LP Impaksi Serumen
LP Impaksi Serumen
OLEH
KELOMPOK 10
A5C
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Telinga adalah organ penginderaan dengan fungsi ganda dan kompleks
(pendengaran dan keseimbangan). Indera pendengaran berperan penting pada partisipasi
seseorang dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Sangat penting untuk perkembangan
normal dan pemeliharaan bicara, dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain
melalui bicara tergantung pada kemampuan mendengar.
Kebiasaan, kecelakaan ataupun faktor-faktor lain yang dapat menimbukan cedera
pada telinga sering terjadi seperti kebiasaan mengorek telinga dengan benda yang tidak
lembut, kecelakaan lalulintas yang mengakibatkan benturan kepala temporal ataupun
oksipital dapat mengakibatkan gangguan pada pendengaran. Deteksi awal dan diagnosis
akurat gangguan otologik sangat penting. Sebagai perawat, proses keperawatan dan
asuhan keperawatan perlu dilakukan segera oleh perawat agar meminimalkan risiko
cedera, gejala sisa ataupun cacat. Perawat yang terlibat dalam spesialisasi otolaringologi,
saat ini dapat memperoleh sertifikat di bidang keperawatan otorinolaringologi leher dan
kepala (CORLN= cerificate in otorhinolaringology-head and neck nursing).
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu impaksi serumen?
2. Apa etiologi impaksi serumen?
3. Bagaimana patofisiologi dan pathway impaksi serumen?
4. Apa saja tanda dan gejala dari impaksi serumen?
5. Apa saja pemeriksaan penunjang untuk impaksi serumen?
6. Bagaiman asuhan keperawatan impaksi serumen?
1
C. Tujuan
PEMBAHASAN
2. Epidemiologi
Semua orang bisa terkena, terutama anak-anak karena kurangnya pengetahuan
pengetahuan dan pengawasan orang tua.
5. Patofisiologi
Dermatitis, produksi serumen yang banyak dan atau kental serta menyebabkan
peningkatan jumlah serumen di dalam liang telinga sehingga serumen terdorong
kedalam dan menyebabkan rasa nyeri dan penuh serta terkadang mengakibatkan
vertigo karena fungsi dari eustachuis sebagai organ penyeimbang tekanan menjadi
terhambat. Kebiasaan membersihkan telinga yang salah serta kondisi liang telingga
yang sempit mengakibatkan serumen menjadi terdorong kedalam dan mengakibatkan
rasa nyeri. Keadaan nyeri ini akan bertambah parah jika tidak di tangani. Klien dengan
impaksi serumen akan merasakan tekanan suara tinggi dui dalam, berdenging
sehingga timbul rasa cemas, tidak nyaman dalam beraktivitas maupun beristirahat
serta risiko gangguan persepsi sensori auditory menjadi meningkat.
Pathway
Impaksi Serumen
(Penumpukan serumen)
Ansietas
Gangguan sensori
Stigma berkenaan dengan persepsi (auditori)
kondisi
Gangguan harga
diri rendah
6. Pemeriksaan diagnostic
a. CT Scan tulang tengkorak
b. Scan Gallum 67
c. Scan Tekhnetium 99
d. MRI
e. Tes Laboratorium
f. Kelenjar auditorius
g. Uji Weber
h. Uji Rinne
3. Intervensi
Pengetahuan
Dorong menggunakan
managemen nyeri dapat
tehnik manajemen
membantu pasien
nyeri, seperti nafas
dalam koping.
dalam
Kolaborasikan
Pemberian obat seperti
pemberian obat sesuai
analgetik pada nyeri
indikasi
dapat menurunkan rasa
nyeri
Pembersihan serumen
Kolaborasikan dengan
dapat menghilangkan
dokter spesialis untuk penumpukan serumen
melakukan yang mengakibatkan
pembersihan serumen lesi serta obstruksi
Gliserin membantu
Kolaborasikan dengan mengeluarkan serumen
tim medis lain untuk yang menumpuk.
membersihkan cairan
gliserin 10%
3 Setelah dilakukan Kaji makna Perubahan ideal diri
tindakan selama x jam, perubahan pada dan peran daapt
klien menunjukkan pasien/orang terdekat memicu HDR
fungsi pendengaran yang Perhatikan perilaku Prilaku menarikdiri
optimal menarik diri dan dapt HDR dan prilaku
penggunaan maladaptive.
penyangkalan
Kolaborasikan ke Terapi dapat
terapi fisik mengarahkan klien.
4. Implementasi
Dilakukan sesuai intervensi
5. Evaluai
DAFTAR PUSTAKA
12