Anda di halaman 1dari 13

ANALISA DATA

No Data Masalah Penyebab


1 DS: Risiko Hipertermia Proses infeksi virus
Ibu klien mengatakan panas dengue.
anaknya tidak stabil, demam naik
turun.
DO:
 S = 36,3 oc
 R = 20 x /menit
 N = 110 x /menit
 Akral teraba hangat
2 DS: - Risiko perdarahan Trombositopenia
DO:
 Terdapat ptekie pada
tangan dan kaki
 Trombosit 53 ribu/mmk
3 DS: An.N mengatakan perutnya sakit Nyeri akut Agen cidera biologis:
O : Nyeri perut sejak hari minggu Tekanan
P : Nyeri saat perut ditekan intraabdomen
Q : Nyeri seperti ditusuk - tusuk
R : Nyeri pada perut kanan atas
S : Skala Nyeri 4
T : Nyeri dirasakan terus menerus
U :Pasien tidak mengerti Penyebab
nyeri pada perutnya
V : Pasien ingin nyeri segera hilang

DO:
 Skala nyeri 4
 Pasien selalu memegangi perut
 Nyeri tekan perut kanan atas
4 DS: - Risiko kekurangan Pindahnya cairaan
DO: volume cairan intravaskuler ke
 BB : 17 kg ekstravaskuler
 An. N lemes
 Status dehidrasi 0,55% ( tidak
termasuk dehidrasi)
 Nadi 110x / menit)
5 DS: Ketidakseimbangan Penurunan nafsu
Ibu pasien mengatakan anaknya nutrisi kurang dari makan dan mual
hanya makan 1/3 porsi, An. N kebutuhan tubuh
mual

DO:
 BB : 17 kg BB Normal :
19,55 kg
 Porsi yang dihabiskan 1/3 porsi
 An. N lemes
 Hb : 12,3 gr/dl
 Ht : 42,0 %
6 DS: Kurang pengetahuan Keterbatasan kognitif
Ibu klien mengatakan bingung
kenapa panas anaknya tidak stabil
DO:
Ibu pasien cemas ketika anaknya
mulai demam
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Tanggal :22/11/16
1. Risiko Hipertermia dengan faktor risiko proses infeksi virus dengue.
DS:
Ibu klien mengatakan panas anaknya tidak stabil , demam naik turun
DO:
 S : 36,30 C, R : 20x/menit, N : 110x/menit
 Akral teraba hangat

2. Risiko perdarahan dengan faktor risiko trombositopenia


DS: -
DO:
 Terdapat ptekie pada tangan dan kaki
 Trombosit 53 ribu/mmk

3. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis tekanan intraabdomen


DS: An.N mengatakan perutnya sakit
O : Nyeri perut sejak hari minggu

P : Nyeri saat perut ditekan

Q : Nyeri seperti ditusuk - tusuk

R : Nyeri pada perut kanan atas

S : Skala Nyeri 4

T : Nyeri dirasakan terus menerus

U : Pasien tidak mengerti Penyebab nyeri pada perutnya

V : Pasien ingin nyeri segera hilang

DO:
 Skala nyeri 4
 Pasien selalu memegangi perut
 Nyeri tekan perut kanan atas

4. Risiko kekurangan volume cairan dengan faktor risiko pindahnya ciaran intravaskuler ke
ekstravaskuler
DS: -
DO:
 BB 17 kg, An. N lemes
 Status dehidrasi 0,55% (tidak termasuk dehidrasi)
 Nadi 110x/menit
5. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan
nafsu makan dan mual
DS:
Ibu pasien mengatakan anaknya hanya makan 1/3 porsi, An. N mual
DO:
 BB 17 kg -> BB Normal 19,55 kg
 An. N lemes
 Hb 12,3 gr/dl
 Ht 42,0%
 Porsi makan 1/3

6. Kurang pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan kognitif


DS: Ibu pasien mengatakan bingung kenapa panas anaknya tidak stabil
DO: Ibu pasien cemas ketika anaknya mulai demam
RENCANA KEPERAWATAN

Nama pasien : An. N


Ruangan : Galilea III / 8B
Tanggal : 22/11/16
Nama Mahasiswa : Rosana Indriastuti

