A. PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN
1
Dahulu, kewirausahaan adalah urusan pengalaman langsung di lapangan.
Sebab itu kewirausahaan merupakan bakat bawaan sejak lahir, sehingga
kewirausahaan tidak dapat dipelajari dan diajarkan. Sekarang kewirausahaan
bukan hanya bakat bawaan sejak lahir atau urusan lapangan, tapi juga dapat
dipelajari dan diajarkan.
2
5. Kemampuan untuk membentuk modal uang atau barang modal
6. Kemampuan untuk mengatur waktu dan membiasakan diri untuk selalu
tepat waktu dalam segala tindakan melalui kebiasaan yangselalu tidak
menundak pekerjaan.
7. Kemampuan mental yang dilandasi dengan agama
8. Kemampuan untuk membiasakan diri dalam mengambil hikmah dari
pengalaman yang baik maupun menyakitkan
Sepertinya usaha ini cocok bagi Anda yang memiliki wawasan luas
dalam bidang hukum. Bidang jasa lainnya adalah yang berhubungan
3
dengan IT seperti jasa pembuatan website, jasa SEO, desain grafis,
pembuatan program komputer dan lain-lain.
Mungkin ini adalah salah satu bisnis yang cukup banyak diminati
pula. Ada banyak sekali jenis produk yang memang cukup laku untuk
dijual seperti ponsel, kendaraan pribadi (roda dua/roda empat), komputer,
#kamera, bahkan sampai hewan peliharaan. Dalam jenis usaha ini tidak
diharuskan membuka toko khusus dengan lokasi strategis karena bisa juga
dilakukan dirumah, baik secara offline ataupun memasarkan secara online
agar bisnis Anda tersebut lebih dikenal luas.
MODUL II
4
A. Enam Faktor Kunci Memilih Lokasi Usaha yang Ideal
Memilih lokasi usaha merupakan salah satu kegiatan awal yang baru
dilakukan sebelum perusahaan mulai beroperasi. Lokasi merupakan salah satu
faktor penting bagi perusahaan karena dapat mempengaruhi perkembangan
dan kelangsungan hidup perusahaan. Menentukan lokasi suatu
perusahaan/pabrik harus dilakukan sebaik mungkin agar dapat
beroperasi/berproduksi dengan lancar, biaya operasi rendah, dan mungkin
perluasan pabrik atau tempat usaha dimasa yang akan datang.
Jika salah memilih lokasi usaha maka biaya tinggi yang harus dikeluarkan,
kekurangan tenaga kerja kehilangan kesempatan dalam bersaing, bhan baku
tidak cukup tersedia. Metode pemilihan lokasi usaha yaitu metode rafting
(mengevaluasi alteratif lokasi), metode analisis volume biaya
(membandingkan total biaya produksi), metode pusat
gravitasi(peminimalisasian jarak atau biaya menuju lokasi), metode
transportasi (memperhitungkan biaya transportasi terendah).
Terdapat 6 (enam) faktor kunci dalam memilih lokasi usaha yang ideal,
antara lain adalah sebagai berikut:
5
Tersedianya sumber daya, terutama bahan mentah sebagai bahan
baku produksi, tenaga kerja sarana transportasi akan membantu pengusaha
dalam banyaak hal. Paling tidak, sumber daya tersebut dapat menghemat
biaya, sehingga produk dapat dibuat dengan biaya rendah yang pada
akhirnya akan mampu bersaing dengan produk para pesaing terdekatnya.
Kedekatan dengan bahan mentah disamping dapat menghemat biaya, juga
akan memastikan kelangsungan hidup perusahaan terjamin karena bahan
baku tersedia melimpah dan dalam jangka panjang dapat diandalkan.
Tersedianya atau mudahnya memperoleh tenaga kerja yang dibutuhkan
akan menghemat dan menguntungkan perusahaan, sebab akan
meminimalkan tingkat absensi pegawai.
