 7.700.801.548 18.316.718.962 0,4 42,04%
2016 7.220.426.641 18.408.795.573 0,4 39,22%
2017 5.971.408.300 18.490.403.517 0,3 32,29%

 Rasio long term debt to equity ratio mengalami penurunan pada tahun 2015
sebesar 8,51% disebabkan peningkatan total ekuitas ANTAM sebesar Rp.
6.266.802.073 sehingga hutang jangka panjang yang dipenuhi oleh modal juga
menurun.
 Rasio long term debt to equity ratio mengalami penurunan pada tahun 2016
sebesar 2,82% disebabkan peningkatan total ekuitas ANTAM sebesar Rp.
92.076.611 sehingga hutang jangka panjang yang dipenuhi oleh modal juga
menurun.
 Rasio long term debt to equity ratio mengalami penurunan pada tahun 2017
sebesar 6.93% disebabkan peningkatan total ekuitas ANTAM sebesar Rp.
81.607.944 sehingga hutang jangka panjang yang dipenuhi oleh modal juga
menurun.
 Secara keseluruhan, Long term debt to equity ratio ANTAM tahun 2015, 2016,
dan 2017 menunjukkan bahwa perusahaan dapat mengurangi beban hutang
jangka panjang terhadap modal perusahaan yang dijadikan jaminan untuk
menutupi hutang jangka panjangnya karena berada jauh dibawah indeks angka
normal yaitu dibawah 100%.
 Jika rata-rata industri untuk long term debt to equity ratio sebesar 30%
perusahaan dianggap kurang baik walaupun mengalami penurunan di tahun
2015 karena berada diatas rata-rata industri.

3. RASIO AKTIVITAS
a. Perputaran Piutang (Receivable Turn Over)
Penjualan
Perputaran Piutang =
Piutang
360
Rata − rata umur piutang =
𝑝𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔

Tahun Penjualan Piutang Rasio


Hari Kali
2015 10.531.504.802 578.144.630 6557,773837 18
2016 9.106.260.754 990.484.826 3309,746687 9
2017 12.653.619.205 1.377.350.115 39,18610425 9

 Pada tahun 2015 rasio perputaran piutang mengalami peningkatan sebesar 9,4
kali yang menunjukkan bahwa perputaran piutang semakin baik. Sedangkan
tahun 2016 rasio perputaran piutang mengalami penurunan sebesar 9kali yang
menunjukkan bahwa perputaran piutang kurang baik.
Dan tahun 2017 perputaran piutang tetap yaitu 9 kali.

b. Perputaran Persediaan (Inventory Turn Over)

HPP
perputaran Persediaan =
Persediaan

360
Rata − rata umur prsediaan =
perputaran persediaan

Tahun HPP persediaan Rasio


Hari Kali
2015 10.336.364.157 1.752.584.557 61,0398812 5,897783428
2016 8.254.466.187 1.388.415.530 60,5526244 5,945241902
2017 11.009.726.759 1.257.875.082 41,1304512 8,752639206
 Rasio perputaran persediaan pada tahun 2015 mengalami peningkatan yang
tidak begitu signifikan yaitu 6 kali perusahaan mengganti persediaan dalam satu
tahun dengan tingkat penyimpanan persediaan 61 hari. Sedangkan Rasio
perputaran persediaan pada tahun 2016 menunjukkan bahwa 6 kali perusahaan
mengganti persediaan dalam satu tahun dengan tingkat penyimpanan persediaan
60 hari. pada tahun 2017 menunjukkan bahwa 9 kali perusahaan mengganti
persediaan dalam satu tahun dengan tingkat penyimpanan persediaan 41 hari.
 Apabila rata-rata industri untuk perputaran persediaan adalah 30 kali, berarti
inventory turn over kurang baik. Perusahaan menahan persediaan dalam jumlah
yang berlebihan.

c. Perputaran Total aktiva

𝒑𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏
Perputaran total aktiva = 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒂𝒌𝒕𝒊𝒗𝒂

Tahun Penjualan Total aktiva Rasio


2015 10.531.504.802 30.356.850.890 0,346923495
2016 9.106.260.754 29.981.535.812 0,303728962
2017 12.653.619.205 30.014.273.452 0,421586723

 Perputaran total aktiva tahun 2015 setiap Rp. 1 total aktiva dapat
menghasilkan 0,35kali penjualan. Pada tahun 2016 setiap Rp. 1 total aktiva
dapat menghasilkan 0,30 kali penjualan. Pada tahun 2017 setiap Rp. 1 total
aktiva dapat menghasilkan 0,42 kali penjualan.
 Jika rasio rendah, maka perusahaan harus membuat manajemen mengevaluasi
strategi, pemasaran, dan pengeluaran modalnya (investasi).

d. Fixed Assets Turn Over


Penjualan Bersih
Fixed Assets Turn Over =
Total Aset Tetap

tahun penjualan Total aset tetap Rasio


2015 10.531.504.802 19.104.024.330 0,551271534
2016 9.106.260.754 19.351.314.244 0,47057583
2017 12.653.619.205 21.012.334.697 0,602199583

 Rasio fixed assets turn over tahun 2015 mengalami penurunan menjadi 0,5, pada
tahun 2016, menunjukkan bahwa setiap Rp. 1 aset tetap menghasilkan penjualan
sebesar 0,4 kali, pada tahun 2017, menunjukkan bahwa setiap Rp. 1 aset tetap
menghasilkan penjualan sebesar 0,6 kali artinya kemampuan perusahaan
menurun dibandingkan tahun 2014.
 Jika rata-rata industri adalah 5 kali menunjukkan bahwa keadaan kurang baik
dibanding perusaahaan lain yang sejenis.

