PROPOSAL PENELITIAN
Oleh :
NAMA : KIKI IRAWAN
NIM : 710015094
i
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI
MINERAL SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL (STTNAS)
Jl. Babarsari Catur Tunggal Depok Sleman, Yogyakarta
Telepon : +62-274-485390 – 486986Fax : +62-274-487249
Oleh :
KIKI IRAWAN
NIM 710015116
ii
KARAKTERISTIK KANDUNGAN MINERALOGI DENGAN METODE
SEMI-KUANTITATIF PADA PENAMBANGAN BIJIH BAUKSIT
DI PT. CITA MINERAL INVESTINDO (Tbk). KETAPANG,
KALIMANTAN BARAT
Oleh :
KIKI IRAWAN
710015094
Disetujui untuk
Jurusan Teknik Pertambangan
Sekolah Tinggi Teknologi Nasional
Tanggal : ……………………
Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Jurusan Teknik Pertambangan Dosen Pembimbing
(Dr. R.Andy Erwin Wijaya, S.T,M.T) (Dr.R. Andy Erwin Wijaya, S.T,M.T )
NIK : 19730227 NIK : 19730227
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
I. JUDUL SKRIPSI……………………………………………………...1
II. LATAR BELAKANG MASALAH......................................................1
III. RUMUSAN MASALAH……………………………………………...1
IV. BATASAN MASALAH ……………………………………………...2
V. TUJUAN PENELITIAN........................................................................2
VI. METODE PENELITIAN……………………………………………...2
VII. MANFAATPENELITIAN…………………………………………...3
VIII. DASAR TEORI……………………………………………………….3
IX. RENCANA JADWALPENELITIAN………………………………..8
X. PESERTA……………………………………………………………..9
XI. RENCANA DAFTAR ISI……………………………………………9
XII. PENUTUP……………………………………………………………9
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………11
LAMPIRAN……………………………………………………………………...12
iv
I. JUDUL SKRIPSI
KARAKTERISTIK KANDUNGAN MINERALOGI DENGAN
METODE SEMI-KUANTITATIF PADA PENAMBANGAN BIJIH
BAUKSIT DI PT. CITA MINERAL INVESTINDO (Tbk). KETAPANG,
KALIMANTAN BARAT.
1
mineral penyusun bauksit di kawasan tambang PT.Cita Mineral
Investindo ?
3. Bagaimana pengaruh karakteristik bauksit terhadap proses Bayer?
V. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah:
2
1) Studi Literatur
Yaitu dengan mempelajari teori-teori yang berhubungan dengan masalah
yang akan dibahas di lapangan melalui buku-buku/literatur. Selain itu juga
mempelajari penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya berupa skripsi
atau laporan data perusahaan.
2) Kegiatan Lapangan
Kegiatan lapangan ini merupakan suatu kegiatan pengambilan data
dilapangan. Adapun data tersebut dibagi menjadi dua jenis, yaitu : data
primer dan data sekunder.
a. Data Primer
Merupakan data petrografi menggunakan sampel konkresi bauksit.
Sedangkan data sekunder berupa data XRD dan XRF. Data XRD dan XRF
menggunakan sampel bauksit dari empat lokasi yang sama pada data
petrografi.
b. Data Sekunder
Merupakan sampel endapan bauksit. Sampel endapan bauksit berasal dari
lokasi di tambang PT.Cita Mineral Investindo.
3) Pengolahan dan Analisis Data
Menganalisa dan melakukan pertimbangan dari hasil perhitungan dan
pengolahan data untuk dijadikan saran dan kesimpulan dari hasil penilitian
yang telah dilakukan.
4) Kesimpulan
Kumpulan dari hasil perhitungan data yang telah dianalisa dan selanjutnya
memberikan rekomendasi bagi perusahaan.
5) Pembuatan Draft
Membuat laporan sementara dari penelitian yang dilakukan di lapangan
sebagai syarat selesainya penelitian di lapangan.
3
Diagram Alur Rencana Penelitian.
