Anda di halaman 1dari 13

Nama : TIA VIONASARI

Nim : 15 01 01 080

Kelas : S1-B

BUAH ZAITUN

A. KLASIFIKASI

Kingdom :Plantae

Sub Kingdom :Viridiplantae

Infra Kingdom :Streptophyta

Super Divisi :Embriophyta

Divisi :Tracheophyta

Sub Divisi :Spermatophyte

Kelas :Magnoliopsida

Super Ordo :Asteranae

Ordo :Lamiales

Famili :Oleaceae
Genus :Olea L.

Spesies :Olea europaea L.

Sub Spesies :Olea europaea ssp. Europaea L.

B. DESKRIPSI

Minyak zaitun merupakan ekstrak minyak yang diambil dari buah zaitun. Tanaman
zaitun ini, pertama kali ditemukan di daerah yang bernama Crete, Yunani pada 7000 tahun
yang lalu. Sejak ditemukannya, pohon zaitun ini kemudian menjadi sumber minyak, pangan,
kayu, obat-obatan serta simbol perjanjian dan kedamaian.

Buah zaitun berukuran kecil dan berupa buah batu dan Panjang sekitar 1-25 cm.
Dengan biji memiliki endosperma. Buah zaitun pada tanaman liar lebih kurus dan kecil jika
dibandingkan dengan buah zaitun hasil budidaya. Tanaman zaitun mulai berbuah sekitar
beumur lima tahun. Pohon zaitun juga dianggap sebagai pohon yang suci

Selain itu, minyak zaitun juga termasuk kedalam kategori minyak tumbuh-tumbuhan
yang bisa langsung dikonsumsi setelah diperas dari sumbernya.Zaitun akan mulai berbuah
dikala berumur lima tahun. Namun tahukah anda bahwasannya tanaman ini bisa hidup hingga
mencapai umur ribuan tahun. Yang tadinya hanya perdu, akan berubah menjadi pohon yang
sangat besar.

C. MORFOLOGI
Morfologi Pohon Zaitun

Tanaman zaitun adalah tanaman pohon atau perdu hijau abadi (evergreen). Tanaman
evergreen adalah tanaman yang tidak menggugurkan seluruh daun- daunnya secara
bersamaan pada kondisi lingkungan tertentu atau pada suatu musim tertentu.

Tanaman ini berukuran pendek dan gemuk, tingginya berkisar diantara 8-15 meter.
Batang tanaman zaitun keriput dan terpelintir. Usia tanaman zaitun bias mencapai ribuan
tahun, sehingga tanaman yang tadinya tidak membentuk perdu bias menjadi pohon besar.

Morfologi Buah Zaitun

Buah zaitun berukuran kecil berupa buah batu (drupe) dan panjangnya sekitar 1-25
cm, dengan biji memiliki endosperma. Buah zaitun pada tanaman liar lebih kurus dan kecil
jika dibandingkan dengan buah zaitun yang dibudidayakan. Tanaman zaitun mulai berbuah
ketika berumur lima tahun.

 Kandungan Minyak Zaitun

Squalene, Zat besi, Kalsium, Potassium, Polifenol.


D. REVIEW

1. Saraswati, Rahayu dan Hayati, 2017 : Hasil pengamatan menunjukkan bahwa


pemberian kolkisin dengan metode tetes dapat mempengaruhi profil kromosom
tanamanzaitun. Hasil pengamatan pada konsentrasi 1% menunjukkan bahwa kromosom pada
konsentrasi tersebutcenderung lebih banyak. Hal ini dapat digunakan sebagai indikasi adanya
poliploidi pada tanaman zaitun.

2. Sijoruddin, Rahayu dan Laili, 2017 : Hasil analisis menunjukkan bahwa perlakuan
konsentrasi kolkisin dan lama perendaman tidak pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan
jumlah daun pada tanaman zaitun, akan tetapi memberikan pengaruh nyata terhadap
pertambahan diameter batang pada perlakuan 0,25% dengan lama perendaman 1 jam.