4. Produksi/ Operasi
Pada Tahun 2017, ANTAM kembali mencatatkan volume produksi dan
penjualan tertinggi sepanjang sejarah Perusahaan. Kinerja produksi feronikel
mencapai 21.762 ton nikel dalam feronikel, naik sebesar 7% dari capaian 2016.
Penjualan feronikel mengalami pertumbuhan 5% mencapai 21.878 TNi. Penjualan
feronikel pada 2017 merupakan kontributor terbesar kedua dari total penjualan
bersih ANTAM, dengan kontribusi sebesar Rp3,22 triliun atau 25% dari total
penjualan bersih 2017.
Untuk komoditas emas, ANTAM mencatatkan total volume produksi emas sebesar
1.967 kg (63.240 oz). Sementara itu volume penjualan emas ANTAM di 2017
tercatat sebesar 13.202 kg (424.454 oz), tumbuh sebesar 29% dibandingkan
volume penjualan periode 2016 sebesar 10.227 kg (328.806 oz) seiring dengan
strategi pengembangan pasar emas baik domestik dan ekspor serta inovasi produk
Logam Mulia ANTAM. Pendapatan ANTAM dari penjualan emas di 2017 tercatat
sebesar Rp7,37 triliun. Capaian penjualan bersih tersebut naik 33% dibandingkan
penjualan bersih emas 2016 yang tercatat sebesar Rp5,54 triliun.
5. Penelitian dan Pengembangan
Menjalin kemitraan untuk mengembangkan produksi mineral olahan baru
dari cadangan yang telah ada. Cadangan dan sumber daya nikel milik ANTAM
yang berjumlah besar, serta memiliki kualitas yang relatif lebih tinggi dibandingkan
deposit di Filipina, menjadikan ANTAM sebagai perusahaan patungan yang menarik
bagi perusahaan Indonesia maupun asing yang memiliki akses terhadap teknologi
dan pendanaan. ANTAM akan menjalin kemitraan dengan pihak ketiga berdasarkan
profitabilitas menguntungkan guna semakin meningkatkan diversifikasi portofolio
mineral olahan Perusahaan.
Kami menerapkan kebijakan strategis untuk bekerja sama dengan mitra nasional
dan internasional. Sebagai contoh, dalam proyek SGAR, kami bekerjasama dengan
PT INALUM (Persero) dan mitra strategis yag berepengalaman dalam industri
pengolahan SGA. ANTAM juga menjalin sinergi dengan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) lain dalam pengembangan proyek Perusahaan. Dalam Proyek
Pembangunan Pabrik Feronikel Haltim, kami bersinergi dengan PT Wijaya Karya
(Persero) Tbk dan Kawasaki Heavy Industries yang akan menjadi konsorsium
unincorporated Engineering, Procurement & Construction (EPC) turnkey P3FH.
Dalam bidang pengembangan jangkauan pasar, kami bersama dengan PT Pos
Indonesia (Persero) sepakat melaksanakan kerja sama strategis dalam bidang
penjualan emas di 205 kantor pos yang tersebar diseluruh Indonesia. Dalam
pengembangan bisnis jasa eksplorasi, kami bersinergi dengan PT SUCOFINDO
(Persero) dalam kerjasama kegiatan pengkajian, penelitian dan pengujian bidang
eksplorasi.
6. Sistem Informasi Manajemen
 CSR
Tantangan membangun keberlanjutan dalam mengelola bisnis
pertambangan, diwujudkan Perseroan dengan Rencana Induk Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan (Master Plan CSR) ANTAM. Rencana ini difokuskan pada
kinerja pembangunan sosial yang langsung dipantau oleh Direktorat Umum dan
CSR. Dalam rencana induk ini, ada dua strategi yang membagi seluruh kegiatan
CSR, layaknya dua sisi mata uang. Di satu sisi, strategi dilakukan untuk
memenuhi kewajiban hukum terhadap pemangku kepentingan. Hal ini
mendorong Perseroan, sebagai BUMN, untuk melakukan pengelolaan dampak
positif maupun negatif dari kegiatan operasi usaha, sesuai dengan peraturan
Pemerintah, yakni PERMEN BUMN No 05/MBU/2007. Selain itu, kegiatan
CSR ANTAM juga merujuk pada prinsip ISO 26000. Di sisi lainnya, strategi
kegiatan CSR direalisasikan melalui prinsip keterlibatan semua pemangku
kepentingan (stakeholders inclusivity) dan pembangunan masyarakat. Dalam hal
ini kegiatan CSR dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan
yang disesuaikan dengan kemampuan Perseroan, termasuk menghormati hak
komunitas, mengetahui karakteristik komunitas dalam berinteraksi, mengakui
'nilai kerja' dalam bermitra dan berinvestasi sosial untuk menghasilkan nilai
tambah bagi masyarakat. Kesemuanya ini terangkum dalam Rencana Induk
CSR ANTAM untuk merespon dampak dari setiap tahapan kegiatan Perseroan,
mulai dari tahap eksplorasi, konstruksi dan operasi, hingga penutupan tambang
serta pascatambang.
 E-SCM
Struktur biaya operasi ANTAM didominasi oleh material dan biaya layanan.
Dengan demikian ada kebutuhan untuk sinergi dan kerjasama antara ANTAM
dan mitranya dan pemasok untuk menyediakan produk dan jasa yang memenuhi
produk ANTAM persyaratan mutu pada saat yang tepat, di lokasi yang tepat dan
dengan biaya serendah mungkin untuk membantu ANTAM memperoleh salah
satu misi perusahaan untuk beroperasi secara efisien dan untuk
mempertahankan daya saing dalam industri pertambangan.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh ANTAM untuk meningkatkan efisiensi
operasional perusahaan adalah dengan meningkatkan manajemen rantai suplai
(SCM) melalui penggunaan teknologi informasi.
Solusi e-procurement dirancang sebagai alat untuk ANTAM kelompok Supply
Chain Management untuk mengelola pengadaan yang sejalan dengan Keputusan
Direktur No. 13.K/92/DAT/2013.

Konsep e-procurement adalah proses SCM di mana semua proses seperti


persetujuan dan verifikasi dilakukan secara elektronik dan secara otomatis
dalam rangka menciptakan sebuah komunikasi yang transparan antara semua
pihak yang terlibat dalam proses SCM (seperti pengguna, mitra dan pemasok).
Diharapkan bahwa implementasi e-procurement akan menciptakan proses
pengadaan barang dan jasa yang adil dan transparan.
PT ANTAM (Persero) Tbk berharap kerja sama penuh dan dukungan dari
semua pemasok barang dan jasa untuk selalu mengikuti ketentuan lain dan
bersaing secara adil dan tidak untuk melakukan transaksi spekulatif di fasilitas
e-procurement.
 ICT Care
ANTAM berkomitmen untuk melaksanakan implementasi Tata kelola
Teknologi Informasi dan Komunikasi sesuai dengan prinsip-prinsip GCG.
Implementasi ICT Governance di perusahaan telah dimulai sejak tahun 2011.
Adapun Penyusunan strategi pengembangan teknologi informasi dan
komunikasi di ANTAM mengacu pada Peraturan Menteri BUMN No. PER-
02/MBU/2013 tentang panduan penyusunan pengelolaan teknologi informasi
BUMN.