PEMBAHASAN KESIMPULAN
4
alumina yang dimanfaatkan sebagai bahan galian industri, sebagai bahan dasar
pembuatan jenis logam aluminium. Bauksit berasal dari endapan residual dari
proses lateritisasi batuan asal. Bauksit adalah bahan mineral yang heterogen, yang
mempunyai mineral dengan susunan terutama dari oksida aluminium, yaitu berupa
mineral buhmit (Al2O3H2O) dan mineral gibsit (Al2O3 3H20). Secara umum bauksit
mengandung Al2O3 sebanyak 45-65 %, SiO2 1-12 %, Fe2O3 2-25%, TiO2 >3 % dan
H2O 14-36 %.
Indonesia memiliki potensi bauksit yang relatif besar terutama di Pulau
Bintan dan Kalimantan Barat. Cadangan bauksit di Kalimantan Barat umumnya
belum dieksploitasi secara optimal dan diperkirakan berjumlah besar (Husaini dkk,
2009, dalam Amalia dkk, 2013).
5
menentukan parameter struktur kisi serta untuk mendapatkan ukuran partikel. Profil
XRD juga dapat memberikan data kualitatif dan semi kuantitatif pada padatan atau
sampel. Difraksi sinar X ini digunakan untuk beberapa hal, diantaranya:
Pengukuran jarak rata-rata antara lapisan atau baris atom
Penentuan kristal tunggal
Penentuan struktur kristal dari material yang tidak diketahui
Mengukur bentuk, ukuran, dan tegangan dalam dari kristal kecil
8.4 Karakteristik Bauksit
Karakteristik bauksit ynag berasal dari batuan induk gabro akan memiliki
kandungan mineral aluminium hidroksida berupa gibsit, buhmit, diaspor, mineral
besi oksida berupa goetit dan hematit, dan mineral lempung berupa haloisit, dan ilit,
sedangkan terdapat mineral klastik berupa kuarsa. Tekstur bauskit berupa konkresi
dengan komponen mineral aluminium hidroksida yang dominan, sedangkan
karakteristik geokimia bauksit terdapat unsur Al2O3 dan FeO yang tinggi.
Karakteristik bauksit yang berasal dari batuan induk granodiorit akan memiliki
kandungan mineral aluminium hidroksida berupa gibsit dan diaspor, mineral besi
oksida berupa goetit dan hematit, mineral lempung berupa haloisit, ilit dan kaolinit.
Tekstur yang dapat ditemui berupa konkresi dengan mineral yang dominan berupa
kuarsa dan besi oksida. Karakteristik geokimia pada bijih bauksit yang berasal dari
granodiorit memiliki kadar unsur geokimia Al2O3 dan SiO2 yang dominan.
8.5 Endapan laterit Bauksit
6
mengalami proses lateritisasi (proses pertukaran suhu secara terus menerus
sehingga batuan mengalami pelapukan). Valeton (1972) Secara komersial bauksit
terjadi dalam tiga bentuk, yaitu:
1. Pissolitic atau oolitic disebut pula “kemel” yang berukuran diameter dari
sentimeter, sebagai amorfous trihydrate.
2. Sponge ore (Arkansas), porous, merupakan sisa dari batuan asal dengan
komposisi utama mineral gibsit.
3. Amorphous atau bijih lempung. Clay symposium (1952)
7
3. Catena : Tanah yang ada bersama sama berkembang pada saat bersamaan
dibawah kondisi yang berbeda.
8.7 Proses Pembentukan Endapan Bauksit
8
Kegiatan/waktu(minggu) 1 2 3 4 5 6 7 8
Studi literatur
Penyelidikan lapangan
Pengambilan data
Pengolahan data
Penyusunan laporan
X. PESERTA
Saya sebagai mahasiswa Teknik Pertambangan Sekolah Tinggi Teknologi
Nasional Yogyakarta:
Nama : Kiki Irawan
NIM : 710015094
Jurusan : Teknik Pertambangan
Perguruan Tinggi : Sekolah Tinggi Teknologi Nasional (STTNAS)
Yogyakarta.
XI. RENCANA DAFTAR ISI
Penyusunan laporan hasil penelitian akan disusun secara sistematis sesuai
dengan bab bahasan masalah (Lampiran 1)
XII. PENUTUP
9
sebaik mungkin dan kami akan berusaha menyelesaikan dan memberikan laporan
penelitian dengan sebaik mungkin.
