Anda di halaman 1dari 11

INSPEKSI DAN PENGUJIAN KUALITAS GEOMETRIS MESIN

BUBUT MAXIMAT
Panji Setya Laksono
panjisetyalaksono0707@gmail.com
Program Studi Sarjana Terapan Teknik Mesin Produksi dan Perawatan, Jurusan Teknik
Mesin
Politeknik Negeri Semarang
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kelayakan operasional suatu mesin
perkakas melalui pengujian karakteristik geometrik statik berdasarkan standar ISO- 1708,
dengan mengambil obyek pada mesin bubut maximat Laboratorium Perawatan dan
Perbaikan Mesin Politeknik Negeri Semarang. Pengujian ini meliputi pengujian ketelitian
perpindahan, karena ketelitian perpindahan akan mempengaruhi ketelitian ukuran benda,
sedangkan ketelitian permukaan referensi, ketelitian putaran, spindle, dan ketelitian gerak
linier akan mempengaruhi gelombang permukaan dan kekasaran permukaan, serta ketelitian
bentuk seperti ; kesejajaran, ketegak-lurusan dan konsentrisitas dari benda kerja. Disamping
itu ketelitian benda kerja juga dipengaruhi oleh temperatur lingkungan/suhu ruangan, proses
pemotongan, penjepitan benda kerja, pahat dan deformasi akibat gaya pemotongan.

Kata Kunci: Pengujian Geometri, Mesin Perkakas Bubut, ISO 1708

PENDAHULUAN komponen bergerak (dynamic). Untuk


1. Latar Belakang mengetahui rigiditas dari mesin bubut perlu
Keandalan sebuah mesin perkakas, dilakukan pengujian terhadap hasil produksi
khususnya mesin bubut, sangat diperlukan, yang sesuai dengan standar yang telah
mengingat benda kerja yang dibuat harus ditentukan oleh perusahaan. (Gundara &
memiliki kualitas dimensi yang baik dan Riyadi, 2017).
sesuai dengan standar produk yang 2. Tujuan Penelitian
ditentukan. Keandalan mesin akan menurun a. Melakukan pengukuran ketelitian
jika mesin tersebut sudah dipakai dalam geometrik mesin perkakas pada mesin bubut
waktu yang cukup lama. Demikian juga Maximat.
dengan mesin bubut yang ada di bengkel
mesin. (Yuhas, Sumpena, & Edial, 2016). b. Menganalisis ketelitian geometrik hasil
Kemampuan proses pengerjaan pengujian yang dilakukan untuk
material untuk produksi dipengaruhi oleh memperoleh penyimpangan yang terjadi.
komponen-komponen yang baik dari mesin c. Menentukan kelayakan operasional suatu
bubut itu sendiri. komponen mesin bubut mesin perkakas melalui pengujian
terdiri dari komponen diam dan komponen karakteristik.
bergerak, komponen bergerak terdiri dari
bantalan, motor, tranmisi, komponen yang DASAR TEORI
diam terdiri dari Tool Pass, Cross Slide, Tail 1. Pengertian Mesin Bubut
Stok, Saddle, Bed. Kompen-komponen Mesin bubut adalah salah satu jenis
tersebut sangat mempengaruhi terhadap mesin perkakas yang digunakan untuk
rigiditas. Rigiditas mesin bubut dipengaruhi pemotongan benda kerja dengan cara
oleh gaya yang ditimbulkan oleh komponen menyayat benda kerja yang berputar,
diam (static) dan gaya yang ditimbulkan dimana pahat digerakkan secara translasi

