Oleh :
Nama : Isna Ummul Ma’rifah
NIM : 13504020111194
Kelompok : B2
Asisten : Luthfiyyah Khairunnisa
2) Cara Kimia
Patogen mengeluarkan senyawa kimia untuk menyerang tanaman
inangnya. Substansi kimia yang dikeluarkan patogen diantaranya
enzim, toksin, zat tumbuh dan polisakarida. Dari keempat substansi
kimia tersebut memiliki peranan yang berbeda-beda terhadap
kerusakan inang. Misalnya saja, enzim sangat berperan terhadap
timbulnya gejala busuk basah, sedang zat tumbuh sangat berperan pada
terjadinya bengkak akar atau batang. Selain itu toksin berpengaruh
terhadap terjadinya hawar.
(Martoredjo, T. 1984)
II. ISOLASI
a. Pengertian Isolasi
Isolasi mikroorganisme ialah proses pengambilan mikroorganisme
dari lingkungannya untuk kemudian ditumbuhkan dalam suatu medium di
laboratorium. Proses isolasi ini menjadi penting dalam mempelajari
identifikasi mikrobia, uji morfologi, fisiologi, dan serologi. Sedangkan
pengujian sifat-sifat tersebut di alam terbuka sangat mustahill untuk
dilakukan (Pelczar,1986).
Isolation of the pathogen is a pathogen of the process of taking a
medium or environment of origin and grow in an artificial medium in
order to obtain pure cultures. Pathogens are moved from one place to
another must use aseptic procedures. Aseptic means free from sepsis, a
condition contaminated because of other microorganisms (Singleton dan
Sainsbury, 2006).
A B
4. Gloeosporum sp.
Ciri makroskopis jamur ini berbentuk seperti lingkaran,
berwarna putih dan tepi koloni tidak rata. Apabila dilihat dari
permukaan bawahnya terdapat bintik-bintik hitam. Miselium dari
isolasi jamur ini berwarna putih dan terdapat bintik-bintik hitam
(Afriyeni, et al, 2013).
d. Metodologi
Alat
Cutter : Untuk memotong bagian tanaman yang terkena serangan
Pinset : Untuk memindahkan potongan sampel bagian yang
bergejala.
Cawan Petri : Sebagai tempat media (isolasi), alkohol, khloroks dan
aquadest.
Bunsen : Untuk menciptakan kondisi aseptis.
Gelas ukur : Untuk tempat alkohol (sterilisasi alat)
Wrapping : Untuk meng-cover hasil isolasi di cawan petri.
Kamera : Untuk mengambil gambar patogen hasil isolasi.
Bahan
Alkohol : Untuk sterilisasi
Aquadest : Untuk sterilisasi
Kloroks : Untuk meluruhkan mikroorganisme
Media PDA : Untuk tempat media menanam isolat
Spesimen : Sebagai bahan yang akan diamati
Cara Kerja
Mencuci sampel tanaman bergejala di air mengalir
Analisa Perlakuan
Mencuci sampel tanaman yang bergejala dengan air mengalir
kemudian memotong bagian tanaman ½ sakit dan ½ sehat masing-masing
± 1 cm, lalu potongan sampel direndam dengan Kholorox selama 1 menit
tujuannya untuk meluruhkan mikroorganisme yang ada di sampel tersebut,
lalu direndam Alkhohol selama 1 menit fungsinya untuk sterilisasi
selanjutnya Aquades untuk sterilisasi selama 1 menit untuk , setelah itu
meniriskan di tissue lalu menanam isolat di media PDA dan diberi label
dan ditutup dengan wrapping. Diamati setiap hari selama 1 minggu dan
didokumentasikan.
2) Fusarium moniliforme
Setelah hasil dari potongan daun tebu bergejala yang dibiakkan di
media PDA mulai tumbuh ditandai dengan tumbuhnya miselium.
Tumbuh miselium berwarna putih seperti kapas. Miselium mulai
berkembang hingga hari ketujuh setelah isolasi. Pada hari ke tujuh
perkembangan miselium mulai tampak lebih banyak dan berkembang
dibandingkan dengan hari sebelumnya. Selain itu, pada pusat koloni
berwarna kehitaman dan terjadi kontaminasi. Koloni yang diambil
untuk purifikasi yaitu koloni yg terdapat pada bagian dekat pusat
koloni.
3) Ustilago maydis
4) Gloeosporum sp.
III. PURIFIKASI
a. Pengertian Purifikasi
Purifikasi atau disebut juaga pemurnian adalah pemisahan satu
jenis mikroorganisme patogen dari media inokulasi yang terdiri mungkin
saja, dari beberapa macam mikroorganismedalam satu
media,purifikasi ini dilakukan untuk memudahkan dalam
pengidentifikasian patogen tersebut (Semangun, H. 1996).
Purification of Pathogen Isolates is a way to separate one from
patogenlainnya pathogens which aim to obtain pure cultures (Agrios, G. N.
1988).
b. Tujuan Purifikasi
Purifikasi bertujuan untuk mengisolasi mikroorganisme dari
campurannya atau meremajakan kultur ke dalam medium baru. Sebelum
melakukan pemurnian (purifikasi) terhadap suatu patogen tanaman, maka
patogen tanaman pertama kali harus diisolasi ke dalam media buatan dan
dibiakkan secara aseptik. Patogen selalu berasosiasi dengan bagian
tanaman yang sakit sehingga harus dilakukan isolasi.
c. Metodologi
Alat
Jarum Ose : Digunakan untuk mengambil/memindahkan koloni
patogen.
