oleh
Dimas Adam
NPM 2018330016
Fakultas Teknik
2018
i
oleh
Dimas Adam NPM 2018330016
Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Lingkungan
Jakarta
2018
i
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan1 kehadirat Allah SWT karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya, dan dengan segala kekurangan yang
penyusun miliki, makalah Pendidikan Agama Islam mengenai Islam
dan Organisasi Masyarakat (ORMAS) Islam di Indonesia dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis,
ii
iii
DAFTAR ISI
iii
iv
iv
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Pada pembahasan kali ini, terdapat beberapa rumusan masalah yang
akan kita bahas, diantaranya :
a. Bagaimana pergerakan organisasi islam di Nusantara (Indonesia)?
b. Organisasi islam apa sajakah yang mendominasi nusantara ?
C. Tujuan Penulisan
Nahdhatul Ulama di Cirebon tahun 1936. Organisasi ini memiliki beberapa alat
publikasi yang diantaranya berupa majalah Pembela Islam terbitan Bandung, Al-
Fatwa yang ditulis denga huruf Jawa berbahasa Indonesia, At-Taqwa dengan
menggunakan bahasa Sunda dan berbagai Pamflet, Brosur, dan Buku-buku.
Meskipun sering di gadang – gadang mirip dengan Muhammadiyah, dalam
ranah perluasan wilayah, PERSIS lebih memiliki prinsip idealis dalam merekrut
dan membangun keanggotaanya. Dibanding dengan Muhammadiyah, PERSIS
tidaklah terlalu giat dalam membentuk . banyak cabang. Pembentukan suatu
cabang tergantung kepada inisiatif dan tidak ditentukan oleh program pimpinan
pusat. Jika Muhammadiyah berusaha menggiring orang masuk, lalu kemudian
membina orang tersebut didalam organisasi, maka PERSIS mengutamakan
dahulu diluar lalu yang dianggap sudah layak baru direkrut menjadi anggota.
Tidaklah mengherankan jika organisasi PERSIS jauh lebih kecil dibanding
Muhammadiyah dalam jumlah anggota dan aktivitasnya. Persatuan Islam hanya
memiliki 200 cabang diseluruh Indonesia, yang menangani ratusan sekolah dan
pesantren.
2. Muhammadiyah
4. Salafi
Kata Salafi adalah sebuah bentuk penisbatan kepada al-Salaf. Kata al-
Salaf sendiri secara bahasa bermakna orang-orang yang mendahului atau hidup
sebelum zaman kita. Adapun makna al-Salaf secara terminologis yang dimaksud
di sini adalah generasi yang dibatasi oleh sebuah penjelasan Rasulullah saw
dalam haditsnya:
“Sebaik-baik manusia adalah (yang hidup) di masaku, kemudian yang mengikuti
mereka, kemudian yang mengikuti mereka…”
Berdasarkan hadits ini, maka yang dimaksud dengan al-Salaf adalah para
sahabat Nabi saw, kemudian tabi’in, lalu atba’ al-tabi’in. Karena itu, ketiga kurun
ini kemudian dikenal juga dengan sebutan al-Qurun al-Mufadhdhalah (kurun-kurun
yang mendapatkan keutamaan).
Sebagian ulama kemudian menambahkan label al-Shalih (menjadi al-Salaf
al-Shalih) untuk memberikan karakter pembeda dengan pendahulu kita yang lain.
Sehingga seorang salafi berarti seorang yang mengaku mengikuti jalan para
sahabat Nabi SAW, tabi’in dan atba’ al-tabi’in dalam seluruh sisi ajaran dan
pemahaman mereka. Sampai di sini nampak jelas bahwa sebenarnya tidak
masalah yang berarti dengan paham Salafiyah ini, karena pada dasarnya setiap
muslim akan mengakui legalitas kedudukan para sahabat Nabi SAW dan dua
generasi terbaik umat Islam sesudahnya itu; tabi’in dan atba’ al-tabi’in atau dengan
kata lain seorang muslim manapun sebenarnya sedikit-banyak memiliki kadar
kesalafian dalam dirinya meskipun ia tidak pernah menggembar-gemborkan
pengakuan bahwa ia seorang salafi. Sebagaimana juga pengakuan kesalafian
seseorang juga tidak pernah dapat menjadi jaminan bahwa ia benar-benar
mengikuti jejak para al-Salaf al-Shalih, ini sama persis dengan pengakuan
kemusliman siapapun yang terkadang lebih sering berhenti pada taraf pengakuan
belaka.