Untuk mendukung pelaksanaanya, ANTAM telah menyusun kebijakan yang


menjadi landasan bagi seluruh proses proses pada domain pengelolaan Tata
Kelola Informasi, Komunikasi dan Teknologi. ANTAM memiliki Kebijakan
Strategis ICT berdasarkan surat keputusan Direksi No. 309.K/0941/DAT/2015
dan Kebijakan Operasional ICT berdasarkan surat keputusan Direksi No.
310.K/0941/2015 tanggal 15 Desember 2015 sebagai pembaruan dari 8
(delapan) Kebijakan terkait ICT yang diterbitkan di tahun 2013. Kebijakan
strategis ICT mencakup, antara lain: penetapan peran ICT Perusahaan,
perencanaan ICT, kerangka kerja proses dan organisasi ICT, pengelolaan
investasi ICT, pengelolaan sumber daya ICT, pengelolaan risiko ICT,
pengelolaan proyek ICT, dan penanganan kebutuhan serta identifikasi solusi.
Sedangkan cakupan kebijakan operasional ICT mencakup pengelolaan layanan
ICT, pengelolaan sekuriti ICT, pengelolaan layanan Pihak Ketiga, pengelolaan
operasional ICT, pengelolaan mutu,transfer knowledge ICT, pengelolaan data
monitor ICT dan evaluasi kinerja ICT, monitor dan evaluasi pengendalian
internal, dan pengelolaancompliance serta regulasi eksternal.
Guna memastikan bahwa ICT Governance di Perusahaan terlaksana dengan
baik dan menjamin keselarasan dan koordinasi antara sisi bisnis (pengguna ICT)
dan pengelola (Divisi ICT), maka Perusahaan membentuk Komite Pengarah
ICT (KPICT) atau ICT Steering Committee yang beranggotakan Direksi,
Pimpinan Divisi/Unit/Unit Bisnis serta Pimpinan ICT ANTAM.

 Corporate Operation Performance (COP)


Sistem Informasi Manajemen untuk pencatatan data produksi, operasi dan
safety
 SMART
Sistem Informasi Manajemen Audit/Sistem Manajemen Audit Dan Review
Terpadu
 ANTAM Risk Management System (ARMS)
Sistem Informasi Manajemen untuk pengelolaan risiko
 Corporate Insurance System (COINS)
Sistem Informasi Manajemen untuk pengelolaan asuransi aset perusahaan
 Treasury Vision
Sistem Informasi Manajemen untuk pengelolaan posisi keuangan di setiap unit
bisnis

D. Analisis Tindakan Strategi Perusahaan


 Jenis-Jenis Strategi

1. Strategi-Strategi Integrasi

 Integrasi Vertikal

Integrasi Vertikal adalah sebuah keadaan dimana seluruh tahap dalam rantai
suplai dimiliki oleh sebuah perusahaan. Integrasi ini berbeda dengan Integrasi
Horizontal, dimana sebuah perusahaan akan mengintegrasikan produksi beberapa
produk yang masih dalam satu tahap dalam rantai suplai. Integrasi vertikal dapat
menjadi strategi bisnis yang sangat baik, namun sangat sulit untuk
diimplementasikan, dan jika gagal mengimplementasikannya, akan sangat mahal
untuk memperbaikinya.
ANTAM merupakan perusahaan pertambangan yang terintegrasi secara
vertikal yang berorientasi ekspor. Melalui wilayah operasi yang tersebar di seluruh
Indonesia yang kaya akan bahan mineral. PT. Antam perusahaan utama di jakarta,
antam memiliki unit bisnis yang tersebar di indonesia. Untuk mendukung kegatan
operasiaonalnya dalam pembuatan produksi, antam memiliki beberapa anak
perusahaan yang memeproduksi bahan-bahan pendukung unytuk dapat
dikolaborasikan dengani bahan utama, Kegiatan ANTAM mencakup eksplorasi,
penambangan, pengolahan, pemurnian serta pemasaran dari cadangan dan sumber
daya mineral yang dimiliki. ANTAM memproduksi komoditas feronikel, bijih
nikel kadar tinggi, bijih nikel kadar rendah, emas, perak, bauksit, dan batubara.
ANTAM juga memiliki jasa pemurnian dan pengolahan logam mulia serta unit
eksplorasi yang bertugas untuk meningkatkan jumlah cadangan dan sumber daya
mineral serta mencari cadangan baru. ANTAM saat ini memiliki 4 unit bisnis
utama yakni Unit Bisnis Pertambangan (UBP) Nikel Sulawesi Tenggara, UBP
Nikel Maluku Utara, UBP Emas Pongkor, serta Unit Bisnis Pengolahan dan
Pemurnian (UBPP) Logam Mulia. Untuk mendukung kegiatan eksplorasi,
ANTAM memiliki Unit Geomin.
2. Strategi di Versifikasi

 Diversifikasi Terkait

PT. ANTAM memiliki produk emas, nikel, perak, bauksit, feronikel, logam
mulia. Dan PT. ANTAM menambah produk baru pada tahun 2016 yaitu berupa 4
seri kalung dan bezel. melalui Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian (UBPP)
Logam Mulia secara resmi memasuki industri perhiasan dengan brand LM. Saat
ini produk yang diperkenalkan berupa 4 (empat) seri kalung dan bezel, yaitu
Solidus dengan bezel Kawung, Nortia dengan bezel Mega Mendung, Magnus
dengan bezel Parang Barong, dan Adorare dengan bezel Sido Mukti. Seri produk
Perhiasan LM diluncurkan pada hari ini Senin, 26 September 2016 di Hotel
Fairmont Jakarta. Hadirnya seri produk Perhiasan LM melengkapi koleksi produk
emas batangan motif batik yang telah diproduksi oleh UBPP Logam Mulia pada
Desember 2015 lalu. Keempat seri produk Perhiasan LM ini memiliki filosofi
tersendiri, seperti seri Solidus dengan bezel Kawung memiliki filosofi sebuah dasar
yang kuat diperlukan untuk meraih sukses; seri Nortia dengan bezel Mega
Mendung memiliki filosofi sebuah pelindung hati; seri Magnus dengan bezel
Parang Barong memiliki filosofi kokohnya sebuah batu karang yang melindungi
garis pantai dari debur ombak yang terus-menerus; seri Adorare dengan bezel Sido
Mukti hadir dengan filosofi yang disesuaikan dengan tujuan diciptakannya Sido
Mukti yaitu untuk meningkatkan pesona seorang wanita.
Kalung dan bezel pada seri produk Perhiasan LM ini, hadir dengan kadar
kemurnian 75% dilengkapi dengan sertifikat internasional LBMA yang
memastikan ketepatan kemurnian kadar dan berat pada setiap produk. Selain
sebagai perhiasan dengan nilai estetika yang tinggi, kehadiran produk Perhiasan
LM juga dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif investasi.

