Anda di halaman 1dari 6

MANAJEMEN OPERASI

Rantai Pasokan Global Darden

Disusun Oleh :

EZARDY NATA JULIO

KGS. M. AMIR AMRULLAH

KAMILUDIN

MAGISTER MANAJEMEN

UNIVERSITAR SRIWIJAYA

2019
Rantai Pasokan Global Darden

Darden Restaurant (sesuai dengan Profil Perusahaan Global pada awal bab ini), pemilik merek popular
seperti Olive Garden dan Red Lobster, membutuhkan rantai pasokan yang unik untuk melayani lebih
dari 300 juta porsi makanan setiap tahunnya. Strategi Darden adalah keunggulan operasi, dan
tugas senior VP Jim Lawrence adalah untuk memastikan keunggulan kompetitif melalui rantai pasokan
Darden. Untuk perusahaan dengan pembelian $1,5 miliar, mengelola rantai pasokan adalah
tugas yang komplek dan menantang.

Darden, seperti casual dining lainnya, memiiliki rantai pasokan yang unik yang mencerminkan
pilihan-pilihan menunya. Rantai pasokan Darden agak dangkal, sering kali hanya
memilik satu tingkat pemasok. Namun, Darden memiliki empat rantai pasokan yang berbeda.

Pertama,“Smallware”, yaitu sebuah istilah industri restoran untuk barang-barang seperti linen, kain,
piring, peralatan makan, peralatan dapur, dan perangkat makan perak. Barang-barang ini dibeli oleh
Darden.Darden memiliki hak kepemilikan setelah barang-barang tersebut diterima di gudang Darden
Direct Distribution (DDD) di Orlando, Florida.Dari satu gudang inilah, barang-barang yang lebih kecil
dikirimkan lewat perusahaan jasa angkutan ke restoran Olive Garden, Red Lobster, Bahama Breeze dan
Season 52.

Kedua, Produk makanan baku, kering dan kaleng ditangani secara ekonomis oleh 11 pusat distribusi di
Amerika Utara yang ditangani oleh distributor makanan utama di US, seperti MBM, Maines, dan Sygma.

Ketiga, rantai pasokan makanan segar yang dihitung harian, termasuk produk susu, sayuran, hasil bumi
dan daging. Rantai pasokan ini menggunakan sistem B2B, dimana manajer restoran secara langsung
melakukan pemesanan dengan grup pemasok independen yang terpilih.

Keempat, rantai pasokan makanan laut darden di seluruh dunia adalah link terakhir. Disini Darden
membangun pemasok independen untul salmon, udang, nila, kerang, dan ikan segar lainnya yang
sumbernya diperiksa oleh perwakilan luar negeri Darden untuk memastikan kualitasnya. Produk-produk
segar ini diterbangkan ke AS dan dikirimkan ke 16 distributor, dengan 22 lokasi, untuk pengiriman cepat
ke restoran-restoran. Dengan pemasok di 35 negara, Darden harus berada diujung tombak dalam hal
kolaborasi, kemitraan, komunikasi, dan keamanan makanan. Darden melakukannya dengan jadwal
perjalanan yang padat untuk staf pembelian dan control kualitas, karyawan penutur asli di lapangan,
dan komunikasi agresif. Komunikasi adalah elemn yang sangat penting; Darden berusaha untuk
mengembangkan sebanyak mungkin transparansi perkiraan. “Terminal titik penjualan (POS),” kata
Lawrence,” menyediakan penjualan actual setiap malamnya kepada pemasok”.

Pertanyaan Diskusi:

1. Apa keuntungan masing-masing rantai pasokan Darden?


2. Apa kerumitan dari memiliki empat rantai pasokan?
3. Dimana anda mengharapkan perubahan kepemilikan/title pada masing-masing dari keempat
rantai pasokan Darden?
4. Bagaiman keempat rantai pasokan Darden dibandingkan dengan perusahaan lain, seperti Dell
atau manufaktur automobile? Mengapa terdapat perbedaan, dan bagaimana hal ini ditangani?

Jawaban :