munculnya gerakan salafi di tanah air ini diawali dengan datangnya Syekh Abdul
Aziz Abdullah Al-Ammar, seorang murid tokoh paling penting salafi di seluruh
dunia Syech Abdullah bin Baz ke Jakarta dengan mendirikan Lembaga
Pengajaran Bahasa Arab (LPBA) yang sekarang ini dirubah namanya menjadi
LIPIA.
Adapun tokoh-tokoh luar Indonesia yang paling berpengaruh terhadap Gerakan
Salafi Modern ini di samping Muhammad ibn ‘Abd al- Wahhab tentu saja- antara
lain adalah:
1. Ulama-ulama Saudi Arabia secara umum.
2. Syekh Muhammad Nashir al-Din al-Albany di Yordania (w. 2001)
3. Syekh Rabi al-Madkhaly di Madinah
4. Syekh Muqbil al-Wadi’iy di Yaman (w. 2002).
5. Syi’ah
Menilik dari sejarahnya, ajaran Syi’ah berawal pada sebutan yang ditujukan
kepada pengikut Ali, yang merupakan pemimpin pertama ahl al-Bait pada masa
hidup Nabi sendiri. Kejadian-kejadian pada munculnya Islam dan pertumbuhan
Islam selanjutnya, selama dua puluh tiga tahun masa kenabian, telah
menimbulkan berbagai keadaan yang meniscayakan munculnya kelompok
semacam kaum Syi’ah di antara para sahabat Nabi Akar permasalah umat Islam,
termasuk munculnya madzhab Syi’ah bermula dari perselisihan mereka terkait
siapa yang paling layak menjadi pemimpin setelah Rasulullah SAW wafat. Sebab,
Rasulullah sebelum wafat tidak menentukan siapa yang akan menggantikannya
sebagai pemimpin umat dan negara.
Sementara kaum muslimin sesudah wafatnya Rasul merasa perlu
mempunyai khalifah yang dapat mengikat umat Islam dalam satu ikatan kesatuan.
Sebelum dikebumikan kaum Anshar berkumpul di Bani Sa’idah. Mereka
berpendapat bahwa kaum Ansharlah yang paling layak menjadi pengganti Rasul,
lalu menyodorkan Sa’ad bin Ubadah sebagai pemimpin. Di waktu yang sama,
Umar mengajak Abu Bakar dan Abu Ubaidah bin Jarrah. Ketiganya berangkat ke
pertemuan kaum Anshar. Di hadapat kaum Anshar Abu Bakar berpidato tentang
keistimewaan kaum Anshar dan kaum Muhajirin, di antaranya bangsa Arab tidak
akan tunduk kecuali kepada kaum Muhajirin, bahkan Allah dalam Al-Qur’an
mendahulukan kaum muhajirin daripada kaum Anshar. Sesudah perdebatan
persoalan pemimpin itu, kemudian secara aklamasi kedua belah pihak memilih
Abu Bakar menjadi pemimpin mereka. Dengan demikian hilanglah perselisihan
paham dan umat Islam kembali bersatu. Permasalahan kemudian muncul, ketika
saat itu Ali tidak turut hadir dalam sidang tersebut. Setelah mendengar pembaiatan
Abu Bakar, nampak ketidak puasan Ali bin Abi Thalib. Belakangan orang-orang
yang menjadi pengikut Ali, Abu Bakar dan Umar menelikung Ali sebagai khalifah.
Timbullah pendapat bahwa yang berhak memegang khalifah adalah keluarga
Nabi, dan Ali lah yang paling pantas. Karena ia adalah menantu Rasul, orang yang
paling besar jihadnya, paling banyak ilmunya, keluarganya adalah seutama-utama
keluarga Arab. Namun demikian, akhirnya Ali turut membaiat Abu Bakar sesudah
beberapa waktu berlalu. Setelah Abu Bakar Wafat, khalifah dipegang oleh Umar
bin Khatab, banyak daerah yang bisa dikuasai pada masa Umar.