Diagnosa Tindakan Keperawatan


Keperawatan Dan Tujuan Dan Kriteria Rasional
Tindakan
Data Penunjang Hasil
Risiko Hipertermia Setelah dilakukan 1. Observasi tanda 1. Mengetahui
dengan faktor risiko tindakan vital setiap 4 jam tanda-tanda
proses infeksi virus keperawatan selama hipertermia
dengue. 2x24 jam, 2. Berikan pakaian 2. Mengurangi
DS: hipertermia tidak yang tipis dan panas/demam
Ibu klien mengatakan terjadi dengan menghisap
panas anaknya tidak kriteria hasil: keringat
stabil , demam naik 1. Suhu tubuh 36,5- 3. Berikan minum 3. Mencegah
turun 37,50 C 910cc hipertermia
DO: 2. Kulit tidak 4. Anjurka keluarga 4. Mengurangi
 S : 36,30 C, kemerahan untuk melakukan hipertermia
R : 20x/menit, 3. Nadi 60- kompres hangat
N : 110x/menit 120x/menit apabila terjadi
 Akral teraba hipertermia
hangat 5. Berikan obat 5. Mengatasi
naprex hipertermia
paracetamol
250mg 3x3/4 cth
Risiko perdarahan Setelah dilakukan 1. Obersvasi tanda – 1. Mengetahui
dengan faktor risiko tindakan tanda perdarahan tanda perdarahan
trombositopenia keperawatan 2 x 24 2. Observasi hb, ht 2. Meminimalkan
DS: - jam, risiko dan trombosit risiko
DO: perdarahan teratasi perdarahan
 Terdapat ptekie dengan kriteria : 3. Lindungi pasien 3. Meminimalkan
pada tangan dan 1. Tidak ada dari trauma yang risiko
kaki hematurizi dan menyebabkan perdarahan
 Trombosit 53 hematemesis perdarahan
ribu/mmk 2. Hemoglobin 10,2 4. Anjurkan klien 4. Meminimalkan
-15,2 gr/dl untuk bed rest risiko
Hematokrit 35,0 perdarahan
– 49,0 %
5. Kolaborasi 5. Meningkatkan
pemberian produk trombosit, Hb
darah / transfusi dan Ht
bila perlu
6. Berikan obat 6. Menaikan kadar
Psidii folium trombosit
250mg 3 x 1
Nyeri akut Setekah dilakukan 1. Kaji nyeri secara 1. Mengetahui
berhubungan dengan tindakan 2 x 24 jam komprehensif ( nyeri secara
agen cidera biologis diharapkan nyeri lokasi, lengkap
tekanan 1. Skala nyeri karakteristik,
intraabdomen berkurang / kualitas dan
DS: An.N hilang ( 0 – 2) faktor presipitasi
mengatakan perutnya 2. Pasien )
sakit menyatakan rasa 2. Berikan 2. Mengurangi
O : Nyeri perut sejak nyaman lingkingan yang faktor presipitasi
hari minggu nyaman : suhu
P : Nyeri saat perut ruangan,
ditekan pencahayaan,
Q : Nyeri seperti kebisingan
ditusuk - tusuk 3. Ajarkan keluarga 3. Mengurangi
R : Nyeri pada perut dan pasien teknik nyeri
kanan atas relaksasi nafas
S : Skala Nyeri 4 dalam
T : Nyeri dirasakan 4. Kolaborasi 4. Mengurangi
terus menerus pemberian nyeri
U : Pasien tidak analgetik
mengerti Penyebab
nyeri pada perutnya
V : Pasien ingin nyeri
segera hilang

DO:

 Skala nyeri 4
 Pasien selalu
memegangi
perut
 Nyeri tekan
perut kanan atas

Risiko kekurangan Setelah dilakukan 1. Observasi intek 1. Mengetahui


volume cairan
tindakan dan input cairan tanda
dengan faktor risikokeperawatan 2 x 24 kekurangan
pindahnya ciaran
jam diharapkan risiko volume cairan
intravaskuler ke
kekurangan volume 2. Berikan cairan 2. Menghindari
ekstravaskuler cairan tidak terjadi per oral 910 cc / risiko
DS: - dengan kriteria hasil : 4,5 gelas kekurangan
DO: 1. Suhu 36,5oC – cairan
 BB 17 kg, An. N 37,5oC 3. Anjurkan 3. Memenuhi
lemes 2. Tidak ada tanda keluarganya kebutuhan cairan
 Status dehidrasi dehidrasi turgor untuk mendorong
0,55% (tidak kulit elastis, intake cairan
termasuk membran lukosa anaknya
dehidrasi) lembab, tidak ada 4. Pertahankan IV 4. Memenuhi
 Nadi 110x/menit rasa haus line kebutuhan cairan
berlebih
Ketidakseimbangan setelah dilakukan 1. kaji pola makan 1. mengetahui
nutrisi kurang dari tindakan sehari – hari kebiasaan makan
kebutuhan tubuh keperawatan selama klien
berhubungan dengan 2x24 jam 2. berikan makan 2. memenuhi
penurunan nafsu ketidakseimbangan sedikit – sedikit kebutuhan
makan dan mual nutrisi teratasi dalam porsi kecil nutrisi klien
DS: dengan kriteria : 3. anjurkan ibu klien 3. memenuhi
Ibu pasien 1. Tidak mual dan untuk menyuapi kebutuhan nutrisi
mengatakan anaknya muntah makan sedikit – klien
hanya makan 1/3 2. Nafsu makan sedikit tetapi
porsi, An. N mual meningkat sering
DO: 3. Dapat 4. berikan obat 4. mengurangi mual
 BB 17 kg -> BB menghabiskan rantin 25 mg 2 x
Normal 19,55 kg makanan sesuai ½ amp
 An. N lemes porsi
 Hb 12,3 gr/dl 4. Turgor elastis
 Ht 42,0%
 Porsi makan 1/3

