Anda di halaman 1dari 53

UROGENITAL

PRAKTIKUM
PATOLOGI ANATOMI

BLOK GENITOURINARY SYSTEM

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI
2017/2018
Pathology Anatomy
1
UROGENITAL

PERTEMUAN 1

SISTEM URINARIUS

A. Sistem urinarius terdiri atas:


1. 2 Ginjal (Ren)
2. 2 Ureter
3. 1 Kandung kemih (Vesica Urinaria)
4. 1 Uretra

1. Ginjal

Ginjal adalah organ besar berbentuk kacang yang letaknya


Retro peritoneal pada dinding posterior tubuh.

B. Struktur Ginjal

1. Korteks : bagian luar dari parenkim ginjal, lebih


pucat. Mengandung corpusculum renale dan bagian
tubulus colligentes.

Pathology Anatomy
2
UROGENITAL

2. Medula : Bagian dalam dari parenkim ginjal,


lebih gelap. Terdiri dari pyramides renales dan jaringan
cortex.
3. Piramid : Medula yang terbagi-bagi menjadi baji
segitiga. Mengandung tubulus colligentes
4. Kolumna renalis: jaringan cortex renalis di antara
pyramides renales
5. Papilaris : apex piramid renalis
6. Pelvis :Reservoar utama sistem
pengumpulan ginjal.
7. Kaliks minor : penonjolan papilla renalis
8. Kaliks mayor : Kumpulan dari beberapa kaliks minor
9. Nefron : Adalah tempat penyaringan darah. Di
dalam ginjal terdapat lebih dari 1 juta buah nefron
10. Glomerulus : Tempat penyaringan darah yang akan
menyaring air, garam, asam amino, glukosa, dan urea.
Menghasilkan urin primer.
11. Kapsula bowman : Adalah semacam kantong/kapsul
yang membungkus glomerulus. Kapsula bowman
ditemukan oleh Sir William Bowman.
12. Tubulus kontortus proksimal : Adalah tempat
penyerapan kembali/reabsorpsi urin primer.
Menghasilkan urin sekunder.
13. Lengkung henle : Penghubung antara
tubulus kontortus proksimal dengan tubulus kontortus
distal.
14. Tubulus kontortus distal : Tempat untuk
melepaskan zat-zat yang tidak berguna lagi atau

Pathology Anatomy
3
UROGENITAL

berlebihan ke dalam urin sekunder. Menghasilkan urin


sesungguhnya.
15. Tubulus koligens : Adalah tabung sempit
panjang dalam ginjal yang menampung urin dari nefron,
untuk disalurkan ke pelvis menuju kandung kemih

C. Fungsi Ginjal
 Menyaring (filtrasi) sisa hasil metabolisme dan toksin
dari darah
 mempertahankan homeostasis cairan dan elektrolit
tubuh, yang kemudian dibuang melalui urine.
 Mengontrol sekresi hormon aldosteron dan ADH (Anti
Diuretic Hormon)
 Mengatur Metabolisme ion Kalsium dan vitamin D
 Menghasilkan beberapa hormon, antara lain:
- Eritropoetin
- Renin
- Prostaglandin

2. Ureter
Ureter merupakan organ berbentuk tabung kecil yang
berfungsi mengalirkan urin dari pelvis ginjal kedalam buli-buli.
Dinding terdiri atas:
 Mukosa yang dilapisi oleh sel-sel transisional,
 Otot polos sirkulair
 Otot polos longitudinal

Pathology Anatomy
4
UROGENITAL

Di samping itu ureter secara radiologis dibagi 3 bagian:


1. Ureter 1/3 Proksimal : mulai dari pelvis renalis
sampai batas atas sakrum.
2. Ureter 1/3 medial : mulai dari batas atas sakrum
sampai pada batas bawah sakrum
3. Ureter 1/3 Distal : mulai dari batas bawah sakrum
sampai masuk ke buli-buli.