3. Fajriyah, Andriani dan Fatmawati, 2015 : Hasil penelitian didapatkan 93,3% penderita
kusta tidak mengalami kerusakan kulit setelah pemberian minyak zaitun dan 6,7% penderita
kusta yang masih mengalami kerusakan kulit. Upaya pencegahan kerusakan kulit penderita
kusta dapat dilakukan di rumah dengan melakukan perawatan diri dengan rajin.

4. Santoso dan Suryanto, 2017 : Hasil penelitian, tidak ada perbedaan signifikan pada
terapi pemberian minyak jintan hitam dan minyak zaitun terhadap penurunan kadar glukosa
darah, karena keduanya samasama dapat menurunkan kadar glukosa darah. Sedangkan
minyak zaitun lebih efektif dalam menurunkan kadar glukosa darah jika dibandingkan
minyak jintan hitam, karena dari hasil penelitian terdapat perbedaan yang signifikan antara
sebelum dan sesudah pemberian minyak zaitun setelah 7 hari pemberian.

5. Rahayuningsih, 2016 : Hasil analisis uji One Way Anova menunjukkan bahwa kadar
likopen pada wortel meningkat dengan penambahan minyak zaitun dan semakin banyak
minyak zaitun yang ditambahkan saat perebusan, semakin tinggi kadar likopen pada wortel.

6. Cahyanto, 2018 : Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji statistik Wilcoxon pada
kelompok eksperimen memberikan nilai p (0,003) <α (0,05), yang berarti bahwa ada
pengaruh perawatan perianal dengan menggunakan minyak zaitun terhadap derajat ruam
popok pada bayi berusia 0-12 bulan. Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa perawatan
perianal dengan minyak zaitun dapat mempengaruhi derajat ruam popok pada bayi, yaitu
dapat mengurangi derajat ruam popok.

7. Rohimah dan Astuti, 2017 : Hasil analisis antara kelompok control positif dengan
minyak zaitun ekstra virgin maupun ekstrak kulit manggis untuk kolesterol total p < 0,05
sedangkan untuk trigliserida p > 0,05. Perbandingan minyak zaitun ekstra virgin dengan
ekstrak kulit manggis p > 0,05. Minyak zaitun ekstra virgin memiliki efektifitas yang sama
dengan ekstrak kulit manggis untuk menurunkan kolestrol pada tikus jantan wistar yang
diinduksi hyperlipidemia.

8. Kadarsih, 2011 : Hasil penelitian menujukkan bahwa konsumsi konsetrat, konsumsi


minum dan konsumsi hijau menunjukkan perbedaan tidak nyata. Namun demikian
penambahan berat badan perhari menunjukkan adanya pengaruh perlakuan secara nyata.
Yaitu pada P2 sebesar 0,270 kg/hari/ekor dan P3 sebesar 0,258 kg/hari/ekor.

9. Ariska, Amareta dan Rindiani, 2016 : Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa
proporsi tepung kecambah kacang komak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
nilai protein formula diet stroke modifikasi. Semakin tinggi proporsi tepung kecambah
kacang komak rata-rata kadar protein mengalami. Perlakuan terbaik terdapat pada
perbandingan 5%:95% yaitu 5% tepung kecambah kacang komak dan 95% susu skim bubuk
karena memiliki nilai viskositas, kandungan zat gizi, dan energi yang memenuhi syarat yang
telah ditetapkan.

10. Dhofir, Dona, Wibawa dan Hasanah, 2017 : Berdasarkan hasil pengujian, kadar air
minyak kelapa murni sebesar 2697 ppm, ketika ditambah 5% minyak zaitun kadar airnya
tetap 2697 ppm, namun ketika ditambah 25% minyak zaitun, kadar air berkurang sebesar 156
ppm menjadi 2541 ppm. Ini masih sangat jauh jika dibandingkan dengan standar maksimu
kadar air yang diizinkan, yaitu sebesar 50 - 75 ppm.

11. Priani, Gustiani, Mayangsari, Suwendar dan Purwanti, 2016 : Hasil penelitian
menunjukkan ketiga basis emulgel memiliki stabilitas fisik yang baik. Basis menggunakan
minyak zaitun sebagai fasa minyak memiliki nilai FPS paling tinggi dibanding basis VCO
dan parafin likuidum (P<0,05). Sediaan emulgel fraksi etil asetat KBKM memiliki
karakteristik fisik dan stabilitas yang baik.
12. Cahyono, Misto dan Mukkaromah, 2018 : Hal ini juga menunjukkan bahwa minyak
zaitun extra virgin olive oil memiliki kemampuan paling besar untuk menyimpan enegi
termal.