Kurang pengetahuan Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat 1. Mengetahui


berhubungan dengan tindakan pengetahuan tingkat
keterbatasan kognitif keperawatan 2x24 keluarga pengetahuan
DS: jam, kurang 2. Berikan informasi 2. Meningkatkan
Ibu pasien pengetahuan teratasi tentang tindakan / pengetahuan
mengatakan bingung dengan kriteria : prosedur, jelaskan
kenapa panas 1. Keluarga tentang penyakit,
anaknya tidak stabil menyatkan konelisi dan
DO: pemahaman program
Ibu pasien cemas tentang penyakit, pengobatan
ketika anaknya mulai kondisi, 3. Instruksikan 3. Mengetahui
demam prognosis dan keluarga tingkat
program mengenai tanda pemahaman
pengobatan dan gejala keluarga
2. Keluarga mampu penyakit untuk
menjelaskan melaporkan pada
kembali apa yang pemberi
dijelaskan perawatan
perawat / tim kesehatan dengan
kesehatan lainnya cara yang tepat
CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Pasien : An. W


Ruangan : Galilea III / 8A
Diagnosa Medis : Post op ORIF a/i Closed fractur cruris 1/3 distal sinistra

No Diagnosa Keperawatan Waktu Catatan Perkembangan Ttd.


1 Ketidakseimbangan 04/10/16
nutrisi kurang dari I:
kebutuhan tubuh 07.15 - Memantau nilai laboratorium khususnya Hb : Hb L12,5g/dL Wifina
berhubungan dengan 12.15 - Memberikan umpan balik yang positif pada pasien yang menunjukan peningkatan
Hilang nafsu makan. selera makan : anak tampak tidak menghabiskan lauk. Wifina
13.30 E:
S: Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya susah makan
O: BB: 48kg, TB: 167cm, BBN: 60,3-73,7kg, HB12,5g/dL, conjungtiva ananemik Wifina
2 Nyeri akut 04/10/16 I:
berhubungan dengan 07.15 - Meminta pasien menilai skala nyeri: Skala 3 Wifina
agen-agen penyebab 07.15 - Melakukan perubahan posisi kaki: Pasien tampak menangis Wifina
cidera 07.15 - Menginstruksikan kepada pasien untuk menginformasikan apabila peredaan nyeri
tidak dapat dicapai: pasien mengerti Wifina
13.30 E:
- S: Anak mengatakan nyeri disebabkan luka operasi dan patah pada tuang kaki; O:
Nyeri sejak kaki patah; P: kaki digerakkan; Q: seperti ditusuk jarum; R: kaki kiri
bawah; S: 3; T: obat yang disuntikkan; U: anak mengatakan ingin nyerinya
berkurang
- O: anak tampak menangis saat kakinya digerakkan; luka post ORIF fraktur cruris
sinistra dibalut tekan dengan verban elastis. Wifina
3 Gangguan eliminasi 04/10/16 I:
urine berhubungan 07.15 - Memantau eliminasi urine meliputi frekuensi, konsistensi, bau, dan volume: pasien
dengan Gangguan belum BAK Wifina
sensori / motorik. 09.00 - Meningkatkan keseimbangan cairan (informasikan kebutuhan cairan oral 4
gelas/hari): pasien mengerti Wifina
09.00 - Memberikan informasi tentang perkemihan normal: pasien mengerti Wifina
13.15 - Memantau eliminasi urine: Pasien sudah BAK 1x, kuning jernih, 400cc Wifina
13.30 E:
- S: Pasien mengatakan sudah BAK 1x, kuning jernih, 400cc
- O: tidak nyeri di area hipogastrica Wifina
4 Hambatam mobilitas 04/10/16 I:
fisik berhubungan 07.15 - Mengkaji kebutuhan terhadap bantuan program keperawatan: pasien mengatakan
dengan Gangguan butuh bantuan bergerak
muskuloskeletal 13.15 - Membantu pasien bergeser ke atas tempat tidur: pasien mampu bergeser dengan
bantuan
13.30 E:
- S: pasien mengatakan hanya bisa beraktifitas di tempat tidur saja
- O: pasien tampak berbaring di tempat tidur saja; tampak luka post ORIF: Fraktur
1/3 distal sinistra
5 Kurang pengetahuan 04/10/16 I:
tentang kondisi, 07.15 - Mengkaji pengetahuan pasien dan orang tua tentang perawatan pasien di rumah:
prognosis dan pasien dan orang tua tidak tahu
kebutuhan pengobatan 13.15 - Menyarankan untuk ROM: orang tua mengerti tapi anak masih tidak mau
berhubungan dengan menggerakkan lutut
Kurang terpajan atau 13.30 E:
salah interpretasi - S: Ibu pasien tidak tahu tentang perawatan di rumah
terhadap informasi, - O: Ibu pasien tampak bingung ketika ditanya
keterbatasan kognitif,
kurang akurat/
lengkapnya informasi
yang ada.
6 Risiko infeksi 04/10/16 I:
berhubungan dengan 07.15 - Mengkaji tanda-tanda infeksi: Ibu pasien mengatakan badan anaknya panas,
Prosedur invasif edema di jari dan punggung kaki, S: 37,1ºC
07.15 - Memberi pa jelasan tentang gejala dan tanda infeksi: pasien dan ibu pasien
mengerti
12.00 - Memberikan obbat Cefoperazon 1g via IV bolus: tidak ada nyeri dan tanda-tanda
alergi
13.15 - Mengkaji tanda-tanda infeksi: tidak ada demam, nyeri skala 3, tidak ada
kemerahan, ada edema, bisa digerakkan sedikit-sedikit, S: 36,8ºC

