Diagnosispenatalaksanaanasma09 PDF
Diagnosispenatalaksanaanasma09 PDF
PENATALAKSAAN ASMA
Budhi Antariksa
Gejala / Eksaserbasi
MODERN VIEW OF ASTHMA
Allergen
Eosinophil
Mucus plug
Epithelial shedding
Nerve activation
Subepithelia
fibrosis
Plasma leak
Sensory nerve
Oedema activation
Mucus Cholinergic
Vasodilatation
hypersecretion reflex
New vessels
hyperplasia Bronchoconstriction
Hypertrophy/hyperplasia
GINA2005
Normal Asthma
DIAGNOSIS
Anamnesis
Batuk, mengi, sesak napas episodik
Bronkitis / pneumonia berulang
Riwayat atopi pada penderita atau
keluarganya
Riwayat faktor pencetus
Perburukan gejala pada malam hari
PEMERIKSAAN FISIS
Tanpa serangan ~ dapat normal
Penyakit penyerta
Saat serangan
~ sesak
~ mengi
~ otot bantu napas
~ pulsus paradoksus
LABORATORIUM
Darah rutin Eosinofilia
Sputum eosinofil, spiral
Curschmann dan kristal Charcot-
leyden
Serum IgE spesifik
Uji kulit
UJI KULIT
Prick test
Scratch test
Menentukan faktor atopi
Tidak berkorelasi dengan
pencetus asma
RADIOLOGI
Umumnya normal
Hiperinflasi paru
PEMERIKSAAN FAAL
PARU
Penunjang diagnosis
Arus puncak ekspirasi
Spirometri
PEMERIKSAAN FAAL
PARU
Pemeriksaan spirometri
~ VEP1
~ VEP1/KVP
Spirometri Flow Volume Curve
UJI BRONKODILATOR
100%
VEP1 pre BD
VARIABILITI HARIAN
MENENTUKAN
KLASIFIKASI ASMA
KLASIFIKASI ASMA
Ditentukan oleh
❖ Frekuensi serangan
❖ Serangan asma malam
❖ Gangguan aktiviti
❖ Nilai faal paru (VEP1 atau APE)
❖ Variabiliti harian
ASMA INTERMITEN
❖ Gejala < 1 kali seminggu
❖ Gejala asma malam < 2 kali sebulan
❖ Serangan singkat tidak mengganggu
aktiviti
❖ Nilai VEP1 atau APE > 80% nilai prediksi
❖ Variabiliti < 20%
ASMA PERSISTEN RINGAN
Gejala > 1 kali serangan tapi < 1 kali
sehari
Eksaserbasi dapat mengganggu aktiviti
dan tidur
Gejala asma malam > 2 kali sebulan
Nilai APE / VEP1 > 80% nilai prediksi
Variabiliti 20 – 30%
ASMA PERSISTEN SEDANG
◆ Gejala tiap hari
◆ Gejala asma malam > 1 kali seminggu
◆ Eksaserbasi mengganggu aktiviti dan
tidur
◆ Nilai VEP1 atau APE > 60% tetapi <
80% nilai prediksi
◆ Variabiliti > 30%
ASMA PERSISTEN BERAT
Gejala berkepanjangan
Eksaserbasi sering
Gejala asma malam sering
Aktiviti fisik terbatas
Nilai APE / VEP1 < 60% nilai prediksi
Variabiliti > 30%
KRITERIA ASMA TERKONTROL
Tidak ada gejala asma atau minimal
TIidak ada gejala asma malam
Tidak ada keterbatasan aktiviti
Nilai APE / VEP1 normal
Pemakaian obat pelega napas minimal
Tidak ada kunjungan ke Unit Gawat
Darurat
KASIFIKASI GINA 2006
MENGHINDARI FAKTOR
PENCETUS
FAKTOR PENCETUS
Alergen (debu rumah, bulu binatang)
Makanan (bumbu, penyedap, pengawet)
Infeksi saluran napas
Perubahan cuaca
Zat kimia dan obat-obatan
Aktiviti berlebihan
Bahan iritan
Bau yang merangsang
Emosi
Faktor Pencetus
4
PENGOBATAN
YANG OPTIMAL
TUJUAN PENATALAKSANAAN
ASMA
Menghilangkan dan mengendalikan
gejala asma
Mencegah eksaserbasi penyakit
Meningkatkan faal paru mendekati
normal
Mempertahankan faal paru
Meningkatan kualiti hidup
TUJUAN PENATALAKSANAAN
ASMA (LANJUTAN)
Gejala / Eksaserbasi
OBAT OBAT ASMA
Bersifat bronkodilator
OBAT PELEGA NAPAS
Anti inflamasi
Oral
Oral
steroid
steroid
LABA
ICS
ICS High dose
Low dose
Oral
Oral
steroid
steroid
LABA
ICS
LABA/ICS
ICS High dose
Low dose
PENGOBATAN
EKSASERBASI AKUT
KORTIKOSTEROID SISTEMIK
Diberikan secara oral atau intravena
Dianjurkan yang short atau
intermediate acting
Mengurangi angka perawatan
Mencegah kekambuhan
Mencegah kematian
Arus puncak ekspirasi kelompok kortikosteroid dan
kelompok tanpa kortikosteroid selama pengamatan
Arus puncak ekspirasi
rata-rata (l/menit)
350
Kelompok kortikosteroid
300
Kelompok tanpa kortikosteroid
250
200
150
100
50
0
0 20 4j 8j 12 j 16 j 20 j 24 j
mnt
Tobing NH. Bagian Pulmonologi FKUI, 1992
PEMBERIAN STEROID PADA
ASMA EKSASERBASI AKUT
Asma akut sedang dan berat
diberikan
kortikosteroid sistemik
Kortikosteroid sistemik :
~ Mempercepat penyembuhan
~ Mencegah kekambuhan
~ Memperpendek hari rawat
~ Mencegah kematian
6
KONTROL PENGOBATAN
BERKALA
EVALUASI PENGOBATAN
Evaluasi pengobatan
Menentukan prognosis
7
MENINGKATKAN KEBUGARAN
FISIK DENGAN
LATIHAN/OLAHRAGA
MENINGKATKAN
KEBUGARAN JASMANI
Olahraga yang teratur
Meningkatkan kemampuan otot napas
Meningkatkan kebugaran jasmani
Menambah rasa percaya diri
Meningkatkan tolernsi terhadap
latihan
MENINGKATKAN
KEBUGARAN JASMANI
Olahraga yang dianjurkan adalah olah
raga yang tidak mempunyai intensiti
yang tinggi, antara lain adalah :
Renang
Bersepeda
Senam Asma
RENANG
Meringankan gejala
15 Rinitis
10
0
1964 1989 1994
Ninan & Russell, BMJ 1992
ANAMNESIS
(beberapa pertanyaan)
Apakah penderita mendapat serangan
atau serangan mengi yang berulang
Apakah penderita mengalami
gangguan batuk pada malam hari
Apakah batuk atau mengi timbul
sesudah aktiviti
ANAMNESIS
(beberapa pertanyaan)
Apakah batuk atau mengi atau rasa
berat di dada timbul sesudah terpajan
terhadap alergen atau polutan ?
Apakah flu yang diderita berlanjut
menjadi sesak, atau berlangsung lebih
dari 10 hari ?
Classification of Severity
CLASSIFY SEVERITY
Clinical Features Before Treatment