Jika tenaga kerja harus diperileh dari lokasi yang jauh dari
perusahaan secara tidak langsung akan merugikan dari pegawai itu
tersendiri, terutama saat pulang pergi kekantor dan pulang ketempat
tinggalnya akan memerlukan waktu dan biaya yang signifikan.
Tersedianya sarana transportasi secara tidak langsung akan memberi
keuntungan bagi perusahaan, para karyawan maupun pelanggan terutama
pada saat produk akan disalurkan ketempat tujuan tidak terkendala sarana
transportasi.
6
sehingga biaya eksploitasi perusahaan dapat dihemat. Pilihan atau
pertimbangan lain, misalnya memilih lokasi usaha didaerah puncakatau
daerah wisata lain, seperti memilih tempat usaha dipulau bali, sehingga
taerget konsumen atas produk/jasa yang kita jual, tidak hanya ditujukan
pada wisatawan domestik atau lokal, tetapi dapat juga ditujukan kepada
caolon pembeli wisatawan asing.
7
memadai, seperti tersedianyaa rumah sakit, perumahan, sekolahan, tempat
ibadah, tempat olah raga, pembangkit listrik, bahkan dibangun mall
ataupuh hypermarket untuk sentra belanja dan sebagainya.
1. Faktor primer
a. Letak pasar;
b. Letak sumber bahan baku;
c. Ketersediaan tenaga kerja;
d. Ketersediaan tenaga listrik;
e. Ketersediaan air;
f. Fasilitas pengankutan;
2. Faktor sekunder
a. Fasilitas perumahan, pendidikan, perbelanjaan dan telekomunikasi;
b. Pelayanan kesehatan, keamanan dan pencegahan atau pemadam
kebakaran;
c. Peraturan pemerintah daerah setempat;
d. Sikap masyarakat;
e. Peraturan lingkungan hidup;
f. Biaya atau izin mendirikan bangunan;
g. Tempat parker;
h. Saluran pembuangan limbah;
i. Kemungkinan perluasan;
j. Karakteristik tanah;
k. Lebar jalan.
Seorang Perawat yang membuka praktik mandiri dapat disebut juga sebagai
wirausahawan. Dimana wirausahawan adalah seorang yang memiliki keahlian
menjual, mulai menawarkan ide hingga komoditas yakni layanan jasa. Sebagai
8
pelaku usaha mandiri dalam bentuk layanan jasa kesehatan dituntut untuk
mengetahui dengan baik manajemen usaha. Perawat sebagai pelaku usaha
mandiri dapat berhasil baik dituntut untuk mampu sebagai manajerial dan
pelaksana usaha, di dukung pula kemampuan menyusun perencanaan
berdasarkan visi yang diimplementasikan secara strategis dan mempunyai ke
mampuan personal selling yang baik guna meraih sukses. Diharapkan Perawat
nantinya mampu memberikan pelayanan kesehatan sesuai profesi dan mampu
mengelola manajemen pelayanan secara profesional, serta mempunyai jiwa
entrepreneur.
2. Berani berinvestasi
9
3. Promosi
10
MODUL III
KEWIRAUSAHAAN
A. Konsep Kewirausahaan
Kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jwa yang selalu aktif
dalam usaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya
meningkatkan pendapatan di dalam kegiatan usahanya. Selain itu
kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar,
kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Sedangkan
menurut Menurut Peggy A. Lambing & Charles R. Kuehl dalam buku
11
Entrepreneurship (1999), kewirausahaan adalah suatu usaha yang kreatif yang
membangun suatu value dari yang belum ada menjadi ada dan bisa dinikmati
oleh orang banyak.
B. Karakteristik Kewirausaahan
1. Motif Berprestasi Tinggi
Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat
berwirausaha karena adanya motif tertentu,yaitu motif berprestasi.
Menurut Gede Anggan Suhada (dalam Suryana, 2003 : 32) motif
berprestasi adalah suatu nilai social yang menekankan pada hasrat utuk
mencapai yan terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi. Faktor
dasarnya adalah kebutuhan yang harus dipenuhi. Seprti yang dikemukakan
oleh Maslow (1943) tentang teori motivasi yang dipengaruhi oleh
tingkatan kebutuhan-kebutuhan sesuai dengan tingkatan pemuasannya.