3. Kandung Kemih
Kandung kemih merupakan suatu organ berongga,
cekung yang dapat berdistensi dan tersusun atau jaringan otot
serta merupakan wadah tempat urin dan merupakan organ
sekresi.

Pathology Anatomy
5
UROGENITAL

4. Uretra
Uretra merupakan alur sempit yang berpangkal pada kandung
kemih yang berfungsi menyalurkan urine ke luar. Secara
anatomis uretra dibagi menjadi 2 bagian , yaitu :
 Uretra posterior
 Uretra anterior
Panjang uretra pada wanita ± 3-5 cm, sedangkan pada pria
dewasa ± 23-25 cm.

Pathology Anatomy
6
UROGENITAL

GLOMERULONEFRITIS AKUT HEMORAGIK

DEFINISI

Glomerulonefritis akut (GNA) adalah suatu reaksi imunologis


pada ginjal terhadap bakteri atau virus tertentu. Gn dapat
terjadi setelah infeksi dengan berbagai bakteri, virus dan
parasit. GNAPS biasanya timbul lebih kurang 2 minggu setelah
infeksi streptococcus.

ETIOLOGI

GNA didahului oleh infeksi bakteri streptokokus ekstra renal,


terutama infeksi di traktus respiratorius bagian atas
(faring/tonsil ) dan kulit (pioderma) oleh bakteri streptococcus
beta- hemolitik golongan A yang terbanyak tipe 12. Yang
lain-lain ialah tipe 4,1, dan 49 (Red lake)

FAKTOR RESIKO

1. GNAPS dapat terjadi secara sporadik ataupun


epidemik.
2. GNAPS menyerang semua kelompok umur dimana
kelompok umur 5-15 tahun .Anak laki-laki
menderita 2 kali lebih sering dibandingkan anak
wanita.
3. GNAPS lebih sering dijumpai di daerah tropis
4. Infeksi respiratory bagian atas
5. Faktor genetik

Pathology Anatomy
7
UROGENITAL

GEJALA KLINIS

1. Hematuria

2. Edema (sekitar mata, atau seluruh tubuh )

3. Hipertensi

4. Sindrom Nefritik

5. Oliguria, Azotemia, Hipertensi biasanya hanya


Ringan – sedang

PATOFISIOLOGI

Patofisiologi pada gejala-gejala klinik berikut:

1. Kelainan urinalisis: proteinuria dan hematuria

Kerusakan dinding kapiler glomerolus sehingga menjadi lebih


permeabel dan porotis terhadap protein dan sel-sel eritrosit,
maka terjadi proteinuria dan hematuria.

2. Edema

Mekanisme retensi natrium dan edema pada glomerulonefritis


tanpa penurunan tekanan onkotik plasma. Hal ini berbeda
dengan mekanisme edema pada sindrom nefrotik.

3. Hipertensi

a. Gangguan keseimbangan natrium (sodium homeostasis)

Pathology Anatomy
8
UROGENITAL

b. Peranan sistem RAA, biasanya pada hipertensi berat.

c. Substansi renal medullary hypotensive factors.

Makroskopik

Ginjal Membesar, konsistensi yang lebih lunak daripada


biasanya, simpai ginjal mudah dilepaskan. Pada permukaan
tampak bercak-bercak pendarahan, waktu di sayat darah keluar
dari permukaan dan permukaanya tampak menonjol. Korteks
dan medulla mempunyai batas yang tegas.

Mikroskopik

Pembesaran lemah

Seluruh Parenkim ginjal lebih banyak mengandung


darah daripada biasanya,pembuluh –pembuluh darah dari
korteks sampai medula tampak melebar dan membendung.

Pembesaran lebih kuat

Glomerulus ginjal tampak membesar, pembesaran ini


disebabkan proliferasi dari gumpalan kapiler-kapiler
glomerulus dan rongga tubulus ginjal. Interstitium sembab.
Serbukan sel-sel radang leukosit.

