DEFINISI QCC :
I. Pra QCC :
- Pembentukan Tim QCC
- Penjadwalan rencana dan realisasi kegiatan
PRA QCC :
Unsur tim QCC terdiri dari : Nama Tim, Identitas Unit Kerja, Sponsor,
Fasilitator, Ketua, Sekretaris dan anggota dengan kriteria masing2 sbb :
Sponsor : Pihak Top manajemen yang memahami secara lebih luas
terhadap masalah atau problem dan mendukung kegiatan
improvement Karyawan
Fasilitator : Orang yang menguasai sistem, metodologi serta konsep
PDCA 8 Langkah, untuk menjalankan dan membimbing
jalannya kegiatan perbaikan
Ketua : Orang yang memiliki motivasi, membina dan berjiwa
memimpin untuk mejalankan QCC serta mau belajar
untuk maju berkembang
Sekretaris : Orang yang bertugas membuat jadwal dan mencatat hasil
pertemuan dan menindak lanjutinya sbg notulensi
Anggota : Orang-orang yang terlibat atau yang menjadi proses
owner/pemilik dari permasalahan yang dibahas dan
berkaitan erat dengan pekerjaan sehari-hari
1
Panduan/tips pembentukan tim QCC :
Waktu setiap pertemuan dipilih agar baik untuk semua anggota dan
diadakan secara berkala, setiap 1 kali, 2 kali seminggu atau sekali
dalam 2 minggu
Lama pertemuan idealnya antara 30–60 menit, paling lama 90 menit,
dapat dilakukan dalam atau luar jam kerja, karena ini merupakan
rapat yang berkaitan dengan pekerjaan sehari-hari
Di dalam pertemuan atau diskusi, semua anggota harus ikut berfikir
dan mengemukakan pendapatnya
2
Pokok diskusi dipilih yang paling urgent (pareto) arahnya selalu
dalam perbaikan dan peningkatan, serta menghormati setiap
pendapat orang lain
Partisipasi anggota harus ditumbuhkan dalam setiap diskusi dan
pendapat yang dikemukakan harus berdasarkan fakta dan data
Kontribusi semua anggota kelompok harus diupayakan semaksimal
mungkin agar tanggung jawab dan kerjasama kelompok tumbuh
berkembang
3
Ke-Delapan kegiatan/langkah dalam PDCA tersebut dalam
prakteknya ada yang dibagi2 lagi menjadi sub-sub
kegiatan/langkah/tahapan sbb:
PLAN
DO
4
CHECK
ACTION
Langkah 7 : Standarisasi
15. Penetapan dan pelaksanaan standarisasi
PERIODE QCC :
ATURAN MAIN
1. Pengumpulan ide dilakukan secara berputar
2. Satu orang satu ide tiap putaran
3. Ide baru diutarakan setelah sampai pada gilirannya.
4. Tidak ada ide, katakan “PASS”
5. dilarang mengomentari, mengkritik, mengklarifikasi,
mentertawakan dan mengacuhkan ide2 yang dilontarkan.
6. Semua ide harus dihargai dan dicatat (didisplay dengan LCD/papan tulis)
6
1. Keluhan : Pernyataan ketidakpuasan terhadap sesuatu hal,
oleh karena itu tidak diperkenankan untuk
membahas kebijakan lembaga yang berkenaan
dengan kebijakan kekaryawanan,
penggajian/kompensasi, jenjang karir dll;
peraturan perusahaan; politik; etika dll
2. Gosip : Pernyataan yang tidak berdasar fakta atau data
3. Masalah : Pernyataan yang menunjukkan ketidaksesuaian
suatu kinerja yang dinyatakan berdasarkan fakta
dan data yang nyata dan merupakan permasalahan
yang muncul di bagiannya BUKAN bagian orang
lain
7
Semua ide yang termasuk kategori Masalah (M) dikelompokan kedalam
kelompok sejenis dan diberi nama kelompoknya. contoh hasil
pengelompokan masalah adalah sbb:
8
Catatan : jika data tidak tersedia, maka tahap pengumpulan data
tidak dilakukan tapi menggunakan TAHAP SCORING dengan metode
NGT (Nominal Group Technique) yang akan dijelaskan kemudian.
4 0 jam /
1 . Le mbu r Ti n ggi 65 72 68
opt
2 .Targe t ti dak
1 ,00 0 u ni ts 60 0 6 50 5 80
Te rcapai
2 .a. Re -work i n g 2% 10 % 8% 1 2%
9
2 .b. Al at y g
1 0% 50 % 4 0% 5 5%
be rgan ti an
3 . Li n gk u n gan
k u ran g ny aman
3 .a. % are al y an g
Fre e 75 % 7 0% 7 5%
be ran tak an
3 .b. % jal u r y an g
Fre e 60 % 6 2% 5 6%
te rh ambat
3 .c. % are al y g
k abe l n y a Fre e 75 % 6 8% 6 5%
be ran tak an
4 . Wak tu
6 0 de ti k 24 0 2 80 2 00
pe n gambi l an bah an
ATURAN MAIN
1. Tim menyepakati skala score/peringkat kepentingan yang akan digunakan misal
5 skala score, yaitu : score 1=tidak penting, score 2=agak penting, score
3=penting, score 4= sangat penting, sore 5=sangat penting sekali.