2. Selalu Perspektif
Seorang wirausaha hendaknya seorang yang mampu menatap
depan dengan lebih optimis. Melihat ke depan dengan berfikir dan
berusaha. Usaha memanfaatkan peluang dengan penuh perhitungan. Orang
yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki perspektif
dan pandangan ke masa depan. Karena memiliki pandangan jauh ke masa
depan maka ia akan selalu berusaha untuk berkarsa dan berkarya
( Suryana,2003 : 23). Kuncinya pada kemampuan utnuk menciptakan
sesuatu yang baru serta berbeda dengan yang sudah ada. Walaupun dengan
resiko yang mungkin dapat terjadi, seorang yang perspektif harus tetap
tabah dalam mencari peluang tantangan demi pembaharuan masa
depan.Pandangan yang jauh ke depan membuat wirausaha tidak cepat puas
dengan karya yang sudah ad. Karena itu ia harus mempersiapkannya
dengan mencari suatu peluang.
3. Memiliki Kreatifitas Tinggi
Menurut Teodore Levit, kreativitas adalah kemampuan untuk
berfikir yang baru dan berbeda. Oleh karena itu menurutnya
kewirausahaan adalah berfikir dan bertindak sesuatu yang baru atau
berfikir sesuatu yang lama dengan cara-cara baru. Menurut Zimmerer
dalam buku yang ditulis Suryana (2003 : 24), mengungkapkan bahwa ide
kreativitas sering muncul ketika wirausaha melihat sesuatu yang lama dan
12
berfikir sesuatu yang baru dan berbeda. Oleh karena itu kreativitas adalah
menciptakan sesuatu dari asalnya tidak ada.
4. Memiliki Perilaku Inovatif Tinggi
Menjadi wirausaha yang handal tidaklah mudah. Tetapi tidaklah
sesulit yang dibayangkan banyak orang. Fakta sejarah menunjukkan
kepada kita bahwa para wirausaha yang paling berhasil sekalipun pada
dasarnya adalah manusia biasa. Sebeer Bathia, seorang digital
entrepreneur yang meluncurkan hotmail.com pada tanggal 1996, baru
menyadari hal ini ketika ia berguru kepada orang-orang seperti Steve Jobs,
penemu computer pribadi (Apple). Dan kesadaran itu membuatnya cukup
percaya diri ketika menetapkan harga penemuannya senilai 400 juta dollar
AS kepada Bill Gates, pemilik mocrosoft yang juga manusia biasa.
5. Selalu Komitmen dalam Pekerjaan, memiliki Etos Kerja dan Tanggung
Jawab
Seorang wirausaha harus memiliki jiwa komitmen dalam usahanya
dan tekad yang bulat didalam mencurahkan semua perhatiannya pada
usaha yang akan digelutinya, di dalam menjalankan usaha tersebut
wirausaha yang sukses terus memiliki tekad yang menggebu-gebu dan
menyala-nyala dalam mengembangkan usahanya, ia tidak setengah-
setengah dalam berusaha, berani menanggung resiko, bekerja keras dan
tidak takut menghadapi peluang-peluang yang ada di pasar. Tanpa usaha
yang sungguh-sungguh terhadap pekerjaan yang digeluti maka wirausaha
sehebat apapun pasti menemui jalan kegagalan dalam usahanya. Oleh
karena itu pentng sekali bagi seorang wirausaha untuk komit terhadap
usaha dan pekerjaannya, serta memiliki etos keja dan tanggung jawab
yang baik.
C. Kewirausahaan Menurut ByGrave
1. Dream
Karakteristik wirausahawan yang pertama adalah dream atau cita-
cita/mimpi. Di mana seorang wirausahwan harus mempunyai visi atau
keinginan terhadap masa depan baik yang bersifat personal/pribadi dan
13
juga usaha yang dijalaninya, ditambah lagi seorang wirausahawan juga
harus memiliki kemampuan untuk mewujudkan impian atau cita-citanya.