13. Azzahra, Priani dan Gadri, 2018 : Penelitian yang telah dilakukan, diketahui formula
mikroemulsi yang paling baik adalah dengan jumlah fasa minyak 5% (minyak biji jintan
hitam dan minyak zaitun; 3:1), cremophor RH 40 35%, gliserin 35%, PEG 400 10%, dan air
15%. Sediaan memiliki nilai transmitan 100,367%, pH 6,721, viskositas 2306 cps dan ukuran
globul 0,267 μm. Sediaan tersebut stabil berdasarkan uji stabilitas termodinamika dan uji
stabilitas dipercepat pada pengukuran pH (suhu 250C) dan viskositas dengan p-value > 0,01.

14. Usman, Wulandari dan Sukardi, 2015 : Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat
fisik mayonnaise dengan penggunaan semua jenis minyak nabati menghasilkan kestabilan
emulsi sebesar 100%, viskositas terbaik dengan penggunaan minyak bunga matahari sebesar
172.101 cP dan secara akseptabilitas diterima oleh panelis.

15. Ratnayani, Laksimiwati dan Sudiarto, 2015 : Hasil penelitian menunjukkan lipase
pankreas memiliki nilai Vmaks sebesar 2,11 × 10-3 mmol/menit pada substrat minyak
kelapa; 2,30 × 10-3 mmol/menit pada substrat minyak sawit; dan 1,60 × 10-3 mmol/menit
padasubstrat minyak zaitun. Nilai Km lipase pankreas yang diperoleh sebesar 1,21 × 104 ppm
pada minyak kelapa; 2,29 ×104 ppm pada minyak sawit; dan 1,60 × 104 ppm pada minyak
zaitun. Hal ini menunjukkan bahwa lipase pankreaslebih efektif mengkatalis reaksi hidrolisis
pada minyak kelapa dibandingkan dengan minyak sawit dan minyak zaitun karena memiliki
nilai Km yang paling rendah.

16. Diniati dan Kartasurya, 2015 : Ada penurunan tekanan darah sistolik pada kelompok
perlakuan dari 150,9±1,7 mmHg menjadi 136,4±4,5 mmHg (p=0,002) dan pada kelompok
kontrol dari 148,5±4,5 mmHg menjadi 138,4±5,5 mmHg (p=0,0001). Rerata penurunan
tekanan darah sistolik pada kelompok perlakuan 14,5±4,7 mmHg, lebih besar daripada
kelompok kontrol 10,1±2,3 mmHg (p=0,007). Jus tomat dengan minyak zaitun sebanyak
10ml selama 7 hari menurunkan tekanan darah sistolik lebih banyak daripada jus tomat saja.

17. Astute, Prasetya dan Asih, 2015 : Penurunan bilangan peroksida pada minyak goreng
bekas setelah penambahan minyak zaitun berturut-turut sebanyak 1 ml (16,1%),2 ml(36,2%),
dan 3 ml (77,6%); diperoleh signifikan 0,000 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima dengan
pengaruh 94,4%.

18. Bintari dan Nugraheni, 2012 : Penurunan ini terbukti bermakna pada semua kelompok
perlakuan. Persentase penurunan kadar glukosa darah paling tinggi ditemukan pada dosis
pemberian 0,9 gram/hari yaitu sebesar62,23%.Minyak zaitun ekstra virginter bukti dapat
menurunkan kadar gula darah akibat dislipidemia.

19. Prasetyo, 2016 : Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dari pengaruh
beberapa auksin (NAA,IAA dan IBA) terhadap pertumbuhan stek tanaman zaitun melalui
stek mikso, berpengaruh terhadap semua parameter yang diujikan, meliputi presentase stek
hidup (%), persentase stek berakar (%), jumlah akar dan Panjang akar.