PT. ANTAM memproduksi produk-produk baru hal in dikarenakan untuk


menarik perhatian konsumen, dan agar konsumen tidak bosan dengan produk-
produk yang ada.

PT. ANTAM tergolong dalam perusahaan type 1, type 2, dan type 3.

 Type 1 kepemimpinan biaya rendah


Kepemimpinan biaya rendah adalah dimana sebuah perusahaan besar memiliki
produk yang harganya rendah.
PT. ANTAM menerapkan kepemimpinan biaya rendah karena pada dasarnya tujuan
PT. ANTAM adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui penurunan biaya seiring
dengan usaha bertumbuh guna menciptakan keuntungan yang berkelanjutan melalui
maksimalisasi output produksi, perusahaan dapat meningkatkan pendapatan serta
menurunkan tingkat biaya. Jika dilihat dari fakta yang ada, harga emas murni PT.
ANTAM 1gramnya berkisar Rp. 600.000,00, sedangkan emas yang ada di Sumenep 1
gramnya berkisar Rp.500.000,00 itupun emas Sumenep tidak 100% emas murni. Ini
membuktikan bahwa PT. Antam lebih mengutamakan biaya yang rendah pada setiap
produknya di pangsa pasar besar.
 Type 2 kepemimpinan nilai terbaik
Kepemimpinan nilai terbaik adalah dimana produk yang dimiliki oleh perusahaan
besar mempunyai kualitas atau nilai terbaik dipangsa pasar besar.
PT. ANTAM menerapkan kepemimpinan nilai terbaik, hal ini dibuktikan bahwa PT.
ANTAM memproduksi produknya dengan biaya yang lebih murah namun tetap
menghasilkan laba yang sama.
 Diferensiasi
Diferensiasi adalah produk yang dibuat unik/berbeda dengan produk lain di pangsa
pasar besar.
PT. ANTAM membuat produk baru yang unik yaitu emas batangan bermotif Hello
kitty, hal ini dilakukan oleh PT. ANTAM agar menarik perhatian konsumen serta
membuat konsumen agar tidak jenuh dengan produk yang hanya itu-itu saja.

E. Analisis SWOT

KEKUATAN (Strengths)

1. . Adanya integerasi vertikal

ANTAM merupakan perusahaan pertambangan yang memiliki komoditas yang


terdiversifikasi dan memiliki operasi yang terintegrasi secara vertikal dan berorientasi ekspor
dengan wilayah operasi yang tersebar di seluruh Indonesia yang kaya akan bahan mineral.
Adapun kelebihan menggunakan integerasi vertikal bagi perusahaan adalah
a. Dapat menciptakan penghematan biaya kalau volume kebutuhan
bahan baku yang diperlukan cukup besar sehingga cukup ekonomis
kalau diproduksi sendiri.
b. Mampu memberikan kontribusi laba yang diharapkan karena
memberikan keamanan supply bahan baku utama yang dibutuhkan
perusahaan dan perusahaan tidak mengalami kesulitan menguasai
teknologi yang diperlukan.
c. Memberikan kontribusi pada kelangsungan hidup perusahaan jika
mampu memberikan nilai tambah dan kepuasan pada produk yang
diterima konsumen.

2. perusahaan memiliki reputasi tinggi

ANTAM termasuk salah satu perusahaan terbesar di Indonesia. Perusahaan


ANTAM sangat terkenal dan mendunia. Selain itu ANTAM Memperoleh
Penghargaan Primaniyarta 2016 Kategori Eksportir Berkinerja Tahun 2016.
Produk yang dihasilkan ANTAM dikenal memiliki kualitas yang baik.

Dikenalnya ANTAM secara global menjadikan kekuatan tersendiri karena semakin


tinggi reputasi akan semakin pula memberikan dampak positif kepada perusahaan
karena produk ANTAM akan semakin dikenal sehingga hal tersebut dapat
menguntungkan.

3. mampu melakukan praktek tanggungjawab lingkungan dengan baik

Setiap langkah operasional di lapangan senantiasa dilaksanakan dengan


memperhatikan peraturan dan ketentuan yang berlaku seperti Undang-Undang No. 32
Tahun 2009 Perihal Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan peraturan-
peratutran lainnya yang berlaku. Di samping itu, ANTAM juga menjalankan best
practices sesuai dengan praktik-praktik pertambangan yang terbaik (good mining
practices) mulai dari tahap perencanaan, eksplorasi, operasi penambangan,
rehabilitasi kawasan tambang, hingga pascatambang.

Penilaian PROPER ANTAM pada tahun 2015 menunjukan peningkatan yang


ditunjukan dengan diperolehnya dua peringkat “Hijau”. Sebelumnya, pada tahun 2014
peringkat “Hijau” hanya diperoleh UBP Emas, kemudian pada tahun 2015 UBP Emas
tetap mempertahankan peringkat “Hijau” ditambah dengan UBPP LM.

Kebijakan lingkungan ANTAM mencakup:

1) Mengembangkan dan menerapkan sistem manajemen lingkungan yang mengacu pada


peraturan Perseroan dan peraturan perundangan yang berlaku.
2) Mengupayakan penggunaan sistem, teknologi, metode, peralatan, dan bahan-bahan
yang memiliki dampak negatif minimal bagi lingkungan dalam setiap kegiatan
pertambangan.
3) Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia dalam pengelolaan lingkungan.
4) Meminimasi lahan terganggu dan merehabilitasi sesuai dengan peruntukannya
termasuk melindungi flora dan fauna di dalamnya.
5) Menggunakan sumber daya alam secara optimal dalam rangka konservasi dan
minimasi limbah.
6) Melakukan upaya pencegahan pencemaran lingkunga dan pengendalian dampaknya.
7) Mendukung program penurunan emisi gas rumah kaca dengan upaya-upaya produktif
dan inovatif dalam kegiatan pertambangan.
8) Mendukung upaya pembangunan yang berkelanjutan serta mempertimbangkan
kebutuhan masyarakat sekitar operasi pertambangan.
9) Melakukan evaluasi untuk meningkatkan kinerja lingkungan secara berkelanjutan.