Pathology Anatomy
9
UROGENITAL

Gambarkan preparat :
Pembesaran 4x :

Pathology Anatomy
10
UROGENITAL

Pembesaran 10x :

Pembesaran 40x :

Pathology Anatomy
11
UROGENITAL

SOAL :

1. Sebutkan gejala sindrom nefritik?


2. Sebutkan fungsi utama dari ginjal?
3. Etiologi tersering Glomerulonefritis Akut?
4. Sebutkan faktor Resiko GNAPS?
5. Mengapa pada pasien dengan Glomerulonefritis
akut ditemukan gambaran ginjalnya membesar?
6. Tuliskan Patofisiologi Glomerulonefritis akut
hingga ditemukan gambaran proteinuria dan
Hematuria pada makroskopisnya?
7. Jelaskan perbedaan sindrom nefritik dan sindrom
nefrotik?
8. Sebutkan komplikasi pada GNA!

JAWABAN :

Pathology Anatomy
12
UROGENITAL

CATATAN :

Pathology Anatomy
13
UROGENITAL

PIELONEFRITIS KRONIS

Pielonefritis adalah inflamasi pada pelvis ginjal dan


parenkim ginjal yang disebabkan karena adanya infeksi oleh
bakteri. Peradangan ini merupakan manifestasi penting infeksi
saluran kemih. Pielonefritis kronis disini didefinisikan sebagai
peradangan terutama didaerah intertisium dan pembentkan
jaringan parut di parenkim ginjal yang menyebabkan
deformitas yang nyata pada sistem pelvikalis.

ETIOLOGI

1. Bakteri gram negatif enterik. seperti Eschericia Coli


(tersering)
2. Organisme penting lainnya: spesies proteus,
klebsiella,enterobacter,dan pseudomonas,
staphylococcus, dan candida

FAKTOR RESIKO
1. Obstruksi Urine, baik kongenital maupun didapat
2. Instrumentasi saluran kemih, tersering kateterisasi.
3. Refluks Vesikoureter
4. Kehamilan
5. Jenis kelamin dan usia pasien
6. sudah adanya lesi di ginjal
7. Diabetes Melitus
8. Imunosupresi dan Imunodefisiensi

Pathology Anatomy
14
UROGENITAL

PATOGENESIS

Terdapat 2 Rute yang dapat di tempuh bakteri untuk mencapai


ginjal:

1. melalui aliran darah ( Hematogen )


2. dari saluran kemih bawah ( asendens ) merupakan rute
tersering

PATOFISIOLOGI

 Asccending atau saluran kemih bawah


(infeksi terjadi setelah cytitis,prostatitis -> pelvis ginjal,
parenkim ginjal) biasanya e.colli, proteus, Enterobacter

 Descending (infeksi streptococcus, e. colli yang berasal


dari darah yang mengandung bakteri (septikemia) -->
ginjal) atau endokarditis infektif di ginjal

GEJALA KLINIS
A. Gejala Pyelonefritis akut
 Pembengkakan ginjal atau pelebaran penumpang ginjal.
 Demam yang tinggi,
 menggigil,
 nausea,
 nyeri pada pinggang ,
 sakit kepala,
 nyeri otot

Pathology Anatomy
15
UROGENITAL

B. Pyelonefritis kronik

Pyelonefritis kronik terjadi akibat infeksi yang


berulang-ulang. Sehingga kedua ginjal perlahan-lahan mejadi
rusak. Adanya serangan Pyelonefritis akut yang berulang-ulang
biasanya tidak mempunyai gejala yang sfesifik.

1. Adanya keletihan(malaise),
2. Sakit kepala,
3. Nafsu makan rendah
4. Berat badan .
5. Adanya poliuria, haus yang berlebihan, azotemia,
anemia, asidosis, proteinuria, pyuria dan kepekatan urin
menurun.