20. Hari, 2015 : Berdasarkan hasil dari data, membuktikan bahwa penggunaan lulur
zaitun memperlihatkan hasil yang signifikan pada setiap indicator nya dengan hasil pada uji
normalitas besarnya angka signifikansi (0,214) > α = (0,05) berarti data berdistribusi normal,
hasil uji homogenitas f hitung (4 )< f tabel (5,39) dan dilanjutkan dengan uji t dengan hasil t
hitung (–19,000) dan t tabel (-2,776). Artinya terdapat pengaruh yang signifikan terhadap
perawatan kulit tubuh dengan penggunaan lulur zaitun.

21. Sari, 2015 : Berdasarkan uji validitas masker jagung dengan campuran minyak zaitun
dan madu layak digunakanuntuk perawatan kulit wajah..Terdapat pengaruh yang baik
berdasarkan hasil pengamatan untuk jenis kulit normal, kering, kombinasi. Sedangkan untuk
kulit berminyak pengaruh kurang maksimal pada mengecil nyapori-pori.

22. Al- Hamdayani, 2016 : Penelitian ini menggunakan mencit strain balb/c yang dibagi
menjadi lima kelompok perlakuan; (K) kontrol, (P1) zaitun 100 mg/kg + inhalasi ova, (P2)
zaitun, 200 mg/kg + inhalasi ova, (P3) zaitun 100 mg/kg + inhalasi OLE (Olive Leaf Extract),
dan (P4) zaitun 200 mg/kg+ inhalasi OLE.

23. Hernia, 2017 : Nilai IC50 ekstrak daun zaitun menggunakan pelarut etanol yaitu
114,44 ppm dan termasuk antioksidan sedang berdasarkan klarifikasi Blois. Semakin tinggi
konsentrasi ekstrak daun zaitun menggunakan pelarut etanol semakin tinggi aktivitasanti
oksidan yang diperoleh.
24. Sinta, 2017 : Penelitian juga banyak ditemukan oleh ilmuan- ilmuan dan pakar
kesehatan yang membuktikan khasiat dan manfaatnya salah satunya yang diadakan di Itali
membuktikan bahwa yang mengkonsumsi minyak zaitun tekanan darah mereka terjadi
penurunan dalam darah dengan kadar 7 pointensi.

25. Khaeruddin, Sumantri, Darwanti dan Arifiantini, 2015 : Penggunaan minyak zaitun
ekstra virgin mampu meningkatkan daya tahan spermatozoa selama penyimpanan 60 jam (5o
C). Level 8% minyak zaitun ekstrak virgin dapat digunakan sebagai antioksidan di dalam
pengencer ringer fruktosa untuk mempertahan kankualitas semen ayam local selama
penyimpanan.

26. Syamsu, 2017 : Minyak Zaitun (Olive Oil) memiliki kemampuan untuk menurunkan
profil lipid (kadar kolesterol total, LDL, dan Trigliserida), serta menaikkan kadar HDL dalam
darah tikus putih (Rattus Novergicus) yang diberi diet tinggi lemak.

27. Soebahar, Firmansyah dan Anwar, 2015 : Buah zaitun yang muda dapat digunakan
untuk bumbu penyedap masakan, dan ketika matang minyaknya berguna untuk kesehatan dan
kecantikan, karena mengandung flavonoid apigenin, luteolin, chryseriol dan derivatnya atau
omega-9, sehingga efektif meningkatkan aktivitasa ntioksidan di plasma, dan melindungi sel
dari oksidasi LDL.

28. Delita, 2012 : Hasil penelitian menunjukkan bahwa urutan jumlah monosit yang
viable (hidup), dari yang paling tinggi adalah kelompok yang diinkubasi dengan extra-virgin
olive oil (50,05%), kelompok yang diinkubasi dengan minyak zaitun konsentrasi
50%(48,26%), kelompok yang diinkubasi dengan minyak zaitun konsentrasi 25%(46,51%),
dan kelompok kontrol (45,96%).

29. Kurniasari, Ngadiwijaya dan Ismiyarto, 2011 : Banyaknya katalis dapat


mempengaruhi FACE terjadi pada hasil sintesis dengan rasio berat k2co3 terhadap FAME
6% mempunyai derajat transesterifikasi tertinggi sebesar 0,7984 dan memiliki stabilitas
emulsi yang paling stabil sebesar 304,14 detik.