Jurnal Teknik Mesin 1 April 2019


dan sejajar dengan sumbu mesin. (Yuhas,
Sumpena, & Edial, 2016)
Mesin perkakas adalah alat meka-nis Spindel Utama (Main Spindle)
yang ditenagai, biasanya digunakan untuk Spindel berbentuk lubang tirus terdapat di
mempabrikasi komponen metal dari sebuah kepala tetap mesin, yang berfungsi untuk
mesin. Kata mesin perkakas biasanya dudukan pemasangan cekam (chuck).
digunakan untuk mesin yang digunakan
tidak dengan tenaga ma-nusia, tetapi bisa
juga di gerakan oleh manusia bila dirancang
dengan tepat. Para ahli sejarah teknologi
berpendapat bahwa mesin perkakas
sesungguhnya lahir ketika keterliabatan
manusia dihi-langkan dalam proses
pembentukan atau proses pengecapan dari
berbagai macam peralatan. Mesin bubut
pertama dengan kontrol mekanis langsung
ter-hadap alat potongnya adalah sebuah bu-
but potong ulir tahun 1483. Mesin bubut ini
Gambar 2. Spindel Utama (Main Spindel)
membentuk aliran ulir pada kayu. (Rochim,
Kepala Lepas (tailstock)
1985)
untuk memegang atau mendukung benda
Mesin perkakas merupakan suatu
kerja dengan bantuan senter (center).
proses yang digunakan untuk mengubah
bentuk suatu produk dari logam dengan cara
memotong (proses pemotongan logam).
Proses pemotongan logam dapat
dikelompokkan, yaitu: (Rochim, 1985)
a. Proses pemotongan dengan mesin las.
b. Proses pemotongan dengan mesin press.
c. Proses pemotongan dengan mesin
perkakas.
d. Proses pemotongan nonkonvensional.
2. Komponen Mesin Bubut

Gambar 3. Kepala Lepas (Tailstock)


Eretan (Carriage)
terdiri dari, eretan atas, eretan lintang, dan
eeretan memanjang. Bagian ini untuk
membawa pahat.

Gambar 1. Mesin Bubut

Gambar 4. Eretan (Carriage)

Jurnal Teknik Mesin 1 April 2019


Landasan (Bed)
Bed adalah bagian untuk mendukung eretan
dan kepala lepas, sekaligus rel untuk kedua
bagian tersebut.
METODOLOGI PENELITIAN
1. Prosedur Penelitian

Gambar 5. Landasan (Bed)


Ulir Poros Transportir (Lead Screw)
adalah poros panjang berulir yang terletak di
bawah dan sejajar dengan bed, digunakan
untuk membawa eretan memanjang. Poros
ini terhubung dengan eretan memanjang,
melalui kontak ulir mur belah dan ulir poros
transportir. Kedua ulir ini, terhubung secara
halus, karena adanya backlash, yaitu
kelonggaran celah ulir yang berpasangan
yang diizinkan.

Gambar 6. Poros Ulir Transportir


(Yuhas, Sumpena, & Edial, 2016)
3. Standarisasi Pengujian 2. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Mesin-mesin perkakas yang telah Tempat pelaksanaan penelitian ini
dibongkar, pemasangan dan penye-telannya dilakukan di Laboratorium Perawatan dan
kembali paling tidak harus mendekati Perbaikan Mesin Teknik Mesin Politeknik
standar yang adal dalam prosedur pengujian Negeri Semarang. Dan waktu pelaksanaan
mesin perkakas. Secara kasar semua pada tanggal 19 Maret 2019 dan 26 Maret
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi 2019.
tidak boleh melebihi harga 0,02 mm sampai 3. Bahan dan Peralatan
0,05 mm. adapun standar yang dapat dipakai Dalam penelitian tidak meng-gunakan
dalam pengujian mesin perkakas yang akan bahan, akan tetapi meng-gunakan peralatan
dilkukan dalam penelitian ini bertujuan berupa mesin bubut Maximat dan alat ukur
untuk menentukan kelayakan operasional ketelitian geometrik yang ada di
suatu mesin perkakas me-lalui pengujian Laboratorium Perawatan dan Perbaikan
karakteristik geometri berdasarkan standar Mesin Teknik Mesin Politeknik Negeri
ISO-1708. (Bagiasna, 2000) Semarang, yaitu:

Jurnal Teknik Mesin 1 April 2019


 Mistar Baja
 Jangka Sorong
 Water Pas Mesin
 Dial Indikator
 Spidol
 Silinder Reference
 Kunci Pas
 Kunci Ring
 Obeng
 Tang
 Penyiku
4. Pengolahan Data
4.1. Sumber Data
Sumber data yang diperolah dalam
penelitian ini adalah data primer yang
langsung didapatkan dari obyek
pelaksanaan penelitian ini, yaitu me-
lakukan pengujian pengukuran ketelitian
geometrik pada mesin perkakas bubut
Maximat yang ada di Laboratorium
Perawatan dan Perbaikan Mesin Teknik
Mesin Politeknik Negeri Semarang
4.2. Proses Pengukuran dan
Pengambilan Data Ketelitian
Geometrik Mesin Bubut
Proses pengukuran dan pengambilan
data ketelitian geometrik mesin bubut ini
mengacu pada standarisasi ISO 1708.
Standarisasi ISO 1708