2. Decisiveness
Karakteristik wirausahaawan yang kedua adalah decisiveness.
Decisive mempunyai arti tegas. Jadi untuk menjadi seorang wirausahawan
harus mempunyai ketegasan, tidak bekerja lambat. Mereka harus membuat
keputusan yang cepat dan tepat serta dengan penuh perhitungan.
Kecepatan dan ketepatan dalam pengambilan keputusan ini merupakan
salah satu kunci untuk meraih kesuksesan bisnisnya.
3. Doers
Karakteristik wirausahawan yang ketiga adalah doers. Dalam
bahasa Indonesia doers artinya adalah seorang yang berbuat atau sebagai
pelaku. Seoarang pengusaha yang telah membuat keputusan harus
langsung menindaklanjutinya dan menerapkannya. Mereka harus
bertindak secepat mungkin, dan tidak menunda-nunda.
4. Determination
Karakteristik wirausahawan yang keempat adalah determination.
Determination ini mempunyai arti kebulatan tekan, ketetapan hati. Jadi
seseorang yang berwirausaha harus memiliki kebulatan tekad atau
ketetapan hati sehingga dalam menjalankan usahanya dapat memperoleh
hasil yang terbaik. Kebulatan tekad juga berarti mempunyai keinginan
yang kuat untuk sukses, disamping itu juga memiliki rasa tanggung jawab
yang tinggi dan tidak mudah untuk menyerah begitu saja.
5. Dedication
Karakteristik wirausahawan yang kelima adalah dedication yang
mempunyai arti pengabdian, persembahan. Jadi seseorang yang
berwirausaha harus memiliki pengabdian terhadap bisnisnya, dengan kata
lain harus menjalankan usahanya dengan serius atau tidak setengah-
setengah, terkadang juga orang yang memiliki dedication sangat tinggi
terhadap usahanya rela mengorbankan kepentingan keluarga demi usaha
yang dijalankannya.
6. Devotion
Karakteristik wirausahawan yang ke enam adalah devotion yang
mempunyai arti kesetiaan atau ketaatan. Jadi seorang wirausaha dalam
menjalankan usahanya harus setia dan taat sesuai dengan peraturan yang
telah dibuatnya sendiri, seorang wirausaha juga tidak mudah untuk
14
mengeluh, tetap semangat dan semua kegiatannya dipusatkan semata-mata
untuk kegiatan bisnisnya.
7. Details
Karakteristik wirausahawan yang ke tujuh adalah detail yang
mempunyai arti rinci. Jadi seorang wirausahan sangat memperhatikan
faktor-faktor kritis dengan sangat rinci dan teliti. Mereka tidak mau
mengabaikan faktor-faktor kecil yang dapat menghambat kegiatan
usahanya.
8. Destiny
Karakteristik wirausahawan yang ke delapan adalah destiny,
artinya adalah nasib. Jadi seorang wirausaha akan bertanggung jawab
terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapainya.
9. Dollars
Karakteristik wirausahawan yang ke sembilan adalah dollars,
maksud disini adalah uang. Dimana seorang wirausaha tidak
mengutamakan hal-hal yang berkaitan dengan uang atau kekayaan.
Motivasinya bukan karena uang saja. Karena uang ini dianggap sebagai
ukuran kesuksesan bisnisnya. Ia berasumsi jika berhasil dalam bisnis maka
ia layak memperoleh untung/laba (uang), bonus/hadiah.
10. Distribute
Karakteristik wirausahawan yang kesepuluh menurut by Grave
adalah distribute. Jadi seorang wirausaha harus bersedia mendistribusikan
kepemilikian bisnisnya kepada orang-orang kepercayaannya, yaitu orang-
orang yang kritis dan mau diajak mencapai sukses dalam bidang bisnis.