10
Daerah Kabupaten Kerinci LDII mula bertapak di wilayah Kerinci tahun 1980-an.
Kewujudan LDII Kabupaten Jambi tidak berbeda dengan induk organisasi yang
berkedudukan LDII di Kabupaten Kerinci dan Jakarta iaitu metamorfosis dari
organisasi organisasi Lembaga Karyawan Indonesia, atau Lembaga Karyawan
Dakwah Indonesia yang dikenali dengan nama LEMKARI.
Sejak didakwahkan awal 1980-an hingga saat kini, persebaran LDII berpusat
di Kecamatan Kayu Aro, Kayo Aro dan beberapa kecamatan di lainnya. Sehingga
kini LDII di Kabupaten Kerinci struktur dari Pimpinan Daerah, Pimpinan Cabang
dan Pimpinan anak cabang. Perkembangan LDII di Kabupaten Kerinci dilakukan
oleh para mubaligh dan warga LDII utamanya berasal dari Jawa yang telah
memperoleh pendidik di Pondok Pesantren Burengan Kendiri Jawa Timur.
Secara garis besar penyebaran LDII di Kabupaten Kerinci dipengaruhi oleh
dua faktor iaitu faktor dalaman (intern) dan faktor luaran (exstern). Faktor dalaman
(intern) penyebaran LDII sebagai berikut; pertama, LDII merupakan organisasi
dakwah Islamiah yang bertujuan menyeru kepada seruan agama Islam yang
menjadi tanggungjawab setiap individu untuk mendakwahkan ajaran Islam (al-amr
ma‟ruf wa nahi wa al-munkar); kedua, tujuan ditubuhkan organisasi LDII adalah
untuk ikut serta dalam meningkatkan kualitas kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara; ketiga, dakwah Islamiah mudah dilakukan melalui
organisasi yang resmi berbanding dakwah yang dilakukan secara individual;
keempat, Melalui organisasi berbagai
program dalam dakwah Islam boleh dilakukan; kelima, mewujudkan ajaran
Islam sesuai dengan al-Qur‟ān dan Hadith Nabi s.a.w Sedangkan faktor luaran
(exstern) didakwahkan faham LDII di kabupaten Kerinci seperti;pertama,praktikal
ajaran Islam yang bercampur unsur tahayul, bidaah, syirik dan khurafat; seperti
bercampurnya ajaran Islam dengan tradisi animisme, ajaran agama Hindu dan
Budda; kedua, kewujudan perkara syirik kepada Allah S.W.T. yang dilakukan di
tengah-tengah komuniti Muslim amnya dan Kabupaten Kerinci khususnya; ketiga,
kegagalan dan belum sepenuhnya terwujudnya dakwah Islamiah yang telah
dilakukan oleh berbagai institusi agama membawa masyarakat kepada ajaran
Islam yang sempurna.
8. HTI
Organisasi Hizbuttahrir didirikan pada tahun 1953 di Jerussalem oleh
Taqiyuddin An-Nabhani. Kegiatan Hizbut Tahrir secara keseluruhan adalah
kegiatan yang bersifat politik,baik sebelum maupun sesudah mengambilalih
pemerintahan (melalui umat).
Kegiatan Hizbut Tahrir bukan di bidang pendidikan, karena ia bukanlah
madrasah (sekolah). Begitu pula seruannya tidak hanya ber sifat nasehat-nasehat
dan petunjuk-petunjuk. Namun kegiatannya bersifat politik dengan cara
mengemukakan ide-ide (konsep-konsep) Islam beserta hukum-hukumnya untuk
dilaksanakan, diemban, dan diwujudkan dalam kenyataan hidup dan
pemerintahan. Hizbut Tahrir mengemban dakwah Islam agar Islam dapat
diterapkan dalam kehidupan dan agar Aqidah Islamiyah dapat menjadi dasar
negara dan dasar konstitusi serta Undang-Undang.
13
Karena Aqidah Islamiyah adalah aqidah aqliyah (aqidah yang menjadi dasar
pemikiran) dan aqidah siyasiyah (aqidah yang menjadi dasar politik) yang
melahirkan aturan untuk memecahkan masalah manusia secara keseluruhan, baik
di bidang21 politik, ekonomi, budaya, sosial, dan lain-lain. Metode yang ditempuh
Hizbut Tahrir dalam mengemban dakwah adalah hukum-hukum syara', yang
diambil dari thariqah (metode) dakwah Rasulullah SAW, sebab thariqah itu wajib
diikuti.