Jurnal Teknik Mesin 1 April 2019


mesin perkakas tersebut. Hal ini diperoleh
dengan melakukan penyelarasan.,
penyelarasan meja mesin bubut terdiri atas:
a. Penyelarasan meja dalam arah
longitudinal
b. Penyelarasan meja dalam arah transversal
Pada arah longitudinal
penyimpangan yang diizinkan : 10 µm
convex untuk jarak antara kedua senter
(distance center) DC<500; 20 µm convex
untuk 500<DC<1000; dan 30 µm convex
untuk 1000<DC<2000 Arti fisik 10 µm
convex untuk DC<500 dapat diilustrasikan.
Toleransi untuk kelurusan lintasan
luncur hanya diijinkan secara sepihak
(unilateral) sehingga lintasan luncur tersebut
berbentuk cembung, yang berguna untuk
mengkompensasi terhadap berat kepala
gerak (tailslock).
Alat ukur dan alat bantu yang
digunakan pada pengukuran ini adalah
pendatar (spirit-levels), kunci pas, palu
plastik, bensin cuci dan tissue.
2. Kelurusan Gerakan Carriage
Penyimpangan yang diijinkan pada
pengukuran kelurusan gerakan
carriage(Checking of Sfraightness of
Carriage Movement in a Horizontal Plane)
G 2 pada bidang horizontal 15 µm convex
untuk (distance center) DC<500, 20 µm
convex untuk 500<DC<1000 dan 25 µm
convex untuk 1000<DC<2000. Maksud dari
15 µm, DC<500 adalah. penyimpangan
kelurusan yang boleh terjadi pada gerak
pindah carriage tersebut tidak boleh
melebihi 15 µm.
Alat ukur dan alat bantu yang
(Gundara & Riyadi, 2017) digunakan dalam pengukuran ini adalah:
jam ukur (dial indicator), pemegang jam
ukur (magnetic dial stand), silinder referensi
wash-bensin,dan tissue,
Proses Pengambilan Data 3. Kesejajaran Gerak Pindah Tailstock
Kesejajaran Gerak Pindah Tailstock
1. Penyelarasan Terhadap Bed dan Relatif Terhadap Gerak Pindah Carriage
Carriage (Checkin of Parallelism of Tailstock to
Penyelarasan Terhadap Bed dan Carriage Movement) G 3
Carriage (Verification of levelling of Pengukuran G3 tersebut terdiri atas dua
Slideways) G 1 adalah syarat utama dari jenis yaitu:
setiap pengujian ketelitian geometrik mesin a. Pengukuran pada bidang horizontal
perkakas seperti kedudukan yang benar dari b. Pengukuran pada bidang vertikal

