21040118130095
Baumgartner, F. R., Berry, J. M., Hojnacki, M., Leech, B. L., & Kimball, D. C. (2009).
Lobbying and policy change: Who wins, who loses, and why. University of Chicago
Press.
Anastasia Mutiara Melinda
21040118130095
Personal Branding
Personal branding merupakan penilaian oranglain terhadap diri kita menurut kepribadian,
kemampuan dan prestasi yang ada dalam diri kita. Personal branding perlu dibangun dan dilatih
karena personal branding dapat menjadi citra diri kita dimata orang lain, agar dapat membantu
kesuksesan kita. Oleh sebab itu, langkah awal personal branding adalah memahami diri sendiri dan
mampu mengidentifikasi ciri khas dalam diri kita. Ciri khas tersebut dapat berupa keunggulan atau
kekhasan kita dibandingkan dengan orang lain, dan memiliki hal pembeda diri kita dengan orang lain.
Langkah selanjutnya yakni mengawali branding melalui media sosial untuk memperluas
jaringan kita dan menjadi diri kita sendiri tanpa harus menjadi orang lain. Media sosial yang biasa
digunakan yakni Facebook, Twitter, dan yang paling booming saat ini yakni Instagram. Personal
Branding tidak hanya menampilkan tentang suatu bakat melainkan juga hal-hal bermanfaat lainnya
yakni debat yang sesuai tata bahasa yang baik, tidak hanya asal berdebat dengan bahasa yang kasar.
Cara lain untuk personal branding yakni menghadiri acara dapat berupa konferensi, lomba, dan acara-
acara lainnya. Selanjutnya yakni menjaga personal branding agar tidak menurunkan personal
branding yang telah dibangun.
Kegunaan dari personal branding adalah banyaknya koneksi atau jaringan pertemanan pada diri
kita. Secara lebih lanjutnya, personal branding akan menguntungkan bagi diri kita maupun dengan
pihak lawan. Keuntungan personal branding dalam diri kita sendiri yakni mendapat kenalan dengan
orang baru, apabila diri kita memiliki project, maka akan diterima dengan baik oleh orang lain, bahkan
terdapat saran-saran yang akan membuat diri kita lebih berkembang secara maksimal. Selain itu
ketika kita mencari dana, maka orang-orang kenalan kita akan membantu kita dalam pencarian dana,
bahkan juga menyumbangkan dana kepada kita.
Suatu personal branding agar lebih mudah tersebar secara publik yakni dengan ‘menjual’ suatu
keunikan dalam diri kita yang kemungkinan tidak dimiliki oleh orang lain. Sehingga memungkinkan
untuk berkolaborasi agar menciptakan suatu keunikan jika dipromosikan ke publik, Personal branding
dari sisi masyarakat memiliki 2 jenis hal yang akan di branding, yakni produk dan jasa.
Produk yang akan dijual dari personal branding dapat berupa sebuah inovasi dalam diri, selain
itu juga dapat membuat suatu kolaborasi. Personal branding juga dapat dilakukan kolaborasi, hal ini
berguna agar personal branding makin meningkat, apalagi seseorang atau organisasi yang diajak
berkolaborasi merupakan pribadi atau kelompok yang terkenal di kalangan masyarakat. Selain
mendapatkan untung pada kedua belah pihak, terlebih pada salah satu pihak karena mendapat koneksi
dengan kelompok terkenal, sehingga jika ingin berkolaborasi selanjutnya dengan kelompok yang lain
akan lebih dimudahkan
Jasa yang ditawarkan dari personal branding berupa jasa yang nantinya akan membantu
berjalannya kehidupan masyarakat. Pada bidang jasa pula dapat dilakukan peningkatan inovasi dan
dapat pula menjadi multi-tasking, sehingga kita lebih bisa mendapatkan banyak pengalaman,
selain itu juga kita mendapatkan banyak keuntungan dari banyaknya apa yang kita layani,
karena jasa ini dapat pula diartikan sebagai pelayanan kepada orang lain. Jasa juga dapat
berkolaborasi dengan individu maupun kelompok atau organisasi yang mendukung
keberjalanan personal branding kita.
Sumber :
Labrecque, L. I., Markos, E., & Milne, G. R. (2011). Online personal branding: Processes,
challenges, and implications. Journal of Interactive Marketing, 25(1), 37–50.
Lair, D. J., Sullivan, K., & Cheney, G. (2005). Marketization and the recasting of the
professional self: The rhetoric and ethics of personal branding. Management
Communication Quarterly, 18(3), 307–343.