Menurut pemikiran Hizbut Tahrir kondisi kaum muslimin saat ini hidup di
Darul Kufur karena mereka menerapkan hukum-hukum kufur yang tidak
diturunkan Allah SWT maka keadaan mereka ingin serupa dengan Makkah, ketika
Rasulullah SAW diutus (menyampaikan risalah Islam). Hizbut Tahrir mengambil
metode dakwah dan tahapan-tahapannya, beserta kegiatan-kegiatan yang harus
dilakukannya pada seluruh tahapan ini, karena Hizbut Tahrir mensuri teladani
kegiatan-kegiatan yang dilakukan Rasululah SAW dalam seluruh tahapan
perjalanan dakwahnya.
Berdasarkan sirah Rasulullah SAW tersebut, Hizbut Tahrir menetapkan metode
perjalanan (strategi) dakwahnyadalam 3 (tiga) tahapan berikut:
1. Tahapan pembinaan dan pengkaderan (Marhalah At Tatsqif), yang
dilaksanakan untuk membentuk kader-kader yang mempercayai pemikiran dan
metode Hizbut Tahrir, dalam rangka pembentukankerang ka tubuh partai.
2. Tahapan berinteraksi dengan umat ( Marhalah Tafa'ul Ma'a Al Ummah),yang
dilaksanakan agar umat turut memikul kewajiban dakwah Islam,hingga umat
menjadikan Islam sebagai permasalahan utamanya, agarumat berjuang untuk
mewujudkannya dalam realitas kehidupan.
3. Tahapan pengambilalihan kekuasaan (Marhalah Istilaam Al Hukm), yang
dilaksanakan untuk menerapkan Islam secara menyeluruh danmengemban
risalah Islam ke seluruh dunia.
9. Jamaah Tabligh
Jamaah Tabligh atau Tablighi Jama'at (“Society for Spreading Faith”)
adalah gerakan pendidikan dan da'wah global yang tujuan utamanya adalah
membangun pengakuan sejati Allah dengan undangan yang diadopsi oleh Nabi
Suci Muhammad untuk memperbaiki iman dan tindakan pada periode awal
ketidaktahuan di Semenanjung Arab. Saat ini Jamaah Tabligh beroperasi di sekitar
150 negara di seluruh dunia, termasuk di Eropa Barat. Jamaah Tabligh menjauhi
dunia luar yang keras, dan menciptakan suasana spiritualitas, solidaritas, dan
tujuan di antara mereka yang terbukti sangat menarik. Jamaah Tabligh didirikan
oleh syeikh Muhammad Ilyas bin Syeikh Muhammad Ismail, bermazhab Hanafi,
Dyupandi, al-Jisyti, Kandahlawi (1303-1364 H). Syeikh Ilyas dilahirkan di
Kandahlah sebuah desa di Saharnapur, India. Ilyas sebelumnya seorang pimpinan
militer Pakistan yang belajar ilmu agama.
Ada dua prinsip yang sangat fundamental bagi Jamaah Tabligh yaitu tidak
melibatkan diri dalam politik praktis dan tidak membahas masalah keagamaan
yang bersifat khilafiyah. Pemikiran Jamaah Tabligh lebih jauh bisa dikatakan
bertolak belakang secara diametral dengan gerakan dakwah Islam lainnya.
14
2. Muhammadiyah
a. Ajaran agama Islam yang otentik (sesungguhnya) adalah apa yang
terkandung di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah dan bersifat absolut. Oleh
karena itu, semua orang Islam harus memahaminya.
b. Hasil pemahaman terhadap Al-Qur’an dan As-Sunnah yang kemudian
disusun dan dirumuskan menjadi kitab ajaran-ajaran agama (Islam)
bersifat relatif.
a. Penyebaran paham agama dilakukan melalui pendekatan sosial yang
toleran dan melalui dakwah dan lembaga pendidikan
3. NU
a. Pembela paham Ahlusunnah Waljamaah
b. Memurnikan paham tauhid umat Islam
c. Memusnahkan semua yang menimbulkan bid’ah dan khurafat
d. Menyeru untuk kembali kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah
e. Mementingkan pengajaran agama Islam melalui pendidikan
4. Salafi
a. Berpegang pada nash-nash yang ma’shum (suci), bukan kepada
pendapat para ahli atau tokoh.