Jurnal Teknik Mesin 1 April 2019


Penyimpangan yang diizinkan 30 longitudinal (Checking of Parallelism of
µm pada bidang vertikal maupun horizontal, Spindle Axis to Carriage Longitudinal
maksudnya adalah penyimpangan Movement) G 7 terdiri atas dua jenis
kesejajaran yang diizinkan tidak boleh pengujian yaitu :
melebihi 30 µm pada bidang vertikal a. Pada bidang horizontal
maupun bidang horizontal, seperti Gambar b. Pada bidang vertikal.
6. Penyimpangan yang di izinkan 15
Alat ukur dan alat bantu yang µm/300 mm kedepan pada bidang
digunakan dalam pengujian ini adalah: jam horizontal. Hal ini berguna untuk
ukur, magnetic dial stand. mengkompensasi defleksi akibat gaya
4. Ketelitian Spindel Utama pemotongan.
Pengujian ketelitian spindel utama Pada bidang vertikal penyimpangan
(Head stock Spindle) G 4 terdiri atas dua yang diizinkan 20 µm /300 ke atas, yang
jenis yaitu: berguna untuk mengkompensasi defleksi
Penyimpangan yang diizinkan 10 µm untuk akibat gaya berat dari benda kerja.
kesalahan aksial, dan untuk kemiringan Alat ukur dan alat bantu yang
bidang muka 20 µm termasuk kesalahan digunakan: jam ukur, magnetik dial stand,
aksial. mandrel test
Alat ukur dan alat bantu yang digunakan : 8. Simpang Putar Penyenter
jam ukurm magnetic dial stand, dan Pengukuran simpang.putar
penyenter. penyenter, penyimpangan (Measurement of
5. Eksentrisitas Spindel Utama Run-Out of Centre) G 8 yang diizinkan: 10
Pengujian eksentrisitas spindel µm.
utaina (Measurement of Run-Out of Spindle 9. Kesejajaran Sumbu Peluncur Luar
Nose Centring Sleeve) G 5, penyimpangan Tailstock Tcrhadap Gerakan
yang diizinkan: 10 µm. Alat ukur dan alat Carriage
bantu yang digunakan: Jam ukur, magnetic Pengujian kesejajaran sumbu
dial stand, senter. peluncur luar tailstock terhadap gerakan
6. Simpang Putar Sumbu Spindel carriage (Checkings of Parallelism of The
Utama Axis of The Outside of Tailstock Sleeve to
Pengujian Simpang putar Sumbu Carriage Movement) G 9 terdiri atas:
Spindel Utama (Measurement of Run-Out of a. Pengujian pada bidang horizontal
Axis of Centre) G 6 terdiri atas dua jenis b. Pengujian pada bidang vertikal
pengujian yaitu: Penyimpangan kesejajaran yang
a. Pengujian didekat spindel nose. ditunjukkan oleh jam ukur pada pengujian
b. Pengujian pada jarak 300 mm dari spindel ini tidak boleh melebihi 15 µm/300 mm
nose. kedepan pada bidang horizontal dan 20
Penyimpangan yang diizinkan: 10 µm/300mm keatas pada bidang vertikal
µm didekat spindle now dan 20 µm pada Alat ukur dan alat bantu pada
jarak 300 mm dari spindle nose. Pada prosedur ini adalah : Jam ukur. magnetic dial
pengujian ini, lubang spindel diwakili oleh stand.
mandrel test, karena jam ukur tidak dapat 10. Kesejajaran Lubang Konis Peluncur
diterapkan langsung pada lubang spindel. Tailstock Terhadap Gerakan
Alat ukur dan alat bantu yang digunakan: Carriage
jam ukur, magnetic stand, mandrel test. Pengukuran kesejajaran lubang
7. Kesejajaran Sumbu Spindel Utama konis peluncur tailstock Terhadap Gerakan
Tcrhadap Gerak Carriage dalam Carriage (Checking of Parallelism of Taper
Arah Longitudinal Bore of sleeve to Carriage Movement) G 10
Pengujian kesejajaran sumbu spindel terdiri atas :
utama terhadap gerak carriage dalam arah a. Pengukuran pada bidang horizontal

