Anda di halaman 1dari 1

Nama : Ruth Yurisca Renata Pasaribu

NPM : 160910408

Konflik dapat diartikan sebagai pertentangan antar individu atau kelompok yang
dapat meningkatkan kegagalan sebagai akibat saling menghalangi dalam pencapaian
tujuan sebagaimana dikemukakan sebagai berikut : “Conflict in the context used, refers to
the opposition of persons or forces that gives rise to some tension. It occurs when two or
more parties (individuals, groups, organization) oleh DuBrin, A. J. (1984:346).
Dalam model perhatian ganda, terdapat gambaran yang diberikan bahwa para pelaku
bisnis yang berkonflik memiliki dua perhatian terhadap suatu hasil, yaitu terhadap hasilnya
sendiri (dimensi horizontal) maupun hasil orang lain (dimensi vertikal). Dimensi horizontal
dianggap sebagai dimensi ketegasan, sementara dimensi horizontal sebagai dimensi kerja
sama.
Apabila perhatian pelaku bisnis kuat terhadap hasilnya, maka mereka akan
mementingkan strategi yang ada di sebelah kanan seperti berkompetisi (contending) atau
berkolaborasi dengan pihak lain (problem solving) untuk menyelesaikan masalah. Namun
apabila perhatiannya kecil terhadap hasilnya, maka perhatian pelaku bisnis terhadap strategi
yang di sebelah kanan semakin lemah.
Ketika perhatian pelaku bisnis kuat terhadap hasil pihak lain tinggi, maka cenderung
menurut (yielding) terhadap apa yang pihak lain inginkan dan memberikan aspirasi yang
rendah terhadap hasilnya sendiri. Lalu juga menghindari konflik dan menarik diri serta tidak
melakukan apa-apa sementara pihak lain mencapai keberhasilan (inaction).
Berikut ini penjelasan mengenai lima strategi dalam manajemen konflik secara umum
dalam model perhatian ganda, yaitu :
1. Contending
Gunakan metode ini jika anda percaya bahwa anda memiliki lebih banyak informasi dan
keahlian yang lebih dibanding yang lainnya atau ketika anda tidak ingin
mengkompromikan nilai-nilai anda. Metode ini mungkin bisa memicu konflik tetapi bisa
jadi merupakan metode yang penting untuk alasan-alasan keamanan.
2. Yielding
Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi pemecahan masalah,
khususnya apabila isu tersebut penting bagi orang lain. Hal ini memungkinkan timbulnya
kerjasama dengan memberi kesempatan pada mereka untuk membuat keputusan.
3. Inaction
Menghindari konflik dapat dilakukan jika isu atau masalah yang memicu konflik tidak
terlalu penting atau jika potensi konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat
yang akan ditimbulkannya. Penghindaran merupakan strategi yang memungkinkan pihak-
pihak yang berkonfrontasi untuk menenangkan diri.
4. Problem Solving
Pemecahan sama-sama menang dimana individu yang terlibat mempunyai tujuan
kerja yang sama. Perlu adanya satu komitmen dari semua pihak yang terlibat untuk
saling puas.
5. Compromising
Masing-masing memberikan dan menawarkan sesuatu pada waktu yang bersamaan, saling
memberi dan menerima, serta meminimalkan kekurangan semua pihak yang dapat
menguntungkan semua pihak.

Anda mungkin juga menyukai