4. Memiliki struktur perusahaan yang mudah (sederhana)

Antam dipimpin oleh enam direksi (Board of Directors) dan Kepala Unit Bisnis yang
didukung oleh Dewan Komisaris (Board of Commissioners). Pada direktur pengembangan
(Development Director) memimpin kepala proyek pengembangan Antam (Project Head).
Untuk masing-masing bidang pada kantor pusat dipimpin oleh oleh seorang kepala divisi
(Division Head). ANTAM menggunakan struktur fungsional dimana struktur ini sederhana.
ANTAM mengelompokkan tugas dan aktivitas berdasarkan fungsi bisnis seperti
produksi/operasi, pemasaran, litbang, dll. Adapun kelebihan dari penggunaan struktur
fungsional adalah :

1. Profesionalisme atau keahlian yang lebih


Karena setiap management hanya menangani satu bidang saja, sehingga memunculkan orang-
orang yang kompeten dibidangya masing-masing. hal ini menjadi salah satu faktor bagaimana
masing-masing divisi berjalan sesuai dengan program yang telah direncanakan.

2. Perusahaan Lebih Produktif

Dengan struktur kerja yang baik menyebabkan para pekerja bekerja dengan giat guna
mencapai hasil yang baik.

3. Memunculkan Inovasi

Bagitu banyak orang-orang yang kompeten dibidang masing-masing, menimbulkan


kreativitas, ide-ide serta inovasi sehingga perusahan tidak berjalan ditempat dan varietas kerja
pun makin beragam.

4. Perusahaan lebih Berkembang dan maju

Dengan banyaknya inovasi yang muncul maka perusahaan pun akan cepat berkembang
dengan mengatur setiap tujuan-tujuan yang diharapkan dapat memajukan perusahaan.
5. Memiliki teknologi canggih yang ada di perusahaan

ANTAM pernah mendapatkan The TOP IT & TELCO Awards 2017


The Best TOP IT Implementation 2017 on Mining Sector
31 Oktober 2017
ITech Magazine, ASPEKTI (Asosiasi Perusahaan Konsultan Telematika
Indonesia), IKTII (Ikatan Konsultan Teknologi Informasi Indonesia), MASTEL
(Masyarakat Telematika Indonesia), ALVARA (Agensi Penelitian Pemasaran),
ATSI (Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia), FORTI (Forum IT BUMN),
Kementerian Komunikasi dan Informatika
Bergerak dalam industri yang membutuhkan keterampilan dan pengetahuan yang
bersifat spesifik, implementasi best operational practices perlu dilaksanakan secara
berkesinambungan untuk mendukung keberlanjutan Perusahaan.
Salah satu teknologi yang terbaru yang ANTAM gunakan untuk meningkatkan
kapasitas produksi emas adalah menggunakan alat Top Blown Rotary Converteryang
mampu mengubah produk samping yang dihasilkan dari proses pemurnian konsentrat
tembaga (anode slime).

6. SDM dengan kualitas terbaik

Sebagai salah satu tolak ukur pengelolaan SDM yang baik, Perusahaan
melakukan survei terkait dengan keterikatan pegawai (Employee Engagement Survey)
dan kepuasan pegawai. Hasil survei tahun 2017, Employee Engagement Survey
mencapai 92,25% dan Employee Satisfaction Index mencapai 3,23 dari skala 4,00.
SDM ANTAM yang berpengalaman dalam industri Pertambangan yang terintegrasi
selama 50 Tahun, mulai dari Eksplorasi, Penambangan,Pengolahan, Perdagangan,
Peleburan dan Pemurnian
ANTAM telah meninjau ulang rencana pengembangan sumber daya manusia (SDM)
dan menetapkan target Human Capital Excellence tahun 2018 yaitu Insan ANTAM
yang memenuhi kriteria BEST (Beyond Expectation, Environment Awareness dan
Synergized Partnership).

KELEMAHAN (Weaknesses)

1. Tidak stabilnya kondisi keuangan

Dilihat dari Laporan Keuangan ANTAM setelah menganalisis 4 periode berturut turut
yaitu tahun 2014,2015,2016 dan 2017 dapat diketahui bahwa ANTAM sempat
mengalami kerugian pada tahun 2014, 2015, dan 2017.

2. Produksi tergantung harga emas dunia dan bahan bakar

Pernah terjadi kasus pada tahun 2013 bahwa Manajemen PT Aneka Tambang Tbk
(ANTM) mengaku pergerakan harga emas di perseoran sangat tergantung dengan
kondisi perekonomian negara Amerika, Eropa, China, dan India yang beberapa bulan
terakhir terus anjlok.
Menurut HR Director Antam Sutikno, saat ini terjadi penurunan harga emas. Nah, saat
ini merupakan siklus 5 tahunan harga emas dunia. Bahkan, penurunan harga emas saat
ini merupakan penurunan yang paling dalam.

Selain itu, penurunan harga emas saat ini juga didorong penurunan harga komoditas
dunia yang terus turun.

Kemudian, ada faktor dalam negeri seperti kenaikan harga Bahan Bakar Minyak
(BBM) juga turut mendorong anjloknya harga emas.