15
MODUL IV
TEKNIK KOMUNIKASI
A. Pengertian Komunikasi
16
mengirim dan menerima pesan yang terdistorsi oleh gangguan (noise), terjadi
dalam suatu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu dan ada
kesempatan untuk melakukan umpan balik.
17
MODUL V
18
pengusaha memainkan peranan penting dalam keputusan untuk memasuki
bisnis selain jenis usaha bisnis yang akan mereka ciptakan. Ketrampilan
dan pengalaman Anda merupakan sumber yang paling penting, tidak
hanya untuk menghasilkan ide tetapi juga untuk mendapat keuntungan.
3. Waralaba
Waralaba adalah pengaturan dimana produsen atau distributor
tunggal dari suatu merk dagang, produk atau jasa memberi hak eksklusif
untuk distribusi lokal kepada pengencer mandiri/bebas sebagai ganti dari
pamembayaran royalty dan pemenuhan prosedur operasi standar. Bisnis
waralaba dapat mengambil beberapa bentuk, tetapi satu bentuk menarik
adalah jenis yang menawarkan nama, citra, cara untuk melakukan bisnis
dan prosedur operasional bisnis.
4. Media Massa
Media massa merupakan sumber informasi, ide bahkan peluang
yang besar. Surat kabar, majalah, televisi, dan dewasa ini internet, adalah
contoh dari media massa. Misalnya, jika Anda benar-benar
memperhatikan, di iklan komersial pada surat kabar atau majalah Anda
mungkin terdapat informasi mengenai bisnis yang dijual. Satu cara untuk
menjadi pengusaha adalah untuk merespon tawaran seperti itu.
Artikel yang terdapat di media cetak atau internet, atau film
dokumenter di TV banyak malaporkan perubahan dalam gaya hidup atau
kebutuhan konsumen. Misalnya, Anda mungkin pernah membaca atau
mendengar bahwa sekarang banyak orang yang tertarik pada makanan
kesehatan atau kebugaran fisik.
5. Pameran
Jalan lain untuk menemukan ide dari suatu bisnis adalah dengan
menghadiri pameran dan pameran perdagangan. Pameran ini biasanya
diiklankan di radio atau disurat kabar. Dengan menghadiri pameran secara
teratur, Anda tidak hanya menemukan produk dan jasa baru, tetapi Anda
juga bisa bertemu dengan para penjual, pabrik, pedagang grosir,
distributor, dan pelaku bisnis waralaba. Mereka merupakan sumber ide
dan informasi bisnis yang bagus dan membantu kita untuk memulai suatu
bisnis. Beberapa dari mereka mungkin pula mencari seseorang seperti
Anda.
6. Survey
19
Inti dari suatu ide bisnis baru seharusnya adalah pelanggan.
Kebutuhan dan keinginan dari pelanggan, alasan pemilihan produk atau
jasa oleh pelanggan, dapat kita pastikan melalui suatu survey. Survei dapat
kita lakukan secara formal atau tidak formal melalui percakapan dengan
orang-orang dengan menggunakan kuisioner, wawancara atau melalui
observasi.
20
psikologis atau masalah sosial, untuk membangun hubungan interpersonal
yang baik dan untuk meningkatkan perkembangan seseorang dimana
didalamnya diberikan dukungan emosional dan intelektual (Mubarak dan
Nur Chayatin, 2009).
3. Terapi Komplementer
21
MODUL VI
Home Care (HC) menurut Habbs dan Perrin, 1985 adalah merupakan
layanan kesehatan yang dilakukan di rumah pasien (Lerman D. & Eric B.L,
1993), Sehingga home care dalam keperawatan merupakan layanan
keperawatan di rumah pasien yang telah melalui sejarah yang panjang.