Komplikasi

Pielonefritis kronik: penyakit ginjal stadium akhir (mulai


dari hilangnya progresifitas nefron akibat inflamasi kronik dan
jaringan parut)hipertensi, danpembentukan batu ginjal
(akibat infeksi kronik disertai organisme pengurai-urea, yang
mengakibatkan terbentuknya batu). Pada pielonefritis kronik
dapat menyebabkan gagal ginjal kronis.

Makroskopik pylonefritis kronik

 Ginjal mengerut dan mengecil


 Permukaan tidak rata granuler kapsul menebal.Simpai
ginjal Tidak mudah dilepas

Pathology Anatomy
16
UROGENITAL

Mikroskopik pylonefritis kronik

 Glomerulus sebagian mengalami atrofi, sebagian


mengalami hialinisasi, tubuli sebagian dilatasi, sebagian
atrofi dengan torak hialin didalam lumen
 stroma fibrosis
 vaskuler dengan serbukan masif difus sel radang
terutama limfosit disamping sel plasma dan makrofag.
Terdapat pseudofolikel

Pathology Anatomy
17
UROGENITAL

Gambarkan preparat :
Pembesaran 4x :

Pembesaran 10x :

Pembesaran 40x :

Pathology Anatomy
18
UROGENITAL

SOAL :

1. Sebutkan Faktor resiko pylonefritis?


2. Mengapa Kateterisasi dapat menyebabkan pylonefritis,
tuliskan standar keamanan penggunaan kateter?
3. Jelaskan perbedaan patofisiologi Ascending dan
Descending?
4. Tuliskan perbedaan gejala pylonefritis akut dan
pylonefritis kronik?
5. Tuliskan mikroskopis pylonefritis kronik?
6. Jelaskan pengertian dari inkompetensi orifisium ureter!
7. Jelaskan kenapa inkompetensi orifisium ureter dapat
menyebabkan pielonefritis!
8. Sebutkan organisme tersering penyebab pielonefritis!

JAWABAN :

Pathology Anatomy
19
UROGENITAL

CATATAN :

Pathology Anatomy
20
UROGENITAL

TUMOR WILM’S (NEFROBLASTOMA)

Definisi

Merupakan tumor ginjal primer yang sering terjadi pada


anak-anak termasuk tumor ganas retroperitoneal. Tumor
Wilms merupakan neoplasma embrional yang tersusun atas
tiga elemen: blastema, epitel, dan stroma ginjal yang terkena
biasanya unilateral tapi bisa bilateral

Etiologi

Kebanyakan kasus bersifat sporadis, sekitar 1% bersifat


familial yang diturunkan secara autosomal dominan.

Delesi pada kromosom 11p13 (10% kasus), 11p15, dan 16q


telah dilaporkan pada beberapa pasien tumor Wilms dan
dikaitkan dengan meningkatnya risiko menderita tumor
tersebut.

 Kromosom 11p13 dinamai gen Wilms’ tumor 1 (WT1);


 Kromosom 11p15 dinamai gen Wilms’ Tumor 2
(WT2);
 Kromosom 16q dinamai gen Wilms’ tumor 3 (WT3).

Produk gen WT 1 adalah protein yang mengikat DNA yang


ditemukan pada ginjal janin dan jaringan genitourinari. Produk
gen WT 2 dan WT 3 tidak diketahui.

Tumor wilms juga dapat timbul sebagai bagian dari sindrom


langka, seperti:
Pathology Anatomy
21
UROGENITAL

 Sindrom Beckwith-Wiedemann, sindrom pertumbuhan


berlebih yang menyebabkan pola pertumbuhan
abnormal, dimana satu sisi tubuh menjadi lebih besar.
 Sindrom WAGR.
 Sindrom Denys-Drash.

Faktor Resiko

 Insiden tertinggi terjadi pada usia 2-3 tahun dan 70%


didiagnosis sebelum usia 5 tahun.