3. Keamanan karyawan dalam bekerja yang belum dijamin secara optimal

Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia adalah salah satu dari
tujuh unit usaha PT Aneka Tambang, Tbk. UBPP Logam Mulia satu satunya pabrik
pemurnian Logam mulia di Indonesia yang memurnikan seluruh jenis bullion emas,
perak, dan platina baik yang berasal dari tambang maupun rongsokan (scrap).
Kegiatan Antam UBPP Logam Mulia meliputi pemurnian, manufaktur, uji
laboratorium dan penjualan. Dalam melaksanakan kegiatan pengolahan, sering terjadi
kecelakaan. Timbulnya kondisi kerja yang tidak aman berawal dari keadaan lapangan
yang berbahaya dan tindakan kerja yang tidak aman serta mengabaikan keselamatan.
Dari kondisi kerja yang tidak aman dan tindakan kerja yang tidak aman tersebut
sering mengakibatkan kecelakaan kerja dan pada akhirnya dapat menyebabkan korban
meninggal dunia. Kecelakaan sering terjadi pada pabrik pengolahan dan pemurnian.
Area pabrik merupakan daerah kerja yang paling rawan antara lain karena kondisi di
dalam pabrik serta pekerjaan yang dilakukan di dalam pabrik memiliki resiko
kecelakaan yang tinggi. Sedangkan tindakan kerja tidak aman yang paling sering
terjadi adalah pengabaian alat pelindung diri oleh para pekerja. Kecelakaan kerja
tambang yang terjadi pada tahun 2011-2015 terdapat 7 kecelakaan. Pada tahun 2011
terdapat satu kasus kecelakaan ringan. Pada tahun 2012 terdapat dua kasus kecelakaan
ringan. Pada tahun 2013 terdapat tiga kasus kecelakaan ringan. Pada tahun 2014 tidak
terdapat kasus kecelakaan, pada tahun 2015 terdapat satu kecelakan ringan. Dan kasus
terbaru terjadi pada tahun 2016 yaitu dua pekerja mengalami kecelakaan kerja dan
menewaskan satu orang. Kecelakaan terjadi karena adanya kondisi tidak aman,
tindakan kerja tidak aman dan kurangnya perhatian manajemen dalam
menindaklanjuti kondisi tindakan tidak aman dan kondisi tidak aman yang terjadi.
Penyelesaian masalah keselamatan dan kesehatan kerja yang terjadi pada PT.Antam
UBPP Logam Mulia adalah: 1. Melakukan perbaikan pada kondisi tidak aman dan
tindakan kerja tidak aman agar resiko keselamatan dan kesehatan kerja dapat
diminimalkan. 2. Melakukan pembinaan atau pelatihan keterampilan kepada
karyawan sesuai dengan bidang kerjanya. 3. Melakukan pengendalian terhadap faktor-
faktor bahaya yang dapat mengganggu kesehatan pekerja pada saat bekerja. 4.
Mengatasi dan mencegah penyakit akibat kerja.

4. Menurunnya revenue (pendapatan) PT ANTAM

Pendapatan perusahaan ANTAM terus menurun dan tidak stabil setiap


periode. Dilihat dari laporan keuangan ANTAM tercatat bahwa pada tahun 2012
pendapatan komprehensif sebesar 2.989.024.589, tahun 2013 sebesar 410.138.723,
tahun 2014 sebesar 775.179.044, tahun 2015 912.556.051, tahun 2016 sebesar
92.076.611, tahun 2017 sebesar 54.895.325.

5. Differensiasi produk yang belum signifikan terlihat

Dengan produk yang dihasilkan ANTAM, tidak ada sesuatu yang unik dalam
produk tersebut. Artinya, produk seperti emas, nikel, perak, batu bara memang pada
dasarnya bentuknya sama saja (memang seperti bentuk emas, nikel, perak, batu bara
pada umumnya) dan tidak berubah.

Baru akhir akhir ini tepatnya pada tahun 2015 mengeluarkan produk emas batangan
dengan motif batik, kemudian pada tahun 2016 ada produk seri perhiasan LM dan
yang terbaru pada tahun 2017 ANTAM mengeluarkan produk unik untuk emas
batangan yaitu dengan motif hello kitty pertama didunia yang dijual dipasar Jepang.

6. Terbatasnya jumlah komoditas

Komoditas utama ANTAM adalah emas, nikel, dan bauksit. Kemudian


komoditas pendukung salah satunya adalah batu bara. Komoditas tersebut tentunya
punya keterbatasan dalam memproduksinya. Tidak selamanya komditas ANTAM
jumlahnya tetap tiap periodenya.

7. Memiliki cadangan emas yang sangat terbatas


Ada beberapa lokasi pertambangan yang sudah tidak beroperasi lagi misalnya
masa penambangan tambang emas Cikotok memasuki fase pascatambang pada 2008,
dan PT Aneka Tbk mengakhiri kegiatan pascatambang pada Januari 2016 dan
Diperkirakan cadangan emas pt antam (pongkor) pada tahun 2021 akan habis juga.

PELUANG (Opportunities)

1. Banyaknya peminat produk antam

Dengan produk andalannya yaitu Emas. ANTAM sangat diuntungkan, alasannya


karena dewasa ini emas menjadi salah satu cara yang paling banyak digunakan untuk
berinvestasi oleh masyarakat. Masyarakat lebih memilih membelanjakan uangnya
untuk membeli emas daripada ditabung dan mengurangi nilai rupiah di masa depan.

2. Faktor sumber daya alam yang mendukung

Negara Indonesia merupakan negara yang kaya mineral di seluruh dunia. Oleh
karena faktor tersebut Antam memanfaatkan sumber daya alam yang telah tersedia di
negara Indonesia berupa nikel, feronikel, emas, perak, bauksit dan pasir besi.

3. Konsumen tetap untuk jangka panjang

Komitmen perusahaan adalah memastikan produk yang dihasilkan sesuai


dengan keinginan konsumen serta pengirimannya tepat waktu. Komitmen ini
menjadikan ANTAM memiliki hubungan bisnis jangka panjang dengan perusahaan-
perusahaan terkemuka d Asia dan Eropa. ANTAM memiliki basis konsumen yang
terdiversifikasi secara geografis dan terus berupaya untuk menambah jumlah
konsumen untuk memperluas basis pemasaran produknya.

Konsumen utama ANTAM adalah perusahaan internasional terkemuka yang tersebar


di Eropa dan Asia. Untuk membantu hubungan pemasaran, ANTAM memiliki kantor
perwakilan di Tokyo, Jepang untuk melayani pasar Asia Timur Laut. ANTAM lebih
menyukai untuk memiliki kontrak jangka panjang dengan volume penjualan tetap dan
skema harga yang mengacu pada harga pasar. Tenor kontrak penjualan perusahaan
adalah antara satu hingga sepuluh tahun. Karena bentuk produk ANTAM berupa
komoditas, sulit untuk membedakan produk perusahaan dengan produk kompetitor
lain. Perusahaan juga berusaha membedakan dirinya melalui pengiriman produk
berkualitas tinggi secara tepat waktu.

4. Adanya izin dan dukungan dari pihak pemerintah

Kepemilikan Antam sebesar 65% dipegang oleh Pemerintah Indonesia


sementara 35% dari jumlah modal ditempatkan atau 667.691.950 saham
diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (JSX: ANTAM), Bursa Efek Surabaya (SSX:
ANTAM) dan Bursa Efek Australia (ASX: ATM). Sebenarnya, ANTAM membantu
pemerintah dengan menyumbang pajak penghasilan atas usahanya.