Wrapping : Untuk membungkus media dan cawan petri.
Bunsen : Digunakan untuk sterilisasi alat
Bahan
Alkohol : Digunakan untuk sterilisasi
Spirtus : Sebagai bahan bakar bunsen
Media PDA : Untuk membiakkan biakan murni yang telah dipurifikasi.
Cara Kerja
Sterilisasi tempat dan alat yang akan digunakan
Analisa Perlakuan
Langkah pertama mensterilkan tempat dan alat yang akan
digunakan purifikasi lalu mengambil sejumlah kecil koloni dari isolate
yang telah tumbuh kemudian meletakkan atau menanam di media PDA
baru dan menutup dengan wrapping dan mendokumentasikannya.
d. Pembahasan Hasil Purifikasi
1) Collectotricum capsisi
2) Fusarium moniliforme
Berdasarkan hasil praktikum purifikasi jamur Fusarium
moniliforme yang telah dilakukan terlihat bahwa koloni jamur yang
dimurnikan dari hasil isolasi mulai tumbuh pada media PDA 1 hari
setelah purifikasi. Jamur mulai tumbuh ditandai dengan adanya
miselium pada hari pertama setelah isolasi. Perubahan warna miselium
terjadi hingga hari ketujuh setelah isolasi warnanya berubah menjadi
hitam. Terjadi kontaminasi pada jamur tersebut ditandai warna yang
berubah hitam Seharusnya miselium dari isolasi jamur ini berwarna
putih menyerupai kapas dengan pusat koloni berwarna keunguan. Hal
ini sesuai dengan Pitt dan Hocking (1989) yang menyatakan bahwa
pertumbuhan koloni F. moniliformae pada media PDA berwarna putih
yang disertai dengan warna ungu.
3) Ustilago maydis
4) Gloeosporum sp.
b. Metodologi
Alat
Mikroskop : untuk mengidentifikasi kenampakan mikroskopis patogen
Objek glass & Cover glass : digunakan sebagai tempat isolat yang
diamati.
Jarum ose : untuk mengambil koloni.
Kamera : untuk mendokumentasikan hasil identifikasi
Bahan
Aquades : untuk membersihkan alat.
Alkohol : untuk mensterilkan alat.
Biakan murni patogen : spesimen yang diamati.
Cara Kerja
Menyiapkan biakan murni patogen
Meletakkan di preparat
Analisa Perlakuan
Langkah pertama siapkan biakan murni patogen lalu
mengambilnya dengan jarum ose kemudian diletakkan di preparat dan
diamati di bawah mikroskop perbesaran 10x serta
mendokumentasikannya,
2) Fusarium moniliforme
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, didapatkan
hasil dari identifikasi mikroskopis jamur Fusarium moniliforme.
Secara mikroskopis didapatkan bahwa makrokonidia memiliki bentuk
bengkok seperti sabit dan mempunyai sekat. Sedangkan
mikrokonidium dari jamur ini berbentuk oval dan bersel satu. Jika
dibandingkan dengan literatur, hasil praktikum sudah sesuai dengan
pernyataan dari Semangun, 2007 bahwa jamur F. moniliformae
membentuk makrokonidium bengkok seperti sabit yang mempunyai 3-
7 sekat berukuran 25- 60 x 2,5-4µm yang bergantung kepada
banyaknya sekat dan mikrokonidia yang berbentuk kumparan atau
jorong dan bersel satu berukuran14-18 x 4,5-6µm.
Secara mikroskopis diketahui bahwa cendawan ini memiliki
miselium yang hyalin, bercabang dan bersekat.Makrokonidia
berbentuk bulan sabit, berwarna hyalin dan bersekat.Mikrokonidianya
berbentuk bulat dan membentuk rantai panjang serta hyalin dan
berwarna terang (Panglipur et al. 2013).
3) Ustilago maydis
4) Gloeosporum sp.
1. Kesimpulan
Dari hasil praktikum tentang mikologi didapatkan hasil saat
identifikasi jamur. Pada jamur Collectotrichum capsici saat purifikasi
jamur tidak tumbuh dikarenakan faktor saat penanaman kurang tepat
sehingga tidak dapat diidentifikasi. Sedangkan hasil identifikasi
Gloeosrorium sp berhasil, dimana sesuai dengan literatur yang memiliki
ciri-ciri mikroskopis dari jamur tersebut yaitu konidia berbentuk basil dan
tersebar banyak di sekitar hifa. Hifa bersekat dan bercabang serta konidia
berbentuk basil.
Hasil identifikasi Fusarium moniliforme juga sesuai dengan literatur
bahwa makrokonidia memiliki bentuk bengkok seperti sabit dan
mempunyai sekat. Sedangkan hasil identifikasi Ustilago maydis bahwa
terdapat teliospora berbentuk bulat sampai elip berwarna coklat sampai
hitam.
2. Saran
Untuk praktikum ke depannya, seharusnya laporan dikumpulkan per
satu materi selesai, sehingga laporan tidak menumpuk di belakang.
DAFTAR PUSTAKA