Gejala Klinis

1. Perut membuncit (tumor abdomen): 75%-90%


2. Hematuria (makroskopis) terdapat kira-kira 20% kasus,
mungkin akibat infiltrasi tumor ke dalam kaliks
3. Hipertensi diduga oleh karena penekanan tumor pada
arteri renalis sehingga terjadi iskemia jaringan ginjal
atau akibat hipersekresi renin
4. Anemia
5. penurunan berat badan
6. Demam
7. malaise
8. muntah-muntah
9. anoreksia
10. nyeri perut yang bersifat kolik akibat pendarahan
sehingga terjadi penggumpalan darah dalam saluran
kemih
11. tanda-tanda infeksi saluran kencing

Pathology Anatomy
22
UROGENITAL

TRIAS KHAS:

 Ada massa di panggul (flank)


 hematuria
 hipertensi

STADIUM WILMS TUMOR

 Stadium I
Tumor terbatas di dlm jaringan ginjal. Tumor ini dapat
di reseksi degan lengkap.
 Stadium II
Tumor telah menyebar keluar ginjal,yaitu ke jaringan
lemak atau jaringan perirenal, hilus renalis, vena
renalis. Namun masih dapat diangkat keseluruhannya
 Stadium III
Tumor menyebar ke rongga abdomen
(perkontinuitatum),
misalnya ke hepar, peritoneum & lain-lain.
 Stadium IV
Tumor menyebar scr hematogen ke rongga abdomen,
paru-paru,otak & tulang.

Diagnosis

1. Radiografi
2. USG
3. CT-Scan
4. MRI

Pathology Anatomy
23
UROGENITAL

Makroskopik

Putih berbenjol permukaan kecil konsistensi kenyal ,


padat. Pada irisan penampang kapsel tidak jelas, putih abu
homogen padat dengan bercak-bercak pendarahan. Tidak
tampak struktur ginjal normal

Mikroskopis

Terdiri dari 3 bentuk sel :


1. Komponen Blastomatous terdiri dari sel bulat kecil,
inti bulat hiperkromatis,sitoplasma tipis
2. Komponen masenkim terdiri dari sel spindel seprti
fibroblast. Inti lonjong
3. Komponen epitel terdiri dari sel kuboid yang
menyusun tubular dengan lumen disekelilingi sel
tumor seperti sel basal. Pada setiap daerah
perbandingan selularitas 3 komponen bervariasi.

Pathology Anatomy
24
UROGENITAL

Pathology Anatomy
25
UROGENITAL

Gambarkan preparat :
Pembesaran 4x :

Pembesaran 10x :

Pembesaran 40x :

Pathology Anatomy
26
UROGENITAL

SOAL :

1. Sebutkan etiologi Tumor Wilms?


2. Sebutkan TRIAS khas dari Tumor Wilms?
3. Bayi usia 3 tahun datang dengan keluhan
pembengkakan daerah abdomen,
Pada vital sign: TD : 140/90 mmHg.
Mengapa bisa terjadi hipertensi pada bayi umur 3
tahun?
4. Sebutkan dan jelaskan hormon yang terdapat di ginjal
yang berhubungan dengan proses terjadinya Hipertensi?
5. Sebutkan stadium- stadium tumor Wilms?
6. Siapakah penemu tumor wilms?
7. Bagaimanakah prognosis nefroblastoma?
8. Bila pasien dengan nefroblastoma bilateral, terapi
apakah yang tepat dilakukan anda sebagai dokter?

JAWABAN :

Pathology Anatomy
27
UROGENITAL

CATATAN :

Pathology Anatomy
28
UROGENITAL

PRAKTIKUM

PATOLOGIANATOMI

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
2017/2018

Pathology Anatomy
29
UROGENITAL

PERTEMUAN 2

KARSINOMA SEL RENAL

Nama Lain:

 Renal Cell Carsinoma


 Tumor grawits
 Hipernefroma
 Clear cell adenocarsinoma
 Adenokarsinoma renal

Definisi :

Tumor yang berasal dari epitel tubulus ginjal sehingga terletak


di cortex.