5. Terbukanya kesempatan bekerjasama dengan mitra internasional (memperoleh


kepercayaan pihak internasional)

Sebagian besar dari pelanggan Antam berjangka panjang, loyal dan perusahaan
terkemuka di Asia Utara, Australia dan Eropa. Perjanjian penjualan Antam berjangka
waktu satu tahun sampai dengan tiga tahun dan didasarkan pada volume dengan harga
yang ditentukan oleh harga spot internasional. Antam juga memiliki dua perjanjian
jangka panjang masing-masing 11 tahun dan 10 tahun dengan TKN Jerman dan Posco
Korea dengan jumlah keseluruhan 15.000 ton nikel dan feronikel. Disamping
mengekspor ke Asia Utara, namun sebagian pelanggan Antam berasal dari Eropa
Timur. Antam mulai mengekspor bijih nikel ke FeniMak, Macedonia (untuk
IMA/Alferon) dan Pobuzky, Ukraina. Pada tahun 2004, Antam mulai mengekspor
bijih nikel ke Razno Imports, Ukraina

6. Tidak terbatasnya kegiatan eksplorasi

Sebagai perusahaan berbasis sumber daya alam, faktor kunci keberlanjutan


ANTAM terletak pada aktivitas eksplorasi, kegiatan penambangan, pengolahan,
pemurnian dan penjualan hingga program pascatambang. Keterbatasan jumlah deposit
di satu area mengharuskan ANTAM untuk melakukan kegiatan eksplorasi dalam
rangka menjaga cadangan mineral. Pada Laporan Keberlanjutan ini, ANTAM
mengungkapkan data cadangan emas, nikel, dan bauksit.

Salah satu keunggulan kompetitif Antam adalah jumlah cadangan berkualitas tinggi
yang berjumlah besar. Antam menganggarkan sekitar 2-3% pendapatan tahun
sebelumnya bagi unit eksplorasi, Unit Geomin. Kekuatan bagi suatu perusahaan
pertambangan adalah jumlah cadangan yang dapat ditambang dan diolah.

ANCAMAN (Threats)

1. Adanya peraturan undang undang terhadap lingkungan

Risiko terbesar yang dihadapi pelaku bisnis pertambangan, tak terkecuali


ANTAM, adalah potensi ancaman kerusakan lingkungan yang bisa mengganggu
ekosistem di sekitar lokasi penambangan. Kenyataan ini sangat disadari Perusahaan
sehingga berupaya agar operasional penambangan di seluruh unit bisnis ANTAM
dijalankan sesuai praktik penambangan yang baik dan sejalan peraturan yang berlaku,
baik sejak perencanaan maupun setelah selesai (pascatambang).

2. Sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui

Karena sumber daya alam berupa nikel, feronikel, emas, perak, bauksit dan
pasir besi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat di perbaharui. Oleh karena
itu dengan terbatasnya sumber daya alam, Antam didalam mempergunakan sumber
daya alam dengan seefisien dan sebaik mungkin. Sumber daya alam tersebut baru bisa
ditambang lagi setelah berpuluh-puluh tahun.

3. Manajemen risiko

Risiko-risiko yang dihadapi ANTAM mencakup:

1. Risiko Harga Komoditas

Di tahun 2016 kenaikan/penurunan harga komoditas yang signifikan


baik untuk komoditas nikel, emas dan batubara masih terjadi.
Kenaikan/penurunan terjadi disebabkan oleh melemahnya permintaan akibat
krisis ekonomi global serta terus meningkatnya level cadangan komoditas dunia.
Walaupun basis pelanggan ANTAM terdiversifikasi dan tidak tergantung pada
satu pasar atau negara saja, namun karena porsi portofolio produk nikel dan
emas yang dominan terhadap produk lainnya volatilitas harga nikel dan emas
akan secara signifikan mempengaruhi pendapatan ANTAM secara keseluruhan.
ANTAM berkeyakinan bahwa cara mengelola risiko penurunan harga
komoditas yang paling baik adalah dengan cara menurunkan biaya produksi.
ANTAM mempunyai komitmen untuk melakukan konversi bahan
bakar Industrial Diesel Oil dan Marine Fuel Oil dengan bahan bakar yang lebih
murah seperti gas alam, batubara atau tenaga air.

2. Risiko Mata Uang dan Tingkat Suku Bunga

Risiko Mata Uang dan Tingkat Suku Bunga Pendapatan dan posisi kas ANTAM
sebagian besar dalam mata uang Dolar AS sedangkan sebagian besar beban
operasi ANTAM dalam mata uang Rupiah. ANTAM juga memiliki pinjaman
signifikan dalam Dolar AS, maka ANTAM mempunyai eksposur risiko
melemahnya nilai Rupiah terhadap Dolar AS.

Jika nilai tukar Rupiah melemah atau menguat sebesar 5% dibandingkan dengan
nilai tukar mata uang Dolar AS pada tanggal 31 Desember 2016 (dengan semua
variabel lainnya dianggap tidak berubah), maka laba sebelum pajak penghasilan
ANTAM untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 masing-
masing akan menurun atau meningkat sekitar Rp231.691.762 (2015:
Rp245.006.244) terutama berasal dari keuntungan dan kerugian atas penjabaran
aset (liabilitas) bersih dalam mata uang Dolar AS pada tanggal pelaporan.

3. Risiko Kredit

Risiko kredit adalah risiko bahwa ANTAM akan mengalami kerugian yang
ditimbulkan oleh pelanggan atau pihak ketiga yang gagal memenuhi kewajiban
kontraktualnya. Tidak ada konsentrasi risiko kredit yang signifikan. ANTAM
mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah
risiko yang dapat diterima untuk masing-masing pelanggan dan memantau risiko
terkait dengan batasan batasan tersebut.

ANTAM yakin akan kemampuannya untuk terus mengendalikan dan


mempertahankan eksposur yang minimal terhadap risiko kredit mengingat
ANTAM memiliki kebijakan yang jelas dalam pemilihan pelanggan, perjanjian
yang mengikat secara hukum untuk transaksi penjualan komoditas mineral, dan
secara historis mempunyai piutang usaha bermasalah yang rendah. Kebijakan
umum ANTAM untuk penjualan komoditas mineral kepada pelanggan yang
sudah ada dan pelanggan baru adalah memilih pelanggan dengan kondisi
keuangan yang kuat dan reputasi yang baik..