30. Kadarsih, 2014 : Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi asam lemak jenuh
pada daging mengalami penurunan dan terjadi peningkatan asam lemak tidak jenuh yaitu
asam linoleat (Omega 6) dan asam linolenat (Omega 3), asam deikosaheksa dan
deikosapenta.

31. Sari, 2016 : Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa tanaman zaitun dapat btetap
tumbuh dengan baik dalam suatu kombinasi perlakuan. Pertumbuhan tanaman zaitun
cenderung meningkat yang ditunjkkan oleh tinggi tanaman, jumlah daun dan jumlah ranting.
Naungan 50% meningkatkan tinggi tanaman dan jumlah daun dan jumlah ranting yang lebih
banyak dibandingkan tanaman yang diberi pupuk NPK.

32. Yunina, 2010 : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa belum memberikan pengaruh
yang signifikan terhadap peningkatan kadar kolesterol HDL tikus putih (Rattus norvegicus)
dengan diet tinggi lemak. Sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui
pengaruh minyak zaitun terhadap kadar kolesterol HDL serum darah tikus putih dengan
dilakukan pemeriksaan kadar kolesterol HDL sebelum dan sesudah perlakuan, pemberian diet
yang normal selama perlakuan, penambahan dosis dan juga dilakukan penambahan waktu
perlakuan.

33. Ferdianti, 2012 : Dari hasil penambahan 1,25 gram Tween 80 dapat mencampurkan
total minyak 7,5% yang terdistribudi dengan baik, fasa yang terpisah dari hasil sentrifugasi
serta penyimpanan selama 8 minggu.

34. Herlina dan Syafruddin, 2016 : Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis
vermikompos berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 15 HST, jumlah
polong, jumlah biji, berat berangkasan segar, berat berangkasan kering, berat akar segar, dan
berat akar kering. Berpengaruh nyata terhadap berat biji, serta tidak berpengaruh nyata
terhadap tinggi tanaman umur 30 dan 45 HST, diameter batang umur 15, 30 dan 45 HST, dan
berat 100 biji.

35. Nurany, Amal dan Estikomah, 2018 : Penggunaan rosella sebagai pewarna dan
minyak zaitun sebagai emolien dalam formulasi sediaan lipstik, dikarenakan bunga rosella
(Hisbiscus sabdariffa L.) memiliki pigmen merah dari antosianin dan minyak zaitun dapat
digunakan sebagai emolien yang berfungsi menjaga kelembaban pada kulit. Hasil penelitian
menunjukkan konsentrasi ekstrak bunga rosella 0% tidak berwarna, konsentrasi 2%-4%
berwarna merah pudar, konsentrasi 6% berwarna merah, konsentrasi 8%-10% berwarna
merah tua.

36. Nurdiantini, Prastiwi, dan Nurmaningsari, 2017 : Hasil uji Mann-Whitney


menunjukkan nilai signifikansi (p) 0,026<0,05 yang berarti ada perbedaan yang sangat nyata
antara penggunaan povidone iodine dengan minyak zaitun terhadap penyembuhan luka
robek/sayat.

37. Jannah, 2014 : Minyak atsiri cengkeh (Syzygium aromaticum L.) memiliki daya
antibakteri yang lebih efektif daripada minyak atsiri dari buah zaitun (Olea europaea L.)
dengan rata-rata diameter zona radikal terbesar yang terbentuk 19,98 mm (minyak atsiri
cengkeh) dan 15,54 (minyak atsiri buah zaitun).

38. Maghfiroh, Rahayu dan Hayati, 2018 : Analisis histokimia pada lima metabolit
sekunder tergantung pada daun zaitun yaitu terpenoid, alkaloid, fenolik, lipofil, dan
flavanoid. Sedangkan senyawa tannin tidak terdeteksi. Semua senyawa metabolit sekunder
yang terkandung pada daun zaitun dapat dilihatdalam bentuk struktur 3D.

39. Palupi dan Hasanah, 2018 : Pemberian suplementasi minyak zaitun (Olea europeae
L.) yang dikombinasi dengan Telfas OD secara signifikan mampu menurunkan ketebalan
epitel bronkus mencit asma.

