Anda di halaman 1dari 14

PROGRAM KERJA KOMITE KEPERAWATAN

TAHUN 2019

KOMITE KEPERAWATAN RUMAH SAKIT UMUM PEKERJA


1
TAHUN 2019

KATA PENGANTAR

Segala puji hanyalah bagiAllah Subhanahuwata’ala, Tuhan semesta alam yang telah
memberikan Ridlo dan Petunjuk – Nya, sehingga Program Kerja Komite Keperawatan Tahun
2019 ini dapat diselesaikan dan dapat diterbitkan. Panduan ini dibuat untuk menjadi panduan
kerja bagi Komite Keperawatan dalam mengatur tugas dan wewenangnya yang terkait di
Rumah Sakit UMUM PEKERJA Jakarta. Dalam panduan ini antara lain berisi tentang
Progrm Kerja yang akan di capai pada tahun 2019 dengan menyesuaikan RKAP tahun 2019.
Untuk peningkatan mutu pelayanan diperlukan pengembangan kebijakan, pedoman, panduan
dan prosedur yang tertuang dalam Program Kerja ini. Untuk tujuan tersebut Program Kerja
Komite Keperawatan ini akan berlaku selama 1 tahun dan akan dievaluasi capaiannya
setiap bulannya.

Jakarta , Februari 2019

Pjs. Komite Keperawatan RS Umum Pekerja

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peraturan Menteri Kesehatan No 49 Tahun 2013 tentang Komite Keperawatan


Rumah Sakit. Peraturan tersebut menyatakan bahwa setiap rumah sakit harus
membentuk komite keperawatan. Komite keperawatan ini bukan merupakan wadah
perwakilan dari staf keperawatan, melainkan organisasi non struktural dengan
keanggotaan yang terdiri dari tenaga keperawatan (perawat dan bidan).

Komite Keperawatan didalam Rumah Sakit memiliki tujuan dan fungsinya.


Tujuan dibentuknya Komite Keperawatan adalah untuk Mewujudkan
profesionalisme dalam pelayanan keperawatan :

1. Mengorganisasi kegiatan pelayanan keperawatan melalui penggabungan


pengetahuan, keterampilan dan ide-ide.
2. Menggabungkan sekelompok orang yang menyadari pentingnya sinergi dan
kekuatan berpikir agar dapat memperoleh output yang paling efektif.
3. Meningkatkan otonomi tenaga keperawatan dalam pengelolaan
pelayanankeperawatan di RS.

Sedangkan fungsi dari Komite Keperawatan yaitu meningkatkan


profesionalisme tenaga keperawatan yang bekerja di Rumah Sakit dengan cara:

1. Melakukan Kredensial bagi seluruh tenaga keperawatan yang akan melakukan


pelayanan keperawatan dan kebidanan di Rumah Sakit.
2. Memelihara mutu profesi tenaga keperawatan.
3
3. Menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi perawat dan bidan.

Di era saat ini yaitu, era revolusi 4.0 dimana proses bekerja sudah beralih ke dalam
bentuk digitalisasi, Komite Keperawatan harus mampu beradaptasi terhadap
perubahan di luar , termasuk perubahan dalam proses kerja yang terjadi di RS Umum
Pekerja yaitu menjadi Smart Hospital dengan digitalisasinya.

Untuk mendukung Program Kerja Rumah Sakit Umum Pekerja , maka


Komite Keperawatan RS Umum Pekerja harus mampu bersinergi dengan Direktorat,
walaupun secara struktur Komite Keperawatan berada dibawah langsung Direktur
Utama . Dalam asumsi penyusunan RKAP tahun 2019 salah satunya adalah dalam
proyek pengembangan strategis : yaitu Pembangunan Merial Tower, maka di
butuhkan tenaga kesehatan ( Perawat dan bidan ) yang memiliki kompetensi sesuai
dengan layanan yang diberikan di Merial Tower. Untuk memenuhi kompetensi dalam
mempersiapkan ketenagaan untuk Merial Tower harus melihat efisisensi operasional
yang telah di targetkan yaitu efisiensi 5 %.

Untuk itu Komite Keperawatan RS Umum Pekerja dalam mendukung


program kerja dan sasaran strategis perusahaan di tahun 2019 dan yang dapat
mewujudkan visi dan misi RS Umum Pekerja maka dibutuhkannya Program Kerja
sebagai acuan dan arahan untuk melaksanankan kegiatan Komite Keperawatan.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum :

2. Sebagai acuan kerja untuk mencapai target sesuai RKAP untuk tahun 2019 pada
tiap-tiap sub dalam komite keperawatan.

3. Tujuan Khusus :

4
Tujuan khusus Program Kerja Komite Keperawatan tahun 2019 mengacu pada
fungsi adanya komite keperawatan yaitu, untuk meningkatkan profesionalisme
tenaga Perawatan dan Bidan yang bekerja di Rumah Sakit dengan cara :

a. Melakukan Kredensial bagi seluruh tenaga keperawatan yang akan


melakukan pelayanan keperawatan dan kebidanan di Rumah Sakit.

b. Memelihara mutu profesi tenaga keperawatan.

c. Menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi perawat dan bidan.

d. Meningkatkan kompetensi Perawat dan Bidan RS Umum Pekerja.

Selain itu juga ingin menjadikan RS Umum Pekerja menjadi SMART HOSPITAL
yang berfokus pada sasaran strategis perusahan yang di buat untuk tahun 2019.

5
BAB II

PROGRAM KERJA

A. Analisa SWOT Komite Keperawatan

Analisa SWOT yang akan membantu dalam membuat program kerja Komite
Keperawatan tahun 2019.