b. Mengembalikan masalah-masalah "mutasyabihat" (yang kurang jelas)
kepada masalah "muhkamat" (yang pasti dan tegas). Dan
mengembalikan masalah yang zhanni kepada yang qath’i.
c. Memahami kasus-kasus furu’ (kecil) dan juz’i (tidak prinsipil), dalam
kerangka prinsip dan masalah fundamental.
d. Menyerukan "Ijtihad" dan pembaruan.Memerangi "Taqlid" dan
kebekuan.
e. Mengajak untuk ber-iltizam (memegang)
15
5. Syi’ah
a. Pendukung Ali bin Abi Thalib ra
b. Khalifah atau pemimpin haruslah merupakan keturunan dari Rasulullah
SAW
c. Syi’ah menganut teori hak legitimasi berdasarkan hak suci Tuhan
d. Seseorang yang memangku jabatan Imam haruslah berdasarkan nash
(dalil agama) dan washiyat dari Imam sebelumnya.
e. Pengangkatan Imam merupakan hak suci Tuhan bukan berdasarkan
prinsip demokratis.
6. SI
a. Asas Islam sebagai dasar perjuangan organisasi
b. Asas kerakyatan sebagai dasar himpunan organisasi
c. Asas Sosial Ekonomi sebagai usaha untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat yang umumnya berada dalam taraf kemiskinan dan
kemelaratan
7. LDII
a. Orang Islam diluar kelompok LDII adalah najis
b. Wajib taat kepada amir atau imam
c. Mati dalam keadaan belum baiat kepada imam LDII maka akan mati
jahiliyah/kafir
d. Haram mengaji AL-Qur’an dan Hadits kecuali kepada Imam/Amir
8. HTI
a. Memutlakkan konsep Khilafah sebagai model pemerintahan
b. Tidak mempercayai konsep NKRI yang berdaulat
c. Tidak mempercayai Pancasila, UUD dan konstitusi NKRI
d. Menomorduakan warga non-Islam
e. Partai politik haruslah merupakan partai politik Islam
f. Pemilu dilakukan melalui keputusan organisasi majelis ulama
g. Tidak mempercayai parlemen
h. Keputusan Khalifah harus selalu dituruti
i. Anti keragaman hokum
16
9. Jamaah Tabligh
a. Menurut Jamaah Tabligh, pada saat ini pintu ijtihad sudah ditutup. Sebab
menurut Jamaah Tabligh, syarat-syarat ijtihad yang dikemukakan ulama salaf
sudah tidak ada lagi di kalangan ulama saat ini.
b. Pendekatan dakwah dan ibadah yang digunakan adalah dengan cara tasawuf,
tidak dengan politik, sosial, budaya ataupun perlawanan bersenjata. Sebab
Jamaah Tabligh sangat meyakini bahwa tasawuf adalah cara untuk mewujudkan
hubungan dengan Allah dan memperoleh kelezatan iman. Mengutamakan ibadah
mahdhoh.
D. Jamaah Tabligh memisahkan antara agama dan politik. Setiap anggota tidak
berhak mengkaji politik atau terjun ke dalam urusan yang berhubungan dengan
pemerintahan.
17
DAFTAR PUSTAKA
Faizin. 2016.Pemikiran Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII).Malaysia:
Universiti Kebangsaan Malaysia
Atabik, Ahmad. 2015. Jurnal Ilmu Aqidah dan Studi Keagamaan Volume 3, No. 2.
Kudus : STAIN Kudus.
Anonimus.Tahun. Pemikiran Salafi. Tanpa Kota :
Anonimus.http://members.tripod.com/abu_fatih/Salafi.html.Jakarta, 01/11/18
pukul 16:55 WIB.
Anonimus.Tahun.10 Sesat Pikir Hizbut Tahrir. Tanpa Kota :
Anonimus.http://www.madinaonline.id/wacana/perspektif/10-sesat-pikir-
hizbut-tahrir/.Jakarta, 01/11/18 pukul 16:55 WIB