2. Pimpinan rapat berfungsi sebagai moderator sekaligus sebagai peserta voting.
10
3. Setiap voting dilakukan secara serempak dengan mengacungkan jari ke
atas, jumlah acungan jari setiap individu menunjukan score yg dipilihnya.
Pimpinan rapat menjumlah total score yang ada dan meminta notulen mencatat
hasilnya dalam tabel scoring.
4. Setiap selesai voting, pimpinan rapat memberikan waktu beberapa menit
kepada peserta rapat untuk menyiapkan score yang akan diberikan pada voting
masalah berikutnya.
5. Dalam voting tidak boleh ada intervensi/saling mempengaruhi antar
peserta voting agar hasilnya benar2 independent.
11
Selanjutnya dengan memakai data checksheet yang telah
dinormalisasi (hasil tahap pengumpulan data) atau tabel scoring NGT
(hasil tahap scoring) dibuat tabel dasar pembuatan diagram Pareto.
Berikut contoh tabel dasar pareto dari 2 tahapan tersebut sbb. :
6A. Data Tabel berasal dari tahap proses pengumpulan data (4A)
working
2a. Re-
pengambilan
1. Lembur
2b. Alat yg
bergantian
nyaman
4. Waktu
kurang
Tinggi
bahan
3.
Pada kolom prosentase (%) terlihat nilai tertinggi 31% dicapai oleh
masalah lingkungan kerja kurang nyaman, sehingga masalah yang
diprioritaskan untuk dipecahkan adalah masalah “lingkungan kerja
kurang nyaman”.
12
6B. Data Tabel berasal dari tahap proses Scoring (4B)
No Kelompok Masalah Score % Akumulasi
1. Perencanaan kerja QRD kurang 28 20 20
matang
2. Data tidak lengkap 23 16 36
3. Koordinasi dgn bagian internal 21 15 51
sulit
4. ISO Awarenes rendah 19 13 65
5 Info tentang QRD rendah 19 13 78
6. Sumberdaya advokasi & riset 17 12 90
belum lengkap
7. Jobdesk tidak jelas 14 10 100
Total 141 100
13
Pada kolom prosentase (%) terlihat nilai tertinggi 20% dicapai oleh
masalah Perencanaan kerja QRD kurang matang, sehingga masalah
yang diprioritaskan untuk dipecahkan adalah masalah “Perencanaan
kerja QRD kurang matang” .
14
Pada tahap ini tim QCC m enganalisa dan menguraikan secara singkat
akibat dan pengaruh dari masalah prioritas, ditinjau dari faktor
Quality, Cost, Delivery, Safety dan Moral, melalui tampilan “Data
Angka” maupun “Definisi Logis”, untuk bahan evaluasi serta
perbandingan antara kondisi sebelum dan setelah dilakukan
perbaikan .
5. Parameter M (Morale) :
Apakah pemecahan masalah tsb dapat meningkatkan disiplin ,
tanggung jawab dan perilaku teladan ?
ATURAN MAIN
15
1. Lakukan kajian awal dengan Brainstorming
Pertanyaan yang dapat membantu proses brainstorming:
Mengapa masalah ini timbul ?
Faktor2 apa yang mempengaruhi ?
Contoh hasil brainstorming penyebab lingkungan kerja kurang nyaman sbb :
16
3. Analisis keterkaitan antar Penyebab dan Penggalian Akar Penyebab dengan cara
melakukan uji pertanyaan WHY berantai terhadap hubungan sebab-akibat
17
5. Visualisasi dengan diagram tulang ikan (fishbone) atau Mind Manager
6. Tentukan hipotesa:
pilih dugaan akar penyebab dominan dengan melingkari akar penyebab
yang dipilih
berikan skala prioritas terhadap dugaan akar penyebab dominan dengan
memberikan nomor urut dari yang paling dominan kepada yang kurang
18
Analisa akar penyebab dengan menggunakan diagram tulang ikan akan menjadi
sulit jika turunan akar penyebabnya cukup banyak karena visualisasi/gambarnya
sulit dibuat, butuh papan tulis yang lebar, namun dengan penggunaan Mind
Manager hal ini menjadi mudah karena tampilan visualisasi secara otomatis akan
menyesuaikan jumlah turunan akar penyebab, sebanyak apapun turunannya.
Selain itu Mind manager mudah dikoreksi dan diberi catatan/tanda di tiap2
penyebab.
19
AKAR PENYEBAB
WHAT WHY HOW WHEN WHO WHERE HOW MUCH
DOMINAN
No
Bagaimana penerapan Waktu
Pokok Bahasan Ide Solusi Ukuran Keberhasilan PIC Lokasi Biaya
yang akan dilakukan Pencapaian
20
Fomat penulisan laporan pelaksanaan perbaikan sesuai tabel sbb :
FAKTOR PENYEBAB HOW WHAT WHEN WHO WHERE HOW MUCH
No Apa Hasilnya Waktu Yg
Pokok Bahasan Cara Penerapan Lokasi Biaya
Kondisi Sebelum Kondisi Sesudah Pencapaian melakukan
21
Ternyata belum di-SOP-kan ( tim QCC
PENYUSUNAN
berhasil membuktikan dan menyusun SOP
SOP BARU
Baru)
22
Contoh tabel jadwal rencana dan relisasi kegiatan berikutnya sbb :
The End
==Semoga bermanfaat==
23