STRENGT WEAKNESS

 Memiliki Visi dan Misi  Belum memiliki Perawat


spesialisasi
 SDM terdiri dari 610
Perawat dan Bidan  Belum memiliki seorang
IT Keperawatan
 Memiliki D3 Perawat :
 Menuju Sertifikasi RS
 Ners : Syariah
 RS Swasta dengan tipe  Belum memiliki jenjang
B karier perawat yang paten.
 Jumlah kunjungan
Poliklinik / hari
mencapai 1000 pasien

6
STRENGT WEAKNESS

 terbanyak  Turn Over perawat


setiap tahunnya ada
 Tersedianya Hardware
untuk mendukung  Asuhan Keperawatan
Digitalisasi dalam EMR belum
mengacu pada NIC
 Hanya RS Umum Pekerja NOC .
yang menggunakan lean
Management

 Memiliki layanan Cath lab,


Operasi Jantung, HD ,
Endoscopy yang didukung
oleh kompetensi
perawatnya.

 Terakreditasi KARS
Paripurna

 RS Pendidikan

OPPORTUNITY THREAT

 Sedang persiapan menuju  Persaingan Provider


RS type A BPJS dengan RS lain
semakin kuat
 Akreditasi SNARS 2019
 Kebijakan BPJS yang
 JCI berubah – ubah
 Akreditasi RS  Klaim dari BPJS yang
menggunakan SISMADAK

7
tidak pasti

 Tuntutan masyarakat
yang lebih tinggi
untuk mendapatkan
pelayanan

 Recruitment tenaga
kesehatan PNS dan
BLUD

B. Rencana Kerja RS UMUM PEKERJA Tahun 2019

1. Asumsi RKAP Perusahaan tahun 2019

Rencana kerja perusahaan tahun 2019 didahului dengan asumsi RKAP tahun
2019 sebagai berikut :

a. Mempengaruhi Pendapatan

1. Makro Ekonomi dan Kebijakan:

a) Pertumbuhan Ekonomi: 5.3%

b) Pemberlakuan Sistem Rujukan BPJS (H-Fis)

c) Pemberlakuan Perdirjampelkes (2,3,5)

d) Permenkes (51, 45 tahun 2018)

e) Perpres No.82 Tahun 2018

f) Potensi defisit BPJS Kesehatan

2. Operasional :

a) Tingkat Hunian: 75.49%

8
b) Rawat Inap: 91.5% BPJS, Sisanya Non BPJS

c) Rawat Jalan: 82% BPJS, Sisanya Non BPJS

3. Proyek Pengembangan strategis:

a) Akuisisi Rumah Sakit Prima Medika

b) Kerjasama dengan Indah Karya

c) Proyek KPBU RS Sidoarjo dan Gorontalo

d) Merial Tower dan Gedung Parkir

4. Alat Produksi:

a) Tempat Tidur: 509 + 48 Bed

b) Poliklinik Reguler: 55 + 10 klinik

c) Poli Eksekutif: 12 Ruangan

d) Penunjang Medis: 6 Unit

b. Mempengaruhi Beban

1. Dalam proyek pengembangan strategi :

Makro Ekonomi:

a) Tingkat Inflasi: 3.5%

b) Nilai Tukar Rupiah: 14.900,-/USD

2. Untuk alat produksi

Operasional:

a) Target Efisiensi: 5%
9
b) Kenaikan Biaya Pegawai: 7.5%

Asumsi RKAP tahun 2019

 Laba Rp.55.952 juta, dengan pertumbuhan 46%

 Net Profit Margin 11.72%

 EBITDA Margin 22.10%

 Jumlah Aset Rp.2.119.888 juta, dengan pertumbuhan 24%

 DER Ratio 0.36 kal

2. Peta Strategi Perusahaan Tahun 2019

Peta strategi komite keperawatan banyak mengacu pada dimensi Learning and
Growth , karena fokus pada peningkatan kompetensi baik perawat maupun
Bidan.

10
C. Adopsi Program Kerja Direktorat Pada Komite Keperawatan

1. Direktorat Medis

Walaupun Komite keperawatan berada langsung dibawah Direktur Utama


tatapi harus mampu bersinergi dengan Direktorat Medis untuk mendukung program
kerjannya. Program Kerja Direktorat Medis yang diadop oleh Komite keperawatan
adalah : Rencana kerja manajemen P pencapaian modul yang terstandarisasi HL-7
sesuai dengan kebutuhan layanan ( menuju Smart Hospital ).

11
2. Direktorat Administrasi & Keuangan

Program kerja dari Direktorat Administrasi dan Keuangan yang Komite


Keperawatan adop adalah : Membuat standar kurikulum dan penerapan pelatihan
bagi semua level jabatan pegawai

3. Direktorat Operasional

12
Rencana kerja dari Direktorat Operasional yang Komite Keperawatan gunakan
adalah : Komersialisasi Workshop Rumah Sakit.

D. Program Kerja Komite Keperawatan


( Terlampir )

E. Evaluasi Kegiatan

Evaluasi program bertujuan untuk mengetahui pencapaian tujuan program


yang telah dilaksanakan. Selanjutnya, hasil evaluasi program digunakan sebagai dasar
untuk melaksanakan kegiatan tindak lanjut atau untuk melakukan pengambilan
keputusan berikutnya. Kegiatan evaluasi dimaksudkan untuk mengambil keputusan
atau melakukan tindak lanjut dari program yang telah dilaksanakan. Manfaat dari
evaluasi program dapat berupa penghentian program, merevisi program, melanjutkan
program, dan menyebarluaskan program. Evaluasi program dilakukan setiap 3 bulan
sekali dan di laporkan dalam bentuk laporan bulanan.

13
14

Anda mungkin juga menyukai