40. Indah, 2015 : Ada perbedaan tekanan darah sebelumdan sesudah mengkonsumsi
minyak zaitun ekstrak virgin pada penderita hipertensi.

E. DAFTAR PUSTAKA

1. Saraswati, D.R., Rahayu, T., & Hayati, A., (2017). Kajian Pemberian Kolkisin dengan
Metode Tetes terhadap Profil Poliploidi Tanaman Zaitun (Olea europaea).
Jurnal Ilmiah BIOSAINTROPIS (BIOSCIENCE-TROPIC). 2(2): 24-29.
2. Sijoruddin., Rahayu, T., & Laili, S., (2017). Pengaruh Pemberian Berbagai Konsentrasi
Kolkisin dan Lama Perendaman terhadap Respon Fenotipik Zaitun (Olea
europaea). Jurnal Ilmiah BIOSAINTROPIS (BIOSCIENCE-TROPIC). 2(2):
36-41.
3. Fajriyah, N.N., Andriani, A., & Fatmawati., (2015). Efektivitas Minyak Zaitun untuk
Pencegahan Kerusakan Kulit pada Pasien Kusta. Jurnal Ilmiah Kesehatan
(JIK). 7(1): 1-5.
4. Santoso, D.S., Suryanto, I., (2017). Komparasi Efek Pemberian Minyak Jintan Hitam
(Nigella sativa) Dengan Minyak Zaitun (Olea europea) Terhadap Penurunan
Glukosa Darah Pada mencit (Mus musculus) Strain Balb/c. Jurnal SainHealt.
1(1): 37-42.
5. Rahayuningsih, C.K., (2016). Pengaruh Penambahan Minyak Zaitun Saat Perebusan
Terhadap Kadar Likopen Pada Wortel. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan.
3(2): 116-123.
6. Cahyanto, H.N., (2018). Perawatan Perianal Dengan Minyak Zaitun Terhadap Derajat
Ruam Popok Bayi. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes, 9, 1, 81-85.
7. Rohimah, Y.T., Astuti, S.L.D., (2017). Efektifitas Pemberian Ekstra Virgin Minyak
Zaitun Dan Ekstrak Kulit Manggis (Mastin) Terhadap Kadar Kolesterol Tikus
Putih Starin Wistar Jantan Yang Diinduksi Hiperlipedemia. Jurnal Terpadu
Ilmu Kesehatan. 6(2): 118-240.
8. Kadarsih, S., (2011). Introduksi minyak Lemuru tersabun, Minyak Zaitun serta pasta
temulawak pada Rabsum terhadap Produksi dan Komposisi Kolesterol Serum
Darah Sapi Bali. JUENAL Sain Pertenakan Indonesia. 6(1): 2-10.
9. Ariska, N.Y., Amareta, D.I., & Rindiani., (2016). Pengembangan Tepung Kecambah
Kacang Komak (Lab Lab Purpureus (L) Sweet) Dan Minyak Zaitun (Extra
Virgin Olive Oil) Sebagai Formula Diet Stroke. Jurnal Kesehatan. 4(2): 52-68.
10. Dhofir, M., Dona, N.R., Wibawa, U., & Hasanah, R.N., (2017). Minyak Kelapa Beraditif
Minyak Zaitun Sebagai Isolasi Peralatan Tegangan Tinggi. Jurnal EECCIS.
1( 2): 69-76.
11. Priani, S.E., Gustiani, D., Mayangsari, D., Suwendar., & Purwanti, L., (2016).
Formulasi Sediaan Emulgel Tabir Surya Fraksi Etil Asetat Kulit Batang Kayu
Manis Dengan Variasi Jenis Fasa Minyak. Formulasi Sediaan Emulgel Tabir
Surya Fraksi. 6(1): 1-7.
12. Cahyono, B.E., Misto, M., & Mukkaromah, L., (2018). Sifat histerisis pada konstanta
dielektrik dan indeks bias minyak zaitun dengan variasi suhu. Jurnal
Pendidikan Fisika dan Keilmuan (JPFK). 4( 2): 48-54.
13. Azzahra, Z.Z., Priani, S.A., & Gadri, A., (2018). Formulasi Sediaan Mikroemulsi
Mengandung Minyak Biji Jintan Hitam Dan Minyak Zaitun (Olea europaea
L.). Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa. 1(2): 133 – 140.
14. Usman, N.A., Wulandari, E., & Suradi, K., (2015). Pengaruh Jenis Minyak Nabati