Jurnal Teknik Mesin 1 April 2019


b. Pengukuran pada bidang vertikal
Penyimpangan yang diizinkan: 20 DATA PRAKTIKUM
µm /300 mm kedepan pada bidang A. Inspeksi
horizontal, dan 20 µm /300mm keatas pada No. Job Operation Baik Tidak
bidang vertical Baik
11. Perbedaan Antara Senter Head 1. Kondisi reservoir - -
Stock dan Senter Tailstock pelumas (tidak
Perbedaan Antara Senter Head Stock ada)
dan Senter Tailstock (Checking of 2. Periksa level - √
Difference in Height Between Headstock minyak pelumas
and Tailstock Centre) G 11 mempunyai spindle (isi atau
penyimpangan yang diijinkan 0,04/300 tambah bila perlu)
mm/mm tailstock lebih tinggi dari 3. Kepala spindle - -
headstock. Hal ini untuk mengkompensasi periksa penunjuk
pengaruh kenaikan temperatur yang terjadi aliran pelumas
pada head stock. (tidak ada)
Alat ukur dan alat bantu yang 4. Periksa kondisi √ -
digunakan: jam ukur, magnetic dial stand, umum dari mesin
silinder referensi {mandrel between kebersihan
centres} 5. Panel control √ -
12. Ketegak Lurusan, Gerak 6. Kondisi baut √ -
Transversal Peluncur Silang pengikat
Terhadap Sumbu Spindel Utama 7. Kondisi handle - √
Pengujian ketegak lurusan gerak pengoperasian
transversal peluncur silang terhadap sumbu eretan
spindel utama (Measurement of Squareness 8. Kondisi belt √ -
of the Transverse Movement of The Cross penggerak utama
Slide to The Spindle Axis) G 13 pada bidang 9. Periksa tombol √ -
horizontal, penyimpangan yang diizinkan 20 emergenci (check
µm/300 arah penyimpangan a>900. Artinya operation of
penyimpangan pada suatu garis sumbu tegak emergency stop
lurus terhadap suatu bidang tidak boleh button)
melebihi 0,02 mm untuk panjang lintasan 10. Periksa cairan - √
pengukuran 300 mm, dan arah pendingin (check
penyimpangan harus lebih besar dari 900. coolant, if it is
Alat ukur dan alat bantu-yang oily, charge it)
digunakan: dial indicator, pemegang, 11. Periksa level - -
faceplate pelumas (check
Skema: oil level in the
Ketelitian Lead Screw Karena Keming Pada automatic
Bantalan Tekan Pengujian ketelitian lead lubrication) (tidak
screw karena keming pada bantalan tekan
ada)
(Measurement of Periodic Axial Slip Due to
12. Periksa √ -
Camming of Each Thrush Bearing) G 14,
ketenangan belt
meliputi pengujian slip-aksial periodik.
(sabuk) antara
penyimpangannya tidak boleh melebihi 20
motor listrik dan
µm Alat ukur dan alat bantu yang
sumbu utama)
digunakan: Jam ukur, magnetic dial stand.
(Sutowo, Diniardi, & Praja)

Jurnal Teknik Mesin 1 April 2019


5 0.01 Searah jarum
B. Pengukuran Geometris jam
1.Penyelarasan Slideways 10 0.03 Searah jarum
(pengaturan/pengukuran kedataran) jam
a. Arah longitudinal (bed) 15 0.03 Searah jarum
Titik Penyimpang Arah jam
Penguji an (mm) Penyimpang 20 0.02 Searah jarum
an an jam
( /cm) 2. Kelurusan Carriage (eretan) terhadap
0 0 - bidang horizontal
15 0.02 Berlawanan Titik Penyimpang Arah
jarum jam Penguji an (mm) Penyimpang
30 0.03 Berlawanan an an
jarum jam ( /cm)
45 0.03 Berlawanan 0 0 -
jarum jam 10 0.09 Searah jarum
Arah longitudinal (sisi samping bed) jam
 bed sebelah kanan 20 0.09 Searah jarum
Titik Penyimpang Arah jam
Penguji an (mm) Penyimpang 30 0.08 Searah jarum
an an jam
( /cm) 3. Kesejajaran Gerak Kepala Lepas terhadap
0 0 - Gerak Pindah Eretan (eretan mendorong
15 0.01 Searah jarum kepala lepas)
jam Titik Penyimpang Arah
30 0.01 Searah jarum Penguji an (mm) Penyimpang
jam an an
45 0.02 Searah jarum ( /cm)
jam 0 0 -
 bed sebelah kiri 20 0 -
Titik Penyimpang Arah 40 0.01 Searah jarum
Penguji an (mm) Penyimpang jam
an an 60 0.01 Searah jarum
( /cm) jam
0 0 - 4. Kelurusan Bed pada Arah Longitudinal
15 0.02 Berlawanan L Posi Arah Maju Arah
jarum jam (cm si (µm) Mundur
30 0.01 Berlawanan ) (µm)
jarum jam Kir Kana Kir Kana
45 0 - i n i n
5 0-1 -6 2 4 3
10 1-2 -7 2 4 0.5
b. Arah transversal 15 2-3 -11 1 2 -1.5
Titik Penyimpang Arah 20 3-4 -7 0 4 -1.5
Penguji an (mm) Penyimpang 25 4-5 -10 0 6 1
an an 30 5-6 -4 0 8 3
( /cm) 35 6-7 -3 2.5 8 3
0 0 - 40 7-8 -5 3 6 3
45 8-9 -7 4 5 4