13.30 E:
-
S: Anak mengatakan tidak demam, ada nyeri skala 3, kaki bisa digerakkan
sedikit-sedikit
- O: S: 36,8ºC, tidak ada kemerahan, ada edema, kaki bisa digerakkan sedikit-
sedikit
7 Ketidakseimbangan 05/10/16 S: Pasien mengatakan ada nafsu makan tapi tidak suka makanan yang disajikan di rumah
nutrisi kurang dari 07.15 sakit
kebutuhan tubuh O: Pasien tampak tidak menghabiskan makanan yang dihidangkan; konjungtiva anemik
berhubungan dengan A: Masalah keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh teratasi
Hilang nafsu makan. sebagian
P: Lanjutkan intervensi 1-3

I:
07.30 - Memantau laboratorium khusus Hb: tidak ada hasil laboratorium
12.30 - Memberikan umpan balik yang positif terhadap pasien yang menunjukkan
peningkatan nafsu makan: pasien menghabiskan makanan
12.30 - Mengajarkan pada oran tua tentang makanan bergizi dan tidak mahal: orang tua
tahu makanan bergizi dan tidak mahal
13.30 E:
-
S: Pasien mengatakan makanan yang dihidangkan sudah dihabiskan; orang tua
tahu tentang makanan bergizi dan tidak mahal
- O: pasien menghabiskan makanan yang dihidangkan
- A: Masalah keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
teratasi
P: Intervensi keperawatan dihentikan
8 Nyeri akut 05/10/16 S: O: nyeri sejak kaki patah, P: saat kaki digerakkan, Q: cenut-cenut, R: Kaki bawah, S:
berhubungan dengan 07.15 2, T: Obat yang disuntikkan, U: pasien mengatakan kakinya sakit karena bekas operasi,
agen-agen penyebab V: pasien berharap nyeri hilang
cidera O: Pasien tampak meringis saat kaki digerakkan
A: Masalah keperawatan nyeri akut teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi 1-3

I:
07.15 - Meminta pasien menyebutkan skala nyeri: skala nyeri 2
12.30 - Melakukan perubahan posisi kaki pasien: Pasien mengeluh nyeri sedikit
12.30 - Menginstruksikan pada pasien untuk menginformasikan pada perawat apabila
peredaan nyeri tidak tercapai: pasien mengerti
13.00 - Meminta pasien menyebutkan skala nyeri: skala 1