terhadap sifat Fisik dan Akspetabilitas Mayonnaise. JURNAL ILMU TERNAK.
15(2): 22-27.
15. Ratnayani, K, A.A.I.A., Laksmiwati, M., & Sudiarto, M., (2015). Penentuan Laju Reaksi
Maksimal (Vmaks) Dan Konstanta Michaelis-Menten (Km) Enzim Lipase
Pankreas Pada Substrat Minyak Kelapa, Minyak Sawit, Dan Minyak Zaitun.
JURNAL KIMIA. 9(1): 93-97.
16. Daniati, A.R., & Kartasurya, M.I., (2015). Pengaruh Penambahan Minyak Zaitun
Terhadap Tekanan Darah Sistolik Penderita Hipertensi Yang Diberi Jus
Tomat. Journal of Nutrition College. 4(1): 62 – 70.
17. Astuti, D.W., Prasetya, R., & Asih, P.A., (2015). Pengaruh Penambahan Minyak Zaitun
Terhadap Penurunan Kadar Bilangan Peroksida Pada Minyak Goreng
Bekas. SNaTKII II. 57-66.
18. Bintari, S.H., & Nugraheni K., (2012). Penurunan Kadar Gula Darah Akibat Pemberian
Extra Virgin Oliveoil (Studi pada Tikus Galur Sprague Dawley yang Di
induksi Pakan Tinggi Lemak). JurnalMIPA. 35(2): 116-121.
19. Prastyo, K.A., (2016). Efektivitas Beberapa Auksin (Naa, Iaa Dan Iba) Terhadap
Pertumbuhan Tanaman Zaitun (Olea europae L.) Melalui Teknik Stek Mikro.
(Skripsi). Malang: Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri
Maulana Mmalik Ibrahim.
20. Hari, S.N., (2015). Pengaruh Penggunaan Lulur Zaitun Terhadap Perawatan Kulit
Tubuh. (Skripsi). Padang: Program Studi Pendidikan Tata Rias Dan
Kecantikan Jurusan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas
Negeri Padang.
21. Sari, N.R., (2015). Pengaruh Masker Jagung Dan Minyak Zaitun Terhadap Perawatan
Kulit Wajah. (Skripsi). Semarang: Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.
22. Al-Hamdany, A.R., (2016). Efek Pemberian Ekstrak Daun Zaitun (Olea europaea L.)
Sebagai Terapi Asma Terhadap Kolon Mencit Balb/C. (Skripsi). Jakarta:
Fakultas Kedokteran dan Ilmu KesehatanUniversitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
23. Hernia C.L.O., (2017). Uji aktivitas antioksidan ekstrak daun zaitun (Olea europaea L.)
menggunakan pelarut etanol dengan metode DPPH. (Skripsi). Jakarta:
Fakultas Kedokteran dan IlmuKesehatan UIN SYARIF HIDAYATULLAH.
24. Sinta, F., (2018). Keistimewaan Minyak Zaitun Dalam Pengobatan. (Skripsi). Surabaya:
Prodi Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin Dan Filsafat Universitas Islam Negeri
Sunan Ampel.
25. Khaeruddin., Sumantri, C., Darwanti, S., & Arifiantini, R.I., (2015). Penggunaan Minyak
Zaitun Ekstra Virgin ke dalam Bahan Pengencer Semen terhadap Kualitas
Spermatozoa AyamLokal The Use of Extract Virgin Olive Oil to Semen
Extender on Local Chicken Spermatozoa Quality. JurnalIlmuProduksi dan
Teknologi Hasil Peternakan ISSN 2303-2227. 03(1): 46-51.
26. Syamsu, R.F., (2017). Efek Pemberian Minyak Zaitun (Olive Oil) Terhadap Perubahan
Profil Lipid Pada Tikus Putih (Rattus novergicus). As-Syifaa. 09(01): 75-84.
27. Soebahar, M.E., Firmansyah, R.A., & Anwar, E.D., (2015). Mengungkap Rahasia Buah
Kurma Dan Zaitun Dari Petunjuk Hadits Dan Penjelasan Sains. UlulAlbab.
16(2): 191-214.