Jurnal Teknik Mesin 1 April 2019


50 9-10 -9 1 0 1 150 3 63 5
5. Kesejajaran Gerak Pindah Tail Stock 200 4 75 27
Relatif terhadap Gerak Pindah Carriage 250 5 101 41
L Posisi Pemabacaan (µm) 300 6 110 46
(mm) Vertikal Horizontal
0 0 0 0 8. Kesejajaran Sumbu Peluncur Luar Tail
10 1 3 1 Stock terhadap Gerakan Carriage pada
20 2 8 1 Horizontal
30 3 8 1 Posisi L Penyimpangan
40 4 10 1 (mm) (mm)
50 5 11 1 0 0 -6.5
60 6 12 1 1 10 0
70 7 12.5 1 2 20 0
80 8 14 1 3 30 0
90 9 15 1 4 40 0
100 10 15.5 1 5 50 0
6. Kesejajaran Sumbu Spindle Utama 6 60 0
terhadap Gerak Carriage dalam Arah 7 70 0
Vertikal 8 80 0
L Posisi Penyimpangan 9 90 0
(mm) (mm) 9. Ketelitian Spindle Utama
0° 180° Posisi Penyimpangan
0 0 0 0 (µm)
50 1 11 12 0-1 -16
100 2 29 35 1-2 -8
150 3 37 61 2-3 13
200 4 52 65 3-4 8
250 5 67 88 10. Eksentrisitas Spindle Utama
300 6 79 110 Posisi Penyimpangan
7. Kesejajaran Sumbu Spindle Utama (µm)
terhadap Gerak Carriage dalam Arah 0-1 4
Horizontal 1-2 8
L Posisi Penyimpangan 2-3 5
(cm) (mm) 3-4 3
0° 180° 11. Perbedaan Antara Senter Head Stock
0 0 0 1 dan Senter Tail Stock
50 1 13 19 18 µm / 300 mm
100 2 20 15
PEMBAHASAN
Dari hasil inspeksi mesin bubut yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pelumasan
yang ada dalam mesin bubut sudah tidak dalam kondisi baik, untuk itu perlu dilakukan
penggantian pelumas secara rutin. Selain itu didalam mesin bubut cairan pendinginnya
masih menggunakan air, tidak seperti pada mesin bubut pada umumnya yang menggunakan
dromus. Hasil inspeksi lainnya adalah kondisi pengoperasian eretan dalam kondisi tidak
baik (sulit digerakan). Untuk itu perlu dilakukan pemeriksaan rutin agar performa mesin
bubut tersebut bisa berjalan dengan baik dan normal.