1. Keuntungan masing-masing dari rantai pasokan Darden:


a. Central Distribution for Smallware
Dalam hal ini, Smallware merupakan peralatan dan perlengkapan restoran Darden,
seperti linens, dishes, tableware, kitchenware, juga silverware.Produk-produk tersebut
(non-food product) dipasok oleh salah satu supplier Darden yang kemudian oleh Darden
disimpan di fasilitas gudang (warehouse), yang mana bertempat di Orlando,
Florida.Selanjutnya, bila ada salah satu restoran Darden yang membutuhkan produk
smallware ini, barulah dari fasilitas gudang tersebut diantar ke restoran itu dengan
menggunakan truk.
Oleh karena itu, dengan diterapkannya sistem distribusi terpusat untuk produk
smallware ini, Darden dapat memanfaatkan keadaan cost effectiveness, yang mana
Darden hanya menggunakan satu gudang (warehouse) saja untuk memenuhi kebutuhan
penyimpanan seluruh produk smallware bagi restoran-restorannya. Implikasi dari
keadaan ini, Darden dapat meminimalisir pengeluaran biaya untuk material handling
atau pun storage cost dari produk smallware-nya secara efektif (low cost).
Disamping itu, Darden juga dapat menghindari kemungkinan timbulnya biaya
fluctuation stock (persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan
konsumen yang tidak dapat diramalkan).Mengapa demikian?Sebagai contoh, sebut saja
salah satu restoran Darden (di lokasi A) mengalami peningkatan penjualan (permintaan
konsumen meningkat). Hal ini berarti kebutuhan akan produk smallware di restoran ini
pun turut meningkat. Dikarenakan Darden memiliki distribusi terpusat-tempat
penyimpanan produk smallware semua restorannya-maka produk smallware itu pun
dapat langsung dikirim/diantar ke restoran Darden tersebut (lokasi A). Dengan kata lain,
kebutuhan produk smallware ini pun dapat terpenuhi tanpa harus mengeluarkan biaya
untuk menghadapi fluctuation stock.
Selanjutnya, distribusi terpusat ini juga menciptakan keadaan economies of scale. Hal ini
dikarenakan produk smallware untuk semua restoran Darden merupakan produk
standar yang telah ditetapkan Darden (produk nya sama antara satu restoran dengan
yang lain); sehingga untuk memenuhi kebutuhan seluruh restorannya, Darden akan
membeli langsung dalam jumlah yang banyak, dan tentunya harga belinya pun menjadi
lebih murah.
Terlepas dari uraian di atas, distribusi terpusat ini ternyata juga memudahkan aktivitas
manajemen persediaan. Hal ini dikarenakan seluruh persediaan produk smallware
hanya terpusat di satu gudang saja, sehingga tentu akan memudahkan dalam hal
mengontrol dan mengawasi, serta mengelola persediaan yang ada.
b. Darden Direct Distribution
Terkait dengan produk Frozen, Dry, dan Canned Food, Darden mempergunakan pihak
ketiga untuk menangani urusan logistiknya. Hal ini dimaksudkan agar Darden dapat
lebih focus pada core competencies-nya, sehingga Darden memutuskan untuk urusan
warehousing dan transportasinya ditangani oleh pihak ketiga yang telah dipercaya.
Namun, Darden tetap melakukan kontrol dan pengawasan terhadap pihak ketiga
tersebut.Adapun keuntungan dari penggunaan food distributor ini adalah kemudahan
dalam hal manajemen persediaan, juga untuk urusan penanganan.Dengan
menggunakan pihak ketiga ini, Darden tidak perlu menanamkan investasi uangnya pada
alat-alat transportasi seperti truk, selain penanaman modalnya cukup besar, diperlukan
juga penanganan produk secara benar, misalnya temperatur yang perlu dijaga agar
produk makanan tersebut tetap berkualitas selama produk didistribusikan.
c. Fresh Food Supply Chain (Independent Supply Chain)
Dalam hal produk fresh food (dairy products, meat), Darden memanfaatkan pemasok
lokal (B2B-Business to Business). Hal ini dikarenakan Darden ingin menyediakan produk
makanan yang memiliki cita rasa lokal, sehingga akan menarik minat lebih banyak
konsumen. Selain itu, dengan kondisi supplier lokal yang demikian, Darden dapat
menghindari biaya persediaan (no inventory cost), karena menerapkan sistem JIT (Just-
in-Time). Terkait dengan hal tersebut, dikarenakan produk fresh food ini mengutamakan
keadaan yang masih fresh (segar), sehingga dengan memanfaatkan pemasok lokal, tentu
saja produk ini dapat dikirim/diantar secara fleksibel (karena dekat lokasinya), yang
pada akhirnya produk tersebut dapat dihidangkan ke konsumen dalam keadaan yang
masih sangat segar dan berkualitas.
d. Seafood Supply Chain
Akibat adanya larangan hukum dari beberapa negara, Darden tidak dapat melakukan
penangkapan ikan atau pun hewan laut lainnya.Oleh sebab itu, Darden menjalin
hubungan dengan pemasok seafood independen internasional (secara global) untuk
memenuhi kebutuhan seafood-nya.Hal ini pun ternyata cukup menguntungkan bagi
Darden.Selain dapat menghindari risiko larangan penangkapan ikan di beberapa negara,
Darden juga dapat menghindari fluktuasi harga ikan di pasar terkait. Namun, hal yang
utama adalah Darden dapat menjaga kualitas ikan (seafood) yang akan diolahnya karena
dikirim oleh supplier terpercaya.
2. Komplikasi yang dihadapi Darden dari memiliki 4 rantai pasokan
- Kompleks, mahal untuk biaya pengiriman, komunikasi, dan masing-masing supply chain
memiliki persoalannya masing-masing.
- Hal ini dapat mengakibatkan barang-barang menjadi tidak dapat digunakan, lama, atau
hilang.
- Distribusi small ware memiliki komplikasi, karena apabila sesuatu terjadi di lokasi di
Orlando, FL maka mereka tidak memiliki distributor lainnya.

Tantangan Darden menggunakan supply chain berkaitan dengan kegagalan kualitas pemasok.
Maka dibutuhkan pemilihan pemasok yang selektif, pelatihan, sertifikasi dan monitoring. Darden
menempatkan kontrol yang luas, termasuk audit oleh pihak ketiga, pada proses pemasokan dan
logistik untuk meyakinkan pemantauan konstan dan mengurangi resiko.
3. Perubahan kepemilikan di tiap-tiap supply chain
- Small ware supply chain, kepemilikannya akan diserahkan di gudang di Florida.
- Makanan kaleng & makanan segar, kepemilikannya berubah pada saat di restoran
- Supply chain seafood, kepemilikannya diserahkan ketika dikirimkan ke US dari berbagai
negara.
4. Persaingan tidak hanya terjadi antar perusahaan tetapi juga pada supply chain. Untuk beberapa
perusahaan, supply chain menentukan suatu porsi yang proporsional dari biaya produk dan
kualitas, seperti oportunitis untuk diferensiasi dan kepekaan. Lima strategi supply chain: (1)
supplier yang banyak, (2) supplier yang sedikit, (3) integrasi yang vertikal, (4) jaringan keiritsu,
dan (5) perusahaan virtual. Manajemen supply chain yang baik dapat menyediakan suatu
kesempatan strategi yang bagus untuk competitive advantage.

Anda mungkin juga menyukai