4. Risiko Likuiditas

Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan antara lain dengan memonitor profil jatuh
tempo pinjaman dan sumber pendanaan, menjaga saldo kecukupan kas dan surat
berharga dan kesiapan untuk menjaga posisi pasar. ANTAM mempertahankan
kemampuannya untuk melakukan pembiayaan atas pinjaman yang dimiliki
dengan cara mencari berbagai sumber fasilitas pembiayaan yang mengikat dari
pemberi pinjaman yang andal. ANTAM mempunyai eksposur risiko likuiditas
dengan adanya pendanaan obligasi dan pinjaman modal untuk pengembangan
proyeknya.

Tanggal jatuh tempo kontraktual dari liabilitas keuangan seperti utang usaha,
biaya masih harus dibayar, utang lain-lain dan pinjaman bank jangka pendek
adalah kurang dari satu tahun, kecuali untuk liabilitas keuangan seperti utang
obligasi dan pinjaman investasi.

4. Perubahan nilai kurs rupiah

Perseroan menghadapi berbagai macam risiko keuangan, termasuk dampak


perubahan harga komoditas dan nilai tukar mata uang asing.

Direktur Utama ANTAM, Tedy Badrujaman, mengatakan:


"ANTAM menghadapi berbagai macam risiko keuangan, termasuk dampak
perubahan harga komoditas dan nilai tukar mata uang asing. Manajemen risiko
yang dimiliki ANTAM ditujukan untuk menghadapi ketidakpastian yang
dihadapi dalam pasar keuangan dan untuk meminimalkan dampak yang tidak
diharapkan pada kinerja keuangan. Penandatanganan fasilitas lindung nilai ini
mencerminkan langkah proaktif dalam pengelolaan risiko perusahaan."

Sebagai perusahaan berorientasi ekspor, pendapatan dan posisi kas ANTAM sebagian
besar dalam mata uang Dolar Amerika Serikat sedangkan sebagian besar beban
operasi dalam mata uang Rupiah, sehingga ANTAM memiliki eksposur risiko
perubahan nilai tukar.

Untuk meminimalkan risiko foreign exchange yang dihadapi, ANTAM memiliki


strategi lindung nilai melalui instrumen natural hedging serta instrumen lindung nilai
lain seperti plain vanilla options dan forward and cross currency
swaps (CCS) options. Kebijakan lindung nilai di ANTAM mengacu pada Peraturan
Menteri BUMN No. PER-09/MBU/2013 tentang Kebijakan Umum Transaksi
Lindung Nilai BUMN, Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 16/18/PBI/2014 tentang
Transaksi Lindung Nilai Kepada Bank dan PBI No. 17/15/PBI/2015 tentang Transaksi
Valuta Asing Terhadap Rupiah Antara Bank dan Pihak Domestik.

5. Perubahan harga bahan bakar

Bagi ANTAM yang menjadi salah satu perusahaan pertambangan besar di


Indonesia, dalam kegiatan operasionalnya pasti menghabiskan banyak bahan bakar
untuk digunakan pada berbagai macam alat-alat penunjang produksi.

Di Indonesia, harga bahan bakar terkadang menjadi tidak stabil. Hal itu dapat
membuat ANTAM terkena dampak langsung. Salah satu kasus yang terjadi adalah
perseroan membukukan laba bersih tidak diaudit konsolidasian sebesar Rp1,313
triliun dengan Laba Bersih per Saham (Earnings per Share, EPS) sebesar Rp137,76
pada tahun 2008. Penurunan ini disebabkan penurunan pendapatan dari segmen nikel
serta adanya kenaikan biaya yang terkait dengan peningkatan harga bahan bakar yang
berpengaruh pada kenaikan biaya bahan dan jasa penambangan/ pengangkutan.

6. Risiko penambangan yang besar

Berikut ini beberapa pekerjaan di industri pertambangan yang umumnya


mempunyai risiko tinggi.

a. Explosives & Blastin

Dalam menjalankan kegiatan pertambangan, pihak perusahaan akan memakai


peledakan guna memudahkan dalam mengeksploitasi bahan galian. Alasan
kegiatan peledakan mempunyai risiko yang tinggi sebab bisa berdampak luka
berat hingga bisa berakibat kematian.

b. Mobile Equipment

Statistik kecelakaan menunjukkan bahwa hampir 70% melibatkan Mobile


Equipment. Mobile Equipment merupakan sejumlah peralatan yang digerakkan
oleh mesin yang dipakai di pertambangan semisal truk pengangkut, kendaraan
kecil atau Light Vehicle, Excavator. Besarnya kecelakaan serta keparahan akibat
kecelakaan yang berhubungan dengan Mobile Equipment menjadikan seluruh
pekerjaan yang berhubungan dengan Mobile Equipment masuk ke dalam
golongan risiko tinggi.

c. Working at Height

Bekerja di atas ketinggian pun termasuk ke dalam pekerjaan yang mempunyai


risiko tinggi, data kecelakaan yang berkaitan dengan Working at High,
menyebabkan tingkat keparahan yang tinggi terhadap pekerja. Pekerjaan jenis ini
kerap dilakukan pada pekerjaan konstruksi bangunan serta maintenance peralatan
berat.

d. Towing dan Lifting.

Towing dan Lifting atau Penarikan dan Pengangkatan pun termasuk ke dalam
pekerjaan yang mempunyai risiko tinggi, maka dari itu perencanaan terhadap
pengangkatan atau Lifting Plan mesti benar-benar dijalankan supaya bahaya dari
Towing dan Lifting bisa dikontrol. Yang mesti diperhatikan ialah kesesuaian
peralatan angkat serta peralatan bantu angkat terhadap beban yang akan diangkat
ataupun beban yang ditarik.

e. Confined Space

Pekerjaan yang mengharuskan seorang pekerja melakukan pekerjaan pada


ruangan terbatas (Confined Sapace) begitu banyak dilakukan di industri sektor
pertamangan semisal pembersihan tangki BBM, pengelasan Tanur, serta
pengelasan tangki air. Bahayanya pekerjaan ini ialah kekurangan oksigen serta
menghirup gas yang berbahaya.
BAB IV
Penutup
A. Kesimpulan

B. Saran
Daftar Pustaka

https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT

Anda mungkin juga menyukai