Faktor Resiko

 Usia Dekade ke 6- ke 7.
 Laki-laki 2x lebih sering daripada perempuan.
 Paparan asap rokok dan cadmium.
 Pengidap penyakit polikistik 30x lipat beresiko kanker
sel ginjal.

Klasifikasi:
 karsinoma sel jernih ( clear cell carsinoma )
 karsinoma sel ginjal papilaris
 karsinoma ginjal kromofob

Pathology Anatomy
30
UROGENITAL

Morfologi
a. karsinoma sel jernih
 Permukaan potongan karsinoma sel jernih
 tampak: kuning hingga orange hingga putih abu-abu,
daerah perlunakan kistik atau pendarahan,baik baru
maupun lama. Tepi tumor berbatas tegas.
 Kadang-kadang terdapat tonjolan-tonjolan kecil masuk ke
dalam parenkim di sekitar dan ditemukan nodus-nodus
satelit kecil di sekitar tumor,merupakan bukti jelas bahwa
Lesi bersifat agresif

b. Karsinoma sel ginjal papilaris.


• Tumor ini membentuk 10%-15% dari semua kanker ginjal.
• Tumor ini memperlihatkan pertumbuhan papilar
Tumor multifokal dan bilateral serta muncul sebagai tumor
stadium awal. Bentuk Familial dan Sporadik, tetapi kanker
ginjal papilaris tidak memperlihatkan kelainan di
kromosom 3.

c. Karsinoma Ginjal Kromofob


• Jenis paling jarang. Membentuk 5% dari semua karsinoma
sel Ginjal.
• Tumor ini berasal dari duktus koligentes korteks atau sel
diantaranya.Sel tumor berwarna lebih gelap (yaitu kurang
jelas ) dibandingkan dengan sel dikarsinoma sel jernih.

Pathology Anatomy
31
UROGENITAL

GEJALA

Tumor primer : Asimtomatik, ditemukan hanya setelah timbul


gejala akibat metastasis. Lokasi tersering metastasis: paru dan
tulang

TRIAS : - Hematuria tak nyeri


- Demam kronis
- Nyeri Tumpul (pegal) di pinggang

Gejala klinis lambat (classical triad):

1. Hematuri tidak nyeri


 pada makros : cenderung intermitten dan cepat
berlalu
 pada mikros : hematuria terus menerus
2. Nyeri pinggul.
3. Teraba massa pada pinggul

Komplikasi:

1. Sumbatan arteri.

2. Perdarahan.

3. Kehilangan fungsi ginjal.

Pathology Anatomy
32
UROGENITAL

Makroskopis Karsinoma Sel Ginjal Papilaris

• Cenderung bilateral dan multipel.


• memperlihatkan tanda-tanda nekrosis, pendarahan,
dan degenerasi kistik, tetapi warnanya tidak terlalu
kuning-orange karena kandungan lemak yang lebih
sedikit.

Makros : cenderung tampak coklat

Mikroskopik

Tampak perubahan ginjal dari normal menjadi massa


tumor. Sel- sel tumor tampak cerah daan bergranuler
dengan inti yang hiperkromatis. Tampak pula fokus-fokus
pendarahan dan serbukan radang sel limfosit.

Sel- sel tumor sebagian membentuk tubulus- tubulus.


Sebagian membentuk genjel-genjel sel tumor atau
sarkomatous.