Jurnal Teknik Mesin 1 April 2019


Pada pengujian kualitas geometris yang dilakukan pada mesin bubut yang terdapat
di laboratorium Politeknik Negeri Semarang meliputi penyelarasan slideways
(pengaturan/pengukuran kedataran) untuk arah transversal dan longitudinal, berdasarkan
referensi mempunyai toleransi 10 µm convex untuk jarak antara kedua senter (distance
center) DC<500; 20 µm convex untuk 500<DC<1000; dan 30 µm convex untuk
1000<DC<2000 Arti fisik 10 µm convex untuk DC<500 dapat diilustrasikan. Berdasarkan
pengujian yang dilakukan dengan jarak <500 untuk arah transversal terdapat penyimpangan
sebesar 20 µm dan untuk arah longitudinal terdapat penyimpangan sebesar 20µm, dengan
hasil ini maka untuk pengujian penyelarasan slideways penyimpangannya masih masuk
toleransi.
Selanjutnya adalah kelurusan carriage (eretan) terhadap bidang horizontal,
berdasarkan referensi mempunyai toleransi 15 µm convex untuk (distance center) DC<500,
20 µm convex untuk 500<DC<1000 dan 25 µm convex untuk 1000<DC<2000. Berdasarkan
pengujian yang dilakukan dengan jarak <500 terdapat penyimpangan sebesar 9 µm, dengan
hasil ini maka untuk pengujian kelurusan carriage terhadap eretan bidang horizontal
penyimpangannya masih masuk toleransi.
Untuk pengujian kesejajaran gerak kepala lepas terhadap gerak pindah eretan (eretan
mendorong kepala lepas), berdasarkan referensi mempunyai toleransi penyimpangan
kesejajaran yang diizinkan tidak boleh melebihi 30 µm pada bidang vertikal maupun bidang
horizontal. Berdasarkan pengujian yang dilakukan mempunyai penyimpangan sebesar 10
µm, dengan hasil ini maka untuk pengujian kesejajaran gerak kepala lepas terhadap gerak
pindah eretan penyimpangannya masih masuk toleransi.
Untuk pengujian kesejajaran sumbu peluncur luar tail stock terhadap gerakan
carriage pada horizontal, berdasarkan referensi mempunyai toleransi penyimpangan tidak
boleh melebihi 15 µm/300 mm kedepan pada bidang horizontal dan 20 µm/300mm keatas
pada bidang vertical. Berdasarkan pengujian yang dilakukan mempunyai penyimpangan
sebesar 0 µm dengan hasil ini maka untuk pengujian kesejajaran sumbu peluncur luar tail
stock terhadap gerakan carriage pada horizontal penyimpangannya masih masuk toleransi.
Untuk pengujian ketelitian spindle utama, berdasarkan referensi mempunyai
toleransi penyimpangan yang diizinkan tidak melebihi 20 µm. Berdasarkan pengujian yang
dilakukan mempunyai penyimpangan sebesar 13 µm, dengan hasil ini maka untuk pengujian
ketelitian spindle utama penyimpangannya masih masuk toleransi.
Untuk pengujian eksentrisitas spindle utama, berdasarkan referensi mempunyai
toleransi penyimpangan yang diizinkan tidak melebihi 10 µm. Berdasarkan pengujian yang
dilakukan mempunyai penyimpangan sebesar 8 µm, dengan hasil ini maka untuk pengujian
eksentrisitas spindle utama penyimpangannya masih masuk toleransi.
Untuk pengujian perbedaan antara senter head stock dan senter tail stock.
Berdasarkan referensi mempunyai penyimpangan yang diijinkan sebesar 0,04/300 mm/mm,
berdasarkan hasil pengujian mempunyai penyimpangan sebesar 0,018/300 mm/mm. dengan
hasil ini maka pengujian perbedaan antara senter head stock dan senter tail stock
penyimpangannya masih masuk toleransi.

KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil pengujian yang dilakukan dan kecocokan dengan standard
ISO 1708, dapat disimpulkan bahwa mesin bubut yang ada di laboratorium masih dikatakan
dalam keadaan layak untuk digunakan. Tetapi sudah tidak cocok untuk membuat
benda/produk yang benar-benar presisi karena ada beberapa pengujian yang keluar dari
standard. Jika mesin bubut tersebut hanya digunakan untuk kegiatan praktek atau membuat
produk yang tidak memerlukan kepresisian tinggi itu masih dalam keadaan layak.

Jurnal Teknik Mesin 1 April 2019


DAFTAR PUSTAKA
Bagiasna, K. (2000). Pengantar Pengetesan Ketelitian Geometrik Mesin Perkakas. Institut
Teknologi Bandung: Teknik Produksi Mesin.
Gundara, G., & Riyadi, S. (2017). Pengukuran Ketelitian Komponen Mesin Bubut dengan
Standar ISO 1708. Al Jazari Journal of Mechanical Engineering 2, 8-15.
Rochim, T. (1985). Proses Permesinan. Institut Teknologi Bandung: Laboratorium Teknik
Produksi Mesin.
Sutowo, C., Diniardi, E., & Praja, B. I. (n.d.). Pengujian Ketelitian Geometrik pada Mesin
Bubut Emcomat EM 17S Menurut ISO 1708. Universitas Muhammadiyah Jakarta:
Jurusan Mesin.
Yuhas, D., Sumpena, A., & Edial, R. (2016). Pengukuran Statis Ketelitian Geometrik Mesin
Bubut Maximat V13 Di Bengkel Teknik Mesin PNJ Menurut Referensi.
Politeknologi, 3.

Jurnal Teknik Mesin 1 April 2019

Anda mungkin juga menyukai