28. Delita, Y.N., (2012). Viabilitas Monosit Yang Dipapar Streptococcus Viridans Dan
Diinkubasi Dengan Minyak Zaitun (Oleum Olivae). (Skripsi). Jember:
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember.
29. Kurniasari, F., Ngadiwijaya.,Ismiyarto., (2011). Sintesis Ester Asam Lemak Sukrosa
(Face) dari Minyak Zaitun Menggunakan K2CO3 dan Uji Stabilitas Face
sebagai Emulsifier. Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi. 14(1): 17-20.
30. Kadarsih, S., (2014). Penggunaan Temulawak, Minyak Lemuru Tersabun Dan Minyak
Zaitun Terhadap Komposisi Asam Lemak Daging Sapi. Jurnal Agroindustri.
4(1): 31-39.
31. Sari, A.P., (2016). Karakteristik Vegetatif Tanaman Zaitun ( Olea Europaea L.) Pada
Kondisi Tanaman Berbeda Serta Konsentrasi Oleuropein Dan Asam Askorbat
Pada Daunnya. (Skripsi). Bogor: Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian
Bogor.
32. Yunina., ( 2010). Pengaruh Minyak Zaitun Terhadap Kadar Kolesterol HDL Tikus Putih
(Rattus novergicus) Yang Diberikan Diet Tinggi Lemak. (Skripsi). Surabaya:
Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga
33. Ferdianti, A., (2012). Stabilitas Campuran Madu Minyak Habbatussauda (Nigella Sativa)
Minyak Zaitun Menggunakan Emulsifier Tween 80. (Skripsi). Depok:
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Kimia.
34. Herlina, C.N., & Syafruddin., (2016). Efektivitas Dosis Vermikompos Dan Jenis
Mikroza Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max L.
Merril) Pada Tanah Ultisol Jantho. J. Floratek. 11(1): 1-9.
35. Nurany, A., Amal, A.A.S., & Estikomah, S.A., (2018). Formulasi Sediaan Lipstik
Ekstrak Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa) Sebagai Pewarna Dan Minyak
Zaitun (Olive Oil) Sebagai Emolien. Pharmasipha. 2(1): 1-9.
36. Nurdiantini, I., Prastiwi, S., & Nurmaningsari, T., (2017). Perbedaan Efek Penggunaan
Povidone Iodine 10% Dengan Minyak Zaitun Terhadap Penyembuhan Luka
Robek (Lacarated Wound). Nursing News. 2(1): 511-523.
37. Jannah, A.M. (2014). Perbedaan Efektifitas Minyak Atsiri Buah Zaitun (Olea europeae
L.) Dan Minyak Atsiri Cengkeh (Syzygium aromaticumL.) Terhadap
pertumbuhan bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans. (Skripsi).
Surakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
38. Maghfiroh, L., Rahayu, T., & Hayati, A., (2018). Profil Histokimia Dan Analisis In
Silico Senyawa Metabolit Sekunder pada DaunZaitun (Olea europeae L.). e-
JurnaI ilmiah SAINS ALAMI (Known Nature). 1(1): 74-86.
39. Palupi, D.A., Hasanah, N,F., (2018). Pengaruh Pemberian Suplementasi MinyakZaitun
Terhadap Penurunan Ketebalan Epitel Bronkus pada Mencit Asma yang
Diinduksi Ovalbumin. Cendikia Journal of Pharmacy STIKES Cendikia
Utama Kudus. http://cjp.jurnal.stikescendikiautamakudus.ac.id. 2(2):109-115.
40. Indah, Y.K., (2015). Perbedaan Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah Mengkonsumsi
Minyak Zaitun Ekstrak Virgin Pada Penderita Hipertensi Di Panti Werdha
Pangesti Kecamatan Lawang. (Skripsi). Malang: Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Anda mungkin juga menyukai