Pathology Anatomy
33
UROGENITAL

Pathology Anatomy
34
UROGENITAL

Gambarkan preparat :
Pembesaran 4x :

Pembesaran 10x :

Pembesaran 40x :

Pathology Anatomy
35
UROGENITAL

SOAL :

1. Sebutkan Nama lain Ca Renal ?


2. Sebutkan Klasifikasi Ca Renal ?
3. Sebutkan masing-masing minimal 2 ciri khas dari Ca
Renal sel Jernih, Ca sel Renal Papillaris, dan Ca Renal
Kromofob?
4. Sebutkan TRIAS Ca Renal?
5. Tuliskan Mikroskopis Ca Renal?
6. Sebutkan pemeriksaan penunjang Ca Renal!
7. Tumor grawitz berasal dari sel?
8. Apa yang dimaksud dengan onkosit?

JAWABAN :

Pathology Anatomy
36
UROGENITAL

CATATAN :

Pathology Anatomy
37
UROGENITAL

HIPERPLASIA PROSTAT (BPH)

Definisi

Benigna Prostat Hiperplasi adalah kelenjar prostat bila


mengalami pembesaran, organ ini dapat menyumbat uretra pars
prostatika dan menyebabkan terhambatnya aliran urine keluar
dari buli-buli.

Faktor Resiko

laki-laki 40 tahun dan frekuensinya meningkat secara progresif


seiring usia

Patofisiologi

Androgen dan esterogen berperan sinergistik dalam


pembentukan hiperplasia Prostat.
syarat hiperplasi prostat :

Harus memiliki Testis yang utuh.

Pathology Anatomy
38
UROGENITAL

Zona hiperplasia prostat


 Zona Central
 Zona transisional
 Zona periuretra

Pathology Anatomy
39
UROGENITAL

Gejala Klinis

Obstruksi saluran kemih bawah,seperti:

- kesulitan memulai aliran urine


- interupsi intermitten aliran urine sewaktu
berkemih.

Obstruksi total aliran kemih yang menyebabkan

- perenggangan kandung kemih yang nyeri


- kadang-kadang,hidronefrosis

Gejala obstruksi sering disertai oleh

1. urgency
2. frekuensi
3. nokturia

Mikroskopik

1. Sediaan Prostat tampak Stroma hidromuskular terdiri dari


sel-sel berbentuk spindel ( bentuk seperti tanda seru ) yang
hiperplastis memadat diantaranya

2. Terdapat kelenjar yang proliferasi dengan lumen dilapisi sel-


sel epitel torak yang hiperplastik tumbuh papiller kedalam
lumen.

Pathology Anatomy
40
UROGENITAL

3. Sebagian Lumen berisi sekresi eusinofil amorf (


Corpora amylacea ) juga tampak sedikit kelompok sel-
sel limfosit diantara jaringan stroma. Tidak Tampak
tanda- tanda ganas.

Pathology Anatomy
41
UROGENITAL

Gambarkan preparat :
Pembesaran 4x :

Pembesaran 10x :

Pembesaran 40x :

Pathology Anatomy
42
UROGENITAL

SOAL :

1. Sebutkan nama lain Hiperplasi Prostat?


2. Sebutkan Zona –Zona terjadinya Hiperplasi prostat?
3. Jelaskan Mengapa Usia 40 tahun menjadi Faktor Resiko
terjadinya Hiperplasi Prostat?
4. Sebutkan Gejala Hiperplasi Prostat?
5. Apakah Hiperplasi Prostat dapat berlanjut menjadi Ca
prostat?

JAWABAN :

Pathology Anatomy
43
UROGENITAL

CATATAN :

Pathology Anatomy
44
UROGENITAL

ADENOKARSINOMA PROSTAT

Definisi
Kanker prostat adalah keganasan pada prostat yang diderita
pria berusia lanjut dengan kejadian puncak pada usai 65 - 75
tahun.
Etiologi

Usia
Resiko menderita kanker prostat dimulai saat usia 50 tahun
pada pria kulit putih, dengan tidak ada riwayat keluarga
menderita kanker prostat.
Sedangkan pada pria kulit hitam pada usia 40 tahun dengan
riwayat keluarga
satu generasi sebelumnya menderita kanker prostat.
Ras dan tempat tinggal
Penderita prostat tertinggi ditemukan pada pria dengan ras
Afrika – Amerika.Pria kulit hitam memiliki resiko 1,6 kali
lebih besar
Riwayat keluarga
Faktor hormonal
Testosteron adalah hormon pada pria yang dihasilkan oleh sel
Leydig pada testis yang akan ditukar menjadi bentuk metabolit,
berupa dihidrotestosteron (DHT) di organ prostat oleh enzim 5
- α reduktase.