13.30 E:
-S: Pasien mengatakan O: nyeri sejak kaki patah, P: Kaki digerakkan, Q: cenat
cenut, R: kaki bawah, S:1, T: tidak ada obat, U: pasien mengerti tentang nyerinya,
V: pasien senang nyerinya berkurang
- O: Pasien tampak tidak meringis saat kakinya digerakkan
- A: Masalah keperawatan nyeri akut teratasi
- P: Intervensi keperawatan dihentikan
9 Gangguan eliminasi 05/10/16 S: Pasien mengatakan sudah BAK 1x hari ini, warna kuning jernih, 700cc
urine berhubungan 07.15 O: Tidak ada nyeri tekan hipogastrica
dengan Gangguan A: Masalah keperawatan gangguan eliminasi urine teratasi
sensori / motorik. P: Intervensi keperawatan dihentikan
10 Hambatam mobilitas 05/10/16 S: Pasien mengatakan kaki sudah bisa ditekuk, jari-jari bisa digerakkan
fisik berhubungan 07.15 O: Pasien sudah bisa duduk
dengan Gangguan A: Masalah keperawatan gangguan mobilitas fisik teratasi sebagian
muskuloskeletal P: Lanjutkan intervensi 1-3

I:
07.15 - Mengkaji kebutuhan terhadap bantuan program keperawatan: pasien mengatakan
aktivitas dibantu ibunya
10.15 - Mengajarkan pasien latihan ROM: Pasien dan keluarga tahu cara latihan ROM
yang benar
13.00 - Membantu pasien duduk di tempat tidur: pasien mampu
13.30 E:
- S: Pasien mengatakan aktivitas dibantu ibunya
- O: Pasien bisa menerapkan ROM yang baik dan benar; pasien mampu duduk di
tempat tidur dengan bantuan perawat
- A: Masalah keperawatan gangguan mobilitas fisik teratasi sebagian
- P: Lanjutkan intervensi 1-3
11 Kurang pengetahuan 05/10/16 S: Ibu pasien mengatakan tidak tahu tentang perawatan di rumah
tentang kondisi, 07.15 O: -
prognosis dan A: Masalah keperawatan kurang pengetahuan belum teratasi
kebutuhan pengobatan P: Lanjutkan intervensi 1-3
berhubungan dengan
Kurang terpajan atau I:
salah interpretasi 07.15 - Mengkaji pengetahuan pasien dan orang tua tentang perawatan pasien di rumah:
terhadap informasi, pasien dan orang tua belum tahu tentang perawatan di rumah
keterbatasan kognitif, 10.15 - Memberikan penyuluhan tentang ROM: Pasien dan keluarga mampu menerapkan
kurang akurat/ ROM yang baik dan benar
lengkapnya informasi 11.00 - Melakukan evaluasi
yang ada. 13.30 E:
- S: Ibu mengetahui tentang ROM sebagai tindakan perawatan di rumah yang dapat
diakukan oleh pasien
- O: Ibu dan pasien tampak mengerti cara melakukan ROM yang baik dan benar
- A: Masalah keperawatan kurang pengetahuan teratasi
P: Intervensi dihentikan
12 Risiko infeksi 05/10/16 S:Pasien mengatakan kakinya tidak panas, nyeri skala 2 dan bisa digerakkan
berhubungan dengan 07.15 O: S: 36,6ºC, tidak ada kemerahan, tidak ada bengkak, tampak bisa digerakkan
Prosedur invasif A: Masalah keperawatan resiko infeksi teratasi sebagian
P: Intervensi keperawatan 1-2 dilanjutkan

I:
07.15 - Mengkaji tanda-tanda infeksi: tidak ada panas, nyeri skala 2, tidak ada kemerahan
dan bengkak, kaki bisa digerakkan
07.15 - Memberi penjelasan tentang tanda dan gejala infeksi: pasien mengerti
08.30 - Memberikan obat antibiotik Cefoperazon 1g via IV bolus: obat masuk, tidak ada
reaksi alergi
13.00 - Mengkaji tanda-tanda infeksi: tidak ada panas, nyeri skala 1, tidak ada kemerahan
dan bengkak, kaki bisa digerakkan
13.30 E:
- S: Pasien mengatakan kakinya tidak panas, nyeri skala 1 dan bisa digerakkan
- O: Tidak ada kemerahan dan bengkak, kaki bisa digerakkan
- A: Masalah keperawatan resiko infeksi teratasi sebagian
- P: Lanjutkan Intervensi 1-3

Anda mungkin juga menyukai