22
1. Pasien / klien pasca rawat inap atau rawat jalan harus diperiksa terlebih
dahulu oleh dokter untuk menentukan apakah secara medis layak untuk di
rawat di rumah atau tidak
2. Selanjutnya apabila dokter telah menetapkan bahwa klien layak dirawat di
merupakan staf dari pengelola atau agensi perawatan kesehatan dirumah,
sistem pembayaran, serta jangka waktu pelayanan
keperawatan dirumah baik dari pelaksana pelayanan yang dikontrak atau
dikoordinir dan dikendalikan oleh koordinator kasus, setiap kegiatan yang
koordinator kasus.
evaluasi terhadap pelayanan yang diberikan apakah sudah sesuai dengan
kesepakatan.
2. Proses pelayanan
a. Pastikan identitas pasien
b. Bawa denah/ petunjuk tempat tinggal pasien
23
c. Lengkap kartu identitas unit tempat kerja
d. Pastikan perlengkapan pasien untuk di rumah
e. Siapkan file asuhan keperawatan
f. Siapkan alat bantu media untuk pendidikan
MODUL VII
NURSING CENTER
A. Pengertian Nursing Center
Sesuai dengan batasan Nursing Center, maka yang menjadi ciri utama
Nursing Center adalah:
1. Keterpaduan dalam perencanaan dan pelaksanaan serta evaluasi program
pendidikan, pelayanan dan penelitian/pengembangan keperawatan.
Keterpaduan pengelolaan dalam pendidikan, pelayanan dan penelitian
keperawatan diperlukan untuk mencapai sinergisitas dalam setiap langkah
pengelolaan.
2. Dengan keterpaduan pengelolaan maka akan terjadi pemberdayaan seluruh
potensi yang ada secara optimal. Untuk itu diperlukan adanya kesadaran,
keterbukaan dan kebersamaan dalam menghadapi pelaksanaan tugas
pelayanan, pendidikan dan penelitian yang dipandang sebagai tanggung
jawab bersama.
3. Untuk dapat mengoptimalisasikan seluruh potensi yang ada tersebut,
diperlukan persamaan persepsi seluruh personal yang terlibat terhadap
keperawatan komunitas baik eksternal maupun internal keperawatan
komunitas.
24
4. Secara internal keperawatan, persamaan persepsi dapat diperoleh melalui
membangun masyarakat ilmiah keperawatan komunitas dimana seluruh
anggota profesi bersatu padu dalam mengembangkan keperawatan baik
dalam teori maupun praktik.
5. Secara eksternal, persamaan persepsi juga mutlak diperlukan dari seluruh
stake holder yang terkait dengan semua upaya kesehatan masyarakat
melalui kolaborasi berbagai sektor.
25
dilakukan baik terhadap perencanaan maupun proses pelaksanaan hasil
yang didapat.
Dalam tahap terminal perlu dilakukan bersama oleh semua pihak yang
terkait (Pendidikan, Dinas Kesehatan, Puskesmas, Pemda serta sektor
lainnya).
5. Adoption
Nursing Center yang telah berlangsung beberapa waktu yang telah
dievaluasi serta dianggap bermanfaat bagi kesehatan masyarakat, biasanya
akan dikembangkan di daerah lain.
Pada tahap ini Nursing Center yang lama dapat melakukan fungsi
pendampingan dan bimbingan bagi Nursing Center yang baru memasuki
tahap persiapan dan awal.
Seleksi
Obat Pulang
26
7. Penutup
Tuliskan kata atau kalimat penutup dengan sopan sebagai penutup
proposal yang anda buat
27
8. Lampiran
Berisi biodata pemilik Usaha, dan surat perjanjian lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
28
Suryana. 2003. Kewirausahaan. Jakarta:Salemba Empat.
Zang, S.M. & Bailey, N.C. Alih Bahasa Komalasari, R. (2004). Manual perawatan
dirumah (Home Care Manual) Edisi Terjemahan Cetakan I. Jakarta: EGC.
Ropi, H. (2004). Home Care Sebagai Bentuk Praktik Keperawatan Mandiri.
Majalah Keperawatan (Nursing Journal of Padjajaran University)
Samba, Suharyati. 2007. Nursing Center Konsep dan Aplikasi. Bandung: Yayasan
Nursentra
29