Semoga akan terjalin kerja sama yang baik dan menguntungkan antara
lembaga Perguruan Tinggi Sekolah Tinggi Teknologi Nasional (STTNAS)
Yogyakarta dengan pihak perusahaan yaitu PT. Cita Mineral Investindo (Tbk)
dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu mahasiswa
yang lebih kompeten dalam bidang pertambangan, tentunya akan kami manfaatkan
semaksimal mungkin kesempatan ini yang hasilnya akan disusun dalam bentuk
laporan hasil penelitian. Untuk itu besar harapan kami agar dapat melaksanakan
Penelitian Tugas Akhir di PT. Cita Mineral Investindo (Tbk).
10
DAFTAR PUSTAKA
Clay symposium, 1952. Problem of Clay and Laterit Genesis. New York : The
America Institute of Mining and Metallurgical Engineers.
Dhadar, J.R., 1983. Eksplorasi Endapan Bahan Galian. Bandung: G.S.B Bandung
Dominique L. Butty and Claude A. Chapallaz. 1984. Bauxite Genesis. Senior
Geologists, Billiton International Metals B.V. Leidschendam, The
Netherlands. Chapter 7.
Guilbert, J.M. dan Park, C.F. Jr., 1986, The Geology of Ore Deposits.
W.H.Freeman and Company:
New York.
Koesoemadinata, R.P. Geologi Eksplorasi. Bandung: ITB
N. Suwarna (GRDC) dan R.P. Langford (AGSO). 1993. Peta Geologi Regional
Lembar Singkawang skala 1 : 250.000. Bandung : Directorate General of
Geology and Development Center.
Priyadi bambang. 2009. PPT Chapter 4 GKExp Unsoed 2010 Weathering.
Bandung : Institut Teknologi
Bandung (Tidak dipublikasikan : Materi Kuliah).
Priyadi bambang. 2009. PPT Chapter 5 GKExp Unsoed 2010 Soil Formation.
Bandung : Institut
Teknologi Bandung (Tidak dipublikasikan : Materi Kuliah)
R. R. Anand, R. J. Gilkes, G. I. D. Roach. 1991. Geochemical and Mineralogical
Characteristics Of Bauxites, Darling Range, Western Australia. Applied
Geochemistry. Vol. 6. pp. 233-248.
Valeton Ida. 1972. Bauxites. Elsevier Publishing Company. Amsterdam
11
Lampiran 1
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
SARI
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
I.2 Rumusan Masalah
I.3 Batasan Masalah
I.4 Tujuan Penelitian
I.5 Manfaat Penelitian
I.6 Lokasi Penelitian
I.7 Peneliti Terdahulu
BAB II TINJAUAN UMUM
II.1 Lokasi dan Kesampaian Daerah Penelitian
II.2 Keadaan Topografi dan Geologi Daerah Penelitian
II.3 Iklim dan Cuaca Daerah Penelitian
II.4 Keadaan Geologi daerah Peneliti
II.5 Endapan Bauksit di Kawasan Tambang PT.Cita Mineral
Investindo,Tbk
12
III.4 Proses Bayer
III.5 Hipotesis Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
13
Lampiran 2
CURRICULUM VITAE
Pendidikan Formal
2003-2009 : SDN 02 Meliau
2009-2012 : SMPN 01 Meliau
2012-2015 : SMAN 01 Meliau (IPA)
2015-sekarang : Sekolah Tinggi Teknologi Nasional (STTNAS), Yogyakarta
Pengalaman Lapangan
21 Feb-1 Mar 2017 : Kuliah Lapangan I, PT. Sugih Alamanugroho,
CV. Alam Muliah dan PT. Calvari Abadi
05-11 Agustus 2018 : Kuliah Lapangan III di Kampus Lapangan
STTNAS Yogyakarta Kulon Progo D.I.
Yogyakarta
Pengalaman Organisasi
14
Tahun 2015-sekarang : Anggota Himpunan Mahasiswa Pertambangan (HMTA),
Sekolah Tinggi Teknologi Nasional (STTNAS)
Kiki Irawan
15
Lampiran 3
16
Lampiran 4
17