Pathology Anatomy
45
UROGENITAL

Beberapa teori menyimpulkan bahwa kanker prostat terjadi


karena adanya peningkatan kadar testosteron pada pria, tetapi
hal ini belum dapat dibuktikan secara ilmiah. Beberapa
penelitian menemukan terjadinya penurunan kadar testosteron
pada penderita kanker prostat. Selain itu, juga ditemukan
peningkatan kadar DHT pada penderita prostat, tanpa diikuti
dengan meningkatnya kadar testosteron.

Gejala
 Asimptomatik (47%)
 Biasanya ditemukan juga hematuria (10-15%),
 Sering miksi (38%),
 Rretensi urin (20-25%),
 Penurunan aliran urin (23%)
 Rasa nyeri saat berkemih.

Pathology Anatomy
46
UROGENITAL

Gejala- gejala Metastasis

1. Penurunan berat badan,


2. Kehilangan nafsu makan,
3. Nyeri pada tulang dengan atau tanpa fraktur patologis,
4. Nyeri dan bengkak pada tungkai bawah

Adenokarsinoma prostat dapat dibagi atas tiga kategori


berdasarkan sifatnya:
 Invasive prostatic carcinoma
 latent prostatic carcinoma
 occult carcinoma

Pathology Anatomy
47
UROGENITAL

Makroskopis
Keping-keping jaringan sebanyak 10cc, putih kecoklatan,
konsistensi kenyal.

Mikroskopis
Sediaan jaringan prostat terdiri dari jaringan ikat fibrokolagen
yang hiperplastis. Diantaranya tampak massa tumor terdiri dari
sel-sel thorax sampai oval tersusun padat sebagian membentuk
struktur asini ukuran kecil dan sebagian membentuk struktur
kribriformis (kurungan ayam). Inti sel polimorfi,
hiperkromatis, mitosis ditemukan, ada perdarahan.

Pathology Anatomy
48
UROGENITAL

Gambarkan preparat :
Pembesaran 4x :

Pembesaran 10x :

Pembesaran 40x :

Pathology Anatomy
49
UROGENITAL

SOAL :

1. Terjadi di Zona Apakah Ca Prostat?


2. Sebutkan Etiologi Terjadinya Ca Prostat?
3. Sebutkan Gejala-gejala Metastasis Ca Prostat?
4. Apa yang dimaksud dengan PSA?
5. Tuliskan Gold Standar Pemeriksaan Ca Prostat?

JAWABAN :

Pathology Anatomy
50
UROGENITAL

CATATAN :

Pathology Anatomy
51
UROGENITAL

Reference:

 Buku Ajar Patologi Anatomi Robbins


 Buku Ajar Patologi Anatomi UI
 Patologi Anatomi Cotran
 PA Khusus
 PA Umum
 Kumpulan kuliah Patologi staf pengajar bagian PA FK
UI Jakarta

Pathology Anatomy
52
UROGENITAL

Ayo Semangat!
Ingatlah, ada orang yang rela mengorbankan hidupnya
demi hidupmu dan doanya tak pernah terputus demi masa
depanmu.
Rasulullah SAW bersabda, “Semangatlah dalam hal
yang bermanfaat untukmu, minta tolonglah pada Allah,
dan jangan malas (patah semangat).”
(HR. Muslim no. 2664)

Pathology Anatomy
53

Anda mungkin juga menyukai